Anda di halaman 1dari 19

Laporan Fakta dan Analisa

BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

3.1. WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN DAHA SELATAN


Kecamatan Daha Selatan termasuk dalam satu wilayah di dalam Kabupaten Hulu
Sungai Selatan yang secara geografis berada di sisi Barat Laut dari kabupaten.
Adapun luas dari Kecamatan Ini adalah 322,82 Km2 dengan batas administrasi Kecamatan
Daha Selatan adalah sebagai berikut ini ;
1. Sebelah Utara Berbatasan Kecamatan Daha Utara
2. Sebelah Selatan Berbatasan Kecamatan Kandangan dan Kecamatan
Kalumpang
3. Sebelah Timur Berbatasan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
4. Sebelah Barat Berbatasan Kecamatan Daha Barat dan Kabupaten Tapin
3.2. KONDISI FISIK DASAR
Pada Umumnya wilayah Kecamatan Daha Selatan adalah dataran rendah
dengan ketinggian 0-7 meter dan kemiringan 0-2%. sampai berawa juga merupakan daerah
pertemuan 2 (dua) anak sungai Barito yaitu sungai Amandit yang hulunya di wilayah Kab
Hulu Sungai Selatan dan sungai Batang Alai yang hulunya di wilayah Kabupaten lain yaitu
Kabupaten Hulu Sungai Tengah Sedangkan curah hujan yang tertingi pada bulan Desember
Tahun 2014 sebesar 409,3 mm dan hari hujan terbanyak juga terjadi pada bulan November
dan Desember 2014 yaitu 20 hari.
Jika dilihat dari luas wilayah maka desa Muning Dalam memiliki luas tertinggi yaitu
29,67 Km2 dan yang paling kecil adalah Bayanan 8,50 Km 2. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini ;

Bab III-1
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.1.
Desa dan Luas di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2016

Bab III-2
Laporan Fakta dan Analisa

KECAMATAN DAHA SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI


SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Bab III-3
Laporan Fakta dan Analisa

3.3. Kependudukan

Jumlah penduduk di Kecamatan Daha Selatan sampai akhir tahun 2014 adalah
45.783 Jiwa dengan jumlah terbanyak berada di Desa Baruh Jaya 6.810 Jiwa dan yang
paling sedikit di Desa Munig Dalam sebanyak 406 Jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini ;

Tabel 3.2.
Jumlah Penduduk di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2016

Jumlah penduduk sebesar 48.184 jiwa pada tahun 2016 di Kecamatan Daha
Selatan, terdiri dari 13.154 Keluarga dengan jumlah jiwa tiap keluarga (KK) 3 jiwa. Jumlah

Bab III-4
Laporan Fakta dan Analisa

keluarga (KK) terbanyak terdapat di Desa Baruh Jaya 2.345 KK dan yang paling sedikit di
Desa Muning Dalam 146 KK. Untuk lebih jelasnya dapat lihat tabel beirkut ;

Tabel 3.3
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2016

3.4. Fasilitas
3.4.1. Pendidikan
Fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak distribusinya sudah mencapi 12 unit di
seluruh Kecamatan Daha Selatan. Adapun distribusi terbanyak di Desa Tambangan
sebanyak 2 unit. Berikut ini adalah tabel distribusi penyebaran fasilitas pendidikan Taman
kanak-kanak.

Bab III-5
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.4.
Jumlah Fasilitas Pendidikan TK
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2014

Fasilitas pendidikan SD di Kecamatan Daha Selatan sebanyak 29 unit dengan


distribusi terbanyak di Desa Tambangan 4 unit, SLTP 4 unit dan SLTA 1 unit di Desa
Tumbukan Banyu. Untuk lebih jelas distribusi fasilitas pendidikan ini dapat dilihat pada tabel
berikut ;

Bab III-6
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.5.
Jumlah Fasilitas Pendidikan SD,SLTP, SLTA
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2014

3.4.2. Fasilitas Kesehatan


Tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Daha Selatan adalah dokter umum,
dokter gigi, bidan, dan perawat. Untuk jumlah perawat memiliki jumlah terbanyak yaitu 14
orang. Berikut ini adalah tabel jumlah tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Daha
Selatan.

