Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pandemi covid-19 sudah berlangsung kurang lebih selama dua tahun. Berbagai sendi
kehidupan berubah akibat wabah tersebut. Seperti halnya kebiasaan-kebiasaan yang harus
dilakukan dan hampir semua orang baru menerapkannya. Memakai masker, menjaga jarak, dan
rajin mencuci tangan adalah di antara kebiasaan baru yang dimaksud.
Dunia pendidikan juga terkena imbas pandemi covid-19. Pembelajaran yang sebelumnya
berlangsung tatap muka antara guru dan siswa, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau
daring. Pembelajaran daring mengharuskan guru dan siswa berinteraksi melalui perangkat digital
atau HP. Namun, berbagai permasalahan muncul terkait dengan pembelajaran daring ini.
Berdasarkan pengamatan penulis, pelaksanaan pembelajaran daring di Kabupaten
Majalengka juga tidak lepas dari permasalahan. Penulis selaku pelaksana di lapangan yakni
sebagai guru SD, menemukan beberapa permasalahan mengenai pembelajaran daring, di
antaranya:
Pembelajaran daring menuntut guru untuk setiap hari memberi tugas. Biasanya tugas
diberikan guru dengan cara memoto buku paket, lalu dikirim ke grup WA kelas. Terkadang
fotonya tidak jelas, karena kualitas kamera kurang baik atau pada saat memoto kurang fokus.
Lain lagi ketika guru tidak masuk sekolah, misalnya kontrol berobat atau ada acara keluarga,
seringkali tidak memberikan tugas, dengan alasan ribet kalau bawa buku paket. Lebih ribet lagi
kalau dalam hari itu lebih dari satu mata pelajaran.
Lalu, pembelajaran daring dilakukan secara individual oleh masing-masing siswa.
Dengan demikian, buku paket yang menjadi sumber belajar harus dimiliki oleh masing-masing
siswa. Sedangkan kenyataannya, masih ada siswa yang tidak kebagian buku paket karena jumlah
buku paket di sekolahnya terbatas.
Kemudian, pembelajaran daring menghambat siswa untuk mengunjungi perpustakaan.
Sedangkan untuk mencari sumber buku dari internet, tidak semua siswa mengerti. Selain itu,
pada jenjang SD, masih banyak sekolah yang belum mempunyai perpustakaan.
Menyikapi permasalahan tersebut, Buku Dikdas hadir sebagai solusi. Buku Dikdas
merupakan perpustakaan digital berbasis aplikasi android yang berisi buku-buku digital (ebook)
pendidikan tertutama pendidikan dasar. Dengan begitu, akan sangat mempermudah guru maupun
siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring. Kemana-mana guru dan siswa tidak perlu lagi
membawa buku paket cukup bawa HP, kualitas gambar tugas akan jelas karena di-capture, siswa
yang tidak kebagian buku paket bisa menggunakan buku digital, dan siswa yang terhambat
2

mengunjungi perpustakaan bisa mengunjungi perpustakaan digital, sehingga tidak lagi alasan
kesulitan mencari sumber buku bacaan.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah


Berdasarkan paparan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul terkait
dengan pembelajaran daring yaitu:
1. Guru tidak memberikan tugas saat tidak masuk sekolah, akibat ribet bawa buku paket
2. Siswa tidak kebagian buku paket, akibat jumlah buku paket terbatas
3. Beberapa sekolah khusunya jenjang SD, masih belum memiliki perpustakaan
4. Sebagian guru dan siswa kesulitan mencari buku bacaan di internet

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, didapat beberapa masalah yang akan dijadikan
rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut jika dijabarkan dalam bentuk pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana guru tidak memberikan tugas saat tidak masuk sekolah, akibat ribet bawa
buku paket dapat diatasi dengan inovasi Buku Dikdas?
2. Bagaimana siswa tidak kebagian buku paket, akibat jumlah buku paket terbatas dapat
diatasi dengan inovasi Buku Dikdas?
3. Bagaimana beberapa sekolah khususnya jenjang SD, masih belum memiliki perpustakaan
dapat diatasi dengan inovasi Buku Dikdas?
4. Bagaimana sebagian guru dan siswa kesulitan mencari buku bacaan di internet dapat
diatasi dengan inovasi Buku Dikdas?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengatasi guru tidak memberikan tugas saat tidak masuk sekolah, akibat ribet
bawa buku paket dengan inovasi Buku Dikdas.
2. Untuk mengatasi siswa tidak kebagian buku paket, akibat jumlah buku paket terbatas
dengan inovasi Buku Dikdas.
3. Untuk mengatasi beberapa sekolah khususnya jenjang SD, masih belum memiliki
perpustakaan dengan inovasi Buku Dikdas.
4. Untuk mengatasi sebagian guru dan siswa kesulitan mencari buku bacaan di internet
dengan inovasi Buku Dikdas.
1.4. Manfaat
3

Inovasi Buku Dikdas ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Memudahkan dalam pemberian tugas daring, terutama saat tidak masuk sekolah
b. Memudahkan dalam mencari sumber belajar penunjang pembelajaran
2. Bagi Siswa
a. Menunjang siswa yang tidak kebagian buku paket
b. Memudahkan siswa dalam mencari sumber bacaan
3. Bagi Sekolah
a. Menunjang sekolah yang belum memiliki perpustakaan
b. Memudahkan dalam program peningkatan minat baca guru dan siswa
4. Bagi Masyarakat
a. Memudahkan orang tua siswa dalam mencari sumber belajar untuk anaknya
b. Memudahkan masyarakat dalam menyalurkan minat bacanya

1.5. Output / Keluaran


Output dari inovasi Buku Dikdas adalah perpustakaan digital dalam bentuk website dan
aplikasi android. Website akan menunjang bagi para pengguna laptop atau komputer.
Sedangkan, aplikasi android akan menunjang bagi para pengguna HP android.

Anda mungkin juga menyukai