Anda di halaman 1dari 42

DD : BERCAK MERAH

Tinea Corporis Tinea Cruris Pityriasis Versicolor Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Dermatitis Eritrasma Kandidiasis Kutan Psoriasis Vulgaris Inversa
Iritan Seboroik (fungi)

Definisi Dermatofitosis pada Dermatofitosis pada Infeksi opportunistic kulit Dermatitis yang terjadi akibat reaksi peradangan kelainan kulit Penyakit infeksi kronis Kelompok penyakit Penyakit kulit autoimun Penyakit peradangan kulit
area glabrous skin/kulit daerah groin, genitalia, disebabkan oleh paparan dengan kulit yang terjadi papuloskuamosa superfisial infeksi yang kronik dan residif yang kronik dan residif,
tidak berambut kecuali pubis, perineal, dan Malassezia sp. yang bahan alergen di luar tubuh, langsung non kronis yang umum (str. corneum) pada area akut dan kronik di kulit Ditandai dengan plak mempunyai dasar genetik,
telapak tangan, telapak perianal, s/d perut bagian ditandai macula diperantai reaksi immunologis tanpa dijumpai pada intertriginosa kulit ditantai atau diseminata yang eritem dan skuama dengan karakteristik
kaki, dan groin bawah hipo/hiperpigmentasi hipersensitivitas tipe 4. didahului oleh proses anak dan dewasa dengan kemerehan dan disebabkan oleh ragi, kasa, trasnparan, gangguan pertumbuhan
Alergi didahului sensitisasi oleh sensitisasi karena skuama halus yang tersering berlapis dan diferensiasi epidermis.
alergen adanya kontak adalah Candida albicans
dengan agen
eskternal

Epidemiolo Semua umur, terutama Dewasa > anak Semua usia, terutama Perempuan>Laki-laki Laki-laki > perempuan Biasanya timbul Bayi (0-6 bulan), Semua usia Faktor genetik (autoimun Anak atau bayi 3 – 6 bulan
gi anak Laki-laki (3:1) 20-40 tahun / Banyak pada dewasa pada dewasa Remaja-dewasa, older HLA Sel T APC dermal, sebagai “napkin psoriasis”
remaja-dewasa. muda (pekerjaan) muda (puncak age keratosit
Lebih banyak di 18-40 th)
perempuan.

Etiologi T. rubrum, M. canis T. rubrum, T. interdigitale, Malassezia sp. (normal Allergen (Deterjen, kosmetik, Asam basa kuat, belum diketahui. Corynebacterium Candida albicans Faktor genetik Faktor genetik (autoimun
Masa inkubasi : 4-10 hari dan E. floccosum flora) tidak menular pewangi, disinfektan, metal, bahan pembersih diduga disebabkan minutissimum : (paling sering) (autoimun HLA Sel T HLA Sel T APC dermal,
Microsporum karet, dll.) rumah tangga oleh gram-positive, Normal flora 🡪 patogen APC dermal, keratosit keratosit
Trichophyton Malassezia/Pityrospo
Kalo pityriasis rosea non-spore-forming, opportunistic
rum ovale yang
karena HHV 6 dan 7 → tumbuh akibat minyak aerobic or facultative
tatalaksana cuma kortiko yang berlebihan di bacilli
steroid dan antihistamin permukaan kulit.

Faktor Sumber penularan : A → udara di angi anginin Faktor predisposisi : Atopi, Pekerjaan (ex : ART, Obesitas, Obat: metildopa, Obesitas, malnutrisi, Genetik, Genetik,
Risiko & -penggunaan barang B → barrier cream → zinc, - Lingkungan : musim Riwayat alergi, mekanik, tenaga DM, simetidin, neuroleptic Avitaminosis, DM, Stres, Stres,
Faktor pribadi bersama C→ cleansing → tissue panas, iklim tropis, Pekerjaan kesehatan, dsb), higienitas buruk Penurunan suhu dan Malignancy, Suhu dingin, Suhu dingin,
Predisposi -hewan peliharaan kering air putih bersih no oklusi (tertutup Kondisi kesehatan, wet-dry cycle, Usia tua, kelembaban Imunodefisiensi, Alkohol/merokok Alkohol/merokok
(anjing/kucing)
si tisu basah pakaian)a → Usia, gesekan daerah tropis dan Gangguan neurologic: konsumsi KS lama, berlebihan berlebihan
D → Diganti searing peningkatan Aktifitas kerja, lembab Parkinson, epilepsy higienitas buruk
Kebersihan :
mungkin no basah tidak kelembapan dan suhu Lingkungan kerja Stress Usia tua, daerah tropis
-Frekuensi mandi & ganti
baju lebih dr 5 jam Immunocompromised dan panas
-Sumber air E → bahan bahan iritan Kadang engga juga Obesitas (lipatan sering
antiseptik alkohol hindari Bahkan kadang lembab)
Lembab (keringat) : beberapa penelitiann
-obesitas (>keringetan) - Individu : konsumsi
-baju berlapis corticosteroid,
-baju tidak serap keringat immunosupresi, DM,
-pekerjaan (di luar malnutrisi
ruangan, tukang becak,
petani)
-geografis panas

Daya tahan tubuh


menurun :
-penyakit imunokompromi
(DM)
-obat2an
imunokompromi(obat
kemo, steroid jangka
panjang)

Faktor Sumber penularan : Keringat Maserasi kulit (bisa karna Trauma fisik kimiawi Kandidiasis 🡪 kandida diangaap
-penggunaan barang sebagai antigen dan dapat
Pencetus berlebihan, sawar kebiasaan merendam Infeksi streptococcus menstimulasi sel T pada lesi
pribadi bersama kulit yang kaki yang terlalu lama) cari fokus infeksi GIGI psoriasis
-hewan peliharaan terganggu (seperti Kontak dengan penderita THT IMS Infeksi bakteri/virus
(anjing/kucing)
: ada penyakit kulit Stress emosional
lain yang Obat b bloker, lithium,
Kebersihan : menyertai) terbinafin
-Frekuensi mandi & ganti Alkohol
baju
-Sumber air

Anamnesis Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis: Anamnesis :
Ruam yang gatal di Ruam kemerahan yang Asimtomatik Gatal Akut : Kemerahan dan Bercak merah-kecoklatan Bercak kemerahan Bercak kemerahan Gatal, nyeri sendi,
badan, ekstremitas gatal di paha bagian atas Bercak di kulit warna Menyebar ke perifer 🡪 Pedih, panas, dan sisik di kulit kepala, (homogen) pada kulit di yang terasa panas dan Sisik tebal kemerahan, lesi basah
atau wajah dan inguinal. putih/coklat/merah papul2 terbakar lipatan nasolabial, daerah lipatan yang sering gatal, seringkali pada Gatal (berkeringat) pada daerah
yang Riwayat terpapar allergen Di lokasi paparan saja alis mata, area kali asimtomatik atau daerah lipatan dapat Gigi berlubang batuk lipatan
Gejala Subjektif : Gejala Subjektif : gatal ringan (muncul 12-72 jam setelah (ga meluas) post dapat pula terasa gatal disertai demam pilek tonsilitis karies
Keluhan gatal terutama Keluhan gatal terutama Gatal bertambah jika paparan) Gejala cepat muncul aurikula, dahi dan yang telah berlangsung Bruntus kecil di pinggir dentis rokok
bila berkeringat bila berkeringat berkeringat Pada orang yg sensitive aja setelah paparan dada. lama bercak
Berhubungan dengan riwayat Bisa pada siapa aja
pekerjaan Subjektif : Subjektif :
Pasien mengeluh gatal Kronis: Area kulit yang asimtomatis / gatal saat
Gatal, nyeri (karena kemerahan berkeringat/ no gatal no
fissura) biasanya gatal. nyeri
Bayi = awalnya bisa dari Keluhan dapat
DKI popok🡪 candidiasis memburuk jika
popok terdapat stressor
atau cuaca dingin.

Pemeriksa Predileksi : kulit tidak Predileksi : groin, pubic, Predileksi : leher, dada, Predileksi : dimana saja Predileksi : dimana Predileksi : Predileksi : Predileksi : Predileksi Predileksi :
an Fisik berambut kecuali genitalia, perineal dan punggung, lengan atas yang terkena paparan dan saja hanya di tempat Kepala,alis,dahi,teli Daerah intertriginosa intertriginosa (lembab hampir seluruh tubuh LIPATAN: axilla, regio
goin, telapak tangan perianal (jarang = scalp, tempat di sekitar paparan terjadi paparan nga, pinggir (lipatan) seperti ketiak, dan mudah maserasi) kecuali wajah tangan genito-kruris, dan leher
dan kaki - @ Lipatan genitocruris dan abdomen, groin) kelopak mata, lipat paha, sela jari kaki bisa juga kuku dan kaki
paha atas bagian medial = E. Lesi : Lesi : paranasal,prestern Bisa meluas ke bagian Lesi :
Lesi : BATAS TEGAS floccosum Lesi : Akut : Akut : al, glabela, areola Lesi : tubuh lainnya Rambut alopecia Makula eritem
- @ perut bagian bawah,
Plaque annular atau Macula eritema batas tegas 🡪 papul Eritema, edema, mammae, gential, Plak hiperkeratotik Lidah geographic Skuama = minimal atau
pubic, bokong, perianal = T.
serpiginosa dengan rubrum hipo/hiperpigmentasi/ 🡪 vesikel 🡪 erosi 🡪 krusta 🡪 bulla, dan neksrosis. umbilikus, pinggir berskuama halus Lesi : (basah) tongue plak putih mirip tidak ada
skuama di seluruh tepi eritem, konfluen, dengan skuama Berbatas tegas dan hidung, berwarna merah (reguler) Papul eritem batas tegas peta Sisik berlapis
eritem aktif, Lesi : BATAS TEGAS skuama halus edema umumnya asimetris interskapula, leher, kecoklatan, berbatas dikelilingi oleh lesi satelit Kuku pitting, onikolisis, Lesi terlihat mengkilat,
Central clearing (+) Plak annular berbatas liang telinga luar, tegas, tipis seperti “kertas (papul, vesikel dan pustul oil drop sign, nail plate berbatas tegas, dan
-Bisa terdapat vesikel di Christmas tree Subakut : Kronis : lipatan rokok” kecil di sekitarnya) onikodistofi berwarna merah
tegas dengan tepi
tepi, dan jumlah semakin Herald patch Plak eritem, Kulit kering, eritema, nasolabial,lipat Lesi satelit berupa papul Skuama Sendi Poriasis arthritis “Lesi basah” → keringat
banyak di bagian tengah meninggi
vesikel 🡪 erosi, skuama, paha, anogenital Di tengah lesi sering terjadi eritem edema
-Bagian tengah plaque Papul, vesikel (tidak
eksudatif, skuama, krusta hiperkeratosis, (daerah kelenjar erosi dan pada tepi lesi KGB regional Lidah : geographic tongue
bisa berskuama atau tidak tampak jelas) terjadi pengelupasan tanpa
likensifikasi difus, sebasea) Sendi : eritem, edem
-Plak berukuran besar, Skuama dengan central peninggian tepi dan bila Kuku : pitting nail
konfluens, bentuk polisiklik clearing (peradangan aktif Kronik : fissura Psoriasis vulgaris →
pada sela jari kaki : Area yang terdampak
atau psoriasiform di tepi dibandingkan di Papul 🡪 skuama 🡪 likenifikasi Lesi : maserasi berwarna putih plakat ukuran haru s
mengalami gangguan
🡪 ekskoriasi Lesi gaada vesikel - Gatal+, nyeri-, dihitung predileksi pada
bagian tengah) berkeringat
Hiperpigmentasi = tanda (kecuali iritan kuat) skuama+ halus hampir seluruh tubuh
Oral : bercak putih
sudah lama (dari eritem putih sampai kecuali wajah tangan
jadi hiperpigmentasi) pseudomembran
cokelat hitam Kuku : paronikia dan kaki
- Kulit kepala :
ketombe dengan Derajat Keparahan
skuama halus atau PASI (Psoriasis Area &
difus, tebal dan Severity Index)
menempel Berdasarkan luas lesi
- eksematoid Erithema, indurasi, dan
berupa plak scaring pada 4 area
eritematosa tubuh → Kepala, trunk,
superfisial dengan Upper Limb, Lower Limb
skuama
- Dada lesi petaloid Ringan < 8 lesi <5%
atau pitiriasiformis. BSA
- Kelopak mata : Sedang 8-12 5-20%
blefaritis BSA
Berat >12 >20% BSA
Gambar

Penunjang Wood’s lamp : (-)/M. Wood’s lamp : (-) Wood’s lamp : kuning Patch Test 🡪 biasanya di Pemeriksaan gram Wood’s lamp : coral red Pewarnaan sediaan Wood’s lamp (-) Auspitz sign (+) = jika
canis = biru kehijauan keemasan punggung : gram positif (Coproporphyrin III) langsung kerokan kulit Auspitz sign → titik sisik digesek sampai
Kerokan kulit KOH 10% : Pityrialactone batang KOH : (-) dengan KOH 10% atau darah pada skuama hilang, muncul pin point
Kerokan kulit KOH 10% tampak hifa panjang, 2x pembacaan (filamentosa) Uji tempel Gram: ditemukan yang dilepaskan dengan bleeding (Fenomena
: tampak hifa panjang, bersepta, bercabang Kerokan kulit KOH 10% : Pertama : 48 jam (2 hari) Pemeriksaan KOH Gram : gram-positive pseudohifa budding pinset tetesan lilin)
bersepta, bercabang, dengan double contour hifa pendek dengan Kedua : 72-96 jam (3-4 hari) 🡪 ambil dari papul : filamentous rods yeast Fenomena Koebner →
dengan double dan artrospora spora berkelompok untuk (pewarnaan dengan pembentukan lesi pada Fenomena Koebner =
contour dan artrospora (spaghetti & meatballs) Positif : eritem, papul, menyingkirkan methylene blue) lokasi yang tidak tipikal induksi psoriasis pada kulit
zetti and meatballs vesikel/bulla, urtika infeksi jamur atau --? Pada anamnesia → normal → muncul lesi baru
kemungkinan bekas menggaruk,
Membedakan DKA DKI di koinfeksi seirng menggaruk
pembacaan ke 2 : dimana?
DKA 🡪 crescendo Lampu wood : (-) Fenomena tetesan lilin
DKI 🡪 decrescendo → skuama berubah
menjadi putih dengan
goresan dari pinggir
glass slide → tidak
dilakukan

Usul Kultur jamur dengan Kultur jamur dengan Kultur jamur dengan Pemeriksaan Hematologi : IgE dan Eosinofil - Kultur bakteri Kultur dengan agar Dermatopatologi → Pemeriksaan KOH 🡪
Pemeriksa Saboraud Dextrose Saboraud Dextrose agar media modified Dixon Saboraud: tampak hiperkeratosis, menyingkirkan kandidiasis
an agar (SDA) → butuh (SDA) → butuh waktu koloni berwarna putih, akantosis, microabses Biopsi kulit (mahal) =
waktu lama (s/d 4 lama (s/d 4 minggu) SGOT/SGPT tumbuh dalam 2-5 hari monroe, elongasio, biasanya ada perubahan
minggu) → fungsi untuk terapi vasodialsi, +PMN histologi di kulit
SGOT/SGPT → fungsi Kultur itu hanya yang
SGOT/SGPT → fungsi hati untuk terapi deep micosis aja, Laboratorium
hati untuk terapi

DDx Dermatitis numularis Candidiasis Intertriginosa Pityriasis alba, DKI DKA Dermatofitosis Dermatofitosis Tinea Tinea Tinea
Psoriasis Psoriasis Inversa → gali juga Pityriasis rosea, DA DA Kandidiasis kutan Kandidiasis kutan Kandidiasis Kandidiasis Kandidiasis
Eritrasma di anamnesis DKI, DKA/DKI DKA/DKI Gesekan mekanik Dermatitis Numularis Psoriasis tipe plak
Dermatitis seboroik Eritrasma DKA,
Psoriasis inversa Psoriasis inversa Siliris Sekunder Dermatitis atopik
Pitiriasis rosea Dermatitis seboroik → ada DA,
Morbus Hansen tipe PB/ mukosa yang tipis dan kulit dermatitis seboroik → psoriasiform Infeksi jamur
MB yang kasar lihat predileksi seboroik
Dermatitis kontak bukan? Skuama nya
Lichen simpleks kronis kuning

