Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI INSENTIF DAN BAGI HASIL

Resume ini Disusun untuk Memenuhi Tugas dari


Ibu Ir. Hj. Eka Radiah, M.Si

OLEH
KELOMPOK 5
Devy Oktavia Mulawijaya 1910514120003
Dita Mudya Safira 1910514320009
Dwi Choirunisa 1910514220010
Dwi Septiani 1910514320002
Khairun Nadila 1910514320023
M. Rizqi Aulia 1810514310006
Muhammad Iqbal 1910514210022
Siti Normilahayani 1910514120005
Widia Ariyanti 1910514320025

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2022
1. INSENTIF
a. Pengertian Insentif
Mangkunegara mengemukakan bahwa insentif adalah suatu bentuk motivasi yang
dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa
pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi
(perusahaan).
Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan, insentif adalah pengupahan yang
memberikan imbalan yang berbeda karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan
jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi.
Insentif adalah suatu bentuk dorongan financial kepada karyawan atas prestasi karyawan
tersebut. insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan pada upah dasar yang di berikan
perusahaan kepada karyawan.2
Menurut Nitisemito, insentif adalah penghasil tambahan yang akan diberikan kepada
karyawan yang dapat memberikan prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan
b. Tujuan Pemberian Insentif
Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan
kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk
mencapai tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama pemberian insentif adalah untuk
meningkatkan produktifitas kerja individu maupun kelompok.
c. Bentuk-bentuk Insentif.
Berikut ini adalah beberapa bentuk insentif antara lain yaitu:
1) Piecework (upah potong) adalah sistem insentif yang memberi imbalan bagi pekerja atas tiap
unit keluaran yang dihasilkan.
2) Production bonus (bonus produksi) adalah insentif yang dibayarkan kepada pekerja yang
melebihi sasaran keluaran (output) yang ditetapkan.
3) Commission (komisi) adalah insentif dalam bentuk komisi diberikan atas dasar jumlah unit
yang terjual.
4) Maturity Curve. Bentuk insentif ini kurva kematangan diberikan untuk mengakomodasikan
para pekerja yang memiliki kinerja tinggi dilihat dari aspek produktivitas atau pekerja yang
telah berpengalaman.
5) Merit Raise adalah kenaikan gaji/ upah yang diberikan sesudah penilaian kinerja.
6) Nonmonetary Incentives. Insentif biasanya berarti uang, tetapi insentif bagi kinerja bisa juga
diberikan dalam bentuk lain.
7) Executives Incentives. Bentuk-bentuk insentif bagi eksekutif antara lain bonus uang tunai,
stock options (hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga tertentu, di masa yang
akan datang, dalam periode waktu yang ditentukan), stock appreciation (pemberian uang tunai
kepada karyawan yang didasarkan atas peningkatan nilai saham)
d. Langkah-langkah Penentuan Insentif yang Efektif
Menurut Cascio mengemukakan bahwa langkah-langkah penentuan insentif yang efektif
meliputi :
1) Menentukan standar prestasi kerja yang tinggi.
2) Mengembangkan sistem penilaian prestasi yang tepat,
3) Melatih penyedia dalam melakukan penilaian prestasi dan dalam memberikan umpan balik
kepada bawahannya,
4) Mengaitkan penghargaan secara ketat dengan prestasi kerja
5) Mengupanyakan agar peningkatan penghargaan bagi karyawan
e. Penggolongan Pemberian Insentif
Menurut Harsono, proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Proses pemberian insentif berdasarkan kelompok.
Pembayaran insentif kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar
yang telah ditetapkan.
2) Proses pemberian insentif berdasarkan individu.
Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji
pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu.
f. Sistem Pemberian Insentif
1) Bonus Tahunan
2) Insentif langsung
3) Insentif Individu
4) Insentif Tim
5) Pembagian keuntungan
6) Bagi hasil.
g. Syarat Pemberian Insentif
Menurut Cascio, syarat tersebut adalah :
1) Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, jelas dan dapat dimengerti.
2) Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan untuk mereka
lakukan. 3) Dapat dicapai
4) Dapat diukur
h. Indikator Pemberian Insentif
Beberapa indikator insentif menurut Sondang P. Siagian antara lain sebagai berikut :
1) Kinerja
2) Lama Karyawan Bekerja
3) Senioritas
4) Keadilan
5) Kelayakan

2. BAGI HASIL
a) Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil terdiri dari dua kata yaitu bagi dan hasil. Bagi artinya penggal, pecah, urai dari
yang utuh. Sedangkan hasil adalah akibat tindakan baik yang disengaja ,aupun tidak, baik yang
meguntungkan maupun yang merugikan. Jadi bagi hasil adalah suatu sistem yang digunakan
lembaga keuangan syariah dalam memberikan keuntungan kepada shahibul maal (koperasi
sebagi mudharib) dan mudharib (koperasi sebagai shahibul maal) sesuai porsi yang telah
disepakati oleh kedua pihak diawal akad.

b) Bentuk-Bentuk Sistem Bagi Hasil

a. Bagi hasil menggunakan revenue sharing Dasar perhitungan bagi hasil yang menggunakan
ravenue sharing adalah perhitungan bagi hasil yang didasarkan atas penjualan dan/atau
pendapatan kotor atas usaha sebelum dikurangi biaya. Bagi hasil dalam ravenue sharing dihitung
dengan mengalikan nisbah yang telah disetujui dengan pendapatan bruto.

b. Bagi hasil menggunakan profit and loss sharing Dasar perhitungan bagi hasil dengan
menggunakan profit sharing, merupakan bagi hasil yang dihtung dari laba/ rugi usaha. Kedua
pihak, bank syariah maupun nasabah akan memperoleh keuntungan atas hasil usaha mudharib
dan ikut menangung kerugian bila usahanya mengalami kerugian

c) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil


a. Faktor Langsung
1) Investment rate, merupakan presentase actual dana yang diinvestasikan dari total dana
2) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai
sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode:
a) Rata-rata saldo minimum bulanan,
b) Rata-rata saldo harian.
Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan, akan
menghasilkan jumlah dana aktual yang digunakan.
3) Nisbah (profit sharing ratio)
Salah satu ciri al-mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada
awal perjanjian. Nisbah antara satu bank dan bank lain dapat berbeda. Nisbah juga dapat
berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank. Nisbah juga dapat berbeda antara satu
account dengan account lainnya sesuai denganbesarnya dana dan jatuh temponya.
b. Faktor tidak langsung
1) Penentuan butir-butir pendapatan dan pembiayaan mudharabah.
Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit and sharing).
Pendapatan yang dibagi hasilkan merupakan pendapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya
Jika semua biaya diitanggung bank, hal ini disebut revenue sharing.
2) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting)
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan,
terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja
Rosda karya. Bandung.
Handari Nawawi. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Ismail.2020.Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup Jakarta

Marbun 2019., Kamus Manajemen. PT Pustaka Sinar Harahap


Marwansyah. 2021, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Alfabeta. Bandung.
Mutiara Sibarani Panggabean. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia.
Jakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007

Sentot Imam Wahjono. 2020. Manajeman Tata Kelola Organisasi Bisnis. PT Indeks. Jakarta.

Veithzal Rivai. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai