Anda di halaman 1dari 7

1.

Definisi Transfusi
Transfusi darah adalah pemasukan darah lengkap atau komponen darah

secara langsung ke dalam aliran darah. Tujuan transfusi darah antara lain

untuk mengembalikan dan mempertahankan volume yang normal darah

dalam tubuh, mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah,

meningkatkan oksigenasi jaringan, memperbaiki fungsi homeostasis dan

tindakan terapi khusus.2,3,4,5

2. Mekanisme koagulasi

Dalam proses koagulasi, beberapa faktor pembekuan

tergantung pada vitamin K.

Mekanisme koagulasi ini terdiri dari dua jalur, yaitu jalur

Ekstrinsik dan jalur Intrinsik.3

Jalur Hemostasis ( jalur ekstrinsik dan ekstrinsik )


a. Jalur Ekstrinsik

Jalur ini teraktivasi dimulai pada saat jaringan mengalami cidera, sehingga

menyebabkan terpaparnya faktor jaringan ( tissue factor/ TF) yang terdapat

padamembran sel. Jalur ini adalah jalur utama yang mengawali proses homeostasisin

vivo. TF kemudian diekspresikan secara terus-menerus oleh sel-sel

endotelia. TF ini akan diekspresikan oleh sel endotelia dan makrofag setelah

diaktivasi oleh jejas langsung, oleh sitokin, kompleks imun atau produk

bakteri. TF kemudian akan berinteraksi dengan faktor VII yang kemudian

teraktivasi menjadi faktor VIIa ( lihat gambar 1.1 ).3

b. Jalur Intrinsik

Dimulai dengan teraktivasinya faktor XII akibat kontak dengan permukaan

bermuatan negatif. Kemudian dengan adanya prekal likreindan

HMWK (highmolecular weight kininogen), faktor XIIa kemudian mengaktivasi faktor

XI menjadi XIa yang kemudian mengaktivasi faktor IX dan seterusnya ( lihat gambar

1.1 ).Secarain vivo, faktor-faktor ini berkumpul dan teraktivasi pada membran

fosfolipid.Walaupun aktivasi pembekuan melalui jalur intrinsik tidak sering terjadiin

vivo, jalur intrinsik penting untuk menjaga konsentrasi faktor Xa oleh

karena ikatan TF/ VIIa akan dihambat oleh TFPI (tissue factor pathway

inhibitor).Pada pasien dengan Hemofilia A dan Hemofilia B, proses pembekuan

menjadi tidak efektif karena tidak tersedianya cukup faktor IX atau VIII

untuk mempertahankankonsentrasi faktor Xa.7

c. Inhibitor Dan Promotor Koagulasi

Bertujuan untuk : membatasi aktivitas koagulasi hanya pada tempat

cidera.Terdiri dari :
Inhibitor Fisiologis

TFPI
Target : kompleks faktor VIIa/ TF dan faktor Xa Inhibitor ini dilepaskan

dari sel endotelia dan dari trombosit dengan stimulasi trombin.


Antitrombin III ( AT III )Target : trombin dan faktor Xa
Berfungsi menghambat IXa, XIa, XIIa, kompleks VIIa/ TFKecepatan

inhibisi meningkat bila berikatan dengan heparin.


Trombomodulin, Protein C dan Protein S Trombin sisa dari

daerah cidera mengikuti aliran darah kemudian berikatan

dengan trombomodulin pada membran

endotel. Trombomodulin kemudian mengikat dan

mengaktivasi protein C yang membentuk kompleks dengan

kofaktor protein S. Kemudian fungsi prokoagulan trombin serta

kemampuan mengaktivasi trombosit akan terhambat.7

Fibrinolisis

Bertugas melarutkan fibrin pada pembuluh darah untuk mempertahankan

patensi lumen dan membantu penyembuhan luka. Fibrin dilarutkan

oleh plasmin menjadi FDP ( fibrin degradation products ), fragmen E

dan D-dimer.2,7

Plasminogen diaktifkan menjadi plasmin olehtissue type plasminogen

activator ( t-PA ) atauurokinase type plasminogen activator ( u-PA) atau

d i s e b u t j u g a u r o k i n a s e . t - PA y a n g t i d a k t e r i k a t m e m b e n t u k

kompleks

d e n g a n p l a s m i n o g e n a c t i v a t o r i n h i b i t o r 1 ( PAI 1 ) d a n d i b e r s i k a

n d i dalam sirkulasi darah.2,7

Inhibitor Patologis
Disebut juga inhibitor yang didapat, bertindak sebagai antibodi

terhadap faktor

koagulasi tertentu. Inhibitor ini dapat terbentuk pada pende

rita defisiensi faktor koagulasi yang mendapat tranfusi faktor

koagulasi. Kelainan ini didapatkan pada 20% penderita Hemofilia A

dan 5 % pada pasien Hemofilia B. Autoantibodi terhadap faktor VIII dapat

terbentuk pada penderita penyakit kolagen-vaskular, wanita postpartum, orang

tua yang sehat2,7

Inhibitor Farmakologis

Antitrombin ( Heparin )
Defibrinogenating agent ( Sejumlah bisa ular )
Antagonis Vitamin K ( Dikumarol dan wafarin .3-5