Terapi Umum : umum sama Umum : Umum : Umum : Umum : Umum : EDUKASI YG BENAR Umum Umum :
Menjaga kebersihan diri Khusus SALEP Pelembab setelah Edukasi pasien mengenai Memakai sarung Menghndari faktor Menerangkan penyakit ini Umum : Jelaskan bahwa ini Menerangkan penyakit ini
Menjaga kulit agar WHITFIELD bekerja. disarankan penyakit tangan/pelindung pencetus kronis Ini tidak menular adalah penyakit yang kronis
tetap kering as. Salisilat pelembab yang kaya Hindari alergen Menyimpan zat iritasi Menjaga hygiene Menghilangkan faktor karena kuman normal kronis dan residif atau Menghilangkan faktor
Mengurangi kegiatan as benzoat kandungan lipid. Pentingnya menggunakan di tempat yang aman kulit pencetus (Meningkatkan Mengedukasi pasien sering berulang hingga pencetus
yang banyak APD Hindari status higienitas dan tentang penyakitnya harus hindari faktor Menjelaskan cara
menimbulkan keringat Umum : Khusus : Jika terjadi reaksi alergi, Khusus : pengobatan diluar menjaga daerah lipatan Menghilangkan faktor pencetus pengobatan
Memakai pakaian yang Menjaga kebersihan diri Topikal segera stop paparan alergen Topikal resep tetap kering dan pencetus
longgar Menjaga kulit agar tetap Sampo kalo luas besar Cara penggunaan obat Basah 🡪 kompres Atasi stress mengobati penyakit yang Menjelaskan cara Konsultasi Khusus :
Menggunakan pakaian kering -Selenium sulfide terbuka dengan Hindari mendasarinya) pengobatan Psikiatri → stress Topikal
yang tidak ketat dan Mengurangi kegiatan yang 1% / 2,5 % → Khusus : NaCl 0,9% penggunaan AC 🡪 Menjelaskan cara Reumathology → -Kortikosteroid topikal
menyerap keringat banyak menimbulkan -Ketoconazole 2% Topikal udara kelebaban pengobatan Khusus : psoriasis artritik potensi lemah - sedang
keringat Lesi Basah : Kompres Kering 🡪 Pelembab rendah Topikal: Gimul,THT→ cari fokus -Topical calcineurin
Khusus: Memakai pakaian yang Propylene glycol dalam terbuka (3 lapis kain kasa) Urea 10% krim 2x Hindari konsumsi Khusus : -Krim imidazole infeksi inhibitors (tacrolimus,
Topikal longgar aqueous solution dengan larutan NaCl 0,9% sehari), (krim makanan tinggi Topikal (mikonazol 2%, pimecrolimus)
Ketokonazol 2% krim Menggunakan pakaian kortikosteroid lemak Solusio eritromisin 2% klotrimazol 1%) 2x1 Khusus -Topical vitamin D
2x1 selama 2-4 yang tidak ketat dan Ketozonazole 2% krim Lesi Kering: krim potensi sedang Hindari garukan 🡪 (pilihan lain : krim asam selama 14-21 hari. Topikal analogs (calcipotriol,
minggu menyerap keringat 2x1 selama 2-4 minggu kortikosteroid potensi (Flusinolon asetoid infeksi sekunder fusidat 2%, krim -Bedak nistatin atau Emolien urea 10% calcitriol)
boleh tapi sedang sampai tinggi 🡪 0.025% krim 2x ketokonazol) mikonazol selanjutnya vaselin petrolatum
Dipantau dulu 1 minggu Khusus: pertimbangkan luas lesi, Mometason furoat, flutikason sehari) Khusus : dapat untuk pencegahan. KS potensi sedang Sistemik 🡪 resisten atau
lalu minta pasien Topikal kalo kecil gapapa propionat, klobetasol butirat. Dewasa Sistemik Desoxymetasone severe
datang lagi Ketokonazol 2% krim Kronis 🡪 Eritromisin 4x Sistemik (bila luas 0,25% selama 2 -MTX
2x1 selama 2-4 minggu Sistemik (2nd line) Sistemik mometasone furoate *Daerah non scalp 500mg/hari po selama dan/atau berulang): minggu -siklosporin
Sistemik Fluconazole 300mg (diberikan apabila dalam intermitten 2x/hari Ringan 7-14 hari -Flukonazol 50 mg/hari Betametasone minggu
Itraconazole 2x100 Dipantau dulu 1 minggu dibagi 2 dosis, jeda 7 kondisi yang berat) stlh mandi - Antijamur topikal: atau 150 mg/minggu atau selanjutnya trs desoxy penyakit autoimun, tidak bisa
krim ketokonazol 2% diobati, hanya menghilangkan
caps mg/hari selama lalu minta pasien datang hari / -Itrakonazol 100-200 lagi gejala sementara aja (remisi),
1 minggu lagi Kortikosteroid oral setara = Sistemik 2 kali sehari selama 4 mg/hari. Ter LCD 3-5 %
Itraconazole 200mg 1x1 walaupun dikontrol bisa saja
minggu. Lain lain : golongan
selama 7 hari Prednisone 20 mg/hari dalam Analog vit D3 calcipotriol mudah timbul lagi dengan banyak
- AIAFp: krim penisilin,sefalosporin, factor predisposisi
Terbenafine 250mg/hari Sistemik jangka pendek (3 hari) Simtomatis piroctone Retinoid tazaroten
selama 2-4 minggu Itraconazole 2x100 caps Stop obat jika = hasil (antihistamin, macrolide Kontrol tiap 1 minggu jarang di indo
olamine/alglycera/bis
mg/hari selama 1 kerokan KOH (-) 2x Antihistamin : analgetik) abolol 2 kali sehari Indikasi stop antijamur = Immunomodulator
Stop obat jika = hasil minggu berturut-turut Cetirizine Tab 10mg 1dd selama 4 minggu hasil kerokan KOH 2x tacrolamide 0,1 %
kerokan KOH (-) 2x - Kortikosteroid berturut2 negatif
Derajat berat :
berturut-turut Follow up setiap 1 minggu topikal kelas I: krim
Terbenafine 250mg/hari kortikosteroid oral Kalo gatal kasih cetirizin 1x SIstemik
selama 2-4 minggu setara prednison 20 atau salep Methotrexate 2,5-5 mg
Follow up setiap 1 minggu Anti histamin : hidrokortison 1% 2 10 mg po
Cetirizine tb 10 mg 1 dd mg/hari (3 hari) selang 12 jam
kali sehari selama 4
Gatal cetirizin 10 mg 1x Stop obat jika = hasil jika sangat mengganggu hepatotoxic jd cek
minggu
prn kerokan KOH (-) 2x perbesaran hepar dan
berturut-turut SGOT SGPT → test
Sedang/berat
Indikasi sistemik - Kortikosteroid dose 5 mg (2 tablet 2,5
Lesi luas Follow up setiap 1 minggu
topikal kelas II: krim mg) → minta kembali 1
Rekuren desonide 0,05% minggu → cek SGOT
Jika topikal gagal Gatal cetirizin 10 mg1x prn
salep 2 kali sehari SGPT → 15 mg/minggu
Jika etiologinya t rubrum selama 4 minggu
anthrophofilik dia lebih ( 5 mg 12 jam → 5mg 12
- Antijamur sistemik: jam → 5 mg 12 jam →
bertahan dan habitatnya di Itrakonazol 200
manusia karena tumbuh di berhenti → lalu minggu
mg/hari selama 1
habitatnya walaupun tanda minggu kemudian depannya lagi
klinisnya akan lebih ringan 200 mg/hari selama 2
dibandingkan di zoofilik hari/bulan selama 11 Pada hari non MTX beri
dan geofilik (dr. MP) bulan as. Folat 1mg/d

Lesi lebih berat di yg *Daerah scalp Siklosporin 2,5 -4


Ringan mg/kg/d sediaan 25 50
zoofilik geofilik - Antijamur topikal: 100 tidak hepatotoksik
ketokonazol sampo
1-2% 2-3kali/minggu Aciretin (retinoid)
- AIAFp: sampo
Agen biologik →
piroctone
olamine/bisabolol/gly infliximab
chirretic etarnecept penghambat
acid/lactoferrin 2-3 TNF alfa
kali/minggu
- Sampo selenium Prednisone 40 mg/d
sulfida 2,5% 2-3 pada pustulsa
kali/minggu
- Sampo zinc
pyrithione 1-2% 2-3
kali/minggu Foto terapi → PUVA /
- Kortikosteroid narrow band UVB pada
topikal kelas I: >10 % BSA
linimentum dan
solusio hidrokortison Antihistamin Cetirizin
1%,1 kali sehari 1x/d
selama 4 minggu
minggu
- Kortikosteroid
topikal kelas II: salep
aclometasone 0,05%,
krim
desonide 0,05% 1
kali sehari selama 4
minggu

Sedang/berat
- Kortikosteroid
topikal kelas III:
sampo fluocinolon
acetonide 0,01% 2
kali seminggu,
didiamkan selama 5
menit selama 2
minggu
- Kortikosteroid
topikal kelas IV:
sampo klobetasol
propionat 0,05% 2
kali seminggu,
didiamkan selama 5
menit selama 2
minggu
- Antijamur sistemik:
Itrakonazol 200
mg/hari selama 1
minggu kemudian
200 mg/hari
selama 2 hari/bulan
selama 11 bulan
- Terbinafin 250
mg/hari selama 4-6
minggu (regimen
kontinu) atau
250 mg/hari selama
12 hari/bulan untuk 3
bulan
- Flukonazol 50
mg/hari selama 2
minggu atau 200-300
mg/minggu selama
2-4 minggu

Bayi
*Scalp
- Antijamur topikal:
sampo ketokonazol
2% 2 kali/minggu
selama 4 minggu
- Emolien: white
petrolatum ointment
sebagai penggunaan
sehari-hari
- AIAFp: krim
piroctone
olamine/alglycera/bi
sabolol setiap 12
jam

*Non scalp
- Antijamur topikal:
krim ketokonazol 2%
1 kali sehari selama 7
hari
- Kortikosteroid
topikal kelas I: krim
hidrokortison 1% 1
kali sehari selama 7
hari

IMMUNOLOGI-ALERGI
Hypersensitivity classification (coomb and gell) 1-4

Endogen Eksogen Endogen Endogen

Dermatitis Atopik Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Numularis Urticaria Dermatitis Seboroik

Definisi Penyakit kulit berupa peradangan Dermatitis yang terjadi akibat Reaksi peradangan kulit yang Kelainan kulit inflamatif berupa papul Reaksi vascular pada kulit, ditandai dengan kelainan kulit papuloskuamosa kronis yang
kronis dan residif (berulang) yang paparan dengan terjadi langsung tanpa didahului dan edema setempat yang timbul umum
umumnya dimulai saat masa bahan alergen di luar tubuh, oleh proses sensitisasi karena papulovesikel yang berkonfluensi dengan cepat. Berwarna kemerahan, dijumpai pada anak dan dewasa
kanak-kanak, disertai rasa gatal diperantai reaksi hipersensitivitas adanya kontak dengan agen membentuk plak berbentuk koin meninggi, dapat dikelilingi halo
dengan perjalanan penyakit yang tipe 4. eskternal berbatas tegas dengan oozing, krusta, erythema, biasanya disertai gatal tegas.
bervariasi; dan skuama. Sangat gatal, dengan ( penyakit kulit, ditandai dengan adanya
penyakit pada individu yang memiliki Alergi didahului sensitisasi oleh predileksi pada ekstremitas urtika berbatas dikelilingi oleh daerah
riwayat hipersensitivitas pada alergen atas dan bawah. berwarna kemerahan, dan terasa gatal
keluarganya seperti asma bronkial, dapat terjadi dengan atau tanpa
rinitis alergi, dermatitis atopik, angioedema)
konjungtivitis alergi.
(Hipersensitivitas tipe 1) Hipersensitivitas tipe 1 ig E mediated

Epidemiologi Wanita>pria, Perempuan > Laki-laki Laki-laki > perempuan more common in adults, with multiple Perempuan > laki-laki Biasanya timbul pada dewasa muda (puncak
60% pada usia <1 tahun, 30% pada Banyak pada dewasa muda observed peak ages of onset at 18-40 th)
usia 1-5 tahun,10% pada usia 6-20 (pekerjaan) 15-25,50-59,and 65-74
tahun

Etiologi Allergen (Genetik) Allergen (Deterjen, kosmetik, Multifactorial Reaksi hipersensitivitas terhadap alergen belum diketahui. diduga disebabkan oleh
Path: pewangi, disinfektan, metal, karet, (triggers overlap with those of AD, including Malassezia/Pityrosporum ovale yang tumbuh
1. Epidermal dysfunction : TEWL dll.) atopy,xerosis, exogenous insult by irritants Acute akibat minyak yang berlebihan di permukaan kulit.
→ dryskin→ increase allergen and/or allergens, microbio, and infection) Chronic batasnya 6minggu
absorption→ induce IgE
2. Genetik Perbedaan dengan DA (fitz) :
3. Respoin imun terhadap alergen, 1. Bentuk lesi : DN numular coin
stress, dan iritan lesion
2. Predileksi : pada tempat yang
mudah digapai (lengan dan kaki)
3. Imunitas : pada DN T cell counts
lebih banyak
4. Water barrier : pada numularis
eczema normal
5. Triger Alergen: DN bukan karena
terpapar alergen atau iritan
Faktor Risiko & Riwayat atopi Atopi, Pekerjaan (ex : ART, mekanik, Genetik Obesitas,
Faktor wanita>pria Riwayat alergi, tenaga kesehatan, dsb), wet-dry DM,
Predisposisi Pekerjaan cycle, gesekan higienitas buruk
Kondisi kesehatan, Usia tua,
Usia, daerah tropis dan lembab
Aktifitas kerja,
Lingkungan kerja

Faktor Pencetus Allergen (tungau, pollen, etc), stress, kulit kering, fokus infeksi pada gigi, Alergen (Obat obatan, Makanan, Gigitan Keringat berlebihan, sawar kulit yang
makanan, cuaca, pakaian (woll), saluran napas atas, atau saluran napas serangga, Psikis) terganggu (seperti : ada penyakit kulit lain
disregulasi imun, psikologis bawah, alergen yang menyertai)

Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis :


Gatal, Gatal Akut : Bercak merah disertai rasa gatal di Bentol, gatal Kemerahan dan sisik di kulit kepala, lipatan
Riwayat alergi pasien/keluarga, Menyebar ke perifer 🡪 papul2 Pedih, panas, dan terbakar ekstremitas bawah Alergi makanan/obat nasolabial, alis mata, area post
Terpapar faktor pencetus/alergen, Riwayat terpapar allergen Di lokasi paparan saja (ga Sangat gatal terutama di malam hari aurikula, dahi dan dada.
Pernah menderita penyakit yang (muncul 12-72 jam setelah meluas) Awalnya bintik kemerahan, lama-lama
sama paparan) Gejala cepat muncul setelah jadi bercak kemerahan yang besar Subjektif :
Pada orang yg sensitive aja paparan berbentuk seperti koin Area kulit yang kemerahan
Berhubungan dengan riwayat Bisa pada siapa aja Pasien mengalami stress biasanya gatal.
pekerjaan Ada demam (infeksi) → Ada fokal infeksi Keluhan dapat memburuk jika terdapat
Pasien mengeluh gatal Kronis: stressor atau cuaca dingin.
Gatal, nyeri (karena fissura)
Bayi = awalnya bisa dari DKI
popok🡪 candidiasis popok

Pemeriksaan 1. DA Infantil (<2tahun) Predileksi : dimana saja yang Predileksi : dimana saja Predileksi : ditandai secara khas oleh timbulnya urtika dan Predileksi : Kepala,alis,dahi,telinga, pinggir
Fisik Predileksi : terkena paparan Ekstrimitas atas dan bawah atau angioedema secara cepat kelopak mata, paranasal,presternal, glabela,
pipi bilateral, scalp, ear, neck, Lesi : Lesi : areola mammae, gential, umbilikus, pinggir
ekstensor Lesi : Akut : Lesi : Paoula, Gutata (bintik/tetes air), Girata hidung, interskapula, leher, liang telinga luar,
Lesi: Akut : Eritema, edema, bulla, dan Awal : papulovesikel → pecah → basah (besar), Anular(cincin), Arsenal lipatan nasolabial,lipat
Eritema, papulovesikel, erosi, krusta eritema batas tegas 🡪 papul 🡪 neksrosis. Berbatas tegas dan (oozing) (lengkungan) paha, anogenital (daerah kelenjar sebasea)
vesikel 🡪 erosi 🡪 krusta 🡪 umumnya asimetris → bisa lokal, generalisata, angioderma
(submukosa)
2. DA Anak (2-12tahun) skuama Berkonfluens menjadi plak kemerahan Lesi :
Predileksi: edema Kronis : berbentuk koin (biasanya bisa ada - Gatal+, nyeri-, skuama+ halus putih sampai
Gambaran klinis khas :
lipatan flexural ekstrimitas (lipat siku, Kulit kering, eritema, skuama, skuama dan krusta), batas tegas cokelat hitam
1. Edema di bagian sentral dengan
lipat lutut, pergelangan tangan bagian Subakut : hiperkeratosis, likensifikasi - Kulit kepala : ketombe dengan skuama
ukuran bervariasi (hampir selalu
fleksor, leher) Plak eritem, difus, fissura halus atau difus, tebal dan menempel
dikelilingi oleh eritema)
Lesi: vesikel 🡪 erosi, - eksematoid berupa plak eritematosa
1. Gatal/sensasi terbakar
lebih kering, lebih banyak papul, eksudatif, skuama, krusta Lesi gaada vesikel (kecuali iritan superfisial dengan skuama
kuat) 2. Berakhir cepat (1-24jam)
likenifikasi , erosi, ekskoriasi dan - Dada lesi petaloid atau pitiriasiformis.
skuama, hyperkeratosis, Kronik : - Kelopak mata : blefaritis
hiperpigmentasi. Papul 🡪 skuama 🡪 likenifikasi 🡪
ekskoriasi
3. DA Remaja/Dewasa
Predileksi
(Remaja) : lipat siku, lipat lutut, dan
samping leher, dahi dan sekitar mata
(Dewasa) : Distribusi lesi kurang
karakteristik, sering mengenai tangan
& pergelangan tangan, dapat pula
setempat mengenai bibir,
nipple,vulva, scalp dan lipatan

Tanda lain : Hertoghe sign, Dennie


morgan fold, orbital darkening,
allergic salute, chelitis, dry skin,
nipple eczema

Kriteria Hanifin Rajka (3Ma+3Mi)


- Major : pruritus, tipikal
morfologi dan distribusi,
chronic/relaps, (family)
history atopic
- Minor : xerosis, raised
serum IgE, chelitis, nipple
eczema, tanda2 alergi, etc
Kriteria William
Skor Svennson

Gambar

Penunjang 1. Skin scrapping & KOH test → u/ Pemeriksaan Hematologi : IgE Kerokan kulit dengan KOH ( DD/ Tinea) Scratch test untuk melihat dermografisme Pemeriksaan gram : gram positif batang
exclude DD jamur dan Eosinofil Tes patch (DD/ Dermatitis Kontak) (filamentosa)
2. Gram/kultur → infeksi sekunder Skin biopsy dan histopatologi Pemeriksaan KOH 🡪 ambil dari papul : untuk
3. Hematologic (eosinophil & IgE ^) (autoimmune blistering disorders, menyingkirkan infeksi jamur atau
cutaneous T-call kemungkinan koinfeksi
lymphoma
Lampu wood : Fluoresensi merah bata ( coral
red)

Usul Patch test, Patch Test 🡪 dilakukan saat dermatitis sudah sembuh, tidak
Pemeriksaan Imuno Histopatologi dengan konsumsi KS, biasanya di punggung
pewarnaan Hematoxylin & Eosin
staining 2x pembacaan
Pertama : 48 jam (2 hari)
Kedua : 72-96 jam (3-4 hari)

Positif : eritem, papul, vesikel/bulla, urtika

Membedakan DKA DKI di pembacaan ke 2 :


