0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan12 halaman
Berdasarkan 10 kebutuhan dasar yang diukur dalam EPPS, subjek memiliki kecenderungan untuk menonjolkan diri, memiliki hubungan sosial yang harmonis, dan mampu berada di posisi orang lain. Subjek juga cenderung memiliki kemauan untuk mencapai prestasi, meskipun kurang menyukai ketertiban dan tergantung pada orang lain.
Berdasarkan 10 kebutuhan dasar yang diukur dalam EPPS, subjek memiliki kecenderungan untuk menonjolkan diri, memiliki hubungan sosial yang harmonis, dan mampu berada di posisi orang lain. Subjek juga cenderung memiliki kemauan untuk mencapai prestasi, meskipun kurang menyukai ketertiban dan tergantung pada orang lain.
Berdasarkan 10 kebutuhan dasar yang diukur dalam EPPS, subjek memiliki kecenderungan untuk menonjolkan diri, memiliki hubungan sosial yang harmonis, dan mampu berada di posisi orang lain. Subjek juga cenderung memiliki kemauan untuk mencapai prestasi, meskipun kurang menyukai ketertiban dan tergantung pada orang lain.
I. IDENTITAS SUBJEK Nama : AW Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 21 tahun Pendidikan : S1 Psikologi Tester : I Gede Agus Abdi Wirajaya Tanggal Tes : 22 September 2009
II. DESKRIPSI DATA
No. Needs Kategori Persentil Keterangan 1. Achievement Sedang 56 Subjek memiliki kemauan yang cukup dan kesanggupan untuk menunjukan adanya suatu prestasi. Subjek juga memiliki adanya keinginan untuk menjadi lebih baik dibandingkan orang lain. Subjek memiliki keinginan agar dapat memiliki prestasi, baik dipekerjaan, kehidupan sosial, dan juga dalam studi. 2 Deference Rendah 8 Subjek termasuk tipe orang yang tidak suka mengikuti orang lain. Subjek berusaha agar sebisa mungkin melakukan segala sesuatu secara mandiri. Subjek ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu mengerjakan segala sesuatu secara mandiri. Subjek kurang suka untuk mengikuti hal-hal yang konvensional dan tidak mudah untuk dipengaruhi orang lain 3. Order Rendah 5 Subjek memiliki kemauan yang rendah untuk membuat semua teratur dan berbuat secara teratur dengan perencanaan yang cermat. Subjek tidak terlalu suka kebersihan, maka subjek cenderung kerap jarang menjaga kebersihan, kerapian, ketelitian, susunan, organisasi, dan keseimbangan. 4. Exhibition Sedang 66 Subjek memiliki kecenderungan untuk ingin menonjolkan dirinya dan ingin menjadi pusat perhatian namun tidak berlebihan. Subjek ingin agar dirinya dapat didengar, diperhatikan, dan tampak mengesankan didepan orang lain. Subjek memiliki sikap yang optimis dan riang. 5. Autonomy Sangat 2 Subjek mempunyai rendah kecenderungan untuk tergantung dalam membuat keputusan, permisif terhadap campur tangan orang lain, tidak mandiri dalam pendapat, pendirian dan bertindak, menerima sugesti dalam kebutuhannya akan hal– hal atau pendirian yang bersifat asli, dan cukup tidak progresif. Subjek tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi bebas, menghilangkan kekangan atau kungkungan, melawan paksaan dan larangan atau hambatan, menghindari kekuasaan orang lain, tergantung, dan terikat. 6. Affiliation Tinggi 94 Subjek memiliki perhatian yang tinggi terhadap sesama manusia, cenderung sangat perhatian akan pergaulan yang harmonis yang disertai dengan toleransi dan kehangatan dalam pendekatan. Subjek mau mendekati dan menyenangi kerjasama dengan orang lain, mendapat afeksi dari orang yang disenangi, mudah menjadi teman yang patuh dan setia dari orang lain. Subjek cenderung sangat berbaik hati, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain. 7. Intraception Tinggi 87 Subjek mudah dan dapat menempatkan diri pada posisi orang lain, memiliki rasa empati yang stinggi. Subjek memiliki keaktifan diri dalam keinginan untuk mengembangkan dirinya maupun bagi perkembangan orang lain. 8. Succorace Sedang 77 Subjek cenderung cukup suka untuk dikasihani. Subjek tidak terlalu suka untuk terlebih dahulu menghadapi dan memecahkan masalah. Subjek cenderung tidak terlalu mandiri dalam mengerjakan segala sesuatu dan manja. Subjek memiliki kebutuhan akan pemanjaan diri yang cukup. Subjek cukup senang jika mendapat perhatian dari orang lain, namun tidak menjadi tergantung pada orang lain. 9. Dominance Sedang 57 Subjek memiliki kecenderungan yang cukup mampu untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengawasi, membina, mengarahkan, menghimpun, mengorganisir, memberi instruksi, mengatur, dan mengontrol. Selain itu, subjek juga cenderung mampu mempengaruhi orang dengan sugesti, persuasi, atau perintah. Adanya kepercayaan diri yang cukup besar pada subjek dan merupakan seseorang yang mampu mengadakan hubungan sosial. 