SEMESTER 2
MODUL 1
dilindungi Undang-undang
Kelas VII
Semester 2
HERLAN Firmansyah
i
KATA PENGANTAR
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) kelas VII. Disusun
berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan
oleh pemerintah sejak tahun 2006.
Dengan membaca buku ini, kamu akan mendapatkan wawasan
menyeluruh tentang ilmu pengetahuan sosial yang merupakan paduan dari
ilmu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Buku ini disampaikan dengan
bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dan dilengkapi dengan gambar-
gambar.
Dalam rangka menguji kompetensi dan memperdalam pemahamanmu,
buku ini disertai dengan soal soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dan
uraian, serta tugas untuk kamu kerjakan diluar jam pelajaran, baik secara
kelompok maupun individu.
Setelah membaca buku ini, diharapkan kamu dapat memahami secara
mendalam ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, serta dapat merespon
fenomena-fenomena kontekstual dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan
benar. Sebagai pengayaan, alangkah lebih baik jika kamu membaca referensi
lainnya yang relevan, seperti dari buku umum, buku pelajaran lain, majalah,
koran, serta dari internet sehingga pengetahuanmu semakin berkembang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu menyelesaikan buku ini dengan baik, tidak lupa pula kepada para
pembaca semua yang sudah menggunakan buku ini sebagai pilihan terbaik.
Penulis menyadari bahwa dalam buku ini masih terdapat ketidak sempurnaan.
Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran demi perbaikan buku ini di kemudian hari.
Penulis
ii
STANDAR ISI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN
1.Mengenal konsep-
konsep yang berkaitan
dengan kehidupan
masyarakat dan
lingkungannya
2.Memiliki kemampuan
dasar untuk berpikir logis
4.1. Menggunakan peta, dan kritis, rasa ingin tahu,
atlas, dan globe untuk inkuiri, memecahkan
4. Memahami usaha masalah, dan
mendapatkan informasi
manusia untuk keterampilan dalam
keruangan.
mengenali kehidupan sosial
4.2 Membuat sketsa dan
perkembangan 3.Memiliki komitmen dan
peta wilayah yang
lingkungannya kesadaran terhadap nilai-
menggambarkan objek
nilai sosial dan
geografi. kemanusiaan
4.Memiliki kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama dan
berkompetisi dalam
masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global
iii
PETA KONSEP
Jenis dan Bentuk
Peta, Atlas, Globe
Informasi Geografis
Peta Sketsa
Tahapan Membuat
PETA, ATLAS, Peta Sketsa
GLOBE,
SKETSA, DAN
PETA WILAYAH Syarat Pembuatan
Peta
Memperbesar dan
Memperkecil Peta
Penggunaan Skala
Peta
Macam-Macam
Simbol
iv
PETA, ATLAS, GLOBE, SKETSA, DAN
PETA WILAYAH
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dalam bidang datar
dengan menggunakan skala tertentu. Sesuatu yang digambarkan dalam peta biasanya
berupa bentuk alam atau data mengenai permukaan bumi yang diwujudkan dalam wujud
simbol-simbol tertentu seperti gunung, laut dataran rendah dataran tinggi, jalan raya, jalan
kereta api, kota, dan sungai. Jika kamu ingin belajar lebih banyak tentang peta, pelajarilah
ilmu khusus tentang perpetaan yang disebut kartografi.
b) Peta topografi atau peta rupa bumi yaitu peta yang menggambarkan permukaan
bumi beserta tinggi rendahnya. Karakteristik unik yang membedakan peta topografi
dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk
tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta
topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis
peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.
3
a. Bentuk Peta
Bentuk peta pun beraneka ragam. Berdasarkan bentuknya peta dibagi menjadi
sebagai berikut:
1. Peta digital adalah peta yang digambarkan dengan bantuan program aplikasi
komputer, biasanya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).
2. Peta timbul (relief) adalah peta yang menggambarkan bentuk sebenarnya dari
permukaan bumi. Biasanya, berbentuk tiga dimensi sehingga tampak lebih jelas
yang menggambarkan bentuk sesungguhnya.
3. Peta datar adalah peta yang digambarkan dalam bidang datar, seperti kertas
biasanya berbentuk dua dimensi.
b. Komponen-komponen peta
Sebuah peta biasanya dilengkapi oleh seperangkat informasi tentang fenomena yang
digambarkan. Untuk membuat peta yang baik dan dapat digunakan dengan mudah
oleh para penggunanya, sebuah peta harus memenuhi syarat dan aturan
kelengkapan dari sebuah peta. Syarat kelengkapan peta tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Judul Peta
Judul peta yaitu nama yang diberikan sebagai penunjuk daerah yang
digambarkan pada peta. Judul peta ini biasanya diletakkan di atas dan harus
mencerminkan kandungan isi peta, misalnya peta jalur penerbangan di
Indonesia. Judul peta setidaknya harus memuat tiga hal pokok, yaitu tema
peta, nama wilayah yang dibuatkan peta, dan tahun pembuatan peta.
2. Skala
Skala peta adalah angka perbandingan yang menunjukkan jarak pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum, skala peta
dibedakan menjadi:
a) Skala angka atau numerik
Skala angka adalah skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Contohnya 1:5.000, artinya menunjukkan bahwa 1 cm pada peta sama
dengan 5.000 cm pada jarak sebenarnya di lapangan.
4
b) Skala garis atau grafis
Skala garis yaitu skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk garis tertentu.
Skala garis digambarkan dalam bentuk garis lurus yang dibagi menjadi beberapa
bagian di mana setiap bagiannya memiliki ukuran yang sama. Contoh:
0 2 4 6 8 km
0 1 2 3 4 cm
Skala di atas artinya jarak 4 cm pada peta sama dengan 8 km jarak sebenarnya di
lapangan. Skala garis dapat diubah ke dalam skala angka sebagai berikut:
Pada contoh di atas dinyatakan bahwa 4 cm (peta) : 8 km (di lapangan) diubah ke
dalam skala angka, maka satuan jarak di lapangan tinggal disamakan dengan
satuan jarak pada peta (1km = 100.000 cm). Jadi 4 cm : 8 km = 4 : 800.000
diperkecil menjadi 1 : 200.000.
c) Skala verbal
Skala verbal yaitu skala pada peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh
1 sentimeter, untuk 5 kilometer artinya 1 cm pada peta sama dengan 5 km jarak
sebenarnya di lapangan.
5
5. Legenda Peta
Legenda peta yaitu daftar simbol-simbol yang memberikan keterangan tentang
peta. Legenda peta biasanya dicantumkan di bagian kiri bawah peta. Secara
umum, simbol peta dibedakan menjadi berikut ini.
1. Simbol garis, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk garis-
garis tertentu, misalnya untuk menggambarkan jalan.
2. Simbol titik, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk titik
tertentu. Simbol titik terdiri dari simbol geometri dan simbol gambar. Simbol
geometri adalah simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk bangun
geometri seperti segitiga untuk menggambarkan gunung. Adapun dengan
simbol gambar adalah simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk
gambar-gambar tertentu sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan,
seperti gambar jangkar untuk pelabuhan.
3. Simbol warna, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk warna-
warna tertentu, seperti warna kuning untuk menggambarkan dataran tinggi.
4. Simbol wilayah, yaitu simbol pada peta yang digambarkan dalam bentuk
wilayah-wilayah tertentu, seperti wilayah persawahan.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis pada peta yang menunjukkan koordinat garis lintang
dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang horizontal sejajar dengan
garis khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang vertikal
memanjang dari utara ke selatan.
7. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta adalah lembaga yang membuat dan mengeluarkan peta. Di
Indonesia lembaga pembuat peta di antaranya Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), sedangkan tahun pembuatan adalah waktu
dibuatnya peta sebagai acuan pemakaian peta masih layak atau tidak, karena
biasanya batas pemakaian sebuah peta tidak lebih dari 10 tahun. Jika lebih dari
10 tahun, biasanya objek yang digambarkan pada peta sudah mengalami
perubahan.
