Tinea Corporis Tinea Cruris Pityriasis Versicolor Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Dermatitis Eritrasma Kandidiasis Kutan Psoriasis Vulgaris Inversa
Iritan Seboroik (fungi)
Definisi Dermatofitosis pada Dermatofitosis pada Infeksi opportunistic kulit Dermatitis yang terjadi akibat reaksi peradangan kelainan kulit Penyakit infeksi kronis Kelompok penyakit Penyakit kulit autoimun Penyakit peradangan kulit
area glabrous skin/kulit daerah groin, genitalia, disebabkan oleh paparan dengan kulit yang terjadi papuloskuamosa superfisial infeksi yang kronik dan residif yang kronik dan residif,
tidak berambut kecuali pubis, perineal, dan Malassezia sp. yang bahan alergen di luar tubuh, langsung non kronis yang umum (str. corneum) pada area akut dan kronik di kulit Ditandai dengan plak mempunyai dasar genetik,
telapak tangan, telapak perianal, s/d perut bagian ditandai macula diperantai reaksi immunologis tanpa dijumpai pada intertriginosa kulit ditantai atau diseminata yang eritem dan skuama dengan karakteristik
kaki, dan groin bawah hipo/hiperpigmentasi hipersensitivitas tipe 4. didahului oleh proses anak dan dewasa dengan kemerehan dan disebabkan oleh ragi, kasa, trasnparan, gangguan pertumbuhan
Alergi didahului sensitisasi oleh sensitisasi karena skuama halus yang tersering berlapis dan diferensiasi epidermis.
alergen adanya kontak adalah Candida albicans
dengan agen
eskternal
Epidemiolo Semua umur, terutama Dewasa > anak Semua usia, terutama Perempuan>Laki-laki Laki-laki > perempuan Biasanya timbul Bayi (0-6 bulan), Semua usia Faktor genetik (autoimun Anak atau bayi 3 – 6 bulan
gi anak Laki-laki (3:1) 20-40 tahun / Banyak pada dewasa pada dewasa Remaja-dewasa, older HLA Sel T APC dermal, sebagai “napkin psoriasis”
remaja-dewasa. muda (pekerjaan) muda (puncak age keratosit
Lebih banyak di 18-40 th)
perempuan.
Etiologi T. rubrum, M. canis T. rubrum, T. interdigitale, Malassezia sp. (normal Allergen (Deterjen, kosmetik, Asam basa kuat, belum diketahui. Corynebacterium Candida albicans Faktor genetik Faktor genetik (autoimun
Masa inkubasi : 4-10 hari dan E. floccosum flora) tidak menular pewangi, disinfektan, metal, bahan pembersih diduga disebabkan minutissimum : (paling sering) (autoimun HLA Sel T HLA Sel T APC dermal,
Microsporum karet, dll.) rumah tangga oleh gram-positive, Normal flora 🡪 patogen APC dermal, keratosit keratosit
Trichophyton Malassezia/Pityrospo
Kalo pityriasis rosea non-spore-forming, opportunistic
rum ovale yang
karena HHV 6 dan 7 → tumbuh akibat minyak aerobic or facultative
tatalaksana cuma kortiko yang berlebihan di bacilli
steroid dan antihistamin permukaan kulit.
Faktor Sumber penularan : A → udara di angi anginin Faktor predisposisi : Atopi, Pekerjaan (ex : ART, Obesitas, Obat: metildopa, Obesitas, malnutrisi, Genetik, Genetik,
Risiko & -penggunaan barang B → barrier cream → zinc, - Lingkungan : musim Riwayat alergi, mekanik, tenaga DM, simetidin, neuroleptic Avitaminosis, DM, Stres, Stres,
Faktor pribadi bersama C→ cleansing → tissue panas, iklim tropis, Pekerjaan kesehatan, dsb), higienitas buruk Penurunan suhu dan Malignancy, Suhu dingin, Suhu dingin,
Predisposi -hewan peliharaan kering air putih bersih no oklusi (tertutup Kondisi kesehatan, wet-dry cycle, Usia tua, kelembaban Imunodefisiensi, Alkohol/merokok Alkohol/merokok
(anjing/kucing)
si tisu basah pakaian)a → Usia, gesekan daerah tropis dan Gangguan neurologic: konsumsi KS lama, berlebihan berlebihan
D → Diganti searing peningkatan Aktifitas kerja, lembab Parkinson, epilepsy higienitas buruk
Kebersihan :
mungkin no basah tidak kelembapan dan suhu Lingkungan kerja Stress Usia tua, daerah tropis
-Frekuensi mandi & ganti
baju lebih dr 5 jam Immunocompromised dan panas
-Sumber air E → bahan bahan iritan Kadang engga juga Obesitas (lipatan sering
antiseptik alkohol hindari Bahkan kadang lembab)
Lembab (keringat) : beberapa penelitiann
-obesitas (>keringetan) - Individu : konsumsi
-baju berlapis corticosteroid,
-baju tidak serap keringat immunosupresi, DM,
-pekerjaan (di luar malnutrisi
ruangan, tukang becak,
petani)
-geografis panas
Faktor Sumber penularan : Keringat Maserasi kulit (bisa karna Trauma fisik kimiawi Kandidiasis 🡪 kandida diangaap
-penggunaan barang sebagai antigen dan dapat
Pencetus berlebihan, sawar kebiasaan merendam Infeksi streptococcus menstimulasi sel T pada lesi
pribadi bersama kulit yang kaki yang terlalu lama) cari fokus infeksi GIGI psoriasis
-hewan peliharaan terganggu (seperti Kontak dengan penderita THT IMS Infeksi bakteri/virus
(anjing/kucing)
: ada penyakit kulit Stress emosional
lain yang Obat b bloker, lithium,
Kebersihan : menyertai) terbinafin
-Frekuensi mandi & ganti Alkohol
baju
-Sumber air
Anamnesis Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis : Anamnesis: Anamnesis :
Ruam yang gatal di Ruam kemerahan yang Asimtomatik Gatal Akut : Kemerahan dan Bercak merah-kecoklatan Bercak kemerahan Bercak kemerahan Gatal, nyeri sendi,
badan, ekstremitas gatal di paha bagian atas Bercak di kulit warna Menyebar ke perifer 🡪 Pedih, panas, dan sisik di kulit kepala, (homogen) pada kulit di yang terasa panas dan Sisik tebal kemerahan, lesi basah
atau wajah dan inguinal. putih/coklat/merah papul2 terbakar lipatan nasolabial, daerah lipatan yang sering gatal, seringkali pada Gatal (berkeringat) pada daerah
yang Riwayat terpapar allergen Di lokasi paparan saja alis mata, area kali asimtomatik atau daerah lipatan dapat Gigi berlubang batuk lipatan
Gejala Subjektif : Gejala Subjektif : gatal ringan (muncul 12-72 jam setelah (ga meluas) post dapat pula terasa gatal disertai demam pilek tonsilitis karies
Keluhan gatal terutama Keluhan gatal terutama Gatal bertambah jika paparan) Gejala cepat muncul aurikula, dahi dan yang telah berlangsung Bruntus kecil di pinggir dentis rokok
bila berkeringat bila berkeringat berkeringat Pada orang yg sensitive aja setelah paparan dada. lama bercak
Berhubungan dengan riwayat Bisa pada siapa aja
pekerjaan Subjektif : Subjektif :
Pasien mengeluh gatal Kronis: Area kulit yang asimtomatis / gatal saat
Gatal, nyeri (karena kemerahan berkeringat/ no gatal no
fissura) biasanya gatal. nyeri
Bayi = awalnya bisa dari Keluhan dapat
DKI popok🡪 candidiasis memburuk jika
popok terdapat stressor
atau cuaca dingin.
Pemeriksa Predileksi : kulit tidak Predileksi : groin, pubic, Predileksi : leher, dada, Predileksi : dimana saja Predileksi : dimana Predileksi : Predileksi : Predileksi : Predileksi Predileksi :
an Fisik berambut kecuali genitalia, perineal dan punggung, lengan atas yang terkena paparan dan saja hanya di tempat Kepala,alis,dahi,teli Daerah intertriginosa intertriginosa (lembab hampir seluruh tubuh LIPATAN: axilla, regio
goin, telapak tangan perianal (jarang = scalp, tempat di sekitar paparan terjadi paparan nga, pinggir (lipatan) seperti ketiak, dan mudah maserasi) kecuali wajah tangan genito-kruris, dan leher
dan kaki - @ Lipatan genitocruris dan abdomen, groin) kelopak mata, lipat paha, sela jari kaki bisa juga kuku dan kaki
paha atas bagian medial = E. Lesi : Lesi : paranasal,prestern Bisa meluas ke bagian Lesi :
Lesi : BATAS TEGAS floccosum Lesi : Akut : Akut : al, glabela, areola Lesi : tubuh lainnya Rambut alopecia Makula eritem
- @ perut bagian bawah,
Plaque annular atau Macula eritema batas tegas 🡪 papul Eritema, edema, mammae, gential, Plak hiperkeratotik Lidah geographic Skuama = minimal atau
pubic, bokong, perianal = T.
serpiginosa dengan rubrum hipo/hiperpigmentasi/ 🡪 vesikel 🡪 erosi 🡪 krusta 🡪 bulla, dan neksrosis. umbilikus, pinggir berskuama halus Lesi : (basah) tongue plak putih mirip tidak ada
skuama di seluruh tepi eritem, konfluen, dengan skuama Berbatas tegas dan hidung, berwarna merah (reguler) Papul eritem batas tegas peta Sisik berlapis
eritem aktif, Lesi : BATAS TEGAS skuama halus edema umumnya asimetris interskapula, leher, kecoklatan, berbatas dikelilingi oleh lesi satelit Kuku pitting, onikolisis, Lesi terlihat mengkilat,
Central clearing (+) Plak annular berbatas liang telinga luar, tegas, tipis seperti “kertas (papul, vesikel dan pustul oil drop sign, nail plate berbatas tegas, dan
-Bisa terdapat vesikel di Christmas tree Subakut : Kronis : lipatan rokok” kecil di sekitarnya) onikodistofi berwarna merah
tegas dengan tepi
tepi, dan jumlah semakin Herald patch Plak eritem, Kulit kering, eritema, nasolabial,lipat Lesi satelit berupa papul Skuama Sendi Poriasis arthritis “Lesi basah” → keringat
banyak di bagian tengah meninggi
vesikel 🡪 erosi, skuama, paha, anogenital Di tengah lesi sering terjadi eritem edema
-Bagian tengah plaque Papul, vesikel (tidak
eksudatif, skuama, krusta hiperkeratosis, (daerah kelenjar erosi dan pada tepi lesi KGB regional Lidah : geographic tongue
bisa berskuama atau tidak tampak jelas) terjadi pengelupasan tanpa
likensifikasi difus, sebasea) Sendi : eritem, edem
-Plak berukuran besar, Skuama dengan central peninggian tepi dan bila Kuku : pitting nail
konfluens, bentuk polisiklik clearing (peradangan aktif Kronik : fissura Psoriasis vulgaris →
pada sela jari kaki : Area yang terdampak
atau psoriasiform di tepi dibandingkan di Papul 🡪 skuama 🡪 likenifikasi Lesi : maserasi berwarna putih plakat ukuran haru s
mengalami gangguan
🡪 ekskoriasi Lesi gaada vesikel - Gatal+, nyeri-, dihitung predileksi pada
bagian tengah) berkeringat
Hiperpigmentasi = tanda (kecuali iritan kuat) skuama+ halus hampir seluruh tubuh
Oral : bercak putih
sudah lama (dari eritem putih sampai kecuali wajah tangan
jadi hiperpigmentasi) pseudomembran
cokelat hitam Kuku : paronikia dan kaki
- Kulit kepala :
ketombe dengan Derajat Keparahan
skuama halus atau PASI (Psoriasis Area &
difus, tebal dan Severity Index)
menempel Berdasarkan luas lesi
- eksematoid Erithema, indurasi, dan
berupa plak scaring pada 4 area
eritematosa tubuh → Kepala, trunk,
superfisial dengan Upper Limb, Lower Limb
skuama
- Dada lesi petaloid Ringan < 8 lesi <5%
atau pitiriasiformis. BSA
- Kelopak mata : Sedang 8-12 5-20%
blefaritis BSA
Berat >12 >20% BSA
Gambar
Penunjang Wood’s lamp : (-)/M. Wood’s lamp : (-) Wood’s lamp : kuning Patch Test 🡪 biasanya di Pemeriksaan gram Wood’s lamp : coral red Pewarnaan sediaan Wood’s lamp (-) Auspitz sign (+) = jika
canis = biru kehijauan keemasan punggung : gram positif (Coproporphyrin III) langsung kerokan kulit Auspitz sign → titik sisik digesek sampai
Kerokan kulit KOH 10% : Pityrialactone batang KOH : (-) dengan KOH 10% atau darah pada skuama hilang, muncul pin point
Kerokan kulit KOH 10% tampak hifa panjang, 2x pembacaan (filamentosa) Uji tempel Gram: ditemukan yang dilepaskan dengan bleeding (Fenomena
: tampak hifa panjang, bersepta, bercabang Kerokan kulit KOH 10% : Pertama : 48 jam (2 hari) Pemeriksaan KOH Gram : gram-positive pseudohifa budding pinset tetesan lilin)
bersepta, bercabang, dengan double contour hifa pendek dengan Kedua : 72-96 jam (3-4 hari) 🡪 ambil dari papul : filamentous rods yeast Fenomena Koebner →
dengan double dan artrospora spora berkelompok untuk (pewarnaan dengan pembentukan lesi pada Fenomena Koebner =
contour dan artrospora (spaghetti & meatballs) Positif : eritem, papul, menyingkirkan methylene blue) lokasi yang tidak tipikal induksi psoriasis pada kulit
zetti and meatballs vesikel/bulla, urtika infeksi jamur atau --? Pada anamnesia → normal → muncul lesi baru
kemungkinan bekas menggaruk,
Membedakan DKA DKI di koinfeksi seirng menggaruk
pembacaan ke 2 : dimana?
