Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 1788.70 mm per tahun berada pada wilayah
sebelah utara jalur Kolaka Timur meliputi Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Tinondo
dan Kecamatan Ueesi dengan bulan basah sekitar 5 sampai 9 bulan dalam setahun.
Kabupaten Kolaka Timur terdiri dari 12 (Dua Belas) kecamatan, yang terdiri dari 133 desa dan 13
kelurahan.Luas wilayah Kabupaten Kolaka Timur tercatat 2.745,72Km2. Wilayah kecamatan dengan luas
terbesar yaitu Kecamatan Ueesi dengan luas 2.214,93 Km 2 sedangkan wilayah kecamatan dengan luas
terkecil yaitu Kecamatan Lalolae dengan luas 81,93 Km 2. Adapun batas-batas administrasinya, sebagai
berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara yang merupakan pecahan dari Kabupaten
Kolaka.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bombana.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan.
Prasarana sumberdaya air adalah prasarana pengembangan sumberdaya air untuk memenuhi
berbagai kepentingan, utamanya untuk air bersih dan air irigasi. Pengembangan prasarana sumberdaya air
diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan, sumber air tanah dan sumber mata air.
Pengembangan sistem irigasi dalam rangka peningkatan pelayanan irigasi diarahkan pada
pengelolaan DAS yang terdapat di wilayah Kabupaten Kolaka Timur adalah DAS Konaweha. Kabupaten
Kolaka Timur memiliki beberapa sungai-sungai kecil yang tersebar pada beberapa Kecamatan. Sungai
tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri,
kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata.
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Kolaka Timur
Nama DAS Luas (Ha)
DAS Konaweha 311.67
Sumber :Peta Rupabumi Tahun 2017 RakepPres dan hasil analisa
tersedia
Jumlah 133 3745.72 100%
Sumber : Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka Tahun 2017
2.2 Demografi
Kabupaten Kolaka Timur dengan pusat pemerintahan di Kecamatan Tirawuta yang beribukota
kecamatan di Rate-Rate merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk ke 3(tiga) tertinggi, yakni
mencapai 12.042 jiwa/Km2. Jumlah rumah tangga yang tercatat sebanyak 6.115 KK, dengan jumlah
penduduk keseluruhan 111.453 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Tirawuta tercatat 100,55 km 2 yang meliputi
14 desa, 2 kelurahan.
Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Kolaka Timur khususnya 5 (lima) tahun terakhir (tahun
2009 - 2013) cenderung mengalami penurunan rata-rata 8 % pertahun.
Perkiraan jumlah penduduk ini penting dalam suatu perencanaan, karena kependudukan
merupakan salah satu penentu dalam mengkondisikan perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik
maupun non fisik. Dengan mengetahui perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat
diketahui prediksi dari kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya.
Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan relatif lebih mudah
untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat keteraturan secara fisik dan non fisik.
Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Rumus Rasio Pertumbuhan Penduduk:
t
Pt
r= -1
Po
Keterangan :
r = rasio pertumbuhan;
PP = Pertumbuhan Penduduk
Pt = Jumlah penduduk tahun n; n = Tahun Berjalan
Po = jumlah penduduk tahun n-1;
perkotaan yang merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi masyarakat, baik pada kawasan perkotaan
maupun kawasan perdesaan. Dalam mengembangkan sistem pusat permukiman wilayah tentunya
harus diselaraskan dengan sistem jaringan prasarana yang antara lain mencakup sistem jaringan
transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan
persampahan dan sanitasi, serta sistem jaringan sumber daya air. Untuk mencapai efektifitas
struktur tata ruang wilayah di masa yang akan datang, maka kedua komponen pembentuk struktur
tata ruang wilayah tesebut harus selalu dikembangkan secara paralel secara berkelanjutan.
Pengembangan sistem ini diwujudkan melalui pusat-pusat perdesaan yang diberikan
peluang untuk tumbuh dan berkembang secara bersama-sama, sehingga pembangunan perkotaan
akan saling dukung dengan pembangunan perdesaan. Dalam mendorong pengembangan kawasan-
kawasan perkotaan yang demikian ini, maka peran sistem prasarana wilayah dan kawasan perkotaan
perlu diarahkan untuk tidak saja memperkuat hubungan keterkaitan antara kota sekitar dengan
kawasan perkotaan induknya, akan tetapi juga dengan kawasan perkotaan sekitarnya.
Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Kolaka Timur masih mengacu pada
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Kolaka, dikarenakan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Kolaka Timur masih dalam tahap penyusunan.
