Anda di halaman 1dari 27

MODUL PEMBELAJARAN SMP/ MTS

PETA, ATLAS, GLOBE,


SKETSA, DAN PETA WILAYAH
KELAS VII

SEMESTER 2

OLEH LISA WULANDARI


MODUL PEMBELAJARAN

MODUL 1

PETA, ATLAS, GLOBE,


SKETSA, DAN PETA WILAYAH
KELAS VII
SEMESTER 2
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

dilindungi Undang-undang

Ilmu Pengetahuan Sosial


Untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Kelas VII
Semester 2

HERLAN Firmansyah

Ilmu Pengetahuan Sosial 2 : untuk Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah Kelas VII /Semester 1 dan 2 / penulis Herlan


Firmansyah, Dani Ramdani ; editor, Emy Kusmiati, Ilustrator,

Tim Redaksi. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan


Nasional, 2009

vi, 253 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 252-253


Indeks

ISBN 978-979-068-675-5 (no.jil.lengkap)


ISBN 978-979-068-677-9

1. Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I Judul II. Dani Ramdani

III. Emy Kusmiati IV. Tim Redaksi

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional


dari Penerbit CV. Djatnika

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

Diperbanyak oleh .....

i
KATA PENGANTAR
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) kelas VII. Disusun
berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan
oleh pemerintah sejak tahun 2006.
Dengan membaca buku ini, kamu akan mendapatkan wawasan
menyeluruh tentang ilmu pengetahuan sosial yang merupakan paduan dari
ilmu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Buku ini disampaikan dengan
bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dan dilengkapi dengan gambar-
gambar.
Dalam rangka menguji kompetensi dan memperdalam pemahamanmu,
buku ini disertai dengan soal soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dan
uraian, serta tugas untuk kamu kerjakan diluar jam pelajaran, baik secara
kelompok maupun individu.
Setelah membaca buku ini, diharapkan kamu dapat memahami secara
mendalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, serta dapat merespon
fenomena-fenomena kontekstual dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan
benar. Sebagai pengayaan, alangkah lebih baik jika kamu membaca referensi
lainnya yang relevan, seperti dari buku umum, buku pelajaran lain, majalah,
koran, serta dari internet sehingga pengetahuanmu semakin berkembang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu menyelesaikan buku ini dengan baik, tidak lupa pula kepada para
pembaca semua yang sudah menggunakan buku ini sebagai pilihan terbaik.
Penulis menyadari bahwa dalam buku ini masih terdapat ketidak sempurnaan.
Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran demi perbaikan buku ini di kemudian hari.

Bandung, Oktober 2008

Penulis

ii
STANDAR ISI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN

1.Mengenal konsep-
konsep yang berkaitan
dengan kehidupan
masyarakat dan
lingkungannya
2.Memiliki kemampuan
dasar untuk berpikir logis
4.1. Menggunakan peta, dan kritis, rasa ingin tahu,
atlas, dan globe untuk inkuiri, memecahkan
4. Memahami usaha masalah, dan
mendapatkan informasi
manusia untuk keterampilan dalam
keruangan.
mengenali kehidupan sosial
4.2 Membuat sketsa dan
perkembangan 3.Memiliki komitmen dan
peta wilayah yang
lingkungannya kesadaran terhadap nilai-
menggambarkan objek
nilai sosial dan
geografi. kemanusiaan
4.Memiliki kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama dan
berkompetisi dalam
masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global

iii
PETA KONSEP
Jenis dan Bentuk
Peta, Atlas, Globe

Informasi Geografis

Peta Sketsa

Tahapan Membuat
PETA, ATLAS, Peta Sketsa
GLOBE,
SKETSA, DAN
PETA WILAYAH Syarat Pembuatan
Peta

Memperbesar dan
Memperkecil Peta

Penggunaan Skala
Peta

Macam-Macam
Simbol

iv
PETA, ATLAS, GLOBE, SKETSA, DAN
PETA WILAYAH

A. JENIS DAN BENTUK PETA, ATLAS, DAN GLOBE


1. Peta

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dalam bidang datar
dengan menggunakan skala tertentu. Sesuatu yang digambarkan dalam peta biasanya
berupa bentuk alam atau data mengenai permukaan bumi yang diwujudkan dalam wujud
simbol-simbol tertentu seperti gunung, laut dataran rendah dataran tinggi, jalan raya, jalan
kereta api, kota, dan sungai. Jika kamu ingin belajar lebih banyak tentang peta, pelajarilah
ilmu khusus tentang perpetaan yang disebut kartografi.

a. Jenis-jenis Peta Berdasarkan Isinya


Pernahkah kamu melihat sebuah peta yang hanya menggambarkan jalur penerbangan
dunia? Atau yang menggambarkan segala yang tampak di permukaan bumi, seperti
peta dunia? Keragaman jenis peta tersebut menandakan bahwa peta tidak hanya
identik dengan peta dunia yang biasa kamu lihat di atlas, tetapi banyak sebetulnya
jenis peta yang dapat kamu manfaatkan.
Berdasarkan isinya, peta dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peta umum dan
peta khusus.
1. Peta umum, yaitu peta yang menggambarkan seluruh bentuk kenampakan alam
yang ada di permukaan bumi, baik berupa kenampakan fenomena alam asli (seperti
pegunungan, sungai, dan lautan) maupun keadaan fenomena budaya yang ada di
suatu tempat, seperti batas wilayah, batas negara, jalan kereta, jalan raya, dan
sebagainya.