2. Atlas
6
Atlas yaitu kumpulan peta yang disusun dalam bentuk buku. Atlas ini biasanya berupa
bagian-bagian peta besar yang diperkecil, kemudian disusun dalam satu buku
sehingga peta besar yang tadinya sulit dibawa-bawa menjadi lebih mudah dibawa dan
digunakan bagi para pemakai informasi peta. Contohnya atlas dunia dan atlas negara.
Untuk membuat atlas yang baik dan supaya dapat digunakan dengan mudah oleh
para pemakai informasi peta, sebuah atlas harus memenuhi komponen kelengkapan
sebagai berikut:
1. Jilid/sampul yang berisi judul secara umum yang memuat peta-peta yang
ada di dalamnya. Misal, atlas Indonesia yang berisi data informasi fisik,
sosial, dan budaya Indonesia.
2. Daftar isi yang memuat bagian-bagian judul peta beserta halaman.
3. Daftar singkatan yang tercantum dalam setiap peta yang dibukukan.
4. Setiap peta yang dibukukan dalam atlas memiliki komponen yang lengkap.
5. Memiliki indeks yang merupakan daftar istilah kunci dari berbagai
informasi yang ada pada atlas.
6. Mencantumkan gambar bendera negara-negara yang tercantum dalam
peta suatu atlas meskipun bukan suatu keharusan.
Jenis-jenis Atlas yaitu:
a. Atlas Berdasarkan Wilayah
1. Atlas alam semesta adalah atlas yang menyajikan gambaran letak dan
gerakan dari planet. Misalnya gambaran peredaran bumi mengelilingi
matahari, posisi bulan, gerhana bulan, dan sebagainya.
2. Atlas dunia adalah atlas yang menyajikan gambaran Informasi fisik dan hasil-
hasilnya dari berbagai negara. Atlas ini juga memberikan gambaran kemajuan
pembangunan berbagai negara.
3. Atlas nasional adalah atlas yang menampilkan keterpaduan kondisi geografi
fisik dan hasil-hasilnya yang mencirikan suatu negara.
4. Atlas regional adalah atlas yang menyajikan gambaran mengenai aspek
geografi dari suatu provinsi.
5. Atlas kota adalah atlas yang menyajikan informasi tentang kondisi geografis
suatu kota.
b. Atlas Berdasarkan Tujuan
1. Atlas referensi adalah atlas yang dibuat untuk kepentingan referensi. Atlas ini
didesain untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan
kenampakan geografis, untuk kepentingan politik batas negara,, untuk
kepentingan perjalanan, serta untuk perencanaan wilayah.
2. Atlas wisata adalah atlas yang menunjukkan tempat dan jenis wisata dalam
suatu negara.
3. Atlas pendidikan adalah atlas yang didesain untuk keperluan pendidikan.
Atlas ini menyajikan informasi tentang persebaran fenomena geografi fisik,
seperti relief, iklim, fauna, dan memberikan informasi tentang hasil bumi,
kepadatan penduduk dan persebaran daerah industri.
c. Atlas Berdasarkan Isi
1. Atlas umum adalah atlas yang memberikan informasi geografi secara umum.
Misalnya atlas pelajar atau atlas dunia.
2. Atlas tematik adalah atlas yang memberikan informasi tentang suatu
fenomena tertentu. Misalnya atas wisata.
7
3. Globe
8
Adapun globe sebagai tiruan dari bentuk muka bumi dalam wujud tiga dimensi dapat
pula memberikan informasi. Beberapa informasi yang dapat diperoleh di antaranya
sebagai berikut:
1. Globe dapat memberikan informasi tentang letak astronomis suatu wilayah di
permukaan bumi dengan tepat.
2. Globe dapat memberikan informasi tentang koordinat astronomis suatu lokasi,
yaitu dengan memperhatikan koordinat garis bujur dan garis lintang.
3. Globe dapat memberikan informasi tentang terjadinya gerhana dan
memproyeksikan daerah-daerah bumi yang mengalami gerhana.
4. Globe dapat memberikan informasi tentang pembagian iklim berdasarkan garis
lintang yang disebut iklim matahari.
5. Globe dapat memberikan informasi tentang pembagian daerah waktu di dunia,
yaitu dilihat dari letak garis bujur.
