Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PRAKTIKUM WAWANCARA

BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW DAN APPRECIATIVE INQUIRY

I GEDE AGUS ABDI WIRAJAYA

14/373666/PPS/2985

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014
LAPORAN WAWANCARA SELEKSI

DENGAN METODE BEI

A. BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW (BEI)


Tujuan utama dari BEI adalah untuk mendapatkan informasi dari interviewee
berkaitan dengan perilaku aktual mereka berdasarkan pengalaman di masa lalu yang
menunjukkan kompetensi yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan (OPM, 2008). Dasar
pemikirannya adalah prediktor terbaik dari perilaku di masa depan pada suatu
pekerjaan adalah perilaku di masa lalu di dalam situasi yang sama.
B. TUJUAN WAWANCARA
Tujuan wawancara yang dilaporkan ini adalah sebagai bagian dari serangkaian
seleksi dalam proses rekrutmen HR Trainee PT Mahatma.
C. DESKRIPSI PEKERJAAN

POSISI : HR trainee

DIVISI : Human Resources

ATASAN : HR Staff

PENANGGUNG JAWAB : HR Manager

Job Description

Mendukung proses divisi HR dalam administrasi tes, merencanakan


pertemuan, melakukan orientasi dan memelihara catatan serta informasi.

Responsibilities and Key Activities

1. Melakukan pertemuan dengan perwakilan departemen untuk mendiskusikan isu-


isu yang terkait dengan HR. Meneruskan isu-isu terkait kepada staf HR,
memberikan bantuan kepada divisi terkait kebutuhan rekrutmen melalui agensi
dan pengiklan.
2. Mengkoordinasikan kandidat karyawan, mewawancarai kandidat, mengelola
penawaran kepada kandidat, dan kesimpulan tentang kandidat.
3. Berpartisipasi dalam pencarian data pasaran informasi gaji untuk reviu tahunan,
melakukan penginputan gaji bulanan dan membantu dalam pembuatan dan
implementasi prosedur dan kebijakan tdalam bidang HR
4. Menanggapi permintaan lainnya terkait bidang HR dari divisi lain dalam
perusahaan

Job Specification

1. Fresh Graduate
2. S1 Psikologi
3. Usia max 25 tahun
4. Memiliki minat yang tinggi dalam berkarir di bidang HR
5. Memiliki kecakapan komunikasi lisan dan tulisan yang kuat.
6. Memiliki keahlian yang baik dalam bidang administratif dan organisasi
7. Mampu bertindak secara sensitif dan menjaga kerahasiaan.
8. Kesediaan untuk bepergian ke kantor regional dalam suatu waktu
9. Ketertarikan untuk bekerja dengan orang lain
10. Bersikap percaya diri dalam mengumpulkan fakta-fakta dan melakukan
perhitungan finansial.
11. Mampu bekerja sebagai bagian dari tim.
12. Mampu bekerja secara akurat dan memiliki perhatian terhadap detail.

D. TEKNIK DAN KOMPETENSI YANG DIUKUR


Teknik yang digunakan pada metode BEI dalam proses seleksi ini adalah
Teknik STAR. Salah satu pendekatan dalam BEI adalah Situation/Task, Action, dan
Results (STAR). Situation/Task merupakan identifikasi mengenai situasi yang di
alami kandidat atau tugas yang harus diselesaikan oleh kandidat. Action merupakan
keputusan atau perilaku yang dilakukan oleh kandidat untuk mengatasi situasi atau
menyelesaikan tugas. Result merupakan bagian dimana kandidat digali mengenai
hasil dari situasi atau tugas tersebut.
Ada tiga kompetensi yang diukur dalam seleksi HR Trainee ini, yaitu
organizational awareness (OA), relationship building (RB), dan information seeking
(IS). Pemilihan ketiga kompetensi ini didasarkan pada tiga kompetensi fundamental
yang harus dimiliki kandidat HR trainee dan dikembangkan dari job specification
jabatan ini.
Ada pun level minimal yang harus dimiliki seorang HR trainee yang
diharapkan muncul dari hasil wawancara ini adalah OA level 2, RB level 2, dan IS
level 2.
E. GUIDELINE BEI

