Anda di halaman 1dari 14

1 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

BAHASA INDONESIA
Membuat Teks Biografi

Nama : Febriyana Hanifah


Kelas : X MIPA 1
No : 13

Senin, 28 Maret 2022


2 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

TUGAS BAHASA INDONESIA


KELAS X MIPA
KD 4.15 Menulis Teks Biografi

1. Tulislah biografi orang tuamu ( ayah atau ibu) meliputi pokok-pokok informasi berikut:
a. Tokoh yang dibahas dalam biografi
b. Latar belakang tokoh
c. Pendidikan , perjalanan karier
d. Prestasi yang pernah diraih
e. Karya yang dihasilkan tokoh
f. Kebiasaan-kebiasaan hidup
g. Permasalahan yang dihadapi tokoh
h. Cara tokoh memecahkan permasalahan hingga mencapai keberhasilan
i. Kisah-kisah sedih dan membahagiakan
j. Hal yang menarik dari tokoh
k. Hal yang dapat diteladani dari tokoh
l. Pengabbdian dan jasa-jasa

( Panjang tulisan minimal 250 kata )

2. Identifikasi struktur teks tersebut!


3. Analisislah kaidah kebahasaan teks biografi tersebut!
4. Karakter unggul apa yang dapat diteladani dari tokoh dalam teks biografi tersebut? Jelaskan alasanmu.
(Tuliskan minimal 2 karakter unggul)
5. Bagaimana cara Anda meneladani karakter unggul tokoh tersebut? Jelaskan cara Anda meneladani tokoh!
(tulis minimal 40 kata)
6. Berdasarkan teks biografi yang sudah dibuat, tuliskan inspirasi yang Anda peroleh untuk meraih prestasi Anda
sendiri! (Tulis minimal 30 kata)

Catatan:
• Biografi dilengkapi dengan foto tokoh tersebut.
• Tugas diketik ( Boleh ditulis di buku latihan masing-masing).
• Laporkan tugas tersebut dalam bentuk PDF di google classroom sesuai waktu yang sudah ditentukan!
• Jangan lupa tulis nama dan kelas di sudut kanan bagian atas di pekerjaanmu!

Depok, 27 Maret 2022


Guru Mata Pelajaran

Anni Siti Syahidah


3 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

1. Tulislah biografi orang tuamu ( ayah atau ibu) meliputi pokok-pokok informasi!

BAPAKKU

Hampir setiap orang selalu mengagumi sosok mamah. Namun, tidak


denganku. Selain mengidolakan mamah, akupun mengidolakan bapakku. Bagiku,
bapak adalah seorang pria idaman karena bapak adalah sosok yang sangat
bertanggung jawab. Haryono adalah nama bapak saya. Beliau lahir di Sragen, 30 Mei
1978 dari pasangan Senen dan Saliyem. Anak ke 2 dari 5 bersaudara, memiliki 2
saudara laki – laki dan 2 saudara perempuan. Hidup di desa tidak seistimewa ibu
kota, sejak SD beliau sudah diajarkan untuk hidup mandiri. Berangkat sekolah
dengan jarak 5 kilometer dari rumahnya tak membuat beliau patah semangat, dengan menggunakan
sepeda, beliau niatkan untuk berangkat sekolah.

“Bapak dulu waktu sekolah ga ada yang namanya istirahat itu untuk main, tapi keliling kelas
jualan es lilin. Ya lumayan, harga dari yang punya es lilin 5 perak lalu bapak jual dengan harga 10 perak.”
ucap beliau dikala bercerita dengan anak – anaknya. Tak ada kata bermain dalam kamus bapak saya,
karena setelah pulang sekolah beliau langsung ditugaskan oleh kakek saya untuk mencari rumput
(istilah dalam Bahasa Jawa “ngarit”). Setelah rumput – rumput tersebut sudah terkumpul kurang lebih
satu karung, rumput tersebut akan diberikan sapi yang di pelihara kakek saya untuk dimakan.