Gambar 1.1 Peta Dunia


Sumber: www.abundancethebook.com
1
Peta umum dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.
a) Peta dunia yaitu peta yang menggambarkan bentuk dan letak muka bumi serta
wilayah setiap negara di dunia dengan skala tertentu. Peta dunia dapat berupa peta
politik maupun fisik. Tujuan utama peta politik adalah menunjukan batas teritorial;
tujuan peta fisik adalah untuk menampilkan fitur geografi seperti pegunungan, jenis
tanah atau penggunaan tanah. Selain itu, peta dunia juga dapat menunjukkan
penampakan alam dan dan buatan manusia.

b) Peta topografi atau peta rupa bumi yaitu peta yang menggambarkan permukaan
bumi beserta tinggi rendahnya. Karakteristik unik yang membedakan peta topografi
dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk
tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta
topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis
peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.

Gambar 1.2 Peta Topografi


Sumber: www.canva.com
c) Peta korografi yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi, baik sebagian
maupun seluruhnya yang bercorak luas dan dengan skala kecil.

Gambar 1.3 Peta Chorografi


Sumber: www.google.com
2
2. Peta khusus/tematik yaitu peta yang menggambarkan suatu kenampakan alam
tertentu yang ada di permukaan bumi. Contohnya peta jalur penerbangan, peta
penyebaran sentra usaha suatu produk perkebunan, persebaran barang tambang,
peta persebaran flora dan fauna, peta cuaca dan iklim suatu daerah, dan sebagainya.

Gambar 1.4 Peta Jalur Penerbangan Nasional


Sumber: www.google.com

c. Jenis Peta Berdasarkan Skalanya


Berdasarkan skalanya, peta dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Peta kadaster, berskala 1 : 100 – 1 : 5.000, contohnya peta desa.
2. Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 – 1 : 250.000, contohnya peta kecamatan.
3. Peta skala menengah, berskala 1 : 250.000 – 1 : 500.000, contohnya peta
kabupaten.
4. Peta skala kecil, berskala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000, contohnya peta provinsi.
5. Peta skala geografis atau skala sangat kecil, berskala > 1 : 1.000.000, contohnya
peta dunia.

c. Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya


1. Peta stasioner yaitu peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan
bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya peta geologi, peta kontur, peta
topografi, peta jalur pegunungan, dan peta laut menurut kedalamannya.
2. Peta dinamis yaitu peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan
bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contohnya peta kepadatan
penduduk, peta jaringan transportasi, peta irigasi, dan peta jaringan telepon.

d. Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya


1. Peta Pendidikan (Educational Map). Misalnya, peta lokasi sekolah SMP/SMA.
2. Peta Ilmu Pengetahuan. Misalnya, peta arah angin dan peta penduduk.
3. Peta Informasi Umum (General Information Map). Misalnya peta pusat
perbelanjaan.
4. Peta Turis (Tourism Map). Misalnya, peta museum dan peta rute bus.
5. Peta Navigasi. Misalnya, peta penerbangan dan peta pelayaran sebagai jalur
transportasi.
6. Peta Aplikasi (Technical Application Map). Misalnya, peta penggunaan tanah dan
peta curah hujan.
7. Peta Perencanaan (Planning Map). Misalnya, peta jalur hijau, peta perumahan, dan
peta pertambangan.

3
a. Bentuk Peta
Bentuk peta pun beraneka ragam. Berdasarkan bentuknya peta dibagi menjadi
sebagai berikut:
1. Peta digital adalah peta yang digambarkan dengan bantuan program aplikasi
komputer, biasanya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).
2. Peta timbul (relief) adalah peta yang menggambarkan bentuk sebenarnya dari
permukaan bumi. Biasanya, berbentuk tiga dimensi sehingga tampak lebih jelas
yang menggambarkan bentuk sesungguhnya.
3. Peta datar adalah peta yang digambarkan dalam bidang datar, seperti kertas
biasanya berbentuk dua dimensi.
b. Komponen-komponen peta
Sebuah peta biasanya dilengkapi oleh seperangkat informasi tentang fenomena yang
digambarkan. Untuk membuat peta yang baik dan dapat digunakan dengan mudah
oleh para penggunanya, sebuah peta harus memenuhi syarat dan aturan
kelengkapan dari sebuah peta. Syarat kelengkapan peta tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Judul Peta
Judul peta yaitu nama yang diberikan sebagai penunjuk daerah yang
digambarkan pada peta. Judul peta ini biasanya diletakkan di atas dan harus
mencerminkan kandungan isi peta, misalnya peta jalur penerbangan di
Indonesia. Judul peta setidaknya harus memuat tiga hal pokok, yaitu tema
peta, nama wilayah yang dibuatkan peta, dan tahun pembuatan peta.

Gambar 1.5 Judul Peta


Sumber: www.google.com

2. Skala
Skala peta adalah angka perbandingan yang menunjukkan jarak pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum, skala peta
dibedakan menjadi:
a) Skala angka atau numerik
Skala angka adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Contohnya 1:5.000, artinya menunjukkan bahwa 1 cm pada peta sama
dengan 5.000 cm pada jarak sebenarnya di lapangan.

