NIM : G2B019017
Carilah satu jurnal yang ada uji statistiknya yaitu uji wilcoxon atau uji paired t test. Atau uji
mann whitney atau uji t independent.
1. Tunjukkan mana yang merupakan analisis univariat (table berapa saja tentang apa)
2. Pada analisis bivariat, tunjukkan table berapa, kemudian tulislah dalam urutan pengambilan
keputusan pada uji hipotesis
Tabel 2. Hasil Analisis antara Jumlah Asupan Energi dengan Junlah Pengeluaran Energi
Nilai Mean Median Standar Range Minimum Maksimum
Deviasi
Pre-test 309,439 299,800 126,21 481,8 121,3 603,1
e. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna antara selisih nilai pre-test dan post-test
sehingga media Diary TERATAS (Terapi Anak Obesitas) berpengaruh dalam mengubah
perilaku gizi siswa sekolah dasar di SD Islam Al Azhar 14 Kota
Semarang
UJPH 5 (2) (2016)
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit metabolik dan degeneratif. Upaya pencegahan dan terapi
obesitas pada anak dapat dilakukan dengan cara pengaturan diet, peningkatan aktifitas fisik dan mengubah
pola hidup atau perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan media Diary
TERATAS (Terapi Anak Obesitas) yang berisi pedoman dan rekam jejak diet terhadap perubahan
Info Artikel perilaku gizi pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan
rancangan one group pre-test post-test design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 SD
_______________ Islam Al Azhar 14 Kota Semarang yang masuk dalam kategori obesitas. Pada penelitian ini digunakan
total sampling. Jumlah responden adalah 32 siswa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat
_ (wilcoxon). Dari hasil penelitian didapatkan hasil signifikansi antara nilai pre-test dan post-test adalah
Sejarah Artikel:
0,000. Nilai p (0,000) < 0,05, maka pemberian media Diary TERATAS (Terapi Anak Obesitas) mampu
Diterima Juni 2015 mengubah perilaku gizi siswa di SD Islam Al Azhar 14 Kota Semarang.
Disetujui Juni 2015
Dipublikasikan April Abstract
2016
___________________________________________________________________
_______________ Obesity was a condition when the body weight of a person was more than the relative body weight as the
_ result of the accumulation of nutrients especially carbohydrate, fat and protein. Obesity in school children
Keywords: was a serious problem since it would continue until they were adult and it was also the factor of metabolic
Diary TERATAS; and degenerative disease. The prevention and control of obesity in school children could be done by
Nutritional Behaviour; putting them on diet, increasing their physical activities, and changing their life styles or their behaviors.
Islamic Elementary This study aimed to determine the effect of the use of “Diary TERATAS” (Terapi Anak Obesitas) which
School of Al Azhar 14 contained the guidance and track records of diet in changing nutritional behavior of elementary students.
This research was preexperiment research with one group pre-test post-test design. The population was
Semarang
5th graders of Islamic Elementary School of Al Azhar 14 Semarang with obese category. It used total
___________________
sampling with 32 students as respondents. Data analysis used univariate and bivariate (Wilcoxon). From
_
the research, it showed significance between the pre-test and post-test was 0.000. P-value (0.000) <0.05,
therefore “Diary TERATAS” (Terapi Anak Obesitas) provision capable in changing nutritional behavior
of Islamic Elementary School of Al Azhar 14 Semarang students.
Abstrak
© 2016 Universitas Negeri Semarang
________________
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6
________________
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
________________
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
________________
___
E-mail: destyasekarayu@yahoo.com
Obesitas merupakan
suatu keadaan yang
melebihi dari berat badan
relatif seseorang sebagai
akibat penumpukan zat
gizi terutama
karbohidrat, lemak dan
protein. Obesitas pada
anak sekolah merupakan
masalah serius karena PENDAHULUAN
akan berlanjut hingga
usia dewasa serta
167
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
Permasalahan gizi 12tahun) masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan
pada balita dan obesitas 8,0 persen (Kemenkes, 2013). Prevalensi gizi lebih di Jawa Tengah
anak merupakan meningkat secara terus-menerus pada tahun 2002 sebesar 1,75% menjadi
masalah ganda, 2,12% pada tahun 2003 dan 2,54% pada tahun 2004 (Dinkes, 2004).
