Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN GRAFORTIN

PENGARUH TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME MENURUT


JEAN PIAGET DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMAN
81 JAKARTA

Tim Peneliti :
ABDUL AZIZ HUSAINI (11799)
ISKY MAINAKY PUTRI (11817)

Bidang Penelitian :
ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA (ISH)

SMA NEGERI 81 JAKARTA


JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA
2022
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sekarang ini butuh kemandirian siswa dalam prosesnya. Ilmu yang didapatkan
tidak serta merta dapat dipindahkan dari pengajar kepada siswa. Para siswa harus melalui
serangkaian proses yang cukup panjang untuk dapat mengerti materi tersebut. Di sini siswa
menjadi tokoh utama dalam kegiatan belajar mengajar. Dan guru berperan untuk mendorong para
siswa agar dapat belajar secara aktif.
Hal ini dikemukakan di Teori Belajar Konstruktivisme oleh Jean Piaget yang mengatakan
bahwa pembelajaran merupakan bentuk dari pengalaman seseorang. Siwa harus mengexplore
pengetahuannya agar mencapai keberhasilan dari proses belajar itu sendiri. Piaget juga
menegaskan bahwa dalam teori ini siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi yang sangat
penting dalam pembangunan mental anak dalam rangka mencari pemahaman dan pengetahuan.
Demi keberhasilan kegiatan belajar mengajar ini, sistem pendidikan sekarang dilandasi oleh
Teori Belajar Konstruktivisme. Teori ini memiliki peran penting dalam terciptanya kurikulum 13
atau K-13. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kita bisa lebih mengetahui apa itu teori
belajar konstruktivisme dan apa korelasinya dengan sistem pendidikan kita sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, kami tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Teori Belajar Konstruktivisme Menurut Jean Piaget dalam Kegiatan
Belajar Mengajar di SMAN 81 Jakarta”. Kami merumuskan rumusan masalah yang akan diangkat
dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana bentuk sistem kerja Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget?
2. Bagaimana pengaruh Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget terhadap kegiatan
belajar mengajar di SMAN 81 Jakarta?

1.3 Tujuan
Dari penelitian ini, tujuan yang ingin kami capai yaitu :
1. Mengetahui bentuk pengimplementasian Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget
dalam kegiatan belajar mengajar di SMAN 81 Jakarta.
2. Mengetahui pengaruh Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget terhadap kegiatan
belajar mengajar di SMAN 81 Jakarta.

1.4 Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu :
H1 : Penggunaan Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget memiliki pengaruh terhadap
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di SMAN 81 Jakarta.
H0 : Penggunaan Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget tidak memiliki pengaruh
terhadap keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di SMAN 81 Jakarta.

1.5 Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan tentang Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget.
2. Dapat mengetahui bentuk penerapan Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean
Piaget.

1.6 Kebaruan
Pada penelitian terdahulu, terdapat penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang
Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Keurea Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali” yang
disusun oleh Hasrida Jabir, Ratman, dan Najamuddin Laganing. Penelitian tersebut lebih
difokuskan pada pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran di kelas IV SDN Keurea yang
dikhususkan pada mata pelajaran IPA. Sedangkan, pada penelitian ini fokus terhadap pengaruh
Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget dalam kegiatan belajar mengajar di SMAN 81
Jakarta.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Teori Belajar
Menurut Kelinger dalam Sugiyono dan Hariyanto, teori merupakan sebuah konsep atau
definisi menggambarkan sekaligus menjelaskan sesuatu dari sudut pandang tertentu terhadap
sebuah fenomena secara sistematis dengan cara menghubungkan berbagai variabel yang ada di
dalamnya.
Teori belajar pada dasarnya menjelaskan tentang bagaimana proses belajar terjadi pada
seorang individu. Jadi, teori belajar akan membantu dalam memahami bagaimana proses belajar
terjadi pada individu sehingga dengan pemahaman teori belajar tersebut akan membantu guru
untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dengan baik, efektif, dan efisien.

2.2 Konstruktivisme menurut Jean Piaget


2.2.1 Pengertian
(Piaget, 1971) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan ciptaan manusia yang
dikonstruksikan dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus-menerus dan setiap
kali terjadi rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru. Penekanan teori
konstruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari
realitas lapangan. Di sini peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator
atau moderator yang fungsi utamanya adalah membantu siswa menjadi peserta aktif dalam
pembelajaran mereka. Pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja dari pikiran guru
kepada pikiran siswa. Artinya, siswa harus aktif secara mental membangun struktur
pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan
bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
merupakan proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru dan pengalaman baru yang
langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Sedangkan,
akomodasi adalah proses penstrukturan kembali struktur mental akibat adanya informasi dan
pengalaman baru. Adapun pengertian akomodasi lainnya adalah proses mental yang meliputi
pembentukan skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang
sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996: 7).
Jadi menurut Piaget, belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru
saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman yang baru.