DKA 🡪 crescendo Lampu wood : (-) Fenomena tetesan lilin
DKI 🡪 decrescendo → skuama berubah
menjadi putih dengan
goresan dari pinggir
glass slide → tidak
dilakukan
Usul Kultur jamur dengan Kultur jamur dengan Kultur jamur dengan Pemeriksaan Hematologi : IgE dan Eosinofil - Kultur bakteri Kultur dengan agar Dermatopatologi → Pemeriksaan KOH 🡪
Pemeriksa Saboraud Dextrose Saboraud Dextrose agar media modified Dixon Saboraud: tampak hiperkeratosis, menyingkirkan kandidiasis
an agar (SDA) → butuh (SDA) → butuh waktu koloni berwarna putih, akantosis, microabses Biopsi kulit (mahal) =
waktu lama (s/d 4 lama (s/d 4 minggu) SGOT/SGPT tumbuh dalam 2-5 hari monroe, elongasio, biasanya ada perubahan
minggu) → fungsi untuk terapi vasodialsi, +PMN histologi di kulit
SGOT/SGPT → fungsi Kultur itu hanya yang
SGOT/SGPT → fungsi hati untuk terapi deep micosis aja, Laboratorium
hati untuk terapi
DDx Dermatitis numularis Candidiasis Intertriginosa Pityriasis alba, DKI DKA Dermatofitosis Dermatofitosis Tinea Tinea Tinea
Psoriasis Psoriasis Inversa → gali juga Pityriasis rosea, DA DA Kandidiasis kutan Kandidiasis kutan Kandidiasis Kandidiasis Kandidiasis
Eritrasma di anamnesis DKI, DKA/DKI DKA/DKI Gesekan mekanik Dermatitis Numularis Psoriasis tipe plak
Dermatitis seboroik Eritrasma DKA,
Psoriasis inversa Psoriasis inversa Siliris Sekunder Dermatitis atopik
Pitiriasis rosea Dermatitis seboroik → ada DA,
Morbus Hansen tipe PB/ mukosa yang tipis dan kulit dermatitis seboroik → psoriasiform Infeksi jamur
MB yang kasar lihat predileksi seboroik
Dermatitis kontak bukan? Skuama nya
Lichen simpleks kronis kuning
Terapi Umum : umum sama Umum : Umum : Umum : Umum : Umum : EDUKASI YG BENAR Umum Umum :
Menjaga kebersihan diri Khusus SALEP Pelembab setelah Edukasi pasien mengenai Memakai sarung Menghndari faktor Menerangkan penyakit ini Umum : Jelaskan bahwa ini Menerangkan penyakit ini
Menjaga kulit agar WHITFIELD bekerja. disarankan penyakit tangan/pelindung pencetus kronis Ini tidak menular adalah penyakit yang kronis
tetap kering as. Salisilat pelembab yang kaya Hindari alergen Menyimpan zat iritasi Menjaga hygiene Menghilangkan faktor karena kuman normal kronis dan residif atau Menghilangkan faktor
Mengurangi kegiatan as benzoat kandungan lipid. Pentingnya menggunakan di tempat yang aman kulit pencetus (Meningkatkan Mengedukasi pasien sering berulang hingga pencetus
yang banyak APD Hindari status higienitas dan tentang penyakitnya harus hindari faktor Menjelaskan cara
menimbulkan keringat Umum : Khusus : Jika terjadi reaksi alergi, Khusus : pengobatan diluar menjaga daerah lipatan Menghilangkan faktor pencetus pengobatan
Memakai pakaian yang Menjaga kebersihan diri Topikal segera stop paparan alergen Topikal resep tetap kering dan pencetus
longgar Menjaga kulit agar tetap Sampo kalo luas besar Cara penggunaan obat Basah 🡪 kompres Atasi stress mengobati penyakit yang Menjelaskan cara Konsultasi Khusus :
Menggunakan pakaian kering -Selenium sulfide terbuka dengan Hindari mendasarinya) pengobatan Psikiatri → stress Topikal
yang tidak ketat dan Mengurangi kegiatan yang 1% / 2,5 % → Khusus : NaCl 0,9% penggunaan AC 🡪 Menjelaskan cara Reumathology → -Kortikosteroid topikal
menyerap keringat banyak menimbulkan -Ketoconazole 2% Topikal udara kelebaban pengobatan Khusus : psoriasis artritik potensi lemah - sedang
keringat Lesi Basah : Kompres Kering 🡪 Pelembab rendah Topikal: Gimul,THT→ cari fokus -Topical calcineurin
Khusus: Memakai pakaian yang Propylene glycol dalam terbuka (3 lapis kain kasa) Urea 10% krim 2x Hindari konsumsi Khusus : -Krim imidazole infeksi inhibitors (tacrolimus,
Topikal longgar aqueous solution dengan larutan NaCl 0,9% sehari), (krim makanan tinggi Topikal (mikonazol 2%, pimecrolimus)
Ketokonazol 2% krim Menggunakan pakaian kortikosteroid lemak Solusio eritromisin 2% klotrimazol 1%) 2x1 Khusus -Topical vitamin D
2x1 selama 2-4 yang tidak ketat dan Ketozonazole 2% krim Lesi Kering: krim potensi sedang Hindari garukan 🡪 (pilihan lain : krim asam selama 14-21 hari. Topikal analogs (calcipotriol,
minggu menyerap keringat 2x1 selama 2-4 minggu kortikosteroid potensi (Flusinolon asetoid infeksi sekunder fusidat 2%, krim -Bedak nistatin atau Emolien urea 10% calcitriol)
boleh tapi sedang sampai tinggi 🡪 0.025% krim 2x ketokonazol) mikonazol selanjutnya vaselin petrolatum
Dipantau dulu 1 minggu Khusus: pertimbangkan luas lesi, Mometason furoat, flutikason sehari) Khusus : dapat untuk pencegahan. KS potensi sedang Sistemik 🡪 resisten atau
lalu minta pasien Topikal kalo kecil gapapa propionat, klobetasol butirat. Dewasa Sistemik Desoxymetasone severe
datang lagi Ketokonazol 2% krim Kronis 🡪 Eritromisin 4x Sistemik (bila luas 0,25% selama 2 -MTX
2x1 selama 2-4 minggu Sistemik (2nd line) Sistemik mometasone furoate *Daerah non scalp 500mg/hari po selama dan/atau berulang): minggu -siklosporin
Sistemik Fluconazole 300mg (diberikan apabila dalam intermitten 2x/hari Ringan 7-14 hari -Flukonazol 50 mg/hari Betametasone minggu
Itraconazole 2x100 Dipantau dulu 1 minggu dibagi 2 dosis, jeda 7 kondisi yang berat) stlh mandi - Antijamur topikal: atau 150 mg/minggu atau selanjutnya trs desoxy penyakit autoimun, tidak bisa
krim ketokonazol 2% diobati, hanya menghilangkan
caps mg/hari selama lalu minta pasien datang hari / -Itrakonazol 100-200 lagi gejala sementara aja (remisi),
1 minggu lagi Kortikosteroid oral setara = Sistemik 2 kali sehari selama 4 mg/hari. Ter LCD 3-5 %
Itraconazole 200mg 1x1 walaupun dikontrol bisa saja
minggu. Lain lain : golongan
selama 7 hari Prednisone 20 mg/hari dalam Analog vit D3 calcipotriol mudah timbul lagi dengan banyak
- AIAFp: krim penisilin,sefalosporin, factor predisposisi
Terbenafine 250mg/hari Sistemik jangka pendek (3 hari) Simtomatis piroctone Retinoid tazaroten
selama 2-4 minggu Itraconazole 2x100 caps Stop obat jika = hasil (antihistamin, macrolide Kontrol tiap 1 minggu jarang di indo
olamine/alglycera/bis
mg/hari selama 1 kerokan KOH (-) 2x Antihistamin : analgetik) abolol 2 kali sehari Indikasi stop antijamur = Immunomodulator
Stop obat jika = hasil minggu berturut-turut Cetirizine Tab 10mg 1dd selama 4 minggu hasil kerokan KOH 2x tacrolamide 0,1 %
kerokan KOH (-) 2x - Kortikosteroid berturut2 negatif
Derajat berat :
berturut-turut Follow up setiap 1 minggu topikal kelas I: krim
Terbenafine 250mg/hari kortikosteroid oral Kalo gatal kasih cetirizin 1x SIstemik
selama 2-4 minggu setara prednison 20 atau salep Methotrexate 2,5-5 mg
Follow up setiap 1 minggu Anti histamin : hidrokortison 1% 2 10 mg po
Cetirizine tb 10 mg 1 dd mg/hari (3 hari) selang 12 jam
kali sehari selama 4
Gatal cetirizin 10 mg 1x Stop obat jika = hasil jika sangat mengganggu hepatotoxic jd cek
minggu
prn kerokan KOH (-) 2x perbesaran hepar dan
berturut-turut SGOT SGPT → test
Sedang/berat
Indikasi sistemik - Kortikosteroid dose 5 mg (2 tablet 2,5
Lesi luas Follow up setiap 1 minggu
topikal kelas II: krim mg) → minta kembali 1
Rekuren desonide 0,05% minggu → cek SGOT
Jika topikal gagal Gatal cetirizin 10 mg1x prn
salep 2 kali sehari SGPT → 15 mg/minggu
Jika etiologinya t rubrum selama 4 minggu
anthrophofilik dia lebih ( 5 mg 12 jam → 5mg 12
- Antijamur sistemik: jam → 5 mg 12 jam →
bertahan dan habitatnya di Itrakonazol 200
manusia karena tumbuh di berhenti → lalu minggu
mg/hari selama 1
habitatnya walaupun tanda minggu kemudian depannya lagi
klinisnya akan lebih ringan 200 mg/hari selama 2
dibandingkan di zoofilik hari/bulan selama 11 Pada hari non MTX beri
dan geofilik (dr. MP) bulan as. Folat 1mg/d
Sedang/berat
- Kortikosteroid
topikal kelas III:
sampo fluocinolon
acetonide 0,01% 2
kali seminggu,
didiamkan selama 5
menit selama 2
minggu
- Kortikosteroid
topikal kelas IV:
sampo klobetasol
propionat 0,05% 2
kali seminggu,
didiamkan selama 5
menit selama 2
minggu
- Antijamur sistemik:
Itrakonazol 200
mg/hari selama 1
minggu kemudian
200 mg/hari
selama 2 hari/bulan
selama 11 bulan
- Terbinafin 250
mg/hari selama 4-6
minggu (regimen
kontinu) atau
250 mg/hari selama
12 hari/bulan untuk 3
bulan
- Flukonazol 50
mg/hari selama 2
minggu atau 200-300
mg/minggu selama
2-4 minggu
Bayi
*Scalp
- Antijamur topikal:
sampo ketokonazol
2% 2 kali/minggu
selama 4 minggu
- Emolien: white
petrolatum ointment
sebagai penggunaan
sehari-hari
- AIAFp: krim
piroctone
olamine/alglycera/bi
sabolol setiap 12
jam
*Non scalp
- Antijamur topikal:
krim ketokonazol 2%
1 kali sehari selama 7
hari
- Kortikosteroid
topikal kelas I: krim
hidrokortison 1% 1
kali sehari selama 7
hari
IMMUNOLOGI-ALERGI
Hypersensitivity classification (coomb and gell) 1-4
Dermatitis Atopik Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Numularis Urticaria Dermatitis Seboroik
Definisi Penyakit kulit berupa peradangan Dermatitis yang terjadi akibat Reaksi peradangan kulit yang Kelainan kulit inflamatif berupa papul Reaksi vascular pada kulit, ditandai dengan kelainan kulit papuloskuamosa kronis yang
kronis dan residif (berulang) yang paparan dengan terjadi langsung tanpa didahului dan edema setempat yang timbul umum
umumnya dimulai saat masa bahan alergen di luar tubuh, oleh proses sensitisasi karena papulovesikel yang berkonfluensi dengan cepat. Berwarna kemerahan, dijumpai pada anak dan dewasa
kanak-kanak, disertai rasa gatal diperantai reaksi hipersensitivitas adanya kontak dengan agen membentuk plak berbentuk koin meninggi, dapat dikelilingi halo
dengan perjalanan penyakit yang tipe 4. eskternal berbatas tegas dengan oozing, krusta, erythema, biasanya disertai gatal tegas.