“Kalau ngaritnya cepat dan masih ada waktu, bapak lanjut lagi jualan es lilinnya. Bapak akan cari
tempat yang ada turnamen bola supaya dagangannya banyak yang beli. Tapi, kalau ga ada turnamen,
bapak kerumah yang punya dagangan es untuk ikatin es lilinnya pakai karet. Nah nanti dapat upah deh
1 es lilin upahnya 2 perak.” Ucap bapak saya.

Karakter bapak saya sangat berbeda dari saudaranya. Berniaga sudah menjadi kebiasaan yang
selalu dilakukan oleh beliau, mendapat untung adalah prinsip beliau. Ketika Idul Fitri, saudaranya akan
membeli keperluan sekolah menggunakan uang yang biasa diberikan saat hari raya. Beliau justru
membeli hewan ternak, seperti ayam dan kambing. “keperluan sekolah itu tanggung jawab orang tua.
Kalau uangnya dibeli hewan ternak lebih menguntungkan karena bisa dijual lagi.” Kata beliau.

Berjualan es lilin tersebut dilakukan beliau hingga tamat SMP. Tahun 1997, beliau mulai
merantau. Kota pertama yang dikunjungi ialah Depok. Sampai di Depok, beliau langsung bisa bekerja di
salah satu pabrik pembuat karung beras. Bermodal ijazah SMP membawanya menjadi salah satu
pengawas di pabrik tersebut. “dulu bapak tidak pernah beli beras, karena sudah disediakan. Lauknya
juga tidak pernah beli karena di sekitar pabrik ada tumbuhan cabai yang bisa dimasak menjadi nasi
goreng.” Kata beliau. Beliau selalu bersyukur dengan apa yang didapat, dengan beralas kasur lipat dan
4 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

1 petak tempat tinggal gratis dari bossnya, tidak membuat beliau berkecil hati. Itulah yang membuat
beliau bisa menabung karena setengah gaji yang ia dapat selalu di tabung dengan tujuan agar bisa
kembali ke kampung halaman saat hari raya.

Gaji beliau pada tahun 1997 ialah empat ratus lima puluh ribu rupiah
perbulannya. Hemat selalu di tanamkan dalam dirinya supaya semua tujuannya satu
persatu tercapai. Tahun 1998, bapak bertemu dengan mamah, pada saat itu mamah
bekerja di salah satu garmen terbesar di Depok. Saling mengenal satu sama lain dan
bapak mulai menabung untuk menuju ke jenjang selanjutnya bersama mamah.
Tahun 2004 bapak dan mamah menikah, mereka tidak mengontrak tetapi memang
sudah diberi mess untuk tinggal dekat dengan pabrik bapak. Diawal pernikahan
tidak semua berjalan mulus, bapak terdapat salah cetak karung yang membuat beliau harus ganti rugi
ke perusahaan dengan jumlah besar. Mulai dari hal tersebut gaji bapak setiap bulannya di potong.

“Untung ada gaji mamah yang bisa menutupi kehidupan sehari – hari. Tapi, bapak ga lepas dari
tanggung jawabnya. Bapak juga berfikir supaya gaji mamah tetap utuh dan bisa di tabung. Bapak masih
tetap semangat untuk cari kerja sampingan diluar jam kerja nya” kata mamah. Akhirnya, pengalaman
sewaktu kecil lah yang membuat beliau bisa memiliki tambahan uang. Pada tahun 2000an, burung kicau
sedang marak di kalangan masyarakat. Beliau pun mencoba membeli burung kicau tersebut dengan
modal awal lima ratus ribu rupiah dan dijual kembali dengan mendapatkan untung tiga ratus ribu
rupiah. Usaha jual burung kicau pun dilanjutkan oleh beliau sampai beliau bisa menutup kerugian
perusahaan.

Tepat hari Selasa, 28 Februari 2006 pukul 5 sore bapak dan mamah resmi menjadi orangtua,
lahirnya anak pertama yang mereka beri nama Febriyana Hanifah membuat mereka mulai belajar
menjadi orangtua yang baik. “Waktu lahir kamu, tanpa sepengetahuan mamah bapak beli tanah.
Ukurannya memang kecil hanya 50 meter, tapi itu udah jadi tujuan bapak. Karena bapak mau kalo
punya anak pertama sudah memiliki tanah.” kata bapak kepada saya. Beliau bilang harga tanah pada
saat itu sepuluh juta rupiah, lalu beliau pun memberanikan diri untuk kasbon kepada boss nya supaya
dapat membeli tanah tersebut. Beliau siap jika gajinya harus di potong lagi setiap bulannya.

