0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas kewajiban memberi nafkah secara Islam, termasuk kepada istri, kerabat yang membutuhkan, budak, dan binatang peliharaan. Kewajiban utama adalah menafkahi istri dengan memberikan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lain sesuai kesepakatan. Kewajiban lainnya adalah menafkahi kerabat yang membutuhkan jika mereka tidak mampu menafkahi diri sendiri. Besaran naf
Dokumen ini membahas kewajiban memberi nafkah secara Islam, termasuk kepada istri, kerabat yang membutuhkan, budak, dan binatang peliharaan. Kewajiban utama adalah menafkahi istri dengan memberikan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lain sesuai kesepakatan. Kewajiban lainnya adalah menafkahi kerabat yang membutuhkan jika mereka tidak mampu menafkahi diri sendiri. Besaran naf
Dokumen ini membahas kewajiban memberi nafkah secara Islam, termasuk kepada istri, kerabat yang membutuhkan, budak, dan binatang peliharaan. Kewajiban utama adalah menafkahi istri dengan memberikan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lain sesuai kesepakatan. Kewajiban lainnya adalah menafkahi kerabat yang membutuhkan jika mereka tidak mampu menafkahi diri sendiri. Besaran naf
TUGAS MENTORING SRIWAHYUNINGSIH SWASONO/ GIZI/ KELP 18
“RESUME KEWAJIBAN BEKERJA DAN NAFKAH”
Nafkah :
- Secara bahasa artinya sesuatu yang dibelanjakan sehingga habis tidak tersisa - Secara istilah syariat artinya mencukupi kebutuhan siapapun yang di tanggungnya, baik berupa makanan, minuman, pakaian, atupun tempat tinggal
Kewajiban Memberi Nafkah
1. Kewajiban menafkahi sebab pernikahan
- Firman Allah : QS. Al Baqarah : 228 - Rasulullah bersabda : “Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah) yang di wajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).” (HR.Muslim) - Kadar besaran nafkah : Para fuqaha (ahli fiqih) sepakat bahwa ukuran wajib diberikan sebagai nafkah adalah yang makruf/ yang patut atau wajar, sedangkan mayoritas pengikut madzhab Hanafi, Maliki, dan Hambali mereka membatasi yang wajib nafkah adalah yang sekiranya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan kecukupan itu berbeda- beda menurut perbedaan kondisi suami dan istri, kemudian hakim yang memutuskan perkara jika ada perselisihan. - Waktu wajib memberi nafkah : setiap permulaan pagi hari setiap hari, atau sesuai kesepakatan antara suami istri sesuai kemaslahatan bersama dalam hak dan kewajiban. - Kewajiban menempatkan istri dirumah yang layak - Suami memenuhi kebutuhan istri sesuai ‘urf/ adat setempat - Pembantu rumah tangga boleh di berikan menjadi wajib jika sangat di butuhkan untuk membantu istri menyelesaikan urusan rumah tangga. Firman Allah QS. An Nisa’:19) - Wanita yang di nafkahi setelah di cerai adalah : 1) Wanita pada masa iddah setelah di talaqmasih raj’iy (talaq 1 atau 2), masih bisa di rujuk 2) Wanita yang di cerai dengan Talaq ba’in sughro dan telah habis masa iddah, atau talak ba’in kubro. (wanita dalam kondisi hamil hingga bersalin) - Gugur kwewajiban menafkahi istri yang durhaka - Istri boleh mengambil harta suami tanpa ijin jika suami kikir/ tidak menafkahi. Ambil secukupnya dan sewajarnya.
2. Kewajiban menafkahi sebab hubungan kerabat
- Firman Allah QS. At Thalaq :6 ; QS. Al Isra’ 23 dan 26 - Menafkahi kerabat menjadi wajib jika terpenuhi syaratnya, yaitu jika kerabat tersebutorang tua, saudara, dan lainnya dalam kondisi fakir miskin dan tidak mampu menafkahi diri sendiri dan tidak ada orang lain yang menafkahi. Jika kelebihan harta dan telah mampu menafkahi yang menjadi tanggungannya.
3. Kewajiban menafkahi budak (miliknya)
4. Kewajiban menafkahi binatang peliharaan Jika seseorang memelihara binatang, maka wajib baginya menafkahi dengan memberi makan minum layak, merawat dan menjaganya dengan baik.