Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERAN DAN FUNGSI PDAM DALAM UPAYA KENDALI
MUTU PASOKAN AIR BERSIH SIAP MINUM DI SURABAYA

Pembimbing :
dr. Wienta Diarsvitri, MD, M.Sc,

Oleh :

Adisty Dwi Wulandari (2017.04.2.00185)


Afdini Safitri Dwi M. S (2017.04.2.00186)
Agnis Eka Sasmita (2017.04.2.00187)
Alexander Gunawan (2017.04.2.00188)
Alriska Agni Nanggala P. (2017.04.2.00189)
Amelinda Devina (2017.04.2.00190)
Andika Hidaliawan (2017.04.2.00191)

KEPANITERAAN IKM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
PERAN DAN FUNGSI PDAM DALAM
UPAYA KENDALI MUTU PASOKAN AIR
BERSIH SIAP MINUM DI SURABAYA

Judul referat “Peran dan Fungsi PDAM


dalam Upaya Kendali Mutu Pasokan Air Bersih Siap Minum di Surabaya ”
ini telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu tugas dalam rangka
menyelesaikan studi kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat -
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.

Surabaya, 06 September 2019


Mengetahui,
Pembimbing

dr. Wienta Diarsvitri, MD, MM.Sc,

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya sehingga referat Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
berjudul “Peran dan Fungsi PDAM dalam Upaya Kendali Mutu Pasokan
Air Bersih Siap Minum di Surabaya” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun pembuatan referat ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
dalam kepaniteraan klinik di Sub Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
Dalam menyusun referat ini penyusun telah banyak mendapatkan
bantuan serta dukungan baik langsung maupun tidak langsung dari
semua pihak. Ucapan terima kasih kepada dr. Wienta Diarsvitri, MD,
MM.Sc, selaku pembimbing dalam penyusunan referat ini serta kepada
teman – teman sejawat.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa referat ini masih belum
sempurna sehingga masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan referat ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran untuk perbaikan dalam penulisan berikutnya.
Demikian referat ini disusun dengan sebaik – baiknya. Semoga
dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya.

Surabaya, 06 September 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN REFERAT .......................................................... ii


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 2
2.1 Definisi ............................................................................................................... 2
2.2 Visi dan Misi PDAM ......................................................................................... 2
2.3 Peran dan Fungsi PDAM ................................................................................ 3
2.4 Upaya Kendali Mutu Pasokan Air Bersih Siap Minum ............................... 4
2.5 Kriteria Air minum ............................................................................................. 6
2.6 Penilaian mutu air bersih siap minum ..........Error! Bookmark not defined.
2.7 Metode Penjernihan Air untuk Masyarakat yang Kesulitan Air ................. 7
2.8 Program Konservasi Air .................................................................................. 9
2.9 Penilaian mutu air bersih siap minum ..........Error! Bookmark not defined.
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 12
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan Daerah Air Minum atau yang sering disebut PDAM
adalah salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam
usaha distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM kini terdapat
disetiap provinsi, kabupaten, dan kota madya yang tersebar di seluruh
Indonesia. PDAM menjadi sarana penyedia air bersih yang diawasi serta
dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) adalah badan usaha milik pemerintah
yang memiliki cakupan usaha dalam pengelolaan air minum dan
pengelolaan sarana air kotor untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan
umum.
Salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan manusia dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari adalah air bersih, misal untuk
minum. Sumber air dapat berasal dari mata air di pegunungan, danau,
sungai, sumur, hujan, dan lainnya. Air yang ada di bumi tidak pernah
terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau
mineral lain yang terlarut di dalamnya. Selain daripada itu, air seringkali
juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Peningkatan
kualitas air minum dengan mengadakan pengelolaan terhadap air yang
akan digunakan sebagai air minum.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) adalah badan usaha
milik pemerintah yang memiliki cakupan usaha dalam pengelolaan
air minum dan pengelolaan sarana air kotor untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan
dan pelayanan umum. Air minum menurut Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
(Hartoyo, 2017).