“Seminggu setelah kamu lahir, bapak baru bilang kalo bapak ada hutang sama boss nya untuk
beli tanah. Mamah kaget tapi mamah juga senang karena akhirnya kita ada tabungan buat kedepannya.
Antisipasi kalo ada kejadian yang tidak diinginkan, jadi tanahnya bisa dijual lagi.” kata mamah. Waktu
saya kecil mamah dan bapak tidak pernah makan mewah, dengan bermodal telur dadar satu dibagi
menjadi empat sudah cukup untuk makan sehari – harinya. Saat saya sudah 40 hari, bapak dan mamah
sudah mulai beraktivitas untuk kembali bekerja. Saat itu saya dirawat mba Yanti sampai saya berusia 3
tahun.
5 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

Diusia 3,5 tahun, mba Yanti pergi ke Singapore untuk menjadi TKW dan diusia tersebut kami
juga pindah mess menjadi lebih besar dari mess sebelumnya. Tahun 2009 garmen yang menjadi tempat
mamah bekerja bangkrut, para pekerja tidak mendapat pesangon apapun. Hanya jamsostek yang
diberikan dari pihak perusahaan. Mamah mulai menjadi ibu rumah tangga yang sesungguhnya. Bapak
pun mulai bingung harus menabung dengan cara apa. Selama ini, gaji mamah lah yang ditabung dan gaji
bapak untuk kehidupan sehari – hari.

Kehidupan terus berjalan, tahun 2011 saat saya berusia 5 tahun, saya memiliki seorang adik laki
– laki. Bapak semakin semangat dan rajin untuk bekerja karena sekarang kami sudah berempat. Zidan
Maulana Haikal, nama adik saya. Bapak pun mulai mencari teman yang bisa diajak untuk usaha
Bersama. Beliau bertemu dengan seorang pedagang burung. Tetapi sebelum burung itu dijual ada
baiknya untuk dikonteskan supaya para pembeli tertarik untuk membeli burung tersebut. Bapak mulai
belajar kembali untuk menjadi penjual.

Bapak pun sudah tau trik supaya bisa mendapat untung besar dari penjualan burung kicau
tersebut. Tetapi, modal yang harus dikeluarkan sangat besar kisaran 4 sampai 5 juta lebih. Mamah tidak
setuju dengan modal tersebut. Bapak pun berusaha meyakinkan mamah. Akhirnya, beliau bisa
mendapatkan modal tersebut. Awal ikut kontes burung kicau beliau membeli tiket seharga lima puluh
ribu dan tak disangka ternyata burung yang ia beli mendapatkan juara 3 sehingga mendapat hadiah
uang senilai seratus ribu rupiah. Kegiatan tersebut bapak lakukan diwaktu luang seperti di hari sabtu
sore atau minggu. Untung yang di dapat dari kontes memang sedikit, tetapi untung penjualan burung
itu yang dapat untuk ditabung.

“Pengalaman yang paling ga pernah dilupain itu saat bapak beli burung
dengan harga 7 juta, sebulan sudah dirawat akhirnya diikutkan kontes dengan
tiket seharga 1 juta dan menang juara 2. Seharusnya juara 1. Tapi, karena kandang
burungnya ga sesuai sama sponsornya jadi juara 2. Bapak tetep seneng dan
semakin percaya diri, selain hadiahnya yang besar ternyata ada yang tawar
burungnya, dengan harga 28 juta. Bapak sempat berfikir, bapak kira burungnya
akan laku sampai harga seratus juta, tetapi hanya sampai 28 juta. Akhirnya bapak
jual burung tersebut dengan harga 30 juta, dan pembeli pun setuju.” Kata beliau.

