Modul 2 Organisasi Bisnis 1
Modul 2 Organisasi Bisnis 1
MODUL SESI 2
ORGANISASI BISNIS
DISUSUN OLEH
IKRAMINA LARASATI HAZRATI HAVIDZ, SH., MBA., Ph.D
Jenis organisasi yang dipilih untuk menjalankan bisnis akan tergantung pada
sejumlah faktor, diantaranya:
• Jumlah individu yang akan memiliki dan mengelola bisnis.
• Implikasi pajak penghasilan.
• Perlunya menaikkan modal untuk mengoperasikan usaha.
• Struktur manajemen yang paling diinginkan untuk bisnis.
• Pentingnya tanggung jawab terbatas bagi pemilik dan manajer bisnis.
• Biaya dan formalitas yang terkait dengan pembentukan organisasi bisnis
Dengan kemungkinan
Ada berbagai jenis asosiasi yang tidak berbadan hukum, tidak semuanya
berjalan sebagai bisnis. Asosiasi yang tidak berbadan hukum dapat dibentuk
untuk tujuan nirlaba seperti menjalankan klub olahraga atau serikat pekerja.
Di mana tujuan dari asosiasi yang tidak berbadan hukum adalah untuk
menjalankan bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan, seperti
kemitraan umum.
Jika orang lain mendatangkan modal dan membantu pengelolaan bisnis, maka
itu adalah kemitraan, bukan kepemilikan perseorangan. Untuk alasan ini,
kepemilikan perseorangan bekerja paling baik untuk usaha kecil tanpa
kebutuhan modal yang besar.
Bagi mereka yang belum mengetahui apa itu badan usaha, pasti sering kali
menyamakan badan usaha dengan perusahaan, walaupun kenyataanya
sangatlah berbeda. Perbedaan utamanya yaitu badan usaha merupakan suatu
lembaga, sedangkan perusahaan merupakan tempat dimana badan usaha
tersebut mengelola berbagai macam faktor produksi.
Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan usaha,
yang diantaranya sebagai berikut:
• Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan.
• Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan.
• Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun
jasa.
• Kebutuhan akan tenaga kerja.
Dan pemilihan atas jenis dari badan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor tersebut diantaranya:
• Tipe dari usahanya, misalnya seperti: perkebunan, industri,
perdagangan dan lain-lain.
• Luas dari jangkauan pemasaran yang akan dicapai.
• Modal yang diperlukan untuk memulai usaha.
• Sistem pengawasan yang dikehendaki.
Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
1) Bentuk BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah.
Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa Bumi, Air, dan kekayaan
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam penguasaan
dan pengelolaan kekayaan tersebut pemerintah mwmbwntuk badan
usaha.
Ciri-Ciri BUMN
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional
dilakukan oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
7) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
8) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama
mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
12) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
13) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki
oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
7 / 16
14) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
15) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
16) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat.
17) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
Contoh Persero : PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Pos Indonesia,
PT Pegadaian, dll.
Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha yang pemilik sepenuhnya
ditangan individu atau swasta. Bentuk badan usaha swasta dapat dibagi
dalam beberapa macam yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, dan
Perseroan Terbatas (PT). Badan usaha ini ditujukan untuk mencari
keuntungan, namun ada juga perusahaan swasta yang tidak mencari
keuntungan tapi lebih ke motif sosial, seperti Yayasan.
b) Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih
dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal
firman berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan
kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
• Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
• Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
• Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau
meninggal dunia.
Kelebihan Firma :
• Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para
pihak yang akan mendirikan firma.
• Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta
dibawah tanda tangan
• Modal lebih cepat cair
• Lebih mudah berkembang
Kekurangan Firma :
• Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
• Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu
pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri
• Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
• Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam
jumlah tertentu.
Ciri-ciri CV :
• Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai
Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
• Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan.
Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
• Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana
dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke
dalam perseroan.
Kelebihan CV :
• Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan
perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
• CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan
mempercayainya.
• Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan
dipercaya.
Kekurangan CV :
• Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan
didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
• Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar
d) PT ( Perseroan Terbatas )
PT merupakan badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham,
tanggung jawabnya terhadap perusahaan bagi para pemiliknya hanya
sebatas sebesar saham yang dimiliki. Saat ini ada 2 (dua) macam PT yaitu
PT Tertutup dan PT terbuka. Yang dimaksud dengan PT tertutup adalah
PT yang dimana pemegang sahamnya terbatas hanya dikalangan tertentu
saja seperti misalnya hanya di kalangan keluarga, sedangkan yang
dimaksud dengan PT terbuka adalah PT yang saham-sahamnya dijual
kepada publik atau umum.
Ciri – ciri PT :
• Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang
disetorkan.
• Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
• Usia PT tidak terbatas.
• Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
• Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
• Mudah mencari karyawan
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
• Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
14 / 16
• Mudah memperoleh tambahan modal.
• Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
• Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
• Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
• Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
• Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
e) Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari keuntungan, jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan
hukum.
Ciri – ciri Yayasan :
• Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri
untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
• Didirikan dengan akta notaris.
• Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun
memiliki pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
Yayasan.
• Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi
pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
• Non profit dan rela membantu masyarakat Kekurangan Yayasan :
• Terbatasnya dana, dimana kebanyakan mengandalkan dana dari
pihak donator.