Anda di halaman 1dari 116

BAB VIII

PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI

8.1 Manajemen listrik (sebagai contoh: Jawa Barat,


Pemeliharaan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali)

Pada umumnya lokasi diinterkoneksikan membentuk satu

sumber energi primer grup operasi. Peranan instalasi

konvensional tidak selalu dekat penyaluran semakin penting,

dengan pusat beban sehingga konfigurasi jaringan semakin

pusat pembangkit listrik dibangun kompleks dan peralatan semakin

pada lokasi yang terpisah jauh banyak, baik dari segi jumlah

dari pusat beban maka maupun ragamnya.

penyaluran daya diselenggarakan


melalui instalasi penyaluran Peralatan utama yang

(saluran transmisi dan gardu terpasang di gardu induk dan

Induk). Instalasi penyaluran ini saluran transmisi adalah:

melalui daerah perkotaan atau – Sebagaimana peralatan


melalui laut. Untuk itu instalasi pada umumnya, peralatan
penyaluran di daerah ini terpaksa yang dioperasikan dalam
menggunakan kabel tenaga yang instalasi penyaluran tenaga
berupa kabel tanah maupun kabel listrik perlu dipelihara agar
laut. unjuk kerjanya dapat

Perkembangan selanjut- dipertahankan.

nya, beberapa sistem tenaga

463
Pemeliharaan peralatan Untuk mempercepat pe-
penyaluran tenaga listrik kerjaan tersebut maka
diperlukan untuk memper- diperlukan manajemen
tahankan unjuk kerjanya. Namun, pemeliharaan.
di lain pihak sebagian besar
pemeliharaan itu memerlukan 8.1.1 Manajemen
pembebasan tegangan yang Pemeliharaan Peralatan
berarti bahwa peralatan yang Penyaluran
dipelihara harus dikeluarkan dari Suatu sistem tenaga listrik
operasi. mempunyai jumlah dan jenis
peralatan instalasi penyaluran
Keluarnya beberapa per- yang sangat banyak yang
alatan dari operasi selama dihubungkan satu dengan
pemeliharaan dapat me- lainnya membentuk suatu
nyebabkan berkurangnya sistem penyaluran.
keandalan penyaluran, ber-
kurangnya kemampuan pe- Peralatan dengan jumlah dan
nyaluran bahkan padamnya jenis yang banyak itu harus
daerah yang dipasok oleh dipelihara untuk mempertahan-
peralatan tersebut. Per- kan unjuk kerjanya.
masalahan tersebut juga
dialami oleh pemeliharaan Sehubungan dengan
kabel tenaga dengan pemeliharaan peralatan sistem
memelihara kabel tenaga tenaga listrik, pada umumnya
menyebabkan pemadaman membutuhkan dikeluarkannya
kabel tenaga tersebut. peralatan tersebut dari operasi

464
serta menyangkut jumlah yang dilaksanakan untuk setiap peralatan
sangat banyak, maka antara lain:
penanganannya perlu didasari – Setiap peralatan memerlukan
pemikiran manajemen yang pemeliharaan.
baik. Dalam hal ini perlu pe- – Petunjuk pabrik pembuat
rencanaan (planning), peralatan pada umumnya
pengorganisasian memberikan periode dan jenis
(organizing), penggerakan pemeliharaan untuk peralatan
(actuating) dan pengendalian tersebut.
(controlling) dengan baik.
– Dalam hal tidak ada petunjuk
dari pabrik maka pengalaman
8.1.2 Perencanaan masa lalu (statistik kerusakan)
Perencanaan pemelihara- dapat dipakai sebagai dasar
an peralatan penyaluran perencanaan jadwal dan jenis
tenaga listrik meliputi pemeliharaan.
koordinasi antara kebutuhan – Kondisi lokal dimana
akan pemeliharaan dan peralatan tersebut
kondisi (keandalan) sistem. terpasang.
Dalam hal ini diupayakan agar
kedua kebutuhan itu terpenuhi Perlu dipertimbangkan,
sebaik mungkin. apakah ada alternatif
pemasokan menghindari
Hasil dari perencanaan ini pemadaman selama peralatan
adalah jadual dan jenis yang dipelihara dikeluarkan dari
pekerjaan yang akan operasi.

465
– Jenis penggunaan listrik kemungkinan dapat
yang dipasok. menyebabkan menurunnya

Ada penggunaan listrik keandalan atau terjadinya pe-

sebagai penggerak suatu madaman, termasuk

proses yang tidak boleh pemeliharaan.

terganggu. Prosesnya
hanya berhenti pada jadwal Hasil perencanaan peme-

yang telah ditentukan. liharaan peralatan instalasi


penyaluran ini adalah rencana
Apabila tidak ada alternatif
pemeliharaan yang mencakup:
pasokan daya listrik
selama pelaksanaan – Jenis pemeliharaan

pemeliharaan, maka – Jadwal pelaksanaan


diperlukan kompromi yang – Keterangan lain berupa
dapat diperoleh dari hasil perlu/ tidaknya peralatan
koordinasi. dikeluarkan dari operasi
– Hal Khusus – Efisiensi pemeliharaan
Ada keadaan-keadaan
khusus yang menyangkut Selama ini pedoman dasar
acara-acara kenegaraan untuk melakukan pemeliharaan
yang harus peralatan instalasi listrik adalah
dipertimbangkan dalam SE Direksi No.032/PST/1984
perencanaan tanggal 23 Mei 1984 tentang
pemeliharaan. Dalam hal ini Himpunan Buku Petunjuk
diupayakan untuk Operasi dan Pemeliharaan
menghindari segala Peralatan Penyaluran Tenaga
sesuatu yang Listrik, di mana yang menjadi

466
dasar utama untuk melakukan perubahan siklus
pemeliharaan adalah pemeliharaan peralatan.
rekomendasi pabrik serta
manual instruction dari Hal yang sama diberlakukan
masing-masing peralatan juga terhadap PMT.
instalasi listrik.
8.1.3 Pengorganisasian
Dengan pengurangan Rencana pemeliharaan
siklus pemeliharaan ini dapat sebagai hasil perencanaan
dipastikan akan memberikan diatas merupakan dasar dalam
efisiensi dalam bidang pengaturan orang, alat, tugas,
pemeliharaan, antara lain: tanggungjawab, dan wewenang
– Mengurangi biaya untuk terlaksananya pekerjaan
pemeliharaan. pemeliharaan.

– Mengurangi kebutuhan
man-hours per-peralatan. Pengorganisasian ini perlu
dalam mengalokasikan sumber
– Mengurangi waktu
daya yang ada atas pekerjaan-
pemadaman.
pekerjaan yang diperlukan agar
– Meningkatkan mutu dapat dimanfaatkan secara
pelayanan dengan tingkat efektif dan efisien.
keandalan dan kesiapan
– Rincian pekerjaan yang harus
peralatan yang lebih tinggi.
dilaksanakan
– Berikut ini merupakan
Rincian ini perlu dibuat untuk
langkah efisiensi yang
membantu kelancaran
dilakukan berupa

467
pelaksanaan sekaligus pekerjaan terlaksana dengan
menghindari kesalahan. baik atau tidak terjadi saling
Dalam hal ini tingkat rincian mengelak di antara personil
yang diperlukan tergantung untuk melaksanakan suatu
kesiapan yang akan pekerjaan.
melaksanakan pekerjaan
itu. Pengalokasian personil ini
– Pembagian pekerjaan harus mempertimbangkan:

Kegiatan-kegiatan • Kemampuan masing-masing


spesifik yang sejenis personil.
dikelompokkan dengan • Beban kerja yang menjadi
memperhatikan kesamaan tanggung jawab masing-
pelaksanaan. masing personil.
Diupayakan agar dalam
• Urutan tahapan pekerjaan.
pelaksanaan pekerjaan,
tidak ada seseroang yang
Peralatan yang diperlukan
berbebani pekerjaan yang
untuk tiap tahapan pekerjaan di-
terlalu berat yang atau yang
inventarisir dengan jumlah yang
terlalu ringan serta tidak
memadai.
ada yang dibebani
pekerjaan diluar
Tidak lengkapnya peralatan,
kemampuannya.
selain mengakibatkan waktu
– Mengalokasikan sumber pelaksanaan lebih panjang juga
Daya mutu pekerjaan yang lebih
”Who does what ” disusun rencah. Demikian juga halnya
agar seluruh tahapan dengan material.

468
Dasar penyusunan yang melakukan proses mem-
utama adalah pengalaman pengaruhi kegiatan seseorang
dalam pelaksanaan yang lalu. atau suatu kelompok kerja
– Koordinasi pekerjaan dalam usaha melaksanakan

Mekanisme koordinasi rencana kerja yang telah

harus jelas, mengingat; disusun.

• Meminimalisir tuntutan
waktu pelaksanaan. Proses ini disebut

• Menghindari penggerakan. Pada tahap ini

kecelakaan tegangan sumber daya manusia merupakan

listrik. salah satu penentu bagi

• Menghindari gangguan. keberhasilan pencapaian sasaran


sehingga kepemimpinan, motivasi,
Kesalahan koordinasi
dan komunikasi.
dapat berakibat fatal pada
instalasi bahkan jiwa – Persiapan Personil

personil yang melaksana- Kondisi personil harus dalam

kan pekerjaan. keadaan baik, mental dan


jasmani. Kesiapan ini harus

8.1.4 Penggerakan dinyatakan saat sebelum


memulai pekerjaan dan
Setelah ada rencana kerja,
masing-masing personil
kemudian pengalokasian sumber
menyatakan kesiapannya
daya, tibalah saatnya pada
secara tertulis dalam blanko-
pelaksanaan pekerjaan
blanko yang sudah
pemeliharaan. Untuk men-
disiapkan.
capai sasaran dengan baik
seorang atasan/pimpinan

469
Kondisi yang tidak baik pekerjaan diperlukan proses
(pusing, kurang tidur, letih, mempengaruhi dan mengarah
dan lain-lain) dapat pencapaian tujuan yaitu ter-
membahayakan dirinya laksananya pekerjaan pe-
serta orang lain. meliharaan dengan baik.
Selanjutnya diskusi
mengenai apa yang akan Ada berbagai gaya
dikerjakan akan sangat kepemimpinan yang secara
membantu pelaksanakan umum dikenal namun sulit untuk
pekerjaan. menyatakan satu gaya yang

– Persiapan Peralatan terbaik.

Kondisi dan kesiapan


peralatan perlu diperiksa Pemimpin yang efektif

sebelum saat pelaksanaan, menyesuaikan tingkah laku

terutama yang menyangkut kepemimpinannya pada

keselamatan jiwa seperti kebutuhan yang dipimpin dan

sabuk pengaman, lingkungannya. Dalam hal ini

pelindung tubuh, tangga, perlu diperhatikan tingkat

alat uji tegangan, gas, kedewasaan serta perilaku

cheker, blower, baju tahan manusia yang dipimpin.

api dan lain-lain. Ciptakanlah situasi yang


memungkinkan timbulnya
– Kepemimpinan dan
motivasi pada setiap personil
Motivasi
untuk berperilaku sesuai dengan
Dalam rangka pelaksanaan
pemeliharaan mulai dari
persiapan sampai akhir

470
tujuan. Salah satu faktor pengendalian agar penyimpang-
penting di sini adalah unsur an dapat teridentifikasi.
kewibawaan. Penyimpangan dalam pe-
laksanaan dapat saja terjadi
8.1.5 Pengendalian oleh kemungkinan-kemungkinan
Dalam upaya tercapainya berikut ini:
sasaran seperti yang • Adanya perubahan karena
direncanakan, seorang lingkungan;
atasan/ pimpinan perlu • Terjadinya kesalahan karena
melakukan pengendalian karena informasi kurang jelas;
pada umumnya terjadi • Terjadi kesalahan karena
perubahan situasi dan kemampuan personil yang
lingkungan serta kesalahan tidak sesuai dengan
pada saat pelaksanaan. pekerjaannya,
• Ditemukan masalah lain
Melalui pengendalian ini,
diluar yang sudah
penyimpangan yang terjadi
direncanakan.
dapat teridentifikasi sehingga
tindakan koreksi dapat segera
Untuk dapat melaksanakan
dilakukan untuk memperbaiki
pengendalian diperlukan
penyimpangan pelaksanaan
sasaran pengendalian,
pekerjaan.
indikator-indikator dan standar
yang jelas.
Dalam mencapai tujuan
sesuai dengan yang
Pelaksanaan pekerjaan
direncanakan, diperlukan
dievaluasi, hasil yang dicapai

471
dibandingkan terhadap mestinya sehingga dapat dicegah
standar dan melaksanakan terjadinya gangguan yang
tindakan koreksi bila menyebabkan kerusakan.
diperlukan. Unsur manusia
adalah hal yang paling utama Tujuan pemeliharaan
dalam pengendalian yang peralatan listrik tegangan tinggi
menyangkut: adalah untuk menjamin
• kelemahan (kesalahan, keberlanjutan penyaluran
kemalasan, ketidaktahuan), tenaga listrik dan menjamin
• kecurangan, keandalan, antara lain:

• perbedaan pemahaman/
penafsiran atas sesuatu, Untuk meningkatkan reliability,
• keengganan merubah availability, dan effiency
sesuatu yang sudah Faktor yang paling dominan
dianggap mapan (kebiasaan dalam pemeliharaan peralatan
cara kerja). listrik tegangan tinggi adalah
pada sistem isolasi. Isolasi di sini
8.2 Pengertian dan Tujuan meliputi isolasi minyak, udara
Pemeliharaan dan gas atau vacuum. Suatu
Pemeliharaan peralatan peralatan akan sangat mahal
listrik tegangan tinggi adalah bila isolasinya sangat bagus,
serangkaian tindakan atau dari isolasi inilah dapat
proses kegiatan untuk ditentukan sebagai dasar
mempertahankan kondisi dan pengoperasian peralatan,
meyakinkan bahwa peralatan dengan demikian, isolasi
dapat berfungsi sebagaimana

472
merupakan bagian yang sistem check list atau catatan
terpenting dan sangat saja. Sedangkan pemeliharaan
menentukan umur dari harus dilaksanakan oleh regu
peralatan. Untuk itu, kita perlu pemeliharaan.
memelihara sistem isolasi
sebaik mungkin, baik terhadap 8.3. Jenis-Jenis Pemeliharan
isolasinya maupun penyebab Jenis-jenis pemeliharan pada
kerusakan isolasi. kabel sebagai berikut.