yaitu masih Prevalensi obesitas pada anak sekolah dasar di Kota Semarang menduduki
ditemukannya peringkat kedua dari sepuluh kota besar di Indonesia pada periode
masalah gizi 20022005 (Syarif, 2005 dalam Budiyati, 2011). Survei yang dilakukan oleh
kurang dan Budiyati (2011) di SD Islam Al Azhar 14 Kota Semarang dari 741 orang
ditambah dengan didapatkan 200 siswa (26,9%) yang masuk dalam kriteria obesitas. Budiyati
ditemukannya menemukan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
masalah kelebihan obesitas adalah faktor genetik, pola makan, kurangnya aktivitas fisik, dan
zat gizi, seperti tingkat sosial ekonomi keluarga.
energi, lemak, dan Pada anak sekolah, kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah
garam serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa serta merupakan faktor
(Sulistyoningsih risiko terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti
Hariyani, 2011). penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis, gangguan
Obesitas saat ini pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea dan gangguan
merupakan pernafasan lain (Kemenkes, 2012). Obesitas adalah suatu keadaan yang
permasalahan melebihi dari berat badan relatif seseorang sebagai akibat penumpukan zat
yang mendunia. gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein (Krisno, 2002 dalam Thasim,
Penelitian di 2013). Menurut Kemenkes (2012) kegemukan dan obesitas terjadi akibat
Jepang asupan energi dan lemak lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan
menunjukkan (kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style). Faktor risiko yang
sekitar 5-10% paling berhubungan dengan obesitas pada anak usia 5-15 tahun adalah
kasus kegemukan tingkat pendidikan anak (Sartika R.A.D, 2011). Untuk itu perlu dilakukan
terjadi pada anak upaya pencegahan dan penanggulangan faktor risiko obesitas dengan
berusia 6-14 menanamkan pendidikan kesehatan pada anak sejak usia dini, melalui
tahun, sedang peningkatan KIE seperti gerakan cinta serat serta membudayakan aktivitas
Inggris 15,5% fisik. Upaya tersebut efektif menurunkan obesitas pada anak SD dan
kasus menimpa dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pembelajaran maupun
anak umur 14 dalam kegiatan ekstrakulikuler (Krolner, 2012; Fung, 2012; Donelly, 2012).
tahun (Ch M WHO (2012a) telah menetapkan pencegahan obesitas berbasis
Udiani, 2000). masyarakat dengan upaya pembatasan penjualan makanan tak sehat dan
Berdasarkan hasil minuman beralkohol kepada anak, pemberian label pada makanan,
Riskesdas (2010) subsidi dan pajak makanan, kebijakan aktivitas fisik, dan kampanye
menunjukkan pemasaran sosial. Sedangkan Australia telah melaksanakan upaya
prevalensi mengaktifkan akses ke makanan sehat, mengurangi promosi makanan
kegemukan dan tidak sehat, dan mendukung aktivitas fisik sebagai gaya hidup pilihan
obesitas pada (ACYS, 2012). Berdasarkan Kemenkes (2012), upaya yang telah
anak (6-12 tahun) dilakukan pemerintah adalah melakukan pemantauan berat badan anak
sebesar 9,2%. sekolah, promosi kesehatan, serta penemuan dan tata laksana kasus.