KOMPETENSI
KESADARAN BERORGANISASI (ORGANIZATIONAL AWARENESS –
OA)
Definisi : Kesadaran organisasi adalah kemampuan untuk memahami dan
mempelajari kekuasaan dalam organisasi sendiri maupun organisasi lain
(pelanggan, penyalur, dll.). Termasuk didalamnya kemampuan untuk
mengidentifikasi siapa pengambil keputusan yang sebenarnya dan individu yang
memiliki pengaruh yang kuat.
Situation
1. Ceritakan pemahaman Anda tentang organisasi. Q-SOA-1
2. Organisasi apa saja yang pernah Anda ikuti? Q-SOA-2
3. Bagaimanina struktur organisasi yang Anda ikuti tersebut? Jelaskan Q-
SOA-3
4. Siapa saja yang terlibat di dalam organisasi tersebut? Q-SOA-4
5. Apa saja hambatan yang Anda temui selama terlibat dalam organisasi
tersebut? Q-SOA-5
Task
1. Apa saja hal yang Anda lakukan dalam mengatasi hambatan di dalamnya?
Q-TOA-1
Action
1. Bagaimana pelaksanaannya? Ceritakan prosesnya secara mendetail Q-
AOA-1
Result
1. Bagaimana hasilnya? Q-ROA-1
Tingkat Keahlian Definisi
Level 1 Memahami struktur formal.

 Mengenali atau menggunakan struktur formal atau


hirarki organisasi
 Memahami ‘rantai perintah’, kekuasaan, aturan,
sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi.

Level 2 Memahami struktur informal.

 Mengerti dan/atau menggunakan struktur informal

 Mengidentifikasi pemain kunci, orang-orang yang


berpengaruh dalam pengambilan keputusan, dll.

 Menggunakan pengetahuan ini pada saat struktur


formal tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Level 3 Memahami iklim dan budaya organisasi.

 Mengenali keterbatasan organisasi yang tidak


dikemukakan - apa yang mungkin dan tidak mungkin
pada keadaan atau posisi tertentu.

 Memahami dan menggunakan budaya perusahaan


/organisasi untuk mendapat tanggapan yang terbaik.

Level 4 Memahami politik perusahaan.

 Memahami, menggambarkan dan menggunakan


kekuasaan dan hubungan politik dalam perusahaan
(aliansi, persaingan) untuk mendapatkan dampak
yang positif bagi perusahaan.

Level 5 Memahami isu mendasar perusahaan.

 Mengerti dan membahas alasan-alasan dari perilaku


organisasi yang berlangsung

 Mengerti masalah mendasar, peluang, kekuatan


politik yang mempengaruhi organisasi.
Menggunakan pengertian ini untuk mencapai tujuan
organisasi yang positif.
KOMPETENSI
MEMBINA HUBUNGAN (RELATIONSHIP BUILDING-RB)
Definisi : Membina Hubungan adalah membangun atau membina hubungan
akrab, timbal-balik, dan hangat atau membina jaringan kontak dengan orang lain
yang berguna atau akan berguna dalam bisnis di masa depan. Hal ini mencakup
kontak di luar lingkup pekerjaan dan mengarah pada pertemuan sosial dan pribadi.
Pertanyaan
Situation
1. Ceritakan pengalaman Anda terkait membangun hubungan dengan orang
lain (dalam konteks organisasi/profesional). Q-SRB-1
2. Seperti apa hubungan itu? Q-SRB-2
3. Siapa saja yang terlibat dalam hubungan tersebut? Q-SRB-3
4. Apa saja hambatan yang Anda temui selama menjalin hubungan tersebut?
Q-SRB-4
Task
1. Apa saja hal yang Anda lakukan dalam mengatasi hambatan pada saat itu?
Q-TRB-1
Action
1. Bagaimana pelaksanaannya? Ceritakan prosesnya secara mendetail Q-
ARB-1
Result
1. Bagaimana hasilnya? Q-RRB-1
Tingkat Keahlian Definisi
Level 1 Melakukan kontak informal.

 Melakukan kontak informal selain kontak formal


dalam pekerjaan, seperti menelpon atau mengunjungi
seseorang yang memiliki hubungan bisnis.