bervariasi; dan skuama. Sangat gatal, dengan ( penyakit kulit, ditandai dengan adanya
penyakit pada individu yang memiliki Alergi didahului sensitisasi oleh predileksi pada ekstremitas urtika berbatas dikelilingi oleh daerah
riwayat hipersensitivitas pada alergen atas dan bawah. berwarna kemerahan, dan terasa gatal
keluarganya seperti asma bronkial, dapat terjadi dengan atau tanpa
rinitis alergi, dermatitis atopik, angioedema)
konjungtivitis alergi.
(Hipersensitivitas tipe 1) Hipersensitivitas tipe 1 ig E mediated
Epidemiologi Wanita>pria, Perempuan > Laki-laki Laki-laki > perempuan more common in adults, with multiple Perempuan > laki-laki Biasanya timbul pada dewasa muda (puncak
60% pada usia <1 tahun, 30% pada Banyak pada dewasa muda observed peak ages of onset at 18-40 th)
usia 1-5 tahun,10% pada usia 6-20 (pekerjaan) 15-25,50-59,and 65-74
tahun
Etiologi Allergen (Genetik) Allergen (Deterjen, kosmetik, Multifactorial Reaksi hipersensitivitas terhadap alergen belum diketahui. diduga disebabkan oleh
Path: pewangi, disinfektan, metal, karet, (triggers overlap with those of AD, including Malassezia/Pityrosporum ovale yang tumbuh
1. Epidermal dysfunction : TEWL dll.) atopy,xerosis, exogenous insult by irritants Acute akibat minyak yang berlebihan di permukaan kulit.
→ dryskin→ increase allergen and/or allergens, microbio, and infection) Chronic batasnya 6minggu
absorption→ induce IgE
2. Genetik Perbedaan dengan DA (fitz) :
3. Respoin imun terhadap alergen, 1. Bentuk lesi : DN numular coin
stress, dan iritan lesion
2. Predileksi : pada tempat yang
mudah digapai (lengan dan kaki)
3. Imunitas : pada DN T cell counts
lebih banyak
4. Water barrier : pada numularis
eczema normal
5. Triger Alergen: DN bukan karena
terpapar alergen atau iritan
Faktor Risiko & Riwayat atopi Atopi, Pekerjaan (ex : ART, mekanik, Genetik Obesitas,
Faktor wanita>pria Riwayat alergi, tenaga kesehatan, dsb), wet-dry DM,
Predisposisi Pekerjaan cycle, gesekan higienitas buruk
Kondisi kesehatan, Usia tua,
Usia, daerah tropis dan lembab
Aktifitas kerja,
Lingkungan kerja
Faktor Pencetus Allergen (tungau, pollen, etc), stress, kulit kering, fokus infeksi pada gigi, Alergen (Obat obatan, Makanan, Gigitan Keringat berlebihan, sawar kulit yang
makanan, cuaca, pakaian (woll), saluran napas atas, atau saluran napas serangga, Psikis) terganggu (seperti : ada penyakit kulit lain
disregulasi imun, psikologis bawah, alergen yang menyertai)
Pemeriksaan 1. DA Infantil (<2tahun) Predileksi : dimana saja yang Predileksi : dimana saja Predileksi : ditandai secara khas oleh timbulnya urtika dan Predileksi : Kepala,alis,dahi,telinga, pinggir
Fisik Predileksi : terkena paparan Ekstrimitas atas dan bawah atau angioedema secara cepat kelopak mata, paranasal,presternal, glabela,
pipi bilateral, scalp, ear, neck, Lesi : Lesi : areola mammae, gential, umbilikus, pinggir
ekstensor Lesi : Akut : Lesi : Paoula, Gutata (bintik/tetes air), Girata hidung, interskapula, leher, liang telinga luar,
Lesi: Akut : Eritema, edema, bulla, dan Awal : papulovesikel → pecah → basah (besar), Anular(cincin), Arsenal lipatan nasolabial,lipat
Eritema, papulovesikel, erosi, krusta eritema batas tegas 🡪 papul 🡪 neksrosis. Berbatas tegas dan (oozing) (lengkungan) paha, anogenital (daerah kelenjar sebasea)
vesikel 🡪 erosi 🡪 krusta 🡪 umumnya asimetris → bisa lokal, generalisata, angioderma
(submukosa)
2. DA Anak (2-12tahun) skuama Berkonfluens menjadi plak kemerahan Lesi :
Predileksi: edema Kronis : berbentuk koin (biasanya bisa ada - Gatal+, nyeri-, skuama+ halus putih sampai
Gambaran klinis khas :
lipatan flexural ekstrimitas (lipat siku, Kulit kering, eritema, skuama, skuama dan krusta), batas tegas cokelat hitam
1. Edema di bagian sentral dengan
lipat lutut, pergelangan tangan bagian Subakut : hiperkeratosis, likensifikasi - Kulit kepala : ketombe dengan skuama
ukuran bervariasi (hampir selalu
fleksor, leher) Plak eritem, difus, fissura halus atau difus, tebal dan menempel
dikelilingi oleh eritema)
Lesi: vesikel 🡪 erosi, - eksematoid berupa plak eritematosa
1. Gatal/sensasi terbakar
lebih kering, lebih banyak papul, eksudatif, skuama, krusta Lesi gaada vesikel (kecuali iritan superfisial dengan skuama
kuat) 2. Berakhir cepat (1-24jam)
likenifikasi , erosi, ekskoriasi dan - Dada lesi petaloid atau pitiriasiformis.
skuama, hyperkeratosis, Kronik : - Kelopak mata : blefaritis
hiperpigmentasi. Papul 🡪 skuama 🡪 likenifikasi 🡪
ekskoriasi
3. DA Remaja/Dewasa
Predileksi
(Remaja) : lipat siku, lipat lutut, dan
samping leher, dahi dan sekitar mata
(Dewasa) : Distribusi lesi kurang
karakteristik, sering mengenai tangan
& pergelangan tangan, dapat pula
setempat mengenai bibir,
nipple,vulva, scalp dan lipatan
Gambar
Penunjang 1. Skin scrapping & KOH test → u/ Pemeriksaan Hematologi : IgE Kerokan kulit dengan KOH ( DD/ Tinea) Scratch test untuk melihat dermografisme Pemeriksaan gram : gram positif batang
exclude DD jamur dan Eosinofil Tes patch (DD/ Dermatitis Kontak) (filamentosa)
2. Gram/kultur → infeksi sekunder Skin biopsy dan histopatologi Pemeriksaan KOH 🡪 ambil dari papul : untuk
3. Hematologic (eosinophil & IgE ^) (autoimmune blistering disorders, menyingkirkan infeksi jamur atau
cutaneous T-call kemungkinan koinfeksi
lymphoma
Lampu wood : Fluoresensi merah bata ( coral
red)
Usul Patch test, Patch Test 🡪 dilakukan saat dermatitis sudah sembuh, tidak
Pemeriksaan Imuno Histopatologi dengan konsumsi KS, biasanya di punggung
pewarnaan Hematoxylin & Eosin
staining 2x pembacaan
Pertama : 48 jam (2 hari)
Kedua : 72-96 jam (3-4 hari)
Sedang/berat
- Kortikosteroid topikal kelas III: sampo fluocinolon
acetonide 0,01% 2 kali seminggu, didiamkan
selama 5 menit selama 2 minggu
- Kortikosteroid topikal kelas IV: sampo klobetasol
propionat 0,05% 2 kali seminggu, didiamkan
selama 5 menit selama 2 minggu
- Antijamur sistemik: Itrakonazol 200 mg/hari
selama 1 minggu kemudian 200 mg/hari
selama 2 hari/bulan selama 11 bulan
- Terbinafin 250 mg/hari selama 4-6 minggu
(regimen kontinu) atau
250 mg/hari selama 12 hari/bulan untuk 3 bulan
- Flukonazol 50 mg/hari selama 2 minggu atau
200-300 mg/minggu selama 2-4 minggu
Bayi
*Scalp
- Antijamur topikal: sampo ketokonazol 2% 2
kali/minggu selama 4 minggu
- Emolien: white petrolatum ointment sebagai
penggunaan sehari-hari
- AIAFp: krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol
setiap 12 jam
*Non scalp
- Antijamur topikal: krim ketokonazol 2% 1 kali
sehari selama 7 hari
- Kortikosteroid topikal kelas I: krim hidrokortison
1% 1 kali sehari selama 7 hari
Vaginitis Servisitis
Definisi Infeksi mukosa vagina dan vulva oleh Sindrom klinis akibat bertambah banyaknya Infeksi vagina yang disebabkan oleh Infeksi oleh Neisseria Infeksi pada serviks yang disebabkan oleh
candida, khususnya Candida albicans. organisme komensal dalam vagina, serta Trichomonas vaginalis, dapat bersifat akut gonorrhoeae pada serviks bakteri selain kelompok gonore yang
berkurangnya organisme Lactobacillus yang atau kronik, dan penularannya melalui ditandai dengan adanya duh tubuh
menghasilkan hidrogen peroksida kontak seksual
Etiologi Candida albicans - Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Neisseria gonorrhoeae - Chlamydia trachomatis
Serovar chlamydia
- Bacteroides sp.p, Protozoa, motil dgn flagel Bakteri gram (-), diplococcus berbentuk biji A-C : penyebab Trakoma
- Fusobacterium Cek dengan pergerakan/motilitas kopi D-K : penyebab urethritis
L1-L3 : Limfogranuloma venereum
- Prevotella Masa inkubasi: 4-28 hari Masa inkubasi 2-5 hari
- Mycoplasma Genalium
Satu-satunya spesies Trichomonas yg Umumnya co-infeksi dengan klamidia
- Peptostreptococcus bersifat patogen pd urogenital Berdasarkan morfologi : tipe 1,2,3,4 (virulence
- Ureaplasma urealyticum
- Mobiluncus app Bentuk : buah pir, namun bersifat amoeba itu 1,2)
Masa inkubasi 1-3 minggu
- Mycoplasma homidis saat menempel di sel epitel
Bag anterior 🡺 memiliki 5 flagel (4 flagel 🡪 Bersifat tahan asam, tidak tahan lama di udara
maju mundur, 1 🡪 menempel pd membrane bebas, cepat mati pada keadaan kering, serta tidak
undulant) tahan suhu diatas 39◦C dan zat disiinfektan
Bag posterior 🡺 axostyle 🡪 menempel pd sel
Mukosa yang paling mudah terinfeksi ialah mukosa
inang & mitosis
epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum
berkembang dgn cara membelah diri (binary berkembang (imatur), yakni pada uretra, endoserviks
fission) serta pada vagina wanita sebelum pubertas
hidup di luar tubuh manusia (di lingkungan yg
lembab) 🡪 2 jam
hidup di urin, sperma, air 🡪 24 jam
Epidemiologi 3 dari 4 (75%) wanita pernah mengalami Sering ditemukan pada: - Pasien dengan aktivitas seksual tinggi IMS tertinggi ke-2 di Indo Wanita < 25 tahun
episode KVV sepanjang hidupnya - Wanita usia produktif - Wanita > pria Pria 20-24 tahun
- Aktif seksual Usia 15-24 tahun
- Pengguna AKDR (IUD) Chlamidiasis > 90 juta kasus/tahun
- Melakukan bilas vagina (douching) Prevalensi IMS di Bandung 37,4% berupa 15% infeksi endoserviks disebabkan oleh
kasus gonore, klamidia 34,5%, dan sifilis chlamydia
25,2%.