2.2 Visi dan Misi PDAM


Visi : Menjadi Perusahaan Air Minum Modern.
Misi :
1. Memastikan pengelolaan keuangan yang transparan untuk
kesejahteraan masyarakat.
2. Membangun masyarakat yang bijak dalam penggunaan air.
3. Menyediakan air minum yang efisien dan berkelanjutan.
4. Membangun lingkungan kerja yang memperioritaskan integritas
dan prestasi.
Berdirinya PDAM Surya Sembada Kota Surabaya merupakan
peninggalan jaman Belanda, dimana pembentukan sebagai BUMD
berdasarkan :
 Peraturan Daerah No. 7 tahun 1976 tanggal 30 Maret 1976
 Disahkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Timur, tanggal 06 Nopember 1976 No. II/155/76
 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Surabaya tahun 1976 seri C pada tanggal 23
Nopember 1976 No. 4/C (Pranoto, 2012).

2
2.3 Peran dan Fungsi PDAM
Tugas pokok PDAM adalah menyelenggarakan pengelolaan air minum
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup Aspek
Sosial, Kesehatan dan Pelayanan Umum.
Fungsi PDAM meliputi :
A. Fungsi Produksi
1. Mengusahakan pengadaan/ penyediaan air minum sesuai dengan
Program Pembangunan Pemerintah Kota
2. Membangun, mengelola dan memelihara Bangunan Sadap (intake)
dan Instalasi Pengolahan Air serta tempat penyimpanan air.
3. Membantu membangun dan atau memberi bantuan teknis penyediaan
air minum melalui pemanfaatan mata air atau sumur dalam (deep
well), yang dipergunakan untuk keperluan penduduk.
4. Mengadakan penelitian laboratoris terhadap sumber dan produk air
minum sesuai dengan standar baku mutu kesehatan.
B. Fungsi Distribusi
 Membangun dan memelihara pipa distribusi induk, pipa retikulasi dan
pipa dinas serta fasilitas lainnya.
 Mengatur serta mengawasi distribusi dan pemakaian air.
C. Fungsi Penjualan
Menagih uang rekening air dan penghasilan non air lainnya baik yang
dilaksanakan sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga.
D. Fungsi Pelayanan
 Pengumpulan data untuk proyeksi kebutuhan air dan penjualan serta
penyusunan tarif air.
 Melayani permintaan langganan air minum dari masyarakat untuk
perumahan, perusahaan, hotel, keperluan sosial, dll, dengan
pemasangan instalasi dan meter air.
 Mengambil tindakan terhadap adanya pemakaian air yang tidak
sah, melakukan tera meter air (kerjasama dengan metrologi),
menyegel, dan membongkar instalasi serta meter air.

3
 Menyediakan air dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan
fasilitas kota seperti untuk penanggulangan bahaya kebakaran,
pemeliharaan taman, dan sebagainya.
 Membantu Pemerintah Kota dalam rangka mengatur, memberikan
izin dan mengawasi usaha-usaha instalasi air minum (instalatur)
 Meningkatkan mutu ketrampilan dan kesejahteraan pegawai dalam
pengembangan karier untuk meningkatkan produktifitas dan
pelayanan umum.

2.4 Upaya Kendali Mutu Pasokan Air Bersih Siap Minum

Gambar 1. Diagram proses pengolahan air siap minum.


a. Air dari sumur dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil
diinjeksi dengan larutan klorine atau kaporit
b. Tangki reaktor → untuk mengoksidasi zat besi atau mangan yang
ada di dalam air, serta untuk membunuh kuman atau bakteri coli
c. Saringan pasir → untuk menyaring padatan yang ada di dalam air
serta menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di
dalam tangki reaktor
d. Saringan Mangan Zeolit → untuk menghilangkan zat besi atau
mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit

4
e. Filter karbon aktif → untuk menghilangkan polutan mikro misalnya
zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-
lain
f. Filter cartrige → untuk menghilangkan sisa partikel padatan
(kekeruhan) yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-
benar jernih
g. Sterilisator ultra violet → agar seluruh bakteri atau mikroorganisme
yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna
h. Air hasil olahan yang memenuhi persyaratan sebagai air minum
dan dapat langsung diminum
i. Air hasil olahan ditampung di bak penampungan (terbuat dari
stainlees steel)
j. Dibagi melalui kran distribusi.
Keran air siap minum (KASM) adalah kran yang berisi air steril
yang layak siap dikomsumsi dan merupakan bentuk program PDAM
untuk penyediaan air minum gratis sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005, tentang pengembangan sistem
air minum (Prakosa, 2017).
Pemrosesan air dalam unit KASM, yang merupakan proses
lanjutan dari produk instalasi pengolahan air (IPA) milik PDAM, terdiri dari
(Prakosa, 2017) :
1. Cartridge filter 5 mikron, berfungsi menyaring partikel-partikel
padatan (suspended) halus berukuran hingga 5 mikron.
2. Granular activated carbon filter, berfungsi menyaring kontaminan
organik, trihalomethane, dan pestisida
3. Water purifier modul (carbon block dan ultra violet)
a. Carbon block, berfungsi menyaring kontaminan organik, dan
kimia pencemar
b. Ultra violet lamp, berfungsi sebagai sterilisator membunuh
bakteri dan virus

5
Gambar 2 Diagram alir dan skema teknis KASM PDAM

Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Surabaya, Mujiaman,


mengatakan saat ini Kota Surabaya sudah memiliki 30 titik air siap minum
langsung dari keran dan satu cluster area (wilayah percontohan) di
wilayah Ngagel Tirto. Ke 30 titik air siap minum langsung dari keran
tersebut, diakuinya telah tersedia di berbagai tempat. Di antaranya,
sekolah, masjid dan berbagai tempat wisata di Surabaya (Yohanes, 2019).

2.5 Kriteria Air minum


Syarat merupakan satu kesatuan yang harus dipenuhi semua. Bila
ada satu syarat yang tidak terpenuhi, maka bisa dikatakan air tersebut
tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi
standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seseorang. Air minum adalah kebutuhan dasar manusia yang paling
penting. Yang dimaksud air minum menurut Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum adalah
air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif
yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan,

6
berdasarkan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum.
Tabel 1. Parameter Wajib Persyaratan Kualitas Air Minum
No Parameter Satuan Kadar maksimum
yang diperbolehkan
1 pH - 6,5-8,5
2 TDS Mg/l 500
3 Kekeruhan NTU 5
4 Salinitas Mg/l 0
5 Besi Mg/l 0,3
6 Manga Mg/l 0,4
Sumber : Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
Secara umum syarat-syarat kualitas air minum, terdiri dari:
1. Syarat fisika : air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan,
warna, rasa, dan bau.
2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang
beracun sehingga dapat mengganggu kesehatan, estetika, dan
gangguan ekonomi.
3. Syarat bakteriologi : air yang dipengaruhi sebagai air bebas dari
kuman penyakit, dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, cacing,
dan jamur.
4. Syarat radioaktif : air minum yang bebas dari sinar alfa dan beta
yang dapat merugikan kesehatan.

2.6 Metode Penjernihan Air untuk Masyarakat yang Kesulitan Air


Penjernihan air secara fisika menggunakan tehnik paling sederhana dan
mudah dibandingkan cara kimia dan biologis. Beberapa orang sudah
membuat alat penjernihan air secara fisika dapat dilakukan dengan 5 cara
berikut (Herawati , 2019) :
1. Penyaringan atau Filtrasi
Banyak air dari alam yang digunakan mengandung bahan padatan seperti
kayu, daun, dan lumpur sehingga warna air nampak keruh. Biasanya

