Sebagaimana ungkapan yang sudah sangat sering kita dengar, atau bahkan
mungkin juga sering kita ucapkan, bahwa “tak kenal maka tak sayang”, maka kita
tidak akan mungkin sayang kepada sesuatu sebelum kita mengenalnya. Demikian
Organisasi terbesar di dunia amal usaha-nya ini, jika orang tersebut tidak
mengenal Muhammadiyah.
itu sendiri. Pengertian Muhammadiyah bisa ditinjau dari 2 (dua) segi, yaitu
segi Istilah.
“iyah” berarti pengikut. Jadi secara bahasa, muhammadiyah berarti pengikut Nabi
dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada
Qur’an dan As-Sunah sebagai dasar organisasi, juga sebagai pedoman dalam
pergerakannya.
Sejarah
banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis
dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain
itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan
Kyai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom
Kraton Yogyakarta, yang kemudian diputuskan Kyai Dahlan setelah melalui salat
istikharah (Darban, 2000: 34).[2] Pada masa kepemimpinan Kyai Dahlan (1912-
tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa
Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah
sinar yang mengarah kesegala penjuru, dengan sinarnya yang putih bersih
ila-ha illa Allah” (saya bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan kecuali Allah), dan
Allah). Seluruh gambar matahari dengan atributnya berwarna putih dan terletak
Allah. Dalam system tata surya matahari menemapati posisi sentral (heliosentris)
yaitu menjadi titik pusat dari semua planet-planet lain. Matahari merupakan benda
langit yang dari dirinya sendiri memiliki kekutan memancarkan sinar panas yang
sangat berguna bagi kehidupan biologis semua mahluk hidup yang ada dibumi.
kehidupan secara biologis bagi seluruh mahluk hidup yang ada dibumi, maka
secara spiritual, rohaniah bagi semua orang yang mau menerima pancaran
sinarnya yang berupa ajaran agama Islam sebagaimana yang termuat dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Ajaran Islam yang hak dan lagi sempurna itu seluruhnya
berintikan dua kalimat syahadat. Kehidupan rohaniah karena sinar dua kalimat
beriman! Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeruh
sahabat Nabi Isa as. Yang jumlahnya dua belas orang. Karena tekad dan semangat
telah teruji secara meyakinkan maka Allah pun berkenaan mengabadikan mereka
dalam salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu surat as-Shaf ayat 14: “Wahai’ sekalian
sebagaimana ucapan Isa putra Maryam kepada kaum Hawary: “siapa yang
segolongan bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir: maka kami
berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh
tinggi agama islam. tidak ada motif lain kecuali semata-mata mengharapkan
oleh iman dan ikhlas maka kekuatan apa pun tidak ada yang mampu
Indonesia dalam rangka merealisasikan ajaran agama Islam yang penuh dengan
kedamaian, selamat dan sejahtera bagi umat manusia (al-Anbiya’ ayat 107)
lirik lagu Sang Surya (Mars Muhammadiyah)