Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AJENG PRAMESTY

NIM : 042128798
UPBJJ UT : SEMARANG

TUGAS TUTORIAL KE-1


MANAJEMEN

1. Jelaskan tentang teori Reinforcment !


Jawab :
Teori Reinforcment merupakan teori isi mencoba menjelaskan “apa”, teori proses mencoba
menjelaskan “bagaimana”. Teori motivasi Reinforcment mencoba menjelaskan peranan balasan dalam
membentuk perilaku tertentu. Teori ini menyatakan bahwa jika suatu perilaku akan diberi balasan yang
menyenangkan (rewarding) maka perilaku tersebut diulangi lagi pada masa mendatang. Sebaliknya,
jika suatu perilaku diberi hukuman (balasan yang tidak menyenangkan atau punishment) maka perilaku
tersebut tidak akan diulangi lagi pada masa mendatang. Proses Reinforcment dapat digambarkan
sebagai berikut.

Stimulus  Respons  Konsekuensi  Respons masa mendatang

Ada stimulus tertentu (misalnya perintah dari atasan), yang kemudian mendorong perilaku tertentu
(misalnya bawahan menjalankan perintah tersebut). Kemudian, karena menjalankan perintah dengan
baik ada konsekuensi tertentu (misalnya baik seperti kenaikan gaji). Karena balasan yang diterima
orang tersebut menyenangkan maka pada masa mendatang dia akan mengulangi respons yang sama,
yaitu apabila diperintah oleh atasan dia akan mengerjakan dengan baik.

2. Apakah ada kritik terhadap teori Reinforcment ini?


Jawab :
Teori Reinforcment ini sekilas mirip dengan teori motivasi klasik (jika kita menggunakan uang sebagai
perlakuan positif), walaupun teori tersebut lebih dari sekadar teori klasik. Perubahan perilaku manusia
tampak seperti perubahan perilaku binatang atau robot, yang tampaknya menyalahi anggapan bahwa
manusia merupakan makhluk yang dapat memilih. Perubahan perilaku manusia mempunyai kesan
negatif dan dikhawatirkan dapat digunakan dengan salah oleh orang-orang yang salah.
Namun, teori ini lebih praktis karena atasan yaitu manajer hanya perlu memberi konsekuensi positif
terhadap perilaku bawahan atau karyawan yang baik, dengan harapan perilaku tersebut akan terulang.
Manajer tidak dapat mempelajari semua karakteristik karyawan yang sangat sulit dilakukan. Manajer
hanya perlu menetapkan perilaku yang diinginkan atau yang tidak diinginkan dengan jelas dan
kemudia menetapkan balasan terhadap perilaku-perilaku tersebut dengan jelas dan adil.
3. Jelaskan tipe-tipe konflik ! Apakah anda pernah mengalaminya? Jelaskan dengan Bahasa sendiri
pengalaman ini!
Jawab :
Berikut merupakan tipe-tipe konflik dalam suatu organisasi yaitu :
a. Konflik Interpersonal
Yaitu konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu organisasi. Konflik ini muncul karena ada
perbedaan pandangan atau pendapat antar individu dalam suatu organisasi.
Contoh :
a) Satu manajer menginginkan strategi pemasaran lebih agresif, sementara manajer lainnya
menginginkan strategi pemasaran yang lebih konservatif.
b) Satu manajer menginginkan program CSR (Corporate Social Responsibility) hanya terbatas
seperti yang diatur oleh Undang-undang, sedangakn manajer lainnya menginginkan program
CSR lebih agresif.

b. Konflik Intragroup
Yaitu konflik berupa pertentangan pendapat yang terjadi dalam kelompok, tim atau departemen
tertentu.
Contoh konflik dalam departemen pemasaran :
Satu manajer menginginkan iklan yang lebih besar, sementara manajer lainnya menginginkan iklan
dikurangi, tetapi promosi langsung yang lebih diperbesar.
Contoh konflik dalam departemen keuangan :
Satu orang mengingikan pinjam uang ke bank, sementara yang lain menginginkan pinjaman
dikurangi dan diganti dengan penerbitan saham baru.

c. Konflik Intergroup
Yaitu konflik berupa pertentangan pendapat yang terjadi antar departemen, kelompok, atau tim.
Contoh :
Pada saat terjadinya resesi ekonomi, departemen keuangan menginginkan pengetatan anggaran
dengan memotong anggaran promosi, sementara departemen pemasaran menginginkan
penambahan anggaran promosi karena melihat resesi sebagai kesempatan untuk melakukan
penetrasi pasar, pada saat pesaingnya sedang lesu karena resesi.

d. Konflik Interorganizational
Yaitu konflik berupa perbedaan pendapat yang terjadi antar organisasi.
Contoh :
Suatu perusahaan berkonflik dengan Lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang lingkungan.
LSM menuduh perusahaan melakukan perusakan lingkungan sementara perusahaan berargumen
sudah melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya pernah mengalami konflik dalam suatu perusahaan yaitu konflik
Intragroup. Konflik ini terjadi di departemen planning tahun 2020 pada saat pandemi covid-19 sedang
sangat parah. Adanya pandemi ini berdampak pada berkurangnya orang yang datang bekerja dikarenakan
beberapa orang positif terpapar covid-19. Berkurangnya orang yang datang bekerja mengakibatkan
pekerjaan menumpuk yaitu yang seharusnya dikerjakan 5 orang, namun karena 2 orang positif terpapar
covid-19, maka 3 orang yang sehat tersebut harus mengerjakan pekerjaan menumpuk tersebut. Dari pihak
karyawan menginginkan agar manajer menambahkan 1 orang baru untuk bekerja dalam tim karena
karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaan tersebut jika dikerjakan oleh 3 orang saja. Namun, manajer
mengatakan bahwa saat ini tidak mungkin menambah karyawan baru karena kondisi keuangan
perusahaan sedang tidak baik. Manajer menginginkan agar pekerjaan tersebut tetap dikerjakan oleh 3
orang karyawan dengan catatan karyawan boleh overtime dan overtime tersebut dibayarkan. Karyawan
bisa saja overtime namun jika dipaksakan untuk overtime terlebih pada saat pandemic covid-19 ini,
menyebabkan badan mudah sakit dan parahnya jika terjadi penambahan korban positif terpapar covid-19.
Oleh karena itu, manajer memberi solusi agar 3 karyawan tersebut tidak harus overtime dan tetap menjaga
kondisi kesehatannya, mengenai pekerjaan yang menumpuk, manajer menambahkan 1 orang dari tim lain
agar membantu tim yang kekurangan orang tersebut dan kedua belah pihak menyetujuinya. Maka dari itu
konflik ini dapat teratasi.
Sumber :
BMP EKMA4116 Hal 7.19
BMP EKMA4116 Hal 7.21
BMP EKMA Hal 7.46-7.47

Anda mungkin juga menyukai