BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Hasil Belajar
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan
dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil
belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang diamati dan diukur dari suatu
8
9
b. Jenis-Jenis Hasil Belajar
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi menjadi tiga ranah
antara lain:
1) Ranah Kognitif
Pada ranah kognitif terdapat beberapa tipe hasil belajar diantaranya adalah:
koknitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini
menjadi prasat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasat bagi
pemahaman. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi. Pengetahuan merupakan
kemampuan untuk mengingat materi pelajaran yang sudah dipelajari dari fakta-
fakta.
b) Tipe hasil belajar pemahaman. Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada
c) Tipe hasil belajar aplikasi. Aplikasi adalah penggunaan abstrak pada situasi
konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau
Bidang afektif yang berkenan dengan sikap dan nilai. Tipe belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi atau perhatian
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
namun bidang afektif harus mejadi bagian integral dari bahan tersebut dan harus
tampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Ada beberapa
tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dari hasil tipe belajar. Tingkatan tersebut
dimulai dari yang paling sederhana sampai tingkat yang paling kompleks.
3) Ranah Psikomotorik
yang kompleks
ekspresif, interpretative.
Tipe hasil belajar yang dikemukakan diatas sebenarnya tidak berdiri sendiri,
tapi selalu berhubungan satu sama lain bahkan ada dalam kebersamaan.
a. Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, demos berarti rakyat
dan kratos memiliki arti pemerintah. Dengan demikian pengertian demokrasi adalah
dipercaya, dan para wakil rakyat tersebut memiliki tugas untuk menjalankan roda
kepribadian dan filsafat hidup dari bangsa Indonesia. Terus, seperti apakah
rakyat yang berdasarkan kepada nilai-nilai luhur dari Pancasila. Asas demokrasi
Pancasila yaitu terdapat di pancasila pada sila ke-4. Tata urutan peraturan
Keputusan
Tata urutan tersebut dapat menggambarkan bahwa peraturan yang ada di atas
melaksanakan Pemilu adalah untuk memilih anggota legislatif, presidan dan wakil
presiden, serta memilih kepala daerah. Pemilihan kepala daerah inilah yang biasa
kita singkat menjadi Pilkada. Di bawah ini adalah merupakan sikap yang harus di
Asas pemilu dan pilkada adalah luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan
b. Pemilu
Pelaksanan dari Pemilihan Umum (Pemilu) adalah untuk memilih para wakil
kedaulatan rakyat seperti yang terkandung dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2.
13
Pemilihan umum di indonesia diselenggarakan oleh lembaga independen yang
negara. Sedangkan kalau yang ada di prpinsi adalah KPUD Propinsi, begitu pula
ada di desa/ kelurahan dinamakan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Pada masing-
dilengkapi dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain KPU juga terdapat
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang mana lembaga ini dibentuk agar pemilu
berjalan lancar, bebas, jujur, adil, transparan, dan juga terhindar dari kemungkinan
Sebagai seorang calon anggota DPR/ DPRD maka wajib terdaftar sebagai
anggota dari salah satu partai politik yang dibuktikan dengan kepemilikan
Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD merupakan acuan
mengenai tata cara pemilu anggota DPR atau DPRD. Berikut adalah syarat-
Anggota dari DPD akan secara otomatis menjadi anggota MPR utusan dari
terletak pada hak suara. Anggota DPD hanya memperoleh hak suara sebagai
dipilih secara langsung oleh rakyat yang diatur dalam UU Nomor 23 Tahun
15
2003. Pada masa sebelum 2004, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR
proses kedaulatan rakyat. Berikut ini adalah syarat menjadi calon presiden atau
baik untuk di daerah provinsi atau kabupaten/kota. Kepala daerah yang ada di
disebutkan bahwa kepala daerah dipilih dalam sebuah ajang demokrasi. Berikut ini
adalah merupakan syarat calon gubernur dan calon wakil gubernur dan juga syarat
b. Syarat calon bupati/wali kota dan calon wakil bupati/wali kota antara lain
meliputi:
Pilkada. Tahap persiapan Pilkada sebenarnya tidak jauh dari pemilu, hanya
saja perbedaannya terlihat sangat jelas. Pilkada biasanya diawali dengan persiapan
dilakukan secara serentak. Adapun tujuan pilkada serentak salah satunya adalah
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya
ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam role playing peserta didik
dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di
19
dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas
dimana peserta didik membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan
menyenangkan diantaranya adalah role playing (bermain peran), yakni suatu cara
penghayatan peserta didik. Model pembelajaran role playing, titik tekanannya terletak
pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang
secara nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif
didik untuk bermain peran terkait dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya.
Model ini melibatkan peserta didik untuk memainkan peran/tokoh yang terkait
sebagai berikut:
1) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di samping
menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang
melekat dalam memori otak,
2) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi
dinamis dan antusias
3) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan
22
4) Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas
dalam proses belajar.
1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Dwi Novita Sari dengan judul “Penerapan
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dilihat dari motivasi pada
menunjukkan motivasi “Baik”. Motivasi dan persentase siswa baik siklus I dan
kategori “Kurang”, hasil belajar siswa pada siklus II dengan kategori “Baik’.
Hasil belajar dan persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II
Dokumenter untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS (PTK Kelas
diperoleh nilai aktivitas guru sebesar 43,5 dengan kategori cukup dan nilai
siswa dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 58,06%, dan mendapat nilai
rata-rata sebesar 69,1, (2) pada siklus II diperoleh nilai aktivitas guru sebesar
23
50,5 dengan kategori baik dan nilai aktivitas siswa sebesar 48 dengan kategori
baik, sedangkan dari 31 orang siswa dengan ketuntasan belajar klasikal 77,4%
3. Penelitian yang dilaksanakn oleh Ari Purbo Aribowo dengan judul “Penerapan
Model Role Playing Pada Mata Pelajaran PKn untuk Meningkatkan Hasil
hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh persentase 60% meningkat 90%
pada siklus II. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I
persentase 78,25% meningkat menjadi 86,75% pada siklus II dan hasil belajar
C. Kerangka Konseptual
Dalam proses pembelajaran diperlukan usaha atau model untuk meningkatkan hasil
belajar PKn peserta didik. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model role
playing. Di dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model role playing, peserta didik
akan bermain peran sesuai dengan materi yang akan dipelajari sehingga peserta didik
terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan bermain peran pada
materi proses pemilu dan pilkada, ada yang berperan sebagai KPU, Peserta Pemilu, dan
Pemilih. Secara detail kerangka konseptual dapat ditulis dalam bagan di bawah ini:
24
Menggunakan
Pembelajaran PKn Model Role Playing
Pelaksanaan
Model Role Playing
1) Persiapan dan instruksi pada jenis
peran, masalah dan situasi familier,
serta pentingnya bagi siswa.
2) Siswa harus mengikuti latihan
3) Intruksi khusus kepada peserta
Hasil Belajar
bermain peran setelah memberikan
Siswa
penjelasan pendahuluan kepada
Meningkat
keseluruhan kelas.
4) Memberitahukan peran-peran yang
akan dimainkan.
5) Melaksanakan peran sesuai dengan
yang ditetapkan
D. Hipotesis Tindakan
pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Hasil Belajar Siswa Kelas VI
pada materi Menjelaskan Proses Pemilu dan Pilkada meningkat dengan Model Role