NIM : 858294659
Kelas : B (Barabai)
Modul 1:
Piaget membagi perkembangan ini ke dalam empat periode, yaitu sebagai berikut.
Pada periode ini anak dapat melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model
tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.Perhatian pada dua dimensi belum dapat
dilakukananak.Hal ini oleh Piaget diistilahkan dengan konsentrasi/memusat.
Pendewasaan merupakan pengembangan dari susunan syaraf, misalnya kemampuan mengepal dan
menendang disebabkan oleh kematangan yang sudah dicapai oleh susunan syaraf dari individu.
Anak harus mempunyai pengalaman dengan benda-benda dan stimulus-stimulus dalam lingkungan
tempat ia bereaksi terhadap benda-benda itu. Akomodasi dan asimilasi tidak dapat berlangsung
kalau tidak ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Anak tidak hanya harus mempunyai
pengalaman berinteraksi, tetapi juga ia harus mengadakan aksi kepada lingkungannya.
Interaksi sosial dalam pengertian di sini adalah pertukaran ide (gagasan) antara individu dengan
individu (teman sebaya, orangtua, guru, atau orang dewasa lainnya). Interaksi sosial ini penting
dalam perkembangan konsep yang tidak mempunyai acuan fisik, misalnya konsep kejujuran sangat
dipengaruhi oleh penerimaan orang lain. Keseimbangan atau penyeimbangan dipandang sebagai
suatu sistem pengaturan diri (internal) yang bekerja untuk menyelaraskan peranan
pendewasaan/kematangan, pengalaman fisik, dan interaksi sosial.
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran dikelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan
2. Anak mempunyai tanggapan yang berdeda terhadap suatu benda atau kejadian
3. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup menjamin
perkembangan intelektual anak.
Teori belajar Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan dalam penerapannya pada proses
pembelajaran dikelas, Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada
prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan
bantuan guru dan biasa nya menggunakan barang yang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran
ini bukanlah sebagai pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan
informasi.
Manfaat model Bruner antara lain:
1. Siswa akan mudah mengingat informasi yang didapatkan sendiri, bukan merukan infomasi
pemberian.
2. Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang dia dapatkan sendiri.
Teori belajar Gagne, Menurut Gagne ada beberapa ciri penting tentang belajar
yaitu:
1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia
2. Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar dan lingkungan
3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama
selama kehidupan orang itu.
Teori Ausubel, Menurut Ausubel faktor penting yang memengaruhi belajar adalah apa yang sudah
diketahui siswa. Jadi agar terjadi belajar bermakna, konsep atau informasi batu harus dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Di dalam menerapkan teori
Ausubel dalam belajar, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, sebagai berikut:
1. Diferensiasi progresif
Pengembangan kosep berlangsung paling baik jika unsur-unsur yang paling umum, paling
inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahul, baru kemudian diberikan hal-hal
yang lebih spesifik dan khusus dari konsep tersebut.
2. Penyesuaian integratif (rekonsiliasi integratif)
Guru harus mampu memperlihatkan secara eksplisit bagaimana arti-arti baru dibandingkan
dan dipertentangkan dengan arti-arti sebelumnya yang lebih sempit, dan bagaimana konsep-
konsep yang tingkatannya lebih tinggi selanjutnya mengambil arti baru.