C. PETA SKETSA
Peta sketsa atau mental map yaitu suatu gambaran pemikiran seseorang
terhadap dunia dan lingkungan sekitarnya yang dituangkan dalam bentuk gambar.
Contohnya, ketika kamu hendak karya wisata ke Dunia Fantasi yang ada di Jakarta
dari Bandung. Sebelum berangkat, kamu bersama teman-teman panitia tergambar
kira-kira akan memilih rute mana yang dianggap paling aman dari beberapa rute
yang ada untuk menuju Dunia Fantasi, misalnya melalui rute jalan tol Cipularang,
melalui Purwakarta, atau melalui Puncak Cianjur. Gambaran pemikiran kamu tentang
rute yang akan dilalui digambarkan dalam selembar kertas, itulah contoh peta sketsa
yang sederhana.
9
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa peta sketsa merupakan persepsi
individu yang bersifat internal tentang lingkungannya yang mereka ketahui.
Kemampuan membuat peta sketsa setiap orang akan berbeda-beda bergantung
pada tingkat pengetahuannya tentang lingkungannya. Untuk mengukurnya bisa
dilakukan dengan cara menyuruh seseorang untuk menggambarkan suatu lokasi
tertentu yang ada di suatu daerah, kemudian menerjemahkannya.
Kamu dapat mengembangkan kemampuan dalam membuat peta sketsa dengan
membuat denah kelas, atau denah sekolahmu yang dilengkapi dengan nama-nama
setiap lokasi dan setiap fasilitas yang terdapat di dalamnya. Keterampilan dalam
membuat peta sketsa akan menjadi modal dasar dalam pembuatan sebuah peta.
Untuk membuat peta sketsa yang baik, hendaknya senantiasa diperhatikan kaidah-
kaidah umum dalam pembuatan peta. Dengan demikian, peta sketsa tampak lebih
menarik, lebih jelas, dan memberikan informasi yang lengkap tentang sesuatu yang
digambarkannya.
Definisi dan teori mengenai peta mental ini kali pertama dirintis oleh seorang
ahli geografi bernama Roger Downs yang bekerja sama dengan seorang ahli psikologi
bernama David Sea pada 1973. Mereka berdua memberikan definisi bahwa peta
mental merupakan proses yang memungkinkan kita mengumpulkan,
mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, dan menguraikan
kembali informasi mengenai lokasi relatif serta tanda-tanda
mengenai lingkungan geografis.
1. Faktor Pembeda Peta Mental
a. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang akan berpengaruh terhadap peta mental yang
dimilikinya. Pengaruhnya terhadap tempat-tempat yang pernah diketahui atau
didatanginya. Misalnya, teman kamu yang selalu diantar-jemput ke sekolah
tidak akan mengetahui rute angkutan yang menuju ke sekolahnya. Hal ini
disebabkan peta mental yang dimilikinya tidak berkembang. Kemampuan peta
mentalnya dipengaruhi gaya hidup.
b. Keakraban dengan Lingkungan
Jika kamu mengenal lingkungan sekitarmu dengan baik, semakin luas, semakin
kaya, dan akan semakin rinci peta mentalmu.
c. Keakraban Sosial
Semakin pandai kamu bergaul, semakin banyak tempat baru yang akan kamu
kunjungi. Hal ini berarti, kamu akan semakin mengenal wilayah-wilayah lain di
luar lingkunganmu sendiri.
Ketiga faktor tersebut yang membedakan bagus atau jeleknya peta mental
seseorang. Itulah sebabnya, jika kamu dan teman-teman sekelasmu ditugaskan
untuk menggambarkan peta mental mengenai suatu tempat, hasil gambarannya
akan berbeda-beda.
2. Cara Mengukur Peta Mental
1. Tanda-tanda yang mencolok (𝘭𝘢𝘯𝘥𝘮𝘢𝘳𝘬𝘴), yaitu bangunan atau benda-benda
alam yang dapat dibedakan dari sekelilingnya dan dapat dilihat dari jauh.