4
b) Skala garis atau grafis
Skala garis yaitu skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk garis tertentu.
Skala garis digambarkan dalam bentuk garis lurus yang dibagi menjadi beberapa
bagian di mana setiap bagiannya memiliki ukuran yang sama. Contoh:
0 2 4 6 8 km

0 1 2 3 4 cm
Skala di atas artinya jarak 4 cm pada peta sama dengan 8 km jarak sebenarnya di
lapangan. Skala garis dapat diubah ke dalam skala angka sebagai berikut:
Pada contoh di atas dinyatakan bahwa 4 cm (peta) : 8 km (di lapangan) diubah ke
dalam skala angka, maka satuan jarak di lapangan tinggal disamakan dengan
satuan jarak pada peta (1km = 100.000 cm). Jadi 4 cm : 8 km = 4 : 800.000
diperkecil menjadi 1 : 200.000.

c) Skala verbal
Skala verbal yaitu skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh
1 sentimeter, untuk 5 kilometer artinya 1 cm pada peta sama dengan 5 km jarak
sebenarnya di lapangan.

3. Tanda Orientasi atau Penunjuk Arah


Tanda orientasi yaitu penunjuk arah yang dicantumkan dalam peta sebagai
acuan bagi pembaca peta dalam menentukan arah utara selatan peta. Tanda
orientasi ini biasanya digambarkan dalam bentuk tanda panah atau arah mata
angin yang menunjuk arah utara.

Gambar 1.6 Penunjuk Arah


Sumber: www.canva.com
4. Inset
Insert yaitu peta kecil yang disisipkan pada peta utama. Insert ini biasanya
digunakan untuk menunjukkan suatu objek peta yang ada pada peta utama
dengan perbesaran peta atau bisa juga untuk menunjukkan peta utama dari
daerah yang luas. Contoh inset peta Indonesia dilihat dari peta benua Asia.

5
5. Legenda Peta
Legenda peta yaitu daftar simbol-simbol yang memberikan keterangan tentang
peta. Legenda peta biasanya dicantumkan di bagian kiri bawah peta. Secara
umum, simbol peta dibedakan menjadi berikut ini.
1. Simbol garis, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk garis-
garis tertentu, misalnya untuk menggambarkan jalan.
2. Simbol titik, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk titik
tertentu. Simbol titik terdiri dari simbol geometri dan simbol gambar. Simbol
geometri adalah simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk bangun
geometri seperti segitiga untuk menggambarkan gunung. Adapun dengan
simbol gambar adalah simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk
gambar-gambar tertentu sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan,
seperti gambar jangkar untuk pelabuhan.
3. Simbol warna, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk warna-
warna tertentu, seperti warna kuning untuk menggambarkan dataran tinggi.
4. Simbol wilayah, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk
wilayah-wilayah tertentu, seperti wilayah persawahan.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis pada peta yang menunjukkan koordinat garis lintang
dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang horizontal sejajar dengan
garis khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang vertikal
memanjang dari utara ke selatan.
7. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta adalah lembaga yang membuat dan mengeluarkan peta. Di
Indonesia lembaga pembuat peta di antaranya Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), sedangkan tahun pembuatan adalah waktu
dibuatnya peta sebagai acuan pemakaian peta masih layak atau tidak, karena
biasanya batas pemakaian sebuah peta tidak lebih dari 10 tahun. Jika lebih dari
10 tahun, biasanya objek yang digambarkan pada peta sudah mengalami
perubahan.
2. Atlas

Gambar 1.7 Atlas


Sumber: www.canva.com

6
Atlas yaitu kumpulan peta yang disusun dalam bentuk buku. Atlas ini biasanya berupa
bagian-bagian peta besar yang diperkecil, kemudian disusun dalam satu buku
sehingga peta besar yang tadinya sulit dibawa-bawa menjadi lebih mudah dibawa dan
digunakan bagi para pemakai informasi peta. Contohnya atlas dunia dan atlas negara.
Untuk membuat atlas yang baik dan supaya dapat digunakan dengan mudah oleh
para pemakai informasi peta, sebuah atlas harus memenuhi komponen kelengkapan
sebagai berikut:
1. Jilid/sampul yang berisi judul secara umum yang memuat peta-peta yang
ada di dalamnya. Misal, atlas Indonesia yang berisi data informasi fisik,
sosial, dan budaya Indonesia.
2. Daftar isi yang memuat bagian-bagian judul peta beserta halaman.
3. Daftar singkatan yang tercantum dalam setiap peta yang dibukukan.
4. Setiap peta yang dibukukan dalam atlas memiliki komponen yang lengkap.
5. Memiliki indeks yang merupakan daftar istilah kunci dari berbagai
informasi yang ada pada atlas.
6. Mencantumkan gambar bendera negara-negara yang tercantum dalam
peta suatu atlas meskipun bukan suatu keharusan.
Jenis-jenis Atlas yaitu:
a. Atlas Berdasarkan Wilayah
1. Atlas alam semesta adalah atlas yang menyajikan gambaran letak dan
gerakan dari planet. Misalnya gambaran peredaran bumi mengelilingi
matahari, posisi bulan, gerhana bulan, dan sebagainya.
2. Atlas dunia adalah atlas yang menyajikan gambaran Informasi fisik dan hasil-
hasilnya dari berbagai negara. Atlas ini juga memberikan gambaran kemajuan
pembangunan berbagai negara.
3. Atlas nasional adalah atlas yang menampilkan keterpaduan kondisi geografi
fisik dan hasil-hasilnya yang mencirikan suatu negara.
4. Atlas regional adalah atlas yang menyajikan gambaran mengenai aspek
geografi dari suatu provinsi.
5. Atlas kota adalah atlas yang menyajikan informasi tentang kondisi geografis
suatu kota.
b. Atlas Berdasarkan Tujuan
1. Atlas referensi adalah atlas yang dibuat untuk kepentingan referensi. Atlas ini
didesain untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan
kenampakan geografis, untuk kepentingan politik batas negara,, untuk
kepentingan perjalanan, serta untuk perencanaan wilayah.
2. Atlas wisata adalah atlas yang menunjukkan tempat dan jenis wisata dalam
suatu negara.
3. Atlas pendidikan adalah atlas yang didesain untuk keperluan pendidikan.
Atlas ini menyajikan informasi tentang persebaran fenomena geografi fisik,
seperti relief, iklim, fauna, dan memberikan informasi tentang hasil bumi,
kepadatan penduduk dan persebaran daerah industri.
c. Atlas Berdasarkan Isi
1. Atlas umum adalah atlas yang memberikan informasi geografi secara umum.
Misalnya atlas pelajar atau atlas dunia.
2. Atlas tematik adalah atlas yang memberikan informasi tentang suatu
fenomena tertentu. Misalnya atas wisata.

