Jumlah Perkuliahan : 2X
1.1. Istilah
Kedaulatan ini hanya akan ada ketika suatu negara telah merdeka atau
tidak berada di bawah kekuasaan pihak lain.5 Jadi kedaulatan menunjukkan
bahwa negara yang memilikinya berstatus merdeka atau tidak di bawah
pemerintahan atau kekuasaan negara lain.
1
Jean Bodin sebagaimana dikutip dalam Theo Huijbers, “Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah< Jogjakarta,
Kanisius, 1986, h. 57
2
Kurt Mills, “Human Rights in the Emerging Global Order; A New Sovereignty?”, MacMillan Press, London,
1999, hal 11, sebagaimana dikutip dalam Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar, “Hukum Internasional
Kontemporer” , Refika Aditama, Bandung, 2006. hal 172
3
Lihat Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar, hal 172
4
Kurt Milss, Op cit. hal 10-11
5
I wayan Parthiana, “Pengantar Hukum Internasional”, Mandar Maju, Bandung, 1990. hal. 294
1.3. Tempat Di mana Kedaulatan Berlaku
6
Ibid
7
Ibid
8
Machiavelli, sebagaimana dikutip dalam Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar, Op cit hal 172-173
Sedangkan mengenai HAM, terdapat dalam beberapa artikel
yakni sbb;
- UN Operation in Haiti
9
Lihat Tarcisio Gazzini, “The Changing Rules on the Use of Force in International Law”, Juris Publishing,
Manchester University Press, 2005, hal 31-32.
c. Mengambil tindakan-tindakan yang melibatkan penggunaan
kekuatan bersenjata agar keputusan-keputusan dewan keamanan
dapat dijalankan. Hal ini dapat dilihat dalam artikel 42 of UN Charter
menyatakan;
*ICC
*Humanitarian Intervention
Definition by AIV/CAVV;
“All Members shall refrain in their international relations from the threat
or use of force against the territorial integrity or political independence
of any state, or in any other manner inconsistent with the Purposes of
the United Nations”.
Selain negara, PBB sendiri juga mengakui bahwa tidak ada otoritas
baginya untuk melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara
lain. Hal ini dinyatakan dalam pasal 2 paragraph 7 of UN Charter
menyebutkan:
“The Security Council may decide what measures not involving the
use of armed force are to be employed to give effect to its
decisions, and it may call upon the Members of the United Nations to
apply such measures. These may include complete or partial
interruption of economic relations and of rail, sea, air, postal,
telegraphic, radio, and other means of communication, and the
severance of diplomatic relations”.