7
berwarna kecoklatan. Penyaringan atau filtrasi merupakan cara sederhana
memisahkan bahan padatan yang tidak dibutuhkan dari air sebagai media
atau alat yang digunakan adalah saringan.
Macam-macam jenis saringan yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia, antara lain:
 Saringan Kain Katun : Saringan paling sederhana yang banyak
digunakan dalam rumah tangga. Kain diletakkan di tempat air keluar
atau di keran, misalnya. Saringan ini memisahkan kotoran berupa
lumpur dan mikroorganisme kecil.
 Saringan Aerasi : Saringan dengan teknologi lebih sulit karena
memasukkan oksigen ke dalam air sehingga menimbulkan endapan
dari padatan yang tidak dibutuhkan.
 Saringan Pasir Lambat (SPL) : Saringan ini dibuat dalam wadah
yang cukup besar dan diisi dengan kerikil bagian bawah dan pasir
bagian atas. Air melewati bagian atas kemudian bagian bawah dan
meninggalkan padatan yang tidak bisa melalui pasir dan kerikil.
 Saringan Pasir Cepat (SPC) : Saringan ini dianggap mempunyai
kerja lebih singkat. SPC dibuat dengan cara membalikkan proses
SPL, yaitu air melewati kerikil terlebih dahulu baru pasir.
 Gravity Red Filtering System : Jenis saringan yang menggabungkan
tehnik SPC dan SPL. Penyaringan yang dilakukan dua tahap
diharapkan menghasilkan air lebih jernih.
 Saringan Arang : Saringan arang termasuk kategori tradisional,
seperti membuat SPL dan SPC. Bahan yang digunakan dari atas ke
bawah, yaitu pasir, kerikil, batu, arang, dan injuk atau sabuk kelapa.
 Saringan Keramik : Saringan keramik banyak digunakan dalam
keadaan darurat, dengan mencampurkan bahan keramik dengan
perak. saringan ini sekaligus berfungsi sebagai disinfektan untuk air.
 Saringan Cadas : Saringan cadas atau jempeng atau lumping batu
banyak digunakan masyarakat Bali karena jenis batu tersebut
banyak disediakan alam.
2. Pengendapan (Sedimentasi)

8
Penjernihan air secara fisika selanjutnya adalah pengendapan. Cara ini
memanfaatkan gravitasi bumi, dimana semua benda yang mempunyai
massa akan tertarik ke bawah. Dalam hal ini dianggap bahwa semua zat
padat yang terkandung dalam air mempunyai berat jenis lebih desar
daripada air sehingga akan tertarik ke dasar.
3. Absorpsi (Penyerapan)
Absorpsi atau penyerapan adalah cara lain penjernihan air secara fisika.
Absorben atau bahan penyerap yang digunakan akan menyerap atau
mengikat semua bahan yang ada di air. Akibatnya, air tidak lagi
mengandung bahan tersebut. Umumnya bahan yang digunakan adalah
arang dari batok kelapa dan batu bara. Keduanya mempunyai kandungan
karbon aktif yang menyerap fenol atau alkohol, menghilangkan racun, dan
membunuh mikroorganisme yang dikandung air.
4. Adsorpsi atau Penangkapan
Sedikit berbeda, adsorpsi adalah penangkapan ion-ion tidak berguna
dalam air. Secara sepintas mirip dengan air, namun adsorben yang
biasanya terbuat dari zelite dan resin biasanya mengalami polimerisasi
dari polihidrik fenol dengan formaldehida sebelum mengikat ion. Adsorpsi
menghilangkan kotoran, zat kimia, dan polutan berbahaya dari air.
5. Elektrodialisis
Elektrodialisis adalah pengikatan ion-ion limbah dalam air menggunakan
listrik. Ion yang bersifat negatif akan ditarik ke kutub Selatan, dan
sebaliknya. Ion negatif selanjutnya melepaskan elektron sehingga menjadi
molekul gas atau padatan yang dapat mengendap. Cara elektrolisis
dipadukan dengan cara lain seperti filtrasi dan pengendapan.

2.7 Program Konservasi Air


Upaya pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam memenuhi
ketersediaan dan konservasi air berkelanjutan, sebagai berikut
(Bappenas, 2011).
a. Peran Pemerintah Dalam Pemenuhan Air Bersih.