7
3. Globe

Gambar 1.8 Globe


Sumber: www.canva.com
Globe berasal dari bahasa latin globus yang berarti bulatan atau bola. Globe yaitu
tiruan bentuk muka bumi dalam ukuran kecil. Globe merupakan alat peraga geografi
yang paling mudah dipahami karena bentuknya yang menyerupai bumi secara
sebenarnya. Globe disebut juga miniatur bumi. Secara umum, globe ini banyak
memiliki manfaat dan kegunaan di antaranya untuk menirukan gerak rotasi dan
revolusi bumi serta mengetahui persebaran bentuk kenampakan alam yang ada di
dunia.
Kedudukan globe tidak lurus (tegak), tetapi condong dengan membentuk sudut
66½° terhadap garis horizontal. Kedudukan ini disesuaikan dengan kemiringan sumbu
bumi. Globe memiliki dua jenis garis yang saling berpotongan. Garis yang
menghubungkan kutub Utara dengan kutub Selatan disebut garis meridian atau garis
bujur. Garis yang paralel dan melintang horizontal disebut garis lintang atau garis
paralel.

B. INFORMASI GEOGRAFIS PADA PETA, ATLAS, DAN GLOBE


Peta, atlas, dan globe ketiganya berhubungan dengan gambaran permukaan bumi
dengan segala fenomena yang ada di dalamnya. Dengan melihat dan mempelajarinya,
kita dapat memperoleh informasi geografis yang bermanfaat bagi kehidupan. Kita
menjadi semakin mengenal bentuk permukaan bumi sebagai tempat tinggal. Dengan
demikian, kita dapat menatanya dengan baik supaya memberikan kenyaman bagi kita
selama hidup di muka bumi.
Jika dikaji lebih jauh, terdapat beberapa informasi geografis yang dapat diperoleh dari
peta dan atlas sebagai berikut.
1. Peta dapat memberikan gambaran tentang luas dan bentuk permukaan bumi,
seperti luas lautan, luas benua, luas hutan, dan sebagainya.
2. Peta dapat memberikan informasi tentang jarak dan ketinggian berbagai tempat.
3. Peta dapat memberikan informasi tentang lokasi atau tempat suatu fenomena,
baik fenomena fisik maupun fenomena sosial. Seperti ibu kota suatu negara,
jalan raya, jalur penerbangan, gunung, dan sebagainya.
4. Peta dapat memberikan informasi tentang karakteristik dan fungsi setiap
fenomena yang terdapat di permukaan bumi.

8
Adapun globe sebagai tiruan dari bentuk muka bumi dalam wujud tiga dimensi dapat
pula memberikan informasi. Beberapa informasi yang dapat diperoleh di antaranya
sebagai berikut:
1. Globe dapat memberikan informasi tentang letak astronomis suatu wilayah di
permukaan bumi dengan tepat.
2. Globe dapat memberikan informasi tentang koordinat astronomis suatu lokasi,
yaitu dengan memperhatikan koordinat garis bujur dan garis lintang.
3. Globe dapat memberikan informasi tentang terjadinya gerhana dan
memproyeksikan daerah-daerah bumi yang mengalami gerhana.
4. Globe dapat memberikan informasi tentang pembagian iklim berdasarkan garis
lintang yang disebut iklim matahari.
5. Globe dapat memberikan informasi tentang pembagian daerah waktu di dunia,
yaitu dilihat dari letak garis bujur.

C. PETA SKETSA
Peta sketsa atau mental map yaitu suatu gambaran pemikiran seseorang
terhadap dunia dan lingkungan sekitarnya yang dituangkan dalam bentuk gambar.
Contohnya, ketika kamu hendak karya wisata ke Dunia Fantasi yang ada di Jakarta
dari Bandung. Sebelum berangkat, kamu bersama teman-teman panitia tergambar
kira-kira akan memilih rute mana yang dianggap paling aman dari beberapa rute
yang ada untuk menuju Dunia Fantasi, misalnya melalui rute jalan tol Cipularang,
melalui Purwakarta, atau melalui Puncak Cianjur. Gambaran pemikiran kamu tentang
rute yang akan dilalui digambarkan dalam selembar kertas, itulah contoh peta sketsa
yang sederhana.

