Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EPPS

(Edwards Personal Preference Schedule)


I. IDENTITAS SUBJEK
Nama : AW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 21 tahun
Pendidikan : S1 Psikologi
Tester : I Gede Agus Abdi Wirajaya
Tanggal Tes : 22 September 2009

II. DESKRIPSI DATA


No. Needs Kategori Persentil Keterangan
1. Achievement Sedang 56 Subjek memiliki kemauan
yang cukup dan
kesanggupan untuk
menunjukan adanya suatu
prestasi. Subjek juga
memiliki adanya
keinginan untuk menjadi
lebih baik dibandingkan
orang lain. Subjek
memiliki keinginan agar
dapat memiliki prestasi,
baik dipekerjaan,
kehidupan sosial, dan juga
dalam studi.
2 Deference Rendah 8 Subjek termasuk tipe
orang yang tidak suka
mengikuti orang lain.
Subjek berusaha agar
sebisa mungkin
melakukan segala sesuatu
secara mandiri. Subjek
ingin menunjukkan bahwa
dirinya mampu
mengerjakan segala
sesuatu secara mandiri.
Subjek kurang suka untuk
mengikuti hal-hal yang
konvensional dan tidak
mudah untuk dipengaruhi
orang lain
3. Order Rendah 5 Subjek memiliki kemauan
yang rendah untuk
membuat semua teratur
dan berbuat secara teratur
dengan perencanaan yang
cermat. Subjek tidak
terlalu suka kebersihan,
maka subjek cenderung
kerap jarang menjaga
kebersihan, kerapian,
ketelitian, susunan,
organisasi, dan
keseimbangan.
4. Exhibition Sedang 66 Subjek memiliki
kecenderungan untuk
ingin menonjolkan dirinya
dan ingin menjadi pusat
perhatian namun tidak
berlebihan. Subjek ingin
agar dirinya dapat
didengar, diperhatikan,
dan tampak mengesankan
didepan orang lain.
Subjek memiliki sikap
yang optimis dan riang.
5. Autonomy Sangat 2 Subjek mempunyai
rendah kecenderungan untuk
tergantung dalam
membuat keputusan,
permisif terhadap campur
tangan orang lain, tidak
mandiri dalam pendapat,
pendirian dan bertindak,
menerima sugesti dalam
kebutuhannya akan hal–
hal atau pendirian yang
bersifat asli, dan cukup
tidak progresif. Subjek
tidak memiliki
kecenderungan untuk
menjadi bebas,
menghilangkan kekangan
atau kungkungan,
melawan paksaan dan
larangan atau hambatan,
menghindari kekuasaan
orang lain, tergantung,
dan terikat.
6. Affiliation Tinggi 94 Subjek memiliki perhatian
yang tinggi terhadap
sesama manusia,
cenderung sangat
perhatian akan pergaulan
yang harmonis yang
disertai dengan toleransi
dan kehangatan dalam
pendekatan. Subjek mau
mendekati dan
menyenangi kerjasama
dengan orang lain,
mendapat afeksi dari
orang yang disenangi,
mudah menjadi teman
yang patuh dan setia dari
orang lain. Subjek
cenderung sangat berbaik
hati, berbuat sesuatu
bersama dengan orang
lain.
7. Intraception Tinggi 87 Subjek mudah dan dapat
menempatkan diri pada
posisi orang lain,
memiliki rasa empati yang
stinggi. Subjek memiliki
keaktifan diri dalam
keinginan untuk
mengembangkan dirinya
maupun bagi
perkembangan orang lain.
8. Succorace Sedang 77 Subjek cenderung cukup
suka untuk dikasihani.
