Anda di halaman 1dari 16

Asistensi Metode dan Hasil

Estimasi Besarnya Populasi Gastropoda


di Ekosistem Sungai
METODE
Instruksi Khusus Deskripsi Lokasi Kajian

Pada deskripsi lokasi kajian, perlu


menambahkan profil vertikal dan profil
horizontal pada setiap sungai yang dikaji
(File profil sungai terlampir). Contoh
dapat dilihat seperti gambar di sebelah.
Harap melampirkan untuk ketiga sungai.

(a) (b)
Gambar 1. Profil vertikal (a); dan profil horizontal di bagian hulu, tengah,
dan hilir (b) pada Sungai Tambak Bayan
HASIL
Hasil 1. Grafik Batang
Densitas Gastropoda
Catatan :
1. Tanda bintang menunjukkan signifikansi
pada
Uji LSD untuk Densitas Gastropoda.
2. Kesamaan Warna bintang menunjukkan
signifikansi uji LSD untuk rerata densitas
yang diuji. Misal Hitam, Densitas Rapid
G Wong dengan Tepi G Wong berbeda
nyata
3. Misal merah, Densitas Tepi G Wong
dengan Tambak Bayan
Densitas Pool G Wong berbeda nyata
4. Perbedaan warna dapat diganti
perbedaan bentuk Gambar 1. Densitas Gastropoda tiap niche di Sungai Tambak Bayan, Gajah
Wong & Winongo
Cara membaca hasil
• Baca Tren, mulai dari tren general di ketiga sungai. Di ketiga sungai niche
mana yang paling tinggi, mana paling rendah. Jika niche tertentu paling tinggi,
seberapa tinggi dibandingkan yang lain? (magnitude). Lalu baca tren per
sungai, bagaimana trennya? Ketika membaca tren, dapat juga membaca hasil
uji statisik LSD.
• Misal, Pada Sungai Gadjah Wong, Densitas gastropoda di niche tepi
menunjukkan perbedaan signifikan/berbeda nyata dengan niche pool
(t(0,025;90)=2, P<0.05) tapi tidak signifikan dengan niche rapid (t(0,025;90)=2,
P>0.05)
• Perhatikan tanda > atau <. Apabila beda nyata maka nilai P lebih kecil dari nilai
alpha 0.05, Vice versa.
Hasil 2, 3, dan 4. Regresi-Korelasi Parfiskim vs
Densitas (Tambak Bayan, Gajah Wong dan
Winongo)
1. Kecepatan arus
2. Biomassa Detritus
3. Jeluk
4. DO
Kecepatan
Arus (m/s) Biomassa detritus (gr)

Jeluk (m) DO (ppm)

Gambar 2. Korelasi-Regresi antara Densitas Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus (b), Jeluk
(c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada niche Rapid, Pool, Tepi di Sungai Tambak Bayan
Kecepatan
Arus (m/s) Biomassa detritus (gr)

Jeluk (m) DO (ppm)

Gambar 3. Korelasi-Regresi antara Densitas Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus (b), Jeluk
(c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada niche Rapid, Pool, Tepi di Sungai Gadjah Wong
Kecepatan
Arus (m/s) Biomassa detritus (gr)

Jeluk (m) DO (ppm)

Gambar 4. Korelasi-Regresi antara Densitas Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus (b), Jeluk
(c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada niche Rapid, Pool, Tepi di Sungai Winongo
Hasil 2 Hasil 3

Gambar 2. Korelasi-Regresi antara Densitas Gambar 3. Korelasi-Regresi antara Densitas


Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus
(b), Jeluk (c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada (b), Jeluk (c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada
niche Rapid, Pool, Tepi di sungai Tambak Bayan niche Rapid, Pool, Tepi di Sungai Gadjah Wong
Catatan :
1. Satu sungai harus dalam 1 halaman yang sama. Beda sungai dibedakan
halamannya
2. Ukuran tidak harus besar tapi bisa dibaca!
Hasil 4

Gambar 2. Korelasi-Regresi antara Densitas


Gastropoda dan Kec Arus (a), Biomassa Detritus
(b), Jeluk (c), dan Kadar Oksigen Terlarut (d) pada
niche Rapid, Pool, Tepi di sungai Winongo
Catatan :
1. Satu sungai harus dalam 1 halaman yang sama. Beda sungai dibedakan
halamannya
2. Ukuran tidak harus besar tapi bisa dibaca!
Cara membaca hasil
• Contoh, Densitas gastropoda di Sungai Winongo menunjukkan tren korelasi
negatif dengan arus (Gambar 3a) menunjukkan bahwa semakin tinggi arus
densitas gastropoda semakin rendah, meskipun korelasinya lemah dilihat dari
nilai korefisien korelasi (r) yang mendekati 0 dan secara statistik tidak
signifikan (r=-0.243, t(0,025;31) = 2,04, P >0.05) dan
• (r=-0.243, t(0,025;31) = 2,04, P >0.05) dapat dilihat pada Perhitungan di
analisis Data saudara, disesuaikan dgn parameter fisikokimia yg diuji
• RULE OF THUMB : Fokus pada Tren, uji signifikansi korelasi-regresi menjadi
prioritas kedua pada pembelajaran penelitian ini, namun menjadi nilai
tambah jika mencoba membaca dan menjelaskan.
Hasil 5. Parfiskim
1. Kec. Arus
2. Biomassa Detritus
3. Jeluk
4. DO
5. Alkalinitas
6. Suhu air
7. pH
0.90 70.00
18.00
12.00
0.80
60.00 16.00
0.70 10.00
14.00
Kecepatan Arus (m/s)

Biomassa Detritus (gr)


50.00
0.60 12.00

Kadar DO (ppm)
8.00

Jeluk (cm)
0.50 40.00
10.00
0.40 6.00
30.00 8.00
0.30 6.00 4.00
20.00
0.20 4.00
10.00 2.00
0.10 2.00

0.00 0.00 0.00 0.00


Tambak Bayan Gajah Wong Winongo Tambak Bayan Gajah Wong Winongo Tambak Bayan Gajah Wong Winongo Tambak Bayan Gajah Wong Winongo

(a) (b) (c) (d)


6.80
20.00
30.00
18.00 6.60
16.00 29.00
6.40
Catatan :
14.00
Parameter fisikokimia
Alkalinitas (ppm)

28.00
6.20
Suhu air (°C)

12.00

pH Air
10.00 27.00
tidak diwajibkan
6.00
8.00 mencatumkan tanda *
6.00 26.00 5.80
signifikansi LSD
4.00 5.60
2.00
25.00
seperti pada
5.40
0.00 24.00
Tambak Bayan Gajah Wong Winongo
Densitas. Apabila
Tambak Bayan Gajah Wong Winongo Tambak Bayan Gajah Wong Winongo
mencoba
(e)
(f) (g)
mencantumkan DAN
Gambar 4. parameter fisikokimia (a) kec arus...........(g) pH di Sungai Gajah Wong dan BENAR, ada nilai
Winongo tambah 
Lampiran
• Data kolektif
• Korelasi-Regresi
• ANOVA
• LSD

Anda mungkin juga menyukai