Anda di halaman 1dari 6

Materi Tutotrial WA Group : I (Modul 1-2)

Apa yang dimaksud Keterampilan Berbahasa ......?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita pelajari empat aspek
berbahasa berikut ini :
Terampil Berbicara Apabila sesorang terampil memilih bunyi-
bunyi bahasa (berupa kata, kalimat, serta tekanan dan nada ) dan
memformulasikan secara tepat guna menyampaikan pikiran, perasaan,
gagasan, fakta, perbuatan dalam konteks komunikasi.

Terampil Mendengarkan (menyimak) apabila seseorang terampil


dalam menafsirkan makna dari bunyi-bunyi bahasa (berupa kata,
kalimat, tekanan dan nada) yang disampaikan pembicara dalam suatu
konteks komunikasi

Terampil menulis apabila seseorang terampil dalam memilih


bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat, paragraf)serta
menggunakan retorika (organisasi tulisan) yang tepat guna
mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan dan fakta.

Terampil Membaca apabila seseorang terampil dalam menafsirkan


makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat,
paragraf, organisasi tulisan) yang bibacanya.
Hubungan antar aspek

 Hubungan berbicara dan mendengarkan


Terjadi pada peristiwa komunikasi interaktif
Cotoh :
 Kemunikasi antar teman
 Antar pembeli dan penjual

Atau

 Khotbah di masjid
 Pidato
 Dll.
 Hubungan mendengarkan dengan membaca
Mendengarkan maupun membaca merupakan kegiatan
berbahasa yang bersifat reseptif. Perbedaannya hanya pada
obyek. Pada Mendengarkan fokus perhatian (stimulus) berupa
suara (bunyi-bunyian), Sedangkan pada membaca berupa
tulisan.
Contoh :
 Membaca puisi
 Membaca naska Pidato

 Hubungan membaca dan menulis


Membaca dan menulis merupakan jenis keterampilan bahasa
ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang
bersifat produktif, sedangkan membaca bersifat reseptif.
Contoh :
 Menyuruh siswa menulis kembali cerita yang telah dibaca.
 Merangkum buku yang telah dibaca

 Hubungan menulis dan berbicara


Kegiatan menulis harus dilakukan guna mendukung aktivitas
berbicara.
Contoh :
 Seminar
 Diskusi

Dalan seminar pembicara biasanya diminta menulis sebuah


makalah terlebih dahulu. Begitu juga dalam diskusi. Sebelum
disajikan, penyaji harus mengkonsep apa yang akan menjadi
permasalahan yang akan didiskusikan. Demikian seterusnya.
Keterampilan menyimak
Menyimak Permulaan

Suatu proses mendengarkan lambang-lambang bunyi bahasa


lisan dengan penuh perhatiansehingga pendengar mampu
menangkap, mengelolah dan memahami maknapesan bunyi
bahasa lisan.

Dengan menyimak seorang dapat :

1. Menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.


2. Memperlancar keterampilan bicara dan menulis
3. Semakin baik daya simak semakin baik pula daya serap
informasi atau pengetahuan yang disimaknya

Ada 2 jenis menyimak (Tarigan 1986:35)

 Menyimak Ekstensif
Kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan
lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah
bimbingan langsung dari seorang guru contoh : mendengarkan
radio televisi dll.
 Menyimak Itensif

Kegiatan menyimak yang hanya dilakukan dengan sungguh-


sungguh dan penuh kosentrasi agar dapat menangkap makna ya
dikehendaki. Contoh : Mendengarkan cerita, dongeng dsb.

Menyimak lanjutan
Kegiatan mendengarkan informasi dan kemampuan memberikan
tanggapan terhadap informasi.

Ada 3 jenis menyimak lanjutan

 Menyimak Komprehensif
Mendengarkan untuk memahami suatu pesan
Contoh : Mendengarkan Rekaman Vidio
 Menyimak Kritis
Kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh –
sungguh untuk memberikan penilaian secara obyektif,
menentukan keaslihan, kebenaran dan kelebihan serta
kekurangan-kekurangannya.
Contoh : membenarkan kata-kata yang pengucapannya salah
Baca seharusnya membaca
Aer seharusnya air
 Menyimak apresiatif
Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengenal, menilai
dan menghargai suatu karya seni bahasa
Contoh : mendengarkan dan mengapresiasi cerita anak

Anda mungkin juga menyukai