Anda di halaman 1dari 5

Available online at: http://journal.unimed.ac.id/index.

php/jefa

Jurnal Education For All

Kurangnya Kompetensi Guru


Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Salah Satu SMPN Medan

Edward1, Enjeliana2, Martha3, Meliana4, Pasran5, Putri6, Risky7, Samuel8,


Serina9, Sulaiman10, Very11
Jurusan Pendidikan Bisnis, Universitas Negeri Medan,

Email : melianasimamora5@gmail.com

ABSTRAK

Kompetensi terkait dengan kemampuan guru sebagai mahluk social dalam berinteraksi dengan
orang lain. Sebagai mahluk social guru berperilaku santun, mampu berkomunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungan secara efektif dan menarik dengan peserta didik, masyarakat
sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal, dan dengan pihak-pihak berkepentingan
dengan sekolah. Kondisi objektif ini menggambarkan bahwa kemampuan social guru tampak
ketika bergaul dan melakukan interaksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat, dan
kemampuan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai individu yang
berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang
pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat
dibanding profesi lainnya. Ungkapan yang sering digunakan adalah bahwa “guru bisa digugu
dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk
dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Untuk itu, guru haruslah mengenal
nilai-nilai yang dianut dan berkembang di masyarakat tempat melaksanakan tugas dan bertempat
tinggal. Jurnal ini dilatar belakangi dengan adanya Tindakan yang tidak mencerminkan sosok
profesionalisme seorang guru kepada murid. Penulis ini membahas sebuah kasus yang terjadi
disalah satu sekolah SMP Medan. Adanya penyalahgunaan hak atau wewenang dalam
jabatannya yang berdampak kepada komunikasi antara guru dan murid. Tujuan penulisan ini
adalah untuk memberikan hasil pemikiran mengenai kurangnya kompetensi guru disekolah.
Penulis menyadari adanya keterbatasan kemmapuan dalam penulisan, Namun penulis berharap
dengan apa yang penulis sampaikan dalam jurnal ini dapat bermanfaat bagi diri kita serta
seluruh pembaca.

Kata kunci: kompetensi,nilai,guru.

1
Available online at: http://journal.unimed.ac.id/index.php/jefa

Jurnal Education For All

lack of teacher competence on student learning motivation


in one of the Medan Junior High Schools

ABSTRACT

Competence is related to the ability of teachers as social beings in interacting with other people.
As social beings, teachers behave politely, are able to communicate and interact with the
environment effectively and attractively with students, the community around the school and
around where the educator lives, and with interested parties with the school. This objective
condition illustrates that the teacher's social abilities appear when socializing and interacting as a
profession and as a community, and the ability to implement it in everyday life. As individuals
who are involved in education, teachers must have a personality that reflects an educator. The
demands for personality as an educator are sometimes felt heavier than other professions. The
phrase that is often used is that "teachers can be admired and imitated". Digugu means that the
messages conveyed by the teacher can be trusted to be implemented and the pattern of life can
be imitated or imitated. For this reason, teachers must recognize the values that are embraced
and developed in the community where they carry out their duties and reside. This journal is
motivated by actions that do not reflect the professionalism of a teacher to students. This author
discusses a case that occurred in one of Medan's junior high schools. There is an abuse of rights
or authority in their position which has an impact on communication between teachers and
students. The purpose of this paper is to provide ideas about the lack of competence of teachers
in schools. The author realizes that there are limitations in his ability in writing, but the author
hopes that what the author conveys in this journal can be useful for us and all readers.

Keywords: Competence,Mark,Teacher

2
Available online at: http://journal.unimed.ac.id/index.php/jefa

Jurnal Education For All

PENDAHULUAN Kasus-kasus kekerasan pada anak banyak


sekali yang dilipit oleh media massa.
Pendidikan anak seringkali tidak terlepas Contohnya saja kekerasan yang terjadi di
dari kekerasan. Di Indonesia sendiri angka salahsatu SMP Negeri 28 di Kota
kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun Medan,Sumatera Utara. Terdapat 2 oknum
selalu meningkat. Sekolah merupakan salah guru yang menghina siswanya yang yatim
satu institusi di luar keluarga yang berperan piatu,kronologi kejadian ini berawal dari
dalam mendidik dan membentuk karakter siswa tersebut yang belum membayar uang
anak. Elemen yang tidak dapat dilepaskan saku dan uang sekolah.Lalu guru tersebut
adalah hubungan antara guru dan siswa. melemparkan dan melontarkan kata-kata
Peran guru sangat penting dalam hinaan “udah miskin,bodoh,mau jadi
membentuk karakter anak dan meng- apa”kepada siswanya tersebut.(TribunNews 15
internalisasikan nilai-nilai moral pada anak. Januari 2022).
Seperti halnya orang tua, guru di sekolah Berdasarkan dari paparan tersebut,maka
selain bertugas untuk mengajar, juga artikel ini secara mendalam akan
memiliki peran yang hampir sama dengan mengungkapkan bentuk kekerasan yang
orang tua, yaitu mendidik untuk menjadi dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa.
pribadi yang baik. Dalam menjalankan Hasilnya dapat bermanfaat untuk mengetahui
perannya, guru dituntut untuk mengayomi bentuk kekerasan guru tterhadap siswa.
semua siswanya. Namun, dalam mendidik Sehingga kedepannya tidak menimbulkan
siswa-siswanya, terutama dalam hal disiplin, masalah atau pandangan negative baik
seringkali oknum guru memperlakukan siswa guru,orangtua,siswa dan sekolah yang
dengan kasar mengakibatkan terjadinya bersangkutantersebut.
tindak kekerasan terhadap siswa. Secara
umum, kekerasan didefinisikan sebagai suatu
tindakan yang dilakukan oleh satu individu METODE PENELITIAN
terhadap individu lain yang mengakibatkan Penelitian ini menggunakan metode
gangguan fisik dan atau mental. . menurut kualitatif yang bersifat deskriftif dengan
(Nurani, 2010: 86-88) Kekerasan pada siswa pendekatan fenomenologi Alferd
adalah suatu tindakan kekerasan yang Schutz(1970). Pada pendekatan ini, peneliti
dialami siswa yang dilakukan oknum guru di membuat gambaran kompleks, meneliti
sekolah dengan dalih mendisiplinkan siswa. kata-kata, laporan terinci dari pandangan
Ada beberapa bentuk kekerasan yang subyek, dan melakukan studi pada situasi
umumnya dialami atau dilakukan terhadap yang alami (Creswell, 1998:15). Peneltian ini
siswa, antara lain kekerasan fisik yaitu mengambil lokasi di SMPN 28 Kecamatan
merupakan suatu bentuk kekerasan yang Medan Johor karena di SMP tersebut
dapat mengakibatkan luka atau cedera pada pernah terjadi tindak kekerasan yang
siswa, seperti memukul, menganiaya, dan dilakukan oleh guru kepada para siswa.
lain-lain. Kemudian kekerasan psikis yaitu Sehingga SMP tersebut menjadi sorotan
kekerasan secara emosional dilakukan para warga masyarakat sekitar. Teknik
dengan cara menghina, melecehkan, mencela pengumpulan data yang di gunakan adalah
atau melontarkan perkataan yang menyakiti pengumpulan data dari artikel yang
perasaan, melukai harga diri, menurunkan mendukung untuk menindaklanjuti dan
rasa percaya diri, membuat orang merasa yang berkesinambungan dengan kasus
hina, kecil, lemah, jelek, tidak berguna dan tindak kekerasan ini Teknik analisisnya
tidak berdaya. masih menggunakan Fenomenologi dari
Schutz(1970), yang menyatakan bahwa
fenomenologi merupakan cara seseorang
3
Available online at: http://journal.unimed.ac.id/index.php/jefa