Dalam pemeliharaan
peralatan listrik tegangan
tinggi kita membedakan antara
pemeriksaan atau monitoring
(melihat, mencatat, meraba serta
mendengar) dalam keadaan
operasi dan memelihara
(kalibrasi/pengujian, koreksi/re-
setting) serta memperbaiki/
membersihkan) dalam
keadaan padam.

Pemeriksaan atau
monitoring dapat dilaksanakan
oleh operator atau petugas
patroli setiap hari dengan

473
1. Pemeliharaan harian
Pemeliharaan harian seperti Tabel 8.1.

Tabel 8.1 Pemeliharaan Harian

JADWAL : HARIAN

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Manometer tekanan Periksa tekanan minyak pada


minyak kabel sealing end secara visual pada
manometernya.

2. ROW Periksa secara visual: rambu


(patokpatok), jembatan kabel,
tutup crosbonding dan box culvert
serta kegiatan pembangunan atau
kegiatan diatas/sekitar jalur SKTT.

3. Terminasi kabel head (sealing a. Periksa secara visual klem


end) terminasi kabel head dan
bagian yang bertegangan dari
benda asing.

b. Periksa sistem pentanahan


sealing end (kabel head).

474
2. Pemeliharan Mingguan

Pemeliharaan berupa monitoring Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi


yang dilakukan oleh petugas patroli setiap mingguan serta dilaksanakan
dalam keadaan operasi, seperti Tabel 8.2.

Tabel 8.2 Pemeliharaan Mingguan

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Manometer tekanan minyak Periksa tekanan minyak pada


kabel sealing end secara visual pada
manometernya.

2. ROW Periksa secara visual: rambu


(patok-patok), Jembatan kabel,
tutup crosbonding dan box
culvert serta kegiatan
pembangunan atau kegiatan
di atas/sekitar jalur SKTT.

3. Terminasi kabel head a. Periksa secara visual klem


(sealing end) terminasi kabel head dan
bagian yang bertegangan dari
benda asing.

475
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA

1 2 3

b. Periksa sistem pentanahan


sealing end (kabel head).

3. Terminasi kabel head Periksa secara visual dan catat


(sealing end) tekanan minyak pada
manometer di setiap stop joint
yang dapat diperiksa.

476
3. Pemeliharaan Semesteran
Pemeliharaan berupa monitoring Saluran Kabel Tanah
Tegangan Tinggi yang dilakukan oleh petugas patroli setiap
semester serta dilaksanakan dalam keadaan operasi seperti
Tabel 8.3.

Tabel 8.3 Pemeliharaan Semester

JADWAL : SEMESTER

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Minyak kabel Periksa secara visual dan catat


tekanan minyak pada stop joint
dan sealing end (kabel head).

2. Terminasi Sealing End a. Pengukuran noktah panas


(kabel head) dan bagian pada klem sealing end (kabel
yang bertegangan head) dan bagian berteganan
dengan infrared thermovision.

b. Pengukuran partial discharge


pada sealing end (kabel
head) dengan alat uji partial
discharge.

477
4. Pemeliharaan Tahunan

Pemeliharaan yang berupa pengukuran dan pengujian untuk


Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas
pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan padam,
seperti Tabel 8.4.

Tabel 8.4 Pemeliharaan Tahunan

JADWAL : TAHUNAN

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : PADAM

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Tahanan isolasi kabel Pengukuran tahanan isolasi kabel


dengan Megger dan dengan
metode polarisasi indeks (PI).

2. Cable Covering Protection Pengukuran arus bocor pada


Unit (Non- Linier Resistor) CCPU dan mengukur tahanan
isolasinya.

3. Lead Sheath Pengukuran arus bocor pada lead


(timah pelindung) sheath dan mengukur tahanan
isolasinya.

478
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA

1 2 3

4. Manometer Pengetesan fungsi penunjukan


tekanan minyak dan sistem
pengaman tekanan minyak kabel
(alarm dan tripping).

5. Boks Cross bonding dan Pemeriksaan dan pembersihan


Stop Join serta Oil Tank terhadap manometer, tangki
Chamber maupun Oil Tank minyak, instalasi pipa minyak,
Sunseal. kandungan gas berbahaya mau-
pun kelembaban.

6. Kabel pilot Pengukuran tahanan isolasi kabel


pilot.

7. Pressure control cabinet Pembersihan kabinet, seal pintu

(panel boks kontrol tekanan) panel, pengukuran tahanan


variabel untuk mengatur tegangan
sistem pengaman (proteksi
tekanan minyak/supervisi).

479
8.4 Pemeliharaan yang Dilakukan terhadap Kabel Laut Tegangan
Tinggi

1. Pemeliharaan Kabel Laut Harian

Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggi yang


dilakukan oleh petugas patroli dan dilaksanakan secara harian dalam
keadaan operasi, seperti Tabel 8.5.

Tabel 8.5 Pemeliharaan Kabel Laut Harian

JADWAL : HARIAN

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. R.O.W Pantau lalu lintas kapal agar tidak


lego jangkar pada daerah koridor
kabel laut.

2. Lampu suar Pantau kedipan lampu rambu suar


apakah masih bekerja baik.

3. Pelampung suar Periksa pelampung suar apakah


masih berada pada tempat yang
ditentukan.

480
2. Pemeliharaan Kabel Laut Mingguan

Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggi yang


dilakukan oleh petugas patroli dan dilaksanakan setiap mingguan dalam keadaan
operasi, seperti Tabel 8.6.

Tabel 8.6 Pemeliharaan Kabel Laut Mingguan

JADWAL : MINGGUAN

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Terminasi kabel head dan Periksa terminsasi kabel head


bagian yang bertegangan. dan bagian yang bertegangan
dari benda asing secara visual.

2. Tegangan suplay AC/DC Periksa tegangan suplay AC


untuk alat bantu. maupun DC untuk alat bantu
apakah masih normal.

3. Tekanan minyak. Periksa tekanan minyak kabel.

4. Terminasi. Periksa terminasi kabel apakah


masih baik secara visual.

481
3. Pemeliharaan Kabel Laut Semester

Pemeliharaan yang berupa monitoring untuk Kabel Tanah Tegangan


Tinggi dan dilakukan oleh petugas patroli setiap semester dan dilaksanakan
dalam keadaan operasi, seperti Tabel 8.7.

Tabel 8.7 Pemeliharaan Kabel Laut Semester

JADWAL : SEMESTER

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Terminasi kabel head dan Pengukuran noktah panas pada

bagian yang bertegangan. kabel head dan bagian


bertegangan dengan infrared
thermovision.

2. Tegangan suplai AC/DC Pengukuran Partial Discharge

untuk alat bantu. pada kabel head dengan alat uji


Partial Discharge.

482
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA

1 2 3

3. Terminasi Kabel head dan Pembersiahan bushing kabel


bagian yang bertegangan. head terdapat kristal garam serta
pembersihan isolator string pada
gantry, dead end tower.

4. Terminasi Kabel head dan Pembersiahan terminasi/sealing


bagian yang bertegangan. end kabel.

5. Peralatan kontrol minyak dan Periksa apakah peralatan kontrol


alat bantu khusus. dan alat bantu khusus dapat
berfungsi dengan baik.

483
4. Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan

Pemeliharaan yang berupa pengukuran dan pengujian untuk


Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan dilakukan oleh
petugas pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan
padam, seperti Tabel 8.8.

Tabel 8.8 Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan

JADWAL : TAHUNAN

DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : PADAM

NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN


YANG DIPERIKSA

1 2 3

1. Sistem pentanahan. Pemeriksaan dan pengukuran


sistem pentanahan kabel laut
dengan Megger pentanahan.

2. Tahanan isolasi kabel laut. Ukur tahanan isolasi kabel laut


dengan Megger.

484
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA

1 2 3

3. Manometer. Uji fungsi manometer apakah


masih bekerja baik.

4. Boks cross bonding dan Pemeriksaan dan pembersihan


stop join serta oil tank terhadap manometer, tanki,
chamber maupun oil tank gas berbahaya maupun
sunseal. kelembaban dalam kondisi
operasi.

5. Tahanan isolasi kabel pilot. a. Ukur tahanan isolasi dari


kabel pilot apakah masih
baik.

b. Ukur tahanan kabel pilot


(Rdc).

7. Rambu-rambu. a. Periksa kelengkapan rambu-


rambu dan pelampung suar
seperti baterei, lampu dan
panel solar sel.

b. Pelihara kelengkapan rambu-

485
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA

1 2 3

rambu dan pelampung suar


penggantian elektroda anti
korosi setiap 5 tahun.

8. ROW Periksa ROW kabel dengan


Scan sonar apakah kabel
masih tetap pada posisinya
setiap 5 tahun.

486
8.5 Prosedur Pemeliharaan
Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut dapat dilihat pada tabel 8.9.

Tabel 8.9 Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut

LATAR BELAKANG Kesinambungan penyaluran energi listrik


yang dikelola oleh PLN UBS P3B salah
satunya ditentukan oleh kesiapan operasi
gardu induk dan saluran transmisi.
Kesiapan operasi gardu induk dan saluran
transmisi harus didukung oleh
pemeliharaan peralatan secara aman, baik
dan benar. Di dalam pelaksanaannya, jika
terjadi kesalahan prosedur, akan
mengakibatkan gangguan pada sistem
tenaga listrik dan kerusakan pada
peralatan bahkan dapat mengakibatkan
kecelakaan manusia.

Untuk lebih meningkatkan keamanan dan


keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan di instalasi listrik, maka perlu
dibuat prosedur pelaksanaan pekerjaan
pada instalasi listrik tegangan tinggi/
ekstra tinggi sebagai penyempurnaan dari
buku ”Manuver Peralatan Instalasi
Tegangan Tinggi & Ekstra Tinggi serta
Dokumen Keselamatan Kerja”.

487
Sesuai Surat Keputusan General Manager
PT. PLN (Persero) UBS P3B No. 005.K/
021/GM.UBS. P3B/2002, tanggal 07
Januari 2002, perihal ”Pembentukan Tim
Penyempurnaan Prosedur Operasi Sistem
dan Pemeliharaan PT. PLN (Persero) UBS
P3B”, maka diterbitkan buku ”Prosedur
Pelaksanaan Pekerjaan pada Instalasi
Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi”.

MAKSUD DAN TUJUAN • Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada


Instalasi Listrik Tegangan Tinggi/
Ekstra Tinggi ini adalah prosedur yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh
semua personil dalam melaksanakan
tugas pekerjaan pada instalasi listrik
tegangan tinggi/ekstra tinggi.

• Dengan prosedur ini setiap pekerjaan


pada instalasi listrik tegangan tinggi/
ekstra tinggi dapat terlaksana dengan
aman dan lancar serta selamat (safety
process) sehingga tercapai Zero
Accident.

Ruang Lingkup Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada


Instalasi Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra
Tinggi ini berlaku untuk semua pekerjaan

488
pada instalasi listrik tegangan tinggi/
ekstra tinggi yang meliputi:
Manuver pembebasan tegangan.
Pelaksanaan pekerjaan pada instalasi dalam
keadaan tidak bertegangan.
Manuver pemberian tegangan.

1. PENGORGANISASIAN KERJA

PENGORGANISASIAN Dalam melaksanakan pekerjaan pada


KERJA instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra tinggi,
diperlukan pengorganisasian kerja yang
melibatkan unsur/personil sebagai
berikut.