Beliau pun akhirnya terbiasa dengan kegiatan tersebut dan sangat senang menjalaninya. Tekun
dan menikmati proses adalah karakter beliau yang baru. Badai pasti akan ada, disaat beliau sedang
berproses menuju titik sukses dalam hobinya, kembali lagi terjadi kesalahan beliau dalam bekerja.
Beliau kelebihan dalam mencetak karung beras. Tetapi, dari pihak perusahaan mengatakan bahwa
beliau tidak perlu potong gaji, cukup mencari customer yang akan membeli karung tersebut dengan
menawarkan ke berbagai tempat produksi beras.
6 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

“Bapak biasa pulang jam lima sore, semenjak saat itu pulang nya pasti lebih larut. Mencari
customer yang akan membeli karung beras bukan kerja yang mudah. Ia harus pintar dalam
menawarkan produk tersebut ke perusahaan - perusahaan. Setelah 3 bulan mencari costumer akhirnya
karung beras tersebut laku.” Kata mamah.

Beliau pun belajar dari pengalaman untuk lebih teliti lagi dan lebih berhati – hati. Semenjak saat
itu, tidak ada lagi kesalahan dalam bekerja dan kontes burung masih sering ia lakukan di waktu luang.
Akhirnya, beliau memutuskan dan memberanikan diri untuk membangun rumah dengan modal niat
dan tabungan seadanya. “Untuk pertama kali bapak ngerasain mengeluarkan uang dalam jumlah besar,
selain beli bahan bangunan, bapak juga harus menyisihkan uang untuk membayar pekerja bangunan.”
Kata bapak.

Semakin hari beliau semakin semangat dan ulet dalam bekerja, supaya rumah impiannya
tercapai. Tidak disangka, uang yang bapak dan mamah punya tidak cukup untuk membangun rumah
tersebut sampai tuntas. Sehingga, beliau memutuskan dan memberanikan diri untuk kasbon kembali
kepada bossnya. Nasib baik pun berpihak kepada keluarga kami. Boss
mau menyumbang dana untuk pembangunan rumah kami.

Tahun 2020 rumah yang beliau inginkan sudah bisa untuk


ditempati. “Karena rumah itu ada uang dari boss bapak. Jadi bapak harus
bertanya kepada boss bapak, lebih baik dikontrakan atau ditempati rumahnya. Beliau minta untuk
dikontrakan saja karena bapak sudah dapat bagian mess.” Kata bapak. Hingga saat ini rumah tersebut
pun masih di kontrakan dan kami masih tinggal di mess yang sudah disediakan.

Berkat kegigihan bapak, saya menjadi tahu arti berjuang. Bapak juga selalu memgajarkan saya
untuk selalu berdoa dan bersyukur dengan apa yang kita dapat. “Musibah akan selalu ada, jangan
senang dulu jika sudah sampai puncak. Semakin kita diatas akan semakin banyak angin yang membuat
kita sulit untuk berdiri kokoh.” Kata bapak.

2. Identifikasi struktur teks tersebut!

NO KUTIPAN TEKS BAGIAN STRUKTUR


Hampir setiap orang selalu mengagumi sosok
mamah. Namun, tidak denganku. Selain mengidolakan
O
1 mamah, akupun mengidolakan bapakku. Bagiku, bapak
adalah seorang pria idaman karena bapak adalah sosok
yang sangat bertanggung jawab. Haryono adalah nama
7 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