 Melakukan obrolan ringan tentang hal-hal yang


berhubungan dengan keluarga, olahraga, berita koran,
dsb.
KOMPETENSI
MENCARI INFORMASI ( INFORMATION SEEKING, IS)
Definisi : Pencarian Informasi adalah keinginan untuk mencari informasi secara
aktif dan mengembangkan sistem untuk mengumpulkan informasi yang relevan,
Level 2 Membina
tepat waktu dan akurat. Hal hubungan
ini meliputi baik.informasi secara mendalam, di
pencarian
 dari
luar pertanyaan rutin atau lebih Membina atau memelihara
yang dituntut hubungan baik dengan
dalam pekerjaan.
Pertanyaan kenalan atau pelanggan.
Situation  Membina hubungan persahabatan dengan relasi,
1. Ceritakan tentang pengalaman Anda atau
pelanggan, dalampihak
pencarian informasi.
lain melalui Q-SIS-1
kegiatan di luar
2. Siapa saja yang membantu dalam
kantor proses
seperti pencarian
di klub, informasi
restoran tersebut?
atau tempat olah Q-
raga.
SIS-2
Level 3 Melakukan
3. Apa saja hambatan yang Andakontak sosial. pencarian informasi tersebut?
temui selama
Q-SIS-3  Sesekali memprakarsai atau berpartisipasi dalam
Task pesta, kegiatan atau pertemuan khusus untuk
1. Apa saja hal yang Anda meningkatkan
lakukan dalamhubungan
mengatasibaik
hambatan
denganpada saat
pihak itu?
lain.
Q-TIS-1
 Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan sosial atau
Action
organisasi profesi agar dapat menjalin hubungan
1. Bagaimana pelaksanaannya? Ceritakan prosesnya secara mendetail Q-
dengan relasi bisnis
AIS-1
Result Level 4 Membina hubungan pribadi.
1. Bagaimana hasilnya? Q-RIS-1
 Menciptakan persahabatan yang erat termasuk dalam
Tingkat Keahlian Definisi
hal ini, sering mengundang kenalan ke rumah atau
Level 1 Menyelidiki secara pribadi.
mengunjungi kenalan di rumahnya.

 Terjun langsung
Hal ini terbuktiuntuk
denganmenyelidiki masalah
adanya kesediaan atau
teman untuk
situasi di luar hal membela
membantu, yang rutin. atau mendampingi untuk
memperluas jaringan kerja perusahaan dan mencapai
 Mencari dan bertanya kepada orang yang mengetahui
tujuan bisnis.
permasalahan misalnya bertanya “apa yang
sebenarnya terjadi.

Level 2 Menggali lebih dalam.

 Menyampaikan sejumlah pertanyaan yang bersifat


menyelidik untuk mengetahui akar permasalahan,
atau hal yang tersembunyi di balik isu yang
diutarakan.

 Menghubungi orang lain yang tidak secara langsung


terlibat, meminta pendapat, informasi pendukung,
pengalaman, dll.

 Tidak berhenti pada jawaban pertama, mencari tahu


mengapa sesuatu terjadi.
F. DISKUSI-PEMBAHASAN
Wawancara ini dilakukan pada hari Minggu, 21 September 2014 di Puluhdadi
362B, Depok-Sleman dari pukul 16 : 13 WIB – 16 : 43 WIB. Interviewee wawancara
ini adalah I Wayan Satwika Karma, mahasiswa Magister Psikologi Profesi UGM
angkatan XI.
ORGANIZATIONAL AWARENESS (OA)
Hasil wawancara interviewee menunjukkan level kompetensi OA pada level
3. Interviewee mengenali keterbatasan organisasi yang tidak dikemukakan - apa yang
mungkin dan tidak mungkin pada keadaan atau posisi tertentu (R-SOA-1). Hal
ditunjukkan pada kutipan sebagai berikut.
“Uhm, ya, organisasi ini di bawah kampus ministri namanya langsung dari
universitas itu. Tidak bentuk UKM memang, tapi ini karena ranahnya kegiatan
mahasiswa dalam bidang keagamaan itu. Jadi tidak langsung fokus ke UKM.”

Dari kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa interviewee mengerti dari
pengalaman di masa lalunya saat berorganisasi di KMHD, ruang gerak organisasi
tersebut terbatas hanya dalam ranah keagamaan.
Selain itu, dari hasil wawancara interviewee juga mampu memahami dan
menggunakan budaya organisasi untuk mendapat tanggapan yang terbaik (R-SOA-5-
3). Hal ini ditunjukkan pada kutipan berikut ini.
“...Nah biasanya missnya di situ, nah di situ lah kita harus pandai2nya kita
bagaimana menyampaikan ide kita masukan kita yang baik sehingga mereka
juga bisa menerima,”

Kutipan di atas menunjukkan pemahaman interviewee dalam hal


menyampaikan pendapat atau ide di dalam organisasi yang diikutinya saat ‘direcoki’
ego senior. Pendapat tersebut disampaikan dengan ‘pandai’ agar mempu diterima oleh
senior.
RELATIONSHIP BUILDING (RB)
Interviewee, berdasarkan hasil wawancara memiliki kompetensi RB level 2.
Interviewee mampu membina atau memelihara hubungan baik dengan kenalan serta
mampu membina hubungan persahabatan dengan relasi melalui kegiatan di luar
organisasi. Kutipan (R-SRB-2) berikut ini menunjukkan hal tersebut.
“Awalnya sih emang sering-sering diam gitu ya tapi karena kita sudah
dibentuk menjadi panitia jadi kita bisa saling berkomunikasi saling mengenal
gitu dan akhirnya ada beberapa orang yang sampai, setahun 2 tahun 3 tahun
kita masih berhubungan dan masih saling kenal gitu.”
Serta kutipan (R-RRB-1) berikut ini,

“Dari beberapa teman itu, cukup kenal dekat ya, ada beberapa yang saya
kenalin, terutama divisi yang saya ikut gabung di kepanitiaan terus juga
berapa orang lain bisa dekat. Terutama ini kan tempatnya kita punya, apa ya,
tempat untuk kumpul,kadang di pura, kadang di asrama itu jadi beberapa
orang di pura dan asrama saya pikir, tahu juga gitu”

Dua kutipan tersebut menunjukkan interviewee mampu memelihara hubungan


baik dengan kenalan dan membina hubungan melalui kegiatan di luar organisasi.
INFORMATION SEEKING (IS)
Kompetensi IS interviewee berada pada level 2, hal ini ditunjukkan dengan
kutipan pernyataan sebagai berikut.
“Informasinya banyak dari teman, tapi tidak hanya dari teman dari organisasi
itu. Jadi, saya juga sering cari-cari informasi misalnya dari cerita-cerita
teman tentang pengalaman organisasinya. Biasanya di kelas, teman-teman
sefakultas, teman-teman beda fakultas, gimana sih pengalaman mereka
dengan organisasi gitu.”

Kutipan (R-SIS-2) di atas menunjukkan interviewee berada pada level 2 di


kompetensi IS dengan menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan. Interviewee
menghubungi orang lain untuk dimintai pendapat, informasi dan pengalamannya.
G. SUMMARY – RESULT
Interviewee berdasarkan hasil wawancara, menurut interviewer dapat
dinyatakan LOLOS ke tahap berikutnya dari proses seleksi HR trainee PT.
Mahatma. Hal ini didasarkan pada tiga kompetensi yang memenuhi kriteria pada
jabatan yang dimaksud melalui proses wawancara dengan metode BEI teknik STAR.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: U.S. Office of Personnel Management. 2008. Structured Interviews: A Practical


Guide. Washington: Theodore Roosevelt Building.
LAPORAN WAWANCARA NON-SELEKSI

DENGAN METODE AI

A. APPRECIATIVE INQUIRY (AI)


Appreciative inquiry (AI) merupakan pendekatan wawancara yang
menekankan pada perubahan personal dan organisasional untuk dapat menggali
kekuatan, kesuksesan, nilai, harapan dan mimpi yang dimiliki oleh individu (Whitney
& Trosten-Bloom, 2010).
B. TUJUAN WAWANCARA
Tujuan wawancara yang dilaporkan ini adalah sebagai bagian dari proses
asesmen calon Chief Store Supervisor di PT. Aseli Dagadu Djokdja.
C. DESKRIPSI PEKERJAAN

POSISI : Chief Store Supervisor

DIVISI : Marketing

ATASAN : Store Head dan Marketing Officer

PENANGGUNG JAWAB : Marketing Manager


Job Description

Membantu manajemen dalam pengelolaan gerai agar koheren dengan


kebijakan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, mengelola sales personnel
dan lingkungan tempat kerja

1. Memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan berkualitas tinggi, membantu


Store Head dalam mencapai target penjualan gerai dan melakukan monitoring
market trend.

Responsibilities and Key Activities

1. Menyampaikan makna dan pentingnya customer care pada sales personnel,


sebagaimana ditekankan oleh filosofi perusahaan.
2. Mempromosikan dan memonitor kualitas layanan di antara sales personnel
melalui pelatihan (mentoring) dan bertindak sebagai contoh (role model) dalam
pelayanan.
3. Membantu Store Head dalam perencanaan operasional gerai.
4. Bertanggung jawab pelaksanaan ketersediaan kebutuhan gerai dengan melakukan
penjadwalan pengadaan dan mengawasi prosesnya di gerai.
5. Bersama dengan Store Head mengelola sales personnel, mendelegasikan beban
kerja secara tepat dan efektif, dan memberikan motivasi dan evaluasi.
6. Memastikan iklim komunikasi internal di dalam gerai berlangsung dengan baik
dan menjaga relasi yang terbuka dan positif dengan divisi lain dari perusahaan
serta tour leader dan stakeholder lainnya.
7. Menjaga imej serta nilai merchandise dan produk yang tinggi sesuai dengan citra
perusahaan.
8. Menjaga kondisi lingkungan kerja dan menyelesaikan masalah di gerai dengan
cepat.