Gambar 1.9 Peta Sketsa Jalan Lintas Sumatera 2007


Sumber: www.google.com

9
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa peta sketsa merupakan persepsi
individu yang bersifat internal tentang lingkungannya yang mereka ketahui.
Kemampuan membuat peta sketsa setiap orang akan berbeda-beda bergantung
pada tingkat pengetahuannya tentang lingkungannya. Untuk mengukurnya bisa
dilakukan dengan cara menyuruh seseorang untuk menggambarkan suatu lokasi
tertentu yang ada di suatu daerah, kemudian menerjemahkannya.
Kamu dapat mengembangkan kemampuan dalam membuat peta sketsa dengan
membuat denah kelas, atau denah sekolahmu yang dilengkapi dengan nama-nama
setiap lokasi dan setiap fasilitas yang terdapat di dalamnya. Keterampilan dalam
membuat peta sketsa akan menjadi modal dasar dalam pembuatan sebuah peta.
Untuk membuat peta sketsa yang baik, hendaknya senantiasa diperhatikan kaidah-
kaidah umum dalam pembuatan peta. Dengan demikian, peta sketsa tampak lebih
menarik, lebih jelas, dan memberikan informasi yang lengkap tentang sesuatu yang
digambarkannya.
Definisi dan teori mengenai peta mental ini kali pertama dirintis oleh seorang
ahli geografi bernama Roger Downs yang bekerja sama dengan seorang ahli psikologi
bernama David Sea pada 1973. Mereka berdua memberikan definisi bahwa peta
mental merupakan proses yang memungkinkan kita mengumpulkan,
mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan
kembali informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda
mengenai lingkungan geografis.
1. Faktor Pembeda Peta Mental
a. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang akan berpengaruh terhadap peta mental yang
dimilikinya. Pengaruhnya terhadap tempat-tempat yang pernah diketahui atau
didatanginya. Misalnya, teman kamu yang selalu diantar-jemput ke sekolah
tidak akan mengetahui rute angkutan yang menuju ke sekolahnya. Hal ini
disebabkan peta mental yang dimilikinya tidak berkembang. Kemampuan peta
mentalnya dipengaruhi gaya hidup.
b. Keakraban dengan Lingkungan
Jika kamu mengenal lingkungan sekitarmu dengan baik, semakin luas, semakin
kaya, dan akan semakin rinci peta mentalmu.
c. Keakraban Sosial
Semakin pandai kamu bergaul, semakin banyak tempat baru yang akan kamu
kunjungi. Hal ini berarti, kamu akan semakin mengenal wilayah-wilayah lain di
luar lingkunganmu sendiri.
Ketiga faktor tersebut yang membedakan bagus atau jeleknya peta mental
seseorang. Itulah sebabnya, jika kamu dan teman-teman sekelasmu ditugaskan
untuk menggambarkan peta mental mengenai suatu tempat, hasil gambarannya
akan berbeda-beda.
2. Cara Mengukur Peta Mental
1. Tanda-tanda yang mencolok (𝘭𝘢𝘯𝘥𝘮𝘢𝘳𝘬𝘴), yaitu bangunan atau benda-benda
alam yang dapat dibedakan dari sekelilingnya dan dapat dilihat dari jauh.
Misalnya, gedung, patung, tugu, jembatan, jalan layang, pohon, penunjuk jalan,
sungai, dan lampu lalu lintas.
2. Jalur-jalur jalan (𝘱𝘢𝘵𝘵𝘩𝘴) yang menghubungkan satu tempat dengan tempat
lainnya.
3. Titik temu antar jalur (𝘯𝘰𝘥𝘦𝘴) , misalnya pertigaan atau perempatan.
4. Batas-batas wilayah (𝘦𝘥𝘨𝘦𝘴) yang membedakan antara satu wilayah dan wilayah
lainnya. Misalnya, kompleks perumahan dibatasi oleh sungai.

10
5. Distrik, yaitu wilayah-wilayah homogen yang berbeda dari wilayah-wilayah lain.
Misalnya, pusat perdagangan ditandai oleh bangunan bertingkat dengan lalu lintas
yang padat.

Dengan menggunakan kelima unsur tersebut, seseorang seperti kamu akan


mudah menggambar sebuah sketsa wilayah, misalnya lokasi rumah atau sekolahmu.
Namun, kedetailan sketsa tersebut sangat bergantung pada kekuatan peta mental
yang terdapat pada pikiranmu dan seberapa sering kamu berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
Menggambar sebuah peta pada dasarnya merupakan penuangan ide atau
informasi. Penyajiannya sendiri mengacu pada berbagai kaidah peta yang sudah kamu
pelajari pada bab sebelumnya. Informasi yang tersaji dalam sebuah peta akan
menentukan pada jenis peta dan siapa yang akan menggunakannya.

D. TAHAPAN DALAM MEMBUAT PETA SKETSA


Pembuatan peta sketsa yang baik, hendaknya senantiasa memperhatikan prosedur
pembuatannya. Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan peta sketsa, yaitu tahap
pengumpulan data, tahap pembuatan, dan tahap penyajian peta.