bapak saya. Beliau lahir di Sragen, 30 Mei 1978 dari


pasangan Senen dan Saliyem. Anak ke 2 dari 5 bersaudara,
R
memiliki 2 saudara laki – laki dan 2 saudara perempuan.
Hidup di desa tidak seistimewa ibu kota, sejak SD beliau
sudah diajarkan untuk hidup mandiri. Berangkat sekolah
dengan jarak 5 kilometer dari rumahnya tak membuat
I
beliau patah semangat, dengan menggunakan sepeda,
beliau niatkan untuk berangkat sekolah.
“Bapak dulu waktu sekolah ga ada yang namanya
istirahat itu untuk main, tapi keliling kelas jualan es lilin.
E
Ya lumayan, harga dari yang punya es lilin 5 perak lalu
bapak jual dengan harga 10 perak.” ucap beliau dikala
bercerita dengan anak – anaknya. Tak ada kata bermain
dalam kamus bapak saya, karena setelah pulang sekolah
N
beliau langsung ditugaskan oleh kakek saya untuk mencari
rumput (istilah dalam Bahasa Jawa “ngarit”). Setelah
rumput – rumput tersebut sudah terkumpul kurang lebih
satu karung, rumput tersebut akan diberikan sapi yang di
T
pelihara kakek saya untuk dimakan.
“Kalau ngaritnya cepat dan masih ada waktu,
bapak lanjut lagi jualan es lilinnya. Bapak akan cari tempat
yang ada turnamen bola supaya dagangannya banyak yang
A
beli. Tapi, kalau ga ada turnamen, bapak kerumah yang
punya dagangan es untuk ikatin es lilinnya pakai karet.
Nah nanti dapat upah deh 1 es lilin upahnya 2 perak.” Ucap
bapak saya.
S
Karakter bapak saya sangat berbeda dari
saudaranya. Berniaga sudah menjadi kebiasaan yang
selalu dilakukan oleh beliau, mendapat untung adalah
prinsip beliau. Ketika Idul Fitri, saudaranya akan membeli
I
keperluan sekolah menggunakan uang yang biasa
diberikan saat hari raya. Beliau justru membeli hewan
ternak, seperti ayam dan kambing. “keperluan sekolah itu Bagian ini menceritakan siapa
tanggung jawab orang tua. Kalau uangnya dibeli hewan bapak saya, beserta latar
belakangnya.
8 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

ternak lebih menguntungkan karena bisa dijual lagi.” Kata


beliau.

Berjualan es lilin tersebut dilakukan beliau hingga


tamat SMP. Tahun 1997, beliau mulai merantau. Kota
P
pertama yang dikunjungi ialah Depok. Sampai di Depok,
beliau langsung bisa bekerja di salah satu pabrik pembuat
E
karung beras. Bermodal ijazah SMP membawanya menjadi
salah satu pengawas di pabrik tersebut. “dulu bapak tidak
R
pernah beli beras, karena sudah disediakan. Lauknya juga
tidak pernah beli karena di sekitar pabrik ada tumbuhan
I
cabai yang bisa dimasak menjadi nasi goreng.” Kata beliau.
Beliau selalu bersyukur dengan apa yang didapat, dengan
S
beralas kasur lipat dan 1 petak tempat tinggal gratis dari
bossnya, tidak membuat beliau berkecil hati. Itulah yang
T
membuat beliau bisa menabung karena setengah gaji yang
ia dapat selalu di tabung dengan tujuan agar bisa kembali
I
ke kampung halaman saat hari raya.
Gaji beliau pada tahun 1997 ialah empat ratus lima
W
2
puluh ribu rupiah perbulannya. Hemat selalu di tanamkan
dalam dirinya supaya semua tujuannya satu persatu
A
tercapai. Tahun 1998, bapak bertemu dengan mamah,
pada saat itu mamah bekerja di salah satu garmen terbesar
di Depok. Saling mengenal satu sama lain dan bapak mulai
menabung untuk menuju ke jenjang selanjutnya bersama
P
mamah. Tahun 2004 bapak dan mamah menikah, mereka
tidak mengontrak tetapi memang sudah diberi mess untuk
E
tinggal dekat dengan pabrik bapak. Diawal pernikahan
tidak semua berjalan mulus, bapak terdapat salah cetak
N
karung yang membuat beliau harus ganti rugi ke
perusahaan dengan jumlah besar. Mulai dari hal tersebut
T
gaji bapak setiap bulannya di potong.
“Untung ada gaji mamah yang bisa menutupi
I
kehidupan sehari – hari. Tapi, bapak ga lepas dari
tanggung jawabnya. Bapak juga berfikir supaya gaji
N
9 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

mamah tetap utuh dan bisa di tabung. Bapak masih tetap


semangat untuk cari kerja sampingan diluar jam kerja
G
nya” kata mamah. Akhirnya, pengalaman sewaktu kecil lah
yang membuat beliau bisa memiliki tambahan uang. Pada
tahun 2000an, burung kicau sedang marak di kalangan
masyarakat. Beliau pun mencoba membeli burung kicau Peristiwa penting membahas
tersebut dengan modal awal lima ratus ribu rupiah dan tentang peristiwa yang dialami
dijual kembali dengan mendapatkan untung tiga ratus ribu tokoh, baik peristiwa senang
rupiah. Usaha jual burung kicau pun dilanjutkan oleh maupun sedih.
beliau sampai beliau bisa menutup kerugian perusahaan.