DKA 🡪 crescendo
DKI 🡪 decrescendo

DDx DKA DKI DKA DKA DKI Dermatofitosis


DKI DA DA DA Gigtan serangga Kandidiasis kutan
Scabies Eritema multiforme DKA/DKI
Dermatitis numularis
Terapi Umum : Umum : Umum : Umum : Umum: Umum :
Edukasi pasien mengenai penyakit Edukasi pasien mengenai Memakai sarung Hindari faktor pencetus (stress), Identifikasi dan menghindari kemungkinan Menghndari faktor pencetus
Hindari alergen penyakit tangan/pelindung Menggunakan pelembab dan mencegah penyebab Menjaga hygiene kulit
Memperkuat/pertahankan fungsi Hindari alergen Menyimpan zat iritan di tempat kulit kering, Hindari pengobatan diluar resep
sawar kulit (emolien/lubrikasi, oklusif, Pentingnya menggunakan APD yang aman Cegah garukan Khusus: Atasi stress
humektan/tahan air) Jika terjadi reaksi alergi, segera Topikal : Hindari penggunaan AC 🡪 udara kelebaban
Hilangkan inflamasi stop paparan alergen Khusus : Khusus : Bedak kocok dibubuhi antipruritus mentol rendah
Eliminasi Gatal Cara penggunaan obat Topikal Topikal dan kamfer Hindari konsumsi makanan tinggi lemak
Basah 🡪 kompres terbuka Basah/Lesi akut 🡪 kompres terbuka Hindari garukan 🡪 infeksi sekunder
Khusus: Khusus : dengan NaCl 0,9% dengan NaCl 0,9% Sistemik:
Topikal: Topikal Kortikosteroid krim golongan IV Antihistamin (AH-1) generasi dua Khusus :
Lesi Basah : Kompres basah terbuka Lesi Basah : Kompres terbuka (3 Kering 🡪 Pelembab Urea 10% (non-sedatif); Dewasa
(3 lapis kain kasa) dengan larutan lapis kain kasa) dengan larutan krim 2x sehari), (krim Sistemik Loratadine 1 x 10 mg per hari selama 7 hari
NaCl 0,9% NaCl 0,9% kortikosteroid potensi sedang Antihistamin : *Daerah non scalp
(Flusinolon asetoid 0.025% krim Cetirizine Tab 10mg 1dd tidak berhasil → AH-1 generasi satu Ringan
Kortikosteroid : Lesi Kering: krim kortikosteroid 2x sehari) (sedatif); - Antijamur topikal: krim ketokonazol 2% 2 kali
1. D.A Infantil ( hingga usia 2 tahun ) : potensi sedang sampai tinggi 🡪 Diphenhidramin 4 x 25 – 50 mg per hari sehari selama 4 minggu.
fase akut-subakut (KS kelas VI-VII) → Mometason furoat, flutikason Kronis 🡪 mometasone furoate selama 1 minggu - AIAFp: krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol
desonide / hydrocortisone 2 kali sehari selama 4 minggu
propionat, klobetasol butirat. intermitten 2x/hari stlh mandi
2. D.A pada anak (2-10 tahun) : fase - Kortikosteroid topikal kelas I: krim atau salep
Angiodema/urtikaria generalisata : Prednisone
subakut-kronik (KS kelas V-IV) → mome hidrokortison 1% 2 kali sehari selama 4 minggu
Sistemik Sistemik oral 60-80mg/hari 3dd 3 hari (lalu diturunkan
atau betamethasone valerat 5-10mg/hari
3. D.A pada remaja & dewasa : fase (diberikan apabila dalam kondisi Sedang/berat
kronik (KS kelas III-I) yang berat) Simtomatis (antihistamin, - Kortikosteroid topikal kelas II: krim desonide
analgetik) 0,05% salep 2 kali sehari selama 4 minggu
Sistemik : Kortikosteroid oral setara = - Antijamur sistemik: Itrakonazol 200 mg/hari
Kortikosteroid oral setara = Prednisone 20 mg/hari dalam Derajat berat : kortikosteroid oral selama 1 minggu kemudian 200 mg/hari selama 2
Prednisone 20 mg/hari dalam jangka jangka pendek (3 hari) setara prednison 20 mg/hari (3 hari/bulan selama 11 bulan
pendek (3 hari) hari)
Antihistamin : *Daerah scalp
Antihistamin : Cetirizine Tab 10mg 1dd Ringan
Cetirizine Tab 10mg 1dd - Antijamur topikal: ketokonazol sampo 1-2%
2-3kali/minggu
- AIAFp: sampo piroctone
olamine/bisabolol/glychirretic acid/lactoferrin 2-3
kali/minggu
- Sampo selenium sulfida 2,5% 2-3 kali/minggu
- Sampo zinc pyrithione 1-2% 2-3 kali/minggu
- Kortikosteroid topikal kelas I: linimentum dan
solusio hidrokortison 1%,1 kali sehari selama 4
minggu minggu
- Kortikosteroid topikal kelas II: salep
aclometasone 0,05%, krim
desonide 0,05% 1 kali sehari selama 4 minggu

Sedang/berat
- Kortikosteroid topikal kelas III: sampo fluocinolon
acetonide 0,01% 2 kali seminggu, didiamkan
selama 5 menit selama 2 minggu
- Kortikosteroid topikal kelas IV: sampo klobetasol
propionat 0,05% 2 kali seminggu, didiamkan
selama 5 menit selama 2 minggu
- Antijamur sistemik: Itrakonazol 200 mg/hari
selama 1 minggu kemudian 200 mg/hari
selama 2 hari/bulan selama 11 bulan
- Terbinafin 250 mg/hari selama 4-6 minggu
(regimen kontinu) atau
250 mg/hari selama 12 hari/bulan untuk 3 bulan
- Flukonazol 50 mg/hari selama 2 minggu atau
200-300 mg/minggu selama 2-4 minggu

Bayi
*Scalp
- Antijamur topikal: sampo ketokonazol 2% 2
kali/minggu selama 4 minggu
- Emolien: white petrolatum ointment sebagai
penggunaan sehari-hari
- AIAFp: krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol
setiap 12 jam

*Non scalp
- Antijamur topikal: krim ketokonazol 2% 1 kali
sehari selama 7 hari
- Kortikosteroid topikal kelas I: krim hidrokortison
1% 1 kali sehari selama 7 hari

DUH TUBUH VAGINA

Vaginitis Servisitis

Kandidiasis (Jamur) Bakterial Vaginosis Trikomoniasis (Protozoa) Gonore Non Gonore

Definisi Infeksi mukosa vagina dan vulva oleh Sindrom klinis akibat bertambah banyaknya Infeksi vagina yang disebabkan oleh Infeksi oleh Neisseria Infeksi pada serviks yang disebabkan oleh
candida, khususnya Candida albicans. organisme komensal dalam vagina, serta Trichomonas vaginalis, dapat bersifat akut gonorrhoeae pada serviks bakteri selain kelompok gonore yang
berkurangnya organisme Lactobacillus yang atau kronik, dan penularannya melalui ditandai dengan adanya duh tubuh
menghasilkan hidrogen peroksida kontak seksual

(Lactobacillus sp. : jaga pH vagina (asam) dan


mencegah anareob bakteri menginvasi)

Etiologi Candida albicans - Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Neisseria gonorrhoeae - Chlamydia trachomatis
Serovar chlamydia
- Bacteroides sp.p, Protozoa, motil dgn flagel Bakteri gram (-), diplococcus berbentuk biji A-C : penyebab Trakoma
- Fusobacterium Cek dengan pergerakan/motilitas kopi D-K : penyebab urethritis
L1-L3 : Limfogranuloma venereum
- Prevotella Masa inkubasi: 4-28 hari Masa inkubasi 2-5 hari
- Mycoplasma Genalium
Satu-satunya spesies Trichomonas yg Umumnya co-infeksi dengan klamidia
- Peptostreptococcus bersifat patogen pd urogenital Berdasarkan morfologi : tipe 1,2,3,4 (virulence
- Ureaplasma urealyticum
- Mobiluncus app Bentuk : buah pir, namun bersifat amoeba itu 1,2)
Masa inkubasi 1-3 minggu
- Mycoplasma homidis saat menempel di sel epitel
Bag anterior 🡺 memiliki 5 flagel (4 flagel 🡪 Bersifat tahan asam, tidak tahan lama di udara
maju mundur, 1 🡪 menempel pd membrane bebas, cepat mati pada keadaan kering, serta tidak
undulant) tahan suhu diatas 39◦C dan zat disiinfektan
Bag posterior 🡺 axostyle 🡪 menempel pd sel
Mukosa yang paling mudah terinfeksi ialah mukosa
inang & mitosis
epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum
berkembang dgn cara membelah diri (binary berkembang (imatur), yakni pada uretra, endoserviks
fission) serta pada vagina wanita sebelum pubertas
hidup di luar tubuh manusia (di lingkungan yg
lembab) 🡪 2 jam
hidup di urin, sperma, air 🡪 24 jam

Epidemiologi 3 dari 4 (75%) wanita pernah mengalami Sering ditemukan pada: - Pasien dengan aktivitas seksual tinggi IMS tertinggi ke-2 di Indo Wanita < 25 tahun
episode KVV sepanjang hidupnya - Wanita usia produktif - Wanita > pria Pria 20-24 tahun
- Aktif seksual Usia 15-24 tahun
- Pengguna AKDR (IUD) Chlamidiasis > 90 juta kasus/tahun
- Melakukan bilas vagina (douching) Prevalensi IMS di Bandung 37,4% berupa 15% infeksi endoserviks disebabkan oleh
kasus gonore, klamidia 34,5%, dan sifilis chlamydia
25,2%.

Faktor Risiko - Aktif berhubungan seksual/multiple sex - Aktivitas seksual beresiko tinggi - Multiple partner
partner - Multiple sex partner (>1 dalam - Berhubungan sex dgn penjaja sex dlm 1 bln terakhir
- Pengguna IUD 1 bulan terakhir) - Usia <21 thn
- hamil - Berhubungan seks dgn - Mengalami 1/lbh episode IMS dlm 1 bln terakhir
- Coitus usia muda penjaja seks 1 bulan terakhir - Tdk memakai pengaman (kondom)
- Melakukan bilas vagina (douching) / - Mengalami 1/lebih episode IMS - Low socioekonomik & edu level
dalam 1 bulan terakhir
menggunakan sabun pembersih vagina - Narkoba
- Perilaku pasangan seksual
berisiko tinggi - Mengalami satu atau lebih episode infeksi menular seksual
- dalam 1 bulan terakhir

Gejala Klinis - Duh tubuh putih seperti Keluhan: Akut: - Duh tubuh vagina - Duh tubuh vagina
keju (creamy) - Duh tubuh berbau amis - Duh tubuh berwarna putih mukopurulen/purulen, kuning mukopurulen di endoserviks
- Gatal kehijauan, berbusa yang terasa (awalnya sedikit, dalam 24 jam - Disuri
- Gatal/iritasi pada vulva
- Disuria menjadi banyak) - Pyuria (peningkatan jumlah
- Nyeri dan panas selama dan gatal
- Dispareunia - Disuria interna sel darah putih dalam urin
sesudah senggama - Gatal - Perdarahan uterus diantara - perdarahan paska koital atau
- Disuria 🡪 tanya nyerinya di - Disuria
Pemeriksaan Klinis: menstruasi pada intermenstrual
lubang/bibir kemaluan - Dispareunia
- Duh vagina berwarna abu-abu - Menoragia - Nyeri perut bagian bawah
- Sekret susu PECAHAN SUSU - Nyeri perut bawah - Nyeri perut / panggul bawah - Perdarahan bila tersentuh
- Status generalis : bb bisa yg homogen, berbau amis, melekat di - Dinding vagina tampak kemerahan dan
obesitas dinding vagina (dapat terlihat di labia dan sembab - Erosi serviks
fourchette) - Gambaran strawberry appearance
- pH sekret sekitar 4,5-5,5 >4,5
- Tidak ditemukan tanda peradangan Kronik:
- Gambaran serviks normal - Gejala ringan
- Sekret vagina tidak berbusa

Gambar: strawberry appearance (+)

Kriteria diagnosis Kriteria Amsel (min.3 dari 4) : Cair

- Cairan vagina homogen, putih atau keabuan


melekat pada dinding vagina
- pH vagina lebih dari 4,5 → BV bikin basa
- Sekret vagina berbau amis sebelum atau
sesudah penambahan KOH 10% (whiff test)
- Adanya clue cells >20 lapang pandang

Laboratorium pH vagina >4,5 - pH : 4,5 - 5,5 > 4,5 - pH <4,5?? Gram: Gram: tidak bisa lihat klamidianya hanya
- Specimen @ dinding vagina Whiff test - NaCl: pergerakan T. vaginalis - Diplokokus intraseluler Gram liat PMN
Spesimen @ dinding vagina negatif (+) → obati dengan gonore - PMN >30 per lapang pandang besar
KOH 10% (+) saat speculum di teteskan KOH menjadi → obati dengan trikomoniasis
dan non gonore - Diplokokus Gram negatif (-)
bau amis - KOH: pseudohifa dan blastospora (-)
Pseudohifa, blastospora / budding yeast → - PMN >30/LPB - KOH: pseudohifa dan blastospora (-),
obati sebagai kandidiasis - NaCl: clue cells >20% - NaCl: Trichomonas vaginalis (-)
Clue cell : epitel dikelilingi bakteri → obati Specimen @ cervical canal - Inclusion bodies
Gram: pseudohifa & blastospora, clue cell dengan vaginosis bakterialis
(-) - Gram: clue cells Specimen @ cervical canal
- KOH: pseudohifa dan blastofora (-)
Gambaran: clue cells (+)

Kultur & Harusnya IMS selalu: Harusnya IMS selalu: Kultur (Gold standard) : medium Diamond Kultur (Gold standard): PCR (Dx definitif)
Penunjang hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR betul hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR (TYM) Media transport : transgrow & struart Kultur (Gold standard)
Harusnya IMS: Media pertumbuhan : Thayer martin agar
hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR
Uji sensitivitas N. gonorrhoeae

Tes amplifikasi asam nukleat


Tes Thompson = cek infeksi uretra

Harusnya :
hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR

Komplikasi Meningkatkan risiko STD lain (HSV, Meningkatkan risiko IMS lain (HSV, chlamydia, Meningkatkan risiko STD lain (HSV, ● Salpingitis ataupun PID yang Chlamydia :
chlamydia, gonorrhoea) gonorrhoea) chlamydia, gonorrhea,HIV) simptomatik/asimtomatik yg dapat - Fitz-Hugh Curtiss Syndrome =
Perempuan: Meningkatkan risiko kanker mengakibatkan jaringan parut pada penempelan kapsul hati ke
PID Ektopi : membrane endocervix meluas ke serviks, infertilitas tuba 🡪 infertiltas atau kehamilan peritoneum
Komplikasi kehamilan (premature, BBLR) ectocervix (warna merah (epitel) di meatus ektopik. - Salpingitis/PID
cervix meluar ke ectocervix) Laki: epididymitis, prostatitis, ca prostat, ● Urethra 🡪 para urethritis simptomatik/asimtomatik →
PID → cek dgn nyeri goyang (+) infertilitas ● kelenjar Bartholin🡪bartolinitis jaringan parut pada tuba →
● Disseminata 🡪 arthritis akut , infertiltas atau kehamilan ektopik.
(T.vaginalis dpt menyebabkan kelainan tenosynovitis, dermatitis, kombinasi - Akut PID🡪demam, nyeri perut
morfologi & gangguan pergerakan sperma 🡪 ● Endocarditis, meningitis. bawaj, muntah, cervical, uterine,
meningkatkan kekentalan sperma ● Neonatal infection🡪 pertumbuhan and adnexal motion tenderness
retardasi, BBLR, premature, - Reactive arthritis🡪 individu
kebutaan, kematian janin. dengan HLA-B27 punya resiko
● Neonatus🡪 dapat tertular ketika tinggi
melahirkan melalui birth canal dari - Perinatal infection🡪 conjunctivitis
kontak dengan sekret yang (opthalmia neonatorum) dan
mangandung infeksi pneumonia
● Ophtalmia neonatorum🡪 profuse dan - Opthalmia neonatorum🡪 terjadi
purulent ocular discharge disertai 1-2 minggu setelah kelahiran🡪
erythema dan pembengkakan pada profuse dan purulent ocular
kelopak mata🡪 severe perforasi pada discharge disertai erythema dan
kornea atau menyebabkan skaring / pembengkakan pada kelopak
kebutaan mata🡪 severe perforasi pada
● Pharyngitis kornea atau menyebabkan
● Proktitis = peradangan di rektum skaring
- Neonatal chlamydial pneumonia🡪
8 minggu setelah kelahiran,
adanya gejala pada hidung,batuk,
tacyhpneu, tidak ditemukan
wheezing

Mycoplasma dan ureaplasma spp


- Disseminated🡪 terutama pada
pasien immunocompromised🡪
respiratory tract invasion,
osteomyelitis, infectious arthritis

DDx 1. Bacterial vaginosis - Kandidiasis vaginalis - Servisitis non gonore (chlamydia - Servisitis klamidiosi
2. Trichomoniasis - Vaginosis bakterial trachomatis) - Servisitis gonore
3. Gonorrhea - Vaginitis bakterial - Servisitis mycoplasma
- Trikomoniasis
- Kandidiasis vulvovaginalis

Terapi 1st : Khusus: Khusus: 1st : Sefixim 400 mg tunggal PO Khusus :


Klotrimazol 200mg intravaginal setiap 1st : 1st :
hari, 3hari Metronidazole 2 gr per oral, diberikan dalam Metronidazole 2 gr per oral, diberikan dalam 2nd : Azitromisin 1gr single dose per oral
dosis tunggal dosis tunggal Kanamisin 2 g IM dosis tunggal
ATAU ATAU ATAU
2nd : 2nd : Seftriakson 250mg IM single dose
Klotrimazol 500mg intravaginal dosis - Metronidazole 2x500 PO 7 hari Metronidazole 2x500 PO, 7hari Doksisiklin 2x100mg peroral, 7d
tunggal - Klindamisin 2x300 mg/h PO 7 hari Terapi non gonore nya juga!!!!! No anak (GABOLEH BUAT ANAK
<12THN)
dibawah 12 tahun
ATAU
2nd :
Eritromisin 4x500mg/hari, PO, 7hari
Flukonazol 150mg PO dosis tnggal
INI GA DI TERAPI GONORE yaaa cuma
ATAU
non aja
Itrakonazol 200mg PO dosis tunggal

2nd :
Nistatin 100.000 IU intravaginal, 7hari

Ibu hamil : gaboleh flukonazol dan


itrakonazol

DUH TUBUH URETRA (ujian) ada 2

Uretritis Gonorrhea Uretritis non gonorrhea

Gambar

Definisi Peradangan pada uretra yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae Peradangan pada uretra yang TIDAK disebabkan oleh kuman diplokokus Gram negatif intraseluler

Etiologi Neisseria gonorrhoeae - Chlamydia trachomatis


- Ureaplasma urealyticum
- Trichomonas vaginalis
- Herpes simplex virus
- Adenovirus