Misalnya, gedung, patung, tugu, jembatan, jalan layang, pohon, penunjuk jalan,
sungai, dan lampu lalu lintas.
2. Jalur-jalur jalan (𝘱𝘢𝘵𝘵𝘩𝘴) yang menghubungkan satu tempat dengan tempat
lainnya.
3. Titik temu antar jalur (𝘯𝘰𝘥𝘦𝘴) , misalnya pertigaan atau perempatan.
4. Batas-batas wilayah (𝘦𝘥𝘨𝘦𝘴) yang membedakan antara satu wilayah dan wilayah
lainnya. Misalnya, kompleks perumahan dibatasi oleh sungai.
10
5. Distrik, yaitu wilayah-wilayah homogen yang berbeda dari wilayah-wilayah lain.
Misalnya, pusat perdagangan ditandai oleh bangunan bertingkat dengan lalu lintas
yang padat.
11
Untuk membuat peta yang baik dan supaya dapat digunakan dengan mudah oleh
para pemakai informasi peta, sebuah peta harus memenuhi syarat dan aturan
kelengkapan yang sudah menjadi kesepakatan umum para ilmuwan. Syarat
kelengkapan peta tersebut sebagaimana sudah kamu pelajari dalam bab
sebelumnya, seperti judul, skala, petunjuk arah, dan sebagainya.
12
2. Menentukan besar peta bujur sangkar yang akan digunakan di peta dasar dan
pada kertas yang akan digambar. Contoh asalnya peta pada peta dasar 1 cm × 1 cm
maka diperbesar menjadi 2 cm × 2 cm.
3. Tandailah setiap baris dengan angka urut mulai dari atas secara vertikal ke
bawah, baik pada peta dasar maupun peta yang akan diperbesar. Tandai juga
kolom dengan abjad mulai dari sebelah kiri.
4. Menggambarkan bentuk peta dari peta asli yang akan diperbesar dengan teliti
berdasarkan nomor baris dan kolom nya.
Adapun untuk memperkecil peta, sebetulnya langkah-langkah dan cara yang dilakukan
sama dengan memperbesar, hanya ukurannya tinggal diperkecil sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
Contoh soal :
Jarak dua buah kota pada suatu peta adalah 5 cm, sedangkan jarak sebenarnya adalah
150 km. Tentukan skala peta tersebut!
Jawab :
Jarak pada peta = 5 cm
Jarak sebenarnya = 150 km
Skala = jarak di peta : jarak sebenarnya
= 5 : 15.000.000
= 1 : 3.000.000
Jadi,skala peta tersebut adalah 1 : 3.000.000
13
2) Pembuatan garis potong, rumusnya:
Σ(p × ℓ) × (skala) ²
14
INFO MENARIK
Peta dunia paling akurat pertama kali diciptakan oleh Piri Reis, kartografer sekaligus
laksamana armada Turki muslim pada abad ke-16. Terlihat dari kontur pantai timur
Amerika dan pantai utara Antartika yang tergambar dengan sangat presisi. Piri Reis
mengombinasikan beberapa peta yang bersumber dari 20 peta zaman Alexander
Agung, 8 peta ahli geografi muslim, 4 peta Portugis, dan 1 peta Columbus dengan
melibatkan skala.
Peta Piri Reis mengundang berbagai kontroversi di kalangan ahli geografi. Banyak
teori yang dikemukakan untuk memecahkan misteri Antartika tersebut. Ternyata,
Benua Antartika juga digambarkan tanpa es pada peta sang laksamana. Padahal
Benua Selatan itu telah tertutup es selama jutaan tahun. Keadaan Antartika tanpa es
pun terakhir kali terjadi pada 4.000 tahun SM, sedangkan peradaban manusia baru
muncul pada 3.000 tahun SM.
Hanya dengan teknologi canggih peta tersebut dapat dibuat. Alhasil, muncul teori
bahwa peta Piri Reis buatan makhluk luar angkasa. Tak hanya itu, ahli geografi
mengaitkan peta ini dengan hasil peradaban Atlantis. Paling tidak peta tersebut hanya
bisa dibuat oleh survei udara. Namun, pesawat udara masih belum ditemukan kala
itu.