Semakin hari beliau semakin semangat dan ulet


dalam bekerja, supaya rumah impiannya tercapai. Tidak
disangka, uang yang bapak dan mamah punya tidak cukup
untuk membangun rumah tersebut sampai tuntas.
Sehingga, beliau memutuskan dan memberanikan diri
untuk kasbon kembali kepada bossnya. Nasib baik pun
berpihak kepada keluarga kami. Boss mau menyumbang
dana untuk pembangunan rumah kami.

Tahun 2020 rumah yang beliau inginkan sudah R


bisa untuk ditempati. “Karena rumah itu ada uang dari
boss bapak. Jadi bapak harus bertanya kepada boss bapak, E
lebih baik dikontrakan atau ditempati rumahnya. Beliau O
minta untuk dikontrakan saja karena bapak sudah dapat
bagian mess.” Kata bapak. Hingga saat ini rumah tersebut R
pun masih di kontrakan dan kami masih tinggal di mess I
3 yang sudah disediakan.
Berkat kegigihan bapak, saya menjadi tahu arti E
berjuang. Bapak juga selalu memgajarkan saya untuk N
selalu berdoa dan bersyukur enga napa yang kita dapat.
“Musibah akan selalu ada, jangan senang dulu jika sudah T
sampai puncak. Semakin kita diatas akan semakin banyak A
angin yang membuat kita sulit untuk berdiri kokoh.” Kata
bapak. S
10 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

I
Reorientasi merupakan
penutup atau kesimpulan
mengenai rangkaian peristiwa.
3. Analisislah kaidah kebahasaan teks biografi tersebut!

ANALISIS KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI


NO KAIDAH KEBAHASAAN KUTIPAN TEKS
1 Beliau lahir di Sragen, 30 Mei 1978 dari pasangan
Senen dan Saliyem. Anak ke 2 dari 5 bersaudara,
memiliki 2 saudara laki – laki dan 2 saudara
perempuan.
Menggunakan kata ganti orang
ketiga tunggal Tak ada kata bermain dalam kamus bapak saya,
ia atau dia atau beliau. Kata ganti karena setelah pulang sekolah beliau langsung
ini digunakan dengan penyebutan ditugaskan oleh kakek saya untuk mencari rumput
nama tokoh atau panggilan tokoh (istilah dalam Bahasa Jawa “ngarit”).

Itulah yang membuat beliau bisa menabung karena


setengah gaji yang ia dapat selalu di tabung dengan
tujuan agar bisa kembali ke kampung halaman saat hari
raya.

2 Berangkat sekolah dengan jarak 5 kilometer dari


rumahnya tak membuat beliau patah semangat, dengan
menggunakan sepeda, beliau niatkan untuk berangkat
sekolah.

Tak ada kata bermain dalam kamus bapak saya,


Menggunakan kata kerja karena setelah pulang sekolah beliau langsung
Tindakan ditugaskan oleh kakek saya untuk mencari rumput
untuk menjelaskan peristiwa atau (istilah dalam Bahasa Jawa “ngarit”).
perbuatan fisik yang dilakukan
oleh tokoh. Beliau pun mencoba membeli burung kicau tersebut
dengan modal awal lima ratus ribu rupiah dan dijual
kembali dengan mendapatkan untung tiga ratus ribu
rupiah.

Beliau pun belajar dari pengalaman untuk lebih


teliti lagi dan lebih berhati – hati.

3 Hidup di desa tidak seistimewa ibu kota, sejak SD


Menggunakan kata sifat beliau sudah diajarkan untuk hidup mandiri.
Untuk memberikan informasi
secara rinci tentang sifat-sifat Semakin hari beliau semakin semangat dan ulet
tokoh. dalam bekerja, supaya rumah impiannya tercapai.
11 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

Bapak semakin semangat dan rajin untuk bekerja


karena sekarang kami sudah berempat.