1. Tahap Pengumpulan Data


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan dan data-
data yang diperlukan untuk menggambarkan suatu objek atau lokasi tertentu. Data
adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan peta sketsa.
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui penelitian atau
pengamatan di lapangan, seperti melakukan wawancara ataupun pengukuran
langsung terhadap objek yang akan kita buat. Adapun data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber data yang telah dibukukan berupa dokumentasi
pengumpulan orang lain, seperti data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

2. Tahap Pembuatan Peta


Setelah data-data terkumpul, tahap selanjutnya adalah pembuatan peta atau
pemetaan. Untuk melakukannya diperlukan seperangkat peralatan antara lain
pensil warna, pensil gambar, penghapus, penggaris, jangka, kertas, dan perekat.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta sketsa
yang baik di antaranya adalah:
1. Harus menentukan daerah dan kurun waktu yang akan dilakukan dalam
pemetaan;
2. Membuat simbol-simbol yang akan digunakan dalam peta sketsa secara tepat.
Pembuatan simbol harus disesuaikan dengan objek yang akan dipetakan.
Beberapa jenis simbol sudah kamu pelajari dalam bab sebelumnya tentang peta,
atlas, dan globe.
3. Membuat atau mencari peta dasar dan sumber datanya. Peta dasar adalah peta
yang dapat dijadikan dasar dalam pembuatan peta lainnya. Peta dasar juga
berfungsi sebagai kerangka untuk menempatkan objek yang akan dipetakan;
4. Penulisan nama-nama geografisnya;
5. Melakukan proses editing atau perbaikan kesalahan terhadap peta sketsa yang
kita buat supaya dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

11
Untuk membuat peta yang baik dan supaya dapat digunakan dengan mudah oleh
para pemakai informasi peta, sebuah peta harus memenuhi syarat dan aturan
kelengkapan yang sudah menjadi kesepakatan umum para ilmuwan. Syarat
kelengkapan peta tersebut sebagaimana sudah kamu pelajari dalam bab
sebelumnya, seperti judul, skala, petunjuk arah, dan sebagainya.

3. Tahap Penyajian Peta Sketsa


Langkah selanjutnya setelah dilakukan proses pemetaan adalah menyajikan hasil
peta sketsa yang kita buat. Dalam penyajian hendaknya diberikan keterangan-
keterangan yang memberikan informasi kepada para pengguna. Dengan demikian,
orang yang menggunakan peta sketsa tersebut dapat mempergunakannya dengan
mudah sesuai dengan kebutuhan.

E. SYARAT PEMBUATAN PETA


Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dalam bidang datar
dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta biasanya dilengkapi oleh
seperangkat informasi tentang fenomena yang digambarkan. Untuk membuat peta
yang baik dan dapat digunakan dengan mudah oleh penggunanya, sebuah peta harus
memenuhi syarat dan aturan kelengkapan dari sebuah peta. Syarat kelengkapan peta
tersebut diantaranya judul, skala, petunjuk arah, legenda, arah mata angin, sumber
peta, dan garis astronomi. Semuanya sudah kamu pelajari dalam bab sebelumnya
tentang peta, atlas, dan globe.
Selain harus memperhatikan syarat kelengkapan peta di atas, pembuatan peta juga
perlu mengikuti syarat-syarat sebagai berikut:
1. Peta harus memberikan informasi yang akurat sesuai dengan judul atau tema
peta.
2. Peta harus memenuhi seluruh syarat kelengkapan peta, seperti legenda dan
simbol-simbol yang tepat.
3. Peta harus berdasarkan sumber data yang lengkap dan akurat.
4. Penentuan skala yang tepat sehingga gambar yang terdapat dalam peta
menggambarkan kondisi dan ukuran yang sesungguhnya.

F. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA


Untuk memperbesar dan memperkecil sebuah peta dapat dilakukan dengan mengubah
skala peta yang kita buat. Skala merupakan ukuran perbandingan jarak pada peta
dengan jarak sebenarnya di lapangan. Perubahan yang dilakukan bukan dengan
memperlebar atau memperkecil bidang peta yang dibuat, tetapi lebih pada ukuran
perbandingannya.
Memperbesar dan memperkecil sebuah peta secara akurat dapat dilakukan dengan
beberapa cara diantaranya dengan metode bujur sangkar atau sistem peta koordinat
(grid), menggunakan pantograf, atau yang paling praktis dengan memfotokopinya.
Langkah-langkah praktis untuk memperbesar peta dengan metode bujur sangkar atau
sistem koordinat (grid) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan ukuran besarnya peta yang akan diubah, misalnya memperbesar
dengan cara menyiapkan peta dasar yang akan diperbesar. Contoh peta asli
berukuran 20 cm × 15 cm. Jika diperbesar dua kali ukurannya menjadi 40 cm × 30
cm, apabila skala sebelumnya 1 : 5.000.000 maka skala yang akan dibuat adalah 1
: 2.500.000.

12
2. Menentukan besar peta bujur sangkar yang akan digunakan di peta dasar dan
pada kertas yang akan digambar. Contoh asalnya peta pada peta dasar 1 cm × 1 cm
maka diperbesar menjadi 2 cm × 2 cm.
3. Tandailah setiap baris dengan angka urut mulai dari atas secara vertikal ke
bawah, baik pada peta dasar maupun peta yang akan diperbesar. Tandai juga
kolom dengan abjad mulai dari sebelah kiri.
4. Menggambarkan bentuk peta dari peta asli yang akan diperbesar dengan teliti
berdasarkan nomor baris dan kolom nya.
Adapun untuk memperkecil peta, sebetulnya langkah-langkah dan cara yang dilakukan
sama dengan memperbesar, hanya ukurannya tinggal diperkecil sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.

G. PENGGUNAAN SKALA PETA UNTUK MENGHITUNG JARAK DAN LUAS WILAYAH


Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak yang
sebenarnya di lapangan atau di permukaan bumi. Semakin besar skala yang dibuat
pada peta, maka daerah yang digambarkan semakin sempit dan informasi yang
disajikan semakin rinci dan sebaliknya. Jika skala peta makin kecil, maka daerah yang
digambarkan semakin luas dan informasi yang disajikan sedikit.