• Penanggung Jawab Pekerjaan

• Pengawas K3

• Pengawas Manuver

• Pelaksana Manuver

• Pengawas Pekerjaan

• Pelaksana Pekerjaan

Pengawas Manuver, Pengawas Pekerjaan


dan Pengawas K3 tidak boleh dirangkap
dan harus berada di lokasi selama
pekerjaan berlangsung.

489
PERANAN PERSONIL Peranan personil pada butir 2.1 sebagai
berikut.

PENANGGUNG JAWAB Bertanggung jawab terhadap seluruh


PEKERJAAN rangkaian pekerjaan yang akan dan
sedang dilaksanakan pada instalasi listrik
tegangan tinggi/ekstra tinggi.

Penanggung jawab pekerjaan adalah kuasa


pemilik aset yaitu manager UPT.

PENGAWAS K3 Bertugas sebagai pengawas Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan
instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra
tinggi, sehingga keselamatan manusia dan
keselamatan instalasi listrik terjamin.

Personil yang ditunjuk sebagai pengawas K3


harus memiliki kualifikasi pengawas K3.

PENGAWAS MANUVER Bertugas sebagai pengawas terhadap proses


manuver (pembebasan/pengisian tegangan)
pada instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra
tinggi, sehingga keselamatan peralatan dan
operasi sistem terjamin.

Personil yang ditunjuk sebagai pengawas


manuver harus memiliki kualifikasi keahlian
setingkat operator utama.

490
PELAKSANA Bertindak selaku eksekutor manuver pada
MANUVER instalasi tegangan tinggi/ekstra tinggi.

Pelaksana manuver adalah Operator


Gardu Induk/Dispatcher Region/
Dispatcher UBOS yang dinas pada saat
pekerjaan berlangsung.

PENGAWAS Bertugas sebagai pengawas terhadap


PEKERJAAN proses pekerjaan pada instalasi listrik
tegangan tinggi/ekstra tinggi.

Personil yang ditunjuk sebagai pengawas


pekerjaan harus memiliki kualifikasi minimal
setingkat juru utama
pemeliharaan.

PELAKSANA Bertugas melaksanakan pekerjaan pada


PEKERJAAN instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra
tinggi.

Personil pelaksana pekerjaan ditunjuk oleh


Pengawas Pekerjaan.

TUGAS DAN Tugas dan tanggung jawab masing-masing


TANGGUNG JAWAB personil pada butir 2.2. sebagai
berikut.

491
PENANGGUNG JAWAB • Mengelola seluruh kegiatan pekerjaan
PEKERJAAN yang meliputi: personil, peralatan kerja,
perlengkapan K3 dan material pe-
kerjaan.
• Melakukan koordinasi dengan Unit lain
yang terkait.

PENGAWAS K3 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan


cara sebagai berikut.

• Memeriksa kondisi personil sebelum


bekerja.

• Mengawasi kondisi/tempat-tempat yang


berbahaya.

• Mengawasi pemasangan dan pelepasan


taging, gembok, dan rambu pengaman.

• Mengawasi tingkah laku/sikap personil


yang membahayakan diri sendiri atau
orang lain.

• Mengawasi penggunaan perlengkapan


keselamatan kerja.

492
PENGAWAS Menjaga keamanan instalasi dan
MANUVER menghindari kesalahan manuver yang
dilakukan oleh operator gardu induk
dengan cara sebagai berikut.

• Mengawasi pelaksanaan manuver.

• Mengawasi pemasangan dan pelepasan


taging di panel kontrol serta rambu
pengaman/gembok di switch yard.

• Mengawasi pemasangan dan pelepasan


sistem pentanahan.

PELAKSANA • Melakukan eksekusi manuver peralatan


MANUVER instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra
tinggi.

• Melakukan pemasangan dan pelepasan


taging di panel kontrol serta rambu
pengaman/gembok di switch yard.

• Melakukan penutupan dan pembukaan


PMS tanah.

• Menunjuk personil pelaksana pekerjaan


sebagai pelaksana pengamanan
instalasi listrik untuk memasang dan
melepas taging, gembok, dan rambu
pengaman.

493
PELAKSANA • Memasang dan melepas pentanahan
PEKERJAAN lokal.
• Memasang dan melepas taging, gembok,
dan rambu pengaman.
• Melaksanakan pekerjaan.

PENDELEGASIAN Pendelegasian tugas dapat diberikan


TUGAS kepada pejabat atau personil yang
mempunyai kemampuan (Formulir 8),
dalam hal:
• Personil yang ditunjuk berhalangan
melaksanakan tugasnya.
• Dalam satu pekerjaan diperlukan
beberapa pengawas.

Pelaksanaan pendelegasian dilaksanakan


sebagai berikut.

PENANGGUNG Asisten manager pemeliharaan atau ahli


JAWAB PEKERJAAN muda bidang terkait dengan catatan kedua
pejabat tersebut tidak sedang menjadi
pengawas lainnya (tidak merangkap).

PENGAWAS Operator utama atau personil yang mem-


MANUVER punyai pengalaman dan keahlian dalam
bidang manuver.

494
PENGAWAS Personil yang mempunyai keterampilan,
PEKERJAAN pengalaman dan keahlian dalam bidang
pemeliharaan.

PENGAWAS K3 Personil yang mempunyai pengalaman serta


keahlian dalam bidang K3.

495
2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tahapan yang Tahapan pelaksanaan prosedur pekerjaan pada


diperlukan instalasi listrik tegangan tinggi/ekstra tinggi sebagai
berikut.

Persiapan a. Briefing tentang rencana kerja yang akan


dilaksanakan kepada seluruh personil yang terlibat
dalam pekerjaan dilaksanakan oleh:

Pengawas Pekerjaan
• Memberikan penjelasan mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
baik dan aman.
• Membagi tugas sesuai dengan
kemampuan dan keahlian personil
(Formulir 3).

Pengawas K3
• Memberikan penjelasan mengenai
penggunaan alat pengaman kerja/
pelindung diri yang harus dipakai
(Formulir 1).
• Memberikan penjelasan pengamanan
instalasi yang akan dikerjakan.
• Menjelaskan tempat-tempat yang
berbahaya dan rawan kecelakaan terhadap
pelaksana pekerja.

496
Pengawas Manuver
• Menyampaikan hasil koordinasi dengan
unit terkait.
• Menjelaskan langkah-langkah untuk
manuver pembebasan dan pengisian
tegangan (Formulir 4 dan 7).

b. Pengawas pekerjaan memeriksa alat kerja dan


material yang diperlukan.

c. Pengawas K3 memeriksa peralatan


keselamatan kerja yang diperlukan
(Formulir 1).

d. Pengawas K3 memeriksa kesiapan jasmani/


rohani personil yang akan melaksanakan pekerjaan
(Formulir 2).

Izin Dispatcher (UBOS/Region) memberi izin


pembebasan pembebasan instalasi kepada pengawas
instalasi untuk manuver.
dikerjakan

Pelaksanaan Pelaksana Manuver melaksanakan:


manuver a. Memposisikan Switch Lokal/Remote ke
Pembebasan posisi Lokal.
tegangan b. Manuver pembebasan tegangan, sesuai
rencana manuver yang telah dibuat
(Formulir 4).

497
c. Pemasangan taging pada panel kontrol dan
memasang gembok pengaman pada box PMT,
PMS Line, PMS Rel, dan PMS Tanah.

Semua pekerjaan manuver tersebut di atas


diawasi oleh pengawas manuver dan pengawas
K3.

Apabila lokasi pekerjaan di luar jangkauan


pengamatan operator gardu induk, maka
pengawas manuver dan pengawas pekerjaan
agar menjalin komunikasi.

Pernyataan Pengawas manuver membuat pernyataan bebas


Bebas tegangan diserahkan kepada pengawas
Tegangan pekerjaan disaksikan oleh pengawas K3.

Pelaksanaan Pelaksana pekerjaan melaksanakan:


pekerjaan a. Pemeriksaan tegangan pada peralatan/
instalasi yang akan dikerjakan dengan
menggunakan tester tegangan.

b. Pemasangan pentanahan lokal pada


peralatan/instalasi listrik yang akan
dikerjakan.
Perhatikan urutan pemasangan (kawat
pentanahan lokal dipasang pada sistem

498
grounding/arde terlebih dahulu, baru kemudian
dipasang pada bagian instalasi yang akan
dikerjakan), jangan terbalik urutannya.

c. Pengaman tambahan (pengaman berlapis)


seperti: memasang gembok, lock-pin, dan
memblokir rangkaian kontrol dengan
membuka MCB/fuse/terminal.

d. Pemasangan taging, gembok dan rambu


pengaman di switchyard pada daerah
berbahaya dan daerah aman.

e. Pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana.

Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh


Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Jika
pekerjaan belum selesai dan akan diserahkan ke regu
yang lain.

Pekerjaan Bila pekerjaan telah selesai pelaksana pekerjaan


Selesai melaksanakan:

a. Melepas pentanahan lokal.


Perhatikan urutan melepas (kawat
pentanahan lokal pada bagian instalasi
dilepas terlebih dahulu, kemudian kawat
pentanahan lokal pada bagian sistem
grounding / arde dilepas).

499
b. Melepas pengaman tambahan seperti
gembok dan lock-pin, mengaktifkan rangkaian
kontrol dengan menutup MCB/Fuse/
terminal.

c. Melepas taging, gembok, dan rambu pengaman


di switchyard.

d. Merapikan peralatan kerja.

Semua pekerjaan tersebut di atas diawasi oleh


Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3.

Pernyataan Pengawas pekerjaan membuat pernyataan


pekerjaan pekerjaan selesai dan diserahkan kepada
selesai pengawas manuver disaksikan oleh pengawas
K3.

Pernyataan Pengawas manuver menyatakan kepada


instalasi siap Dispatcher (UBOS/Region) bahwa instalasi
diberi listrik siap diberi tegangan kembali.
tegangan

Pelaksanaan Pelaksana manuver melaksanakan:


manuver a. Melepas gembok pengaman pada PMS Line dan
pemberian PMS Rel serta PMS Tanah.
tegangan b. Membuka PMS Tanah.
c. Melepas taging pada panel kontrol.
d. Memposisikan switch Lokal/Remote pada posisi
Remote.

500
Jika remote kontrol Dispatcher gagal, maka
berdasarkan perintah Dispatcher, posisi switch
lokal/remote diposisikan lokal dan pelaksana
manuver melaksanakan manuver penutupan
PMT untuk pemberian tegangan.

Semua pekerjaan tersebut di atas diawasi oleh


pengawas pekerjaan dan pengawas K3.

501
8.6 Dokumen Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Tabel 8.10 Dokumen Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

1. Daerah Daerah berbahaya (danger area) adalah suatu


Berbahaya tempat (daerah) di sekitar peralatan (bagian)
dan Daerah bertegangan, yang batasnya (jaraknya) tidak
Aman boleh dilanggar.

Batas (jarak) daerah berbahaya tergantung pada


besarnya tegangan nominal sistem.

Sedangkan jarak aman (safety distance) adalah


jarak di luar daerah bahaya, di mana orang dapat
bekerja dengan aman dari bahaya yang
ditimbulkan oleh peralatan (bagian) yang
bertegangan.

Untuk berjalan melintas di sekitar daerah


peralatan/instalasi yang bertegangan, harus
sangat berhati-hati. Pastikan bahwa peralatan
yang dibawa tidak mencuat/menonjol ke atas
ataupun ke samping, usahakan untuk tidak
dipanggul atau dibawa secara melintang.

502
Jarak aman minimum diperlihatkan pada tabel
berikut ini.

Sistem tegangan Jarak aman* (cm)


(kV)

20 30

70 150

85 100

150 500

* mengacu pada Electrical Safety Advices (ESA)


dan PUIL 1987.

2. Formulir Formulir-formulir yang digunakan untuk


DP3 menerapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan
(Formulir pada instalasi tegangan tinggi/ ekstra tinggi ini
Terlampir) yang disebut DP3 terdiri dari:

• Formulir 1

Prosedur pengamanan pada instalasi tegangan


tinggi/ekstra tinggi.

Lampiran formulir 1

Rencana pengamanan pekerjaan pada


instalasi tegangan tinggi/ekstra tinggi.

503
• Formulir 2
Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum
bekerja pada instalasi tegangan tinggi/ekstra
tinggi.

• Formulir 3
Pembagian tugas dan penggunaan alat
keselamatan kerja.

• Formulir 4
Manuver pembebasan tegangan instalasi
tegangan tinggi/ekstra tinggi.

• Formulir 5
Pernyataan bebas tegangan.

• Formulir 5 lanjutan
Serah terima pekerjaan.

• Formulir 6
Pernyataan pekerjaan selesai.

• Formulir 7
Manuver pemberian tegangan instalasi listrik
tegangan tinggi/ekstra tinggi.

• Formulir 8
Surat pendelegasian tugas.

504
• Formulir 9
Permintaan izin kerja, berlaku untuk pekerjaan
yang dilaksanakan oleh pihak di luar PT PLN
UBS P3B.

Jika ada pihak luar yang akan melaksanakan


suatu pekerjaan di Unit Pelayanan Transmisi,
maka harus mengisi formulir Permintaan Izin
Kerja sebelum mengisi formulir/dokumen K3
lainnya.

8.7 Pemeliharaan Instalasi akan mengetahui langkah-


Kabel langkah yang harus dilakukan
untuk memisahkan yang ada
masalah, periksa dan lakukan
Tanah Jenis Oil Filled
perbaikan atau
Operasi dan pemeliharaan pembetulan. Umumnya tanpa
yang baik akan membahayakan sistem atau
menghilangkan penyebab harus memadamkan kabel.
kabel beroperasi secara Walaupun sistem instalasi
darurat. Operator yang baik kabel sebenarnya bebas
akan mengetahui sistem pemeliharaan, pentingnya
kabel, sehingga secara cepat operasi yang tepat memerlukan
operator akan mengetahui pemeriksaan pemeliharaan
masalah yang timbul, operator yang hati-hati daripada

505
memelihara secara rutin seksi perlu diperiksa
peralatan. Apabila diperlukan tekanannya setiap minggu untuk
pemeliharaan tingkat mengetahui kenaikan dan atau
pemeliharaan dan keahlian penurunan masing-masing seksi
pelaksana harus mempunyai tekanan.
kompetensi yang tinggi.

2. Peralatan yang digunakan


1. Pemeliharaan instalasi
Untuk melaksanakan
kabel
pemeliharaan tekanan minyak
Pemeliharaan kabel tanah diperlukan peralatan kerja
secara periodik sebenarnya sebagai berikut.
tidak diperlukan, tetapi karena Alat kerja dan alat K3
kabel tersebut berisi minyak
1. Kaki segitiga
sebagai isolasi maka
tekanannya harus selalu 2. Helm

dipantau. Pemasok minyak 3. Takel rantai


untuk mempertahankan sifat
4. Sepatu karet
isolasi kabel tetap kondisi
baik, maka bergantung pada 5. pompa lumpur/air
panjang rute kabel, makin
6. sarung tangan
panjang instalasi kabel, maka
jumlah seksi pemasok minyak 7. generator

akan bertambah, misalnya 8. masker


instalasi dengan satu seksi
9. tangga aluminium/bambu
tekanan minyak, dua seksi, dan
tiga seksi. Masing-masing 10. tabung oksigen

506
11. blower 1. Bersihkan pcc (panel control
kabinet)
12. baju tahan api

13. lampu senter 2. Bersihkan manometer

3. Catat penunjukan
3. Pelaksanaan pemeriksaan manometer
Sebelum melakukan
4. setting
pekerjaan pemeliharaan
tekanan minyak, jika tangki 5. alarm
berada di dalam ruang bawah
tanah maka yakinkan bahwa 6. tripping

tidak ada gas di dalam ruangan


bawah tanah.

507
4. Daftar pemeriksaan tekanan minyak
SKTT : ......................................
Joint /OTC : ......................................
UPT : ......................................

No. Tanggal Tekanan Minyak Keterangan

1.

2. R S T R S T

3.

4.

8.8 Spare Kabel dan dilengkapi dengan

Kabel cadangan manometer.

merupakan material yang Instalasi kabel tanah


harus tersedia di gudang. tegangan tinggi 70 kV maupun
Umumnya material ini 150 kV umumnya digunakan
panjangnya kurang lebih 500 m pada saluran transmisi
dan terpasang pada haspel tegangan tinggi di daerah
serta dilengkapi dengan perkotaan. Jalur kabel untuk
tangki tekanan minyak. menanam dan menggelar
Besarnya tekanan tangki tersebut instalasi malalui daerah
antara 0,8 sampai 1,2 bar pemukiman dan atau di sisi jalan
raya. Adanya kegiatan
pembangunan yang hampir

508
berlangsung tanpa koordinasi 1. Peralatan yang digunakan
membuat instalasi kabel Peralatan kerja
tegangan tinggi tersebut Tidak diperlukan peralatan kerja
terancam terkena gangguan. untuk memeriksa tekanan minyak
Bedasarkan pengalaman kabel cadangan.
instalasi kabel sering
mendapat gangguan dari 2. Peralatan K3
pekerjaan proyek maupun a. Helm
kegiatan rumah tangga,
b. Sepatu tahan benturan
contohnya terkena bor
pembuatan arde telkom, bor c. Kaca mata

sumur warga dan, terkena d. Lampu senter


begho.
e. Tangga aluminium panjang
Tujuan memelihara kabel 3m
cadangan adalah untuk mengetahui
f. Jas hujan
kondisi kesiapan kabel cadangan
tersebut kapan diperlukan.

509
Daftar Hasil tekanan minyak kabel spare

Gudang/Upt : ....................................
Bulan/tahun : ....................................

No. Tanggal Merk/Type Penampang/ Tekanan Keterangan


Panjang (m) Minyak (bar)

8.9. Termination menggunakan porselen.


Sealing end atau terminasi Pemeliharaan terminasi sebagai
merupakan peralatan yang berikut.
digunakan untuk
mengeluarkan konduktor (inti 1. Kondisi bertegangan
kabel) dari kabel yang Pada kondisi bertegangan
tertanam di bawah tanah, atau pemeliharaan yang dilakukan
mengeluarkan konduktor yang adalah memeriksa secara fisik
terpasang di dalam bushing tersebut apakah
kompartemen GIS. Ada dua kondisinya normal atau ada
jenis sealing end pada gangguan.
instalasi kabel yaitu indoor
sealing end dan outdoor 2. Kondisi tidak bertegangan
sealing end. Perbedaan fisik Pada waktu pemeliharaan
yang nyata antara kedua preventive bersamaan dengan
terminasi tersebut adalah pemeliharaan peralatan yang
pada bagian luar terminasi lain, maka yang dilakukan

510
terhadap terminasi atau sealing 3. Cara Pelaksanaan
end adalah membersihkan pemeliharaan
porselin isolator. Pemeliharaan bushing pada
a. Peralatan dan material yang waktu beroperasi yaitu
digunakan: pengecekan secara fisik apakah
kondisinya baik, dan pada
1. Tool kit
kondisi tidak bertegangan ialah
2. Lap kain yang tidak
dengan cara membersihkan
berserat
permukaan bushing
3. Sakapen menggunakan sabun rumah

4. Alkohol 90% tangga atau sakapen.

5. Semen remover

6. Sabun rumah tangga

511
4. Hasil pemeliharaan out door termination

SKTT 70/150 kV: ............................


Pelaksana : ............................
UPT : ............................
LOKASI GI : ............................

Terminal Bushing Fasa


No. Tanggal Keterangan
Kabel I Kabel II

R S T R S T

5. Hasil Pemeliharaan in door termination

SKTT 70/150 kV: ............................


Pelaksana : ............................
UPT : ............................
LOKASI GI : ............................

Terminal Bushing Fasa


No. Tanggal Keterangan
Tekanan Tekanan
Minyak Kabel I Minyak Kabel II

R S T R S T

512
8.10 Tank Chamber Umum kemungkinan terendam air.
Instalasi kabel tanah Tangki minyak ini tertentu
tegangan tinggi jenis jumlahnya, bergantung pada
menggunakan minyak profile kabel, makin rendah kabel
dilengkapi dengan instalasi tersebut ditanam, maka tangki
pemasok minyak yang minyak yang harus disediakan
berfungsi menjaga kondisi bertambah dan karakteristiknya
tekanan di dalam kabel selalu pun berbeda. Untuk menjaga
positip. Pemasok minyak peralatan ini bekerja dengan
menggunakan tangki-tangki baik dan andal serta terjaga
yang bertekanan, yang kondisinya maka perlu dilakukan
akan memberikan tekanan pemeliharaannya.
pada kondisi kabel bebannya
rendah dan tangki juga Baik yang dipasang di atas
berfungsi untuk menampung maupun di bawah tanah harus
kelebihan tekanan pada waktu selalu dilakukan
kabel tersebut dibebani. pemeliharaannya, namun untuk
tangki yang dipasang di bawah
Fungsi tangki minyak pada tanah lebih sering diperiksa
instalasi kabel tegangan tinggi khususnya pada musim hujan.
terisi minyak sangat penting. Untuk melakukan pemeliharaan
Umumnya pemasangan tangki tangki-tangki tersebut dapat
berada ruangan di bawah dilakukan dengan kondisi
tanah, sehingga secara fisik ionstalai dalam keadaan
tangki minyak berada pada bertegangan yaitu dapat dipakai
tempat yang lembab dan tangki cadangan, untuk

513
mengganti tangki yang dilakukan c. Oksigen
pemeliharaan. d. Sepatu kerja

e. Obat-obatan
1. Peralatan kerja
f. Senter
Untuk melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan tangki
minyak perlu disediakan 3. Prosedur pemeliharaan

peralatan-peralatan sebagai a. Tangki di atas tanah


berikut.
b. Lakukan pembersihan fisik
a. Kaki tiga 3 ton tangki dan karat

b. Blower dan slang c. Lakukan pengecatan (jika

c. Tangga aluminium perlu)

panjang 3 m

d. Generator 5 kw 4. Di bawah tanah

e. Takel rantai a. Buka tutup ruangan tangki

f. Tool set b. Pasang pompa air

g. Pompa lumpur c. Sedot air dalam ruangan


tangki

d. Pasang blower dan


2. Peralatan K3 kelengkapannya

a. Baju tahan api e. Lakukan evakuasi ruangan

b. Helm

514
f. Petugas masuk ke i. Mengganti tangki minyak
ruangan tangki (jika perlu)
menggunakan peralatan
j. Membersihkan pipa-pipa
K3 lengkap
minyak dari lumpur dan
g. Membersihkan ruang dan karat
tangki
k. Membersihkan pipa-pipa
h. Mengecat tangki (jika minyak dari lumpur dan
perlu) karat.

5. Hasil pemeliharaan

SKTT 70/150 kV: ............................


UPT : ............................
LOKASI GI : ............................
Pelaksana : ............................

No. Tanggal TANK Type

A.......... B.......... C..........

515
8.11 Anticrossbonding sistem transposisi dan
Converting crossbonding, yaitu sistem

Anti corrosion covering pemasangan instalasi kabel

merupakan perangkat srtuktur yang diharapkan dapat

kabel yang penting fungsinya, menghilangkan atau

yaitu sebagai pelindung karat mengurangi rugi-rugi transmisi

susunan kabel dan sebagai menggunakan kabel.

jalan balik arus gangguan ke


tanah apabila terjadi Pada kondisi kabel
kebocoran arus konduktor bertegangan maka akan timbul
utama ke tanah. Logam yang tegangan induksi pada anti
digunakan untuk kebutuhan corrosion covering. Besarnya
struktur susunan kabel tegangan induksi pada ketiga
tersebut adalah logam yang kabel dengan susunan flat
sesuai, karena material formation tidak sama, yaitu
tersebut akan terkena medan kabel yang berada ditengah
magnet dan medan listrik jika akan lebih tinggi dibandingkan
kabel bertegangan. dua kabel sebelahnya maka
pemasangannya dilakukan

Penampangnya disesuai- transposisi.

kan dengan besarnya arus


gangguan satu fasa ke tanah Anticorrosion covering perlu
sistem di mana kabel tersebut dilakukan pengujiannya, karena
dipasang. Pemasangan material ini sesuai fungsinya
instalasi kabel tanah 150 kV dalam sistem crossbonding harus
single core menggunakan dalam kondisi selalu

516
mengambang yaitu tidak d. Generator 5 Kw
terkena tanah dalam satu e. Takel rantai
major section. Untuk
f. Tool set
mengetahui apakah material
ini kondisinya baik, maka g. Pompa lumpur

pengujian menggunakan HV h. Meger 5000 volt


test dilakukan setiap
i. Alat uji HV test 0-30 kV,10 A
6 bulan, yaitu untuk mengetahui
j. Alat uji tahanan tanah
apakah sistem crossbonding
yang digunakan masih
memenuhi syarat serta 2. Peralatan K3
instalasi dilakukan pengujian
a. Baju tahan api
dalam keadaan tidak
b. Helm
bertegangan.
c. Oksigen

d. Sepatu kerja
1. Peralatan yang digunakan
e. Obat-obatan
Untuk melaksanakan
pekerjaan pengujian anticorrosion f. Senter
covering diperlukan peralatan g. Tenda
peralatan sebagai berikut.
h. Tandu
a. Kaki tiga 3 ton
i. Masker
b. Blower dan slang
j. Alat Pemadam Api
c. Tangga aluminium panjang
3m

517
3. Material • Buka tutup crossbonding

a. Kain Majun (kedua boks yang diuji).


(untuk boks pentanahan buka
b. Nitrogen
link dan pentanahan, untuk boks
c. Antikarat
tahanan crossbonding, buka
d. Paking karet link, dan CCPU)

e. kompon • Pompa air keluar (jika

f. Gas LPG + blender ada).

g. Amplas • Periksa tekanan N2.