Epidemiologi Terutama mengenai : pasien muda, kulit berwarna, tidak menikah, penduduk kota dengan tingkat pendidikan rendah Terutama mengenai : pasien keadaan sosial ekonomi lebih tinggi, usia lebih tua, aktivitas seksual yang lebih tinggi.
Pria > wanita, golongan heteroseksual > homoseksual

Faktor Risiko - Multiple partner


- Berhubungan sex dgn penjaja sex dlm 1 bln terkahir
- Usia <21 thn
- Mengalami 1/lbh episode IMS dlm 1 bln terakhir
- Tdk memakai pengaman
- Low socioeconomic & edu level
- Narkoba
Kriteria Anamnesa: Anamnesa:
Diagnosis -Duh tubuh uretra yang bersifat mukopurulen atau purulen, awalnya sedikit dan mukoid, dalam 24 jam menjadi -Duh tubuh uretra berwarna jernih atau keputihan, berjumlah sedikit sampai sedang
banyak -Disuria
-Disuria -Masa inkubasi 7-21 hari
-Masa inkubasi 2-5 hari
-Kadang-kadang disertai hematuria dan polakisuria Venereologikus:
-Seringkali tidak ditemukan kelainan apapun selain duh tubuh uretra berwarna jernih atau putih
Venereologikus:
-Meatus uretra tampak eritema, edema, atau ektropion Pemeriksaan Penunjang:
-Duh tubuh uretra mukopurulen sampai purulent -Pewarnaan gram ditemukan sel polimorfonuklear >5/LPB
-Urinalisis: pyuria persisten
Pemeriksaan Penunjang: -PCR
-Pewarnaan Gram ditemukan :
Sel polimorfonuklear >5/LPB dengan diplokokus Gram negative berbentuk biji kopi terletak intraseluller
-Pemeriksaan kultur kuman dan resistensi

Komplikasi - Lokal: Tisonitis (radang kelenjar Tyson), Parauretritis, littrits (radang kelenjar littre) dan cowperitis (radang Chlamydia T
kelenjar Cowper) - Epydidimitis
- Menjalar ke atas (asendens): epididymitis , orkitis, Prostatitis, vesikulitis, funiculitis, infertilitas. - Proctitis
- Infeksi dari uretra pars posterior🡪 Trigonitis (polyuria, dysuria terminal, dan hematuria) - Reactive arthritis🡪 individu yang memeliki mutase HLA-b27 memiliki resiko tinggi
- Disseminata🡪 Tenosynovitis, arthritis, dermatitis (disseminated disease occurs in 0.5% to 3% of cases and
is associated with a classic triad) endocarditis, meningitis. Mycoplasma dan ureaplasma spp
- Disseminated🡪 terutama pada pasien immunocompromised🡪 respiratory tract invasion, osteomyelitis,
infectious arthritis

DDx Uretritis non-gonorrhea Uretritis gonore

Terapi Cefixime 400 mg tunggal PO ga ada sediaan 400mg jadi berika 2 KAPSUL beb Khusus :
Levo 500 mg tunggal PO → 250 mg katanya buk, tapi jarang dikasih biasanya cefixime, kanamisin, dan Azitromisin 1gr single dose per oral langsung berikan 2 tablet karena sediaannya 500 mg beb
ceftriaxon. Levo rawan resisten
ATAU

Doksisiklin 2x100mg peroral, 7d (GABOLEH BUAT ANAK


<12THN)

2nd :
Eritromisin 4x500mg/hari, PO, 7hari
ULKUS GENITAL (ujian)
Sifilis(ulkus durum) |Chancroid (ulkus mole) |Herpes Genitalis |Limfogranuloma Inguinal & Tenereum

Herpes Genitalis Chancroid/ Ulkus Mole Sifilis

Definisi Infeksi pada genital yang disebabkan oleh HSV dengan gejala klinis berupa Penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat, disebabkan oleh Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum, sangat
vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem Haemophilus ducreyi kronik dan bersifat sistemik.

Penyakit akut ulceratif yang ditularkan secara seksual

Epidemiologi Nomor 1 di dunia Tersebar di tropic dan subtropik. 10,6 juta kasus sifilis pada 2008 (globally), insidensi sifilis pada tahun
11,29 % manusia 14-40 tahun Frekuensi pada wanita lebih rendah. 2005 dan 2008 sama (WHO 2008).
Rates of HSV-1 infection : men = women. Di amerika jarang 2009-2010 → peningkatan yang terbesarpada usia 20-24 tahun dan
HSV-1→ more prevalent virus worldwide. Sercara global prevalensi tidak diketahui 25-29 tahun .
HSV-2 infections → less frequent Indo 2020 833 jarang Peningkatan penularan sifilis pada laki-laki > perempuan (CDC, 2011).
Laki perempuan 4:3 82,9% → laki suka laki
Prostitusi kelas rendah, sirkumsisi bisa menurunkan , RF HIV

Etiologi Herpes Simpleks Virus tipe I dan II Haemophilus ducreyi Treponema pallidum
kalo genital biasanya HSV 2 (HSV 1 → Mata)

Transmisi Kontak lesi mukosa sekresi genital sekresi oral Kontak seksual 1. Seksual kontak
2. Vertikal ibu anak
3. Kontak langsung
4. Transfusi darah

Faktor Risiko Imunokompromais Belum disunat, HIV - gay/biseksual


Transmisi HIV risk 2-4x lipat Harus ada abrasi - perilaku seksual berisiko :
Fimbrialike protein (FLP) 123 membuat formasi mikrokoloni dan penempelan fibroblas - Pasangan sex 1 bln terakhir >1
Neurtofil dan basil → limfadenitis supuratif - Episode IMS >1 di 1 bln akhir
Inkubasi 3-7 hari - PSK / hub dgn PSK

Gejala Klinis

Inkubasi 10-90 d
1. Sifilis primer/ ulkus durum : 10-90 hari komp 4
a. ulkus soliter, bulat/lonjong, terapi teratur, batas tegas, dasar
bersih seperti daging mentah, tidak ada eksudat, tidak nyeri
b. indurasi dan indolensi (+) seperti tulang rawan
c. pembesaran KGB, bilateral, kenyal, tidak nyeri
d. Lokasi : penis anus vagina cervix/ oral cavity
e. Sembuh sendiri 3-6 minggu no obat
f. Sembuh obat 1-2 minggu
g. Histo : papilary dermis edema dan infiltrat interstisial
2. Sifilis Sekunder (roseola sifilitika) : 3-12 weeks fitz (6bln)
Komp 3
a. 6-8 minggu setelah primer, dapat terjadi selama 9 bulan
b. Ruam yang tidak gatal/nyeri di hamper semua bag tubuh
terutama telapak tangan dan kaki
c. great imitator karena tidka gatal seribu wajah
d. gejala prodromal (+)
Episode akut pertama inkubasi 4 d Gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan e. lesi generalisata tidak gatal tidak nyeri
- No riwayat sebelumnya sering disertai pernanahan kelenjar getah bening regional. f. lesi : macula, papula, nodular, papuloskuamosa, pustular,
- Gejala lebih parah pelepasan virus lebih tinggi Biett collarete
g. erosi mukosa : mulut, kerongkan, glans penis, vagina,
- Leis ekstensif Dengan perjalanan lesi :
serviks, anus split papul sisi mulut
- Laki → glans batang penis Papul eritem → pustule → ulcer h. pembesaran KGB generalisata
- Wanita → vulva, perineum, bokong vagina serviks (duh i. aksila dan lipatan paha dan perianal dapat timbul kondiloma
purulen kemerahan , nekrotik Ulcer : multiple, sangat nyeri, batas ireguler, bergaung lata → sseperti kutil kelamin angat menular lembab
- Penyerta → nyeri gatal disuria Dasar kotor berwarna abu/ kuning(pus+sel nekrotik) papul plak batas tegas (bisa di mukosa mulut ga cuma
- Myalgia kelamin)
- Vesikel pecah → 2-3 minggu sembuh Jumlah j. Moth eaten alopecia
Episoder akut rekuren Awal k. Onikolisis
l. Ekstremitas hiperkeratosis
- Pencetus : penurunan sel imun, stress, hormonal imbalance, Kedalaman
m. Histo : psoriasiform hiperplasia
trauma Tepi n. Bisa sembuh sendiri juga
- Gejala ringan : lesi multipel kecil kelompok vesicular genital Dasar 3. Sifilis laten no temuan klinis
perigenital Indurasi a. Laten dini : masa 1 tahun infeksi bisa jd sekunder
- Reaktivasi 3-4 x /tahun (cukup sering) → apa yang dimaksud ? KGB b. Laten lanjut : sudah > 1 tahun
- Penyerta : nyeri gatal terbakar mati rasa Nyeri Tes serologis aktif tapi sudah tidak ada keluhan (Cara hitung
- Nonklasik : lesi eritem kecil fisura : sejak terakhir hub. seksual)
- Resolusi karena punya antibodi → 6-10 hari 4. Sifilis tersier yang tidak diobati
Progress setelah 15-40 tahun, tidak menular, umunya asimtomatik
Demam, sakit kepala, myalgia, nyeri. a. Neurosyphilis
b. Kardiosyphilis
Eritem → Papula → vesikel berkelompok dasar eritem → pecah menjadi
c. Histo : Gumma granulomatousa kulit tulang liver jantung otak
krusta, kadang ada erosi/ulkus dangkal dengan dasar eritem → nodul plak merah kehitaman, ulkus dimana saja → kepala
Klasifikasi: kulit kepala supraclav → luka atrofi
1. Herpes genital inisial primer :
a. mula mula timbul eritem → papula → vesikel berkelompok Sifilis dini : sifilis primer, sekunder, laten lanjut
b. vesikel cepat pecah menjadi erosi/ulkus dangkal dengan dasar
Sifilis : laten lanjut & tersier
eritem
c. Nyeri Jumlah
d. dapat disertai gejala sistemik : demam, sakit kepala, myalgia Awal
e. duh tubuh uretra/vaginal, gatal Kedalaman
f. Limfadenopati Tepi
2. Herpes genital inisial non primer Dasar
3. Herpes genital rekurens Indurasi
- Gejala bersifat local, lebih ringan, unilateral, vesikuloulseratif, KGB
dapat hilang dalam 5 hari Nyeri
- Terdapat gatal (local), kadang nyeri, terdapat riwayat berulang,
- Terdapat pencetus : stress fisik/psikis, trauma pada saraf
Makulo papular → kusta, erupsi obat alergi morbiliformis snagat
4. Infeksi HSV Asimtomatik
gatal,
- HSV antibodi (+)
5. Herpes genital atipikal
- Ada lesi berulang di tempat yang sama dan menghilang setelah
4-7 hari.

Pemeriksaan Predileksi : Predileksi : Primer :


Fisik VSH I : daerah pinggang ke atas, terutama hidung Laki-laki : prepisium, glans penis, penile shaft Predileksi
dan mulut Perempuan : vulva, serviks, vagina, labia, perianal, Laki-laki : prepisium, glans penis, penile shaft, corona
VSH II : daerah pinggang ke bawah, terutama +Ekstragenital : payudara, jari, betis, mulut Perempuan : serviks, vagina, labia, perianal, vulva, urethra
genital Bisa menyebar → kissing ulcers +Ekstragenital : perioral, orofaring, anal
Lesi : papul 🡪 erosi, ulkus
Lesi : vesikel berkelompok dgn dasar eritem 🡪 pustul 🡪 ulcer dangkal, Lesi : papul eritem 🡪 pustule 🡪 ulkus Ulkus : soliter, batas tegas, tepi meninggi dasar bersih seperti daging
erosi, krusta, LESI MONOMORF, Kissing ulcer 🡪 di perempuan Ulkus : multiple, sangat nyeri, indurasi (-) batas ireguler, bergaung, dasar kotor warna mentah, , dinding tidak bergaung, tidak ada eksudat, tidak nyeri.
Ulkus : dangkal dg dasar eritem, nyeri abu/kuning (pus + sel nekrotik)
Sekunder : Generalisata
Discharge : mucoid (putih) / mucopurulent (kekuningan) Variasi klinis Lesi : makul eritem, papul eritem, pustul, plak, nodul, papuloskuamosa,
Giant → satu tunggal kondiloma lata
Kalo rekuren : gejala local & lebih ringan, unilateral, hilang adalam 5 hari Serpiginous → konfluens dan menyebar ( groid dan paha)
Phagedenic → superinfection dengan fusospirocetes Laten : Asimtomatik tidak infeksius
Transient → resolve spontaneous
Folicular Tersier :
Papular → papul ulceratif edema - Gumma : rx hipsen tipe IV, nodul/plak eritem tidak nyeri, bisa
jadi ulser atau abses
- Sifilis Kardiovaskular
- Neurosifilis
- Asimtomatis
- Simtomatis
Early : meningitis, ophthalmic, otologic
Late : dementia paralytica,

Diagnosis - Tzank smear (menggunakan giemsa/weight : Multinucleated giant Algoritma IMS - Dark field microscope lesi di ulkus dan di kondiloma lata →
cell) (sel raksasa berinti banyak krn penggabungan keratinosit) kurang Luka → anamnesis → no vesikel ulkus multipel nyeri lunak dasar kotor tepi pergerakan spirochete/ bakteri spiral
spesifik VZV tidak teratur → penunjang → pengobatan
- PCR / Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) jarang
- Serologis IgG dan IgM anti-HSV1 & antiHSV2 → bedakan Pewarnaan gram sens 40-60% : gram (-), gambaran school of fish / railroad - Tes fluorosensi antibodi
Akut Ig G (-) dan rekuren IgG (+) track → Gram - kokus rantai berderet, fingerprint Serologis = deteksi ab dgn pancingan antigen
- PCR → sens plg tinggi → cek DNA HSV Kultur sens 75%: agar mueller hintai GOLD → kuing kelabu
- Direct fluorescence antibody → dari dasar vesikel PCR sens 95-100% amplifikasi DNA Non treponema : VDRL/RPR naik turun tidak spesifik
- Lesi aktif → indo jarang → penelitian Kultur virus (dari Tes antigen tidak terlalu rutin Serum plasma
vesikel/pustul/krusta) Tes serologi Deteksi ab terhadap lipid membran sel T. Pallidum yang
hancur (Ag cardiolipin)
Reaktif mulai minggu ke 3-4
Non reaktif di laten lanjut
antigen: cardiolipin, lesitin, kolesterol
antibodi: IgG & IgM
F(x) : nilai respon terapi, tentuin serovast

Positif = infeksi aktif


Positif palsu (titer ≤1/4)
bisa krn : Fisiologis kehamilan, Non fisiologis : infeksi/
inflamasi lama vaksinasi, hepatitis, TB, HIV(antigen
tubuh mirip Cardiolipin)
VDRL vs RPR = VDRL dilihat dgn mikroskop, RPR ngga
(bare eyes jd non spesifik)
Waktu respon terapi → 1 3 6 9 12 18 24 bulan
6 -12 bulan primer dan sekunder menurun 4x atau tidak
12-24 bulan lanjut

Treponema : TPHA , TP rapid test rapid test sifilis


- Serum plasma
Deteksi ab yg spesifik u/ Treponema (Ag liopilisasi)
antigen: fragmen spesifik T. Pallidum
antibodi: IgG & IgM
Menetap seumur hidup
Fx : konfirmasi diagnosis

Cek VDRL dulu, baru TPHA


Titer naik = reinfeksi
Titer ga turun = resisten
6 -12 bulan primer dan sekunder menurun 4x atau tidak

Terapi Umum Umum Harus skin test dulu uji intradermal karena banyak dulu
- edukasi dan konseling Penyakit, komplikasi cara penularan, obati pasangan seksnya, follow up hari ke Kalo anak → ada induce sinsitisasi
- apa itu herpes simpleks? RF, risiko menularkan, berasal dari asimptomatis 7 Di kulit skin test intradermal
- praktik seks aman A terutama pada individu episode(1-2 hari setelah luka Sistemik, screening HIV
sembuh) B (setia+ screening pasangan dan obati) C (condom) D Siprofloksasin 2 x 500mg/hari selama 3 hari Sifilis Primer dan sekunder
Edukasi terapi antiviral Atau Benzathine benzylpenicillin, 2.4 million IU, i.m, single dose
Wanita hamil Eriromisin base 4 x 500mg/hari selama 7 hari Or
Konseling HIV dan IMS lainnya Atau Procain benzylpenicillin, 0,6 million IU daily, i.m, 10 days
Azitromisin 1 g PO, dosis tunggal → latest evidence sudah mulai resisten
Atau Kalau alergi penicillin dan tidak hamil
Khusus IMS 2016 Ceftriaxone 250 mg IM single dose Doxycycline **) 2x100 mg orally , 30 days
Vesikel dangkal kelompok nyeri dengan/tanpa rekurensi obati HERPES or
GENITALIS → KIE Kondom HIV konseling Erythromycine***) 4x500 mg orally, 14 days bumil

Sifilis lanjut >1 tahun


Initial : Benzathine benzylpenicillin, 2.4 million IU, i.m, once weekly for 3
- asiklovir 200 mg PO 5x1 selama 7hr consecutive weeks.
- asiklovir 400 mg PO 3x1 selama 7hr Or
- valasiklovir 1 gr PO 2x1 selama 7hr Procain benzylpenicillin, 0,6 million IU daily, i.m, 20 day
- famsiklovir 250 mg PO 3x1 slm 7hr (fitz)
Kalau alergi penicillin dan tidak hamil
Rekuren : Doxycycline **) 100 mg orally, twice daily , 30 days
- asiklovir 5x200mg/ 3x400mg/ 2x800mg PO slm 5hr or
- famsiklovir 2x125mg PO selama 5hr Erythromycine***) 500 mg orally, 4 times a day, 30 days

Pada imunokompromis
- asiklovir 5mg/kgBB 3x1 IV selama 5-10 hr
- asiklovir 400mg 4-5x1 PO selama 5-10hr
- vasiklovir 1 gr 3x1 PO sampai teratasi

Komplikasi Herpes simpleks neonatorum 25-50% jika lahir pervaginam → 3 Bubo inguinal rupture → abses Jarisch herxheimer : setelah pemberian obat dalam 24 jam timbul
manifestasi kulit mata mulut ensefalitis Penyebaran H. ducreyi 🡪 kissing ulcer → demam, menggigil, krn banyak treponema yg mati krn pemberian
Kalo ibu rekuren justru < 3% Sikatrik obat 🡪 byk di st primer (penting buat edukasi)
Cervicitis (80%) Transmisi HIV naik 3x
Urethrtitis → dysuria Neurosifilis
Sistem repro : Endometritis, Salpingitis, Prostatitis Sifilis ophthalmikal
Herpetic sacral radiomyelitis → retensi urin Sifilis kongenital

