Anda di halaman 1dari 6

RUJUKAN PASIEN EMERGENCY

No. Dokumen : C.7/SOP/082/05/2016

SOP No. Revisi : 01


Tanggal Terbit : 24 April 2016
Halaman : 1/2

UPTD
dr. triani
Puskesmas
Tambakboyo 19630621 198912 1
001

1. Pengertian Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan


pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab pelayanan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
2. Tujuan Untuk memberikan penanganan kesehatan lebih lanjut yang tidak bisa
diberikan di Puskesmas.
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas No. ………. Tentang………………….
4. Referensi Permenkes No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan
5. Prosedur / Langkah- 1. Petugas UGD menerima pasien
langkah
2. Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS)
3. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila tidak sadar
langsung melakukan alloanamnesa terhadap keluarga pasien dan cek A
(Airway),B (Breathing),C ( Circulation).
4. Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi kondisi
pasien sesuai indikasi medis.
5. Petugas memeriksa vital sign pasien
6. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga
7. Dokter jaga memeriksa pasien , melakukan pemeriksaan fisik
8. Dokter menemukan tanda tanda kegawatan
9. Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis dan terapi
dan atau tindakan medis yang dilakukan, rencana rujukan, alasan dan
tujuan dilakukan rujukan, risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak
dilakukan, transportasi rujukan dan risiko atau penyulit yang dapat timbul
selama perjalanan.
10. Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk tindakan rujukan dari
keluarga pasien secara tertulis.
11. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan
penerima rujukan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien
dalam hal keadaan pasien gawat darurat.
12. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima
rujukan.
13. Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas kesehatan pendamping
yang berkompeten.
14. Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang terus menerus
harus dirujuk dengan ambulans dan didampingi petugas kesehatan yang
berkompeten.
15. Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi lain yang layak dan didampingi oleh
petugas kesehatan yang berkompeten.
16. Petugas yang mendampingi harus memantau / Monitoring keadaan
pasien selama perjalanan rujukan ke tempat rujukan.
17. Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama perjalanan petugas
pendamping harus melakukan tindakan penanganan sesuai
kompetensinya dan apabila tidak dapat ditangani petugas wajib mencari
bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
18. Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan serah terima pasien
yang ditandai dengan bukti serah terima pasien yang ditandatangani
oleh petugas penerima dan di stempel oleh institusi penerima rujukan.

2/2
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan) Petugas UGD menerima pasien

Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS)

petugas menganamnesa pasien,apabila tidak sadar langsung


melakukan alloanamnesa terhadap keluarga pasien dan cek A
(Airway),B (Breathing),C ( Circulation)

Melakukan pertolongan pertama dan atau tindakan stabilisasi


kondisi pasien sesuai indikasi medis

memeriksa vital sign pasien

Dokter menemukan tanda tanda kegawatan

2/2

Lanjutkan
7. Unit Terkait IGD

8. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


perubahan

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah Petugas IGD menerima pasien?

2 Apakah Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS)?

3 Apakah Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila


tidak sadar langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasen
dan cek A (Airway),B (Breathing),C (Circulation)?

4 Apakah Petugas memeriksa vital sign pasien?

5 Apakah Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga?

2/2
6 Apakah Dokter jaga memerksa pasien , melakukan
pemeriksaan fisik?
7 Apakah Dokter menemukan tanda tanda kegawatan?

8 Menginformasikan kepada keluarga pasien tentang diagnosis


dan terapi dan atau tindakan medis yang dilakukan, rencana
rujukan, alasan dan tujuan dilakukan rujukan, risiko yang dapat
timbul apabila rujukan tidak dilakukan, transportasi rujukan dan
risiko atau penyulit yang dapat timbul selama perjalanan?

9. Apakah Petugas meminta persetujuan/penolakan untuk


tindakan rujukan dari keluarga pasien secara tertulis?

10 Apakah Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan


memastikan penerima rujukan bahwa penerima rujukan dapat
menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat ?
11 Apakah Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan
kepada penerima rujukan ?

12 Apakah Menyiapkan transportasi rujukan dan petugas


kesehatan pendamping yang berkompeten ?

13 Apakah Untuk pasien yang memerlukan asuhan medis yang


terus menerus harus dirujuk dengan ambulans dan didampingi
petugas kesehatan yang berkompeten ?
14 Apakah Dalam hal tidak tersedia ambulans, rujukan dapat
dilakukan dengan menggunakan alat transportasi lain yang
layak dan didampingi oleh petugas kesehatan yang
berkompeten?
Apakah Petugas yang mendampingi harus memantau keadaan
keadaan pasien selama perjalanan rujukan ke tempat rujukan ?
Apakah Apabila terjadi kegawatdarutan pasien selama
perjalanan petugas pendamping harus melakukan tindakan
penanganan sesuai kompetensinya dan apabila tidak dapat
ditangani petugas wajib mencari bantuan ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat ?

2/2
Apakah Sesampainya di tempat penerima rujukan, dilakukan
serah terima pasien yang ditandai dengan bukti serah terima
pasien yang ditandatangani oleh petugas penerima dan di
stempel oleh institusi penerima rujukan ?

2/2

Anda mungkin juga menyukai