Faktor Risiko - Aktif berhubungan seksual/multiple sex - Aktivitas seksual beresiko tinggi - Multiple partner
partner - Multiple sex partner (>1 dalam - Berhubungan sex dgn penjaja sex dlm 1 bln terakhir
- Pengguna IUD 1 bulan terakhir) - Usia <21 thn
- hamil - Berhubungan seks dgn - Mengalami 1/lbh episode IMS dlm 1 bln terakhir
- Coitus usia muda penjaja seks 1 bulan terakhir - Tdk memakai pengaman (kondom)
- Melakukan bilas vagina (douching) / - Mengalami 1/lebih episode IMS - Low socioekonomik & edu level
dalam 1 bulan terakhir
menggunakan sabun pembersih vagina - Narkoba
- Perilaku pasangan seksual
berisiko tinggi - Mengalami satu atau lebih episode infeksi menular seksual
- dalam 1 bulan terakhir
Gejala Klinis - Duh tubuh putih seperti Keluhan: Akut: - Duh tubuh vagina - Duh tubuh vagina
keju (creamy) - Duh tubuh berbau amis - Duh tubuh berwarna putih mukopurulen/purulen, kuning mukopurulen di endoserviks
- Gatal kehijauan, berbusa yang terasa (awalnya sedikit, dalam 24 jam - Disuri
- Gatal/iritasi pada vulva
- Disuria menjadi banyak) - Pyuria (peningkatan jumlah
- Nyeri dan panas selama dan gatal
- Dispareunia - Disuria interna sel darah putih dalam urin
sesudah senggama - Gatal - Perdarahan uterus diantara - perdarahan paska koital atau
- Disuria 🡪 tanya nyerinya di - Disuria
Pemeriksaan Klinis: menstruasi pada intermenstrual
lubang/bibir kemaluan - Dispareunia
- Duh vagina berwarna abu-abu - Menoragia - Nyeri perut bagian bawah
- Sekret susu PECAHAN SUSU - Nyeri perut bawah - Nyeri perut / panggul bawah - Perdarahan bila tersentuh
- Status generalis : bb bisa yg homogen, berbau amis, melekat di - Dinding vagina tampak kemerahan dan
obesitas dinding vagina (dapat terlihat di labia dan sembab - Erosi serviks
fourchette) - Gambaran strawberry appearance
- pH sekret sekitar 4,5-5,5 >4,5
- Tidak ditemukan tanda peradangan Kronik:
- Gambaran serviks normal - Gejala ringan
- Sekret vagina tidak berbusa
Laboratorium pH vagina >4,5 - pH : 4,5 - 5,5 > 4,5 - pH <4,5?? Gram: Gram: tidak bisa lihat klamidianya hanya
- Specimen @ dinding vagina Whiff test - NaCl: pergerakan T. vaginalis - Diplokokus intraseluler Gram liat PMN
Spesimen @ dinding vagina negatif (+) → obati dengan gonore - PMN >30 per lapang pandang besar
KOH 10% (+) saat speculum di teteskan KOH menjadi → obati dengan trikomoniasis
dan non gonore - Diplokokus Gram negatif (-)
bau amis - KOH: pseudohifa dan blastospora (-)
Pseudohifa, blastospora / budding yeast → - PMN >30/LPB - KOH: pseudohifa dan blastospora (-),
obati sebagai kandidiasis - NaCl: clue cells >20% - NaCl: Trichomonas vaginalis (-)
Clue cell : epitel dikelilingi bakteri → obati Specimen @ cervical canal - Inclusion bodies
Gram: pseudohifa & blastospora, clue cell dengan vaginosis bakterialis
(-) - Gram: clue cells Specimen @ cervical canal
- KOH: pseudohifa dan blastofora (-)
Gambaran: clue cells (+)
Kultur & Harusnya IMS selalu: Harusnya IMS selalu: Kultur (Gold standard) : medium Diamond Kultur (Gold standard): PCR (Dx definitif)
Penunjang hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR betul hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR (TYM) Media transport : transgrow & struart Kultur (Gold standard)
Harusnya IMS: Media pertumbuhan : Thayer martin agar
hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR
Uji sensitivitas N. gonorrhoeae
Harusnya :
hiv, sifilis, hbsag, hep c dan PCR
Komplikasi Meningkatkan risiko STD lain (HSV, Meningkatkan risiko IMS lain (HSV, chlamydia, Meningkatkan risiko STD lain (HSV, ● Salpingitis ataupun PID yang Chlamydia :
chlamydia, gonorrhoea) gonorrhoea) chlamydia, gonorrhea,HIV) simptomatik/asimtomatik yg dapat - Fitz-Hugh Curtiss Syndrome =
Perempuan: Meningkatkan risiko kanker mengakibatkan jaringan parut pada penempelan kapsul hati ke
PID Ektopi : membrane endocervix meluas ke serviks, infertilitas tuba 🡪 infertiltas atau kehamilan peritoneum
Komplikasi kehamilan (premature, BBLR) ectocervix (warna merah (epitel) di meatus ektopik. - Salpingitis/PID
cervix meluar ke ectocervix) Laki: epididymitis, prostatitis, ca prostat, ● Urethra 🡪 para urethritis simptomatik/asimtomatik →
PID → cek dgn nyeri goyang (+) infertilitas ● kelenjar Bartholin🡪bartolinitis jaringan parut pada tuba →
● Disseminata 🡪 arthritis akut , infertiltas atau kehamilan ektopik.
(T.vaginalis dpt menyebabkan kelainan tenosynovitis, dermatitis, kombinasi - Akut PID🡪demam, nyeri perut
morfologi & gangguan pergerakan sperma 🡪 ● Endocarditis, meningitis. bawaj, muntah, cervical, uterine,
meningkatkan kekentalan sperma ● Neonatal infection🡪 pertumbuhan and adnexal motion tenderness
retardasi, BBLR, premature, - Reactive arthritis🡪 individu
kebutaan, kematian janin. dengan HLA-B27 punya resiko
● Neonatus🡪 dapat tertular ketika tinggi
melahirkan melalui birth canal dari - Perinatal infection🡪 conjunctivitis
kontak dengan sekret yang (opthalmia neonatorum) dan
mangandung infeksi pneumonia
● Ophtalmia neonatorum🡪 profuse dan - Opthalmia neonatorum🡪 terjadi
purulent ocular discharge disertai 1-2 minggu setelah kelahiran🡪
erythema dan pembengkakan pada profuse dan purulent ocular
kelopak mata🡪 severe perforasi pada discharge disertai erythema dan
kornea atau menyebabkan skaring / pembengkakan pada kelopak
kebutaan mata🡪 severe perforasi pada
● Pharyngitis kornea atau menyebabkan
● Proktitis = peradangan di rektum skaring
- Neonatal chlamydial pneumonia🡪
8 minggu setelah kelahiran,
adanya gejala pada hidung,batuk,
tacyhpneu, tidak ditemukan
wheezing
DDx 1. Bacterial vaginosis - Kandidiasis vaginalis - Servisitis non gonore (chlamydia - Servisitis klamidiosi
2. Trichomoniasis - Vaginosis bakterial trachomatis) - Servisitis gonore
3. Gonorrhea - Vaginitis bakterial - Servisitis mycoplasma
- Trikomoniasis
- Kandidiasis vulvovaginalis
2nd :
Nistatin 100.000 IU intravaginal, 7hari
Gambar
Definisi Peradangan pada uretra yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae Peradangan pada uretra yang TIDAK disebabkan oleh kuman diplokokus Gram negatif intraseluler
Epidemiologi Terutama mengenai : pasien muda, kulit berwarna, tidak menikah, penduduk kota dengan tingkat pendidikan rendah Terutama mengenai : pasien keadaan sosial ekonomi lebih tinggi, usia lebih tua, aktivitas seksual yang lebih tinggi.
Pria > wanita, golongan heteroseksual > homoseksual
Komplikasi - Lokal: Tisonitis (radang kelenjar Tyson), Parauretritis, littrits (radang kelenjar littre) dan cowperitis (radang Chlamydia T
kelenjar Cowper) - Epydidimitis
- Menjalar ke atas (asendens): epididymitis , orkitis, Prostatitis, vesikulitis, funiculitis, infertilitas. - Proctitis
- Infeksi dari uretra pars posterior🡪 Trigonitis (polyuria, dysuria terminal, dan hematuria) - Reactive arthritis🡪 individu yang memeliki mutase HLA-b27 memiliki resiko tinggi
- Disseminata🡪 Tenosynovitis, arthritis, dermatitis (disseminated disease occurs in 0.5% to 3% of cases and
is associated with a classic triad) endocarditis, meningitis. Mycoplasma dan ureaplasma spp
- Disseminated🡪 terutama pada pasien immunocompromised🡪 respiratory tract invasion, osteomyelitis,
infectious arthritis
Terapi Cefixime 400 mg tunggal PO ga ada sediaan 400mg jadi berika 2 KAPSUL beb Khusus :
Levo 500 mg tunggal PO → 250 mg katanya buk, tapi jarang dikasih biasanya cefixime, kanamisin, dan Azitromisin 1gr single dose per oral langsung berikan 2 tablet karena sediaannya 500 mg beb
ceftriaxon. Levo rawan resisten
ATAU
2nd :
Eritromisin 4x500mg/hari, PO, 7hari
ULKUS GENITAL (ujian)
Sifilis(ulkus durum) |Chancroid (ulkus mole) |Herpes Genitalis |Limfogranuloma Inguinal & Tenereum
Definisi Infeksi pada genital yang disebabkan oleh HSV dengan gejala klinis berupa Penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat, disebabkan oleh Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum, sangat
vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem Haemophilus ducreyi kronik dan bersifat sistemik.
Epidemiologi Nomor 1 di dunia Tersebar di tropic dan subtropik. 10,6 juta kasus sifilis pada 2008 (globally), insidensi sifilis pada tahun
11,29 % manusia 14-40 tahun Frekuensi pada wanita lebih rendah. 2005 dan 2008 sama (WHO 2008).
Rates of HSV-1 infection : men = women. Di amerika jarang 2009-2010 → peningkatan yang terbesarpada usia 20-24 tahun dan
HSV-1→ more prevalent virus worldwide. Sercara global prevalensi tidak diketahui 25-29 tahun .
HSV-2 infections → less frequent Indo 2020 833 jarang Peningkatan penularan sifilis pada laki-laki > perempuan (CDC, 2011).