Contoh soal :
Jarak dua buah kota pada suatu peta adalah 5 cm, sedangkan jarak sebenarnya adalah
150 km. Tentukan skala peta tersebut!
Jawab :
Jarak pada peta = 5 cm
Jarak sebenarnya = 150 km
Skala = jarak di peta : jarak sebenarnya
= 5 : 15.000.000
= 1 : 3.000.000
Jadi,skala peta tersebut adalah 1 : 3.000.000

Kegunaan skala yaitu untuk menentukan jarak maupun luas wilayah.


a. Untuk Menghitung Jarak Suatu Tempat
Contoh: Jarak kota A dan B di peta = 5 cm, sedangkan skala peta 1 : 200.00.
Berapakah jarak kota A sampai B?
Jawab: Jarak kota A sampai B = 5 cm × 200.000 = 1.000.000 cm = 10 km

b. Untuk Menghitung Luas Wilayah


Apabila bentuk wilayah yang akan diukur tidak beraturan, maka luas wilayah
dapat diukur dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:
1) Pembuatan kisi-kisi atau kotak, rumusnya:

Σkotak × 1 cm² × (skala) ²

13
2) Pembuatan garis potong, rumusnya:
Σ(p × ℓ) × (skala) ²

3) Alat pengukur luas (planimeter)

H. MACAM-MACAM SIMBOL PETA


a. Macam-Macam Simbol Peta Berdasarkan Bentuknya
Jika kamu perhatikan, pada peta banyak terdapat simbol-simbol. Berikut ini akan
dipelajari mengenai simbol-simbol peta berdasarkan bentuknya.
1. Simbol titik, digunakan untuk data posisional, seperti simbol kota dan titik
triangulasi (titik ketinggian) tempat.
2. Simbol garis, digunakan untuk data geografis, seperti sungai, batas wilayah, dan
jalan.
3. Simbol luasan, digunakan untuk menunjukkan fenomena padang pasir, rawa,
dan hutan.
4. Simbol aliran, untuk menyatakan adanya alur atau gerak.
5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga dibandingkan harga
lainnya.
6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam
bentuk persentase.
7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume). Semakin besar simbol,
isi (volume) semakin besar dan sebaliknya semakin kecil simbol, isi (volume)
semakin kecil.
b. Macam-Macam Simbol Peta Berdasarkan Sifatnya
1. Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran
benda yang digambarkan. Misalnya, untuk menggambarkan daerah persebaran
hutan, jenis tanah, dan komposisi penduduk.
2. Simbol yang bersifat kuantitatif digunakan untuk membedakan atau
menyatakan jumlah. Simbol yang bersifat kuantitatif, antara lain simbol titik,
batang, lingkaran, dan bola.
c. Macam-Macam Simbol Berdasarkan Fungsinya
Penggunaan simbol pada peta bergantung fungsinya, untuk menggambarkan
bentuk-bentuk muka bumi di daratan, di perairan, atau bentuk-bentuk budaya
manusia. Berdasarkan fungsinya, simbol peta dibedakan menjadi simbol daratan,
simbol perairan, dan simbol budaya.
1. Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan.
Misalnya, gunung, pegunungan, dan gunung api.
2. Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan. Contohnya
simbol laut, danau, dan sungai.
3. Simbol budaya, digunakan untuk simbol-simbol bentukan hasil budaya.
Misalnya, simbol pemukiman, pasar, dan terminal.

14
INFO MENARIK

ANTARTIKA SUDAH TERGAMBAR DI PETA MESKI


BENUANYA BELUM DITEMUKAN

Peta dunia paling akurat pertama kali diciptakan oleh Piri Reis, kartografer sekaligus
laksamana armada Turki muslim pada abad ke-16. Terlihat dari kontur pantai timur
Amerika dan pantai utara Antartika yang tergambar dengan sangat presisi. Piri Reis
mengombinasikan beberapa peta yang bersumber dari 20 peta zaman Alexander
Agung, 8 peta ahli geografi muslim, 4 peta Portugis, dan 1 peta Columbus dengan
melibatkan skala.

Namun, peta ini mengundang perdebatan di kalangan ilmuwan. Pasalnya, bagaimana


peta seakurat itu bisa tercipta dengan teknologi pada abad ke-16 yang masih
terbilang sederhana? Hal yang lebih mengejutkan, bagaimana Antartika bisa
tergambar dengan ketepatan tinggi, padahal benua tersebut baru ditemukan 3 abad
setelahnya. Hingga saat ini, hal tersebut masih menjadi misteri.

Peta Piri Reis mengundang berbagai kontroversi di kalangan ahli geografi. Banyak
teori yang dikemukakan untuk memecahkan misteri Antartika tersebut. Ternyata,
Benua Antartika juga digambarkan tanpa es pada peta sang laksamana. Padahal
Benua Selatan itu telah tertutup es selama jutaan tahun. Keadaan Antartika tanpa es
pun terakhir kali terjadi pada 4.000 tahun SM, sedangkan peradaban manusia baru
muncul pada 3.000 tahun SM.

Hanya dengan teknologi canggih peta tersebut dapat dibuat. Alhasil, muncul teori
bahwa peta Piri Reis buatan makhluk luar angkasa. Tak hanya itu, ahli geografi
mengaitkan peta ini dengan hasil peradaban Atlantis. Paling tidak peta tersebut hanya
bisa dibuat oleh survei udara. Namun, pesawat udara masih belum ditemukan kala
itu.