DDx Chancroid 🡪 ulcer dalam dgn eksudat Herpes genital Infeksius → chancroid herpes simplex
Sifilis primer 🡪 ga nyeri, tunggal, ga diawali vesikel Sifilis Non infection → basal cell carcinoma
Limfogranuloma venereum

derm
Infeksi Bakteri Pyoderma (pus)

Superficial (epidermis - dermis pars fascialis) Localized dermal/ cutaneous INI NON PYODERMA Profunda
Invasive dermal/ cutaneous
Dermis Reticularis- subkutis

Impetigo
Ecthyma (impetigo Folliculitis GAK Furuncle Carbuncle Erythrasma TBC Kutis Scrofuloderma Selulitis Erysipelas
Impetigo Krustosa Impetigo Bullosa ulcerativa) CUMA BAKTERI

Definisi penyakit kulit akibat infeksi penyakit kulit akibat Penyakit yang Pyoderma yang Furunkel adalah Karbunkel : infeksi bakteri infeksi mycobacterium (M. Infeksi pada dermis dalam dan jaringan subkutan
bakteri yang ditandai infeksi bakteri yang menginvasi epidermis, menginvasi folikel nodul inflamasi yang inflamasi yang lebih superfisial yang Tb/ M. Bovis/ M. paling sering disebabkan oleh spesies
dengan lesi berupa krusta ditandai dengan lesi menyebabkan ulkus rambut berkembang di luas, lebih dalam, ditandai dengan Atypic) pada kulit akibat streptokokus dan stafilokokus, mengakibatkan
berwarna kuning seperti berupa bulla berdinding superfisial dengan Superficial → follicular sekitar folikel berkomunikasi, bercak coklat penjalaran langsung organ eritema, pembengkakan, kehangatan, dan nyeri
madu tipis yang bila pecah krusta diatasnya bockhart impetigo rambut, biasanya menyusup, yang ber kemerahan yang di bawah kulit yang telah pada bagian yang terkena.
akan menjadi krusta Deep dari folikulitis supurasi pada kulit jelas tetapi tidak terkena tuberkulosis,
sebelumnya yang inelastis yang tebal teratur, terjadi di tersering berasal dari KGB, ■ Erysipelas: variasi selulitis batas tajam,
lebih dangkal dan ketika beberapa daerah paru, tulang atau sendi. merah terang, plak edematosa akibat infiltrasi
sering berkembang furunkel yang intertriginous, atau limfatik superfisial. LEBIH MERAH TERABA
menjadi abses. berdekatan dengan maserasi SEPERTI PAPAN ada nyeri sistemik dan tidak
bergabung. pecah-pecah dan enak badan lebih sering rekuren
putih di celah jari
Bermata banyak kaki. ■ Selulitis purulen: pustula atau abses
terlokalisasi batas tidak tegas lebih sering terjadi
bullae, nekrosis, erosi, PEAU d orange

Phlegmon : lebih dalam dari selulitis dan


erisipelas

Etiologi GABHS ( streptococcus betahemoliticus, S. aureus Staphylococcus Aureus Bakteri → Staphylococcus Aureus, C. minutissimum Penjalaran infeksi Group A beta hemolytic streptococcus
(most) dan/atau Group A Staphylococcus Staphylococcus Aureus, Gram + rod mikobakterium (streptococcus pyogenes)
Streptococcus Aureus, Pseudomonas subterminal granules (endogenous spread) Staphylococcus aureus
aeruginosa
Fungal → malasezia Candida/ M.tb :
dermatophytic dermatophytes berbentuk batang, panjang
folliculitis 2-4/u lebar 0,3 – 1,5/m
Viral → herpes simplex Kulit lembab dan BTA,nonmotile, nonspora,
hangat pada area aerob, suhu optimal
lipatan pertumbuhan 37oC

Epidemiologi Utamanya pada anak anak pada anak dan dewasa Iklim tropis Umumnya pada anak-anak
Laki laki > dan dewasa muda. Wanita
perempuan > pria
Genitocrural area
(lipatan lembab)
immunocompromised

Faktor Penyakit kulit sebelumnya, Faktor pencetus : Poor Imunokompromais Iklim tropis Lebih sering pada laki-laki
Risiko Keluarga ada yang punya hygiene, Stress berat, Hygiene buruk Laki laki > Meningkat sejalan dengan usia
gejala serupa, Malnutrisi Riwayat keluarga serupa perempuan Sistemik: obese, renal hepatic disease,
Menurunnya daya tahan Faktor predisposisi : DM, Area berambut Genitocrural area connective tissue disease, malignancy
tubuh Keganasan, tdk vaksin Orang obese
BCG (ecthyma Utama :
gangrenosum karena Immunocompromise
TB), Anemia, Penyakit d
kronik lainnya Obesitas
DM

Anamnesis Papul merah gatal dan - Keluhan utama: bisul/benjolan pada Asimtomatik s.d Keluhan lama/menahun,
nyeri lokasi yang ada folikel rambut Pruritus Lesi awal : kenyal - KU: bercak merah dengan bengkak pada
Demam - Terasa panas/nyeri plaques generalisata subcutaneus nodule, batas kulit, terasa panas dan nyeri
- Perubahan lesi: bercak merah papul pada trunk, inguinal, tegas, movable, - Gejala konstitusi: demam, malaise
eritema nodul/abses sela jari kaki asimtomatik - Gejala subjektif: gatal, rasa terbakar, nyeri
- Bisa demam Lesi semakin besar dan - Faktor pencetus: gangguan barrier kulit
Excoriasi dan melembut (trauma, penyakit kulit, gigitan serangga, post
lichenification karena Akan mengalami operasi, pasca injeksi)
iritasi dari proses likuefaksi&perforasi (bentuk - Faktor predisposisi: imunokompromais,
menggaruk karena ulkus&sinus) setelah hygiene buruk, gangguan limfatik
gatal beberapa bulan - Komplikasi: selulitis, NSTI, sepsis

Diagnosis : site dan


lesi

Pemfis Predileksi : Predileksi : Predileksi : ekstrimitas Distribusi : Skala nyeri Skala nyeri Predileksi : sela jari Predileksi :- Predileksi : Predileksi :
wajah (sekitar lubang intertrigosa (axilla, bawah (daerah-daerah :lokalisata Untuk analgesik Untuk analgesik ke 3 dan 4, ekstremitas bawah ekstremitas bawah
hidung dan mulut) inguinal), dada, yang relative banyak Predileksi : kulit 1-3 NSAID genitocrural, ketiak, Lesi : terkadang ada gejala terkadang ada gejala
punggung trauma), bokong, paha kepala (anak), area Opioid → lihat step KGB inframammary fenito sistemik sistemik
Lesi : jenggot dan kumis ledder WHO cruris, Wajah dan unilateral
Papul eritema gatal→ Lesi : Lesi: (wajah), ketiak, Predileksi : leher infra-mammary atau Lesi :
vesicle dan pustule → eritema → vesikel → ulkus (punched out) ektremitas, dan bokong KGB punggung dan paha kulit mengeras di Distribusi: regional Lesi :
rupture → papul/plaq bullae dinding tipis berisi dengan tepi indurasi, Lesi : area sela-sela jari Karakteristik: eritema Distribusi: regional
berkrusta tebal berwarna cairan kuning putih/pus meninggi dan keunguan, Dome shape pus pada Predileksi : hair Lesi :eritema, dengan/tanpa rasa merah keunguan difus, Karakteristik: eritema
kuning seperrti madu (bullae hipopion : Krusta kekuningan bukaan folikel rambut bearing sites yang indurasi, multiple gatal batas tidak tegah, merah cerah, batas
dengan dasar eritema → kl pus tertimbun didasar Material purulent biasanya terkena pustules >3 cm → Bisa pruritus di cruris disertai vesikel, bulla, tegas, tepi meninggi,
lepas dasarnya erosi bullae) → pecah → :pustule atau Bullae gesekan, oklusi → yellow gray irregular abses edema
hipopion (pusnya ada di leher, muka, ketiak, crater di tengah, → Seringnya di lipatan
Pembesaran KGB krusta dengan dasar bulla karena dan bokong bisa membuat scar inguinal → berikatan cutaneous→ ill -Eritema merah cerah,
dasar eritema, gravitasi ) permanen yang dengan diabetes, defined eritema dan batas tegas. Melibatkan
mengkilat Lesi : hard, tender, dense hipertrigliserid edema, hangat , nyeri epidermis dan dermis
nodul kemerahan mirip furunkel lebih -Umumnya bilateral
follicullocentric pada besar, lebih dalam, aksila→ Non cutaneous → -Biasanya ada trauma
hair bearing skin ada pustul multiple, hiperlipidemia → demam, takikardia dulu
yang membesar dan pecah lebih lambat, obesitas -Gejala konstitusi:
nyeri 1-3 cm sembuh ● Difus eritema, demam, nyeri badan
meninggalkan Lesi : edema merah, -Triase erysipelas:
nodul→ eritem→ jaringan parut Well demarcated, batas tidak tegas, 1.Inflamasi kulit merah
kras, nyeri→ merah kecoklatan, melibatkan cerah batas tegas
membesar → lunak superfisial, finely jaringan subkutan 2.Demam
fluktuasi, kulit scaled, finely ● Predileksi sama 3.Perbesaran KGB
menipis, central wrinkled patches, dan unilateral
pustule → rupture appear as thin ● Didahului trauma
pus cigarette paper ● Biasanya ada Dd: DKA
demam
Plak putih maserasi ● Ada gejala
(sela kaki) konstitusi

Tanda cardinal:
eritema, bengkak,
panas, nyeri+demam,
leukositosis, meningkat
inflammatory marker
Gambar 1. Common ektima

macula eritema dengan


pustule ,bullae hipopion,
ulkus berkrusta, macula
hiperpigmentas

2. Parapox virus, ektima


contangiosum

3. Ektima gangrenosum,
pseudomonas
gangrenosum

: ulkus dengan krusta


purulenta disekitarnya

Lab,Kultur & perwarnaan Gram Pewarnaan gram Pemeriksaan Gram : Pemeriksaan Lokasi dan karakter histopatologi jaringan Gram Stain
Penunjang Group A beta hemolytic pewarnaan Gram yang superfisial kulit (biopsi kulit) Kalau ada pustule atau nanah boleh banget (jika
streptococcus gram (+) PMN banyak pewarnaan Ziehl Nielsen memungkinkan
staphylococcus aureus Bakteri titik titik Wood’s Lamp: kultur dan PCR dari dasar
gram (+) ungu banyak Coral red ulkus atau jaringan kulit, Kultur Resistensi
Kultur fluorescence laju endap darah
uji resistensi Kultur dan (coproporphyrin iii) meningkat, Lab Hematologi
resistensi →Insisi tuberculin: identifikasi Leukositosis
dan drainase blade Gram Kultur dari lesi adanya sensitisasi dari Mtb Laju endap darah
no 15 untuk terapi TIDAK RUTIN pd individu.
antibiotik yg baik stratum corneum
yg sensitif dengan periodic
kebanyakan berulang acid schiff gram
pada DM stain methenamine
immunocomprimised silver
Spesimen dari PUS (corynebacterium)

Tata Umum : Umum Umum Umum Topikal Umum: Umum


Laksana Edukasi penyakit dan pencetus Menjaga kebersihan Khusus: - Jaga kebersihan Mupirocin 2% 2x Gizi baik ● Istirahat
Good hygiene kulit dan mencegah Sama kayak impetigo - Penggunaan sabun antibakterial per hari 7 hari Pengobatan teratur ● Keluhan ini berulang
terjadinya trauma Sistemik - Hilangkan predisposisi → obati DM diet bahkanbisa Pemantauan respon ● Bisa sembu
Khusus : Jangan dike Meticilin sensitif seimbang diterukan sampai 2 pengobatan ● Tapi tidak cepat
S. aureus infection Rambut kepanjangan Eritromisin minggu ● Antibiotik harus habis untuk cegah
Topikal : dipotong dulu Amoxiclav Khusus Asam fusidat resistensi
Kompres terbuka dengan NaCl 0.9% setelah mandi 2 Raba di tempat lain Topikal : kompres dan sale antibiotik Benzoyl peroxide ● Jangan beli ulang obat
kali sehari Topikal Antibiotik cleanser +5% gel ● Bagian yang terinfeksi di tinggikan
Mupirocin 2% salep (ointment), 2dd, 5-7 hari Khusus : 1st mupirocin 2% 2dd 7d RSHS Clindamycin/ daripada jantung
(antimicrobial) Kompres terbuka 2nd asam fusidat 2% cream erythromycin 2% ● Atasi penyakit penyerta/komorbid
dengan NaCl 0.9% Me solution /Azole cream Khusus: ● Jaga kebersihan
Sistemik setelah mandi 2 kali Klindamisin Kalau masih ada pus
Amoxiclav sehari Minoksiklin Sistemik boleh kompres terbuka Khusus
(adult) 125mg 2dd - Topical
(peds) 25 mg/kgBB/hari dalam 3dd 7 hari Mupirocin 2% salep Erythromycin paling dikit 2 obat 1. Kompres terbuka NaCl 0,9% atau
(25-45mg) (ointment), 2dd, 5-7 hari 250mg 4x/d for 14 d bakterisidal asam salisilat 0,1%
(antimicrobial) Kat 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 2. Mupirocin 2% (tambahan di BST)
Erythromycin (alergi penicillin) Kompres terbuka Nacl 0.9% cairan infus Clarithromycin/ Kat 2: - Sistemik 1st line→
200-500mg 4dd (adult Diberi kasa Tetrasiklin 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HRE)3 karena sudah invasive dermal
30-50mg/kgbb 3-4dd (peds), 7 hari 2 kali per hari selang 12 jam setap kompres 1. Antibiotic penicillin (dicloxacillin)
masukan kedalam mangkuk 3 lapis kasa Follow up fungsi hepar → 0,6-1,5 mega unit, 5-10 hari
dicelupkan SGOT SGPT 2. Sefalosporin (cephalexin) 4 x 400 mg
Di diamkan 10 menit diulang 6 x ganti dengan selama 5 hari
yang baru → 1 jam Sembuh : Alternatif : Klindamisin
hangat dan lembap → promote drainage -Semua fistel dan ulkus Tapi RSHS Clindamycin 3 perhari 300 mg
umumnya buat karbungkel telah menutup @7d minta ko
- Seluruh kelenjar getah - Simptomatik: analgesic, antipiretik
Stop kompres jika lesi sudah kering bening mengecil (kurang
dari 1 cm dan
Sistemik : berkonsistensi
Dikloksasilin 4x250 mg 7d keras)
Amoxiclav 3 x 625 mg 10d anak - Sikatriks yg awalnya
25mg/kgbb/d 3dd @7d eritematosa jd gak eritem lg
Minosiklin ada nomika tapi susah nyari nya - Laju endapan darah akan
Alergi penicillin → menurun dan menjadi
Klinda 3x300mg @7d RSHS SERINGNYA INI normal

*cefixime itu buat ims jadi tuh biar kalo Kalo sedang → tetapi OAT
pasiennya nanti ims yang sudah ada saja
Kalo sudah 6 bulan
Tindakan : Insisi di fitz tapi di RSHS itu
gapernah insisi, karena karbungkeltidak Perbedaan TB paru dan
punya kantung, pus nya tidak di satu area kutis
tapi banyak folikel. Mycobacteri

Parameter simple
Parameter non simple

Komplikasi Scar, regional Lymhedema Makula hiperpigmen


lymphadenotpathy Superficial jadi bisa kasih tau
Komplikasi streptococcal thrombophlebitis
skin infection : Erisipelas Bacteremia (5%)
dan selulitis, Sepsis
lymphangitis, Endocarditis
suppurative glomerulonephritis
lymphadenitis, bursitis,
lobar pneumonia, and
bacteremia.
Nonsuppurative
complications of
streptococcal skin
infections include scarlet
fever and acute
glomerulonephritis

DDx Impetigo krustosa → DKA, - DD UTAMA KARBUNGKEL → ABSES fluktuasi no mata Tinea versicolor → lesi Pseudocellulitis
lubang hidung atau mulut pemvigus vulgaris, banyak leb
karena , tungkai juga bisa pemfigoid bullosa, Tinea cruris → ada Penyakit limfovaskular lain
- Folikulitis batas yang scalenya
Ektima combustio
- Furunkel → lebih banyak dan ada
Varicella (vesicle /bullae) central clearing
- Karbungkel → no fluktuasi
Inverse psoriasis →
- Erisipelas → keras seperti papan plaque dengan warna
- Selulitis merah mengkilap di
- Miliaria intergluteal, inguinal
dan axila
- Tinea
Non Pyoderma Leprosy

LEPROSY REAKSI LEPROSY

Clinical Science Klasifikasi Leprosy TYPE 1 (Reverse Reaction) TYPE 2 (Erythema Nodosum Leprosum)

Definisi A chronic granulomatous disease affecting mainly 1. WHO Definisi Reaksi hipsen yang merupakan interupsi dengan episode akut pada perjalanan lepra yang kronis -> penyebab
the skin and nerves caused by the obligate utama dari morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan leprosy (cth: kerusakan saraf).
intracellular pathogen Mycobacterium leprae. Tanda PB MB
Tipe 1 : Hipsen tipe 4 (delayed reaction)
Penyakit granulomatosa kronis yang mempengaruhi Bercak kusta 1-5 >5 Tipe 3 : Hipsen 3 (immune complex)
kulit serta saraf perifer sehingga menyebabkan
hilangnya sensasi pada kulit dengan atau tanpa lesi Penebalan saraf tepi Hanya 1 saraf > 1 saraf
kulit disertai gangguan fungsi

Kerokan kulit BTA (-) BTA (+)


Etiologi Patogen obligat intrasel aerob Mycobacterium Faktor -Pasien dgn bercak multipel -Obat MDT kecuali Lampren
leprae. Distribusi lesi Unilateral / bilateral bilateral simetris predisposisi -Bercak luas pada wajah dan lesi -BI>4+
Gram +, tahan asam, non-motile, non-leprosy, suhu asimetris -Puerperium (peningkatan CMI), Kehamilan trimester 3 -Kehamilan awal (stress mental), Trimester 3 dan
optimal <37, suka tempat dingin (saraf tepi), (penurunan CMI), 6 bulan pertama pasca puerperium (stress fisik), setiap masa kehamilan
Permukaan Kering, kasar Halus, mengkilap melahirkan/menyusui (karena infeksi penyerta)
Cell wall : -Infeksi : HepB dan HepC -Infeksi : streptokokus, virus
Peptidoglikan, mycolic acid tebal dan lengket → Batas tegas Kurang jelas -Neuritis/riwayat nyeri syaraf -Stress fisik dan mental
restriksi intake nutrisi, Trauma, operasi, etc
phenolic glycolipid (PGL) → ikat laminin 2 sell Mati rasa pada bercak jelas Kurang jelas
schwann
Deformitas Proses terjadi lebih cepat terjadi pada tahap lanjut