4 Tak ada kata bermain dalam kamus bapak saya,


Menggunakan kata kerja pasif karena setelah pulang sekolah beliau langsung
Untuk menjelaskan peristiwa yang ditugaskan oleh kakek saya untuk mencari rumput
dialami tokoh sebagai subjek yang (istilah dalam Bahasa Jawa “ngarit”).
diceritakan.
Tahun 2004 bapak dan mamah menikah, mereka
tidak mengontrak tetapi memang sudah diberi mess
untuk tinggal dekat dengan pabrik bapak.

5 Menggunakan kata kerja Beliau pun akhirnya terbiasa dengan kegiatan


mental tersebut dan sangat senang menjalaninya. Tekun dan
dalam rangka penggambaran menikmati proses adalah karakter beliau yang baru.
peran tokoh.

6 Sehingga, beliau memutuskan dan memberanikan


diri untuk kasbon kembali kepada bossnya.
Tahun 1997, beliau mulai merantau. Kota pertama
yang dikunjungi ialah Depok.

pada saat itu, mamah bekerja di salah satu garmen


Menggunakan kata sambung, terbesar di Depok. Saling mengenal satu sama lain dan
kata depan, ataupun nomina bapak mulai menabung untuk menuju ke jenjang
yang berkenaan dengan urutan selanjutnya bersama mamah.
waktu.
Tetapi sebelum burung itu dijual, ada baiknya untuk
dikonteskan supaya para pembeli tertarik untuk
membeli burung tersebut. Bapak mulai belajar kembali
untuk menjadi penjual.

4. Karakter unggul apa yang dapat diteladani dari tokoh dalam teks biografi tersebut? Jelaskan
alasanmu. (Tuliskan minimal 2 karakter unggul)

KARAKTER UNGGUL TOKOH


1. Mandiri
Kutipan teks yang mendukung :
· Hidup di desa tidak seistimewa ibu kota, sejak SD beliau sudah diajarkan untuk hidup
mandiri. Berangkat sekolah dengan jarak 5 kilometer dari rumahnya tak membuat beliau patah
semangat, dengan menggunakan sepeda, beliau niatkan untuk berangkat sekolah.
Alasan :
Selain diajarkan untuk mandiri, cara beliau mendapatkan uang dengan berjualan es lilin
pun sangat membuktikan bahwa beliau sudah dapat mencari uang sejak kecil. Pengalaman
beliau ini lah yang dapat membuat beliau bangkit dari masa keterpurukannya.
12 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

2. Bertanggung Jawab
Kutipan teks yang mendukung :
· “Untung ada gaji mamah yang bisa menutupi kehidupan sehari – hari. Tapi, bapak ga
lepas dari tanggung jawabnya. Bapak juga berfikir supaya gaji mamah tetap utuh dan bisa di
tabung. Bapak masih tetap semangat untuk cari kerja sampingan diluar jam kerja nya” kata
mamah.
Alasan :
Walaupun beliau berada dalam masa sulit, tetapi beliau tetap bertanggung jawab untuk
menafkahi keluarganya. Beliau tetap mencari kerja sampingan supaya keluarganya mempunyai
tabungan untuk masa depan nantinya.

3. Ulet
Kutipan teks yang mendukung :
· Semakin hari beliau semakin semangat dan ulet dalam bekerja, supaya rumah
impiannya tercapai.
Alasan :
Tokoh sangat ulet dalam bekerja yang membuat karakter tersebut patut untuk diteladani.
Tokoh menginginkan rumah impiannya tercapai dengan itu tokoh pun bekerja dengan keras
supaya hasilnya dapat dinikmati dengan maksimal.

4. Pantang Menyerah
Kutipan teks yang mendukung :
· Bapak pun mulai mencari teman yang bisa diajak untuk usaha Bersama. Beliau bertemu
dengan seorang pedagang burung. Tetapi sebelum burung itu dijual ada baiknya untuk
dikonteskan supaya para pembeli tertarik untuk membeli burung tersebut. Bapak mulai belajar
kembali untuk menjadi penjual.
Alasan :
Karakter tokoh yang selalu mencari kerja samping dan selalu ingin mempunya usaha
membuat tokoh menjadi manusia yang pantang menyerah. Tokoh sangat ingin memiliki masa
depan yang cerah dan dengan berbagai usaha tokoh melakukan cara supaya masa depannya
tersebut tercapai.