2.2.2 Konsep Dasar


Ada empat konsep dasar Piaget yang dapat diaplikasikan ke pembelajaran yaitu (1)
Skemata, (2) Asimilasi, (3) Akomodasi dan (4) Ekuilibrium (Senduk, 1985: 10-16).
Skemata merupakan konsep yang digunakan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
Skemata terbentuk kasena adanya pengalaman. Semakin dewasa, maka semakin sempurna
skema yang dimiliki anak. Proses penyempurnaan ini melalui asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi memiliki pengertian proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam
pikirannya. Asimilasi ini dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan
mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang ada.
Akomodasi terjadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan
yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu.
Terakhir adalah ekuilibrium atau yang dapat diartikan sebagai keseimbangan antara asimilasi
dan akomodasi.

2.3 Pengertian Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan belajar mengajar adalah proses penyampaian ilmu atau transformasi ilmu yang
dilakukan oleh tenaga pendidik dan peserta didik. Proses tersebut dapat dilakukan secara formal
ataupun nonformal, disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada. Menurut Adams dan
Decey, kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah kegiatan yang dipandu oleh tenaga pendidik
(guru) sebagai pengajar, pimpinan kelas, pengatur lingkungan, pembimbing, partisipan,
perencana, supervisor, evaluator, dan konselor.

2.4 Penerapan
Konstruktivisme Piaget yang didasarkan pada pandangannya tentang perkembangan
psikologis anak-anak menegaskan bahwa penemuan adalah dasar teorinya. Piaget (1973)
berpendapat bahwa memahami berarti menemukan atau merekonstruksi dengan cara penemuan
kembali. Piaget membahas bahwa anak-anak melewati tahap-tahap di mana mereka menerima
gagasan yang nantinya bisa mereka ubah atau tidak terima. Oleh karena itu, pemahaman dibangun
selangkah demi selangkah melalui partisipasi dan keterlibatan aktif dan siswa tidak dapat
dianggap pasif dalam setiap langkah atau tahap perkembangannya.
Penerapan teori ini salah satunya adalah terciptanya Kurikulum 13 sebagai dasar
pembelajaran. Kurikulum ini mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Konsep
Kurikulum 13 ini merupakan proses yang harus memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengamati, menanya, menganalisis, menguji coba, dan mengomunikasikan sendiri. K-13 berbasis
pada konstruktivisme yang artinya membangun jiwa anak. Dengan kata lain, siswa diajak untuk
turut serta dalam pembelajaran itu sendiri.
Jika membahas model pembelajaran, maka Problem Based Learning dan Discovery Learning
menjadi pilihan dari metode belajar yang bersifat konstruktivisme dalam pengimplementasian
kurikulum 13. Model pembelajaran ini memberikan ruang bebas terhadap siswa untuk
mengkonstrak pengetahuannya secara mandiri.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Tabel 1 : Waktu Penelitian
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
Uraian
Kegiatan Minggu Ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan dan
Pembuatan Kuesioner

Penyebaran Kuesioner
kepada Responden

Pengumpulan dan
Pengolahan Data

Penyusunan dan
Pengumpulan Hasil
Penelitian

Penetapan waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari penyebaran kuesioner kepada


responden. Lokasi penelitian berada di rumah masing-masing peneliti dan responden. Platform
kuesioner menggunakan Zoho. Dan penyebaran kuesioner dapat melalui Line ataupun Whatsapp.

3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan


Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer (sumber yang diperoleh langsung
dari lapangan). Target penelitian dalam pengumpulan data adalah peserta didik SMAN 81 Jakarta
dari kelas 10-12. Total peserta didik (N) SMAN 81 Jakarta berjumlah 846 orang. Penelitan ini
akan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sample yang akan mewakili seluruh
siswa.
𝑁
n= 2
(1+𝑁𝑒 ))