Laki perempuan 4:3 82,9% → laki suka laki
Prostitusi kelas rendah, sirkumsisi bisa menurunkan , RF HIV
Etiologi Herpes Simpleks Virus tipe I dan II Haemophilus ducreyi Treponema pallidum
kalo genital biasanya HSV 2 (HSV 1 → Mata)
Transmisi Kontak lesi mukosa sekresi genital sekresi oral Kontak seksual 1. Seksual kontak
2. Vertikal ibu anak
3. Kontak langsung
4. Transfusi darah
Gejala Klinis
Inkubasi 10-90 d
1. Sifilis primer/ ulkus durum : 10-90 hari komp 4
a. ulkus soliter, bulat/lonjong, terapi teratur, batas tegas, dasar
bersih seperti daging mentah, tidak ada eksudat, tidak nyeri
b. indurasi dan indolensi (+) seperti tulang rawan
c. pembesaran KGB, bilateral, kenyal, tidak nyeri
d. Lokasi : penis anus vagina cervix/ oral cavity
e. Sembuh sendiri 3-6 minggu no obat
f. Sembuh obat 1-2 minggu
g. Histo : papilary dermis edema dan infiltrat interstisial
2. Sifilis Sekunder (roseola sifilitika) : 3-12 weeks fitz (6bln)
Komp 3
a. 6-8 minggu setelah primer, dapat terjadi selama 9 bulan
b. Ruam yang tidak gatal/nyeri di hamper semua bag tubuh
terutama telapak tangan dan kaki
c. great imitator karena tidka gatal seribu wajah
d. gejala prodromal (+)
Episode akut pertama inkubasi 4 d Gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan e. lesi generalisata tidak gatal tidak nyeri
- No riwayat sebelumnya sering disertai pernanahan kelenjar getah bening regional. f. lesi : macula, papula, nodular, papuloskuamosa, pustular,
- Gejala lebih parah pelepasan virus lebih tinggi Biett collarete
g. erosi mukosa : mulut, kerongkan, glans penis, vagina,
- Leis ekstensif Dengan perjalanan lesi :
serviks, anus split papul sisi mulut
- Laki → glans batang penis Papul eritem → pustule → ulcer h. pembesaran KGB generalisata
- Wanita → vulva, perineum, bokong vagina serviks (duh i. aksila dan lipatan paha dan perianal dapat timbul kondiloma
purulen kemerahan , nekrotik Ulcer : multiple, sangat nyeri, batas ireguler, bergaung lata → sseperti kutil kelamin angat menular lembab
- Penyerta → nyeri gatal disuria Dasar kotor berwarna abu/ kuning(pus+sel nekrotik) papul plak batas tegas (bisa di mukosa mulut ga cuma
- Myalgia kelamin)
- Vesikel pecah → 2-3 minggu sembuh Jumlah j. Moth eaten alopecia
Episoder akut rekuren Awal k. Onikolisis
l. Ekstremitas hiperkeratosis
- Pencetus : penurunan sel imun, stress, hormonal imbalance, Kedalaman
m. Histo : psoriasiform hiperplasia
trauma Tepi n. Bisa sembuh sendiri juga
- Gejala ringan : lesi multipel kecil kelompok vesicular genital Dasar 3. Sifilis laten no temuan klinis
perigenital Indurasi a. Laten dini : masa 1 tahun infeksi bisa jd sekunder
- Reaktivasi 3-4 x /tahun (cukup sering) → apa yang dimaksud ? KGB b. Laten lanjut : sudah > 1 tahun
- Penyerta : nyeri gatal terbakar mati rasa Nyeri Tes serologis aktif tapi sudah tidak ada keluhan (Cara hitung
- Nonklasik : lesi eritem kecil fisura : sejak terakhir hub. seksual)
- Resolusi karena punya antibodi → 6-10 hari 4. Sifilis tersier yang tidak diobati
Progress setelah 15-40 tahun, tidak menular, umunya asimtomatik
Demam, sakit kepala, myalgia, nyeri. a. Neurosyphilis
b. Kardiosyphilis
Eritem → Papula → vesikel berkelompok dasar eritem → pecah menjadi
c. Histo : Gumma granulomatousa kulit tulang liver jantung otak
krusta, kadang ada erosi/ulkus dangkal dengan dasar eritem → nodul plak merah kehitaman, ulkus dimana saja → kepala
Klasifikasi: kulit kepala supraclav → luka atrofi
1. Herpes genital inisial primer :
a. mula mula timbul eritem → papula → vesikel berkelompok Sifilis dini : sifilis primer, sekunder, laten lanjut
b. vesikel cepat pecah menjadi erosi/ulkus dangkal dengan dasar
Sifilis : laten lanjut & tersier
eritem
c. Nyeri Jumlah
d. dapat disertai gejala sistemik : demam, sakit kepala, myalgia Awal
e. duh tubuh uretra/vaginal, gatal Kedalaman
f. Limfadenopati Tepi
2. Herpes genital inisial non primer Dasar
3. Herpes genital rekurens Indurasi
- Gejala bersifat local, lebih ringan, unilateral, vesikuloulseratif, KGB
dapat hilang dalam 5 hari Nyeri
- Terdapat gatal (local), kadang nyeri, terdapat riwayat berulang,
- Terdapat pencetus : stress fisik/psikis, trauma pada saraf
Makulo papular → kusta, erupsi obat alergi morbiliformis snagat
4. Infeksi HSV Asimtomatik
gatal,
- HSV antibodi (+)
5. Herpes genital atipikal
- Ada lesi berulang di tempat yang sama dan menghilang setelah
4-7 hari.
Diagnosis - Tzank smear (menggunakan giemsa/weight : Multinucleated giant Algoritma IMS - Dark field microscope lesi di ulkus dan di kondiloma lata →
cell) (sel raksasa berinti banyak krn penggabungan keratinosit) kurang Luka → anamnesis → no vesikel ulkus multipel nyeri lunak dasar kotor tepi pergerakan spirochete/ bakteri spiral
spesifik VZV tidak teratur → penunjang → pengobatan
- PCR / Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) jarang
- Serologis IgG dan IgM anti-HSV1 & antiHSV2 → bedakan Pewarnaan gram sens 40-60% : gram (-), gambaran school of fish / railroad - Tes fluorosensi antibodi
Akut Ig G (-) dan rekuren IgG (+) track → Gram - kokus rantai berderet, fingerprint Serologis = deteksi ab dgn pancingan antigen
- PCR → sens plg tinggi → cek DNA HSV Kultur sens 75%: agar mueller hintai GOLD → kuing kelabu
- Direct fluorescence antibody → dari dasar vesikel PCR sens 95-100% amplifikasi DNA Non treponema : VDRL/RPR naik turun tidak spesifik
- Lesi aktif → indo jarang → penelitian Kultur virus (dari Tes antigen tidak terlalu rutin Serum plasma
vesikel/pustul/krusta) Tes serologi Deteksi ab terhadap lipid membran sel T. Pallidum yang
hancur (Ag cardiolipin)
Reaktif mulai minggu ke 3-4
Non reaktif di laten lanjut
antigen: cardiolipin, lesitin, kolesterol
antibodi: IgG & IgM
F(x) : nilai respon terapi, tentuin serovast
Terapi Umum Umum Harus skin test dulu uji intradermal karena banyak dulu
- edukasi dan konseling Penyakit, komplikasi cara penularan, obati pasangan seksnya, follow up hari ke Kalo anak → ada induce sinsitisasi
- apa itu herpes simpleks? RF, risiko menularkan, berasal dari asimptomatis 7 Di kulit skin test intradermal
- praktik seks aman A terutama pada individu episode(1-2 hari setelah luka Sistemik, screening HIV
sembuh) B (setia+ screening pasangan dan obati) C (condom) D Siprofloksasin 2 x 500mg/hari selama 3 hari Sifilis Primer dan sekunder
Edukasi terapi antiviral Atau Benzathine benzylpenicillin, 2.4 million IU, i.m, single dose
Wanita hamil Eriromisin base 4 x 500mg/hari selama 7 hari Or
Konseling HIV dan IMS lainnya Atau Procain benzylpenicillin, 0,6 million IU daily, i.m, 10 days
Azitromisin 1 g PO, dosis tunggal → latest evidence sudah mulai resisten
Atau Kalau alergi penicillin dan tidak hamil
Khusus IMS 2016 Ceftriaxone 250 mg IM single dose Doxycycline **) 2x100 mg orally , 30 days
Vesikel dangkal kelompok nyeri dengan/tanpa rekurensi obati HERPES or
GENITALIS → KIE Kondom HIV konseling Erythromycine***) 4x500 mg orally, 14 days bumil
Pada imunokompromis
- asiklovir 5mg/kgBB 3x1 IV selama 5-10 hr
- asiklovir 400mg 4-5x1 PO selama 5-10hr
- vasiklovir 1 gr 3x1 PO sampai teratasi
Komplikasi Herpes simpleks neonatorum 25-50% jika lahir pervaginam → 3 Bubo inguinal rupture → abses Jarisch herxheimer : setelah pemberian obat dalam 24 jam timbul
manifestasi kulit mata mulut ensefalitis Penyebaran H. ducreyi 🡪 kissing ulcer → demam, menggigil, krn banyak treponema yg mati krn pemberian
Kalo ibu rekuren justru < 3% Sikatrik obat 🡪 byk di st primer (penting buat edukasi)
Cervicitis (80%) Transmisi HIV naik 3x
Urethrtitis → dysuria Neurosifilis
Sistem repro : Endometritis, Salpingitis, Prostatitis Sifilis ophthalmikal
Herpetic sacral radiomyelitis → retensi urin Sifilis kongenital
DDx Chancroid 🡪 ulcer dalam dgn eksudat Herpes genital Infeksius → chancroid herpes simplex
Sifilis primer 🡪 ga nyeri, tunggal, ga diawali vesikel Sifilis Non infection → basal cell carcinoma
Limfogranuloma venereum
derm
Infeksi Bakteri Pyoderma (pus)
Superficial (epidermis - dermis pars fascialis) Localized dermal/ cutaneous INI NON PYODERMA Profunda
Invasive dermal/ cutaneous
Dermis Reticularis- subkutis
Impetigo
Ecthyma (impetigo Folliculitis GAK Furuncle Carbuncle Erythrasma TBC Kutis Scrofuloderma Selulitis Erysipelas
Impetigo Krustosa Impetigo Bullosa ulcerativa) CUMA BAKTERI
Definisi penyakit kulit akibat infeksi penyakit kulit akibat Penyakit yang Pyoderma yang Furunkel adalah Karbunkel : infeksi bakteri infeksi mycobacterium (M. Infeksi pada dermis dalam dan jaringan subkutan
bakteri yang ditandai infeksi bakteri yang menginvasi epidermis, menginvasi folikel nodul inflamasi yang inflamasi yang lebih superfisial yang Tb/ M. Bovis/ M. paling sering disebabkan oleh spesies
dengan lesi berupa krusta ditandai dengan lesi menyebabkan ulkus rambut berkembang di luas, lebih dalam, ditandai dengan Atypic) pada kulit akibat streptokokus dan stafilokokus, mengakibatkan
berwarna kuning seperti berupa bulla berdinding superfisial dengan Superficial → follicular sekitar folikel berkomunikasi, bercak coklat penjalaran langsung organ eritema, pembengkakan, kehangatan, dan nyeri
madu tipis yang bila pecah krusta diatasnya bockhart impetigo rambut, biasanya menyusup, yang ber kemerahan yang di bawah kulit yang telah pada bagian yang terkena.