Inkubasi → >2,5 tahun Ciri khas - Madarosis, facies leonine,


ginekomastia, saddle nose

2. Ridley Jopling
Epidemiolo - Global 2015: 0.2/100.000 penduduk Tipe/
gi - Indonesia: ke-3 tertinggi (kemenkes januari 2018) Manifestasi
GEJALA TIPE 1 TIPE 2
- Bisa pada semua usia namun puncak insidensinya Klinis
adalah usia dewasa muda 18-
Tipe kusta PB dan MB MB
23 tahun
Prevalensi 0.71/100.000, Endemik: Jatim,
Waktu timbul Segera setelah pengobatan Lebih lama, umumnya >6bulan setelah pengobatan
Sulawesi, Papua, Maluku Jawa Barat : subang,
karawang, cirebon Keadaan Umumnya ringan (demam ringan/subfebris/tanpa Ringan-berat disertai kelemahan umum dan demam
- Pria > wanita (2:1) Umum demam) tinggi

Peradangan di Bercak kulit lama lebih meradang(merah), Timbul nodus kemerahan, lunak, nyeri tekan. Biasanya
Faktor - Tinggal di endemic kusta kulit bengkak, berkilat, hangat. Kadang hny pd sebagian pada lengan dan tungkai. Nodus dapat pecah
Risiko - Sosial ekonomi rendah lesi. Dpt timbul bercak baru
- Immunocompromised
- Kontak langsung dengan penderita dalam waktu Saraf Sering terjadi, umumnya berupa nyeri syaraf atau Dapat terjadi
yang lama gangguan fungsi syaraf. Silent neuritis (+)
- Kontak perabot rumah tangga bersama penderita
leprosy Edema (+) (--)
- Riwayat keluarga kustaàgenetic lebih rentan ekstrimitas
- Tidak vaksin BCG
- Nutrisi yang buruk Peradangan Anestesi kornea dan lagoftalmus karena Iritis, iridosiklitis, glaucoma, katarak, dll
mata keterlibatan n.V dan n.VII
- Sanitasi yang buruk dan kekurangan air bersih
- Kurangnya akses ke pelayanan kesehatan
Peradangan Hampir tidak ada Testis, sendi, ginjal, KGB, dll
- Penyakit predisposisi : crohn's disease, myocardial organ lain
infarction, diabetes melitus

Transmisi inhalasi/ kontak kulit Pathogenesi


s
Anamnesis Anamnesis : Tipe 1 Tipe 2
Riwayat tinggal di daerah endemis
TT & LL : stabil
Gejala Semakin ke kiri : upgrading → ↑ imun, lesi sedikit tapi besar, kering, x Berhubungan dengan reaksi antigenic M. leprae Berhubungan dengan sirkulasi dan deposisi jaringan
Tanda cardinal: rambut, sensasi↓, BTA↓
Klinis & Reaksi delayed hipsen 4 (Th1 mediated) dan kompleks imun
Pemfis 1. Lesi (kelainan) huppopigmentasi kulit yang Semakin ke kanan : downgrading → ↓imun, lesi banyak tapi kecil, Dapat terjadi pada tipe PB/MB yang borderline group Reaksi hipsen 3 → sistemik
mati rasa mengkilat, rambut dan sensasi ga terpengaruh, BTA↑ Sering terjadi pada BL dan LL (PB)
2. Penebalan saraf tepi disertai gangguan Patogenesis:
Patogenesis:
fungsi saraf 3. WHO Severity
PGL-1 M. leprae berikatan dengan TLR-2 pd makrofag/sel Antigen M. leprae berikatan dengan AB spesifik →
3. BTA + schwann → infeksi imun kompleks → terdeposisi scr sistemik →
M. leprae → makrofag/sel schwann mengekspresikan aktivasi komplemen rekrutmen dan aktivasi PMN
MHC II dan merepresentasikan antigen M. leprae ke naïve secara massive pada lesi → infiltrasi → produksi
Perubahan peripheral nerve:
CD4+ → diferensiasi jd Th1 dan Th17 TNF berlebihan → lysosomal enzyme → merusak
i. Pembesaran saraf (biasanya asimetri) -> predileksi:
Th1 sekresi IFN-ɣ → merekrut makrofag → MФ sekresi jaringan → EN
great auricular, ulnar, radial, median common fibular, TNF, IL-1, IL-12 → Inflamasi → RR
superficial fibular, posterior tibial, sural Th17 sekresi IL-17, IL-22, dan chemokine → recruit
ii. Gangguan sensori di kulit neutrophil & monosit → inflamasi
iii. Stocking-Gloves Pattern of Sensory Impairment
(S-GPSI) secara perlahan pada type C fibers
iv. Kelumpuhan nerve trunk -> ditandai dengan
kehilangan fungsi sensori dan motoric (kelemahan otot,
bila parah -> kontraktur)
v. Gangguan ANS yang simpatetik -> anhindrosis pada
telapak tangan atau telapak kaki
Syaraf
Kelainan kulit
Indeterminate
- lesi yang pertama kali muncul
- Berupa makula hipopigmentasi bisa
bertahan berbulan-bulan atau bertahun2
sebelum menjadi lesi yang polar/bordeline

GRADING GRADING

Organ Tipe 1 Organ Tipe 2

Ringan Berat Ringan Berat


Kulit Bercak putih jadi Bercak putih jadi merah, Kulit Nodus, merah, panas Nodus merah, tebal,
merah, merah jadi lebih merah jadi lebih merah. dan nyeri, dapat panas dan nyeri,
merah. Bercak meninggi Timbul bercak baru, kadang menjadi ulkus, jumlah sering menjadi ulkus,
TT: cellular mediated immunity baik. disertai panas dan malaise sedikit jumlah banyak
● Tampilan: Plak batas tegas, dengan papul Ulserasi (+)
/tuberkel yang mengelilingi lesi, bentuk Ulserasi (-) Edema ekstrimitas (+) Saraf tepi Membesar, tidak nyeri, Membesar, nyeri,
Edema ekstrimitas (-) fungsi saraf tdk fungsi saraf
anular. Terbatas pada 1 segmen tubuh. terganggu terganggu
● Alopecia dan kulit kering terbatas pada Saraf tepi Membesar, tidak nyeri, Membesar, nyeri, fungsi
fungsi saraf tdk terganggu saraf terganggu Gejala Demam (-/+) Demam (+)
lesi. konstitusi
● Terdapat sensory loss pada lesi
Gejala Demam (-) Demam (-/+)
konstitusi Gangguan Tidak ada Iridocyclitis. Hitis,
organ lain nefritis, limfadenitis,
dsb
Gangguan Tidak ada Tidak ada
organ lain

TATALAKSANA
REAKSI REVERSAL VS RELAPS (RR dan ENL)

Reaksi Ringan :
- Rawat jalan, istirahat di rumah
- Antipiretik / analgetik, obat penenang (bila perlu)
- MDT (dosis tetap)
- Hindari faktor pencetus

Reaksi berat

1. Obat anti reaksi

Prednison

LL: lack of cell mediated immunity.


● Tampilan: lesi nodular yang banyak dan
tersebar pada seluruh tubuh, dengan
infiltrasi difus.
● Kulit kering pada daerah luas.
● Madarosis (rontok bulu mata) dan hair
loss pada bagian kulit diluar lesi.
Dapat ditemukan saddle nose/hidung pelana dan
leonine facies (akibat infiltrasi difus pada wajah
dan telinga)

Setiap 2 minggu, pasien RR/ENL berat harus kontrol untuk


pengecekan keadaan klinis dan fungsi saraf:
- Bila membaik → penurunan dosis
- Bila menetap → lanjutkan dosis selama 1 minggu
- Bila memburuk → dosis dinaikan satu tingkat diatasnya

Lampren

Lampren hanya diberikan pada pasien ENL berat yg


berulang (≥2 episode), diminum pagi setelah makan.
Lampren ditambah prednisone

2. Indikasi Rawat inap

- ENL melepuh, pecah, ulserasi, suhu badan tinggi,


neuritis
- Reaksi tipe 1 disertai bercak ulserasi/neuritis
- Reaksi disertai penyakit lain yg berat, missal: DM,
hipertensi

Borderline (tidak stabil secara imunologis)


-BT: Tampak infiltrasi pada bagan perifer dari lesi.
(batas lesi kurang jelas)
-BB: klasik: lesi foveolar (eritema, batas luar tidak
jelas, batas dalam jelas, dan central hipokromia)

-BL: lesi makin banyak, infiltrasi makin meningkat,


evolusi menjadi lesi yang noduler

Gangguan saraf:
● Penebalan/pembesaran
● Gangguan sensori:
Paraesthesia, hiperaesthesia, hyperalgesia,
sensory loss pada lesi maupun
dermatome kulit yang terdapat lesi
● Gangguan  motoris: kelemahan atau
kelumpuhan
● Gangguang otonom: kulit kering dan
retak,

Lab, Kultur Apus sayat kulit → konfirmasi TATALAKSANA


& Prosedur: precaution -> ambil sample pada 3 lokasi
Penunjang (2 earlobes, dan lesi) ->
letakkan sample pada slide -> pewarnaan
ZN/fite-faraco stain -> mikroskop:
Diminum selama 6-9 bulan = dibutuhkan 6 blister (1 blister berisi 28 pil
Bacterial Index dan Morphological Index
untuk 28 hari)

Komplikasi - Defisit motorik: lemah otot. claw hand, clawing ●


toes, ape hand, foot drop, wrist drop, facial palsy
- Deformitas extremitas : pseudo mutilasi
- Anesthesia -> luka -> infeksi -> kerusakan
jaringan -> sembuh dengan deformitas:
trophic ulcer (plantar ulcer), kontraktur, mutilasi
- Kelainan wajah: madarosis, mega lobules ear,
saddle nose (leonine face)
- Kelainan mata: conjunctivitis, scleritis,
lagoftalmos, corneal ulcer
- Disfungsi testis: impotensi, infertilitas,
ginekomastia
- Amyloidosis: masalah hepatic dan renal
- Artritis, sepsis, amyloid sekunder

Tatalaksan - Menjelaskan penyakit


a Umum - Pengobatan
- Perlu kepatuhan
- Kemungkinan timbul reaksi/penyebab
rekasi
●  Rehabilitasi medik, meliputi fisioterapi dan
Diminum selama 12-18 bulan = dibutuhkan 12 blister (1 blister berisi 28
terapi okupasi.
pil untuk 28 hari)
●  Rehabilitias non-medik, meliputi:
rehabilitasi mental, karya dan sosial.
SPECIAL CASE :
●  Edukasi kepada pasien, keluarga dan
masyarakat: menghilangkan stigma dan 1. Hamil dan menyusui: semua obat aman
penggunaan obat. 2. TB: ikuti regimen TB + dapsone (PB) / dapsone + klofazimin (MB)
●  Setiap kontrol, harus dilakukan 3. Alergi/sindrom dapsone: ganti dengan klofazimin
pemeriksaan untuk pencegahan disabilitas. 4. Tidak dapat minum rifampicin: Clofazimine : 50 mg/hari , Ofloxacine : 400
mg/hari, Minocycline : 100 mg/hari (6 bulaN → dilanjutkan lagi Clofazimine : 50
Tatalaksan mg/hari , Ofloxacine : 400 mg/hari ATAU Minocycline : 100 mg/hari → 18 bulan)
Kemenkes 2012  5. Menolak klofazimin: diganti dengan ofloksasin/minosiklin/rifampicin →
a Khusus diminum perbulan → 24 bulan (Rifampicine 600mg/bulan , Ofloxacine
PB (TT dan BT)
Usia < 5 tahun: 400mg/bulan, Minocycline 100mg/bulan)
Rifampisin: 10-15mg/kgbb
SIDE EFFECTS :
Dapson: 1-2mg/kgbb
 
Usia 5-9 tahun:
Rifamicin 300mg/bulan,
Dapson 25 mg/bulan dan 25mg/hari
 
Usia 10 -15 tahun:
Rifampicin 450mg/bulan,
Dapson 50mg/bulan dan 50mg/hari
 
Usia > 15 tahun:
Rifampisin 600mg/bulan,
Dapsone 100mg/bulan  dan 100mg/hari

MB
Usia < 5 tahun:
Rifampisin: 10-15mg/kgbb
Dapson: 1-2mg/kgbb
clofazimine 1mg/kgbb
 
Usia 5-9 tahun:
Rimfamicin 300mg/bulan,
Dapson 25 mg/bulan dan 25mg/hari, Clofazimine
100mg/bulan dan 50 mg 2x seminggu

Usia 10 -15 tahun:


Rifampicin 450mg/bulan,
Dapson 50mg/bulan dan 50mg/hari,
Clofazimine 150mg/bulan dan 50 mg 2x seminggu

Usia > 15 tahun:


Rifampisin 600mg/bulan,
Dapsone 100mg/bulan  dan 100mg/hari, Clofazimine 300
mg/bulan dan 50mg/hari
 
ket:
/bulan -> diminum depan petugas
/hari -> diminum dirumah

DDx Bercak eritema: -


1. Psoriasis -> cracked skin, gatal, burning,
soreness
2. Dermatitis seboroik -> lokasi, gatal

Bercak putih:
3. Vitiligo -> depigmentation
4. Pitiriasis versikolor -> superficial scale, Area
predileksi: pada bagian tubuh atas (leher, dada,
punggung dan lengan atas; (badan bagian atas)
kadang dapat pula di wajah, scalp, abdomen, groin).
5. Pitiriasis alba -> scaly, lokasi
Infeksi Jamur

Dermatofitosis

Tinea Corporis Tinea Cruris Tinea Capitis Tinea Barbae Tinea Manus & Pedis Pityriasis Versicolor

Definisi Dermatofitosis pada area Dermatofitosis pada daerah Infeksi jamur pada kulit dan rambut kepala, Dermatofitik follikulitis menyerang daerah Dermatofitosis pada tangan (palmar & Infeksi opportunistic kulit disebabkan oleh
glabrous skin/kulit tidak groin, genitalia, pubis, alis mata & bulu mata oleh dermatofita androgen-sensitif (jenggot, kumis, bibir interdigitalis), kaki (plantas & jari) Malassezia sp. yang ditandai macula
berambut kecuali telapak perineal, dan perianal, s/d atas). → Invasi hair shaft hipo/hiperpigmentasi
tangan, telapak kaki, dan perut bagian bawah
groin

Etiologi T. rubrum, M. canis T. rubrum, T. interdigitale, dan M. canus, T. tonsurans Tricophyton Malassezia sp.
Masa inkubasi : 4-10 hari E. floccosum Rambut menangkap fungi → Kolonisasi - azelaic acid & decarboxylic acid →
asimtomatik → Trauma ikut membantu inhibisi tyrosinase → ganggu sintesis
inokulasi → Menyerang stratum corneum → melanin → hipopigmentasi
Menyerang hair shaft → Menyerang hair - Malassezin → induksi apoptosis dari
follicle → Tinea capitis melanosit
- Pityriactin → menyerap sinar UV →
GANGGU TANNING
- Pityrialactone → berpendar dibawah
sinar UV 366 nm
- Pityriarubin → hambat system imun
(neutrophil)

Epidemiologi Semua umur, terutama Dewasa > anak Biasa pada anak (6-10 tahun) Semua usia, terutama 20-40 tahun /
anak Laki-laki (3:1) hair folikel-> anak sebaceous gland remaja-dewasa.
Lebih banyak di perempuan

Faktor Risiko Sumber penularan : Transmisi via pisau cukur yang Sering memakai sepatu terutup Lingkungan : peningkatan kelembaban &
-penggunaan barang terkontaminasi (athlete’s foot), hygiene yang buruk
pribadi bersama Lembab
-hewan peliharaan Host : imunosupresi
(anjing/kucing)

Kebersihan :
-Frekuensi mandi & ganti
baju
-Sumber air

Lembab (keringat) :
-obesitas (>keringetan)
-baju berlapis
-baju tidak serap keringat
-pekerjaan (di luar
ruangan, tukang becak,
petani)
-geografis panas

Daya tahan tubuh menurun


:
-penyakit imunokompromi
(DM)
-obat2an
imunokompromi(obat
kemo, steroid jangka
panjang

Anamnesis Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis :


Ruam yang gatal di badan, Ruam kemerahan yang gatal gatal, kulit kepala berisisik, alopesia Asimtomatik
ekstremitas atau wajah di paha bagian atas dan Bercak di kulit warna putih/coklat/merah yang
Gejala Subjektif : Keluhan inguinal. gatal ringan
gatal terutama bila Gatal bertambah jika berkeringat
berkeringat Gejala Subjektif :
Keluhan gatal terutama bila
berkeringat

