kontraksi atau kejang pada otot kerongkongan yang terjadi secara tiba-tiba.
Dian: bila tak ditangani dengan tepat disfagia bisa menimbulkan komplikasi. Contohnya:
Malnutrisi, dehidrasi, dan penurunan berat badan akibat kekurangan asupan nutrisi
dan cairan.
Gangguan pernapasan, seperti infeksi saluran pernafasan atas dan pneumonia akibat
makanan atau minuman yang masuk ke dalam saluran pernapasan saat menelan.
Dian: nah, disini ada Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah modifikasi diet, menjaga
postur saat makan dan minum, serta terapi rehabilitasi untuk otot-otot menelan.
Wanti: terus makanan apa yang harus dikonsumsi untuk diet bu?
Dian: Pemberian makanan dilakukan secara bertahap, yang disesuaikan dengan tingkat
keparahan disfagia ibu fina, yaitu terdapat 4 tingkat cairan (makanan cair) yang
kekentalannya diturunkan bertahap dan 3 tingkat makanan padat, yang dimulai dari bubur
kemudian ditingkatkan secara bertahap. Cairan (makanan cair) dapat dikentalkan dengan
menggunakan susu bubuk tanpa lemak atau tepung maizena. Dan hindari makanan yang
keras.
Dian: jadi mba wanti jika ibu fina makan tolong diperhatikan makananya dan Makan dalam
posisi tegak, Tidak makan sambil bicara, Rutin melakukan latihan rehabilitasi untuk
menguatkan otot-otot yang berperan dalam proses deglutinasi, Konsumsi makanan tinggi
kalori.
Wanti: lalu apakah ada sesuatu seperti makanan atau kebisaan yang harus dihindari oleh ibu
saya?
Dian: ada mba seperti:
Dian: jadi bu fina tolong dijaga pola makannya dan mba wanti tolong diperhatikan pola
makan ibunya yaaa
Fina: baik bu saya akan berusaha menghindari dan melakukan apa yang ibu katakan
Dian: sama2 mba, terima kasih juga tas kerjasamanya hari ini