Jurnal Education For All

individu atau kelompok untuk memahami Berdasarkan hasil konsultasi Anak terhadap
kesadaran dan tindakan dari individu atau kekerasan tingkat Nasional yang dilakukan
kelompok tersebut. pada tahun 2005 (dalam
Adiningsih,2006),didapat beberapa factor
yang menyebabkan kekerasan yang
PEMBAHASAN dilakukan guru terhadap
Banyak sekali asumsi yang diajukan siswanya,beberapa factor tersebut
untuk mangkaji penyebab terjadi terangkum dalam 4 aspek,yaitu aspek dari
kekerasan yang dilakukan guru di Sekolah dalam diri siswa,dari dalam diri guru,aspek
dengan dalih membentuk suatu dari sistem pendidikan serta aspek budaya
kedisiplinan. Pertama,kekerasan yang masyarakat..
terjadi di Sekolah dapat diakibatkan oleh
buruknya sistem dan kebijakan KESIMPULAN
pendidikan yang berlaku di Indonesia.Di Kekerasan merupakan hal yang sering
Indonesia kurikulum itu sendiri di terjadi dan tidak bisa penolakan.
terapkan hanya mementingkan aspek Kekerasan dapat dilakukan oleh siapa
kognitif dan menjadi aspekafektif.Dimana
saja tanpa tahu kapan dan dimana
siswa yang tidak pandai dalam satu mata
pelajaran dikatakan bodoh.
kekerasan itu akan terjadi. Kekerasan
Kedua,kekerasan merupakan refleksi dan juga sering terjadi diberbagai
perkembangan kehidupan masyarakat lembaga,salah satunya adalah sekolah.
yang mengalami pergeseran cepat,jadi Dimana kekerasan itu dapat dilakukan
menimbulkan sikap instan solusi dan jalan oleh oknum pendidik, ada yang bersifat
pintas.ketiga kekerasan yang terjadi di fisik maupun psikis. Dari banyaknya
Lingkunagn Sekolah bisa saja disebabkan kasus dan fenomena kekerasan yang
oleh pelaku sosial-ekonomi. dilakukan guru kepada siswa di Sekolah
Juga terdapat dari berbagai factor perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut
pertama,faktor biologi,perilaku kekerasaan mengenai latar belakang terjadinya kasus
merupakan akibat dari dorongan naluri. tersebut. Ada banyak yang
Kedua,factor psikologis,perilaku kekerasan melatarbelakangi terjadinya kekerasan,
terjadi sebagai hasil dari akumulasi
mulai dari aspek diri siswa , aspek dari
membuat frustasi. Ketiga,factor sosial-
dalam guru,aspek kebijakan pendidikan,
budaya yang menjelaskan dimana
lingkungan dapat membentuk sikap bahkan lingkungan sekitar masyarakat
maupun sifat seseorang. Keempat,factor maupun sekolah, serta factor lain yang
pencetus,merupakan factor tekanan. melatarbelakangi terjadinya kekerasan di
Sekolah.
Gambar1 : factor faktor penyebab
terjadinya kekerasan di Sekolah SARAN
' Setiap kekerasan yang terjadi papsti ada
yang melatarbelakangi munculnya
tindakan itu.Tetapi disini sebagai guru
harus dapat memberikan contoh agar dapat
menjadi pedoman bagi peserta didiknya.

Sebagai guru yang professional dituntuk


agar dapat mengenali karakteristik peserta
4
Available online at: http://journal.unimed.ac.id/index.php/jefa

Jurnal Education For All

didiknya agar dapat menerapkan metode


dan pendekatan yang sesuai. Serta DAFTAR PUSTAKA
melakukan metode-metode yang dicukup
pantas untuk memberi teguran kepada Apsari, F. (2013).Hubungan Antara Harga Diri
siswanya agar tidak menganggu emosional dan Disiplin di Sekolah dengan Perilaku
peserta didik tersebut. Karena orangtua Intimidasi pada Reamaja: Universitas
menitipkan anaknya di Sekolah itu bukan Muhammadiyah Surakarta.
hanya agar pintar dalam hal https://hasbyeducation.blogspot.com/
pelajaran,tetapi juga pintar dalam bergaul, 2017/01/kompetensi-sosial-guru.html?
mengatur emosional, juga pintar dalam m=1
bidang–bidang lainnya.............................. .

Anda mungkin juga menyukai