• Buka tutupnya boks


Untuk melaksanakan crossbonding pada dua
pekerjaan pengujian peralatan sisi yang diuji.
ini, dapat dilakukan satu sistem
• Pasang pentanahan lokal jika
(major section, joint 0 sampai
perlu
joint 3) dan jika tidak dapat
• buka pisau-pisau
dilakukan maka diuji seksi
crossbonding (r,s,t).
yang pendek (minor
section, joint 0 sampai joint 1) • Lakukan uji per fasa
sebagai berikut. (misal fasa R).

• Pasang HV test
Instalasi kondisi off
(ditanahkan sesuai kebutuhan). • kabel tegangan tinggi

• Pasang pagar pada konduktor acc dan

pengaman antara lokasi kabel yang lain ke tanah.

yang diuji.

518
• Atur tegangan sampai dengan link bar crossbonding.
5 kV. Masing–masing fasa sebelum

• Catat arus bocornya. selubung logam dihubungkan ke


tanah pada boks crosbonding
• Lakukan selama satu menit terlebih dahulu dihubungkan
• (jika tidak dapat dengan CCPU.
dilakukan pengujian Karakteristik CCPU adalah
berarti ada kebocoran sejenis arrester yaitu
ke tanah) menggunakan prinsip tahanan
• Setelah selesai pasang tak linier, pada kondisi tegangan
link bar normal maka berfungsi sebagai
isolator dan pada kondisi ada
(sebelum memasang tutupnya uji
tegangan lebih surja atau
dahulu CCPU seperti par 7)
sejenis maka bersifat sebagai
konduktor.
Pemeliharaan CCPU

Cable covering protection


4. Tujuan pemeliharaan
unit (CCPU) adalah peralatan
instalasi kabel menggunakan Pemeliharaan CCPU

sistem crossbonding yang dilakukan bersamaan dengan

berfungsi mengamankan pengujian acc karena kedua-

selubung logam (acc) dari duanya perlu memadamkan

tegangan lebih akibat instalasi. Kondisi CCPU yang

tegangan surja. Pemasangan- baik akan berfungsi

nya didalam boks mengamankan kabel dari

crossbonding bersamaan tekanan tegangan lebih yang


dapat merusak sistem

519
crossbonding. Pemeliharaan i. Alat uji Hv test 0-30 kV,
CCPU tidak hanya dilakukan 10 A
pada waktu pemeliharaan kabel j. Alat uji tahanan tanah
dilaksanakan namun perlu
dilakukan pemeriksaan apabila
instalasi kabel mengalami 4 . Peralatan K3

gangguan yang berat. a. Baju tahan api

b. Helm

Peralatan yang c. Oksigen


digunakan
d. Sepatu kerja
Untuk melaksanakan
e. Obat-obatan
pekerjaan pengujian
f. Gas LPG + blender
anti corrosion covering
diperlukan peralatan peralatan g. Amplas
sebagai berikut.

a. Kaki tiga 3 ton 5. Metarial yang digunakan


b. Blower dan slang a. Kain Majun
c. Tangga aluminium panjang b. Nitrogen
3m
c. Anti karat
d. Generator 5 kw
d. paking karet
e. Takel rantai
e. Kompon
f. Tool set
f. Senter
g. Pompa lumpur
g. Tenda
h. Megeer 5000 volt

520
h. Tandu

6. Cara pemeliharaan
Bersamaan dengan
pekerjaan pemeliharaan dan
pengujian anticorrosion
covering (ACC) sebagai
berikut.

a. Buka CCPU dari dudukannya

b. Lakukan pengujian per buah


(satu fasa).

c. Lakukan pengukuran
tahanan isolasi dengan
megger 1.000 volt antara
konduktor dengan tanah.

d. Pasangkan HV test antara


konduktor dengan tanah
(ujung-ujungnya).

e. Atur tegangan dari 0


sampai 2 kV*.

f. Catat arus bocornya

g. Jika selesai pasang kembali.

* Ref kabel produksi China

521
VOLTAGE TEST
ONCORROSION COVERING AND CCPU

SKTT ( LINK) : ........................................................


Tanggal/Bln. /Th. : ............... / .................. / ..................
Pelaksana/P. Jawab : ........................................................
UPT : ........................................................

A. Anti Corossion Covering

I. Tahanan Isolasi

Peralatan Merah Kuning Biru


(M Ω) (M Ω) (M Ω )

MEGGER

Merek:

II. Tegangan Tinggi (5 kV DC)

Peralatan Merah Kuning Biru Keterangan


(M mA) (M mA) (M mA)

BICCO Test 103

522
B. Uji CCPU

1. Uji Tegangan Tinggi

Tegangan uji Fasa 3,5 kV* 6 kV* Keterangan


dan arus (mA)

R *)

Harga yang I < 0,1 I>1


diharapkan
(mA)

*) Periksa manual book Kabel

2. MEGGER CCPU 1000 Volt

Isolasi CCPU harus lebih besar 10 MΩ

Peralatan FASA R (M Ω ) FASA S (M Ω ) FASA T (M Ω )


Megger
1000 volt

* Ref. Kabel STK

523
8.12 Cara Memeriksa angka yang terpasang secara
Tekanan Minyak paralel dengan garis aliran dan
dengan Manometer tidak terganggu pada saat
pembukaan. Jika manometer
berisi cairan pada suatu bejana
8.12.1 Manometer biasa
berhubungan seperti pada
Manometer biasa adalah gambar 8.1(d) sehingga
tabung yang dipasangkan diperlukan bejana yang cukup
pada suatu bejana, pipa atau panjang (tinggi) jika tekanannya
kanal untuk mengukur tinggi maka dibuat suatu
tekanan. Persamaan manometer dengan bentuk
hydrostatic digunakan untuk khusus dilengkapi jarum
menentukan tekanannya. penunjuk yang bebas bergerak
Sehingga dari manometer ini sesuai dengan tekanan dari
dapat diketahui besarnya benda cair yang diukur.
tekanan bahkan dapat
digunakan untuk mengetahui Tekanan minyak ditunjukan
tekanan dari benda cair yang nilainya oleh jarum pada
mengalir. manometer yang mempunyai
prinsip kerja berdasarkan tekanan
Untuk menjamin minyak dan pegas yang
terhadap pembacaan tekanan porosnya dipasangkan jarum
karena akselerasi/percepatan penunjuk, di mana pada kondisi
pada manometer diperlukan seimbang angka yang
suatu tabung yang pada ditunjukan sebagai tekanan
dindingnya diberi skala dan yang sebenarnya dari minyak

524
kabel. Gambar 8.2(c). Dengan absolute (referensinya 0 bars)
teknologi maka manometer ini berarti vakum disini adalah nilai
dilengkapi dengan saklar yang tekanan ruang dibawah nilai 1 bar
difungsikan sebagai alat dari tekanan atmosfer.
pemutus atau penyambung Satuannya seperseribu bar
arus dan dihubungkan dengan atau millibars. Walaupun tidak
indikator atau rele proteksi ada ruang hampa yang mutlak
sehingga manometer akan kosong/hampa atau vakum.
berbungsi sebagai alat bantu
untuk mengindikasikan Tujuan mevacuum suatu
tekanan alarm dan trip atau peralatan seperti kabel TT, trafo
tekanan berlebih. dan alat-alat lain adalah untuk
mengupayakan setelah kondisi
Nilai absolute adalah vacuum atau kondisi tidak ada
penunjukan atau nilai tekanan benda asing berada di dalam
yang berbasis pada tekanan ruang tersebut sehingga pada saat
nol bar, pada umumnya diisi dengan minyak atau gas
manometer menunjukan isolasi (sf6) akan dapat mengisi
nilainya berdasarkan tekanan ruang-ruang hingga terkecil
udara 1 bar sebagai tekanan maka didapat pengisian yang
atsmosfer. baik tanpa ada ruang yang
berisi udara atau terdapat udara
8.12.2 Manometer terjebak yang sering berakibat
Manometer Vacuum adalah panas dan terjadi flash
manometer yang dapat over/gangguan yang cukup fatal
menunujukan kevacuman serta kerusakan breakdown
suatu ruangan yang secara isolasi peralatan.

525
Gambar 8.1 Dasar manometer

526
Gambar 8.2 Dasar Manometer tekanan minyak

527
8.12.3 Pemeliharaan pilot tertanam dekat dengan kabel
kabel dan power sehingga memungkinkan
manometer terkena induksi, untuk itu
memerlukan desain yang

Pada instalasi kabel tanah khusus. Desain khusus

tegangan tinggi selain kabel dimaksud adalah kabel pilot

power yang tertanam di bawah dilengkapi dengan isolasi yang

tanah, juga memerlukan kabel mampu terhadap tegangan

lain dalam satu saluran, yaitu tinggi lebih dari 15 kV.

kabel pilot. Kabel pilot


merupakan instalasi yang Kabel pilot secara khusus
digunakan sebagai kabel- tidak memerlukan pemeliharaan,
kabel pengaman yaitu: kabel namun dengan adanya
7 pair untuk mengamankan perubahan akibat umur dan
tekanan minyak baik tekanan lokasi sekitar, sehingga kabel
yang memberikan alarm pilot perlu dilakukan
maupun mentripkan pemeliharaan. Sebagai contoh
kabel, kabel 19 pair merupakan bahwa nilai dari tahanan
kabel penghubung pengaman konduktor berubah, sehingga
kabel terhadap gangguan akan mempengaruhi kinerja
listrik yaitu sebagai pemasok proteksi.
power ke proteksi diferential
kabel dan kabel 28 pair Agar perubahan nilai
digunakan sebagai fasilitas tahanan dan tahanan isolasi kabel
untuk komunikasi data dan pilot dapat diketahui maka
suara. Kabel tersebut kabel tersebut perlu dilakukan

528
pengukuran dan pengujian 3. Cara Pemeliharaan
dengan waktu tertentu. Manometer

Manometer sebagai
1. Peralatan kerja dan K3
pengindera tekanan minyak
Untuk memelihara kabel sepanjang waktu harus
pilot diperlukan peralatan sebagai mempunyai kinerja yang benar,
berikut. karena ketidakakuratan
a. Meger 0 sampai manometer dapat menyebabkan
5000 volt salah kerja yang mengakibatkan
kerugian atau dapat mengurangi
b. Meger 0 sampai
keandalan sistem operasi kabel
1000 volt
tanah tegangan tinggi.
c. Pompa air

d. Pompa lumpur Manometer dimaksud

e. Alat kaki tiga mempunyai jarum penunjuk


yang berfungsi menjalankan
f. Takel rantai
alarm (tingkat 1) dan tripping
(tingkat 2). Kedua posisi jarum
2. Material
tersebut harus akurat
a. Contact cleaner penunjukkannya, karena

b. Anti karat berkaitan dengan naik dan


turunnya tekanan minyak
c. Majun Pembersih
sepanjang kabel. Tekanan
minyak akan mengembang
pada saat beban kabel tinggi

529
dan akan turun pada waktu beban • Pengujian terhadap
turun/rendah atau suhu luar setting tekanan alarm.
rendah. • Pengujian setting tripout

Jarum yang lain adalah jarum


berwarna merah, yang
berfungsi untuk mengetahui
tekanan tertinggi yang pernah
dicapai sepanjang operasi kabel.
Dari pengalaman di lapangan
diketahui beberapa manometer
tidak berfungsi dengan baik yang
menyebabkan gangguan dan
kerusakkan kabel.

8.12.4 Pemeliharaan yang


dilakukan pada
manometer adalah:

• Pengujian terhadap
kinerja jarum penunjuk.

• Pengujian setting
tekanan normal.

530
Hasil pemeliharaan Manometer

SKTT 70/150 kV: ............................


UPT : ............................
UJT : ............................
Pelaksana : ............................

No. Tanggal Tekanan (bar, Manometer Fasa Keterangan


Kpa, Kg/cm,

psi, mmbar) R S T R S T *)

Normal

Alarm

Tripping

Tertinggi pernah
dicapai

531
1. Pilot Kabel sunshilled tank atau panel
Seperti kabel instalasi kontrol. Semua terminal klem
yang lain, apalagi kabel pilot tersebut mempunyai risiko
tertanam dengan kedalaman kelembaban atau bersentuhan/
kurang lebih 2,5 meter berhubungan dengan peralatan
di bawah tanah dengan suhu yang lain yang dapat
tanah yang panas maka akan menyebabkan kondisi isolasi
terpengaruh oleh kondisi kabel pilot menurun atau nol
lingkungan di sekitarnya. sama sekali. Untuk mengetahui
Khususnya pada terminal perubahan kinerja kabel pilot
kabel pada panel control harus dilakukan pengukuran-
cabinet yang ada di dalam pengukurannya.
underground tank chamber
maupun yang ada di

532
2. HASIL PEMELIHARAAN KABEL PILOT

SKTT 70/150 kV: ............................


UPT : ............................
UJT : ............................
Pelaksana : ............................