10. Abasement Rendah 9 Subjek memiliki keinginan yang rendah untuk merendahkan diri yang mendukung kemauan untuk menyesuaikan diri, cenderung tidak berkompromi, terlihat adanya toleransi yang kurang. Subjek tidak memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan, kurang memiliki usaha untuk mengoreksi diri, cenderung tinggi hati, sombong; kurang mampu menerima inferiorita, fitnahan, kesalahan, kekalahan, menyalahkan atau membahayakan diri. Bahkan, subjek tidak mau menyalahkan diri sendiri bila orang lain berbuat salah. 11 Nurturance Tinggi 93 Subjek memiliki cukup kehangatan perasaan yang tinggi, dalam pergaulan disertai dengan pelayanan, pemberian, dan perawatan, terutama terhadap manusia (dapat juga terhadap benda). Itu mencerminkan subjek memiliki perasaan sosial yang tinggi terhadap sekelilingnya. Subjek memberi simpati yang tinggi untuk orang lain. Subjek bersedia atau siap memberikan pertolongan dan melindungi siapapun yang pantas dan layak menerimanya. Subjek mau mengampuni dan berlaku cukup dermawan untuk orang lain. 12 Changes Sedang 38 Subjek memiliki kebutuhan yang cukup akan rangsang–rangsang luar dan penggantian– penggantian atau perubahan–perubahan yang bersifat baru dan belum pernah ada. Subjek menunjukkan adanya minat yang cekup dalam mengadakan hubungan atau pergaulan terhadap sesama manusia maupun sekelilingnya. Subjek cenderung cukup dapat mengikuti perubahan- perubahan keadaan di sekitar dan kebudayaan daerahnya. 13 Endurance Tinggi 90 Subjek memiliki keuletan yang tinggi, kegigihan atau ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan. Subjek memiliki stamina yang tinggi. Subjek cenderung mampu dalam memfokuskan perhatiannya pada 1 pekerjaan dan cenderung tidak akan meminta pertolongan orang lain apabila tidak mampu mengerjakannya. 14. Heterosexuality Sedang 82 Subjek menyukai bergaul dan berteman dengan lawan jenis dan juga cenderung ingin dianggap menarik oleh lawan jenis. 15. Aggression Sedang 22 Subjek cenderung suka untuk mengkritik orang lain, mudah marah, dan melakukan hal yang nekad. Namun demikian subjek cukup memiliki kontrol dalam sikap agresif ini.
III. DINAMIKA PSIKOLOGIS
Dari data yang sudah didapat, dapat dilihat subjek mempoleh skor yang tinggi pada need of affiliation, nurturance, endurance dan intraception. Need of affiliation yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki kebutuhan akan perhatian yang besar terhadap sesame manusia, perhatian akan pergaulan yang harmonis terhadap sesame manusia yang disertai dengan toleransi dan kehangatan dalam pendekatan. Subjek cenderung loyal, ingin berpartisipasi dan melakukan sesuatu untuk orang lain. Negatifnya, subjek cenderung kompromis dan kurang tegas. Hal ini didukung oleh need of nurturance yang tinggi dan need of autonomy yang sangat rendah, serta need of aggression dan achievement yang sedang. Need of nurturance yang tinggi mencerminkan adanya kehangatan perasaan dalam pergaulan disertai dengan pelayanan, pemberian, perawatan terutama terhadap manusia (juga terhadap benda-benda), selain itu mencerminkan adanya perasaan sosial terhadap sekelilingnya. Hal ini juga didukung need of intraception yang tinggi. Hal itu menandakan bahwa subjek merupakan orang yang peka terhadap situasi sosial di sekitarnya. Need of nurturance yang tinggi juga menandakan subjek mempunyai emosi yang berlebihan dan cenderung kurang lugas dan rasional baik dalam hubungan sosial maupun cara berpikir. Melupakan diri sendiri sehingga dririnya terlantar dan bahkan menjadi korban. Hal ini sudah cukup sesuai dengan dengan diri subjek, hanya saja hal yang kurang sesuai adalah mengenai pengambilan keputusan yang tidak irasional jarang dilakukan subjek. Need of deference yang rendah pada subjek menunjukkan bahwa subjek tidak menyukai hal-hal konvensional. Ini sudah sesuai dengan kondisi subjek sebenarnya dimana subjek memang cenderung selalu ingin mengikuti perubahan, tidak menyukai hal-hal yang berbau konvensional (kebiasaan), dan mudah untuk melakukan penyesuaian dalam perubahan. Ini juga didukung