Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN REFLEKSI KASUS STASE

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU


HAMIL DENGAN HEG

Oleh kelompok 1 : - Defmiyanti


- Nurhalimah
- Nana Anggraini
DESCRIPTION
Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 MARET 2024 pada pukul 16:00 wib, di ruang ANGGREK
RSUD Y. Pengkajian dilakukan pada Ny. M umur 24 tahun, umur suami 30 tahun, keduanya
berasal dari suku Jawa, ibu dan suami beragama islam, pendidikan terakhir ibu SMA sedangkan
suami S1. Saat ini pekerjaan ibu sebagai IRT dan suami sebagai pegawai kantor, keduanya menetap
di Batam.
Ibu mengatakan hari ini mengeluh mual, muntah, pusing dan lemas. Riwayat keluhan utama ibu
mengatakan sering mual dan muntah setiap makan dan minum ± 1 minggu yang lalu, mual, pusing
dan tidak suka makan. Sejak pagi tadi pukul 06:00 wib ibu masuk di ruangan VK RSUD Y setelah
itu pada pukul 10:00 wib ibu dipindahkan ke ruangan ANGGREK dan sudah dilakukan
pemasangan infus D5% drip neurobion 1 ampul 20 tetes permenit, serta mendapatkan : injeksi
ondansentron 1 ampul/ IV pukul 08.00 WIB, injeksi ranitidin satu ampul /IV, antasida 5 gram pada
pukul 09:10 wib.
Pemeriksaan labor : reduksi urine (++)
Pemeriksaan usg ( + )
Telah dilakukan pemeriksaan pada Ny.M didapatkan hasil :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya


Ibu mengatakan sering mual dan muntah setiap makan dan minum ± 1 minggu yang
lalu
Ibu mengatakan HPHT tanggal 10 Januari 2024.
Ibu mengatakan tafsiran persalinan tanggal 17 Oktober 2024
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama, tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan menstruasi umur 14 tahun, lama menstruasi 5-6 hari, ganti pembalut
3-4 kali sehari.
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi.
Ibu mengatakan setiap hari makan bubur, dan lauk serta sekali-sekali makan roti dan
minum air putih sampai 3 gelas sehari tetapi selalu mual dan muntah setelah makan dan
minum.
 Ibu mengatakan buang air kecil 1-2 kali sehari warna kuning keruh dan BAB 1 kali
sehari.
Ibu mengatakan tidak mengalami gangguan nyeri epigastrium, sesak napas, nyeri
perut dan demam
 Ibu mengatakan selama hamil tidur siang 1-2 jam dan malam
5-6 jam.
 Ibu mengatakan selama hamil ini ibu menyikat gigi 1 kali sehari
karena muntah,namun sering buang air kecil saat malam hari.
 Ibu mengatakan buang air kecil 1-2 kali sehari warna kuning
keruh dan BAB 1 kali sehari.
 Ibu tidak pernah merokok dan minum minuman keras dan tidak
minum kopi.
 Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan
FEELINGS
Setelah tatalaksana pada pasien di laksanakan, saya merasa bahwa ada
yang belum sesuai dengan yang pernah saya pelajari sehingga timbul
pertanyaan dalam diri saya :

Apakah pengkajian data subjektif dan data objektif yang saya lakukan
sudah tepat?
Apakah edukasi terkait kebutuhan pasien yang saya berikan sudah
cukup?
Apakah sudah membina hubungan baik dengan pasien dengan
melakukan pendekatan pada pasien.
Apakah sudah di lakukan pemeriksaan laboratorium
EVALUATIONS
Belum menjelaskan kepada ibu kenapa seharusnya diberikan obat
injeksi.
Belum menjelaskan kepada ibu penyebab
Belum menjelaskan kepada ibu pencegahan yang bisa dilakukan
Belum menjelaskan anjuran kebutuhan istirahat dan dukungan keluarga.
Belum menjelaskan kepada ibu komplikasi yang akan terjadi bila ibu
sering mual muntah
ANALISIS
Belum diketahui secara pasti apa kondisi yang menyebabkan ibu hamil mengalami mual
dan muntah secara berlebihan. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan tingginya kadar
hormon human chorionic gonadotropin atau HCG di dalam darah.
Hormon HCG merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel-sel di dalam plasenta setelah
sel telur yang dibuahi oleh sperma menempel di dinding rahim.
Kadar hormon tersebut dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Selain hormon HCG, peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada trimester
pertama kehamilan juga dapat memengaruhi kerja otot lambung sehingga kerap membuat
ibu lebih mudah untuk muntah.
sejumlah faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami hiperemesis
gravidarum adalah sebagai berikut:

•Kehamilan pertama.
•Hamil pada usia yang sangat muda.
•Hamil pada usia di atas 30 tahun.
•Hamil kembar.
•Mengalami hamil anggur.
•Pernah mengalami mual dan muntah yang ekstrem pada kehamilan sebelumnya.
•Memiliki keluarga dengan riwayat hiperemesis gravidarum.
•Obesitas.
•Mengandung anak perempuan.
•Memiliki riwayat penyakit tiroid, tekanan darah tinggi (hipertensi), migrain, atau diabetes
gestasional
CONCLUSION
Conclusion action plan yang dilakukan bidan adalah :
Pengkajian dan pemantauan perkembangan kemajuan keadaan ibu.
Pemberian injeksi ondansentron bekerja untuk penanggulangan mual dan muntah,Ranitidin
mengurangi sekresi asam lambung.
Edukasi dan dukungan psikologi pada ibu seperti memberi semangat pada ibu dan memberi
keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala fisiologis pada kehamilan mudah dan akan
hilang pada kehamilan 4 bulan.
Anjurkan mengubah pada pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi
sering. Saat bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur tetapi terlebih dahulu makan roti
kering atau biskuit dan minum teh hangat. Hindarkan makanan yang berminyak dan berlemak cara
mencegah terjadinya mual dan muntah.
Anjurkan ibu istirahat yang cukup, batasi pengunjung guna memberi kenyamanan bagi ibu.
ACTION PLAN

Mengedukasi ibu cara pencegahan terjadinya mual dan muntah.


Menganjurkan keluarga dan suami untuk memberikan dukungan kepada ibu agar ibu
tidak stress.
Menjelaskan kepada ibu komplikasi yang akan terjadi jika mual dan muntah
berlangsung lama contohnya dehidrasi ,malnutrisi dll.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung jahe untuk membantu
meredakan rasa mual.
Mengonsumsi suplemen prenatal yang diresepkan oleh dokter untuk membantu
memenuhi kebutuhan vitamin dan zat besi selama masa kehamilan.
Menggunakan aromaterapi untuk membantu meredakan mual di pagi hari.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai