Anda di halaman 1dari 16

MODUL HUKUM BISNIS KORPORASI

(EU 1010/KJ 101)

MODUL SESI 2
ORGANISASI BISNIS

DISUSUN OLEH
IKRAMINA LARASATI HAZRATI HAVIDZ, SH., MBA., Ph.D

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2021

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 16
TOPIK ATAU SUB TOPIK 1

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Melakukan identifikasi jenis umum organisasi bisnis dan dasar hukum yang
berlaku
2. Menguraikan jenis perusahaan.

B. Uraian dan Contoh


1. Organisasi Bisnis

Beberapa organisasi bisnis, terutama perusahaan, dianggap sebagai entitas


terpisah, dengan identitas mereka sendiri yang berbeda. Sebagai entitas
terpisah, organisasi bisnis ini harus, dengan kebutuhan, beroperasi melalui
pejabat, direktur, mitra, anggota, dan karyawan mereka yang bertindak atas
nama organisasi bisnis.

Jenis organisasi yang dipilih untuk menjalankan bisnis akan tergantung pada
sejumlah faktor, diantaranya:
• Jumlah individu yang akan memiliki dan mengelola bisnis.
• Implikasi pajak penghasilan.
• Perlunya menaikkan modal untuk mengoperasikan usaha.
• Struktur manajemen yang paling diinginkan untuk bisnis.
• Pentingnya tanggung jawab terbatas bagi pemilik dan manajer bisnis.
• Biaya dan formalitas yang terkait dengan pembentukan organisasi bisnis
Dengan kemungkinan

A. Organisasi Bisnis Tidak Berbadan Hukum


Organisasi yang tidak berbadan hukum tidak memiliki identitas hukum
tersendiri. Risiko dan kewajiban yang terlibat dalam menjalankan bisnis
dalam bentuk yang tidak berbadan hukum milik individu yang memiliki atau

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 16
mengelolanya. Orang-orang itu menandatangani kontrak atas nama
organisasi, dan mereka bertanggung jawab atas hutang dan kewajiban
lainnya. Ini berarti bahwa aset pribadi mereka berisiko jika aset bisnis tidak
cukup untuk menutupi semua utang dan kewajiban. Organisasi yang tidak
berbadan hukum dapat beroperasi secara relatif informal yang memberikan
fleksibilitas tetapi dapat menghasilkan kekuatan dan proses yang jelas untuk
pengambilan keputusan. Bisnis yang tidak berbadan hukum dapat dimiliki
oleh satu orang yang menjalankan bisnis sebagai pedagang tunggal, atau oleh
dua orang atau lebih yang telah bersatu untuk tujuan bersama menjalankan
bisnis.

Ada berbagai jenis asosiasi yang tidak berbadan hukum, tidak semuanya
berjalan sebagai bisnis. Asosiasi yang tidak berbadan hukum dapat dibentuk
untuk tujuan nirlaba seperti menjalankan klub olahraga atau serikat pekerja.
Di mana tujuan dari asosiasi yang tidak berbadan hukum adalah untuk
menjalankan bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan, seperti
kemitraan umum.

1) Kepemilikan perseorangan (Sole Propietorship)


Kepemilikan perseorangan adalah bisnis yang tidak berbadan hukum yang
dimiliki oleh satu orang. Misalnya, Linda menjalankan ExSciTe (yang
merupakan singkatan dari Excellence in Science Teaching), sebuah
perusahaan yang membantu guru menyiapkan eksperimen sains langsung
untuk kelas. Kepemilikan perseorangan mudah dan murah untuk dibuat
dan dioperasikan. tidak perlu menyewa pengacara atau mendaftar ke
pemerintah. Perusahaan bahkan tidak diharuskan untuk mengajukan
pengembalian pajak terpisah — semua keuntungan dan kerugian
dilaporkan pada pengembalian pribadi pemilik. Kepemilikan
perseorangan juga memiliki beberapa kerugian serius:

• Pemilik bisnis bertanggung jawab atas semua utang bisnis. Jika


ExSciTe tidak dapat membayar pemasoknya atau jika seorang siswa

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 16
terluka saat melakukan percobaan, Linda secara pribadi bertanggung
jawab.
• Pemilik kepemilikan perseorangan memiliki opsi terbatas untuk
membiayai bisnisnya. Utang umumnya satu-satunya sumber modal
kerjanya karena dia tidak memiliki saham atau keanggotaan untuk
dijual.

Jika orang lain mendatangkan modal dan membantu pengelolaan bisnis, maka
itu adalah kemitraan, bukan kepemilikan perseorangan. Untuk alasan ini,
kepemilikan perseorangan bekerja paling baik untuk usaha kecil tanpa
kebutuhan modal yang besar.

B. Organisasi Berbadan Hukum


Organisasi yang tergabung memiliki badan hukum tersendiri. Hal tersebut
harus dibuat melalui proses hukum dan bersifat mutlak meskipun ada
perubahan keanggotaan sampai prosedur hukum yang relevan berlangsung
untuk membubarkannya. Organisasi itu sendiri memiliki kewajiban dan ini
berarti ia melakukan fungsi-fungsi seperti masuk ke dalam kontrak,
mempekerjakan staf, dan menyewakan properti atas namanya organisasi.
Pemilik organisasi bisnis yang tergabung memiliki tanggung jawab pribadi
yang terbatas. Hutang dan kewajiban organisasi adalah tanggung jawab dari
suatu organisas dan bukan tanggung jawab dari masing-masing anggota,
pemegang saham, atau direksi. Jika sebuah organisasi gagal melaksanakan
kewajiban, maka perusahaan itu sendirilah yang bertanggung jawab dan dapat
dituntut atau dituntut.

Namun, dengan penggabungan dan tanggung jawab terbatas maka akan


timbul hukum yang berlaku dalam penyelesaiaannya. Dalam artian yang
sederhana, perusahaan termasuk kedalam suatu bentuk organisasi. Organisasi
dalam bentuk perusahaan telah ada untuk waktu yang lama dan, sebagai
hasilnya, suatu perusahaan dapat berkembang dengan cepat dan hukum yang
mengatur mereka dikembangkan dengan baik.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 16
C. Pengertian perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan
faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Bentuk-bentuk yuridis
perusahaan, yaitu perusahaan perorangan, firma, perusahaan komanditer,
perseroan terbatas, BUMN, dan koperasi. Mereka mempunyai kelemahan dan
kelebihannya masing-masing.

Badan Usaha didefinisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam


mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian
lain Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis
dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan. Sedangkan Perusahaan adalah
suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan upayaupaya lain untuk memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.

Menurut abdulkadir muhammad, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi


perusahaan dilihat dari jumlah pemilik, perusahaan dapat dibagi menjadi
perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan. Dilihat dari status
pemilik, perusahaan bisa dibagi menjadi perusahaan swasta dan perusahaan
negara, sedangkan bila dilihat dari bentuk hukumnya perusahaan dapat dibagi
menjadi perusahaan berbadan hukum dan perusahaan bukan berbadan
hukum.

Badan usaha yang termasuk dalam unsur-unsur perusahaan maka dalam


pelaksanaan nya ini telah diatur oleh KUH Perdata, KUH dagang dan
peraturan perundang-undangan indonesia dengan berbagai bentuk hukum.
Bentuk-bentuk hukum badan usaha adalah persekutuan perdata, firma,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 16
persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan Badan Usaha
Milik Negara.

Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang


mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan
layanan pada masyarakat. Atau definisi lain dari badan usaha yaitu
merupakan kesatuan yuridis (hukum), teknis dan ekonomis yang mempunyai
tujuan untuk mencari laba atau keuntungan.

Bagi mereka yang belum mengetahui apa itu badan usaha, pasti sering kali
menyamakan badan usaha dengan perusahaan, walaupun kenyataanya
sangatlah berbeda. Perbedaan utamanya yaitu badan usaha merupakan suatu
lembaga, sedangkan perusahaan merupakan tempat dimana badan usaha
tersebut mengelola berbagai macam faktor produksi.

Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan usaha,
yang diantaranya sebagai berikut:
• Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.
• Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan.
• Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun
jasa.
• Kebutuhan akan tenaga kerja.