Secara nasional Menurut penelitian yang dilakukan oleh Thasim (2013) edukasi gizi
masalah gemuk memberikan perubahan pengetahuan dan asupan protein serta asupan
pada anak (5- lemak pada anak gizi lebih di SD. Tatalaksana obesitas dalam rangka
168
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
pencegahan karena melalui pendidikan manusia akan dapat mengetahui segala sesuatu
dan terapi pada yang tidak atau belum diketahui sebelumnya (Bastian I, 2006). Pendidikan
anak dilakukan gizi adalah kegiatan intervensi yang dilakukan dengan cara memberikan
dengan cara informasi, ajakan, persuasi, bujukan dan kesadaran untuk menghasilkan
pengaturan perilaku memelihara, mempertahankan, ataupun meningkatkan keadaan gizi
diet, yang baik (Sulistyoningsih Hariyani, 2011). Agar diperoleh hasil yang
peningkatan efektif diperlukan alat bantu atau media pendidikan. Fungsi media dalam
aktivitas fisik, pendidikan adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau
mengubah pesan-pesan tentang kesehatan (Notoatmodjo S, 2007). Sehingga pemilihan
pola media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
hidup/perilaku Anak usia sekolah merupakan masa penuh imajinasi, kreatifitas dan
(Daley, 2006 suka bercerita. Maka sangat penting untuk melatih keterampilan
dalam Anam bercerita dan menulis. Mengingat hal itu, buku harian atau diary dirasa
MS, 2010). cocok untuk dijadikan sebagai media pendidikan dalam upaya
Perilaku adalah perubahan perilaku. Karena dalam buku harian terdapat unsur
tindakan atau kegembiraan yang merupakan faktor penting untuk memberikan
aktifitas yang motivasi belajar siswa. Siswa akan mencatat pola makan dan aktifitas ke
merupakan respon dalam buku harian untuk merekam jejak jenis, jumlah makanan dan
atau reaksi olahraga serta lokasi dan waktu kegiatan tersebut dilakukan. Buku
seorang individu harian ini berguna untuk menentukan wilayah dari masalah dalam
terhadap stimulasi perilaku makan dan olahraga anak. Selfmonitoring ini dapat
yang berasal dari memberdayakan anak menjadikannya lebih sadar pada pola makan dan
luar maupun dari pola aktifitasnya (Hidayati Antina Nevi, 2009).
dalam dirinya SD Islam Al Azhar 14 Semarang berada di Jalan Klentengsari No.1A,
(Notoatmodjo S, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
2003). Perubahan Tepatnya di kawasan pemukiman warga serta bedekatan dengan KB, TK
perilaku tidak dan SMPIslam Al Azhar 14. Berdasarkan hasil observasi awal yang
dapat dicapai telah dilakukan pada tanggal 15 Januari 2015 menunjukkan bahwa dari
secara langsung, 265 siswa, ditemukan 77 siswa yang tergolong obesitas (29,06%), 30
sehingga siswa yang tergolong gemuk (11,32%), 1 siswa yang tergolong kurus
dibutuhkan upaya (0,38%) dan 157 siswa yang tergolong normal (59,24%).
pendidikan untuk
mempengaruhi METODE
seseorang dalam
mengubah Jenis Penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan one group
perilakunya. pretest-posttest design. Penelitian dilaksanakan di SD Islam Al-Azhar 14
Pendidikan Semarang. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 (5A, 5B, 5C,
merupakan salah 5D) SD Islam Al-Azhar 14 Kota Semarang yang masuk dalam kategori
satu sarana untuk obesitas yaitu berjumlah 32 anak. Pengkategorian obesitas diukur
meningkatkan berdasarkan nilai Z-Score IMT/U, dikatakan obesitas jika nilai Z-Score >2
kualitas SDM dan SD. Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling.
menghasilkan Diary TERATAS (Terapi Anak
perubahan pada Obesitas) yang digunakan sebagai media dalam penelitian ini merupakan
diri manusia, suatu inovasi pendidikan gizi bagi siswa sekolah dasar untuk mengubah
169
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
perilaku gizi media dilakukan untuk mengetahui pendapat peserta FGD tentang media
menjadi lebih baik yang telah disusun, yang kemudian akan memberikan keputusan apakah
dalam mengatasi media Diary TERATAS dapat digunakan tanpa perbaikan atau dengan
masalah obesitas. perbaikan.
Diary TERATAS Diary TERATAS diberikan kepada semua responden penelitian. Sebelum
ini berupa buku dilakukan intervensi pemberian media, dilakukan pretest untuk mengetahui
harian yang di perilaku gizi awal yaitu mengenai konsumsi energi dan aktivitas fisik siswa
dalamnya terdapat kelas 5 SD Islam Al-Azhar 14 Kota Semarang. Pre-test dilakukan 2 kali,
informasi gizi yaitu pada hari libur dan hari masuk sekolah dengan metode recall
seputar obesitas konsumsi gizi dan aktifitas fisik. Intervensi atau perlakuan yang diberikan
dan merupakan pada kelompok eksperimen berupa pemberian media Diary TERATAS.