akan menjadi krusta Deep dari folikulitis supurasi pada kulit jelas tetapi tidak terkena tuberkulosis,
sebelumnya yang inelastis yang tebal teratur, terjadi di tersering berasal dari KGB, ■ Erysipelas: variasi selulitis batas tajam,
lebih dangkal dan ketika beberapa daerah paru, tulang atau sendi. merah terang, plak edematosa akibat infiltrasi
sering berkembang furunkel yang intertriginous, atau limfatik superfisial. LEBIH MERAH TERABA
menjadi abses. berdekatan dengan maserasi SEPERTI PAPAN ada nyeri sistemik dan tidak
bergabung. pecah-pecah dan enak badan lebih sering rekuren
putih di celah jari
Bermata banyak kaki. ■ Selulitis purulen: pustula atau abses
terlokalisasi batas tidak tegas lebih sering terjadi
bullae, nekrosis, erosi, PEAU d orange
Etiologi GABHS ( streptococcus betahemoliticus, S. aureus Staphylococcus Aureus Bakteri → Staphylococcus Aureus, C. minutissimum Penjalaran infeksi Group A beta hemolytic streptococcus
(most) dan/atau Group A Staphylococcus Staphylococcus Aureus, Gram + rod mikobakterium (streptococcus pyogenes)
Streptococcus Aureus, Pseudomonas subterminal granules (endogenous spread) Staphylococcus aureus
aeruginosa
Fungal → malasezia Candida/ M.tb :
dermatophytic dermatophytes berbentuk batang, panjang
folliculitis 2-4/u lebar 0,3 – 1,5/m
Viral → herpes simplex Kulit lembab dan BTA,nonmotile, nonspora,
hangat pada area aerob, suhu optimal
lipatan pertumbuhan 37oC
Epidemiologi Utamanya pada anak anak pada anak dan dewasa Iklim tropis Umumnya pada anak-anak
Laki laki > dan dewasa muda. Wanita
perempuan > pria
Genitocrural area
(lipatan lembab)
immunocompromised
Faktor Penyakit kulit sebelumnya, Faktor pencetus : Poor Imunokompromais Iklim tropis Lebih sering pada laki-laki
Risiko Keluarga ada yang punya hygiene, Stress berat, Hygiene buruk Laki laki > Meningkat sejalan dengan usia
gejala serupa, Malnutrisi Riwayat keluarga serupa perempuan Sistemik: obese, renal hepatic disease,
Menurunnya daya tahan Faktor predisposisi : DM, Area berambut Genitocrural area connective tissue disease, malignancy
tubuh Keganasan, tdk vaksin Orang obese
BCG (ecthyma Utama :
gangrenosum karena Immunocompromise
TB), Anemia, Penyakit d
kronik lainnya Obesitas
DM
Anamnesis Papul merah gatal dan - Keluhan utama: bisul/benjolan pada Asimtomatik s.d Keluhan lama/menahun,
nyeri lokasi yang ada folikel rambut Pruritus Lesi awal : kenyal - KU: bercak merah dengan bengkak pada
Demam - Terasa panas/nyeri plaques generalisata subcutaneus nodule, batas kulit, terasa panas dan nyeri
- Perubahan lesi: bercak merah papul pada trunk, inguinal, tegas, movable, - Gejala konstitusi: demam, malaise
eritema nodul/abses sela jari kaki asimtomatik - Gejala subjektif: gatal, rasa terbakar, nyeri
- Bisa demam Lesi semakin besar dan - Faktor pencetus: gangguan barrier kulit
Excoriasi dan melembut (trauma, penyakit kulit, gigitan serangga, post
lichenification karena Akan mengalami operasi, pasca injeksi)
iritasi dari proses likuefaksi&perforasi (bentuk - Faktor predisposisi: imunokompromais,
menggaruk karena ulkus&sinus) setelah hygiene buruk, gangguan limfatik
gatal beberapa bulan - Komplikasi: selulitis, NSTI, sepsis
Pemfis Predileksi : Predileksi : Predileksi : ekstrimitas Distribusi : Skala nyeri Skala nyeri Predileksi : sela jari Predileksi :- Predileksi : Predileksi :
wajah (sekitar lubang intertrigosa (axilla, bawah (daerah-daerah :lokalisata Untuk analgesik Untuk analgesik ke 3 dan 4, ekstremitas bawah ekstremitas bawah
hidung dan mulut) inguinal), dada, yang relative banyak Predileksi : kulit 1-3 NSAID genitocrural, ketiak, Lesi : terkadang ada gejala terkadang ada gejala
punggung trauma), bokong, paha kepala (anak), area Opioid → lihat step KGB inframammary fenito sistemik sistemik
Lesi : jenggot dan kumis ledder WHO cruris, Wajah dan unilateral
Papul eritema gatal→ Lesi : Lesi: (wajah), ketiak, Predileksi : leher infra-mammary atau Lesi :
vesicle dan pustule → eritema → vesikel → ulkus (punched out) ektremitas, dan bokong KGB punggung dan paha kulit mengeras di Distribusi: regional Lesi :
rupture → papul/plaq bullae dinding tipis berisi dengan tepi indurasi, Lesi : area sela-sela jari Karakteristik: eritema Distribusi: regional
berkrusta tebal berwarna cairan kuning putih/pus meninggi dan keunguan, Dome shape pus pada Predileksi : hair Lesi :eritema, dengan/tanpa rasa merah keunguan difus, Karakteristik: eritema
kuning seperrti madu (bullae hipopion : Krusta kekuningan bukaan folikel rambut bearing sites yang indurasi, multiple gatal batas tidak tegah, merah cerah, batas
dengan dasar eritema → kl pus tertimbun didasar Material purulent biasanya terkena pustules >3 cm → Bisa pruritus di cruris disertai vesikel, bulla, tegas, tepi meninggi,
lepas dasarnya erosi bullae) → pecah → :pustule atau Bullae gesekan, oklusi → yellow gray irregular abses edema
hipopion (pusnya ada di leher, muka, ketiak, crater di tengah, → Seringnya di lipatan
Pembesaran KGB krusta dengan dasar bulla karena dan bokong bisa membuat scar inguinal → berikatan cutaneous→ ill -Eritema merah cerah,
dasar eritema, gravitasi ) permanen yang dengan diabetes, defined eritema dan batas tegas. Melibatkan
mengkilat Lesi : hard, tender, dense hipertrigliserid edema, hangat , nyeri epidermis dan dermis
nodul kemerahan mirip furunkel lebih -Umumnya bilateral
follicullocentric pada besar, lebih dalam, aksila→ Non cutaneous → -Biasanya ada trauma
hair bearing skin ada pustul multiple, hiperlipidemia → demam, takikardia dulu
yang membesar dan pecah lebih lambat, obesitas -Gejala konstitusi:
nyeri 1-3 cm sembuh ● Difus eritema, demam, nyeri badan
meninggalkan Lesi : edema merah, -Triase erysipelas:
nodul→ eritem→ jaringan parut Well demarcated, batas tidak tegas, 1.Inflamasi kulit merah
kras, nyeri→ merah kecoklatan, melibatkan cerah batas tegas
membesar → lunak superfisial, finely jaringan subkutan 2.Demam
fluktuasi, kulit scaled, finely ● Predileksi sama 3.Perbesaran KGB
menipis, central wrinkled patches, dan unilateral
pustule → rupture appear as thin ● Didahului trauma
pus cigarette paper ● Biasanya ada Dd: DKA
demam
Plak putih maserasi ● Ada gejala
(sela kaki) konstitusi
Tanda cardinal:
eritema, bengkak,
panas, nyeri+demam,
leukositosis, meningkat
inflammatory marker
Gambar 1. Common ektima
3. Ektima gangrenosum,
pseudomonas
gangrenosum
Lab,Kultur & perwarnaan Gram Pewarnaan gram Pemeriksaan Gram : Pemeriksaan Lokasi dan karakter histopatologi jaringan Gram Stain
Penunjang Group A beta hemolytic pewarnaan Gram yang superfisial kulit (biopsi kulit) Kalau ada pustule atau nanah boleh banget (jika
streptococcus gram (+) PMN banyak pewarnaan Ziehl Nielsen memungkinkan
staphylococcus aureus Bakteri titik titik Wood’s Lamp: kultur dan PCR dari dasar
gram (+) ungu banyak Coral red ulkus atau jaringan kulit, Kultur Resistensi
Kultur fluorescence laju endap darah
uji resistensi Kultur dan (coproporphyrin iii) meningkat, Lab Hematologi
resistensi →Insisi tuberculin: identifikasi Leukositosis
dan drainase blade Gram Kultur dari lesi adanya sensitisasi dari Mtb Laju endap darah
no 15 untuk terapi TIDAK RUTIN pd individu.
antibiotik yg baik stratum corneum
yg sensitif dengan periodic
kebanyakan berulang acid schiff gram
pada DM stain methenamine
immunocomprimised silver
Spesimen dari PUS (corynebacterium)
*cefixime itu buat ims jadi tuh biar kalo Kalo sedang → tetapi OAT
pasiennya nanti ims yang sudah ada saja
Kalo sudah 6 bulan
Tindakan : Insisi di fitz tapi di RSHS itu
gapernah insisi, karena karbungkeltidak Perbedaan TB paru dan
punya kantung, pus nya tidak di satu area kutis
tapi banyak folikel. Mycobacteri
Parameter simple
Parameter non simple
DDx Impetigo krustosa → DKA, - DD UTAMA KARBUNGKEL → ABSES fluktuasi no mata Tinea versicolor → lesi Pseudocellulitis
lubang hidung atau mulut pemvigus vulgaris, banyak leb
karena , tungkai juga bisa pemfigoid bullosa, Tinea cruris → ada Penyakit limfovaskular lain
- Folikulitis batas yang scalenya
Ektima combustio
- Furunkel → lebih banyak dan ada
Varicella (vesicle /bullae) central clearing
- Karbungkel → no fluktuasi
Inverse psoriasis →
- Erisipelas → keras seperti papan plaque dengan warna
- Selulitis merah mengkilap di
- Miliaria intergluteal, inguinal
dan axila
- Tinea
Non Pyoderma Leprosy
Clinical Science Klasifikasi Leprosy TYPE 1 (Reverse Reaction) TYPE 2 (Erythema Nodosum Leprosum)
Definisi A chronic granulomatous disease affecting mainly 1. WHO Definisi Reaksi hipsen yang merupakan interupsi dengan episode akut pada perjalanan lepra yang kronis -> penyebab
the skin and nerves caused by the obligate utama dari morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan leprosy (cth: kerusakan saraf).
intracellular pathogen Mycobacterium leprae. Tanda PB MB
Tipe 1 : Hipsen tipe 4 (delayed reaction)
Penyakit granulomatosa kronis yang mempengaruhi Bercak kusta 1-5 >5 Tipe 3 : Hipsen 3 (immune complex)
kulit serta saraf perifer sehingga menyebabkan
hilangnya sensasi pada kulit dengan atau tanpa lesi Penebalan saraf tepi Hanya 1 saraf > 1 saraf
kulit disertai gangguan fungsi
2. Ridley Jopling
Epidemiolo - Global 2015: 0.2/100.000 penduduk Tipe/
gi - Indonesia: ke-3 tertinggi (kemenkes januari 2018) Manifestasi
GEJALA TIPE 1 TIPE 2
- Bisa pada semua usia namun puncak insidensinya Klinis
adalah usia dewasa muda 18-
Tipe kusta PB dan MB MB
23 tahun
Prevalensi 0.71/100.000, Endemik: Jatim,
Waktu timbul Segera setelah pengobatan Lebih lama, umumnya >6bulan setelah pengobatan
Sulawesi, Papua, Maluku Jawa Barat : subang,
karawang, cirebon Keadaan Umumnya ringan (demam ringan/subfebris/tanpa Ringan-berat disertai kelemahan umum dan demam
- Pria > wanita (2:1) Umum demam) tinggi
Peradangan di Bercak kulit lama lebih meradang(merah), Timbul nodus kemerahan, lunak, nyeri tekan. Biasanya
Faktor - Tinggal di endemic kusta kulit bengkak, berkilat, hangat. Kadang hny pd sebagian pada lengan dan tungkai. Nodus dapat pecah
Risiko - Sosial ekonomi rendah lesi. Dpt timbul bercak baru
- Immunocompromised
- Kontak langsung dengan penderita dalam waktu Saraf Sering terjadi, umumnya berupa nyeri syaraf atau Dapat terjadi
yang lama gangguan fungsi syaraf. Silent neuritis (+)
- Kontak perabot rumah tangga bersama penderita
leprosy Edema (+) (--)
- Riwayat keluarga kustaàgenetic lebih rentan ekstrimitas
- Tidak vaksin BCG
- Nutrisi yang buruk Peradangan Anestesi kornea dan lagoftalmus karena Iritis, iridosiklitis, glaucoma, katarak, dll
mata keterlibatan n.V dan n.VII
- Sanitasi yang buruk dan kekurangan air bersih
- Kurangnya akses ke pelayanan kesehatan
Peradangan Hampir tidak ada Testis, sendi, ginjal, KGB, dll
- Penyakit predisposisi : crohn's disease, myocardial organ lain
infarction, diabetes melitus
GRADING GRADING
TATALAKSANA
REAKSI REVERSAL VS RELAPS (RR dan ENL)
Reaksi Ringan :
- Rawat jalan, istirahat di rumah
- Antipiretik / analgetik, obat penenang (bila perlu)
- MDT (dosis tetap)
- Hindari faktor pencetus
Reaksi berat
Prednison
Lampren
Gangguan saraf:
● Penebalan/pembesaran
● Gangguan sensori:
Paraesthesia, hiperaesthesia, hyperalgesia,
sensory loss pada lesi maupun
dermatome kulit yang terdapat lesi
● Gangguan motoris: kelemahan atau
kelumpuhan
● Gangguang otonom: kulit kering dan
retak,
MB
Usia < 5 tahun:
Rifampisin: 10-15mg/kgbb
Dapson: 1-2mg/kgbb
clofazimine 1mg/kgbb
Usia 5-9 tahun:
Rimfamicin 300mg/bulan,
Dapson 25 mg/bulan dan 25mg/hari, Clofazimine
100mg/bulan dan 50 mg 2x seminggu
Bercak putih:
3. Vitiligo -> depigmentation
4. Pitiriasis versikolor -> superficial scale, Area
predileksi: pada bagian tubuh atas (leher, dada,
punggung dan lengan atas; (badan bagian atas)
kadang dapat pula di wajah, scalp, abdomen, groin).