Gambar 1.10 Piri Ries


Sumber: www.google.com

15
SOAL LATIHAN

I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!
1. Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah ....
a. kartografi c. geografi
b. arkeologi d. sosiologi
2. Peta jalur penerbangan dunia dan peta persebaran flora dan fauna termasuk ke dalam
jenis ....
a. peta topografi c. peta umum
b. peta chorografi d. peta khusus
3 Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi disebut ....
a. judul peta c. skala peta
b. legenda peta d. tanda orientasi
4. Gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar disebut ....
a. peta c. atlas
b. sketsa d. globe
5. Peta relief adalah peta yang dibuat berdasarkan ....
a. bentuk permukaan bumi yang sebenarnya
b. ketinggian suatu tempat di permukaan bumi
c. keadaan daratan di permukaan bumi
d. kondisi sosial budaya suatu daerah
6. Kumpulan peta yang dibukukan adalah ....
a. atlas c. peta
b. globe d. sketsa
7. Berikut ini yang merupakan salah satu kegunaan dari atlas adalah ....
a. melihat permukaan muka
b. sebagai alat permainan
c. untuk mencari letak suatu tempat di permukaan bumi
d. melihat keadaan masyarakat di suatu tempat
8. Salah satu fungsi garis astronomis pada globe adalah ....
a. untuk menentukan besarnya globe
b. untuk menentukan pembagian wilayah di permukaan bumi
c. untuk menentukan pembagian wilayah iklim di permukaan bumi
d. untuk menentukan suatu tempat pada peta
9. Tiruan bentuk bumi dalam ukuran yang kecil disebut ....
a. atlas c. peta
b. globe d. sketsa
10. Peta suatu desa termasuk jenis peta ....
a. peta kadaster
b. peta skala besar
c. peta skala sedang
d. peta skala kecil

16
11. Suatu gambaran pemikiran seseorang terhadap dunia dan lingkungan sekitarnya yang
dituangkan dalam bentuk gambar disebut ....
a. peta c. peta sketsa
b. atlas d. globe
12. Berikut ini adalah yang bukan tahapan dalam membuat peta sketsa ....
a. tahap pengumpulan data
b. tahap penyajian
c. tahap pembuatan
d. tahap penyimpulan
13. Dalam sebuah peta tertulis skala 1 : 100.000, skala seperti itu disebut ....
a. skala grafik
b. skala garis
c. skala garis
d. skala inci
14. Cara yang paling sederhana dan mudah untuk mengubah ukuran peta adalah dengan
cara ....
a. memfotokopi
b. pantograf
c. menjiplak
d. sistem petak
15. Pada suatu gambar peta sketsa tercantum ukuran, jarak pada peta 2cm, sedangkan
jarak sebenarnya di lapangan antara Kota Bandung–Cirebon adalah 40 km, berarti skala
sketsa tersebut adalah ....
a. 1 : 400.000
b. 1 : 2.000.000
c. 2 : 200.000
d. 1 : 200.000

II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan perbedaan peta, atlas, dan globe!

2. Sebutkan komponen-komponen kelengkapan peta!

3. Sebutkan komponen-komponen kelengkapan atlas!

4. Jelaskan informasi yang dapat diperoleh dari globe!

5. Apa dampak kemajuan IPTEK terhadap cara pembuatan peta, atlas, dan globe?

6. Jelaskan perbedaan peta secara umum dengan peta sketsa!

7. Jelaskan tahapan dalam membuat peta sketsa!

8. Sebutkan syarat-syarat kelengkapan sebuah peta!

9. Menurutmu, apakah penting adanya peta lokasi di sekolahmu?

10. Bagaimana caranya agar peta lokasi yang terdapat di sekolahmu tidak rusak?

Dan bagaimana sikap kamu jika terdapat siswa yang merusak peta lokasi

sekolahmu?

17
TUGAS INDIVIDU

1. Berkunjunglah ke kantor kelurahan atau kepala desa di daerah tempat


tinggalmu.
2. Biasanya kamu akan menemukan peta wilayah yang terpasang di dinding kantor
kelurahan.
3. Amati apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat yang harus dimiliki sebuah
peta, berikan komentar!

NO HASIL PENGAMATAN KOMENTAR

1.

2.

3.

18
TUGAS KELOMPOK

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 5-6 orang.


2. Lakukan kegiatan berikut untuk menguji peta mentalmu. Buatlah sketsa lingkungan
sekolahmu beserta daerah di sekitarnya. Sketsa tersebut harus memuat hal-hal
sebagai berikut.
1. Jalan-jalan dan persimpangan yang ada.
2. Toko-toko, perkantoran, dan sungai.
3. Fenomena-fenomena lain yang ada di sekitar sekolah.
3. Kumpulkan dalam selembar kertas karton.
4. Beri warna dan penjelasan singkat mengenai sketsa yang telah dibuat untuk dinilai.
5. Kumpulkan kepada gurumu.

19
CARI KATA
1. Perhatikan huruf-huruf pada kotak berikut!
2. Temukan 10 kata tersembunyi di dalam kotak yang berhubungan dengan
peta, atlas, globe, sketsa, dan peta wilayah.
3. Cari secara mendatar dan menurun.
4. Lingkari jawabannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi, dkk. IPS Untuk Kelas VII SMP/MTs. Jelajah Cakrawala Sosial. 2009.

https://www.idntimes.com/science/discovery/anisa-prili/fakta-tentang-peta-c1c2
https://www.abundancethebook.com/peta-dunia/
https://www.abundancethebook.com/peta-jawa-timur/
https://pixabay.com/id/images/search/peta%20topografi/
https://pixabay.com/id/images/search/peta%20dunia/

Anda mungkin juga menyukai