Alat penelitian yang akan digunakan adalah kuesioner yang dibuat menggunakan Zoho.
Alasan dalam menggunakan platform tersebut karena Zoho merupakan media survei yang
memiliki fitur lengkap, mudah digunakan, serta efektif dan efisien.
Kuesioner ini nantinya akan berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mewakili permasalahan yang ingin diteliti. Kuesioner yang akan
digunakan adalah jenis kuesioner tertutup yang nantinya para responden hanya perlu memilih
antara 1 sampai 5 pada kolom tersedia.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan
metode pengumpulan data jenis kuantitatif. Metode kuantitatif yang dipakai adalah survey
kuisioner. Pemakaian metode ini dianggap mudah serta efektif dan efisien. Survey ini dilakukan
dengan cara menyebar kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian, kuesioner menjadi
wadah yang efektif dan efisien untuk mengumpulkan data yang akan diukur secara numerik.
Penyebaran kuesioner dilakukan secara online melalui platform Whatsapp ataupun Line
dengan target responden siswa/siswi SMAN 81 Jakarta. Kuesioner tersebut berisi
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan topik yang akan diteliti. Peneliti menggunakan teknik
Random Sampling dalam penyebaran kuesioner ini sehingga setiap anggota himpunan memiliki
probabilitas yang sama sebagai sampel penelitian.

Tabel 2. Petunjuk Kuesioner

Variabel Indikator

Pernyataan tentang Teori


Konsep Konstruktivisme

Contoh penerapan Teori


Konstruktivisme dalam kegiatan
pembelajaran
Penerapan
Pengaruh Teori Konstruktivisme dalam
kegiatan belajar mengajar

3.4 Analisis dan Pengolahan Data


Secara umum, analisis data merupakan sebuah proses pemeriksaan, pembersihan,
transformasi dan pemodelan data dengan tujuan menemukan informasi yang berguna,
menginformasikan kesimpulan dan mendukung pengambilan keputusan.
Menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Metode analisis data yang akan dipakai adalah quantitative analysis dimana metode ini
bergantung pada kemampuan menghitung yang akurat. Menurut Emzir pendekatan kuantitatif
adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma positivistik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan menggunakan strategi penelitian seperti kegiatan survei
yang memerlukan data statistik. Metode ini merupakan pendekatan pengolahan data melalui
metode statistik atau matematik yang terkumpul dari data sekunder. Kelebihan dari metode ini
adalah kesimpulan yang lebih terukur dan komprehensif.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data
berupa angket dan studi dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan menyebarkan survei untuk
menggali informasi dari para responden.
REFERENSI
Pustaka Buku
M.Pd, Dr.Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran dan Pengenbangan Bahan Ajar dalam Pendidikan.
Bandar Lampung: Anugerah Utama Raharja.

Pustaka Jurnal
Alhaddad, Idrus. 2012. Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep Kekekalan
Panjang.
Sugrah, Nurfatimah. 2019. Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Sains.
Suparlan. 2019. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran.
Budyastuti, Yuni. Fauziati, Endang. 2021. Penerapan Teori Konstruktivisme pada Pembelajaran
Daring Interaktif.
Hendri Purbo Waseso. 2018. Kurikulum 2013 dalam Perspektif Teori Pembelajaran Konstruktivis.
Hawwin Muzakki. 2021. Teori Belajar Konstruktivisme Ki Hajar Dewantara serta Relevansinya
dalam Kurikulum 2013.

Pustaka Internet
Oktifa, Nita. 2022. Teori Belajar Konstruktivisme - Pengertian, keunggulan, dan kekurangan teori
belajar konstruktivisme.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/teori-belajar-konstruktivisme.
University, Binus. 2019. Teori Konstruktivisme dan Behaviorisme dalam Perancangan eLearning.
https://binus.ac.id/knowledge/2019/07/teori-konstruktivisme-dan-behaviorisme-dalam-peranc
angan-elearning/.
Abdhul, Yusuf. 2021. Teori Konstruktivisme: Pengertian, Tujuan dan Contoh.
https://penerbitbukudeepublish.com/teori-konstruktivisme/#Pengertian_Teori_Konstruktivism
e.
Sereliciouz. 2021. Teori Belajar Konstruktivisme - Pengertian, Keunggulan, Contoh.
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-belajar-konstruktivisme/#Pengertian_Teori_
Belajar_Konstruktivisme.
MS, Heri. 2021. Teori Belajar Konstruktivisme menurut Jean Piaget dan Vygotsky.
https://www.sariksa.com/2021/12/teori-belajar-konstruktivisme-menurut.html.
Awlia, Tasya. 2020. Metode Pengumpulan Data: Kuantitatif dan Kualitatif.
https://news.detik.com/berita/d-4850130/metode-pengumpulan-data-kuantitatif-dan-kualitatif.
Rezika, Salsabila Miftah. 2021. 4 Jenis Metode Analisis Data Beserta Tahapannya dalam
Melakukan Penelitian.
https://www.dqlab.id/4-jenis-metode-analisis-data-beserta-tahapannya-dalam-melakukan-pene
litian.

Anda mungkin juga menyukai