1. Kabel pilot 7 pair

No. Tanggal Cable Pair Keterangan


Karakteristik P P P P P P P *)
1 2 3 4 5 6 7

1. Tahanan
isolasi

2. Tahanan
DC

*) Menggunakan meger 5000 V

533
2. Kabel pilot 19 pair

No. Tanggal Karakteristik Cable Pair

1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . . – 19

1. Tahanan
isolasi

2. Tahanan
DC

3. Kabel pilot 28 pair

No. Tanggal Karakteristik Cable Pair

1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . . – 28

1. Tahanan
isolasi

2. Tahanan
DC

534
8.13 Penggelaran Kabel dengan menggunakan struktur yang
diperlihatkan pada kertas lampiran no.
8.13.1 Penggelaran kabel
2272/78/A.
penarikan dengan
mesin winch

Penarikan kabel yang Belokan ditempatkan

biasa dilaksanakan dimaksud terutama pada salah satu ujung

adalah menggunakan tenaga sambungan yang pada

mesin Winch (mesin bensin umumnya dapat dipilh pada

atau motor listrik) dengan waktu penempatan ”cable

menempatkan ”roler kabel” drums” pada ujung, ini

sepanjang rute dengan jarak dimaksudkan melewati daerah

antara 2 + 3 M pada porsi belokan-belokan ini dengan

kelurusan dengan titik belok pengurangan peregangan

maks 0,4 m. langsung.

Pembuatan belokan biasa ”Cable drum” ini dapat diatur

dilakukan dengan menyesuai- di dua sisi arah secara bertahap

kan roler yang umum yang dan berlanjut. Kekencangan

diatur baik secara horizontal penerikan harus secara terus-

maupun vertikal (sesuai menerus dikontrol dengan

kebutuhan); secara teknik menggunakan sebuah dynamo-

adalah penyelesaian yang meter. Karena kekencangan ini

lebih andal, karena dapat ditimbulkan oleh konduktor kabel,

menekan keregangan di mana mata (titik) tarikan

langsung antara kabel dan dikaitkan hal ini kadang kadang

rolernya, bisa didapatkan dapat menjadi gangguan

535
terhadap komponen kabel yang mengikuti sistem penarikan
lain sebagaimana terlihat pada alternative yang lain dan di sini
tabel (mengindikasikan akan diuraikan.
keregangan maksimum yang
8.13.2 Penarikan dengan roler
diizinkan untuk berbagai
bertenaga
komponen kabel).
Ini bisa jadi mengadopsi
kedua bagian-bagian yang
Dari semua kasus antara
diandalkan dengan tujuan
titik (mata) tarikan kabel dan
menekan regangan tarikan
tambang (tali) penarikan, harus
mesin Winch, dan sebagai
digunakan sebuah alat khusus
bagian andalan, apabila diatur
yang bernama ”swivel”, alat ini
sesuai dengan keadaan parit
mempunyai fungsi ganda
(galian).
dapat meringankan kenaikan
torsi tarikan tambang dan
1. Metoda ikat berlanjut
memudahkan dalam melewati
roler-rolel. Regangan tarikan yg
diakibatkan oleh sebuah
tambang baja di mana kabel
Pada rute yang diikatkan pada jarak 2 m tali
penggelaran berbelok-belok penarik yang dibuat supaya
dan penghitungan regangan kabel bergerak.
tarikan mungkin melebihi
angka reganganya ini
diindikasikan pada poin 3.0 Hal ini perlu untuk
berikut yang perlu diikuti, mempersiapkan tambang yang
kemudian ini perlu juga untuk

536
sesuai dengan belokan-belokan keregangan dan componen
dan jalan-jalan raya kabel lainnya.
persimpangan. Dengan tujuan
untuk melaksanakan tipe ini, 8.14.2 Tarikan ujung, dengan
gelaran tambang panjangnya dua mata tarikan diikatkan
kali lipat terhadap rute yang pada konduktor
dikehendaki. – Kabel pole tunggal tembaga
6 kg/mm2 Cu. section
2. Peralatan gelar – Alminium 3 kg/mm2 Al.
Peralatan gelar yang section
diperlukan dalam penarikan – Kabel tiga pole tembaga
kawat adalah katrol, meter, dan 5 kg/mm2 total Cu section
lain-lain.
– Aluminium 3 kg/mm2 total Al
section
8.14 Regangan Maksimum
yang Diizinkan pada Nilai peregangan ini adalah
Kabel sesuai untuk koduktor
berpenguat, pada conductor
8.14.1 Porsi lurus berpenguat dimungkinkan
Ini adalah aturan yg baik menerima regangan yg lebih
dalam menggunakan regang- tinggi (14 kg/ mm 2 Cu. dan
an tarikan untuk konduktor, 8 kg/mm2 untuk Al.)
dimana secara umum adalah
bagian yg paling rawan. Dia
kadang baik dan cocok untuk
menggunakan ukuran

537
8.14.3 Tarikan ujung 2. Porsi belok
dengan mata tarik Aturan umum radius belok tidak
diikatkan pada boleh lebih kecil dari 30 kali dari
Armouring lingkaran luar kabel.
Tarikan ujung dengan mata
tarik diikatkan pada Armouring
3. Belokan dilengkapi dengan
dilakukan pada kawat tipe kawat
roler Tekanan paksa antara
lempengan baja 8 kg/mm2 total
kabel dengan roler tak boleh
section dari amouring tersebut.
melebihi:
• Kabel berbungkus alu-
1. Ujung tarikan dengan minium:
bungkus baja 200 kg.
– Digunakan tarikan ujung • Kabel ber ”lead sheathed”:
dengan pembungkus 50 kg.
baja pada kabel ber- • Kabel tanpa bunkus metal:
bungkus alumunium: 50 kg.
3 kg/mm2 sheat section. • Tekanan paksa harus
dihitung dengan rumus
– Digunakan pada kabel
berikut.
ber ”lead sheathed”:
1 kg/mm2 sheath section.
Td
F0 = R
(kg)

Dimana:
F0 = Tekanan paksa antara
kabel dan roler (m)

538
T = Kekencangan tarik 8.15 Perhitungan Daya Tarik
setelah belokan (m) Horizontal)

R = Radius belok kabel (m) 1. Porsi lurus

d = Jarak antar roler(m) Daya tariknya adalah:

F = l · p · f (kg)
4. Belokan-belokan dengan
penyangga bersambung Dimana:

(peluncur dan pipa-pipa) F = regangan tarik

Tekanan paksa antara l = panjang gelaran porsi

kabel dengan permukaan lurus

penyangga tidak boleh p = berat kabel per meter


melebihi:
f = koefisien gesek (ab. 0.1)
– kabel bungkus aluminium:

2.000 kg/m, 2. Porsi belok

– kabel ber”lead sheath”: Dengan rumus berikut ini


500 kg/m, kita bisa melakukan evaluasi
panjang rute lefel equifalen
– kabel tanpa pembungkus
dengan sempurna, bersamaan
metal: 400 kg/m.
dengan ketegangan tarikan yang
sama yang akan terjadi, apabila
penggelaran menggunakan
roler:

539
Rumus hitungan sebagai
R
L2 = L1 cos hk ∂ + V1 + K sin hk ∂
L1 berikut.

Dimana:
Ft = L2 · p · f (kg)
L1 = panjang equifalen inlet
Yang mana arti simbol-simbol telah
K = koifisien gesek (ab.O.1)
kita ketahui.
∂ = sudut belok (radiant)

L 2 = panjang equifalen outlet


3. Gelaran di dalam Saluran
Atau Pipa
Panjang equifalen dikalikan
dengan berat kabel dan Permukaan pipa/saluran
koifisien gesek, dengan cara harus halus/licin tanpa
ini besar tarikan setelah bendolan.
belokan dapat didapat.
Karena alasan ini maka
plastic saluran/pipa tadi harus
Hal ini perlu lebih jauh dipilih.
untuk menentukan jumlah
Bagaimanapun juga kita
roler yang dihitung yang ada,
berikan koifisien gesek yang
dengan tujuan untuk
berbeda untuk tipe permukaan
menghindari tekanan kabel
pipa-saluran.
terhadap roler melebihi nilai
yang terindikasi.

540
Tabel 8.9 Bahan Pipa Saluran Bahan Pipa Saluran Gesek

Bahan Pipa Saluran Pembungkus Luar Label Koefisien


Gesek

PVC Lead 0,25

PVC Polyethlene 0,25

Asbestos-cement Lead 0,45

Asbestos-cement Polyethlene 0,33

Beton Jute 0,80

Beton Lead 0,50

Benton Polyethylene 0,40

Untuk menurunkan koefisien Diameter dalam dari pipa


gesek bisa digunakan pelumas, saluran harus paling tidak 1,5
seperti: kali dari diameter luar cabel.

– Air dengan bubuk grafit. Aturan yang baik adalah hanya


diizinkan 1 kabel di dalam
– Sabun bubuk dengan air dan
1 saluran. Radius belok yang
grafit.
diizinkan untuk pipa/saluran
Dengan pelumasan seperti tergantung pada jumlah posisi
ini penurunan koifisien gesek belokan sepanjang rute dan
sampai 30% dapat dicapai.

541
peregangan bertahap terjadi F1 = l · p · f . cos ω ± 1 · p · h
antara kabel dan pipa saluran.
l = panjang porsi pada posisi mir-
Radius belokan pipa harus ing
tidak pernah lebih kecil dari p = berat kabel per meter
40 kali diameter lingkaran luar
f = koefisien gesek
kabel.
h = perbedaan level

± = sebagai fungsi arah tarikan


4. Porsi lurus
apabila sudut ω kecil, cos ω = 1,
Regangan tarik adalah:
kemudian, F1 = l · p · f ± p · h (kg)

F = l · p · f (kg)

Di mana simbol-simbol mem-


punyai arti yang sama dengan
rumus pada perhitungan kuat tarik
pada posisi miring.
Dimana:

Gambar 8.2 Kuat tarik pada posisi miring

542
5. Porsi belok Jadi, belokan-belokan
Regangan tarik setelah dipertimbangkan sebagai ”titik-titik
belokan dievaluasi kurang lebih perubahan kecenderungan”,
seperti rumus berikut. karena alasan inilah panjangnya
dari porsi lurus antara dua
F2 = F1 · e f ∂ ( kg) belokan harus diperpanjang
sesuai dengan dua sisi
Dimana:
panjangnya terhadap
F1 = kuat tarik pada inlet (masuk) belokannya.

f = koifisien gesek

∂ = sudut perubahan arah


(dalam radius)

Setelah itu, perlu dicek


bahwa regangan bertabah
dalam batas maksimum.
Apabila kasusnya berlawanan
hal ini perlu membesarkan radius
belokan.

543
8.16 Peralatan Pergelaran

Peralatan pergelaran dapat dilihat pada Tabel 8.10.

Tabel 8.10 Peralatan Pergelaran

Jumlah Uraian keterangan

1 Kawat penarik ”winch” 10 H.P Kecepatan tarik 17 dan


23 meter/menit
Kekuatan 3000 kg

1 Dram besi tambang baja JUMLAH ISI


± 15 m3

1 Frame untuk said winch Jumlah berat


± 5.5000 kg

1 Pasang trestles penyangga


dram

300 Pasang trestless lengkap


(shaft dan hidrolik) jack untuk
mengangkat dram dengan
kemampuan diatas 20 ton

1 Dinamometer 3 ton dan


timbangan

544
Jumlah Uraian keterangan

2 Roler kabel

3 Claher roler swivel

1 Gripn (pemegang) penarik pasang walkie-


talkie Jack pengangkat

545
8.17 Jadwal Pemeliharan Saluran Kabel Tegangan Tinggi

Jadwal pemeliharan saluran kabel tegangan tinggi seperti Tabel 8.11.

Tabel 8.11 Jadwal Pemeliharan Saluran Kabel Tegangan Tinggi

No. Nama Alat Pemeliharaan Periode

1. Kabel minyak tekanan minyak 1 minggu

2. Kabel minyak tekanan minyak 1 minggu


cadangan

3 Terminal Sealing visual inspeksi 3 bulan


End

pembersihan isolator 1 tahun

4 Tank visual inspeksi 3 bulan


Chamber

pembersihan dan 1 tahun


pengecatan

5 Sistem HV DC test pada 6 bulan


crossbonding pelindung anti
korosi

546
HV DC Test pada 6 bulan
CCPU

Pembersihan 1 tahun
crossbonding

6 Sistem Alarm pemeriksaan lampu 1 minggu


indicaktor pada panal
kontrol

pemeriksaan kontak 6 bulan


signal manometer

547
8.18 Kebocoran Minyak

Bila alarm tentang kebocoran minyak terjadi maka proses


penanggulangan dapat dilakukan seperti flowchart berikut.