9
Upaya menangani kasus tersebut tercermin dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Bab II pasal 21 tentang
konservasi sumber daya air yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan
keberdayaan daya dukung, daya tampung dan fungsi sumber daya air.
Kegiatan konservasi atau perlindungan dan pelestarian sumber daya air,
sebagai berikut:
 Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah
tangkapan air
 Pengendalian pemanfaat sumber air
 Pengisian air pada sumber
 Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
 Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air
 Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu
 Pengaturan daerah sempadan sumber air
 Rehabilitasi hutan dan lahan, dan atau Pelestarian hutan
lindung, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam.
b. Peran Swata
Perputaran industri tidak hanya ditopang oleh keberadaan sumber
daya manusia, tetapi juga sumber daya alam. Corporate Social
Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan salah satu sarana bagi perusahaan, terutama yang
usahanya terkait dengan sumber daya alam, untuk menyeimbangkan
antara keuntungan ekonomi dengan kontribusinya bagi ekonomi
masyarakat, sosial, dan lingkungan demi mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Kegiatan CSR tercantum di dalam UU 40 Tahun 2007
pasal 74 tentang Perseroan Terbatas.
c. Menabung Air Hujan
Menabung air hujan hanya merupakan analogi dari cara
menangkap air hujan untuk diresapkan ke dalam tanah. Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dengan menabung air adalah :

10
• Mengurangi limpasan air permukaan saat terjadi hujan dan
mengurai ancaman banjir.
• Upaya mengatasi krisis air bersih dengan meningkatkan jumlah air
tanah yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih.

11
BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
PDAM memiliki cakupan usaha dalam pengelolaan air minum dan
pengelolaan sarana air kotor sesuai dengan visi dan misi PDAM
dalam melaksanakan peran dan fungsi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan
dan pelayanan umum.
Salah satu fungsi dari PDAM adalah sebagai fungsi pelayanan
beberapa diantaranya mengupayakan pasokan air bersih siap minum
dengan proses pengolahan sehingga air memenuhi syarat untuk siap
minum.
Pada masyarakat yang kesulitan menemukan air bersih telah
dibuat alat penjernihan air secara fisika dapat dilakukan dengan 5
cara berikut,yakni : filtrasi, pengendapan, absorbsi, adsorbsi dan
penangkapan, serta elektrodialisis
Program konservasi merupaka suatu upaya dalam mendapatkan
air bersih, memerlukan peran penting pemerintahan, swasta dan
masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bappenas. 2011. Ironi Air Di Indonesia. Sustaining partnership edisi


Desember:4-6.
http://pkps.bappenas.go.id/attachments/article/956/DESEMBER%20
Reguler_AIR%20BE RSIH_INDONESIA_L.pdf (diunduh 25
Nopember 2014).
Hartoyo, Ir. Sri., Dipl. SE, ME . 2017. Buku Kinerja PDAM 2017.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
Jakarta.
Herawati, Nani. 2019. 5 Cara Penjernihan Air Secara Fisika dan
Prinsipnya. Tersedia : http://materiipa.com/penjernihan-air-secara-
fisika/amp
Lialita, Meyriski. 2016. PENGOLAHAN AIR PAYAU MENGGUNAKAN
MEMBRAN REVERSE OSMOSIS UNTUK MENGHASILKAN AIR
TAWAR. Other thesis, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA.
Pranoto, S. 2012. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. [Online].
Tersedia : https://www.pdam-sby.go.id/index.php?&bhs=1. Html [09
September 2019]
Said, Nusa Idaman. 2008. Pengolahan Air Siap Minum. Jurnal Teknologi
Pengolahan Air Minum. Direktorat Teknologi Lingkungan, Deputi
Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan-Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. 11: 502-526
https://www.pdamtirtamayang.com/index.php/profil/tugas-pokok-dan-
fungsi
Prakosa, Galih Arief. 2017. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pengguna Kran
Air Siap Minum (Kasm), Studi Kasus : di Pdam Surabaya dengan
Lokasi Kasm di Kebun Binatang Surabaya”. Program Magister
Bidang Keahlian Magister Manajemen Teknologi Jurusan
Manajemen Proyek. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

13
Yohanes, Erwin. 2019. Seperti di Luar Negeri, Surabaya Punya 30 Titik Air
Siap Minum Langsung dari Keran.
https://www.merdeka.com/peristiwa/seperti-di-luar-negeri-surabaya-
punya-30-titik-air-siap-minum-langsung-dari-keran.html. (akses 9
September 2019)

14

Anda mungkin juga menyukai