Sehubungan dengan kebutuhan ini, selain psychotest dan test kemampuan kerja,
interview adalah metode yang digunakan untuk melengkapi proses seleksi. Interview
merupakan salah satu metode yang paling akurat dalam peramalan kesuksesan calon pengisi
jabatan di posisinya nanti. Metode interview sendiri berkembang dari waktu ke waktu sesuai
perkembangan organisasi. Ada berbagai macam metode interview yang digunakan dalam
wawancara kerja termasuk salah satu dari interview tersebut adalah dengan menggunakan
metode BEI.
Teknik interview BEI – Behavioral Event Interview atau sebagian orang mengenalnya
dengan istilah Teknik STAR, atau sebagian kalangan menyebutnya CBI – Competency Base
Interview. Pertanyaan dalam Behavioral Event Interview cukup spesifik. Pola pertanyaan
yang digunakan pun mengacu pada prinsip Situation, Task, Action, dan Result (STAR).
Prinsip ini membantu Interviewer melihat scope tanggungjawab, peran, keterlibatan, hingga
hasil dari tindakan Kandidat di masa lalu. Keunikan dan ketajaman metodenya untuk
membongkar kompetensi seseorang sangat diakui dan diandalkan. Mengacu pada prinsip
“Kinerja Di Masa Lalu Adalah Prediktor Terbaik Atas Perilaku Di Masa Depan”, Behavioral
Event Interview menggunakan perilaku yang muncul dalam proses kerja di masa lalu untuk
menilai kompetensi yang dimiliki kandidat.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Behavioral Event Interview ?
2. Bagaimana metode dari Behavioral Event Interview?
3. Apa manfaat dan tujuan Behavioral Event Interview?
TUJUAN
1. Mengetahui definisi atau pengertian dari Behavioral Event Interview
2. Memahami metode Behavioral Event Interview
3. Mengetahui manfaat dan tujuan Behavioral Event Interview
MANFAAT
Dalam makalah ini penyusun berharap pembaca dapat mengambil manfaat dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
PEMBAHASAN
Behavioral Event Interview (BEI) merupakan teknik wawancara yang meminimalkan
subyektifitas pewawancara dengan lebih berfokus pada tindakan dan perilaku dari pada kesan
yang ditimbulkan oleh individu (Everhart, 2004). Behavioral Event Interview (BEI) adalah
struktur pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang masa
lalu. Karena perilaku masa lalu adalah sebagai predictor perilaku yang akan dia kerjakan.
Pewawancara yang menggunakan BEI berusaha sedalam mungkin menggali berbagai aspek
psikologis dibalik tindakan-tindakan interviewee yang dilakukan pada kejadian-kejadian
kritis yang secara aktual pernah dialami dalam lingkup pekerjaannya. Tidak hanya tindakan
dan hasilnya yang dipertanyakan, namun juga pikiran dan perasaan orang yang bersangkutan
sebelum, sewaktu dan sesudah bertindak. Dengan mempertanyakan secara mendalam dan
mendetail pikiran dan perasaannya, diharapkan interviewee akan dapat ditemukan bukti-bukti
dinamika psikologis yang mengindikasikan kekuatan intensi, self-concept, traits, sikap dan
terutama motivasi. (Prihadi, 2004 : 99-100). Dalam behavioral event interview (BEI)
pewawancara akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang masa lalu. Teknik dalam
menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu biasanya menggunakan teknik STAR.
STAR adalah sebuah teknik yang digunakakan dalam BEI. STAR terdiri dari empat
rangkai kata yaitu :
Situation (situasi seperti apa yang ada pada saat itu )
Task (tugas apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut)
Action (aksi apa yang di Pilih untuk menyelesaikannya)
Result (hasil apa yang di dapat).
Dalam metode BEI (Behavioral Event Interview) terdapat 6 [ CITATION Lin16 \l 1057 ] yaitu :
a. Dorongan Berprestasi (Achievement Orientation (ACH))
Merupakan kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga terdorong untuk
berusaha bekerja dengan lebih baik atau di atas standar. Standarnya dapat berupa
kinerja pribadi masa lalu (dorongan untuk perbaikan), orientasi hasil yang objektif,
kinerja orang/tim/perusahaan lain (kemauan untuk berkompetisi), target yang
menantang, bahkan mencapai sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain
(inovasi).
b. Berpikir Analitis (Analytical Thinking (AT))
Kemampuan untuk memahami situasi dengan cara menguraikan masalah menjadi
bagian-bagian yang lebih rinci (faktor-faktor penyebab masalah), atau mengamati
akibat suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu.
c. Peduli terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (Concern for
Order(CO).
Dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi ketidakpastian di lingkungan
sekitarnya, khususnya berkaitan dengan pengaturan kerja, instruksi, informasi dan
data.
d. Mencari informasi (information seeking (INF))
Besarnya usaha tambahan yang dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi lebih
banyak.
e. Memimpin Kelompok (Team Leadership (TL))
Mengatur rapat/pertemuan
Memberitahu orang
Menggunakan otoritas dengan benar
Meningkatkan efektivitas kelompok
Mempedulikan kelompok
Menempatkan diri sebagai pemimpin
Mengkomunikasikan visi
Syaiful. (2004). Identifikasi, Pengukuran ,dan Pengembangan Kompetensi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
http://humancapitaljournal.com/behavioral-event-interview-tidak-hanya-sekedar-bertanya-tapi-
perlu-persiapan/