5. Pitiriasis alba -> scaly, lokasi
Infeksi Jamur
Dermatofitosis
Tinea Corporis Tinea Cruris Tinea Capitis Tinea Barbae Tinea Manus & Pedis Pityriasis Versicolor
Definisi Dermatofitosis pada area Dermatofitosis pada daerah Infeksi jamur pada kulit dan rambut kepala, Dermatofitik follikulitis menyerang daerah Dermatofitosis pada tangan (palmar & Infeksi opportunistic kulit disebabkan oleh
glabrous skin/kulit tidak groin, genitalia, pubis, alis mata & bulu mata oleh dermatofita androgen-sensitif (jenggot, kumis, bibir interdigitalis), kaki (plantas & jari) Malassezia sp. yang ditandai macula
berambut kecuali telapak perineal, dan perianal, s/d atas). → Invasi hair shaft hipo/hiperpigmentasi
tangan, telapak kaki, dan perut bagian bawah
groin
Etiologi T. rubrum, M. canis T. rubrum, T. interdigitale, dan M. canus, T. tonsurans Tricophyton Malassezia sp.
Masa inkubasi : 4-10 hari E. floccosum Rambut menangkap fungi → Kolonisasi - azelaic acid & decarboxylic acid →
asimtomatik → Trauma ikut membantu inhibisi tyrosinase → ganggu sintesis
inokulasi → Menyerang stratum corneum → melanin → hipopigmentasi
Menyerang hair shaft → Menyerang hair - Malassezin → induksi apoptosis dari
follicle → Tinea capitis melanosit
- Pityriactin → menyerap sinar UV →
GANGGU TANNING
- Pityrialactone → berpendar dibawah
sinar UV 366 nm
- Pityriarubin → hambat system imun
(neutrophil)
Epidemiologi Semua umur, terutama Dewasa > anak Biasa pada anak (6-10 tahun) Semua usia, terutama 20-40 tahun /
anak Laki-laki (3:1) hair folikel-> anak sebaceous gland remaja-dewasa.
Lebih banyak di perempuan
Faktor Risiko Sumber penularan : Transmisi via pisau cukur yang Sering memakai sepatu terutup Lingkungan : peningkatan kelembaban &
-penggunaan barang terkontaminasi (athlete’s foot), hygiene yang buruk
pribadi bersama Lembab
-hewan peliharaan Host : imunosupresi
(anjing/kucing)
Kebersihan :
-Frekuensi mandi & ganti
baju
-Sumber air
Lembab (keringat) :
-obesitas (>keringetan)
-baju berlapis
-baju tidak serap keringat
-pekerjaan (di luar
ruangan, tukang becak,
petani)
-geografis panas
Pemfis Predileksi : kulit tidak Predileksi : groin, pubic, 1. Noninflammatory, human, atau Lesi Superficial : Manus : Predileksi : leher, dada, punggung, lengan atas
berambut kecuali goin, genitalia, perineal dan perianal epidemic type (“grey patch”) : m.canis Papul eritem, pustule di sekitar rambut, Unilateral, diffuse dry scaling, banyak (jarang = scalp, abdomen, groin)
telapak tangan dan kaki - @ Lipatan genitocruris dan paha Inflamasi minimal, rambut berubah warna rambut mudah patah pada daerah crease
atas bagian medial = E. floccosum menjadi abuabu dan tidak berkilat, rambut Lesi :
mudah patah di atas permukaan skalp. Lesi Lesi Inflamatorik : -Hiperkeratotik : vesikel mengering,
Lesi : BATAS TEGAS - @ perut bagian bawah, pubic, Macula hipo/hiperpigmentasi/ eritem, konfluen,
tampak berskuama, hiperkeratosis, dan Mirip kerion muncul lesi sirkuler/ireguler eritema
Plaque annular atau bokong, perianal = T. rubrum dengan skuama halus
berbatas tegas karena rambut yang patah. dgn skuama difusa, garis tangan
serpiginosa dengan Berfluoresensi hijau dengan lampu Wood. semakin jelas
Lesi : BATAS TEGAS -Dishidrotik : akut → vesikel, skuama di
skuama di seluruh tepi
Plak annular berbatas tegas 2. Inflammatory type, kerion: m.canis, tepi, gatal & rasa terbakar
eritem aktif,
dengan tepi meninggi m.gypseum
Central clearing (+) Mostly oleh patogen zoofilik atau geofilik. Pedis :
Papul, vesikel (tidak tampak
-Bisa terdapat vesikel di tepi, Folikulitis pustular hingga furunkel atau Gatal terutama di sela jari, kulit berisik,
dan jumlah semakin banyak di jelas)
kerion. Banyak alopesia sikatrisial. Lesi basah, mengelupas
bagian tengah Skuama dengan central biasanya gatal, dapat disertai nyeri dan
-Bagian tengah plaque bisa clearing (peradangan aktif di limfadenopati -Interdigitalis : skuama, maserasi,
berskuama atau tidak tepi dibandingkan di bagian servikalis posterior. Fluoresensi lampu Wood eritema (mostly 3 jari lateral)
-Plak berukuran besar, tengah) dapat positif pada spesies tertentu. -Moccasin: bercak dgn skuama di
konfluens, bentuk polisiklik plantar, aspek lateral & medial kaki,
atau psoriasiform 3. “Black dot” : trichophyton tonsurans papuloskuamosa, relatif tdk radang
(organisme endotriks antropofilik). Rambut (eritema ringan di tepi lesi)
Hiperpigmentasi = tanda mudah patah pada permukaan skalp -Vesikobulous : vesikel >3mm,
sudah lama (dari eritem jadi meninggalkan kumpulan titik hitam pada vesikopustul or bullae pada kulit tipis
hiperpigmentasi) daerah telapak dan periplantar
alopesia (black dot). Kadang masih terdapat -Ulseratif akut : infeksi bakteri gram (-),
sisa rambut normal di antara alopesia. vesikopustule, ulserasi purulen
Skuama difus juga umum ditemui
4. Favus : t. schoenleinis
berat dan kronis berupa plak eritematosa
perifolikular dengan skuama. Awalnya
berbentuk papul kuning kemerahan →
membentuk krusta tebal berwarna
kekuningan (skutula) → berkonfluens
membentuk plak besar dengan mousy odor.
Plak dapat meluas dan meninggalkan area
sentral yang atrofi dan alopesia
Gambar
Lab,Kultur & Wood’s lamp : (-)/M. canis Wood’s lamp : (-) Kultur : Saboraud Dextrose Agar KOH 20% Wood’s lamp : kuning keemasan
Penunjang = kuning kehijauan pertumbuhan : warna kuning jadi merah). Tinta parker blue black
Kerokan kulit KOH 10% : Kerokan kulit KOH 10% : hifa pendek dengan
Kerokan kulit KOH 10% : tampak hifa panjang, bersepta, spora berkelompok (spaghetti & meatballs)
tampak hifa panjang, bercabang dengan double
bersepta, bercabang, contour dan artrospora Kultur jamur dengan media modified Dixon
dengan double contour
dan artrospora Kultur jamur dengan Saboraud SGOT/SGPT
Dextrose agar (SDA) → butuh
Kultur jamur dengan waktu lama (s/d 4 minggu)
Saboraud Dextrose agar
(SDA) → butuh waktu lama SGOT/SGPT → fungsi hati
(s/d 4 minggu) untuk terapi
Komplikasi -
DDx Dermatitis numularis Candidiasis woodlamps merah - Dermatitis kontak - Pityriasis alba,
Psoriasis Psoriasis Inversa Psoriasis - Pityriasis rosea,
Eritrasma Eritrasma Skabies - DKI,
Dermatitis seboroik Dermatitis seboroik Neurodermatitis
- DKA,
Pitiriasis rosea Dermatitis kontak
- DA,
Morbus Hansen tipe PB/ MB Lichen simpleks kronis
- dermatitis seboroik
Infeksi Virus
Varicella Herpes Zoster (Shingles) Morbili Herpes simpleks Moluskum Kontagiosum HPV Kondiloma akuminata
Definisi Infeksi akut primer yang disebabkan Penyakit infeksi neurokutan yang Moluskum kontagiosum adalah infeksi Kondiloma akuminata (KA) atau lebih
oleh infeksi Varicella Zooster Virus disebabkan reaktivasi kulit akibat virus DNA jenis dikenal dengan penyakit kutil kelamin
(VZV) yang menyerang kulit dan virus Varicella Zoster yang laten (pada Molluscipox. Penyakit ini atau jengger ayam merupakan
mukosa, manifestasi klinis didahului neuron ganglion sensoris radiks dorsalis, bermanifestasi sebagai papul penyakit infeksi area genital yang
oleh gejala konstitusi, kelainan kulit n. kranialis atau otonom) berbentuk kubah, berukuran 3-5 mm, disebabkan oleh human papiloma
polimorf, terutama berlokasi di bagian mengkilat, disertai dengan lekukan virus (HPV)
sentral tubuh. (delle/umbilikasi) berisi massa
berwarna putih atau badan
moluskum di tengah papul.
Etiologi Varicella zoster virus Reaktivasi VZV Molluscipox (MCV) seneng di tempat HPV 6 dan 11
inkubasi 14-21 hari dan masa penularan : paling sering pada first opthalmic division dari lembab dan basah, Transmisi HPV terjadi melalui kontak
7 hari sejak timbul gejala kulit trigeminal nerve dan spinal sensory ganglia dengan lesi epitel yang tampak
dari T1-L2 maupun dalam bentuk subklinis,
dan/atau cairan genital yang
mengandung HPV.
Faktor Penurunan imunitas Immunocompromised, stress, older age, Person to person Transmisi HPV terjadi melalui kontak
Risiko immunosupression, penurunan imun, Alat mandi → spons alat mandi dengan lesi epitel yang tampak
Acute/chronic disease Kloset mandi maupun dalam bentuk subklinis,
Berenang dan/atau cairan genital yang
Pasien HIV → marker diagnosis nya mengandung HPV.
ada moluskum di kelopak mata dan
giant → edukasi screening HIV Daerah rentan HPV
Anamn Anamnesis: Anamnesis Herpes simpleks zosteriformis → jadi Tidak ada keluhan subjektif, Anamnesis IMS
esis Riwayat gejala prodromal → demam Awalnya nyeri pada daerah tersebut dia berulang di predileksi yang sama umumnya kekhawatiran masalah
tinggi,menggigil, malais, sakit kepala, Lalu kosmetik
anoreksia, batuk, nyeri tenggorokan,
backache Bentol merah pada regio tertentu munculnya benjolan atau papul yang
Riwayat paparan susunan dermatomal berjumlah kurang dari 20 pada kulit.
Pemfis Predileksi: Masa inkubasi 7-12 hari, Masa infektif 7 hari, predileksi seluruh tubuh dan genital
dimulai pada bagian wajah dan scalp Resolusi dalam 1-2 minggu 1
kemudian menyebar ke bagian trunk Lesi umbilikasi
dan ekstremitas. (sentrifugal/sentral ke Prodrome Umbilikasi lesi merupakan tempat
perifer) - nyeri/paresthesia muncul 1-3 hari (>1 berkumpulnya partikel virus dan
minggu) sebelum kelainan kulit timbul debris, yang juga merupakan material
- Paresthetic (tingling, stabbing, mati rasa,
Lesi : nekrotik hasil proses sitosidal oleh
burning)
tersebar, berprogressi makula sistem pertahanan tubuh.