Bab III-7
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.6.
Jumlah Tenaga Medis dan Para Medis
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2014

Untuk penyebaran fasiltias Kesehatan yang terdapat di Kecamatan Daha Selatan


adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Bidan. Puskesmas terdapat di Desa
Sungai Pinang dan Banjarbaru. Sedangkan Puskesmas Pembantu di Desa Muning Baru,
Samuda, Banua Hanyar, Baruh Jaya, Tambangan, Habirau dan Pihamin Raya. Untuk lebih
jelasnya mengenai distribusi fasilitas kesehatan ini dapat dilihat pada tabel berikut ;

Bab III-8
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.7.
Jumlah Fasilitas Kseshatan
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2014

3.4.3. Fasilitas Peribadatan

Penduduk Kecamatan Daha Selatan mayoritas beragama Islam, dan fasililitas yang
terbanyak adalah fasilitas peribadatan untuk umat Islam. Untuk masjid berjumlah 8 unit
dan musholla 82 unit. Berikut ini adalah tabel distribusi untuk fasilitas peribatan di
Kecamatan Daha Selatan ;

Bab III-9
Laporan Fakta dan Analisa

Tabel 3.8.
Jumlah Fasilitas Peribadatan
di Kecamatan Daha Selatan

Sumber ; Kecamatan Daha Selatan Dalam Angka 2016

3.5. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN PERKOTAAN DAHA SELATAN


3.5.1. Deleniasi Kawasan Perkotaan Kecamatan Daha Selatan
Kesimpulan dari kegiatan Deleniasi Perkotaan Daha Selatan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
1. Kawasan perkotaan Daha Selatan memiliki wilayah sebagai berikut ini ;
2. Kawasan Inti
- Desa Bayanan

Bab III-10
Laporan Fakta dan Analisa

3. Kawasan Pendukung 1
- Desa Tumbukan Banyu
- Desa Pandan Sari
4. Kawasan Pendukung 2
- Desa Sungai Pinang
- Desa Banjar Baru
3.5.2. Kondisi Fisik Dasar
1. Topografi
Secara umum kondisi Topografi dataran rendah dengan kemiringan 0-2%. Ketinggian 0-
7 dpl. Kondisi ini terjadi karena kawasan ini berada pada kawasan rawa yang berada di
dataran rendah
2. Geologi
Dominasi alluvial Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk
lahan pertanian. Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Sifatnya
tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung
api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk
persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai. Berdasarkan
sifat atau ciri-cirinya ;
a. Tekstur
Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir
b. Struktur
Tanah Aluvial yang dipersawahan akan berbeda sifat morfologisnya dengan tanah
yang tidak dipersawahan. Perbedaan yang sangat nyata dapat dijumpai pada
epipedonnya, dimana pada epipedon yang tidak pernah dipersawahan berstruktur
granular. Sedangkan epipedon tanah Aluvial yang dipersawahan tidak berstruktur.
c. Warna
Tanah Aluvial yang dipersawahan akan berbeda sifat morfologisnya dengan tanah
yang tidak dipersawahan. Perbedaan yang sangat nyata dapat dijumpai pada
epipedonnya, dimana pada epipedon yang tidak pernah dipersawahan berwarna coklat
tua (10 YR 4/3). Sedangkan epipedon tanah Aluvial yang dipersawahan warnanya
berubah menjadi kelabu (10 YR5/1).

Bab III-11
Laporan Fakta dan Analisa

3. Hidrologi ;
Kawasan berawa juga merupakan daerah pertemuan 2 (dua) anak sungai Barito yaitu
sungai Amandit yang hulunya di wilayah Kab Hulu Sungai Selatan dan sungai Batang Alai
yang hulunya di wilayah Kabupaten lain yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
4. Klimatologi
Curah Hujan tertinggi 2016 Bulan Maret 487,9 mm ,terendah Bulan Juli 71,6 mm Jumlah
hari hujan tertinggi 27 hari (Bulan Desember) Terendah 4 hari (Bulan Agustus).
3.5.3. Kependudukan
Sebagai sebuah kawasan yang relatif padat jika dilihat dari tingkat huniannya, maka
di kawasan perkotaan Kecamatan Daha Selatan memiliki jumlah penduduk yang relatif
padat. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini ;
Tabel 3.9. Jumlah Penduduk Perkotaan Daha Selatan 2012-2016
Jumlah Penduduk
No Kawasan Perkotaan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Bayanan 1775 1848 1855 1902 1919
2 Tumbukan Banyu 2483 3083 3138 3174 3161
3 Banjarbaru 2984 2729 2829 2848 2910
4 Sungai Pinang 2355 2272 2330 2374 2401
5 Pandan Sari 1346 1506 1556 1562 1572
Jumlah 10943 11438 11708 11860 11963
Sumber ; Kecamatan Dalam Angka 2012-2016