Pemfis Predileksi : kulit tidak Predileksi : groin, pubic, 1. Noninflammatory, human, atau Lesi Superficial : Manus : Predileksi : leher, dada, punggung, lengan atas
berambut kecuali goin, genitalia, perineal dan perianal epidemic type (“grey patch”) : m.canis Papul eritem, pustule di sekitar rambut, Unilateral, diffuse dry scaling, banyak (jarang = scalp, abdomen, groin)
telapak tangan dan kaki - @ Lipatan genitocruris dan paha Inflamasi minimal, rambut berubah warna rambut mudah patah pada daerah crease
atas bagian medial = E. floccosum menjadi abuabu dan tidak berkilat, rambut Lesi :
mudah patah di atas permukaan skalp. Lesi Lesi Inflamatorik : -Hiperkeratotik : vesikel mengering,
Lesi : BATAS TEGAS - @ perut bagian bawah, pubic, Macula hipo/hiperpigmentasi/ eritem, konfluen,
tampak berskuama, hiperkeratosis, dan Mirip kerion muncul lesi sirkuler/ireguler eritema
Plaque annular atau bokong, perianal = T. rubrum dengan skuama halus
berbatas tegas karena rambut yang patah. dgn skuama difusa, garis tangan
serpiginosa dengan Berfluoresensi hijau dengan lampu Wood. semakin jelas
Lesi : BATAS TEGAS -Dishidrotik : akut → vesikel, skuama di
skuama di seluruh tepi
Plak annular berbatas tegas 2. Inflammatory type, kerion: m.canis, tepi, gatal & rasa terbakar
eritem aktif,
dengan tepi meninggi m.gypseum
Central clearing (+) Mostly oleh patogen zoofilik atau geofilik. Pedis :
Papul, vesikel (tidak tampak
-Bisa terdapat vesikel di tepi, Folikulitis pustular hingga furunkel atau Gatal terutama di sela jari, kulit berisik,
dan jumlah semakin banyak di jelas)
kerion. Banyak alopesia sikatrisial. Lesi basah, mengelupas
bagian tengah Skuama dengan central biasanya gatal, dapat disertai nyeri dan
-Bagian tengah plaque bisa clearing (peradangan aktif di limfadenopati -Interdigitalis : skuama, maserasi,
berskuama atau tidak tepi dibandingkan di bagian servikalis posterior. Fluoresensi lampu Wood eritema (mostly 3 jari lateral)
-Plak berukuran besar, tengah) dapat positif pada spesies tertentu. -Moccasin: bercak dgn skuama di
konfluens, bentuk polisiklik plantar, aspek lateral & medial kaki,
atau psoriasiform 3. “Black dot” : trichophyton tonsurans papuloskuamosa, relatif tdk radang
(organisme endotriks antropofilik). Rambut (eritema ringan di tepi lesi)
Hiperpigmentasi = tanda mudah patah pada permukaan skalp -Vesikobulous : vesikel >3mm,
sudah lama (dari eritem jadi meninggalkan kumpulan titik hitam pada vesikopustul or bullae pada kulit tipis
hiperpigmentasi) daerah telapak dan periplantar
alopesia (black dot). Kadang masih terdapat -Ulseratif akut : infeksi bakteri gram (-),
sisa rambut normal di antara alopesia. vesikopustule, ulserasi purulen
Skuama difus juga umum ditemui

4. Favus : t. schoenleinis
berat dan kronis berupa plak eritematosa
perifolikular dengan skuama. Awalnya
berbentuk papul kuning kemerahan →
membentuk krusta tebal berwarna
kekuningan (skutula) → berkonfluens
membentuk plak besar dengan mousy odor.
Plak dapat meluas dan meninggalkan area
sentral yang atrofi dan alopesia

Gambar
Lab,Kultur & Wood’s lamp : (-)/M. canis Wood’s lamp : (-) Kultur : Saboraud Dextrose Agar KOH 20% Wood’s lamp : kuning keemasan
Penunjang = kuning kehijauan pertumbuhan : warna kuning jadi merah). Tinta parker blue black
Kerokan kulit KOH 10% : Kerokan kulit KOH 10% : hifa pendek dengan
Kerokan kulit KOH 10% : tampak hifa panjang, bersepta, spora berkelompok (spaghetti & meatballs)
tampak hifa panjang, bercabang dengan double
bersepta, bercabang, contour dan artrospora Kultur jamur dengan media modified Dixon
dengan double contour
dan artrospora Kultur jamur dengan Saboraud SGOT/SGPT
Dextrose agar (SDA) → butuh
Kultur jamur dengan waktu lama (s/d 4 minggu)
Saboraud Dextrose agar
(SDA) → butuh waktu lama SGOT/SGPT → fungsi hati
(s/d 4 minggu) untuk terapi

SGOT/SGPT → fungsi hati


untuk terapi

Terapi Umum : Umum : Umum : Topikal : Umum :


Menjaga kebersihan diri Jaga kulit kepala kering dan bersih Cukur rambut rutin Terbinafin krim (allyamine) 1% 1-2 d.d Pelembab setelah bekerja. disarankan
Menjaga kulit agar tetap kering Jaga kebersihan dan sanitasi → 1-2weeks pelembab yang kaya kandungan lipid.
Kurangi aktivitas yg menyebabkan keringat Khusus : Azol krim (alt) 2dd → 4-6 weeks
Mengurangi kegiatan yang banyak menimbulkan keringat berlebih Topikal : (mikonazol 2%, ketokonazol 2%,
Memakai pakaian yang longgar Cegah pemakaian alat rambut bersama Kompres hangat → hilangkan debris dan kotrimazol 1%) Khusus :
Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap krusta Topikal
keringat Khusus : Sistemik : Sampo
Topikal : Sistemik : Terbinafin 250mg/d → 2 weeks -pyrithione zinc
Khusus: Shampoo sel. Sulfida 1% or 2,5% Griseofulvin 1gr/day → 6weeks (anak : 3-6 mg/kgBB/ day 2weeks) -selenium sulfide
Shampoo ketokonazole 2% Terbinafine 250mg/day → 2-3weeks Itrakonazol 2x100mg/d → 1 week -Ketoconazole 2%
Topikal (3x/week, didiamkan di kulit kepala ~5menit) Itraconazole 200mg/day → 2-4weeks (anak : 5mg/kgBB/day 2 weeks)
Ketokonazol 2% krim 2x1 selama 2-4 minggu Propylene glycol dalam aqueous solution
Sistemik :
Sistemik Griseofurvin (DOC) 20-25mg/kgBB/d → Ketozonazole 2% kerim 2x1 selama 2-4 minggu
Itraconazole 100 mg/hari selama 1 minggu 6-8Weeks
Itrakonazol (alt) 5mg/kgBB/d → 2-8Weeks Sistemik (2nd line)
Flukonazol (alt) 6mg/kgBB/d → 20days
Terbenafine 250mg/hari selama 2-4 minggu Fluconazole 300mg dibagi 2 dosis, jeda 7 hari /
Prednison (kerion) 1-2mg/kgBB/day Itraconazole 200mg 1x1 selama 7 hari
Antibiotik (infeksi sekunder)
Stop obat jika = hasil kerokan KOH (-) 2x
berturut-turut

Follow up setiap 1 minggu

Stop obat jika = hasil kerokan KOH (-) 2x berturut-turut

Follow up setiap 1 minggu

Komplikasi -

DDx Dermatitis numularis Candidiasis woodlamps merah - Dermatitis kontak - Pityriasis alba,
Psoriasis Psoriasis Inversa Psoriasis - Pityriasis rosea,
Eritrasma Eritrasma Skabies - DKI,
Dermatitis seboroik Dermatitis seboroik Neurodermatitis
- DKA,
Pitiriasis rosea Dermatitis kontak
- DA,
Morbus Hansen tipe PB/ MB Lichen simpleks kronis
- dermatitis seboroik
Infeksi Virus

Varicella Herpes Zoster (Shingles) Morbili Herpes simpleks Moluskum Kontagiosum HPV Kondiloma akuminata

Definisi Infeksi akut primer yang disebabkan Penyakit infeksi neurokutan yang Moluskum kontagiosum adalah infeksi Kondiloma akuminata (KA) atau lebih
oleh infeksi Varicella Zooster Virus disebabkan reaktivasi kulit akibat virus DNA jenis dikenal dengan penyakit kutil kelamin
(VZV) yang menyerang kulit dan virus Varicella Zoster yang laten (pada Molluscipox. Penyakit ini atau jengger ayam merupakan
mukosa, manifestasi klinis didahului neuron ganglion sensoris radiks dorsalis, bermanifestasi sebagai papul penyakit infeksi area genital yang
oleh gejala konstitusi, kelainan kulit n. kranialis atau otonom) berbentuk kubah, berukuran 3-5 mm, disebabkan oleh human papiloma
polimorf, terutama berlokasi di bagian mengkilat, disertai dengan lekukan virus (HPV)
sentral tubuh. (delle/umbilikasi) berisi massa
berwarna putih atau badan
moluskum di tengah papul.

Etiologi Varicella zoster virus Reaktivasi VZV Molluscipox (MCV) seneng di tempat HPV 6 dan 11
inkubasi 14-21 hari dan masa penularan : paling sering pada first opthalmic division dari lembab dan basah, Transmisi HPV terjadi melalui kontak
7 hari sejak timbul gejala kulit trigeminal nerve dan spinal sensory ganglia dengan lesi epitel yang tampak
dari T1-L2 maupun dalam bentuk subklinis,
dan/atau cairan genital yang
mengandung HPV.

Epidem Sering pada anak-anak Sporadik, meningkat seiring ANAK TK DAN SD


iologi bertambahnya usia, namun insidensi
tertinggi pada usia 60 tahun ke atas seluruh dunia dengan mayoritas
penderita adalah anak usia sekolah,
dewasa yang aktif secara seksual, dan
pasien imunokompromais

Sering terabaikan karena ga ada


keluhan nyeri dan gatal

Faktor Penurunan imunitas Immunocompromised, stress, older age, Person to person Transmisi HPV terjadi melalui kontak
Risiko immunosupression, penurunan imun, Alat mandi → spons alat mandi dengan lesi epitel yang tampak
Acute/chronic disease Kloset mandi maupun dalam bentuk subklinis,
Berenang dan/atau cairan genital yang
Pasien HIV → marker diagnosis nya mengandung HPV.
ada moluskum di kelopak mata dan
giant → edukasi screening HIV Daerah rentan HPV

kulit langsung, autoinokulasi, maupun . Abrasi mikroskopi pada saat


benda yang terkontaminasi. berhubungan seksual virus masuk
kedalam sel dan bereplikasi serta
Virus kemudian mengalami proliferasi dorman
pada sel epitel folikel, tepatnya di
sitoplasma. Infeksi virus pada bagian
keratinosit menyebabkan
pembengkakan sel dan membentuk
badan inklusi intrasitoplasmik atau
biasa disebut sebagai badan
moluskum, yang semakin mendorong
inti keratinosit ke arah perifer seiring
dengan pertumbuhan sel yang
terinfeksi.

Anamn Anamnesis: Anamnesis Herpes simpleks zosteriformis → jadi Tidak ada keluhan subjektif, Anamnesis IMS
esis Riwayat gejala prodromal → demam Awalnya nyeri pada daerah tersebut dia berulang di predileksi yang sama umumnya kekhawatiran masalah
tinggi,menggigil, malais, sakit kepala, Lalu kosmetik
anoreksia, batuk, nyeri tenggorokan,
backache Bentol merah pada regio tertentu munculnya benjolan atau papul yang
Riwayat paparan susunan dermatomal berjumlah kurang dari 20 pada kulit.

Bentol-bentol merah di seluruh tubuh Jumlah lesi dapat ditemukan lebih


yang terasa gatal dan sedikit nyeri, banyak pada penderita
demam berkepanjangan → secondary imunokompromais.
infection
Benjolan atau papul tidak
gatal/pruritus hilang saat sudah menimbulkan gejala lokal maupun
menjadi krusta atau pecah sistemik sehingga pasien biasanya
datang hanya dengan alasan
kosmetik. Namun beberapa pasien
juga dapat mengeluhkan rasa gatal
atau kemerahan yang timbul di daerah
sekitar lesi

Pemfis Predileksi: Masa inkubasi 7-12 hari, Masa infektif 7 hari, predileksi seluruh tubuh dan genital
dimulai pada bagian wajah dan scalp Resolusi dalam 1-2 minggu 1
kemudian menyebar ke bagian trunk Lesi umbilikasi
dan ekstremitas. (sentrifugal/sentral ke Prodrome Umbilikasi lesi merupakan tempat
perifer) - nyeri/paresthesia muncul 1-3 hari (>1 berkumpulnya partikel virus dan
minggu) sebelum kelainan kulit timbul debris, yang juga merupakan material
- Paresthetic (tingling, stabbing, mati rasa,
Lesi : nekrotik hasil proses sitosidal oleh
burning)
tersebar, berprogressi makula sistem pertahanan tubuh.
- hyperesthesia (sensitivitas berlebih)
eritem→papul → vesikel (tear
drop/dew drop on rose petal)
Infeksi aktif
→pustul →krusta. (polimorf) - Lokasi dan distribusi: unilateral, terbatas
pada kulit yang dipersarafi oleh single sensory
ganglion, Paling sering syaraf T (>50%), CN V
(10-20%), Lumbosacral (10-20%), C (10-20%)
- Evolusi lesi makula eritema → papula (24
jam) → vesikel-bulla (jernih, 48 jam) → pustul
(96 jam) → pecah jadi krusta(7-10 d) →
involusi (2-3 mgg)
perkembangan lambat dan biasanya vesicle
berkelompok pada dasar erythematous
(intraneural spread)

Variasi Klinis :
1. Hepes zoster sine herpete : nyeri segmental
tanpa lesi
2. Herpes zoster abortif : eritema w/wo vesikel,
lgsg resolusi
3. Herpes zoster aberans : melewati midline
tubuh
4. Herpes zoter disseminate : >20 vesikel
diluar dermatom
5. Opthalamic zoster : V1
6. Second and third divsion trigeminal nerve
(HZ trigeminal III)

Gamba
r
Kriteria Tanda Tanda klinis dan PE dan penunjang
diagnos klinis dan
is PE dan
penunjang

Lab, Tzanck Smear Histopathology /Tzank smear Tzank smear → giant moluskum bodei Aseto white test , kadang kadang bisa
Kultur & pewarnaan giemsa dari kerokan Kultur, PCR tidak selalu keduanya dengan haemorrhoid
Penunj dasar vesikel yg masih utuh → Serologic, ELISA : antibodi Ig M & IgG
ang multinucleated giant cell spesifik Enukliasi dipencet dan dikeluarkan
massa berwarna putih ( CONFIRMED
(kerusakan desmosome pada DIAGNOSIS)
stratum spinosum →
dan terjadi fusi achantolysis
keratinocyte)

Degenerasi,

Pemeriksaan gram (pustule→


infeksi sekunder)
Serologi : deteksi antigen dengan
PCR --. HZV meningkat titternya
4x
Lab darah : leukosit menurun

Tata Umum : Umum : 10-20 mg/kg bb paracetamol anak Asiklovir 3x400 mg 7 hari mencegah penularan dan penyebaran Vaksin HPV
laksana Edukasi penyakit, pencetus dan Edukasi reaktivasi virus —> 100 mg —> 3x sehari / diulang dari Molluscipox (MCV). -sevariks 16 18
predisposisi Jaga jarak
Edu Self limiting tapi bisa infeksi Istirahat, jada imunitas tubuh, gizi baik 1. Menutup lesi menggunakan Gardasil HPV 611
sekunder Jangan menggaruk pakaian atau perban,
Kebersihan tubuh Tidak menular kok pa 2. menjaga kebersihan tangan,
Hindari gesekan menghindari memegang atau
Karantina, cegah penularan Khusus: menggaruk lesi
Gizi dan nutrisi cukup Topikal : 3. tidak menggunakan alat
• vesikel intak: bedak salisil 2% pribadi bersama orang lain.
Khusus: (mencegah vesikel pecah), bedak kocok 4. Jangan dipencet, cegah
Topikal : calamin à calamin lotion (menurunkan pembentukan jaringan parut ,
• Vesikular: Bedak asam salisilat 2% nyeri &gatal) pendarahan, dan transmisi
2x sehari • Vesikel pecah dan basah : kompres
• Vesikel pecah: antibiotik topikal terbuka NaCl 0.9% dan krim antibiotic Orang-orang di sekitar pasien
mupirocin 2% (Mupirocin) dianjurkan untuk tidak menyentuh kulit
3x/hari Kompres dingin (calamine lotion, pasien, tidak memakai benda pribadi
cornstarch, baking soda) bantu bersama pasien, serta tidak
Sistemik : meredakan gejala lokal & pengeringan melakukan hubungan seksual dengan
lesi vesikular. *jangan pakai pasien. [14]
Tidak semua kasus varicella diberika glukokortikoid! Terapi destruktif lesi
terapi sistemik • Infeksi sekunder : krim antibiotik.
Ekskoriasi
• Dewasa Antivirus Acyclovir Sistemik : Enukleasi badan moluskum dan EKsisi
5x400mg/ hari selama 7hari • Antivirus (≤ 72 jam setelah lesi muncul/ dengan anestesi topikal
• Neonates 10 mg/kg 3dd / 500mg/m2 selama msh ada lesi utuh) Topikal retinoin gaenak efek
setiap 8 jam selama 10 days) sampingnya
• Anak 2 - <18 tahun → Acyclovir 20 Asiklovir 5x800mg/ hari selama 7-10 hari krioterapi
mg/kg oral 4x per hari selama 5d Valasiklocir 3x1000mg/hari selama 7 hari Anak Asam salisilat konsentrasi tidak
confirmed dr mira Famsiklovir 3x500mg/hari selama 7 hari terlalu tinggi,
• Hamil → tidak rekomen asiklovir • Paracetamol, NSAID, tramadol, opoid
• Pneumonia → acyclovir 10mg/kg IV ringan
every 8 h 7-10d • Metilkobalamin 3 x 500 mg Terapi masih belum ada
(neuroprotector)
Simtomatik : • Tricyclic antidepressant, garbapentin
• Demam: paracetamol 3xsehari untuk pasien dengan faktor resiko post Gold standard: GA ADA
apabila demam herpetic neuralgia. HAHAHHAHAH masih dalam
• Gatal: cetirizine 10 mg 1x sehari penelitian
apabila gatal Tidak perlu topikal → gabisa menembus
juga dia udah saraff gt loh
Clovar acyclovir
Kompres terbuka untuk erosinya

8 minggu gaada perbaikan → rujuk


Ada perbaikan → diteruskan sampai 3
bulan, setelah nyeri hilang lalu dosis
diturunkan berkala
Pemberian asiklovir herpes zoster
- Jika bisa di berikan di waktu yang
beneficial (<24 jam dari onset)
- Butuh cepet sembuh
- Rsiko lebih tinggi menjadi moderate
to severe varicella:
- >12 tahun
- Orang dengan kelainan kulit
atau pulmonary kronis atau
penyakit kronis lainnya
(chronic cutaneous or
pulmonary disorders or other
debilitating disease)
- Yang mendapatkan terapi
salisilat long term
- Menerima
short/intermittent/aerosolize
d kortikosteroid

Komplik Infeksi sekunder (impetigo, erysipelas, dan Sistem saraf → -


asi jarang : necrotizing fasciitis) PHN (postherpetic neuralgia) : excitotoxic
Immunocompromised : varicella injury (hyperparastesia) dan kehilangan
Pneumonia (batuk, dyspnea, tachypnea, inhibitory interneruons pada spinal dorsal horn
demam tinggi, pleuritic chest pain, (bikin parastesia) → allodynia (nyeri atau
cyanosis, hemoptysis), Ensefalitis, Hepatitis sensasi tidak nyaman) akibat rangsangan yang
, Kehamilan → infeksi intrauterine pada seharusnya tidak menyakitkan
janin à Ramsay Hunt syndrome → telinga
sindrom varisela kongenital
Paralisis motorik,
Mata : Keratitis, skleritis, uveitis,
kebutaan (gamungkin kalo thorakalis)

Kulit → infeksi sekunder


Visceral → di mana cik?