tempat untuk Tahapan intervensi tersebut sebagai berikut:
mencatat pola 1. Pengenalan media dan penjelasan mengenai isi dan cara
konsumsi serta menggunakan Diary TERATAS. Kegiatan ini dilakukan selama 45
aktifitas fisik menit.
responden. Diary 2. Memantau sampel dalam
ini diberikan dan pengisian Diary TERATAS
diisi setiap hari Media Diary TERATAS diberikan dan diisi oleh responden setiap hari
selama 30 hari selama 30 hari. Dalam kegiatan pengisian diary ini, responden
(responden melakukan metode recall konsumsi gizi dan aktifitas fisik dengan
mengisi daftar mencatat atau menceritakan jenis dan jumlah bahan makanan minuman
pola konsumsi serta jenis dan lamanya aktivitas fisik yang dikonsumsi pada periode 24
dan aktifitas fisik jam yang lalu. Recall dimulai sejak ia bangun pagi kemarin hingga
dalam diary setiap istirahat tidur malam harinya. Untuk memudahkan responden dalam
harinya). mengkonversikan data, dilakukan upaya mengatasinya dengan cara
Sebelumnya, peneliti memberi contoh pengisian diary dan membawa contoh pilihan
dilakukan uji alat-alat makan yang digunakan dengan berbagai ukuran.
media terhadap Proses pemantauan dan evaluasi dalam pengisian media Diary
Diary TERATAS TERATAS dilakukan setiap hari di sekolah oleh peneliti. Pelaksanaan
dengan metode kegiatan ini berlangsung setiap waktu istirahat, secara berkelompok (per
FGD (focus group kelas) dan bergantian. Selain memantau pengisian diary, peneliti juga
discussion) yang memantau pola konsumsi dan aktifitas yang dilakukan responden di
diikuti oleh 3 ahli sekolah. Sedangkan, pemantauan secara langsung di rumah dilakukan
media dan isi tanpa sepengetahuan responden Kegiatan pemantauan secara langsung
yaitu dosen Ilmu ini berupa wawancara terhadap anggota keluarga dan asisten rumah
Kesehatan tangga responden, serta menyaksikan secara langsung aktifitas fisik dan
Masyarakat, 3 pola konsumsi responden. Pemantauan secara langsung terkait kegiatan
guru serta 15 responden juga dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar di sekolah
sampel (les dan kegiatan ekstrakulikuler). Hal ini bertujuan agar peneliti dapat
tercoba/siswa SD melihat perkembangan dan perubahan perilaku dalam mengatasi
Islam Al Azhar 14 obesitas serta mencegah kemungkinan adanya pemalsuan data.
Semarang pada Sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku gizi
waktu yang akhir siswa SD Islam Al-Azhar 14 Kota
berbeda. Uji
170
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
171
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
Responden adalah siswa kelas 5 dengan rentang usia 10-11 tahun. Jumlah
responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak (87,5%) dari pada
1 Laki-laki
responden yang berjenis kelamin perempuan (12,5%). Data distribusi
2 Perempuan responden berdasarkan berat badan berdasarkan mean, median, minimum,
Jumlah dan maksimum, didapatkan nilai mean (rata-rata) berat badan dari
responden adalah 47,8 kg dan nilai median (nilai tengah) berat badan dari
responden adalah 44,5 kg, sedangkan nilai minimum pada responden adalah
Tabel 2. Hasil Analisis Selisih Antara Jumlah Asupan Energi Dengan Jumlah Pengeluaran Energi
35 kg, dan nilai maksimum pada responden adalah 70 kg. Data distribusi
Nilai Mean
responden berdasarkan tinggi badan, didapatkan nilai mean (ratarata) tinggi
badan dari responden adalah 143,4 cm dan nilai median (nilai tengah) tinggi
Pre-test 309,439 badan dari responden adalah 141,7 cm, sedangkan nilai minimum pada
responden adalah 130 cm, dan nilai maksimum pada responden adalah 163
Post-test 113,656
cm.