5. Sederhana
Kutipan teks yang mendukung :
· Waktu saya kecil mamah dan bapak tidak pernah makan mewah, dengan bermodal telur
dadar satu dibagi menjadi empat sudah cukup untuk makan sehari – harinya.
Alasan :
Dengan bermodalkan telur dadar sang tokoh sudah menggambarkan bahwa hidupnya
sederhana dan tidak perlu hal yang mewah.
13 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

5. Bagaimana cara Anda meneladani karakter unggul tokoh tersebut? Jelaskan cara Anda meneladani
tokoh! (tulis minimal 40 kata)

CARA MENELADANI KARAKTER UNGGUL TOKOH


NO KARAKTER UNGGUL TOKOH CARA MENELADANI
1 Cara meneladani karakter mandiri adalah :
· Dengan tidak menyusahkan orang lain.
· Membuat jadwal belajar sendiri.
Mandiri
· Tidak bergantung pada orang lain.
· Tidak merepotkan orang tua.
· Menyelesaikan tugas tanpa di suruh.
· Belajar tanpa disuruh.

2 Cara meneladani karakter bertanggung jawab :


· Menyelesaikan tugas tepat waktu.
· Menyelesaikan masalah yang dibuat diri sendiri.
Bertanggung Jawab
· Selalu kompeten dalam beorganisasi.
· Menjaga diri dari hal – hal yang membahayakan.
· Apabila berjanji akan menepati jani tersebut.

3 Cara meneladani karakter ulet adalah :


· Rajin belajar.
· Membantu orang tua.
Ulet
· Mematuhi nasihat guru.
· Belajar dengan giat.
· Tidak menyontek saat ulangan.

4 Cara meneladani karakter pantang menyerah adalah :


· Selalu berusaha walau belum terlihat hasilnya.
· Selalu giat dalam belajar.
Pantang Menyerah
· Membela kebenaran.
· Selalu mencoba hal baru.

5 Sederhana Cara meneladani karakter sederhana adalah :


· Bersikap sederhana dalam berpakaian.
· Tidak menggunakan barang – barang mahal.
· Bersikap sederhana dalam belanja.
· Menggunakan alat rumah tangga sesuai kebutuhan.
· Tidak memilih milih makanan.
14 FEBRIYANA HANIFAH (13) X MIPA 1

6. Berdasarkan teks biografi yang sudah dibuat, tuliskan inspirasi yang Anda peroleh untuk meraih
prestasi Anda sendiri! (Tulis minimal 30 kata)
Dalam teks biografi tersebut, saya mendapat inspirasi dari cerita orang tua saya sendiri yaitu
untuk selalu hidup mandiri yaitu dengan tidak menyusahkan orang lain, bertanggung jawab dalam
keluarga merupakan kunci sukses keluarga Bahagia walaupun dengan hidup sederhana tetapi jika kita
menjalaninya dengan ikhlas dan Bahagia semua akan terasa menjadi ringan.
Bapak saya menginspirasi saya untuk selalu berusaha dalam keadaan susah maupun senang. Jalani
semua rintangan yang sudah ada di depan mata dan bersikaplah professional dalam menjalani suatu
kewajiban. Jangan mudah putus asa juga merupakan kunci utama dalam suatu keberhasilan. Beliau
memang belum bisa dibilang sebagai orang yang sukses karena beliau masih memiliki anak yang perlu
Pendidikan. Tetapi, dengan biografinya tersebut beliau mengajarkan cara sehat untuk sukses. Tanpa
menjatuhkan sesama apalagi membuat orang sengsara.
Dengan adanya biografi dan cerita singkat bapak say aini, saya kan selalu mengikuti jejak jejak
beliau dalam menuju kesuksesannya. Saya harus lebih sukses dan lebih bisa mencapai banyak tujuan
lebih dari beliau supaya beliau memiliki rasa bangga terhadap saya.

Anda mungkin juga menyukai