15
SOAL LATIHAN
I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!
1. Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah ....
a. kartografi c. geografi
b. arkeologi d. sosiologi
2. Peta jalur penerbangan dunia dan peta persebaran flora dan fauna termasuk ke dalam
jenis ....
a. peta topografi c. peta umum
b. peta chorografi d. peta khusus
3 Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi disebut ....
a. judul peta c. skala peta
b. legenda peta d. tanda orientasi
4. Gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar disebut ....
a. peta c. atlas
b. sketsa d. globe
5. Peta relief adalah peta yang dibuat berdasarkan ....
a. bentuk permukaan bumi yang sebenarnya
b. ketinggian suatu tempat di permukaan bumi
c. keadaan daratan di permukaan bumi
d. kondisi sosial budaya suatu daerah
6. Kumpulan peta yang dibukukan adalah ....
a. atlas c. peta
b. globe d. sketsa
7. Berikut ini yang merupakan salah satu kegunaan dari atlas adalah ....
a. melihat permukaan muka
b. sebagai alat permainan
c. untuk mencari letak suatu tempat di permukaan bumi
d. melihat keadaan masyarakat di suatu tempat
8. Salah satu fungsi garis astronomis pada globe adalah ....
a. untuk menentukan besarnya globe
b. untuk menentukan pembagian wilayah di permukaan bumi
c. untuk menentukan pembagian wilayah iklim di permukaan bumi
d. untuk menentukan suatu tempat pada peta
9. Tiruan bentuk bumi dalam ukuran yang kecil disebut ....
a. atlas c. peta
b. globe d. sketsa
10. Peta suatu desa termasuk jenis peta ....
a. peta kadaster
b. peta skala besar
c. peta skala sedang
d. peta skala kecil
16
11. Suatu gambaran pemikiran seseorang terhadap dunia dan lingkungan sekitarnya yang
dituangkan dalam bentuk gambar disebut ....
a. peta c. peta sketsa
b. atlas d. globe
12. Berikut ini adalah yang bukan tahapan dalam membuat peta sketsa ....
a. tahap pengumpulan data
b. tahap penyajian
c. tahap pembuatan
d. tahap penyimpulan
13. Dalam sebuah peta tertulis skala 1 : 100.000, skala seperti itu disebut ....
a. skala grafik
b. skala garis
c. skala garis
d. skala inci
14. Cara yang paling sederhana dan mudah untuk mengubah ukuran peta adalah dengan
cara ....
a. memfotokopi
b. pantograf
c. menjiplak
d. sistem petak
15. Pada suatu gambar peta sketsa tercantum ukuran, jarak pada peta 2cm, sedangkan
jarak sebenarnya di lapangan antara Kota Bandung–Cirebon adalah 40 km, berarti skala
sketsa tersebut adalah ....
a. 1 : 400.000
b. 1 : 2.000.000
c. 2 : 200.000
d. 1 : 200.000
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan perbedaan peta, atlas, dan globe!
5. Apa dampak kemajuan IPTEK terhadap cara pembuatan peta, atlas, dan globe?
10. Bagaimana caranya agar peta lokasi yang terdapat di sekolahmu tidak rusak?
Dan bagaimana sikap kamu jika terdapat siswa yang merusak peta lokasi
sekolahmu?
17
TUGAS INDIVIDU
1.
2.
3.
18
TUGAS KELOMPOK
19
CARI KATA
1. Perhatikan huruf-huruf pada kotak berikut!
2. Temukan 10 kata tersembunyi di dalam kotak yang berhubungan dengan
peta, atlas, globe, sketsa, dan peta wilayah.
3. Cari secara mendatar dan menurun.
4. Lingkari jawabannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi, dkk. IPS Untuk Kelas VII SMP/MTs. Jelajah Cakrawala Sosial. 2009.
https://www.idntimes.com/science/discovery/anisa-prili/fakta-tentang-peta-c1c2
https://www.abundancethebook.com/peta-dunia/
https://www.abundancethebook.com/peta-jawa-timur/
https://pixabay.com/id/images/search/peta%20topografi/
https://pixabay.com/id/images/search/peta%20dunia/