Anda di halaman 1dari 51

Darah & Sistem Limfatik

Nurfitri Bustamam, SSi, MKes, MPdKed.


Fungsi Darah
1. Transpor gas O2 & CO2
2. Distribusi nutrien
3. Transpor sisa metabolisme
4. Transpor hormon ke sel target
5. Mengatur pH
6. Membatasi kehilangan cairan karena rusaknya
pembuluh darah melalui mekanisme pembekuan darah
7. Pertahanan tubuh terhadap patogen & toksin
8. Mengatur suhu tubuh dg menyerap & mendistribusikan
panas.
2
Karakteristik Darah:
- Suhu 380C
- Viskositas: 5 x air
- pH: 7,35 - 7,45
- Volume: 7% BB (kg)
- Pria: 5-6 L, wanita: 4-5 L

3
Komposisi Plasma
Komponen Deskripsi
Air (90%) Pelarut, mengabsorpsi panas
Protein (8%) Albumin (60%) & globulin (36%)  tekanan onkotik
Protein pembekuan (clotting protein) (4%)
Enzim, komplemen, hormon
Sisa metabolisme Urea, asam urat, kreatinin, amonium
Nutrien Glukosa, asam amino, asam lemak, vitamin,
kolesterol, gliserol, trigliserida
Elektrolit Na, K, Ca, Mg, Cl, PO4, SO4, H2CO3
Gas respirasi O2 & CO2
4
Komponen Seluler

5
6
Hemopoiesis

7
 Janin:
– Kantung kuning (Yolk sac): 0 –
2 bln
– Hepar & Spleen: 2 – 7 bln
– Sumsum tulang: 5 – 9 bln.
 Bayi:
• Sumsum tulang semua tulang
• Secara bertahap sumsum
tulang merah (aktif)  kuning
(tidak aktif, berisi lemak)
 Dewasa
• Hanya di tulang pipih dan
proksimal tulang panjang

8
9
Eritrosit
 Diameter 8 µ, dinding sel fleksibel sehingga dapat melalui
kapiler yg diameternya 3 µ.
 Waktu paruh 120 hari
 Tidak punya nukleus & organel
 Mengandung Hemoglobin (Hb), Fungsi Hb untuk
mengangkut O2 & CO2, serta sebagai buffer. Afinitas Hb
terhadap CO tinggi  keracunan CO
 Hb: pria: 14-18 g/dl; wanita: 12-16 g/dl
 Tidak punya mitokondria  ATP dibuat melalui
metabolisme anaerob, tdk mengambil O2 yg dibawanya
10
11
Production of Erythrocytes: Erythropoiesis

- Dalam sumsum tulang: proeritroblast  eritroblast  normoblast (inti


dikeluarkan)  retikulosit  eritrosit.

-Setelah 120 hari, eritrosit ruptur/pecah kemudian difagosit.


12
13
Sintesis Eritropoietin distimulasi oleh tekanan parsial
O 2 yg rendah pada jaringan ginjal

Sintesis Eritropoietin meningkat:


 Penurunan jumlah eritrosit, misal perdarahan atau
hemolisis
 Penurunan ketersediaan oksigen, misalnya di
daerah dataran tinggi, pneumonia, defek fungsi
jantung, gangguan sirkulasi ginjal
 Peningkatan kebutuhan oksigen, misalnya olahraga
aerobik

14
Diet Penting untuk Eritropoiesis
– Protein, lipid, karbohidrat
– Mineral (Fe, mangan, cobalt)
– Asam folat diperlukan untuk sintesis basa timin, yang penting
untuk pembentukan DNA (pembelahan sel)
– Vitamin B12 (cobalamin) diperlukan utk kerja asam folat,
Vit.C

Tiroksin:
meningkatkan kebutuhan jaringan terhadap oksigen

Androgen:
• merangsang pelepasan eritropoietin
• meningkatkan sensitivitas stem cell terhadap eritropoietin
• mempengaruhi langsung eritropoiesis

15
Penghancuran Eritrosit

16
17
Anemia
 Penurunan jumlah eritrosit atau kadar Hb dlm eritrosit.
 Penyebab:
1. Defisiensi: Fe (utk sintesis Hb), vit B12 (utk pematangan
eritrosit), atau asam folat (utk pembelahan prekursor
eritrosit).
2. Kerusakan sumsum tulang
3. Perdarahan
4. Gagal ginjal yg menyebabkan penurunan eritropoietin
(hormon yg merangsang eritropoiesis)
5. Hemolitik anemia contoh thalasemia, malaria
18
19
Tipe Sel Fungsi
Neutrophil Memfagosit bakteri
Eosinophil Membunuh cacing, menghancurkan kompleks
antigen-antibodi, menginaktivasi senyawa kimia
inflamasi dari alergi
Basophil Melepaskan histamin & mediator inflamasi,
mengandung heparin
Lymphosit Respons imun secara langsung menyerang sel atau
melalui antibodi
T lymphocytes  sel yang terinfeksi virus & sel tumor
B lymphocytes  sel plasma  antibodi (IgA, IgG,
IgM, IgE, IgD)
Monosit Phagositosis; berkembang menjadi maktofag di
jaringan
Platelet “Menutup” robekan pada pembuluh darah 20
Jaringan Limfoid

 Yg memproduksi,
memproses &
menyimpan limfosit

21
22
23
24
25
26
Sistem Imun
 Non spesifik: berbagai antigen,
misalnya asam lambung & lisosim
 Spesifik  dengan satu macam
antigen saja, misalnya antibodi
 HIV  virus menyerang sel T
helper (CD4) yg penting bagi
sistem imun
 Sistem imun lemah  infeksi
oportunistik: TBC, Candidiasis dll.