Berikut akan dijelaskan mengenai wilayah perkotaan maupun perdesaan yang mempunyai
fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan potensi yang dimiliki, yaitu :
1. Ibukota Kabupaten Kolaka Timur berada di Kecamatan Tirawuta berada di Kelurahan Rate-rate
dan Desa Lalingato yang berkembang menjadi pusat pemerintahan serta menjadi Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). Untuk pembangunan Kota Kolaka Timur, harus ditunjang oleh kegiatan yang
berskala lebih besar sebagai pusat perdagangan dan jasa, kesehatan, pendidikan, peribadatan,
dan pelayanan umum dalam skala kabupaten, termasuk diantaranya adalah sarana transportasi
skala kabupaten.
2. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), terdiri atas:
Kecamatan Tirawuta dan Kecamatan Ladongi. Adapun fungsi dan perannya adalah;
a. Sebagai pusat pelayanan umum bagi kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah
pengaruhnya.
b. Sebagai pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan distribusi hasil-hasil sumber daya
alam dari kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya.
c. Untuk mendukung adanya peran dan fungsi tersebut maka fasilitas yang harus ada adalah,
fasilitas kesehatan serta perdagangan dan jasa skala kecamatan dan ditunjang oleh sarana
dan prasarana transportasi yang memadai.
3. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau disebut PPK (Pusat
Pelayanan Kawasan), dimana PPK merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) di
Kabupaten Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi: Kecamatan Tirawuta dan
Kecamatan Ladongi. Adapun fungsi dari masing-masing PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)
tersebut adalah ;
a. Pusat pelayanan umum, dan pemerintahan bagi desa-desa yang berada di wilayah
administrasinya.
b. Pusat perdagangan dan jasa bagi desa-desa yang berada di wilayah administrasinya.
c. Fasilitas yang harus ada diantaranya adalah fasilitas pendidikan, kesehatan, pemerintahan,
peribadatan maupun perdagangan dan jasa skala kecamatan. Kajian terhadap sistem struktur
perkotaan ini meliputi : rencana hierarki (besaran) perkotaan, rencana sistem dan fungsi
perwilayahan. Struktur ini akan menggambarkan keterkaitan antar kawasan perkotaan dan
perkotaan dengan perdesaan secara keseluruhan.
4. Ibukota Kecamatan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan atau disebut PPL (Pusat
Pelayanan Lingkungan), dimana PPL merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) di
Kabupaten Kolaka Timur meliputi beberapa kecamatan meliputi: Kecamatan Mowewe,
Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Poli-polia, Kecamatan Lalolae, dan
Kecamatan Loea.
Sesuai dengan tujuan penataan ruang yaitu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan pertahanan keamanan, arahan kebijakan pengembangan kawasan perlu diarahkan untuk
kebijakan pengembangan pola pemanfaatan ruang berupa pemanfaatan kawasan lindung, kawasan
budidaya (termasuk dengan pertahanan dan keamanan) dan kawasan tertentu beserta arah
kebijakan pengembangan struktur ruang berupa sistem perkotaan, sistem transportasi, dan sistem
infrastruktur wilayah pendukung lainnya. Adapun kebijakan penataan ruang Kabupaten Kolaka Timur
diarahkan untuk :
1. Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan daya dukung lingkungan hidup;
2. Peningkatan kegiatan perkebunan yang disertai dengan pengembangan kegiatan industri
perkebunan yang inovatif dalam rangka memberi nilai tambah bagi perekonomian wilayah;
2. Peningkatan produktsi pertanian dan perikanan dengan pengelolaan yang ramah lingkungan
berkelanjutan;
4. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pendukung dan/ atau kegiatan turunan pertambangan
yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk menunjang pengembangan sektor unggulan
lainnya;
5. Pengembangan sistem prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas sebagai pemicu
perkembangan wilayah yang merata di seluruh kabupaten;
6. Pengembangan dan peningkatan pusat-pusat ekonomi sebagai sentra pertumbuhan wilayah
kabupaten;
7. Pengembangan sistem jaringan transportasi darat dan udara;
8. Pengembangan mutu dan jangkauan pelayanan untuk sistem jaringan energi, sistem jaringan
telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air dan sistem pengelola lingkungan;
9. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung;
10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
11. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pertambangan dan kegiatan pendukungnya yang
berwawasan lingkungan berkelanjutan.
2.4.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten
Rencana pola ruang wilayah meliputi kawasan lindung dan kawasan budaya. Kawasan lindung
terdiri atas:
1. Kawasan hutan lindung.
Kawasan hutan lindung terdapat di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea, Mowewe,
Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu kawasan
resapan air yang tersebar pada kawasan hutan di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia,
Loea, Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi.
3. Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari: kawasan sempadan sungai, dan ruang terbuka
hijau.
4. Kawasan rawan bencana
5. Kawasan lindung geologi, terdiri atas: Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi (Kawasan rawan
gempa bumi ditetapkan pada jalur patahan (sesar) yaitu pada wilayah yang dilalui sesar naik dan
turun terdapat di Kecamatan Poli-polia;