oleh need of change yang cukup pada subjek yang menandakan bahwa subjek merupakan orang yang cukup suka melakukan sesuatu yang baru. Need of achievement yang rendah pada subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki motivasi yang rendah dalam menyelesaikan tugas. Subjek juga tipe yang mengerjakan tugas dengan usaha yang minimal. Namun demikian, semua itu didukung dengan need of endurance yang tinggi, yaitu subjek memiliki kecenderungan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan fokus dalam mengerjakan pekerjaan sehingga dalam pengerjaan tugas tidak memakan waktu yang lama. Semua itu tidak terlalu sesuai dengan kondisi subjek yang sebenarnya. Subjek memiliki keinginan untuk selalu berprestasi dan ingin lebih baik daripada orang lain di sekitarnya. Subjek cenderung mandiri untuk mengerjakan sesuatu dan tidak mengharapkan adanya bantuan dari orang lain. Yang sesuai hanya pada bagian subjek memang memiliki kemampuan untuk berkosentrasi ketika mengerjakan tugas. Hal yang menyebutkan subjek cenderung untuk tidak menunda-nunda pekerjaan atau secara tidak teratur sehingga memakan waktu yang cukup lama ketika mengerjakan tugas juga tidak sepenuhnya tepat atau sesuai dengan diri subjek. Ini didukung dengan need of order yang rendah. Hal ini menunjukkan subjek melakukan segala sesuatunya secara tidak teratur. Need of exhibition yang sedang menunjukkan subjek adalah tipe pribadi yang tidak ingin terlalu menonjol dan mendapat perhatian dari sekitarnya. Namun tidak berarti subjek tidak memiliki sikap luwes dan mudah bergaul dengan siapa saja. Need of abasement yang rendah mencerminkan subjek merupakan individu yang sombong, tanpa toleransi dan tidak kompromis. Pada kenyataan sangat terbalik dengan bagaimana diri subjek yang sebenarnya. Hal ini didukung dengan need of affiliation yang tinggi. Subjek merasa bukan individu yang intoleran, namun demikian subjek juga bukan orang yang tidak percaya diri. Need of dominance yang sedang, menunjukkan bahwa subjek cukup mampu untuk mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Selalu ingin diakui dan cenderung ingin mengarahkan perilaku orang lain. Baiknya, hal ini didukung dengan need of affiliation subjek yang mendapatkan skor yang tinggi. Ini menunjukkan subjek tipe orang yang suka bergaul, suka berpartisipasi dalam kelompok, dan suka mencari teman baru. Bukan hanya sesama jenis, namun juga dengan yang berlainan jenis. Hal ini dapat dilihat dari need of heterosexuality yang cukup tinggi pada subjek. Subjek juga mendapatkan skor yang tinggi pada need of intraception. Subjek mampu dengan baik untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan memiliki empati yang tinggi. Subjek dapat memahami dan merasakan kesedihan atau kegembiraan orang yang berada di dekat subjek. Oleh karena itu, subjek sangat perhatian terhadap orang-orang yang berada di sekelilingnya sehingga teman-teman subjek dapat mengandalkan subjek jika memerlukan bantuan. Subjek termasuk orang yang gemar menganalisa masalah-masalah yang dihadapi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, subjek membutuhkan sensitivitas dan diferensiasi perasaan. Subjek memiliki kecenderungan untuk mengobservasi dan memprediksi perilaku orang lain. Untuk hal ini sudah sesuai dengan kondisi subjek yang sebenarnya, terlebih pada need of nurturance subjek mendapatkan skor yang tinggi. Sebenarnya subjek termasuk orang yang memiliki keinginan untuk selalu membantu orang lain, ramah, dan simpatik. Subjek termasuk dapat menerima keadaan atau kondisi orang lain. Hal lain yang dirasakan tidak sesuai dengan subjek adalah need of succorance dan autonomy yang rendah yang menandakan subjek merupakan individu yang pasif dan tidak mandiri. Hali ini tidak sesuai dengan realita yang ada. Subjek sesungguhnya seorang yang mandiri dan tidak manja apalagi pasif. Jadi secara keseluruhan subjek adalah pribadi yang memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru, tidak menyukai hal-hal yang monoton dan konvensional, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakan segala sesuatu hal dan berusaha mengerjakan segala sesuatu secara mandiri. Subjek memiliki empati yang tinggi kepada orang lain dan suka bergaul serta aktif dalam aktivitas sosial. Subjek termasuk orang yang mudah berkosentrasi pada satu hal namun cenderung menunda-nunda pekerjaan.