Anggota :
Afifah (204110362)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.Latar belakang......................................................................................................................................4
2.Rumusan masalah.................................................................................................................................4
3 .Tujuan penulisan.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Pengertian membina hubungan baik...................................................................................................5
2. Tujuan membina hubungan baik........................................................................................................6
3. tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya:.....................6
4. Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen....................................................................................7
5. Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik......................................8
6. Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik...................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................10
Kesimpulan............................................................................................................................................10
Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Membina hubungan baik adalah dasar dari pemberian konseling pada klien. Dengan
adanya hubungan yang baik akan menciptakan hubungan keterbukaan dari klein terhadap
bidan. Selain itu juga tujuan dari membina hubungan baik adalah untuk memahami sikap
dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik, menerapkan
perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
Keterampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi
interpersonal bidan dan klien, keluarga klien, toko masyarakat dan lain-lain, sehingga
memudahkan klien memahami saran bidan.
2.Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan membina hubungan baik?
2. Apa tujuan dari membina hubungan baik?
3. Bagaimana cara untuk membantu klien merasa aman setelah membuka informasi
pribadinya?
4. Bagaimana hubungan yang bersifat tidak pasti atau permanen?
5. Apa saja sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik?
3 .Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa dimaksud dengan membina hubungan baik.
2. Untuk mengetahui tujuan dari membina hubungan baik.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk membantu klien merasa aman setelah
membuka informasi pribadinya.
4 Untuk mengetahui bagaimana hubungan yang bersifat tidak pasti atau permanen.
5. Untuk mengetahui sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Tindakan yang dibiasakan sebagai seorang bidan adalah memberikan pujian dan
dukungan. Pujian dimaksudkan untuk memberikan penghargaan, kekaguman dan
persetujuan atas tindakan yang dilakukan klien. Memberi dukungan adalah memberi
dorongan, kepercayaan dan harapan.
1. Memahami sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam mebina hubungan baik
2. Menerapkan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
3. Membina hubungan baik
3. tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi
pribadinya:
1) Mengakhiri pembicaran secara halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan yang biasanya berlangsung.
Ketika mendekati akhir sebuah pembicraan konseling, sebaiknya konselor:
Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
Membuat rangkuman
Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktekan
Memberi penegasan
Mengajak untuk melanjutkan pembicaran diwaktu lain
Memberi pernyataan tertutup
Mengubah topik pembicaraan
6
3) Menunjuk konselor yang lebih kompeten
Ketika klien datang kepada konselor berulangkali dan menceritakan hal yang sama, maka
konselor harus menyadari bahwa klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang
lebih kompeten.
7
5. Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan dalam membina hubungan baik
Dalam membina hubungan baik antar sesama, sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan
seorang bidan yaitu dapat menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi dengan
klien. Soler merupakan akronim dari :
S : Face your client squarely (menghadap ke klien) dan smile atau nod at client
(senyum atau mengangguk ke klien)
O : Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukan sikap
terbuka dan tidak menilai)
Tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar hubungan tetap baik dan mantap.
a) Menunjukkan tanda perhatian verbal
b) Menjalin kerjasama
c) Memberi respon yang positif, pujian, dukungan.
Pujian dimaksudkan untuk memberi penghargaan, kekaguman dan persetujuan atas
tindakan yang dilakukan klien. Dukungan sangat penting untuk memberikan dorongan,
kepercayaan, dan harapan klien. Karena perilaku respon positif akan mendukung
terciptanya hubungan baik.
6. Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik
N TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN
8
O
1 Menyediakan lingkungan fisik yang dapat
membuat klien merasa nyaman
2 Menyambut dan mempersilahkan duduk
dengan ramah
3 Duduk menghadap klien
4 Senyum/mengangguk
5 Ekspresi wajah menunjukkan mendengar
dengan penuh perhatian
6 Tubuh condong ke klien
7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang
diterima budaya setempat
8 Santai dan sikap bersahabat
9 Volume suara memadai
10 Intonasi dan kecepatan berbicara memadai
11 Member pujian/dukungan
12 Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan
13 Tidak menginterupsi/memotong
pembicaraan klien
14 Tidak melakukan penilaian
(menyalahkan/komentar negative)
15 Menanyakan alasan kedatangan klien
16 Menghargai apapun pertanyaan maupun
pendapat klien
Keterangan :
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisi uraian tentang pengamatan atau bila variable
pengamatan tersebut tidak berlaku
9
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Membina hubungan baik merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan komunikasi
interpersonal. Membina hubungan baik dilakukan oleh bidan sejak kontak awal dengan klien dan
harus dipertahankan.
Tindakan yang dibiasakan sebagai seorang bidan adalah memberikan pujian dan dukungan.
Pujian dimaksudkan untuk memberikan penghargaan, kekaguman dan persetujuan atas tindakan
yang dilakukan klien. Memberi dukungan adalah memberi dorongan, kepercayaan dan harapan.
Intonasi dan volume suara dapat mnecerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang. Suara yang
keras, menggebu-gebu, kurang menunujukan kehangatan dibandingkan dengan volume dan
intonasi suara yang lembut, tidak terlalu keras.
2 . Saran
Agar mahasiswa mampu untuk menerapkan cara membina hubungan yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
Tyastuti, dkk. 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
11