172
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
melakukan perubahan perilaku yang positif obesitas yang disampaikan singkat dan jelas
dalam mengatasi obesitas sesuai dengan serta bahasa yang digunakan mudah dipahami
arahan dalam Diary TERATAS. Hal ini oleh sasaran; (2) Tampilan diary disertai
dikarenakan responden secara berkala dengan gambar-gambar yang akan
membaca materi dan memahaminya serta memperjelas informasi yang disampaikan; (3)
melakukan self monitoring dengan mengisi Ukuran diary dibuat lebih kecil sehingga
media Diary TERATAS setiap hari selama 30 lebih mudah dibawa; (4) Informasi yang
hari. Hal ini senada dengan pedoman dalam tertulis pada diary tersebut dapat sewaktu-
pemilihan metode promosi kesehatan yaitu waktu dibaca dan dipelajari kembali; (4)
(1) apabila saya dengar, saya akan lupa; (2) Berisi daftar makanan dan minuman yang
apabila saya lihat, saya akan ingat; (3) apabila dikonsumsi serta aktifitas fisik yang
saya kerjakan, saya akan tahu (Machfoedz dilakukan, sehingga siswa dapat membaca
Ircham, 2005: 73). Hasil penelitian ini juga kembali dan mengontrol perilaku yang telah
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh dilakukan; (5) Memberdayakan siswa dan
Thasim (2013) bahwa edukasi gizi menjadikannya lebih sadar pada pola makan
memberikan perubahan pengetahuan dan dan pola aktifitasnya; (6) Melatih anak untuk
asupan protein serta asupan lemak pada anak aktif dalam mengupayakan status kesehatan
gizi lebih di SD. yang lebih baik secara mandiri; (7) Menjalin
Notoatmodjo, S (2005: 366) mengatakan kerjasama antara anak dan orang tua.
bahwa pendidikan kesehatan dalam hal ini Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut,
adalah pendidikan gizi, kepada anak sekolah penggunaan media Diary TERATAS yang
dasar utamanya untuk menanamkan digunakan selama 30 hari mampu mengubah
kebiasaan hidup sehat agar anak dapat perilaku konsumsi energi dan aktifitas fisik.
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri Hal ini dapat dilihat berdasarkan selisih
sendiri dan lingkungannya serta ikut aktif antara jumlah asupan energi dengan jumlah
dalam usaha-usaha kesehatan. Menurut pengeluaran energi yang menurun, dari nilai
Machfoedz dan Eko Suryani (2009: 25) pre-test ke nilai post-test. Jangka waktu
proses pembentukan perilaku selain dapat pengisian Diary TERATAS selama 30 hari
ditempuh dengan pemberian pengertian juga ini akan menjadi sebuah kebiasaan dan
bisa dilakukan dengan kondisioning atau akhirnya berubah menjadi perilaku yang
kebiasaan dengan cara membiasakan diri sesuai dengan arahan dari Diary TERATAS
untuk berperilaku seperti yang diharapkan. yaitu terbentuk perilaku penanganan obesitas.
Penelitian ini juga berdasarkan pada Menurut penelitian Lally P (2009) dimana
tatalaksana obesitas dalam rangka lama waktu yang digunakan dalam merubah
pencegahan dan terapi pada anak dilakukan perilaku manusia adalah 18-254 hari. Dalam
dengan cara pengaturan diet, peningkatan penelitian ini, waktu yang digunakan dalam
aktivitas fisik, mengubah pola hidup/perilaku melihat peningkatan perilaku gizi adalah 30
(Daley, 2006 dalam Anam MS, 2010). hari. Sehingga lama waktu yang digunakan
Diary TERATAS (Terapi Anak Obesitas) dalam penelitian ini sudah sesuai dengan
memiliki berbagai kelebihan sebagai media penelitian Lally P karena di antara 18-254
pendidikan gizi sisiwa sekolah dasar. Adapun hari. Perubahan perilaku ini diwujudkan
kelebihan-kelebihan dari Diary TERATAS dengan upaya menyeimbangkan antara
adalah sebagai berikut: (1) Informasi seputar jumlah energi yang masuk dan energi yang
keluar.
173
Destya Sekar Ayu dan Oktia Woro Kasmini Handayani / Unnes Journal of Public Health 5 (2) (2016)
175