DDx Campak/ measles → coryza, HSV dengan predileksi - Millia Haemorrhoid


conjunctivitis, cough. High fever, Tidak DKI Varisela Squamous cell karsinoma
gatal, muncul dari dahi&teling, Luka Bakar Veruka vulgaris
cephalocaudal Dermatitis vermenata → gigitan serangga
Rubella → low grade fever, resolve with → wisata outdoor digigit serangga
appearance of rash. Pruritic pink to red
macule/papule

Infestasi Parasit

Pediculosis Capitis 4A Insect Bite 4A Scabies 4A Cutaneous Larva Migrans 4A

Definisi Infeksi kulit & rambut kepala manusia yang disebabkan .reaksi hipersensitivitas/ alergi pada kulit akibat Penyakit kulit menular akibat infestasi sarcoptei scabiei var.hominis Penyakit yang disebabkan oleh cacing
kutu kepala gigitan (bukan terhadap sengatan) dan kontak dengan di epidermis kulit tambang yang hidup pada hewan
serangga. Gigitan hewan serangga → menimbulkan
Pediculus → parasit obligat → harus hisap darah reaksi peradangan yang bersifat lokal sampai sistemik
manusia untuk hidup

Etiologi Dibagi berdasarkan regio Gigitan hewan serangga misalnya oleh nyamuk, lalat, scabiei var.hominis Cacing tambang yang seharusnya pada
pediculus humanus var. Capitis bugs, dan kutu hewan
(menetaskan 5-10 telur tiap hari selama 30 hari masa Life cycle : Betina hamil → s. Corneum- stratum granulosum (Ancylostoma braziliense, Ancylostoma
hidup) Path : 2-3mm/d → letakkan 2-3 telur/d dengan (chewing & body motion) → caninum, Uncinaria stenocephala,
pruritus muncul 2-6 minggu stlh exp. 1. Reaksi tipe cepat: terjadi segera hingga 20 menit terbentuk burrow → telur menetas 3-4d → larvae→ migrasi ke Bunostomum phlebotomum, Strongyloides sp.
setelah gigitan, bertahan sampai 1-3 jam. permukaan kulit → buat terowongan ke s. corneum (melting pouch) (kecuali stercoralis)
Path : 2. Reaksi tipe lambat: pada anak terjadi lebih dari → jadi nimfa dalam 3-4d kecil – besar – dewasa dalam 10-14d ->
liur dan ekskreta kutu masuk kedalam kulit saat 20min sampai beberapa jam setelah gigitan serangga. mating/kopulasi: jantan datang ke melting pouch → mating → betina Path :
menghisap darah → gatal → garukan → kelainan kulit Pada orang dewasa dapat muncul 3-5 hari setelah buat burrow (bertelur) Larva masuk melalui kulit → migrasi beberapa
gigitan. sentimeter per hari di antara stratum
3. Reaksi tidak biasa: sangat segera, mirip anafilaktik. Path : corneum-st. granulosum → induksi lokalisasi
- Scabies -> memakan epidermal protein dan host plasma -> eosinophilic inflammatory reaction
downregulation dari
keratinocytes, dermal fibroblast, serta dermal microvascular
endothelial cells.
- Protective immune response -> oleh Th1 (CD4+)
- Terjadi peningkatan IL-10, akumulasi eosinophil, dan produksi total
dan specific IgE
pada host

Epidemiologi sering pada anak-anak usia muda (3-12 tahun), lebih Sebagian besar gigitan kutu terjadi di musim semi dan meyerang semua kelompok usia, ras, sos-eko Daerah tropical dan subtropical,
banyak pada wanita, musim panas, bertepatan Terutama pada anak-anak
meluas dalam lingkungan hidup yang padat (ex: dengan siklus hidup kutu Berhubungan dengan higenitas yang buruk
asrama / panti asuhan)
Faktor Risiko higenitas buruk, jarang keramas, rambut pajang, Lingkungan tempat tinggal banyak serangga Lingkungan padat penduduk Pekerjaan, bekerja tanpa alas kaki
tinggal di asrama, tinggal bersama penderita Riwayat atopi/alergi pada diri dan keluarga Bad hygiene
Low sos-eko

Anamnesis Anamnesa : Anamnesa: Anamnesa : Anemnesa :


gatal kepala terutama di sisi belakang di bagian sisi gatal, rasa tidak nyaman, nyeri, kemerahan, nyeri beruntus2 berisi cairan jenih/keruh yang sangat gatal, terutama pada Papul, vesikel, makul eritem, kanalikuli yang
yang meluas ke seluruh tekan, hangat atau bengkak pada daerah tubuh yang malam hari berkelokkelok di area predileksi yang terasa
kepala (karena hipersensitivitas terhadap saliva/ eses digigit Gejala sama sekelompok gatal
kutu) Awalnya berbentuk papul kecil yang terus
Gatel di tengkuk meluas membentuk terowongan seperti
Sumber penularan, tanya di keluarga atau tetangga benang; durasi: 2-14 minggu
ada yg begini juga ga

Pemfis Predileksi : Klasifikasi berdasarkan bentuk klinis: Predileksi : Predileksi :


Kulit kepala berambut (terutama oksipital & temporal) 1. Urtikaria irregular circle of hebra → sela-sela jari, anterior pergelangan tangan, siku tungkai, kaki, plantar, tangan, anus, bokong,
2. Urtikari popular bagian luar, paha, dan bagian tubuh lain kontak
Lesi : 3. Papulo-vesikular, misalnya pada prurigo lipatan ketiak bagian depan, periumbilikus, gluteal, genital eksterna, dengan tempat larva
• gigitan kutu : erythematous macule atau papule 4. Punctum (titik gigitan), misalnya pada pediculosis areola mamae/scrotum&penis
sekitar 2mm kapitis atau phtirus pubis. Lesi :
• lesi sekunder (karena garukan) :ekskoriasi, eritema, Lesi : Papul, vesikel, makul eritem, kanalikuli yang
skuama Patognomosinis Papul, vesikel, kanalikuli berkelok kelok di area predileksi
• infeksi sekunder : pustule, abses, pus, krusta 1. Urtikaria dan papul timbul secara simultan di tempat (Infeksi sekunder : pustule, ekskoriasi)
sanguilenta (merah gigitan, dikelilingi zona eritematosa.
kehitaman:darah) → dapat sangat banyak hinngga 2. Dibagian tengah tampak titik (punctum) bekas
berbau busuk gigitan/tusukan, kadang hemoragik atau menjadi krusta
Telur kutu pada kulit kepala dan rambut kehitaman.
3. Bekas garukan karena gatal:

Gambar

Kriteria diagnosis Cardinal sign :


≥ 2 tanda atau no. 4 saja:
• Pruritus malam hari (nocturnal pruritus)
• Menyerang sekelompok orang
• Burrow di area predileksi (circle of hebra)
• Hasil pemeriksaan skin sraping (+) s. scabiei (kutu / telur /
scybala) → definitive diagnosis untuk melihat cardinal signs
bukan burrow ya.

Beda betina dan jantan?


Lab, Kultur & Skin scraping → adanya kutu, - Lab Exam : Eosinophilia > 500/mm3
Penunjang telur , larva, nimfa, cangkang telur , scibala) - Skin scraping – cacing hidup atau mati -
Burrow ink test (tinta item, usap pake alkohol) microscope
Wood’s lamp (kehijauan)

Tatalaksana Umum : Umum : Edukasi paling lama hahaha Umum :


Potong rambut pendek Edukasi pasien untuk minum obat teratur Umum : jaga kebersihan kulit
Rajin keramas Jaga kebersihan tempat tinggal Edukasi etiologi dan penularan Jaga alas kaki atau tempat duduk saat
Sisir steril, sisir dicuci lisol 2% atau solusio pedikutisidal Memakai pakaian yang tertutup Bersihkan pakaian, alas tidur, karpet, dll dengan dicuci dan kegiatan di atas tanah
selama 1 jam direndam dengan air panas. (atau diplastikin 12-14hari)
Sprei & baju direndam air hangat 30 menit / disimpan Khusus : Kasur dan karpet dijemur Khusus : (mematikan larva)
dlm plastic tertutup 2 minggu Topikal : Pengobatan seluruh keluarga → ibu besok ajak anaknya kesini yaa Topikal:
KS potensi sedang-kuat (mometason furoat 0,1% atau -Salep albendazol 10% 3dd, 7-10 hari.
Khusus: betametason valerat 0,5% 2 kali sehari selama 7 hari) Khusus : -Salep thiabendazol 10-15% 3dd, 5-7 hari.
Topical : 1-8-15 (hari ke 1 – minggu depannya lalu Topikal (Dapat diberikan u/ < 2 tahun or <15 kg)
minggu depannya lagi) Sistemik : - Permethrine 5%. Krim 30 gram seluruh badan sampai bawah leher
Antihistamine (contoh cetirizine 1x10 mg/hari selama 7 8-12 jam, bilas, diulang 7 hari kemudian jika masih ada Sistemik:
• Permethrin 1% lotion (peditox) → oleskan dan hari) keluhan/belum sembuh dipakai setelah shalat isya. -Albendazol 400 mg 1x sehari (>2thn or
diamkan 10 menit setelah keramas → tuutp dengan >10kg), 3-7 hari
kain → cuci → sisir dengan sisir steril → ulangi dalam Jika ada infeksi → infeksi terlebih dahulu → clindyamisin - Thiabendazol 50 mg/kg/hari, 2-4 hari.
7 hari jika masih ada kutu (Jangan pada anak <2 - Ivermektin 200 µg/kg dosis tunggal, dosis
tahun) Pada krusta scabies → gunakan setiap hari selama 7 hari (Jangan kedua diberikan bila gagal.(Sebaiknya tidak
pada luka basah→ kompres aja) untuk <5 tahun or <15 kg)
• Malathion 0,5% atau 1% lotion; malam sebelum tidur Anak <2 tahun+ ibu hamil -> maks 2 jam
→ cuci rambut → pakai lotion → diamkan 8-12 jam Anak <2 bulan -> gaboleh pake salep 2-4 aja Kombinasi :
semalaman sampai kering secara alami (tutup kain) → - Salep 2-4 (2% asam salisilat 4% sulfur) selama 8 jam 3 hari Bedah beku dan albendazole – Bedah beku
keesokan paginya cuci dengan shampoo dan sisir berturut turut tidak direkomendasikan karena larva bisa
dengan sisir steril - Gamexane (lindane ) 1% lotion 8 jam diulang di hari ke 7 bermigrasi
- Infeksi sekunder → kompres pake NaCL 0.9% + mupirocin
Ivermectin oral jg bisa katanya topical

• Gama benzene heksaklorida (gameksan= Sistemik :


gammexane) 1% → diamkan 12 jam → cuci Antihistamin cetirizin 10 mg 1 kali sehari

• Benzil benzoate 25%

Komplikasi Infeksi bakteri sekunder → pyoderma capitis Infeksi sekunder garukan Albendazole 400 mg dosis tunggal 3
hari berturut2

DDx Tinea kapitis, impetigo krustosa, dermatitis seboroik Dermatitis atopic, Gigitan serangga, Infeksi sekunder, dermatitis Skabies
kontak, prodeyma

Dermatologi Kosmetik adnexa (pelengkap kulit)

Acne Vulgaris Hidradenitis Suppurative/ Acne Inversa Dermatitis Perioral Miliaria

Definisi peradangan kronis pada folikel pilosebasea, Penyakit inflamasi kronis, supuratif dan penyakit kulit yang ditandai dengan papul dan Sumbatan keringat di daerah biasa
ditandai dengan adanya lesi polimorfik berupa sikatrikal pada kulit dengan kel. Apokrin pustule kecil dengan distribusi pada daerah (biang keringat)
komedo, papul, pustul, nodus, dan kista di kelenjar keringat pada daerah lipatan periorifisium terutama sekitar mulut
tempat predileksi. (menghasilkan keringat yang mengandung lemak, Miliaria Kristalina
pada bagian tubuh yang memiliki banyak folikel Blockage occurs on the surface of the
rambut seperti kulit kepala, pangkal paha, dan ketiak) skin so that small bubbles measuring
1-2 mm in size contain clear liquid.
This sweat biang occurs in the upper
layer (miliaria cyrstalina). The visible
symptom is a small watery bintil and
looks shiny.

Miliaria Rubra
Biang sweat of this type occurs in the
middle layer. Symptoms are reddish,
itchy, watery, sore and scarred skin.
This sweat bean is characterized by
small bintil (1–2 mm), red color usually
accompanied by complaints of itching
and soreness.

Miliaria Profunda
Biang sweat this type is found in the
deeper layers of the skin. Miliaria
profunda usually arises in the state of
the repeatedly occurring miliaria rubra.
In this type of sweat there are hard
white spots and measuring 1–3 mm,
the skin is not red, but this case is
rare. Because of the deeper location of
sweat blockages, clinically more in the
form of bintil-bintil than bubbles
containing liquid.

Etiologi Etiologi pasti tidak diketahui penggunaan topical/inhalasi steroid


(menurunkan proliferasi, ukuran sel keratinosit
Mechanical stress, penggunaan deodorant, obese, nikotin → dan aktivitas fibroblast & collagen → impaire
plug di folikel → inflamasi → rupture dan nekrosis keratin →
inflamasi
barrier function → bisa ada proliferasi flora
Genetic → system imun jd sensitive trhdp normal flora → normal.)
inflamasi
Untuk liat infeksi demodex bisa cek dengan pemeriksaan SSSB
(standardized skin surface biopsy) → mengukur densitas
demodex folliculorum)

-Peningkatan produksi sebum (aktivitas hormon


androgen) → perubahan sel sebosit dan
keratinosit → hiperkeratotik infundibulum →
mikrokomedo
- Kolonisasi p. Acne

Epidemiologi peak age terbesar pada remaja umur 16-19 Onset saat pubertas, Lebih sering pada wanita Biasanya terjadi pada dewasa muda dan dewasa
tahun pada pria atau 14-17 tahun pada wanita. dengan predominansi pada perempuan

Faktor Intrinsik : Ras, genetik, hormonal Obesitas, Merokok, Genetik


Risiko Ekstrinsik : Stres, Iklim/suhu/kelembaban, Kosmetik,
Diet, Obat-obatan, Higenitas

Anamnesis Anamnesis : Anamnesis :


gatal, eritema dan hyperhidrosis local Kemerahan dan papule daerah wajah
demam, malaise Simetris, bisa unilateral
Nyeri intermitten; Nyeri Tekan pada abses sensasi terbakar atau gatal
Lesi bilateral

Pemfis Predileksi: Predileksi : Predileksi : redness, and papul (bintil) skin.


wajah, leher, bahu, lengan atas, dada dan aksila, payudara (milk line), anogenital, lipat daerah perioral, perinasal, and/ or periocular In light sweat, white, watery, and shiny
punggung paha (bisa meluas ke punggung, bokong, region bintil appears without accompanied by
perineum(scrotum dan vulva), scalp) itching. Meanwhile, in heavy sweating,
Lesi : Lesi : it looks red, itchy, watery, and sore.
komedo (hitam dan putih), papul, pustul, nodus Lesi : erythematous papules, vesicles, dan pustules
dan kista. double-open comedo, painful nodul, abses yang discrete serta berkelompok dengan dasar
eritem inflamatorik, draining sinus, fibrosis, plak eritematous. tanpa komedo
bridge scars, kontraktur

Hurley stage:
I. rekuren abses tanpa scar/sinus formation
Ii. with scarring & sinus tract formation separated by normal
skin
Iii. diffuse scaring, interconnected sinus, minimal/no normal
skin
Gambar

Lab, Kultur & Kultur bakteri/gram → exclude infeksi s.aureus


Penunjang

Tatalaksana Umum : Umum : Umum :


jaga berat badan, berhenti merokok, penurunan Hindari & hentikan penggunaan kortikosteroid Avoid exposure to heat. When
stres topikal Jangka panjang traveling outdoors, use an umbrella or
Edukasi perioral dermatitis dan pencetusnya • hat to prevent excessive heat
Khusus: Hindari menyentuh wajah (meminimalisir exposure.
Kortikosteroid intralesi (abses & nodul yg nyeri) : kemungkinan infeksi sekunder S. aureus) Wear cotton and loose clothing that
reiamcinolone 3- 5mg/ml Mencuci muka secara teratur absorbs sweat. If the clothes are
Antibiotic oral : eritromisin (4 x 250-500 mg)/ tetrasiklin already wet with sweat, replace them
(4 x 250-500 mg) / minosiklin (2 x 100 mg) / clinda (2 x
Khusus: with new ones.
300 mg) + rifampicin (2 x 200 mg)
KS oral (inflamasi berat) : prednisone 70 mg/d @2-3d Topikal If the skin is sweating, take a shower
lalu di tapper 14 hari Metronidazole 0.75% gel 2 dd atau 1% 1dd, with cold water. If possible, work and
3-4wk do activities in a room with cool air or
mild : clindamycin 1% lotion 12 wk dan tetracyclin 500 Erythromycin, 2% gel 2dd with air conditioning.
mg PO 4 bulan Use calamine lotion to cool and reduce
Sistemik skin irritation.
Minocycline/Doxycycline 100 mg 1dd hingga
bersih → 20 mg 1dd selama 2 bulan
Atau
Tetracycline 500 mg 2dd sampe bersih → 500 mg
1dd untuk 1 bulan → 250 mg 1dd untuk 1 bulan
berikutnya
asam retinoat 0,01-0,1%
asam azelaik 20%
Benzoyl perokside gel 5%
doksisiklin 50-100 mg
eritromisin 500-1000 mg/hari (hamil)

Komplikasi 1.Athropic/hypertrophoc scar -


- Icepick: narrow, deep scars, diameter biasanya <2mm
- Boxcar: wide sharply demarcated scars, diameter 1.5-4 mm
- Rolling: shallow, wide scars, diameter >4-5 mm, tampak
undulasi.

2.Hiperpigmentasi post inflamasi

DDx Rosasea → lesi di sentral wajah yang menonjol/cembung, Furuncle, Carbuncle Dermatitis atopic pada anak -
kemerahan pada kulit dan telangiektasi Rosacea
Dermatitis perioral (sekitar mulut) Acne vulgaris
Erupsi akneiformis (monoformik, ec drug use) DKA
Folikulitis stafilokokal (untuk pustula)

Penyakit VesikoBulosa/ Penyakit kegawat daruratan kulit


Akut varicella herpes zoster herpes simplex luka bakar dan impetigo
Kronik ventikus

Toxic Epidermal Necrolysis Steven Johnson Syndrome

Anda mungkin juga menyukai