Subjek tidak terlalu suka
untuk terlebih dahulu
menghadapi dan
memecahkan masalah.
Subjek cenderung tidak
terlalu mandiri dalam
mengerjakan segala
sesuatu dan manja. Subjek
memiliki kebutuhan akan
pemanjaan diri yang
cukup. Subjek cukup
senang jika mendapat
perhatian dari orang lain,
namun tidak menjadi
tergantung pada orang
lain.
9. Dominance Sedang 57 Subjek memiliki
kecenderungan yang
cukup mampu untuk
memimpin,
mempengaruhi,
membimbing, mengawasi,
membina, mengarahkan,
menghimpun,
mengorganisir, memberi
instruksi, mengatur, dan
mengontrol. Selain itu,
subjek juga cenderung
mampu mempengaruhi
orang dengan sugesti,
persuasi, atau perintah.
Adanya kepercayaan diri
yang cukup besar pada
subjek dan merupakan
seseorang yang mampu
mengadakan hubungan
sosial.
10. Abasement Rendah 9 Subjek memiliki
keinginan yang rendah
untuk merendahkan diri
yang mendukung
kemauan untuk
menyesuaikan diri,
cenderung tidak
berkompromi, terlihat
adanya toleransi yang
kurang. Subjek tidak
memiliki keberanian
untuk mengakui
kesalahan, kurang
memiliki usaha untuk
mengoreksi diri,
cenderung tinggi hati,
sombong; kurang mampu
menerima inferiorita,
fitnahan, kesalahan,
kekalahan, menyalahkan
atau membahayakan diri.
Bahkan, subjek tidak mau
menyalahkan diri sendiri
bila orang lain berbuat
salah.
11 Nurturance Tinggi 93 Subjek memiliki cukup
kehangatan perasaan yang
tinggi, dalam pergaulan
disertai dengan pelayanan,
pemberian, dan
perawatan, terutama
terhadap manusia (dapat
juga terhadap benda). Itu
mencerminkan subjek
memiliki perasaan sosial
yang tinggi terhadap
sekelilingnya. Subjek
memberi simpati yang
tinggi untuk orang lain.
Subjek bersedia atau siap
memberikan pertolongan
dan melindungi siapapun
yang pantas dan layak
menerimanya. Subjek mau
mengampuni dan berlaku
cukup dermawan untuk
orang lain.
12 Changes Sedang 38 Subjek memiliki
kebutuhan yang cukup
akan rangsang–rangsang
luar dan penggantian–
penggantian atau
perubahan–perubahan
yang bersifat baru dan
belum pernah ada. Subjek
menunjukkan adanya
minat yang cekup dalam
mengadakan hubungan
atau pergaulan terhadap
sesama manusia maupun
sekelilingnya. Subjek
cenderung cukup dapat
mengikuti perubahan-
perubahan keadaan di
sekitar dan kebudayaan
daerahnya.
13 Endurance Tinggi 90 Subjek memiliki keuletan
yang tinggi, kegigihan
atau ketekunan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Subjek memiliki stamina
yang tinggi. Subjek
cenderung mampu dalam
memfokuskan
perhatiannya pada 1
pekerjaan dan cenderung
tidak akan meminta
pertolongan orang lain
apabila tidak mampu
mengerjakannya.
14. Heterosexuality Sedang 82 Subjek menyukai bergaul
dan berteman dengan
lawan jenis dan juga
cenderung ingin dianggap
menarik oleh lawan jenis.
15. Aggression Sedang 22 Subjek cenderung suka
untuk mengkritik orang
lain, mudah marah, dan
melakukan hal yang
nekad. Namun demikian
subjek cukup memiliki
kontrol dalam sikap
agresif ini.

