Anda di halaman 1dari 6

MANUAL BOOK SISTEM TANGKI AIR HUJAN

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

PKM RW21 KELURAHAN CIPAGERAN, SOLUSI KEKURANGAN AIR BERSIH


DENGAN TEKNOLOGI MEMANEN AIR HUJAN SESUAI STANDAR AIR BAKU DAN
INSTALASINYA

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

No.Kontrak: 006/SP2H/PPM/LL4/2021 tanggal 19 Juli 2021

Ketua/Anggota Tim

Dr. Ir.,Ariani Budi Safarina,MT/NIDN 0430076202 (Ketua)


Iin Karnisah.,ST.,AMd/NIDN 0013106303 (Anggota1)
Dr AMIR NUYMAN S.Psi,M.Psi/NIDN 0413057505 (Anggota 2)

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


NOVEMBER 2021
I. LOKASI SISTEM TANGKI AIR HUJAN RW 21 KELURAHAN CIPAGERAN

RW 21 Kelurahan Cipageran yang menjadi mitra PKM, berada pada elevasi 1030 m MSL di
perbatasan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat seperti ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1 Lokasi RW 21 Kelurahan Cipageran

Sistem pemanen air hujan ini terdiri dari dua sistem tangki terasering di RT 02 dan RT 04
masing-masing dengan kapasitas 1500 liter dengan rincian tangki utama kapasitas 1000 liter dan
1
tangki limpasan kapasitas 500 liter, sehingga total kapsitas tangka adalah 3000 liter. Pada setiap
sistem tangki terdapat tangki filter penyaring di hulu tangka utama yang berisi filter agregat dan
ijuk.

Kepemilikan lahan tangki berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Tangki utama RT 04 berlokasi di tanah milik Ibu Yayah pada elevasi 959.80 m MSL dan
tangki limpasan berlokasi di tanah milik Ibu Yani pada elevasi 985.56 m MSL
2. Tangki utama RT 02 berlokasi di tanah milik bapak Suryana pada elevasi 964.93 m MSL
dan tangki limpasan pada elevasi 968.87 m MSL

2
II. DATA TEKNIS SISTEM TANGKI AIR HUJAN RW 21 KELURAHAN
CIPAGERAN
Tangki utama RT 04 berlokasi di tanah milik Ibu Yayah pada elevasi 959.80 m MSL dan tangki
limpasan berlokasi di tanah milik Ibu Yani pada elevasi 985.56 m MSL.

Gambar tangki RT 04

Air yang mengenai luas area tangkapan /atap selanjutnya akan melalui tahapan filterisasi pada
tangki dan akan dialirkan ke rumah warga terdekat dan pada tangki limpasan dengan pipa dengan
sistem terasering. Pipa yang digunakan sebagai berikut:
1. Pipa 2 ½ inch dibutuhkan sepanjang ± 1,5 meter
2. Pipa 2 inch dibutuhkan sebanyak ± 0,3 meter
3. Pipa ¾ inch dibutuhkan sebanyak ± 34,05 meter

3
4. Sambungan pipa ukuran 2 ½ inch sebanyak 4 buah
5. Sambungan pipa ukuran 2 inch sebanyak 1 buah
6. Sambungan pipa ukuran ¾ inch: - Sambungan L = 8 buah
- Sambungan T = 1 buah

Selanjutnya, tangki utama RT 02 berlokasi di tanah milik bapak Suryana pada elevasi 964.93 m
MSL dan tangki limpasan pada elevasi 968.87 m MSL.

Gambar tangki RT 02

Sama seperti pada RT 04, air yang mengenai luas area tangkapan /atap selanjutnya akan melalui
tahapan filterisasi pada tangki dan akan dialirkan ke rumah warga terdekat dan pada tangki
limpasan dengan pipa dengan sistem terasering. Perbedaannya hanya pada arah aliran dan jumlah
pipa yang digunakan. Pipa yang digunakan sebagai berikut:
1. Pipa 2 ½ inch dibutuhkan sebanyak ± 1 meter

4
2. Pipa 2 inch dibutuhkan sebanyak ± 0,3 meter
3. Pipa ¾ inch dibutuhkan sebanyak ± 41,82 meter
4. Sambungan pipa ukuran 2 ½ inch sebanyak 2 buah
5. Sambungan pipa ukuran 2 inch sebanyak 1 buah
6. Sambungan pipa ukuran ¾ inch: - Sambungan L = 13 buah
- Sambungan T = 1 buah

III. PEMELIHARAAN TANGKI AIR HUJAN RW 21 KELURAHAN CIPAGERAN

Untuk memastikan bahwa air benar-benar bersih dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari dilakukan filter pada air yang sudah ditampung di tangki. Treatment filterisasi air dibagi
menjadi 2 antara lain sebagai berikut:

1. Secara Fisika
Filterisasi secara fisika merupakan teknik pemisahan air dan menahan partikel padatan
dengan menggunakan media. Pada pemanen air hujan ini digunakan bahan agregat dan
ijuk.
2. Secara Kimia
Sedangkan secara kimia, untuk menyaring agar lebih air lebih bersih digunakan kaporit
sebanyak 20 gram pada setiap 1000 liter air inflow ke tangki dan didiamkan selama ± 1 jam
untuk bisa digunakan. Penggunaan kaporit adalah salah satu treatment kimia untuk
menghilangkan bakteri dan coli.

Anda mungkin juga menyukai