Tabel 3.10. Jumlah Kepadatan Penduduk


Perkotaan Daha Selatan
Kepadatan Penduduk
No Kawasan Perkotaan
Km2
1 Bayanan 197
2 Tumbukan Banyu 210
3 Banjarbaru 206
4 Sungai Pinang 140
5 Pandan Sari 147
Sumber ; Kecamatan Dalam Angka 2016

3.5.4. Pola Penggunaan Lahan Tahun 2017


Penggunaan lahan di perkotaan Daha Selatan di dominasi lahan basah berupa rawa
pasang surut. Luas rawa pasang surut ini seluas 342,43 Ha, berikutnya adalah permukiman

Bab III-12
Laporan Fakta dan Analisa

dengan luas 45,09 Ha, dan perdagangan jasa 4,82 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai pola
penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel dan peta berikut ini ;
Tabel 3.11.
Pola Penggunaan Lahan
Perkotaan Daha Selatan Tahun 2017
No Guna Lahan Luas (Ha)
1 Fasilitas Olahraga 4,11
2 Pertahanan dan Keamanan 0,37
3 Kesehatan 0,07
4 Lahan Basah 342,43
5 Pendidikan 2,77
6 Perdagangan dan Jasa 4,82
7 Peribadatan 0,45
8 Perkantoran 2,77
9 Permukiman 45,09
10 RTH 0,11
11 Sarana Transportasi 0,55
Sumber ; Survey dan perhitungan 2017

Bab III-13
Laporan Fakta dan Analisa

KECAMATAN DAHA SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI


SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Bab III-14
Laporan Fakta dan Analisa

3.5.5. Jaringan Prasasana dan Utilitas


1. Jaringan Transportasi
A. Transportasi Darat
a. Jaringan Jalan Eksternal
Jaringan jalan eksternal adalah jaringan jalan yang menghubungkan kawasan
perencanaan dengan kawasan sekitarnya yang lebih luas. Untuk jaringan jalan
eksternal ini meliputi ;
- Ruas Daha – Kandangan. Kondisi ruas jalan ini memiliki lebar geometis rata – rata
7 – 8 dengan perkerasan aspal kondisi sedang.
- Ruas Daha – Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kondisi ruas jalan ini memiliki lebar
geometris jalan rata – rata 7 – 8 meter dengan perkerasan aspal kondisi sedang.
b. Jaringan Jalan Internal
Jaringan jalan internal adalah jaringan jalan yang menghubungkan antar kawasan di
dalam perkotaan kecamatan Daha Selatan. Adapun nama ruas jalan tersebut adalah;
Jalan Mawar, Inpres, Simpang Habib, Sekolahan, Pandai Besi, Satria, Bintara,
Kemasan,Pelabuhan, Musyawarah, Keramat, Lingkar Selatan.
B. Transportasi Sungai
Transportasi sungai yang ada di kawasan perencanaan adalah adanya jalur pelayaran
sungai yang melintasi Sungai Nagara dan Batang Alai serta Sungai Tirtabahalayu.
Transportasi ini digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang dari Kota
Banjarmasin dan sekitarnya serta Amuntai dan sekitarnya. Keberadaan jalur tranportasi
Dermaga
sungai ini ditunjang oleh dermaga sungai penyeberangan Andi Tajang AndiTumbukan
di Desa Tajang
Banyu, dermaga Pasar Senin, dan Dermaga Jalan Keramat.

Dermaga Keramat Dermaga Pasar Senin

2. Kelistrikan
Secara umum suplai daya listrik di kawasan perencanaan sudah mencapai > 98%
sehingga sebagian besar penduduk telah dapat menikmati aliran listrik. Sumber listrik ini
merupakan pasokan dari jaringan interkoneksi Kalimantan Selatan yang memiliki variasi

Bab III-15
Laporan Fakta dan Analisa

sumber pembangkit berupa PLTU, dan PLTA. Untuk


menunjang sistem distribusi diperlukan Gardu Induk
(GI), adapun GI yang mendukung kelistrikan adalah
adalah GI Rantau, Tanjung, Barabai,
Rantau/Binuang, dan Amuntai.
3. Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi utamanya ditunjang oleh keberadaan tiga menara
telekomunikasi dan keberadaan STO dari PT Telkom di Jalan Perindustrian di Desa
Bayanan. Untuk coverage atau cakupan pelayanan menara telekomunikasi telah mampu
menjangkau seluruh kawasan perencanaan, karena ditunjang oleh permukaan lahan
yang datar sehingga signal telepon tidak mengalami hambatan.
4. Air Bersih
Untuk pelayanan air bersi di kawasan perencanaan di layani oleh PDAM Unit Daha
Selatan dengan pengolahan berada di Desa Habirau. Berikut adalah tabel penjelasannya ;
Tabel 3.12.
Pelayanan Air Bersih Perkotaan Daha Selatan
Jumlah
Jumlah Jumlah Cakupan
Penduduk
IKK Wilayah Pelayanan Penduduk Pelanggan Pelayanan
Terlayani
(Jiwa) (Buah) (%)
Tahun (Jiwa)

Desa: Habirau, Habirau


Tengah, Parigi, Banua
Hanyar, Bayanan, Muning
Habirau (Kec.
Tengah, Pekapuran Kecil, 38.021 7.495 1.499 19,71
Daha Selatan)
Sungai Pinang, Tumbukan
Banyu, Panggandingan,
Tambangan dan Baruh Jaya.
Sumber ; PDAM Kab HSS

5. Drainase
Untuk sistem drinase menggunakan pola alami yaitu memanfaatkan lahan yang
dominasinya adalah rawa pasang surut. Dengan dominasi lahan berupa rawa pasang
surut tersebut maka air permukaan akan langsung tergenang di rawa tersebut. Kondisi
ini didukung kearifan lokal dimana pola hunian menggunakan konstruksi panggung,
sehingga terdapat ruang di bawah tiap hunian. Dengan demikian keberadaan konstruksi
panggung mendukung ekosistem dimana drinase alami tidak terabaikan.

Bab III-16
Laporan Fakta dan Analisa

6.
Persampahan dan Sanitasi
Kondisi persampahan relatif masih kurang,
karena banyak ditemui sampah yang berada di
kawasan perumukiman. Jika dilihat pelayana
persampahan yang ada berupa 2 unit TPS
Kontainer di Pasar Nagara Dominasi perlakuan p
enanganan sampah domestik (rumah tangga) dikumpulkan kemudian diangkut 3x
seminggu.
3.5.6. Perkonomian
1. Pertanian
Buah yang telah dibudidayakan secara baik dan memiliki
pangsa pasar yang baik pula yaitu buah Semangka.
Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-
ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah
setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih
sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon
(Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka
biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus.
Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat
dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci. Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan
lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif
dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil
(diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis
bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen),
dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga
banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa
pembesaran berbentuk oval. Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau
pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging
buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. Konsentrasi pembudidayaan
Semangka pada akhir tahun 2016 di Kecamatan Daha Selatan (122.370 Kwt), Daha
Barat (2.572 Kwt), dan Daha Utara (5.600 Kwt).

2. Perikanan Darat

Bab III-17
Laporan Fakta dan Analisa

Sebagai sebuah kawasan yang secara rutin mengalami genangan air dalam jumlah
besar, maka rawa Batang Banyu merupakan salah satu kawasan yang mampu menjadi
salah satu sentra budidaya maupun penangkapan ikan air tawar. Jenis ikan yang
menjadi andalan adalah ikan gabus, nila, lele, dan patin.
Pengembagan perikanan darat ini memiliki potensi yang baik, mengingat pada kawasan
rawa Batang Banyu ada beberapa kawasan yang memiliki rawa lebak yang memiliki
volume air yag relatif stabil sehingga layak untuk pengembangan perikanan air tawar.
Untuk lebih jelasnya mengenai produksi perikanan air tawar dapat dilihat pada tabel
berikut ini ;
Tabel 3.5.
Luas dan Jumlah Produksi Komoditi Perikanan Darat
Perikanan
Kecamatan Perikanan Budidaya (Ton)
Kolam Keramba Jaring Apung
Daha Barat 54,84 1688,23 0
Daha Selatan 63,28 3130,59 0
Daha Utara 46,4 2469,51 134,98
Kalumpang 50,62 32,78 0
Sumber ; BPS kabupaten HSS 2016

3. Industri dan Kerajinan


Kegiatan industri yang berkembang di kawasan perencanaan di dominasi oleh industri
skala kecil dan rumah tangga. Kegiatan industri skala menengah dan besar dalam
konsentrasi yang masif belum terbentuk ini. Adapun konsentrasi kegiatan industri yang
relatif signifikan di dalam kawasan perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut ;
A. Industri Cor Logam (Pembuatan Baling-Baling Kapal)
Lokasi berada di Desa Penggandingan dan Pekapuran Kecamatan Daha Utara
dengan spesifikasi produk : baling-baling kapal, Cetakan kue dan Wajan dengan
jumlah unit usaha sebanyak 71 buah dengan jumlah produktifitas 80.000 buah
pertahun.
B. Kerupuk
Lokasi berada di Desa Bamban Utara Kecamatan Angkinang dan Desa Telik Haur
Kecamatan Daha Utara. Spesifikasi Produk : Kerupuk Ubi Kayu, Kerupuk Cingur,
racikan Kerupuk dan Kerupuk Ikan Haruan, dengan jumlah unit usaha sebanyak 26
unit usaha dengan jumlah produktifitas sebanyak 208 ton pertahun.
C. Pandai Besi

Bab III-18
Laporan Fakta dan Analisa

Lokasi berada di Desa Tumbukan Banyu


Kecamatan Daha Selatan dengan spesifikasi
produk berupa aneka Alat Pertanian, anek a Pisau dapur, Mandau dan Samurai.
D. Gerabah
Lokasi berada di Desa Bayanan Kecamatan Daha Selatan dengan spesifikasi produk
berupa Tungku/dapur untuk memasak dan membakar ikan, aneka Celengan anak
dan aneka Peralatan Dapur dengan jumlah unit usaha sebanyak 30 buah dengan
jumlah produktifitas 120.000 buah pertahun
E. Ikan Kering
Lokasi berada di Desa Tawar, Bangkau dan Muning Kecam atan Daha Selatan
dengan spesifikasi produk Ikan Sepat Tawar, garis Haruan / Gabus dan Sepat Siam
dengan jumlah produktifitas 194 ton. Desa lainnya penghasil ikan asin air tawar
adalah di Desa Luwang Kecmatan Babirik. Produk turunan dari pengeringan ikan ini
adalah Uyah Wadi (garam) di Desa Bayanan kecamatan Daha Selatan. Garam
(Uyah Wadi) ini memiliki cita rasa khas jika digunakan pada saat memasak
makanan, membuat asinan dan juga rujak buah. sungai luwang babirik ikan asin.
4. Perdagangan dan Jasa
Kegiatan peradagangan jasa ditunjang oleh keberadaan Pasar Nagara yang
dikembangkan menjadi Pusat Perdagangan Aliran Sunga Terpadu. Pada pusat
peradagangan ini terdapat kios yang berada di dalam pasar maupun toko-toko
disekitarnya yang menjajakan aneka produk mulai dari sembilan bahan pokok, bahan
bangunan, elektronik, buah dan sayuran, ikan, tekstil dll. Keberadaan pusat
perdagangan ini semakin strategis dengan terintegrasinya dermaga sungai dan jaringan
jalan yang menghubungkan dengan Kota Banjarmasin dengan kawasan kabupaten
disekitarnya. Aktivitas perdangangan semakin intensif pada saat hari pasar yaitu hari
Senin dan menjelang serta selama Bulan Ramadhan.
Kegiatan perdangan dan jasa ini telah menjadi salah satu sektor ekonomi basis bagi
kawasan perencanaan, karenan dari kegiatan ini memunculkan kegiatan lain yang sering
sering disebut multiplier efect. Kedepannya perlu segera pengembangan kawassan pusat
perdangangan ini menjadi lebih nyaman agar pengunjung dapat lebih menikmati
suasana berbelanja yang lebih baik lagi terutama jika ada unsur wisata berbelanja yang
dapat dikembangkan.

Bab III-19

Anda mungkin juga menyukai