Faktor-faktor pembekuan darah adalah glikoprotein, yang kebanyakan

diproduksi dihepar dan disekresi ke sirkulasi darah. Tabel berikut ini menunjukan

daftar faktor-faktor pembekuan darah yang dinyatakan dalam angka Romawi, serta

sinonim dan beberapa sifat-sifatnya. Beberapa faktor-faktor pembekuan darah

disintesis di hati, faktor II, VII, IX dan X, begitu juga faktor XI, XII, XIII, dan faktor

V. Sebagian besar faktor-faktor pembekuan darah ada dalam plasma, pada keadaan

normal ada dalam bentuk inaktif dan nantinya akan dirubah menjadi bentuk enzim

yang aktif atau bentuk kofaktor selama koagulasi. Faktor-faktor pembekuan darah

diklasifikasikan ke dalam beberapa group berdasarkan fungsinya. Faktor XII, faktor

XI, prekallikrein, faktor X, faktor IX, faktor VII, dan protrombin merupakan zimogen

dari serine protease akan dirubah menjadi enzim yang aktif selama pembekuan darah.

Sedangkan faktor V, faktor VIII, highmolecular-weight kininogen (HMWK), dan

tissue factor yang terdapat di ekstravaskuler dan harus kontak dengan darah untuk
berfungsi, bukan merupakan proenzim tetapi berfungsi sebagai kofaktor. Faktor V,

faktor VIII, dan HMWK harus diaktifasi agar berfungsi sebagai kofaktor. Faktor X,

faktor IX, faktor VII, dan protrombin disebut faktor-faktor yang tergantung vitamin K

(vitamin K-dependent factor), karena untuk pembentukannya yang sempurna

memerlukan vitamin K. Protein-protein ini mengandung residu asam amino yang

unik, g-carboxyglutamic acid (Gla). Vitamin K terdapat dalam sayur-sayuran yang

berwarna hijau dan juga disintesis oleh bakteria di dalam usus. Vitamin K berfungsi

sebagai suatu kofaktor yang penting untuk sintesis faktor II, faktor VII, faktor IX,

faktor X, protein C dan protein S, dimana vitamin K merupakan kofaktor penting

yang diperlukan untuk menyelesaikan post-translational dari sintesis faktor-faktor

pembekuan yang tergantung vitamin K, yaitu untuk reaksi karboksilasi dari asam

glutamat menjadi residu g-carboxyglutamic acid. Residu Gla adalah tempat ikatan ke

protein-protein ini dan diperlukan untuk interaksinya dengan fosfolipid membran.

Kegagalan dalam karboksilasi yang terjadi pada defesiensi vitamin K atau pada

beberapa kelainan hati (cirrhosis, hepatocelluler carcinoma), terjadi penumpukan

faktor-faktor pembekuan dengan tidak ada atau penurunan g-carboxylation sites. Non-

atau des-carboxylated protein ini juga disebut protein-induced in vitamin K absence

(PIVKA). Obat-obatan antikoagulan oral (Coumarin, Warfarin), tidak bekerja di

dalam sirkulasi tetapi di hati, dimana obat-obatan tersebut menghambat sintesisdari

faktor-faktor pembekuan yang tergantung vitamin K.4,5,6

Mekanisme Hemostasis

Terdiri dari : - respon vaskular

- perlekatan platelet

- pembentukan bekuan

- stabilisasi bekuan
- pembatasan bekuan hanya pada tempat jejas oleh

regulator antikoagulan

- pengembalian lumen pembuluh darah oleh fibriolisis

- penyembuhan

3. Cara penyimpanan
Darah donor sebelum disimpan untuk diberikan kepada resipien harus

dibebaskan dari berbagai macam penyakit yang mungkin dapat menulari

resipien, seperti hepatitis B atau C, sifilis, malaria, HIV-1 atau HIV-2 virus

human T-cell lymphotropic (HTLV-1 dan HTLV-2). Darah simpan supaya

awet dan tidak membeku perlu disimpan dalam suhu tempat dengan suhu

sekitar 1o 6oC diberi pengawet. Umumnya digunakan pengawet campuran

sitrat untuk mengikat kalsium supaya tidak terjadi pembekuan, fosfat

sebagai penyangga (buffer), dekstrosa sebagai sumber energy sel darah

merah dan adenine membantu resintesis adenosintrifosfat dan menjaga

supaya 2,3 DPG tidak cepat rusak. Campuran ini dikenal dengan sebutan

pengawet ACD (Acid Citrate Dextrose), CPD (Citrate Phosphatase

Dextrose) dan CPDA (Citrate Phosphatase Dextrose Adenin). Ketiga

pengawet tersebut paling sering digunakan untuk kepentingan klinik,

terutama CPDA-1. Pengawet jenis lain ialah AS-1 Adsol, AS-2 Nutrice,

SAGM dan heparin. Darah lengkap (whole blood) biasanya disediakan

hanya untuk transfusi pada perdarahan massif. Satu unit darah lengkap (450

540 ml) mengandung pengawet 60 ml CPDA-1 atau CP2D dengan kadar

hematokrit 30 40% dapat menaikkan kadar Hb resipien 1 gr%. Bank darah

modern jarang menyediakan darah lengkap, tetapi menyediakan komponen


darah seperti eritrosit dimampatkan (red blood cell concentrate, packed red

cell, packed cells), plasma dan faktor pembekuan.

Anda mungkin juga menyukai