Job Specification

1. Memiliki pengalaman lebih dari 1 tahun sebagai supervisor.


2. Memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang produk.
3. Keterampilan berkomunikasi yang baik.
4. Memiliki sense of customer care yang baik.
5. Memiliki kapabilitas dalam memimpin.
6. Mampu bekerja dalam tim, melatih dan mendelegasikan.
7. Mahir MS Office, khususnya MS Word dan MS Excel.

D. TEKNIK DAN KOMPETENSI YANG DIUKUR


Teknik yang digunakan pada metode AI dalam proses wawancara ini adalah
Teknik 4D. Bagian pertama dari 4D dalam AI adalah discovery yang digunakan untuk
menggali pengalaman terbaik yang pernah terjadi pada kehidupan interviewee. Bagian
kedua, dream merupakan bagian dimana interviewer mencoba untuk menggali
harapan dan mimpi interviewee. Selanjutnya, design merupakan bagian dimana
interviewer menggali mengenai anggapan interviewee tentang organisasi ideal atau
“what should be”. Design akan membicarakan mengenai gambaran yang kualitas
organisasi apa yang diinginkan interviewee serta bagaimana sistem, proses, dan
keputusan yang akan dijalankan untuk mencapai organisasi ideal itu. Terakhir, destiny
merupakan bagian yang fokus pada komitmen personal dan organisasional dan
langkah-langkah kedepan. Melalui bagian-bagian ini, interviewer mencoba untuk
fokus pada kekuatan dan hal-hal positif yang ada pada interviewee.
Tiga kompetensi yang diukur dalam wawancara untuk penentuan Chief Store
Supervisor ini , yaitu customer service orientation (CSO), developing others (DO),
dan leadership (TL). Pemilihan ketiga kompetensi ini didasarkan pada tiga
kompetensi fundamental yang paling representatif untuk posisi ini dan dikembangkan
dari job specification jabatan ini.
Ada pun level minimal yang harus dimiliki seseorang pada posisi ini yang
diharapkan muncul dari hasil wawancara ini adalah CSO level 3, DO level 2, dan TL
level 2.
E. GUIDELINE AI

KOMPETENSI
ORIENTASI PELAYANAN PELANGGAN (CUSTOMER SERVICE
ORIENTATION – CSO)
Definisi : Orientasi Pelayanan Pelanggan adalah keinginan untuk membantu atau
melayani orang lain (pelanggan) untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya
berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. (Pelanggan
diartikan secara luas, yaitu meliputi pelanggan internal dan eksternal).
Discovery
1. Ceritakan pengalaman paling berkesan selama bekerja Q-CSO-DI1
2. Apa yang didapat, apa yang ditemukan selama itu? Q-CSO-DI2
3. Siapa saja yang ada dalam situasi tersebut? Q-CSO-DI3
Dream
1. Apa saja hal yang Anda belum ditemui selama itu berkaitan dengan
hubungan dengan pelanggan? Q-CSO-DR1
2. Apa harapannya ke depannya berkaitan dengan pelanggan? Q-CSO-DR2
Design
1. Apa yang harus dilakukan untuk mencapai harapan itu? Q-CSO-DE1
2. Bagaimana caranya menurut Anda? Q-CSO-DE2
Destiny
1. Bagaimana hasilnya jika itu terealisasi? Q-CSO-DN1
2. Kalau hal itu tercapai, apa lagi yang ingin Anda capai? Q-CSO-DN2
Tingkat Keahlian Definisi
Level 1 Menindaklanjuti secara tepat

 Menindak lanjuti permintaan, pertanyaan, dan


keluhan pelanggan

 Memberikan informasi terkini tentang segala sesuatu


yang relevan kepada pelanggan

 Memelihara komunikasi dua arah yang jelas


mengenai apa yang diharapkan ke dua belah pihak

 Memberikan pelayanan yang ramah dan


menyenangkan.

Level 2 Mengambil tanggung jawab pribadi.

 Mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan


masalah pelayanan.

 Menyelesaikan masalah secara cepat dan tidak


defensif.

 Tidak melemparkan atau lepas tangan bila ada


masalah dari pelanggannya

Level 3 Bertindak lebih untuk Pelanggan.

 Menyediakan diri setiap saat untuk membantu


pelanggan, terutama pada saat pelanggan sedang
dalam masa kritis. Misalnya, menyediakan waktu dan
usaha lebih untuk pelanggan pada saat dibutuhkan

 Melakukan tindakan konkrit yang memberi nilai


tambah bagi pelanggan.

 Bertindak lebih dari yang biasa diharapkan


pelanggan.

Level 4 Menanggapi Kebutuhan Mendasar Pelanggan.

 Mengetahui bisnis pelanggan dan/atau mencari


informasi mengenai kebutuhan mendasar yang
sesungguhnya dari pelanggan, lebih dari apa yang
pernah diutarakan pelanggan tersebut.

 Menyesuaikan jasa atau produk yang ada dengan


kebutuhan mendasar pelanggan (memakai perspektif
pelanggan).

Level 5 Menggunakan Perspektif Jangka Panjang.

 Bekerja dengan menggunakan perspektif jangka


panjang dalam menjawab masalah pelanggan.

 Bersedia mengeluarkan biaya saat ini demi hubungan


jangka panjang yang menguntungkan.

 Bertindak sebagai penasehat terpercaya; terlibat


dalam proses pengambilan keputusan di pihak
pelanggan.

KOMPETENSI
PENGEMBANGAN ORANG LAIN (DEVELOPING OTHERS-DO)
Definisi : Pengembangan Orang Lain adalah keinginan tulus untuk mendorong
proses belajar dan pengembangan orang lain untuk jangka panjang sesuai dengan
kebutuhannya. Kompetensi ini berfokus pada intensi untuk pengembangan bukan
sekedar pelatihan formal. Biasanya pengembangan ini ditujukan secara spesifik
pada satu orang tetapi bisa juga pada sekelompok orang dengan tujuan yang
spesifik..
Discovery
1. Ceritakan tentang pengalaman paling berkesan Anda selama bekerja
bersama rekan kerja? Q-DO-DI1
2. Bagaimana bentuk penyesuaian Anda terkait dengan orang baru-pergantian
personnel? Q-DO-DI2

Dream
1. Apa saja hal yang Anda belum ditemui selama itu berkaitan dengan
mengembangkan kemampuan GarDep dan Kasir? Q-DO-DR1
2. Apa harapannya ke depannya? Q-DO-DR2
Design
1. Bagaimana caranya menurut Anda? Q-DO-DE1
2. Seperti apa prosesnya? Q-DO-DE2
Destiny
1. Bagaimana hasilnya jika itu terealisasi? Q-DO-DN1

Tingkat Keahlian Definisi


Level 1 Menyatakan harapan yang positif.

 Memberikan pandangan atau menyatakan harapan


yang positif tentang pengembangan masa depan
seseorang yang mungkin dilihat orang lain tidak
potensial

 Percaya bahwa pada dasarnya orang lain memiliki


keinginan dan kemampuan untuk belajar atau
meningkatkan kinerja mereka.

Level 2 Memberikan instruksi jangka pendek.


 Memberi instruksi rinci dan/atau on-the-job
demonstration
 Memberitahukan cara mengerjakan sesuatu, memberi
saran yang spesifik dan bermanfaat.

Level 3 Memberikan penjelasan dan dukungan.

 Memberi arahan dan demonstrasi dengan penjelasan


atau rasional sebagai strategi pelatihan.

 Memberi dukungan praktis untuk memudahkan


pekerjaan bawahan (memberi tambahan sumber daya,
alat, informasi, saran ahli).

 Mengajukan pertanyaan, memberi tes atau


menggunakan metode lain untuk memastikan bahwa
orang tersebut telah memahami penjelasan yang
diberikan.

Level 4 Memberikan umpan balik

 Memberi umpan balik yang spesifik, baik positif


maupun negatif untuk tujuan pengembangan orang
lain.

 Memberikan umpan balik negatif tentang perilaku


bukan tentang pribadi.

 Memberikan harapan positif untuk kinerja di masa


datang ketika memberikan umpan balik untuk
perbaikan.

 Memberikan saran pribadi untuk perbaikan.

Level 5 Melakukan bimbingan (coaching, mentoring atau


training) secara mendalam.

