Anda di halaman 1dari 2

Subdivisi Katarak, Kornea and Refractive Surgery

Nama : Andi Ayu Lestari


Stambuk : C025201008
Semester : 4 (Empat)
Divisi : Kataract, Kornea and Refractive Surgery

Self Reflection
Subdivisi katarak adalah subdivisi ke 5 saya. Belajar dari subdivisi sebelumnya
dimana target kompetensi banyak yang tidak terpenuhi dan jumlah resume pasien yang
masih sedikit, disubdivisi ini saya belajar memperbaiki kesalahan yang ada. Sebelum
memasuki subdivisi katarak saya sangat antusias dan juga sangat khawatir. Saya sangat
semangat karena akan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari teknik ekstraksi katarak
yang nantinya akan saya butuhkan ketika menjadi dokter mata di daerah, tapi rasa khawatir
saya juga begitu besar karena takut tidak mampu melakukan dengan baik karena
pengetahuan dan skill saya yang masih kurang.
Selama menjalani stase di Subdivisi KBR banyak sekali yang bisa saya pelajari,
mulai dari mediagnosis pasien dari anamnesis, pemeriksaan fisik, keratometri, funduskopi,
biometri, USG, retinometri, specular biomikroskopy bahkan sampai edukasi dan inform
consent mengenai prognosis penyakit pasien dengan baik. Selain itu untuk tindakan-tindakan
operatif, saya banyak belajar bagaimana membuat insisi yang baik, kapsulotomi,
menggunakan pedal phaco saat melakukan IA, implantasi IOL sampai penutupan luka
(hidrasi kornea/ suturing) banyak di ajarkan di wetlab dan kamar operasi, tapi dengan
kurangnya pasien dimasa pandemic saat ini membuat kurangnya kami melakukan tindakan
secara langsung pada pasien. Terlebih harus rebutan pasien dengan senior dan teman yang
lainnya. Di subdivisi ini kami ditargetkan untuk mengumpulkan hasil wetlab (SICS 3x
seminggu dan Phaco basic pada Kitaro 1x seminggu), namun saya latihan lebih banyak lagi
mengingat masih kurangnya saya dalam tindakan. Saat wetlab pun dosen dan senior banyak
sekali mengajarkan teknik yang benar, membuat saya lebih bersemangat untuk wetlab.
Adanya diskusi-diskusi seperti saat AAO reading, Buku katarak dan fakoemulsifikasi,
pembacaan ilmiah, diskusi langsung bersama supervisor saat memeriksa pasien di Poli juga
menambah pengetahuan saya selama di subdiv KBR ini.

Untuk tindakan sendiri saya mendapat beberapa kesempatan untuk melakukan tahap
tindakan phacoemulsifikasi walaupun belum ada yang melebihi 50% step di setiap pasien.
Banyak sekali kekeliruan dan kesalahan saya saat melakukan tindakan setiap step yang saya
lalui. Tapi ini menjadi cambukan tersendiri untuk saya lebih banyak lagi berlatih di wetlab.
Skill implantasi IOL Foldable, adalah pengalaman pertama saya yang paling berkesan
dimana saya mulai implantasi IOL berhasil masuk, namun saat melakukan rotasi IOL saya belum
tepat melakukannya. Sebelumnya supervisor sudah banyak menjelaskan tentang prosedur ini
dan memperagakannya dan saya merasa cukup yakin melakukannya di wetlab namun
implantasi IOL tidak semudah dilakukan di wetlab (porto K159, K217). Saat dikamar
operasi saya merasa tegang dan tidak fokus sehingga cara memegang alat saya masih sering
lupa. Kedepannya saya harus lebih baik dalam managamen emosi disituasi apapun dan
belajar lebih banyak lagi diwetlab.
Melakukan corneal hydration juga banyak saya lakukan diwetlab dan belajar dari
youtobe serta saat memperhatikan tekniknya saat menjadi asisten di OK. Dua kali
melakukan corneal hydration pada pasien dengan cara yang benar membuat saya lebih
bersemangat untuk belajar step yang lainnya. Saat melakukan tidakan ini pun saya
cenderung lebih tenang (porto K121,K159).

Pada saat melakukan IA sisa visko awalnya sangat ragu dan takut, bingung harus mengatur
power tangan saya karena saya sadari sewaktu operasi tentu saja sangat jauh berbeda keadaannya
dibandingkan dengan wetlab pada kitaro. Juga bagaimana saya melakukan foot pedal phaco tentu
saja awalnya masih sangat ragu. Pada pasien pertama saya benar dalam meposisikan alat, pada
pasien ke 2 saya salah memposiskan alat dan tangan karena terlalu tegang (porto K121,K159).
Saya sadari walaupun sering latihan di wetlab ternyata managemen emosi juga sangat
memepengaruhi hasil. Dosen pun banyak memperingatkan untuk selalu fokus. Semoga di subdivisi
selanjutnya saya bisa lebih tenang dan lebih baik lagi.

Terima kasih untuk semua dosen dosen kami yang senantiasa mengkoreksi tindakan
yang kami lakukan dan masih memberikan kami kesempatan untuk terus belajar ditengah
keterbatasan kami. Terima kasih banyak untuk supervisor kami yang senantiasa memberikan
waktunya untuk membimbing dan mengajarkan kami. Saya harus lebih banyak belajar
kembali mengenai setiap tahapan operasi katarak dan banyak melatih skill. Saya berharap
masih dapat diberikan kesempatan dan bimbingan untuk mengasah skill saya baik melalui
wetlab maupun nantinya kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai