Anda di halaman 1dari 2

Mengukur Nitrogen

Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah yang sangat
berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau pada daun. Kekurangan
nitrogen pada tanah menyebabkan perkembangan tanaman terganggu dan hasil tanaman
menurun karena pembentukan klorofil yang sangat penting untuk proses fotosintesis
terganggu. Namun, bila jumlahnya terlalu banyak akan menghambat pembungaan dan
pembuahan tanaman.
Dalam mengukur atau menentukan kadar nitrogen terdapat beberapa metode yang dapat
dilakukan, yakni:
1. Metode Kjeldahl (Metode protein kasar)
Metode Kjeldahl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kadar
nitrogen dalam senyawa organik maupun senyawa anorganik. Penentuan kadar
nitrogen menggunakan metode kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 tahap
yaitu :
a. Proses Destruksi atau Digesi
Proses destruksi merupakan tahap dekomposisi nitrogen dalam sampel
menggunakan asam pekat. Tahap ini disempurnakan dengan mendidihkan
sampel pada asam sulfat pekat. Hasil akhir destruksi merupakan larutan
amonium sulfat.
Persamaan umum untuk proses destruksi ditunjukkan melalui
persamaan:
N Organik
+ H 2 SO4 → ( NH 4 ) 2 SO 4 + H 2 O+CO 2+ Hasil Samping
Anorganik
b. Proses Destilasi
Proses destilasi merupakan proses penambahan basa berlebih ke dalam
larutan digesi untuk mengubah NH 4 ¿ menjadi NH 3 yang diikuti pemanasan
+¿

dan kondensasi gas NH 3 pada larutan penerima.


Campuran digesi selanjutnya diencerkan dan dibasakan melalui
penambahan NaOH . Proses destilasi menghasilkan NH 3 menurut persamaan:

( NH 4 ) 2 SO 4 + 2 NaOH a ̀2 NH 3 + Na 2 SO 4 +2 H 2 O
c. Titrasi
Tahap titrasi bertujuan untuk mengetahui jumlah amonia dalam larutan
penerima. Jumlah nitrogen dapat dihitung dari jumlah ion amonia di dalam
larutan penerima.
Terdapat dua macam titrasi yang digunakan pada metode kjeldahl,
yakni titrasi balik yang biasanya digunakan pada Kjeldahl Makro dan titrasi
langsung.

Perhitungan kadar nitrogen harus disesuaikan dengan larutan penerima yang


digunakan dan faktor pengenceran selama proses distilasi. Pada persamaan di
bawah, “N” menunjukkan formalitas. “ml blank” adalah mililiter yang
diperlukan untuk titrasi balik reagen blank jika yang digunakan adalah asam
standar, atau menunjukkan mililiter asam standar yang dibutuhkan untuk
mentitrasi larutan penerima. Ketika asam standar digunakan sebagai larutan
penerima, persamaan yang digunakan adalah:
%Nitrogen=¿ ¿

Anda mungkin juga menyukai