NIM/no.BP : 2110822009
Indonesia adalah salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 31 Desember 2021,
jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa setara dengan 86,9%
dari populasi masyarakat Indonesia. Awal mula masuknya Islam ke Indonesia diyakini
berasal dari berbagai jalur seperti yang dijelaskan dalam teori dari India, teori Arab,
teori Persia dan teori Cina yang dikuatkan melalui bukti pendukungnya.
Political Islam dan cultural Islam merupakan dua istilah populer yang berkembang di
dunia Islam, termasuk di Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, political Islam biasanya
disebut dengan istilah Islam politik. Islam politik adalah Islam yang memiliki orientasi
yang kuat kepada politik dan kekuasaan. Politik Islam dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
1.Islam politik yang direpresentasikan dalam partai-partal Islam melalui sistem dan
proses politik yang sah bertujuan untuk mencapai agenda politik tertentu seperti
penerapan syariah Islam dan pendirian negara Islam. Di Indonesia, Islam politik
semacam ini pada tahun 1950-an direpresentasikan dalam Masyumi, Nahdlatul Ulama
(NU), dll. Pada masa pemerintahan Soeharto, Islam politik diwakili oleh Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), dan pada masa pasca Soeharto direpresentasikan
melalui sejumlah partai politik Islam baru seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai
Keadilan Sejahtera (PKS), dan lain-lain.
2.Islam politik yang ditampilkan dalam beberapa kelompok atau organisasi muslim dan
memiliki agenda politik yang hampir sama dengan kelompok pertama. Perbedaannya
yaitu kelompok atau organisasi ini bukan merupakan partai politik, karena mereka
tidak mengakui keabsahan sistem dan proses politik yang ada. Kelompok islam politik
jenis kedua ini yang pernah muncul di Indonesia adalah seperti seperti Darul
Islam/Negara Islam Indonesia (DI/NII), Lasykar Jihad (LJ), (FKASWJ, Front Pembela
Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jama’at Ikwanul Muslimin Indonesia
(JAMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dll.
Terlepas dari ruang lingkup islam politik terdapat istilah islam kultural dalam tatanan
kehidupan masyarakat. Islam kultural adalah Islam yang memiliki orientasi kepada
pengembangan aspek sosio-kultural dari kehidupan Islami melalui jalur non-politik
seperti dakwah Islam secara damai melalui pengembangan pendidikan, ekonomi,
kesehatan, lingkungan hidup dan sebagainya.
Melalui penyebaran Islam yang terus berlangsung disetiap wilayah Indonesia, membuat
pengaruh besar dalam Islam kultural melalui aspek sosial budaya. Hal tersebut dapat
dilihat dalam interaksi antar sesama seperti mengucapkan salam untuk memulai
sesuatu yang bisa ditemukan di tengah kegiatan dalam masyarakat. Selain itu, islam
kultural yang bercorak seni sebagai hasil cipta manusia bentuknya adalah seperti
masjid, makam, kaligrafi arab, syair, hikayat, babad, suluk dll.