Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ KEBIJAKAN MANAJEMEN BENCANA”

Dosen Pengampu :

Suryani,SKM,M.KL

Disusun Oleh :

Chindi Novita (20401005)

Debby Ananda Fitra (20401006)

Dede Efendy (20401007)

M. Hadi Al Fakhri (20401017)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas MANAJEMEN BENCANA.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu yakni bu
Suryani,SKM,M.KL yang telah membimbing kami .Tugas ini disusun agar pembaca dapat
memperluas Ilmu mengenai “Kebijakan Manajemen Bencana”

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin.Oleh karena itu kami dapat menerima
kritik maupun saran dari pembaca untuk dapat memperbaiki makalah selanjutnya. Semoga
makalah terkait ““Kebijakan Manajemen Bencana ” dapat memberi tambahan ilmu baik untuk
kami para hamasiswa maupun khalayak umum.

Pekanbaru, 19 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...........................................................................................................1

B.Tujuan .......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana........................................................................................................5

B. Kebijakan manajemen bencana..................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia berdasar data yang
dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untukStrategi Internasional Pengurangan
Risiko Bencana (UN-ISDR). Tingginya posisi Indonesia ini dihitung dari jumlah manusia yang
terancam risiko kehilangan nyawa bila bencana alam terjadi. Indonesia menduduki peringkat
tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, gunung berapi. Dan menduduki
peringkat tiga untuk ancaman gempa serta enam untuk banjir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama Januari 2013 mencatat ada 119
kejadian bencana yang terjadi di Indonesia. BNPB juga mencatat akibatnya ada sekitar 126
orang meninggal akibat kejadian tersebut.kejadian bencana belum semua dilaporkan ke BNPB.
Dari 119 kejadian bencana menyebabkan 126 orang meninggal, 113.747 orang menderita dan
mengungsi, 940 rumah rusak berat, 2.717 rumah rusak sedang, 10.945 rumah rusak ringan.
Untuk mengatasi bencana tersebut, BNPB telah melakukan penanggulangan bencana baik
kesiapsiagaan maupun penanganan tanggap darurat. Untuk siaga darurat dan tanggap darurat
banjir dan longsor sejak akhir Desember 2012 hingga sekarang, BNPB telah mendistribusikan
dana siap pakai sekitar Rp 180 milyar ke berbagai daerah di Indonesia yang terkena bencana.

Namun, penerapan manajemen bencana di Indonesia masih terkendala berbagai masalah, antara
lain kurangnya data dan informasi kebencanaan, baik di tingkat masyarakat umum maupun di
tingkat pengambil kebijakan.Keterbatasan data dan informasi spasial kebencanaan merupakan
salah satu permasalahan yang menyebabkan manajemen bencana di Indonesia berjalankurang
optimal. Pengambilan keputusan ketika terjadi bencana sulit Dilakukan karena data yang
beredar memiliki banyak versi dan sulit divalidasi kebenarannya

B. TUJUAN

Mahasiswa mengerti tentang kebijakan manajemen bencana dan dapat menambah wawasan
masyarakat secara umum sehingga dapat turut serta dalam upaya penanggulangan bencana.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Bencana

Penanggulangan bencana atau yang sering didengar dengan manajemen bencana (disaster


management) adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Konsep manajemen bencana saat ini telah mengalami pergeseran paradigma dari pendekatan
kovensional menuju pendekatan holistik (menyeluruh).

Pada pendekatan konvesial bencana itu suatu peristiwa atau kejadian yang tidak terelakkan dan
korban harus segera mendapatkan pertolongan,sehingga ,manajemen bencana lebih fokus pada
hal yang bersifat bantuan (relief) dan tanggap darurat. Selanjutnya paradigma manajemen
bencana berkembang ke arah pendekatan pengelolaan risiko yang lebih fokus pada upaya-
upaya pencegahan danmitigasi, baik yang bersifat struktural maupun non-struktural di daerah-
daerahyang rawan terhadap bencana, dan upaya membangun kesiap-siagaan

Sebagai salah satu tindak lanjut dalam menghadapi perubahan paradigma manajemen bencana
tersebut, pada bulan Januari tahun 2005 di Kobe-Jepang, diselengarakan Konferensi
pengurangan bencana dunia (World Conferenceon Disaster Reduction) yang menghasilkan
beberapa subtansi dasar dalam mengurangi kerugian akibat bencana baik kerugian
jiwa,sosial,ekonomi, dan lingkungan. Substansi dasar tersebut yang selanjutnya merupakan
lima prioritas kegiatan untuk tahun 2005-2015  yaitu:

1. Meletakkan pengurangan risiko bencana sebagai prioritas nasionalmaupun daerah yang


pelaksanaannya harus didukung olehkelembagaan yang kuat.

2. Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencanaserta menerapkan sistem


peringatan dini

3. Memanfaatkan pengetahuan, inovasi dan pendidikan membangunkesadaran kesadaran
keselamatan diri dan ketahanan terhadap bencana pada semua tingkat masyarakat.

4. Mengurangi faktor‐faktor  penyebab risiko bencana.

5. Memperkuat kesiapan menghadapi bencana pada semua tingkatanmasyarakat agar respons


yang dilakukan lebih efektif

B. KEBIJAKAN MANAJEMEN BENCANA


Kebijakan manajemen bencana yaitu dengan perubahan paradigma respons menjadi
pengurangan risiko bencana dengan mempersiapakan masyatrakat yang tangguh dalam
mengahadapi bencana . Pemerintah harus menjamin perlindungan masyarakat terhadap bencana
dimulai sejak pra - bencana,pada saat, dan pasca-bencanasecara terencana,terpadu,dan
terkoordinasi. Kebijakan manajemen bencana harus terintegrasi dalam rencana pembangunan
pemerintah yaitu rencana jangka pendek (RKP),rencana jangka menegah/daerah (RPJP/D),dan
rencana jangka panjang/daerah (RPJP/D).

Manajemen bencana harus menjadi kebutuhan dan dituangkan dalam kebijakan manajemen
karena tanpa dukungan dan komitmen dari pihak manajemen maka program pengelolaan
bencana tidak akan berhasil. Pemerintah wajib membangun sistem penyelengaraan bencana
yang andal melalui kelembangaan yang kuat dan pendanaan yang memadai.

Menurut UU No. 24 Tahun 2007, Tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam penangulangan
bencana adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan


program bangunan
2. Pengalokasian anggaraan penanggulangan bencana dalam anggaran pendapatan dan
belanja negara yang memadai
3. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai.

Tangung jawab pemerintah daerah dalam penangulangan bencana sebagai berikut :

1. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program
pembangunan
2. Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah yang memadai

Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa


pemerintah,pemerintah daerah ,dan masyarakat bertanggung jawab atas ketersediaan sumber
daya ,fasilitas,dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan
pada bencana.

Menurut BNPB (Badan Nasional penangulangan Bencana),Kebijakan Umum 2015-2019 terkait


penangulangan bencana yaitu meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam
dan penanganan perubahan iklim. Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan,pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan dup, penegakan hukum lingkungan hidup , mengurangi
risiko bencana, meningkatkan ketangguhan pemerintah dan masyarakat terhadap bencana,serta
memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen bencana (disaster management) adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi. Konsep manajemen bencana saat ini telah mengalami
pergeseran paradigma dari pendekatan kovensional menuju pendekatan holistik (menyeluruh).
Kebijakan manajemen bencana yaitu dengan perubahan paradigma respons menjadi
pengurangan risiko bencana dengan mempersiapakan masyatrakat yang tangguh dalam
mengahadapi bencana . Pemerintah harus menjamin perlindungan masyarakat terhadap bencana
dimulai sejak pra - bencana,pada saat, dan pasca-bencanasecara terencana,terpadu,dan
terkoordinasi. Kebijakan manajemen bencana harus terintegrasi dalam rencana pembangunan
pemerintah yaitu rencana jangka pendek (RKP),rencana jangka menegah/daerah (RPJP/D),dan
rencana jangka panjang/daerah (RPJP/D).

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://bpsdm.pu.go.id/center/
pelatihan/uploads/edok/
2018/03/6e01a_02._Modul_2_Manajemen_Penanggulangan_Bencana.pdf&ved=2ahUKEwj9xs
ndien3AhXFS2wGHXM3BIAQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw2kRDK-DsivACWQdh-
YSTZG

Anda mungkin juga menyukai