Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan ke-2 (Lanjutan) tentang Alat Pendidikan

Dalam memilih alat pendidikan yang baik dan relevan, haruslah memperhatikan empat
syarat yang berikut :
a. Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat itu,
b. Pendidik yang mana yang menggunakan alat itu,
c. Peserta Didik yang mana yang dikenai alat itu,
d. Bagaimana menggunakan alat itu,
Alat-alat pendidikan yang sangat penting ialah
a. Pembiasaan
b. Pengawasan
c. Perintah
d. Larangan
e. Ganjaran
f. Hukuman.
1. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali, terutama bagi anak-
anak yang masih kecil. Anak-anak kecil belum memahami apa yang dikatakan baik dan apa
yang dikatakan buruk. Oleh karena itu, pembiasaan merupakan alat satu-satunya yang tepat.
Sejak dilahirkan anak-anak harus dilatih dengan kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-perbuatan
yang baik, seperti dimandikan dan ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan dengan teratur
dan sebagainya.
Anak-anak dapat menurut dan taat kepada peraturan-peraturan dengan jalan
membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam keluarga, di sekolah dan
juga di tempat lain.
Supaya pembiasaan itu dapat mencapai hasil yang baik, maka harus memenuhi
beberapa syarat, antara lain :
a. Mulailah pembiasaan itu sebelum anak itu mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan
dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
b. Pembiasaan itu hendaklah dilakukan secara terus menerus (berulang-ulang), teratur
sehingga menjadi suatu kebiasaan yang otomatis.
c. Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap pendiriannya
yang telah diambil.
d. Pembiasaan diawali secara mekanistis dan harus makin menjadi pembiasaan yang disertai
kata hati anak itu sendiri.
2. Pengawasan
Di atas telah dikatakan bahwa pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan.
Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan
anak berbuat sekehendaknya sehingga anak tidak akan dapat membedakan yang baik dan yang
buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari dan mana yang boleh dilaksanakan,
mana yang membahayakan dan mana yang aman.
Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, dan menjadi manusia yang
hidup menurut nafsunya saja. Kemungkinan besar anak itu menjadi tidak patuh dan tidak dapat
mengetahui kemana arah hidup yang sebenarnya.
Pendapat para ahli didik umumnya, berpendapat bahwa pengawasan adalah alat
pendidikan yang penting dan harus dilaksanakan, biarkan secara berangsur-angsur anak itu
harus diberi kebebasan.
3. Perintah
Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh
orang lain. Melainkan termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-
anak. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung akhlak yang bersifat
positif. Suatu perintah atau peraturan dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika si pendidik
sendiri juga menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu.
❖ Syarat-syarat memberi perintah antara lain :
a. Perintah hendaknya terang dan singkat, jangan terlalu banyak komentar, sehingga
mudah dimengerti oleh anak.
b. Perintah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan umur anak sehingga jangan
sampai memberi perintah yang tidak mungkin dikerjakan oleh anak itu. Tiap-tiap
perintah hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan anak.
c. Kadang-kadang perlu pula kita mengubah perintah itu menjadi suatu peritah yang lebih
bersifat permintaan sehingga tidak terlalu keras kedengarannya. Hal ini berlaku lebih-
lebih terhadap anak yang sudah besar.
d. Janganlah terlalu banyak dan berlebih-lebihan memberi perintah, sebab dapat
mengakibatkan anak itu tidak patuh, tetapi menentang, pendidik hendaklah hemat akan
perintah.
e. Pendidik hendaklah konsekuen terhadap apa yang telah diperintahkannya, suatu
perintah yang harus ditaati oleh seorang anak, berlaku pula bagi anak lain.
f. Suatu perintah yang bersifat mengajak, sipendidik turut melakukannya, umumnya lebih
ditaati oleh anak-anak dan dikerjakannya dengan gembira.
4. Larangan
Di samping memberi perintah, kita juga harus melarang perbuatan anak-anak. Larangan
itu biasanya kita keluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang merugikan, atau
dapat membahayakan dirinya.
Seorang ayah dan ibu yang sering melarang perbuatan anaknya, dapat mengakibatkan
bermacam-macam sifat atau sikap yang kurang baik pada anak itu, seperti :
- Keras kepala atau melawan
- Pemalu dan penakut
- Perasaan kurang harga diri
- Kurang mempunyai perasaan tanggung jawab
- Pemurung atau pesimis
- Acuh tak acuh terhadap sesuatu (apatis) dan sebagainya.
Syarat-syarat yang harus diperintahkan dalam melakukan larangan diantaranya :
a. Sama halnya dengan perintah, larangan itu harus diberikan dengan singkat, supaya
dimengerti maksud larangan itu.
b. Jangan terlalu sering melarang, akibatnya tidak baik bagi anak-anak yang masih kecil,
larangan dapat dicegah dengan membolehkan perhatian anak kepada sesuatu yang lain,
yang menarik minatnya.
5. Ganjaran
a. Maksud Ganjaran
Ganjaran adalah salah satu alat pendidikan yang dapat memberikan rasa senang dan
nyaman terhadap anak-anak karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.
Pendidik bermaksud supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya
untuk mempertinggi prestasi yang telah dicapainya untuk bekerja atau berbuat lebih baik
lagi.
b. Macam-macam ganjaran
Beberapa macam perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan ganjaran
bagi anak didiknya.

1. Guru mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu jawaban yang diberikan
oleh seorang anak.
2. Guru memberi kata-kata yang menggembirakan (pujian)
3. Ganjaran dapat juga berupa hadiah

6. Hukuman
Hukuman adalah alat pendidikan yang tidak lepas dari sistem kemasyarakatan serta
kenegaraan yang berlaku pada waktu itu, dengan kata lain hukuman adalah sangsi yang
diberikan oleh pendidik kepada peserta didik yang sesuai dengan jenis pelangarannya. Serta
memiliki tujuan agar peserta didik tidak mengulangi kembali kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai