Anda di halaman 1dari 4

Syahrul Akhyar

1814050026

Unit 01

1.Geospasial

Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak,
dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang
dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah
data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau
buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Informasi Geospasial
yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian.

Beberapa perkembangan di bidang geodesi dan geomatika setelah adanya UU no 4 tahun


2011 yaitu: menjamin ketersediaan dan akses terhadap Informasi Geospasial yang dapat
dipertanggung jawabkan. Undang-undang tentang Informasi Geospasial ini menjadi aturan yang
mengikat bagi seluruh pemangku kepentingan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai pendukung pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya di negeri ini bagi
kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan
disebarluaskannya Informasi Geospasial akhirnya pengetahuan kalangan umum akan berbagai
sumber daya yang ada di Indonesia meningkat. Berdasarkan rangkuman UU geospasial itu untuk
mendukungnya secara menyeluruh, dibutuhkan banyak tenaga geomatika di seluruh wilayah
Indonesia.

Dari pegetahuan yang berkaitan dengan keruangan geospasial tersebut, kemudian untuk
membuat peta dan melakukan analisa, dibutuhkan penggunaan software Sistem Informasi Geografi
(SIG).

Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem basis data dengan kemampuan analisis untuk
data yang tereferensi secara spasial. SIG mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan data
spasial dan data atribut sehingga dalam analisisnya mampu menghasilkan informasi yang diinginkan
(Murai, 1999 dalam Anggoro, TI. dkk, 2019).

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada satu titik tertentu
di bumi, menghubungkannya, lalu menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang diolah
pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan
lokasi yang memiliki system koordinat tertentu sebagai referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat
menjawab beberapa pertanyaan seperti; kondisi, lokasi, trend, pola dan permodelan (Aronaff, 1989
dalam Anggoro, TI. dkk, 2019)
Menurut Prahasta (2002), SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang
berhubungan dengan permukaan bumi. Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografi merupakan
gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografi. Dengan demikian, pengertian
terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan
melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem informasi dengan
tambahan unsur “geografis”. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi
geografis”.

Menurut Jogiyanto (2005), informasi diartikan sebagai data yamg diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, kemudian istilah “geografis”
merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian atau
tertukar hingga timbul istilah yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang
sama di dalam konteks SIG. Penggunakan “geografis” mengandung pengertian suatu persoalan
mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi.

Istilah “informasi geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat


yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di
permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui.

Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG adalah suatu kesatuan
formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek
yang terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran infromasi
geografis berikut atribut-atributnya.

Menurut DeMers (2005), ciri-ciri SIG adalah sebagai berikut:

SIG memiliki sub sistem input data. Merupakan sub sistem yang menampung dan dapat
mengolah data spasial dari berbagai sumber. Sub sistem ini juga berisi proses transformasi data
spasial yang berbeda jenisnya, misalnya dari peta kontur menjadi titik ketinggian.

SIG mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data. Merupakan sub sistem yang
memungkinkan data spasial untuk dipanggil, diedit, dan diperbaharui.

SIG memiliki subsistem manipulasi dan analisis data. Merupakan sub sistem yang menyajikan peran
data, pengelompokan dan pemisahan, estimasi parameter dan hambatan, serta fungsi permodelan.

SIG mempunyai subsistem pelaporan. Merupakan sub sistem yang menyajikan seluruh atau sebagian
dari basis data dalam bentuk tabel, grafis dan peta

Simbolisasi

Fitur simbologi berfungsi untuk menambah pemahaman pembaca dalam mengartikan


sebuah peta. Penggunaa simbol yang tepat dapat membedakan antara kebingungan dan kejelasan
dalam meyampaikan sebuah informasi. Penggunaan simbol yang tepat dapat juga mengungkap pola
pada data yang tadinya tidak jelas. Berikut adalah beberapa simbologi yang penting untuk diingat
dalam sebuah peta:

Titik, garis, dan poligon mempuyai property yang bisa kita susun seperti bentuk, warna, garis luar,
dan lebar

Simbolisasi yang efektif dapat merepresentasikan hal-hal yang dapat dimengerti orang seperti,
warna biru yang lebih gelap berarti lebih dalam dibandingkan biru muda

Simbolisasi fitur dengan atribut dapat memungkinkan anda untuk berkomunikasi dengan informasi
yang lebih Anda dapat melambangkan fitur untuk menunjukan kategori (nama, tipe, peringkat) atau
quantities (jumlah, ukuran, hitungan)

Atribut quantities dapat di klasifikasikan menggunakan berbagai metode, termasuk natural breaks,
quantile, equal interval, dan manual

Klasifikasi yang akan anda gunakan tergantung kepada tujuan peta dan karakteristik dari data yang
digunakan

Klasifikasi Data

Klasifikasi data adalah sebuah proses dalam mengorganisir kumpulan data dengan
berdasarkan kategori yang relevan sehingga data dapat digunakan secara lebih efisien. Dalam level
dasar, proses klarifikasi membuat data lebih mudah di lokasikan dan diterima. Sedangkan data itu
sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber.

Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan


penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka yang lain
kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

Data kualitatif

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam relasinya terhadap kualitas atau
sifat yang ada pada sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas
eksak dan fakultas non eksak merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan data
mahasiswa yang ada pada fakultas yang menggunakan SKS kedalam penilaian studi dengan poin A,
B, C,D didasarkan pada pemisahan sifat kualitatif

Daftar Pustaka:

Anggoro, TI. d. (2019). Analisis Sebaran Mahasiswa Departemen Teknik Geodesi Universitas
Diponegoro Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Geodesi Undip, 2-3.

Aronoff, Stan. 1989. Geographic Information System ; A Management Perspective, Ottawa. WDL,
Publications.

DeMers, M. (2005). Fundamentals of Geographic Information System. New York: John Wiley.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Murai, 1999. GIS Workbook, Institute of Industrial Science, University of Tokyo, 7-22-1 Roppongi,
Minatoku, Tokyo.

Prahasta, E. (2002). Konsep-Konsep Dasar Informasi Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung.

Anda mungkin juga menyukai