- hyperesthesia (sensitivitas berlebih)
eritem→papul → vesikel (tear
drop/dew drop on rose petal)
Infeksi aktif
→pustul →krusta. (polimorf) - Lokasi dan distribusi: unilateral, terbatas
pada kulit yang dipersarafi oleh single sensory
ganglion, Paling sering syaraf T (>50%), CN V
(10-20%), Lumbosacral (10-20%), C (10-20%)
- Evolusi lesi makula eritema → papula (24
jam) → vesikel-bulla (jernih, 48 jam) → pustul
(96 jam) → pecah jadi krusta(7-10 d) →
involusi (2-3 mgg)
perkembangan lambat dan biasanya vesicle
berkelompok pada dasar erythematous
(intraneural spread)
Variasi Klinis :
1. Hepes zoster sine herpete : nyeri segmental
tanpa lesi
2. Herpes zoster abortif : eritema w/wo vesikel,
lgsg resolusi
3. Herpes zoster aberans : melewati midline
tubuh
4. Herpes zoter disseminate : >20 vesikel
diluar dermatom
5. Opthalamic zoster : V1
6. Second and third divsion trigeminal nerve
(HZ trigeminal III)
Gamba
r
Kriteria Tanda Tanda klinis dan PE dan penunjang
diagnos klinis dan
is PE dan
penunjang
Lab, Tzanck Smear Histopathology /Tzank smear Tzank smear → giant moluskum bodei Aseto white test , kadang kadang bisa
Kultur & pewarnaan giemsa dari kerokan Kultur, PCR tidak selalu keduanya dengan haemorrhoid
Penunj dasar vesikel yg masih utuh → Serologic, ELISA : antibodi Ig M & IgG
ang multinucleated giant cell spesifik Enukliasi dipencet dan dikeluarkan
massa berwarna putih ( CONFIRMED
(kerusakan desmosome pada DIAGNOSIS)
stratum spinosum →
dan terjadi fusi achantolysis
keratinocyte)
Degenerasi,
Tata Umum : Umum : 10-20 mg/kg bb paracetamol anak Asiklovir 3x400 mg 7 hari mencegah penularan dan penyebaran Vaksin HPV
laksana Edukasi penyakit, pencetus dan Edukasi reaktivasi virus —> 100 mg —> 3x sehari / diulang dari Molluscipox (MCV). -sevariks 16 18
predisposisi Jaga jarak
Edu Self limiting tapi bisa infeksi Istirahat, jada imunitas tubuh, gizi baik 1. Menutup lesi menggunakan Gardasil HPV 611
sekunder Jangan menggaruk pakaian atau perban,
Kebersihan tubuh Tidak menular kok pa 2. menjaga kebersihan tangan,
Hindari gesekan menghindari memegang atau
Karantina, cegah penularan Khusus: menggaruk lesi
Gizi dan nutrisi cukup Topikal : 3. tidak menggunakan alat
• vesikel intak: bedak salisil 2% pribadi bersama orang lain.
Khusus: (mencegah vesikel pecah), bedak kocok 4. Jangan dipencet, cegah
Topikal : calamin à calamin lotion (menurunkan pembentukan jaringan parut ,
• Vesikular: Bedak asam salisilat 2% nyeri &gatal) pendarahan, dan transmisi
2x sehari • Vesikel pecah dan basah : kompres
• Vesikel pecah: antibiotik topikal terbuka NaCl 0.9% dan krim antibiotic Orang-orang di sekitar pasien
mupirocin 2% (Mupirocin) dianjurkan untuk tidak menyentuh kulit
3x/hari Kompres dingin (calamine lotion, pasien, tidak memakai benda pribadi
cornstarch, baking soda) bantu bersama pasien, serta tidak
Sistemik : meredakan gejala lokal & pengeringan melakukan hubungan seksual dengan
lesi vesikular. *jangan pakai pasien. [14]
Tidak semua kasus varicella diberika glukokortikoid! Terapi destruktif lesi
terapi sistemik • Infeksi sekunder : krim antibiotik.
Ekskoriasi
• Dewasa Antivirus Acyclovir Sistemik : Enukleasi badan moluskum dan EKsisi
5x400mg/ hari selama 7hari • Antivirus (≤ 72 jam setelah lesi muncul/ dengan anestesi topikal
• Neonates 10 mg/kg 3dd / 500mg/m2 selama msh ada lesi utuh) Topikal retinoin gaenak efek
setiap 8 jam selama 10 days) sampingnya
• Anak 2 - <18 tahun → Acyclovir 20 Asiklovir 5x800mg/ hari selama 7-10 hari krioterapi
mg/kg oral 4x per hari selama 5d Valasiklocir 3x1000mg/hari selama 7 hari Anak Asam salisilat konsentrasi tidak
confirmed dr mira Famsiklovir 3x500mg/hari selama 7 hari terlalu tinggi,
• Hamil → tidak rekomen asiklovir • Paracetamol, NSAID, tramadol, opoid
• Pneumonia → acyclovir 10mg/kg IV ringan
every 8 h 7-10d • Metilkobalamin 3 x 500 mg Terapi masih belum ada
(neuroprotector)
Simtomatik : • Tricyclic antidepressant, garbapentin
• Demam: paracetamol 3xsehari untuk pasien dengan faktor resiko post Gold standard: GA ADA
apabila demam herpetic neuralgia. HAHAHHAHAH masih dalam
• Gatal: cetirizine 10 mg 1x sehari penelitian
apabila gatal Tidak perlu topikal → gabisa menembus
juga dia udah saraff gt loh
Clovar acyclovir
Kompres terbuka untuk erosinya
Infestasi Parasit
Definisi Infeksi kulit & rambut kepala manusia yang disebabkan .reaksi hipersensitivitas/ alergi pada kulit akibat Penyakit kulit menular akibat infestasi sarcoptei scabiei var.hominis Penyakit yang disebabkan oleh cacing
kutu kepala gigitan (bukan terhadap sengatan) dan kontak dengan di epidermis kulit tambang yang hidup pada hewan
serangga. Gigitan hewan serangga → menimbulkan
Pediculus → parasit obligat → harus hisap darah reaksi peradangan yang bersifat lokal sampai sistemik
manusia untuk hidup
Etiologi Dibagi berdasarkan regio Gigitan hewan serangga misalnya oleh nyamuk, lalat, scabiei var.hominis Cacing tambang yang seharusnya pada
pediculus humanus var. Capitis bugs, dan kutu hewan
(menetaskan 5-10 telur tiap hari selama 30 hari masa Life cycle : Betina hamil → s. Corneum- stratum granulosum (Ancylostoma braziliense, Ancylostoma
hidup) Path : 2-3mm/d → letakkan 2-3 telur/d dengan (chewing & body motion) → caninum, Uncinaria stenocephala,
pruritus muncul 2-6 minggu stlh exp. 1. Reaksi tipe cepat: terjadi segera hingga 20 menit terbentuk burrow → telur menetas 3-4d → larvae→ migrasi ke Bunostomum phlebotomum, Strongyloides sp.
setelah gigitan, bertahan sampai 1-3 jam. permukaan kulit → buat terowongan ke s. corneum (melting pouch) (kecuali stercoralis)
Path : 2. Reaksi tipe lambat: pada anak terjadi lebih dari → jadi nimfa dalam 3-4d kecil – besar – dewasa dalam 10-14d ->
liur dan ekskreta kutu masuk kedalam kulit saat 20min sampai beberapa jam setelah gigitan serangga. mating/kopulasi: jantan datang ke melting pouch → mating → betina Path :
menghisap darah → gatal → garukan → kelainan kulit Pada orang dewasa dapat muncul 3-5 hari setelah buat burrow (bertelur) Larva masuk melalui kulit → migrasi beberapa
gigitan. sentimeter per hari di antara stratum
3. Reaksi tidak biasa: sangat segera, mirip anafilaktik. Path : corneum-st. granulosum → induksi lokalisasi
- Scabies -> memakan epidermal protein dan host plasma -> eosinophilic inflammatory reaction
downregulation dari
keratinocytes, dermal fibroblast, serta dermal microvascular
endothelial cells.
- Protective immune response -> oleh Th1 (CD4+)
- Terjadi peningkatan IL-10, akumulasi eosinophil, dan produksi total
dan specific IgE
pada host
Epidemiologi sering pada anak-anak usia muda (3-12 tahun), lebih Sebagian besar gigitan kutu terjadi di musim semi dan meyerang semua kelompok usia, ras, sos-eko Daerah tropical dan subtropical,
banyak pada wanita, musim panas, bertepatan Terutama pada anak-anak
meluas dalam lingkungan hidup yang padat (ex: dengan siklus hidup kutu Berhubungan dengan higenitas yang buruk
asrama / panti asuhan)
Faktor Risiko higenitas buruk, jarang keramas, rambut pajang, Lingkungan tempat tinggal banyak serangga Lingkungan padat penduduk Pekerjaan, bekerja tanpa alas kaki
tinggal di asrama, tinggal bersama penderita Riwayat atopi/alergi pada diri dan keluarga Bad hygiene
Low sos-eko
Gambar
Komplikasi Infeksi bakteri sekunder → pyoderma capitis Infeksi sekunder garukan Albendazole 400 mg dosis tunggal 3
hari berturut2
DDx Tinea kapitis, impetigo krustosa, dermatitis seboroik Dermatitis atopic, Gigitan serangga, Infeksi sekunder, dermatitis Skabies
kontak, prodeyma
Definisi peradangan kronis pada folikel pilosebasea, Penyakit inflamasi kronis, supuratif dan penyakit kulit yang ditandai dengan papul dan Sumbatan keringat di daerah biasa
ditandai dengan adanya lesi polimorfik berupa sikatrikal pada kulit dengan kel. Apokrin pustule kecil dengan distribusi pada daerah (biang keringat)
komedo, papul, pustul, nodus, dan kista di kelenjar keringat pada daerah lipatan periorifisium terutama sekitar mulut
tempat predileksi. (menghasilkan keringat yang mengandung lemak, Miliaria Kristalina
pada bagian tubuh yang memiliki banyak folikel Blockage occurs on the surface of the
rambut seperti kulit kepala, pangkal paha, dan ketiak) skin so that small bubbles measuring
1-2 mm in size contain clear liquid.
This sweat biang occurs in the upper
layer (miliaria cyrstalina). The visible
symptom is a small watery bintil and
looks shiny.
Miliaria Rubra
Biang sweat of this type occurs in the
middle layer. Symptoms are reddish,
itchy, watery, sore and scarred skin.
This sweat bean is characterized by
small bintil (1–2 mm), red color usually
accompanied by complaints of itching
and soreness.
Miliaria Profunda
Biang sweat this type is found in the
deeper layers of the skin. Miliaria
profunda usually arises in the state of
the repeatedly occurring miliaria rubra.
In this type of sweat there are hard
white spots and measuring 1–3 mm,
the skin is not red, but this case is
rare. Because of the deeper location of
sweat blockages, clinically more in the
form of bintil-bintil than bubbles
containing liquid.
Epidemiologi peak age terbesar pada remaja umur 16-19 Onset saat pubertas, Lebih sering pada wanita Biasanya terjadi pada dewasa muda dan dewasa
tahun pada pria atau 14-17 tahun pada wanita. dengan predominansi pada perempuan
Hurley stage:
I. rekuren abses tanpa scar/sinus formation
Ii. with scarring & sinus tract formation separated by normal
skin
Iii. diffuse scaring, interconnected sinus, minimal/no normal
skin
Gambar
DDx Rosasea → lesi di sentral wajah yang menonjol/cembung, Furuncle, Carbuncle Dermatitis atopic pada anak -
kemerahan pada kulit dan telangiektasi Rosacea
Dermatitis perioral (sekitar mulut) Acne vulgaris
Erupsi akneiformis (monoformik, ec drug use) DKA
Folikulitis stafilokokal (untuk pustula)