Dan pemilihan atas jenis dari badan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor tersebut diantaranya:
• Tipe dari usahanya, misalnya seperti: perkebunan, industri,
perdagangan dan lain-lain.
• Luas dari jangkauan pemasaran yang akan dicapai.
• Modal yang diperlukan untuk memulai usaha.
• Sistem pengawasan yang dikehendaki.

Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 16
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 tertuang adanya konsep
demokrasi ekonomi, yaitu adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga
negaranya dengan batas – batas tertentu.

Batas-batas dalam menjalankan bisnis meliputi dua macam jenis usaha, di


mana terhadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya.
Kedua jenis usaha ini adalah :
• Jenis-jenis usaha yang vital, yaitu usaha-usaha yang memiliki peranan
yang sangat penting bagi perekonomian negara, misalnya minyak dan
gas bumi, baja, hasil tambang, dan lain-lain.
• Jenis-jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya
air minum, perlistrikan, kereta api, telekomunikasi dan lain-lain.

1) Bentuk BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah.
Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan
dan pengelolaan kekayaan tersebut pemerintah mwmbwntuk badan
usaha.

Badan Usaha Milik Negaraterdiri dari tiga jenis, yaitu Perusahaan


Perseroan, Perusahaan Jawatan dan Perusahaan Umum.

Maksud dan tujuan pendirian BUMN


i. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada
khususnya.
ii. Mengejar keuntungan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 16
iii. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan
jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang
banyak.
iv. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan
oleh sektor swasta dan Koperasi.
v. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, Koperasi dan masyarakat.

Ciri-Ciri BUMN
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional
dilakukan oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
7) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
8) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama
mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
12) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
13) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki
oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
7 / 16
14) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
15) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
16) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat.
17) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara


menjadi empat macam yaitu perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum
(perum), perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan negara diluar ketiga
macam BUMN atas UU No. 9 tahun 1969.

a) Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya
dimiliki oleh Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat.
Namun karena selalu fokus pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan
untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak terapkan lagi.
Ciri pokok berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
• Tujuan melayani kepentingan umum
• Bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak
otonom
• Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen
atau direktorat jenderal.
• Dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
• Diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa
oleh akuntan Negara dan disahkan oleh menteri.
• Modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
• Para pegawainya berstatus pegawai negeri
• Ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat
strategis

Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) yang sekarang


menjadi PT. KAI (Kereta Api Indonesia).

b) Perusahaan Umum (Perum)


Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
8 / 16
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum
berorientasi pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh
negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah
berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga Negara
menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Persero.

Ciri-ciri perum adalah :


• Tujuannya melayani kepentingan umum
• Berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
• Pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa yang berkaitan dengan hajat
banyak orang
• Dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara
perdata
• Modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang
dipisahkan
• Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri
diluar ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
• Laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan
neraca kekayaan disampaikan kepada pemerintah.

Contoh Perum : Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT


Telkom Indonesia Tbk

c) Perusahaan Perseroan (Persero)


Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas
(PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah,
yang tujuannya mengejar keuntungan, namun tetap mendedikasikan
untuk pelayanan masyarakat.

Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang


dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar
keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 16
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :
• Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
• Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan
perundang-undangan
• Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan
undangundang
• Modalnya berbentuk saham
• Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan
• Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
• Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik
pemerintah
• Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku
sebagai RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham
perseroan terbatas
• RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
• Dipimpin oleh direksi
• Tidak mendapat fasilitas negara
• Tujuan utama memperoleh keuntungan
• Pegawainya berstatus pegawai negeri

Contoh Persero : PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Pos Indonesia,
PT Pegadaian, dll.

2) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang pemilik sepenuhnya
ditangan individu atau swasta. Bentuk badan usaha swasta dapat dibagi
dalam beberapa macam yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, dan
Perseroan Terbatas (PT). Badan usaha ini ditujukan untuk mencari
keuntungan, namun ada juga perusahaan swasta yang tidak mencari
keuntungan tapi lebih ke motif sosial, seperti Yayasan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 16
a) Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan badan usaha yang kepemilikan dan
pengelolaannya ditangani oleh satu orang. Dalam sisi pengelolaannya,
pengusaha memperoleh semua keuntungan perusahaan namun juga
menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan :
• Dimiliki oleh perorangan.
• Pengelolaan terbatas atau sederhana.
• Modal tidak terlalu besar.
• Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

Kebaikan Perusahaan Perseorangan :


• Mudah dibentuk dan dibubarkan, untuk mendirikan perusahaan
perseorangan tidak perlu perizinan yang rumit, hanya dituntut untuk
Izin Gangguan (HO, atau Hinder Ordonasie) dan Izin Usaha (SIUP)
Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh
• Kebanggaan dan kepuasan dapat memimpin perusahaan sendiri
• Pengelolaan perusahaan sederhana
• Motivasi usaha yang tinggi

Kelemahan Perusahaan Perseorangan :


• Tanggung jawab tidak terbatas atas resiko kerugian, karena
kekayaan/utang perusahaan sama dengan kekayaan/utang pemilik.
• Keterbatasan sumber daya modal
• Kemampuan manajemen terbatas
• Keuntungan yang kecil, seorang pengusaha yang mendirikan
perusahaan perseorangan akan kehilangan kesempatan bisnis yang
mendatangkan keuntungan yang lebih besar diluar bisnis yang di
jalankannya.
• Pertumbuhan terbatas, apabila pemilik tidak memiliki kapasitas
yang memadai lagi maka bisnis kemungkinan akan macet dan
tentunya akan memperlambat kemungkinan ekspansi usaha.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 16
• Kontinuitas kapasitas kerja karyawan terbatas, tidak jarang
karyawan hanya bekerja sekedar untuk mendapatkan ketrampilan
serta rahasia teknis dari bisnis itu.

b) Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih
dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal
firman berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan
kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
• Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
• Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
• Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau
meninggal dunia.

Kelebihan Firma :
• Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para
pihak yang akan mendirikan firma.
• Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta
dibawah tanda tangan
• Modal lebih cepat cair
• Lebih mudah berkembang

Kekurangan Firma :
• Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
• Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu
pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri
• Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
• Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam
jumlah tertentu.

c) CV (Commanditaire Vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 16
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV
merupakan perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling
percaya (ciee). Jadi CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih
para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim
atau terbatas.

Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung


jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi
pemberi modal. Dan tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :
(1) Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang
perusahaan.
(2) Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya
menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur
dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung
jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Ciri-ciri CV :
• Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai
Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
• Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan.
Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
• Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana
dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke
dalam perseroan.
Kelebihan CV :
• Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan
perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
• CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan
mempercayainya.
• Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan
dipercaya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 16
• CV lebih fleksibel
• Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan
tak kena pajak penghasilan

Kekurangan CV :
• Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
• Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar

d) PT ( Perseroan Terbatas )
PT merupakan badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham,
tanggung jawabnya terhadap perusahaan bagi para pemiliknya hanya
sebatas sebesar saham yang dimiliki. Saat ini ada 2 (dua) macam PT yaitu
PT Tertutup dan PT terbuka. Yang dimaksud dengan PT tertutup adalah
PT yang dimana pemegang sahamnya terbatas hanya dikalangan tertentu
saja seperti misalnya hanya di kalangan keluarga, sedangkan yang
dimaksud dengan PT terbuka adalah PT yang saham-sahamnya dijual
kepada publik atau umum.

Ciri – ciri PT :
• Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang
disetorkan.
• Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
• Usia PT tidak terbatas.
• Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
• Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
• Mudah mencari karyawan
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden

Kelebihan PT :
• Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
14 / 16
• Mudah memperoleh tambahan modal.
• Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
• Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.

Kekurangan PT :
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
• Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
• Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
• Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.

e) Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari keuntungan, jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan
hukum.
Ciri – ciri Yayasan :
• Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri
untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
• Didirikan dengan akta notaris.
• Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun
memiliki pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
Yayasan.
• Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi
pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.

Kelebihan Yayasan :
• Non profit dan rela membantu masyarakat Kekurangan Yayasan :
• Terbatasnya dana, dimana kebanyakan mengandalkan dana dari
pihak donator.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 16

Anda mungkin juga menyukai