 Mengatur penugasan, pelatihan formal atau hal lain


yang sesuai untuk mendorong pengembangan dan
proses belajar dan pengembangan karir seseorang.

 Mengidentifikasi kebutuhan seseorang akan pelatihan


dan pengembangan dan mengembangkan program
atau materi baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

KOMPETENSI
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP, TL)
Definisi : Kepemimpinan adalah keinginan untuk mengambil peran sebagai
pemimpin dalam suatu kelompok dan memastikan adanya kejelasan di antara
anggota kelompok. Kepemimpinan umumnya (tetapi tidak selalu) muncul dari
posisi atau otoritas formal. Kelompok juga dapat diartikan secara luas sebagai
kelompok apapun dimana seseorang mengambil peran sebagai pemimpin.

Pertanyaan
Discovery
1. Pengalaman paling berkesan selama memimpin GarDep? Q-TL-DI1
2. Selama memimpin mereka, apa yang Anda pelajari? Q-TL-DI2
Dream
1. Apa saja hal yang Anda belum capai saat menjadi pemimpin tim? Q-TL-
DR1
2. Idealnya memimpin seperti apa sih? Q-TL-DR2
Design
1. Apa yang harus dilakukan? Q-TL-DE1
2. Bagaimana caranya menurut Anda? Q-TL-DE2
3. Seperti apa prosesnya? Q-TL-DE3
Destiny
1. Bagaimana hasilnya jika itu terealisasi? Q-TL-DN1
Tingkat Keahlian Definisi
Level 1 Memimpin rapat dengan baik.

 Mengemukakan tujuan dan agenda, mengendalikan


waktu, memberi tugas, dll. Tidak perlu dalam rapat
formal
Level 2 Memastikan anggota kelompok memperoleh informasi.

 Memastikan anggota kelompok mendapatkan


informasi yang diperlukan,

 Menjelaskan alasan dari suatu keputusan yang


menyangkut kelompok.

 Memberikan kejelasan tentang sasaran kelompok dan


bagaimana kontribusi setiap anggota dalam mencapai
sasaran tersebut.

Level 3 Meningkatkan efektivitas kelompok.

 Melakukan tindakan spesifik dengan tujuan


mendorong anggota kelompok berfungsi optimal

 Menciptakan kondisi yang memungkinkan tim untuk


berkinerja terbaik (seperti menetapkan arah yang
jelas, struktur yang sesuai, dan orang yang tepat)

 Menggunakan strategi yang kompleks untuk


meningkatkan moral dan produktivitas tim (seperti
dalam merekrut dan memberhentikan seseorang,
memberi pelatihan dan penugasan kelompok)

Level 4 Menjaga kelompok dan reputasinya.

 Melindungi kelompok dan reputasinya.

 Memastikan kebutuhan praktis kelompok terpenuhi:


mendapatkan orang yang tepat, sumber daya,
informasi.

 Memberikan atau memastikan dukungan dan


pengembangan untuk anggota kelompok dan
kelompok secara keseluruhan

Level 5 Sebagai pemimpin yang menjadi teladan .

 Menetapkan norma bagi perilaku kelompok dan


memberikan sangsi bagi mereka yang melanggar
norma tersebut

 Memberikan suatu teladan dengan menunjukkan


perilaku yang diharapkan

 Memastikan bahwa orang lain dapat menerima misi,


sasaran, agenda, iklim, kebijakan.

Level 6 Mengkomunikasikan suatu visi yang menarik.

 Menyampaikan visi yang menarik yang menimbulkan


antusiasme, energi dan komitmen bagi kelompoknya

 Menginspirasikan kepercayaan anggota kelompok


terhadap misi organisasi

F. DISKUSI-PEMBAHASAN
Wawancara ini dilakukan pada hari Senin, 29 September 2014 di Pos Layanan
Dagadu 2 Jalan Pekapalan, Alun-alun Utara-Yogyakarta dari pukul 18 : 18 WIB – 18 :
39 WIB. Interviewee wawancara ini adalah Auditia Setiobudi, mahasiswa Magister
Manajemen UGM yang juga supervisor PT Aseli Dagadu Djokdja.

CUSTOMER SERVICE ORIENTATION (CSO)

Hasil wawancara AI untuk aspek kompetensi CSO pada interviewee


menunjukkan interviewee berada pada level 3. Interviewee mampu menyediakan diri
setiap saat untuk membantu pelanggan, terutama pada saat pelanggan sedang dalam
masa kritis. Misalnya, menyediakan waktu dan usaha lebih untuk pelanggan pada saat
dibutuhkan. Kutipan (R-CSO-DI3) wawancaranya sebagai berikut.