III. DINAMIKA PSIKOLOGIS


Dari data yang sudah didapat, dapat dilihat subjek mempoleh skor yang
tinggi pada need of affiliation, nurturance, endurance dan intraception.
Need of affiliation yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki
kebutuhan akan perhatian yang besar terhadap sesame manusia, perhatian
akan pergaulan yang harmonis terhadap sesame manusia yang disertai dengan
toleransi dan kehangatan dalam pendekatan. Subjek cenderung loyal, ingin
berpartisipasi dan melakukan sesuatu untuk orang lain. Negatifnya, subjek
cenderung kompromis dan kurang tegas. Hal ini didukung oleh need of
nurturance yang tinggi dan need of autonomy yang sangat rendah, serta need
of aggression dan achievement yang sedang. Need of nurturance yang tinggi
mencerminkan adanya kehangatan perasaan dalam pergaulan disertai dengan
pelayanan, pemberian, perawatan terutama terhadap manusia (juga terhadap
benda-benda), selain itu mencerminkan adanya perasaan sosial terhadap
sekelilingnya. Hal ini juga didukung need of intraception yang tinggi. Hal itu
menandakan bahwa subjek merupakan orang yang peka terhadap situasi
sosial di sekitarnya.
Need of nurturance yang tinggi juga menandakan subjek mempunyai
emosi yang berlebihan dan cenderung kurang lugas dan rasional baik dalam
hubungan sosial maupun cara berpikir. Melupakan diri sendiri sehingga
dririnya terlantar dan bahkan menjadi korban. Hal ini sudah cukup sesuai
dengan dengan diri subjek, hanya saja hal yang kurang sesuai adalah
mengenai pengambilan keputusan yang tidak irasional jarang dilakukan
subjek.
Need of deference yang rendah pada subjek menunjukkan bahwa subjek
tidak menyukai hal-hal konvensional. Ini sudah sesuai dengan kondisi subjek
sebenarnya dimana subjek memang cenderung selalu ingin mengikuti
perubahan, tidak menyukai hal-hal yang berbau konvensional (kebiasaan),
dan mudah untuk melakukan penyesuaian dalam perubahan. Ini juga
didukung oleh need of change yang cukup pada subjek yang menandakan
bahwa subjek merupakan orang yang cukup suka melakukan sesuatu yang
baru.
Need of achievement yang rendah pada subjek menunjukkan bahwa subjek
memiliki motivasi yang rendah dalam menyelesaikan tugas. Subjek juga tipe
yang mengerjakan tugas dengan usaha yang minimal. Namun demikian,
semua itu didukung dengan need of endurance yang tinggi, yaitu subjek
memiliki kecenderungan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan fokus
dalam mengerjakan pekerjaan sehingga dalam pengerjaan tugas tidak
memakan waktu yang lama. Semua itu tidak terlalu sesuai dengan kondisi
subjek yang sebenarnya. Subjek memiliki keinginan untuk selalu berprestasi
dan ingin lebih baik daripada orang lain di sekitarnya. Subjek cenderung
mandiri untuk mengerjakan sesuatu dan tidak mengharapkan adanya bantuan
dari orang lain. Yang sesuai hanya pada bagian subjek memang memiliki
kemampuan untuk berkosentrasi ketika mengerjakan tugas. Hal yang
menyebutkan subjek cenderung untuk tidak menunda-nunda pekerjaan atau
secara tidak teratur sehingga memakan waktu yang cukup lama ketika
mengerjakan tugas juga tidak sepenuhnya tepat atau sesuai dengan diri
subjek. Ini didukung dengan need of order yang rendah. Hal ini menunjukkan
subjek melakukan segala sesuatunya secara tidak teratur.
Need of exhibition yang sedang menunjukkan subjek adalah tipe pribadi
yang tidak ingin terlalu menonjol dan mendapat perhatian dari sekitarnya.
Namun tidak berarti subjek tidak memiliki sikap luwes dan mudah bergaul
dengan siapa saja. Need of abasement yang rendah mencerminkan subjek
merupakan individu yang sombong, tanpa toleransi dan tidak kompromis.
Pada kenyataan sangat terbalik dengan bagaimana diri subjek yang
sebenarnya. Hal ini didukung dengan need of affiliation yang tinggi. Subjek
merasa bukan individu yang intoleran, namun demikian subjek juga bukan
orang yang tidak percaya diri.
Need of dominance yang sedang, menunjukkan bahwa subjek cukup
mampu untuk mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Selalu ingin diakui
dan cenderung ingin mengarahkan perilaku orang lain. Baiknya, hal ini
didukung dengan need of affiliation subjek yang mendapatkan skor yang
tinggi. Ini menunjukkan subjek tipe orang yang suka bergaul, suka
berpartisipasi dalam kelompok, dan suka mencari teman baru. Bukan hanya
sesama jenis, namun juga dengan yang berlainan jenis. Hal ini dapat dilihat
dari need of heterosexuality yang cukup tinggi pada subjek.
Subjek juga mendapatkan skor yang tinggi pada need of intraception.
Subjek mampu dengan baik untuk menempatkan dirinya pada posisi orang
lain dan memiliki empati yang tinggi. Subjek dapat memahami dan
merasakan kesedihan atau kegembiraan orang yang berada di dekat subjek.
Oleh karena itu, subjek sangat perhatian terhadap orang-orang yang berada di
sekelilingnya sehingga teman-teman subjek dapat mengandalkan subjek jika
memerlukan bantuan. Subjek termasuk orang yang gemar menganalisa
masalah-masalah yang dihadapi orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu,
subjek membutuhkan sensitivitas dan diferensiasi perasaan. Subjek memiliki
kecenderungan untuk mengobservasi dan memprediksi perilaku orang lain.
Untuk hal ini sudah sesuai dengan kondisi subjek yang sebenarnya, terlebih
pada need of nurturance subjek mendapatkan skor yang tinggi. Sebenarnya
subjek termasuk orang yang memiliki keinginan untuk selalu membantu
orang lain, ramah, dan simpatik. Subjek termasuk dapat menerima keadaan
atau kondisi orang lain. Hal lain yang dirasakan tidak sesuai dengan subjek
adalah need of succorance dan autonomy yang rendah yang menandakan
subjek merupakan individu yang pasif dan tidak mandiri. Hali ini tidak sesuai
dengan realita yang ada. Subjek sesungguhnya seorang yang mandiri dan
tidak manja apalagi pasif.
Jadi secara keseluruhan subjek adalah pribadi yang memiliki keinginan
untuk mencoba hal-hal baru, tidak menyukai hal-hal yang monoton dan
konvensional, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakan segala
sesuatu hal dan berusaha mengerjakan segala sesuatu secara mandiri. Subjek
memiliki empati yang tinggi kepada orang lain dan suka bergaul serta aktif
dalam aktivitas sosial. Subjek termasuk orang yang mudah berkosentrasi
pada satu hal namun cenderung menunda-nunda pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai