Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

‘’keterampilan membina hubungan baik’’

Dosen : Dr. Yuliva, S.SiT, M.Kes

Disusun Oleh kelompok 2 (1C)

Anggota :

Afifah (204110362)

Azizah azyahra (204110367)

Fifi yulia (204110372)

Lucy damayanti (204110378)

Oci munasari (204110383)

Rona malkhodra (204110388)

Tasya jauza wiranti (204110394)

Yoza silfa asanah (20411039)

Program Studi DIII Kebidanan Padang

Poltekkes kemenkes RI Padang

Tahun Ajaran 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 29 Januari 2021

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.Latar belakang......................................................................................................................................4
2.Rumusan masalah.................................................................................................................................4
3 .Tujuan penulisan.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Pengertian membina hubungan baik...................................................................................................5
2. Tujuan membina hubungan baik........................................................................................................6
3. tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya:.....................6
4. Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen....................................................................................7
5.  Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik......................................8
6.  Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik...................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................10
Kesimpulan............................................................................................................................................10
Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar belakang
Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien. Dengan
adanya hubungan yang baik akan menciptakan hubungan keterbukaan dari klein terhadap
bidan. Selain itu juga tujuan dari membina hubungan baik adalah untuk memahami sikap
dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik, menerapkan
perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
Keterampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi
interpersonal bidan dan klien, keluarga klien, toko masyarakat dan lain-lain, sehingga
memudahkan klien memahami saran bidan.

2.Rumusan masalah
1.  Apa yang dimaksud dengan membina hubungan baik?
2.  Apa tujuan dari membina hubungan baik?
3.  Bagaimana cara untuk membantu klien merasa aman setelah membuka informasi
pribadinya?
4.  Bagaimana hubungan yang bersifat tidak pasti atau permanen?
5. Apa saja sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik?

3 .Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa dimaksud dengan membina hubungan baik.
2. Untuk mengetahui tujuan dari membina hubungan baik.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk membantu klien merasa aman setelah
membuka informasi pribadinya.
4 Untuk mengetahui bagaimana hubungan yang bersifat tidak pasti atau permanen.
5. Untuk mengetahui sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian membina hubungan baik


Membina hubungan baik merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan komunikasi
interpersenonal. Membina hubungan baik dilakukan oleh bidan sejak kontak awal dengan
klien dan harus dipertahankan.
Yang harus dimiliki oleh bidan untuk membina hubungan baik dengan klien adalah
sebagai berikut:
1. Perilaku respon positif yang mendukung terciptanya hubungan baik meliputi
bersalaman dengan rama, mempersilakan duduk, bersabar, tidak memotong pembicaraan,
menjaga kerahasiaan klien, tidak melakukan penilaian, mendengar dengan penuh
perhatian, menanyakan alasan kedatangan klien, serta menghargai apapun pertanyaan
maupun pendapat klien.
Sebaliknya perilaku respon yang tidak mendukung terciptanya hubungan baik antara lain
menasehati, berkotbah, menyalahkan, interogasi terhadap klien, banyak bertanya kenapa,
mengarahkan, berahli kelain topik, membuang muka, menjaga jarak dengan klien,
menguap di depan klien dengan cara yang tidak sopan, bergerak terlalu banyak, tidak ada
ekspresi wajah.
2.    Sikap hangat, menghormati, menerima klien apa adanya, empati dan tulus.
3.   Menunujukan tanda perhatian verbal, seperti mengklarifikasi atau mengulangi
kembali kata-kata klien.
4.    Menjalin kerjasama, dengan kerjasama bidan dapat mencari data klien dengan lebih
muda karena klien lebih terbuka.
5.   Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan karena akan menunjukan bahwa
bidan memberi perhatian.

5
Tindakan yang dibiasakan sebagai seorang bidan adalah memberikan pujian dan
dukungan. Pujian dimaksudkan untuk memberikan penghargaan, kekaguman dan
persetujuan atas tindakan yang dilakukan klien. Memberi dukungan adalah memberi
dorongan, kepercayaan dan harapan.

2. Tujuan membina hubungan baik


Adapun tujuan dalam membina hubungan baik antara lain:

1.   Memahami sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam mebina hubungan baik
2.   Menerapkan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
3.   Membina hubungan baik

3. tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi
pribadinya:
1)      Mengakhiri pembicaran secara halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan yang biasanya berlangsung.
Ketika mendekati akhir sebuah pembicraan konseling, sebaiknya konselor:
 Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
 Membuat rangkuman
 Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktekan
 Memberi penegasan
 Mengajak untuk melanjutkan pembicaran diwaktu lain
 Memberi pernyataan tertutup
 Mengubah topik pembicaraan

2)      Memperhatikan kelangsungan hubungan dimasa yang akan datang


Ketika mengetahui bahwa anda adalah seorang pendengar yang baik, klien mungkin akan
berbicara lagi dengan anda diwaktu lain. Pada umumnya keinginan itu tidak akan
menimbulkan masakah bagi anda jika klien tidak terlalu sering melakukannya.

6
3)      Menunjuk konselor yang lebih kompeten
Ketika klien datang kepada konselor berulangkali dan menceritakan hal yang sama, maka
konselor harus menyadari bahwa klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang
lebih kompeten.

4. Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen


Hubungan memiliki faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori
percakapan kita:
1.    Faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan:
 Status
Status adalah kedudukan yang anda akui pada orang lain dikaitkan dengan anda.
Anda melihat diri anda sendiri tinggi atau rendah dalam status hubungan anda
dengan orang lain. Orang memberi status pada orang lain. Status adalah bukti
derajat penghargaan, keakraban atau penolakan terhadap orang lain.
 Kekuatan
Kekuatan adalah kendali manusia untuk mendesak satu sama lain. Jika anda dapat
mempengaruhi atau mengendalikan sikap seseorang dengan segala cara maka anda
mempunyai kekuatan atas mereka.
 Peran
Peran adalah perilaku yang diharapkan seseorang terhadap orang lainnya. Orang
cenderung bercakap-cakap dengan orang lain sesuai perannya. Misalnya, jika anda
seorang bidan maka orang akan cenderung bercakap-cakap dengan anda sesuai
peran anda sebagai seorang bidan.
 Kegemaran
Percakapan bakal berhasil pada orang yang walau tidak saling mngenal tetapi
memiliki kegemaran yang sama, sehingga dapat terjalin suatu hubungan.

7
5.  Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
Dalam membina hubungan baik antar sesama, sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan
seorang bidan yaitu dapat menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi dengan
klien. Soler merupakan akronim dari :
S : Face your client squarely (menghadap ke klien) dan smile atau nod at client
(senyum atau mengangguk ke klien)

O : Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukan sikap
terbuka dan tidak menilai)

L : Lean towards client atau tubuh condong ke klien


E : Eye contact in alcutullary acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai
cara, budaya setempat)

R : Relaxed and friendy manner (santai dan sikap bersahabat)


Intonasi dan volume suara dapat mnecerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang. Suara
yang keras, menggebu-gebu, kurang menunujukan kehangatan dibandingkan dengan
volume dan intonasi suara yang lembut, tidak terlalu keras. 

     Tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar hubungan tetap baik dan mantap.
a)  Menunjukkan tanda perhatian verbal
b)  Menjalin kerjasama
c)  Memberi respon yang positif, pujian, dukungan.
Pujian dimaksudkan untuk memberi penghargaan, kekaguman dan persetujuan atas
tindakan yang dilakukan klien. Dukungan sangat penting untuk memberikan dorongan,
kepercayaan, dan harapan klien. Karena perilaku respon positif akan mendukung
terciptanya hubungan baik.

6.      Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik
N TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN

8
O
1 Menyediakan lingkungan fisik yang dapat
membuat klien merasa nyaman
2 Menyambut dan mempersilahkan duduk
dengan ramah
3 Duduk menghadap klien
4 Senyum/mengangguk
5 Ekspresi wajah menunjukkan mendengar
dengan penuh perhatian
6 Tubuh condong ke klien
7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang
diterima budaya setempat
8 Santai dan sikap bersahabat
9 Volume suara memadai
10 Intonasi dan kecepatan berbicara memadai
11 Member pujian/dukungan
12 Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan
13 Tidak menginterupsi/memotong
pembicaraan klien
14 Tidak melakukan penilaian
(menyalahkan/komentar negative)
15 Menanyakan alasan kedatangan klien
16 Menghargai apapun pertanyaan maupun
pendapat klien
Keterangan :
Ya                  : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak             : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan         : Berisi uraian tentang pengamatan atau bila variable
                         pengamatan tersebut tidak berlaku

9
BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan
Membina hubungan baik merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan komunikasi
interpersonal. Membina hubungan baik dilakukan oleh bidan sejak kontak awal dengan klien dan
harus dipertahankan.
Tindakan yang dibiasakan sebagai seorang bidan adalah memberikan pujian dan dukungan.
Pujian dimaksudkan untuk memberikan penghargaan, kekaguman dan persetujuan atas tindakan
yang dilakukan klien. Memberi dukungan adalah memberi dorongan, kepercayaan dan harapan.
Intonasi dan volume suara dapat mnecerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang. Suara yang
keras, menggebu-gebu, kurang menunujukan kehangatan dibandingkan dengan volume dan
intonasi suara yang lembut, tidak terlalu keras.

2 . Saran
Agar mahasiswa mampu untuk menerapkan cara membina hubungan yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Modul PJJ KDPK Konsep Dan Bentuk Komunikasi

Tyastuti, dkk. 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

Yulifah, Rita.2009.KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM KEBIDANAN.Jakarta:Salemba Medika


 

11

Anda mungkin juga menyukai