“Ibu itu tersebut karena dalam posisi sudah tua ya sudah sudah sepuh dan
keadaan gerai yang ada di Gedong Kuning sendiri ga ada tangga, jadi kan kalo
orang tua kalo naik ke sana susah. Licin dan sebagainya dan itu resikonya besar.
Kemudian ditanyakan apakah butuh kursi roda dan sebagainya, apa perlu diantar
atau perlu dicarikan, atau bagaimana. Ibunya perlunya apa?”
Hal itu menunjukkan interviewee melakukan tindakan konkrit yang memberi
nilai tambah bagi pelanggan. Hal itu juga terwujud pada kutipan (R-CSO-DR2)
berikut ini.
“Uhm, kalau bisa nanti kerja sama dengan Customer Relation Officer
wujudkan itu. Mengaktifkan kotak saran itu lagi. Jadi apa..uhm, e yang disarankan
pelanggan dapat ditampung. Terus, ya jadi gitu, bisa ditindaklanjuti oleh Store Head
dan...uhm ya yang terkait”
Kutipan tersebut menunjukkan orientasi pelanggan interviewee yang tertuang
pada keinginannya di masa yang akan datang dalam melibatkan customer dalam
memajukan perusahaan.

DEVELOPING OTHERS (DO)

Interviewee pada aspek kompetensi DO berada pada level 2. Kutipan (R-


DO-DR2) menunjukkan interviewee memiliki orientasi pengembangan orang lain
dengan memberikan instruksi jangka pendek. Hal itu ingin diwujudkan dengan
memberi instruksi rinci dan/atau on-the-job demonstration.

“Jadi, ya itu pengennya sih, teman-teman supervisor bisa lebih intens dalam
memberikan pengarahan, melakukan itu, ya kegiatan supervisi. Karena kalo
supervisor kan ga cuma ngawasin stok barang ya, atau ngurusin administrasi
aja, tapi juga, ya itu tadi jadi contoh dan mengajarkan, membantu teman-
teman yang baru cepat bisa gitu.”
Interviewee memiliki pandangan bahwa sebaiknya seorang supervisor mampu
menjadi contoh dan turut melakukan mentoring sehingga ada akselerasi pencapaian
kompetensi/skill yang dibutuhkan saat bekerja.

“Mungkin itu ya, karena ada pergantian yang rutin, gimana caranya biar
mereka cepat gitu. Uhm, dalam hal kemampuan adaptasi dulu dan
pengembangan skillnya.”
Kutipan (R-DO-DR1) di atas menunjukkan keinginan tersebut dapat ia
wujudkan di masa yang akan datang.

LEADERSHIP (TL)

Aspek kepemimpinan interviewee dari hasil wawancara menunjukkan bahwa


interviewee TL level berada pada level 2. Kutipan yang mendukung pernyataan ini
sebagai berikut.

“Jadi, kalau setiap pagi itu kan, apa ya, pagi itu sebelum buka gerai, atau
pergantian sif ada briefing singkat. Ya saat itu, diberikan pemahaman. Kan,
walau setiap orang mengerti ada target, kadang mereka cuek. Di sana
diberikan pengarahan, penjelasan tentang target per sif ya. Kan ada juga
program penjualan seperti kerja sama dengan pihak luar, seperti pemegang
kartu kredit gitu, atau program marketing lainnya yang perlu mereka ketahui,
untuk meningkatkan penjualan. Dan ya itu, balik ke tadi itu, tentang
kesadaran terhadap peran masing-masing dalam pencapaiannya itu
ditekankan di sana.”
Interviewee di masa yang akan datang ingin mewujudkan kepastian informasi
yang diperlukan oleh tim yang dipimpinnya untuk mencapai sasaran bersama.

G. SUMMARY – RESULT
Auditia Setiobudi, sebagai seorang supervisor yang telah berpengalaman lebih
dari satu tahun menurut interviewer LAYAK DIPERTIMBANGKAN sebagai calon
Chief Store Supervisor. Kelayakan ini didukung hasil wawancara AI yang berada
pada level minimal yang harus dimiliki seseorang pada posisi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Whitney, D., & Trosten-Bloom, A. (2010). The Power of Appreciative Inquiry: A


Practical Guide to Positive Change. San Francisco: Berrett-Koehler Publisher, Inc.

Anda mungkin juga menyukai