Start

Alarm terjadi dan


diketahui operator

Catatan tekanan
sebelumnya

Periksa dan analisa


besarnya perubahan
tekanan minyak

Perubahan tekanan
minyak tidak dapat Jika perubahan tekanan
diperiksa/dianalisis minyak sangat besar
dalam periode atau tekanan minyak
beberapa jam sudah menunjuk ke trip
(switch out)

Kebocoran minyak kecil


Jika perubahan tekanan Kebocoran minyak besar
< 1,00 kPa/hari Jika perubahan tekanan

Gambar alir 8.3 Langkah bila terjadi kebocoran minyak kabel

548
Kebocoran minyak kecil jika 2. Kebocoran minyak kecil
perbedaan tekanan pada Bila terjadi kebocoran minyak
ketiga fasa pada seksi yang kecil dari pengalaman disebabkan
sama. Pemeriksaan dimulai karena paking, konektor, dan pada
jika perbedaan tekanannya saat pembersihan permukaan kabel
adalah 30 kPa. dengan benda tajam.

Nilai perubahan tekanan Tindakan yang paling penting


dinyatakan medium jika dan segera tidak diperlukan, hasil
kebocoran minyak meng- pemantauan selama satu minggu
akibatkan tekanan baru dilakukan tindakan jika sudah
berubah antara 1,0 kPa/hari < diketahui lokasi kebocorannya.
P < 10,0 kPa/hari. Tekanan minyak selalu dicatat setiap
jam sampai perbaikan selesai.
1. Kebocoran Kecil
Tindak lanjut yang lebih detail
diperlukan untuk setiap terjadi
kebocoran yang dijelaskan
sebagai berikut.

549
3. Bagan Alir tindakan untuk kebocoran kecil

Kebocoran minyak kecil


jika perubahan tekanan <
1,00 kPa/hari.

Apakah kebocoran
di antara katup.

Sambungan sementara Sambungan sementara


untuk pasokan minyak. untuk pasokan minyak.

Dilokalisir dan perbaikan Perbaikan kebocoran. Reset


kebocoran. Reset rangkaian rangkaian minyak.
minyak.

Gambar alir 8.4 Langkah awal bila terjadi kebocoran minyak kabel

4. Kebocoran Besar
Pada masalah ini penyebab utama kejadian ini harus diketahui
terutama penyebab kerusakan dari luar (eksternal). Kecepatan
tindakan sangat diperlukan untuk itu dapat dilakukan tindakan sesuai
bagan alir berikut ini.

550
Bagan alir kebocoran besar

Kebocoran minyak besar.


Jika perubahan tekanan >
10,00 kPa/hari.

Apakah kebocoran minyak


di antara pipa pemasok
minyak antara tangki ber-
tekanan dan katup serta
manometer pada panel?
Apakah Apakah
tekanan tekanan
minyak di minyak di
bawah level bawah level
alarm?

Apakah Kabel
kabel operasi Apakah
harus Kabel kabel
operasi harus

Diproses
dengan operasi Diproses dengan
operasi katup A
Cari lokasi

Lanjutkan
pasokan minyak sementara
Apakah kabel harus

Pencegahan
kebocoran

1
551
1

Perbaikan pemanen atau mengganti kabel


yang rusak atau accesoris kabelnya

Mengembalikan setting pengaman dari


sitem minyak

Pengoperasian kembali kabel

Selesai

Gambar 8.5 Langkah bila terjadi kebocoran minyak kabel cukup besar

552
5. Memperbaiki kabel minyak yang bocor

Setelah diketemukan lokasi kebocoran maka segera dilakukan perbaikan


dengan urutan sebagai berikut.

Lokasi Kebocoran Perbaikan Perbaikan


Minyak Sementara Permanen

Sealing end
pada Gas

a. Flange tembaga bagian Periksa kekencangan Ganti gasketnya.


bawah tabung baut-bautnya.
b. Kebocoran pada • Dengan menggunakan Instalasi kembali
permukaan kabel palu untuk memukul
permukaan sehingga
menutup kebocoran
tersebut.

• Melapisi permukaan
dengan plastik
tape.

c. Konektor pipa Periksa kekencangan Instalasi kembali


pemasok baut-bautnya.
minyak

d. Isolator penghubung Periksa kekencangan Ganti penghubung


baut-bautnya. isolator dengan
yang baru.

553
Lokasi Kebocoran Perbaikan Perbaikan
Minyak Sementara Permanen

Tangki Tekanan

a. Katup Bungkus dengan Ganti katupnya.


isolasi/plastik
tape.

b. Konektor Periksa kekencangan Instalasi kembali.


baut-bautnya.

Pipa Pemasok Minyak

a. Konektor Periksa kekencangan Ganti dengan


baut-bautnya. yang baru
atau instalasi
kembali.

Kabel Tenaga

a. Pelindung kabel • Dengan menggunakan Ganti bagian


(lead sheath) palu atau memukul kabel yang
permukaan sehingga bocor.
menutup kebocoran
tersebut.

554
Lokasi Kebocoran Perbaikan Perbaikan
Minyak Sementara Permanen

• Melapisi permukaan
dengan plastik
tape.

Yang paling penting untuk tekanan tinggi sangat


perbaikan kabel dan alat diperlukan karena tekanan
bantunya (accesories) adalah minyak maka kehati-hatian dan
tekanan yang agak sedikit konsentrasi pada masalah
rendah dari pada tekanan sangat diperlukan. Adapun
normal dan dipertahankan prosedurnya sebagai berikut.
setiap saat sebagai usaha
untuk menjaga agar Pengoperasian katup (valve).
kandungan udara yang Sebagai contoh adalah minyak
lembab masuk ke dalam sistem tekanan tinggi pada salah satu
kabel. fasa maka:

1. Katup nomor 4 harus selalu


6. Tindakan yang dilakukan tertutup dengan baik.
untuk minyak dengan
2. Pipa penghubung untuk
tekanan tinggi
pengeluaran minyak dari

Prosedur pada kejadian tangki dihubungkan dengan

gangguan minyak dengan ”chek conector” yang

555
ditempatkan pada meter diketahui terjadi kerusakan lapisan
tekanan dan ”valve panel”. pelindung kabel maka perlu
ditindaklanjuti dengan mencari
3. Katup nomor 4 dibuka.
lokasi kerusakan
4. Alrian minyak tekanan tinggi lapisan pelindung kabel.
dari tangki akan terlihat
pada meter dan Untuk mengatasi kerusakan
”valvepanel” sehingga lapisan pelindung perlu mencari
penunjukan meter tekanan lokasi untuk itu diperlukan
berada di bawah batas dari pengukuran, sehingga kabel tersebut
tekanan minyak tertinggi harus tidak dioperasikan (bebas
yang perbolehkan. tegangan). Digunakan bermacam-

5. Perbaikan sehingga macam metoda untuk mencari lokasi

rangkaian menjadi seperti kerusakan lapisan pelindung dari

semula. yang sederhana hingga yang paling


modern dan cukup canggih. Di sini
8.19 Gangguan Kabel pada akan dijelaskan cara sederhana
Lapisan Pelindung yang mana sebenarnya awal dari
P.E.Oversheath sederhana ini berkembang menjadi
seperti kondisi sekarang.
8.19.1 Metode mencari lokasi
gangguan pada lapisan
pelindung kabel

Sebagai hasil
pemeriksaan rutine pada
lapisan pelindung kabel

556
8.19.2 Metode Murray konduktornya dan lapisan

Metode ini diketemukan pelindung dan di ujung yang lain

oleh Jhon Murray yang dipasangkan sumber tegangan

berprinsip dari cara DC lengkap dengan saklarnya

pengukuran tahanan dengan dan tahanan geser yang center

metode jembatan Weatstone. tapnya disambungkan ke


galvanometer.

Prinsip kerjanya dengan


menghubungkan salah satu
ujung kabel antara

Gambar 8.6 Mencari lokasi kerusakan P.E.oversheath dengan jembatan Murray

557
Jika galvanometer Tahanan geser mempunyai
menunjuk angka nol tingkat dari 0–100, yang akan
setelah mengatur posisi dibaca dan menjadi acuan
center tap pada tahanan perhitungan prosentase jarak
geser maka akan diperoleh untuk menentukan jarak dari titik
persamaan seperti rumus ukur ke lokasi gangguan pada
pada sistem jembatan lapisan pelindung kabel.
Weatstone:
1. Cara pengukuran
R1 2L - X a. Mengisolasi kabel gangguan
R2 = X
dengan cara melepas plat
penghubung di antara kedua
R2 × 2 L
X = R +R sisi pada links boxes.
1 2

b. Hubungkan alat ukur


Dimana; jembatan Murray ke terminal
R1 dan R2 = tahanan geser di dari lead sheath dari kabel
antara c. yang rusak. Seperti gambar

L = panjang kabel (2L karena berikut ini.

rangkaian tertutup).

X = Jarak lokasi kerusakan dari


titik ukur.

558
Gambar 8.7 Mencari lokasi kerusakan P.E.oversheath dengan jembatan Murray

• Sambungkan kabel biarkan beberapa menit untuk


pelindung (P.E. pemanasan alat.
oversheath) pada • Masukan saklar ”S” dari
terminal” + ” dan konduktor baterei eksternal dan atur
utama disambungkan nilai R 1 dan R 2 sehingga
pada terminal ” – ” pada alat galvanometer menunjuk nilai
ukur Murray. Hubungkan ”0”. Dan akan diperoleh
baterei sehingga menjadi prosentase jarak lapisan
rangkaian tertutup sistem pelindung kabel yang
Murray seperti pada gambar. mengalami kerusakan.
• Nyalakan alat dengan
menekan saklar on dan

559
c. Mendeteksi lokasi gangguan arah jarum dan besarnya
P.E. oversheath di kabel tegangan (polarity) dan menjadi
dengan sistem elektrode. petunjuk perbedaan (arah dari
arus bocor) arus DC antara

2. Prinsip kerja konduktor dan lapisan pelindung


dan dari tanah. Perbedaan
Metode ini menggunakan
potensial tersebut di atas terjadi
sifat karakteristik dari potensial
di atas permukaan jalur kabel
listrik di dalam di luar
sehingga dengan menggunakan
permukaan tanah yang
voltmeter atau galvanometer
disebabkan oleh mengalirnya
yang dilengkapi dengan
arus ke dalam dan keluar dari
elektrode sebagai penghantar
titik gangguan, arus yang secara
dan pendeteksi lokasi
tiba-tiba menjadi besar
gangguan.
atau maksimum maka arus
sebagai indikasi yang berupa

560
Gambar 8.8 Mencari lokasi kerusakan PE

3. Metoda pengukuran • Sambungkan sumber DC

• Kabel yang gangguan (generator DC tegangan tinggi)

diisolir dengan cara ke terminal pada link

melepas plat penghubung di boxes yang tersambung

antara kedua ujung link dengan lapisan pelindung

boxes. (leadsheath) dari kabel yang


gangguan.

561
• Alirkan arus DC dengan satu elektrode dan pointer pada
bentuk pulsa ke kabel galvanometer akan membuat
yang gangguan. arah penyimpangan semakin

• Masukan batang elektroda di besar berarti sudah dekat

atas permukaan tanah di dengan lokasi gangguan dan

mana kabel yang gangguan. akan berbalik jika lokasi


gangguan terlewati).
Tentukan arah arus dilihat
• Persempit elektroda pada
dari arah penunjukan jarum
lokasi di mana
dari voltmeter atau
penyimpangan jarum paling
galvanometer sehingga dapat
besar.
diketahui lokasi gangguan.
(ketika tegangan sumber DC
”+” tersambung pada salah

Gambar 8.9 Metode pengukuran

562
Gambar 8.10 Metode pengukuran

4. Memperbaiki P.E. bahwa kabel sudah layak


oversheath pada kabel dioperasikan maka perlu
dilakukan pengujian-pengujian
Jika P.E.oversheath pada
untuk menjamin bahwa kabel
kabel mengalami kerusakan,
laik untuk dioperasikan.
dan telah dibuktikan maka
Jaminannya hasil pekerjaan yang
prioritas selanjutnya adalah
benar yaitu langkah-langkah
perbaikan. Setelah diperbaiki
perbaikan yang baik dan benar
maka untuk membuktikan
seperti berikut.

563
Kerusakan pada
P.E.over- sheath dari
suatu kabel.
A X

Pelapisan pelindung
dengan resin/glass
tape atau heat
shrinkcabel tube.
X
B

Anticorrosion tape
(polyethylene)
X P.E.Adhesive tape.

Adhesive tape Water


proof tape.
X
D
Gambar 8.11 Metode pengukuran

564
Metode perbaikan P.E. & PVC 8.20 Memperbaiki Kerusakan
oversheath. Kabel (Kerusakan
Eksternal)
3.1. Pertama bagian yang
rusak pada P.E. atau PVC
over sheath berupa 8.20.1 Memperbaiki kerusakan
serabut kawat atau sejenis lead sheath kabel
tape yang berserabut Perbaikan dapat dilaksanakan
dibersihkan. jika telah diketemukan lokasi

3.2. Bersihkan dengan sikat kerusakan pada sheath dan

dan bersihkan seluruh dilakukan setelah memenuhi

permukaan. petunjuk yang dijelaskan dibawah ini.

• Kabel harus bebas


3.3. Lakukan separuh (½) dari
tegangan.
lapisan epoxy resin dan glass
tape. • Kasus A: Kerusakan
diperkiraan tidak dari luar
3.4. Gunakan pelindung dari kabel.
heatshrink tube atau PVC
• Kasus B: Terdapat lubang
adhesive tape dan ½ lapis
atau keretakan pada lead
anticorrosive tape (poly-
sheath.
ethylene).

3.5. Gunakan dua ½ lapis dari


waterproof tape dan dua
½ lap lapisan P.E. dan PVC
adhesive tape.

565
1. Kasus A: Kerusakan Jika kabel dengan kondisi
diperkirakan tidak dari luar dapat diperbaiki maka perbaikan
kabel sesuai dengan kondisinya,

Pada kasus ini kabel harus tetapi jika tidak dapat maka

dipadamkan segera (tidak kabel baru digunakan untuk

dioperasikan). menyambung yang rusak.

Lakukan pemeriksaan sebagai


berikut. 2. Kasus B
Terdapat lubang atau
a. Perubahan yang terjadi
keretakan pada lead sheath.
pada bentuk lead sheath.
Setelah penggalian tanah di atas
b. Kerusakan pada screen/
kabel selesai maka P.E. over
lapisan pelindung.
sheath dan serat pelindung
c. Kerusakan pada isolasi maka perbaikan dapat
kabel. dilaksanakan dengan langkah-

d. Air didalam kabel. langkah sebagai berikut.


a. Jika kondisi terjadi kebocoran
e. Benda asing yang
kecil karena tertusuk benda
mengakibatkan
runcing atau karena retak kecil
kontaminasi.
maka.
f. Gas yang sudah
1) Sumbat lubang bocor dan
terkontaminasi pada kabel.
dengan menggunakan
Berdasarkan penjelasan palu serta pemukulan
tersebut di atas ketentuan yang tidak terlalu keras
yang harus dilakukan dapat sehingga lubang tertutup.
diputuskan. Sama caranya untuk

566
menutup keretakan kebocoran yang lebih besar
digunakan palu dan maka
lubang keretakan 1) Setelah mengupas P.E.
ditutup dahulu kemudian oversheath, fibrous tape
dapat digunakan cara dan re-inforcement,
plumbing yang diperlukan penguat dengan
disapukan di sekitar cara menyolder pada
lokasi yang retak. daerah yang mengalami
2) Gunakan fibrous tape kerusakan.
dan reinforcement tape 2) Gunakan 6 lapisan tape
untuk melapisi lead yang tahan minyak dari pita
sheath pada lokasi plastik pada pada
kerusakan serta daerah yg mengalami

3) Perbaikan oversheath kerusakan.

dari kabel tersebut. 3) Kemudian gunakan 4


lapisan tape epoxy resin
Langkah tersebut di atas
impregnated glass di atas
sudah mencukupi untuk
semua permukaan lapisan
mengatasi kebocoran karena
tahan minyak.
lubang atau retak pada lead
4) Gunakan 4 lapis lembaran
sheath sehingga tidak terjadi ke-
dari F-CO tape (anticorro-
bocoran.
sive tape/polyenthylene)
b. Jika kondisi tersebut di atas,
dan ditambah
walaupun sedikit kebocoran
2 lapisan lembaran BALCO
tetapi mempunyai
(waterproof tape) dan 2
kecenderungan menjadi

567
lapisan lembaran P.E. 8.20.2 Mengganti kabel yang
adhesive tape. rusak

Multymetal
Setelah melapisi Jika kerusakan terjadi pada
P.E.oversheath, fibrous kabelnya sendiri, tetapi jika
tape dan reinforcement, screen dan insulation paper tidak
dilakukan pembersihan rusak maka kabel dapat
di tempat terjadi dioperasikan dalam waktu yang
kerusakan. cukup lama setelah lead sheath,
P.E. oversheath dan
5) Tutup valve dikedua sisi
pembersihan/filter minyak
pengisian minyak kabel
isolasi telah dilakukan pada
dan gunakan campuran
kabel tersebut.
multymetal untuk
melapisi di daerah yang Kabel yang telah mengalami
mengalami kerusakan. kerusakan maka kabel dipotong
dan tidak digunakan lagi
6) Lakukan langkah seperti
sehingga perlu kabel baru sebagai
pada kasus 2) – (3 – 4).
pengganti.

568
Gambar 8.12 Metoda pengukuran

Panjang kabel pengganti 1. Testing setelah kabel


sangat tergantung dengan diperbaiki
kondisi kerusakan seperti Pelaksanaan testing
kandungan air pada isolasi, dilakukan oleh petugas yang
tingkat kontaminasi minyak berkompetensi enginir untuk
kabel dan kondisi di sekitar menjamin kelayakan kabel
permukaan tanah dari jalur tersebut apakah dapat
kabel tersebut. dioperasikan apa tidak setelah
diperbaiki. Semua hasil
pengujian dicatat dan dianalisa

569
untuk menentukan kelayakan pada 20°C adalah 0.0754 Ω/Km
kabel tersebut. (maks) pada kabel minyak
ukuran 240 mm². Jenis
a. Kabel minyak Pengukuran yang kedua
dilakukan setelah kabel
1) Pengujian tahanan
selesai disambung.
isolasi kabel
3) Pengujian oversheath

Pengukuran isolasi Pengujian dilakukan


dilaksanakan dengan setelah surge diverters dilepas
mengukur tahanan isolasi di agar pada saat pengujian tidak
antara konduktor terhadap mengakibatkan kerusakan
pentanahan menggunakan akibat tegangan uji. Semua
alat yang bertegangan instalasi yang menjadi ketentuan
1.000 volt DC, hasil seperti sheats insulatios, exter-
ukurnya harus lebih besar nal joint insulation, terminal
100 MΩ. Pengukuran base insulation pada bonding
ini pertama kali dilakukan leads dan link boxes, insulation
setelah kabel selesai sections pada pipa minyak
disambung. serta yang lainnya. Kabel yang
diganti X. Lokasi gangguan
kabel baru, kabel lama,
2) Tahanan DC dari
sambungan kabel dari kabel
konduktor
yang perbaiki akan menjadi
Pengukuran tahanan DC subjek pengujian tahanan
sambungan konduktor yang dengan memberikan tegangan
setelah diperbaiki, hasil DC 10 kV selama 5 menit. Jenis
pengukuran tahanan DC pengukuran yang ketiga

570
dilakukan setelah kabel c. Pengujian aliran minyak
selesai disambung dan telah (oil flow test)
teriisi minyak kembali. Setelah perbaikan, setiap
seksi minyaknya harus diukur

b. Test tegangan tinggi alirannya, hal tersebut untuk


menjamin tidak ada ketidak-
Perbaikan sirkit kabel yang
normalan aliran minyak pada
rusak setelah selesai
saluran kabel minyak tersebut.
perbaikan tekanan minyak
telah normal harus dilakukan
Pengukuran dilaksanakan
pengujian dengan tegangan
dengan menuangkan/mengalirkan
tinggi DC antara konduktor dan
minyak bertekanan keluar sebagai
sheats selama 15 menit.
salah satu mengukur aliran minyak
Pengujian ini semua seksi dari
bertekanan.
kabel harus disambung
walaupun secara temporary. Teori drop tekanan dengan
Arus tegangan searah akan rumus sebagai berikut.
mengalir pada kabel melalui alat
P=QbL
test uang disambung pada
ujung kabel (sealing end) baik
Dimana:
yang sf6 maupun yang
konvensional yang telah P = perbedaan tekanan pada seksi

dilepas dengan sambungan ke kabel tersebut.

GIS atau peralatan lain. (tergantung route dan profil dan


satuannya (KN/m²))
Q = nilai aliran (liter per detik)

571
L = panjang seksi kabel (m) Dimana:
b = koefisien gesekan minyak P = perbedaan tekanan pada
pada kabel (MN/m6 ) seksi kabel tersebut.

Atau pipa bulat adalah: (tergantung route dan profil


dan satuannya (KN/m²)

2,54 n × 10 3 Q = nilai aliran (liter per detik)


b= 4
r
L = panjang seksi kabel (m)
Dimana: b = koefisien gesekan minyak pada
n = viskositas dari minyak 9 cen- kabel (MN S/m6 )
tipoise) pada temperatur
Untuk kabel atau pipa bulat
pengujian
adalah:
r = radius bagian dalam (mm)
dan atau kabel diukur bagian 2,54 n × 10 3
b=
r4
dalam (r = 7 mm)
Dimana:
Jika Kabelnya single core
maka secara teori tekanannya n = viskositas dari minyak 9 centi-

aliran minyak akan memberikan poise) pada temperatur

tekanan pada setiap kabel pengujian

sebagai berikut. r = radius bagian dalam (mm) dari


pipa atau kabel diukur bagian
P = Q b L × 10–2 dalam (r = 7 mm)

Perbandingan aliran yang


diperoleh dari kabel yang baru
selesai dipasang harus diingatkan
bahwa hal tersebut sudah

572
termasuk semua sambungan minyak yang tarikannya
pada seksi kabel tersebut dan hal menyebabkan penurunan
tersebut hanya menjadi gambaran tekanan yang telah diketahui.
dalam pemeliharaan dan Koefisien impregnasi K
petunjuk. Perhitungan itu tidak didifinisikan sebagai berikut.
menunjukkan gangguan tak Tidak boleh leibih besar dari
semestinya dari sistem kabel 4,5 × 10–4:
tersebut.

dV 1
K= × dP
V
d. Test koefisien
impregnasi

Setelah selesai secara Dimana:

lengkap penggelaran kabel d V = volume minyak yang tersisa (li-


dan penyambungannya, setiap ter)
seksi minyaknya harus d P = dropnya tekanan (mmHg).
diperiksa dengan tujuan V = volume minyak di dalam seksi
efisiensi dari minyak impregnasi kabel (liter) termasuk isolasi
dengan cara sebagai berikut. penghubung tangki.
Manometer air raksa (mercury)
dihubungkan ke kabel di Ketika kondisi kabel dalam

mana sistem instalasi keadaan alat monitornya

minyaknya ditutup dan terpasang, setiap kabel akan

sisakan sedikit minyak, biarkan diuji secara terpisah.

beberapa menit agar stabil,


kemudian diukur jumlahnya

573
8.21 Auxiliary Cable
kg
1 = 7,35559 × 10 (mmHg)
2
cm 2
1. Continyuity Test

Setelah kabel digelar maka


kg
1 = 98,067 KN/m 2
sebelum disambung
cm 2
diperlukan periksa
1 Bar = 1,02 kg/cm2
kontinuitas dari semua
konduktor sebagai

Dalam membandingkan konfirmasi.

aliran yang diperoleh pada


kabel yang sehat, harus 2. Test tegangan pada lapisan

diingat bahwa semua joint antikarat (anti corrosion

akan ikut terukur dan secara sheath)

gambaran teoritis hanya Panjang kabel kabel akan

beberapa saja yang tetap setelah digelar dan

kondisinya baik dan dijadikan sebelum disambung

referensi. tegangan DC 4 kV per mm


dari tebalnya lapisan (seperti

Hasil pengujian menunjuk- yang tertulis pada spesifikasi

kan tak semestinya tidak ada teknik dari kabel tersebut)

gangguan pada sistem. digunakan untuk menguji

Testing ini akan dikerjakan ketahanan lapisan terhadap

setelah penggantian kabel armour dan permukaan luar

atau isolasi sambungan. untuk beberapa menit.

574
3. Tes tahanan isolasi 4. Tes ketahanan tegangan

Setelah kabel digelar Setelah lengkap me-


maka sebelum disambung masang kabel maka kabel
harus diukur tahanan isolasi tersebut harus diuji ketahanan
secara individu di antara terhadap tegangan. Ketahanan
setiap kabel serta terhadap Tegangan kabel antara
armour. konduktor dan konduktor

Menggunakan alat ukur lainnya dan terhadap armournya

tahanan dengan tegangan yang terhubung ke tanah.

operasi 500 Volt DC Tegangan dinaikan secara

untuk satu menit dan bertahap dan dipertahankan

jangan menggunakan alat selama 1 (satu) menit.

dengan tegangan 5.000 V Beberapa hal yang harus di-

dan temperatur 20°C. perhatikan yaitu kabel tipe

Pengukuran tahanan isolasi 15 kV. Maka digunakan

dilanjutkan lagi setiap kabel tegangan 15 kV DC antara

telah tersambung dengan konduktor dan armour. Jika

kabel yang lain dan hasil kabel telah dihubungan dengan

tidak boleh lebih kecil beban yang mungkin ber-

dari 50 MΩ/km dan lebih bentuk koil maka spesifikasi

kecil 90 % jika hasil koil dan beban lain sangat

pengukuran lebih besar dari diperhatikan dan jika perlu

1.000 MΩ/km. didiskusikan terlebih dulu

575
dengan engineer yang lebih boleh lebih jelek lagi dari nilai
ahli. 74 dB pada frekuensi 1.300 Hz
dan kondisi kabel pada
5. Cross Talk
keadaan seimbang.
Cross talk antara urat
(pair) kabel diukur dan tidak

576
CATATAN

577
CATATAN

578

Anda mungkin juga menyukai