27
Dasar Imunisasi
 Respons imun yg cepat & banyak karena ada sel memori

28
Platelet = Trombosit

 Platelet: fragmen dari


megakariosit
 Trombosit utk hemostasis
 150.000 – 350.000/mm3
 thrombopoietin

29
Hemostasis

 Fase vaskuler:
- vasokonstriksi,
- stimulasi pembelahan endotel, sel otot, &
fibroblast untuk mempercepat perbaikan,
- endotel lengket
 Fase platelet
- Platelet menempel pada endotel yg
lengket
- Aggregasi platelet sehingga terbentuk
platelet plug

30
Hemostasis
 Fase koagulasi: terbentuk bekuan darah.

31
Intrinsik TF (Faktor jaringan)
Kontak Dengan Permukaan

XII-----XIIa
Ekstrinsik
XI-----XIa
TF-VIIa TF Kerusakan
IX-----IXa Jaringan
VII
X------------Xa------------X

XIII

Protrombin Trombin
XIIIa
Fibrin
Fibrinogen Fibrin
Yang
Umum Stabil
KELAINAN KOAGULASI

I. Defisiensi vitamin C
kekurangan kolagen yang stabil (lansia, alkoholik)
II. Gagal Hepar
hampir seluruh faktor pembekuan dibentuk di hepar
III. Defisiensi vitamin K
diperlukan untuk faktor II (protrombin), VII, IX, dan X
malabsorpsi lemak karena kekurangan sekresi empedu
IV. Hemofilia (80% karena defisiensi faktor VIII)
V. Trombositopenia (DBD)

33
34
GOLONGAN DARAH
Antigen permukaan sel darah merah : glikolipid atau glikoprotein

Sistem A-B-O
• aglutinogen: antigen dipermukaan eritosit (A,B)
• aglutinin: antobodi terhadap antigen (anti-A, anti-B)

35
GOLONGAN DARAH

GENOTIP TIPE AGLUTINOGEN AGLUTININ

OO O ------ ANTI-A dan


ANTI-B
AO atau AA A A ANTI-B

BO atau BB B B ANTI-A

AB AB AB ------

36
Donor universal? Resepien universal?

37
Golongan Darah Tipe Rh

Sistem Rhesus
Rhesus positif  punya antigen D
Rhesus negatif  punya anti-D

Penyakit Hemolitik pada Bayi Baru Lahir  Erythroblastosis fetalis


Janin Rh positif fetus dikandung oleh ibu Rh negatif
Ibu golongan darah O mengandung janin gol. A atau B

38
Sistem Limfatik

 Mengumpulkan & mengembalikan cairan interstitial


termasuk protein plasma ke dalam darah
(memelihara keseimbangan cairan)
 Pertahanan tubuh terhadap penyakit (produksi
limfosit)
 Mengabsorpsi lipid dari usus dan membawanya ke
dalam darah

39
Sistem Limfatik

40
Struktur kapiler limfatik
memudahkan molekul
besar melewatinya,
misalnya bakteri di cairan
interstitial akan masuk ke
sirkulasi limfatik,
selanjutnya dihancurkan di
dalam nodus limfatikus.

41
FILTRASI:
tekanan hidrostatik akan memaksa air & zat
kecil lainnya tersaring oleh pori-pori kapiler,
misalnya filtrasi pada kapiler & pada glomerulus
di ginjal.

42
* Cairan yg difiltrasi di kapiler 24 liter/ hari
* 85% cairan yg difiltrasi tsb direabsorpsi ke kapiler
selebihnya lewat kapiler limfatik.
43
Fig. Schematic representation of the factors responsible for filtration and absorption across
the capillary wall and the formation of lymph

Filtration Absorption

32 mmHg
Arterial Venous End
Oncotic Pressure 25 mmHg
End of of Capillary
Capillary
15 mmHg
H2O + solute
Lymphatic Capillary
Tissue pressure = 0 mmHg

44
Pembentukan cairan limfatik:
filtrasi di kapiler + metabolisme sel
cairan interstitial cairan limfatik.

Kadar protein cairan limfatik bergantung pada


tempatnya, misalnya hepar 6 g/%, saluran cerna 3-
5 g/%

45
Gambar.
Hubungan
Sirkulasi
Limfatik &
Sirkulasi
Darah

46
Edema: akumulasi abnormal cairan interstitial

Penyebab:
1. Peningkatan tekanan kapiler
2. Penurunan kadar protein plasma, karena malnutrisi,
keluarnya protein melalui urine
3. Peningkatan permeabilitas membran kapiler
4. Hambatan pada saluran limfe, misalnya infeksi cacing
filaria, mastektomi

47
48
Filariasis

Nyamuk memasukkan larva nematoda ke


dalam tubuh

Larva berkembang menjadi cacing


dewasa di sirkulasi limfatik

Kaki & bagian tubuh lainnya edema

Elephantiasis

49
 Kanker Payudara  Mastectomy
Pada mastectomy, axillary nodes juga dibuang untuk
mencegah penyebaran sel-sel kanker

Lengan pasien oedema

Setelah beberapa bulan oedema berangsur hilang


sebab telah terbentuk pembuluh limfatik baru

50
51

Anda mungkin juga menyukai