Anda di halaman 1dari 17

ACARA

I
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN DEKSRIPSI TUMBUHAN

Oleh :

Nama :LA’AIBA AINA MARDIYAH


NIM :L1B021026
Hari /tanggal :SENIN,1 NOVEMBER 2021
Kelompok :4
Asisten :DYAH NIMPUNA CHANDRA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN
TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN


ILMU KELAUTAN

PURWOKERTO
2021
KINGDOM PLANTAE

DIVISI SPERMATOPHYTA

CLASS ANGIOSPERMAE

ORDO CARICALES

FAMILI CARICAEAE

GENUS CARICA

SPESIES CARICA PAPAYA ,L

ORGA BENTUK JENIS WAR LETAK ARAH JUMLAH


N NA TUMB /tinggi
UH

Daun Menjari. bertangka Hijau Tata horizon Tunggal.

(folium) Ujung i tua, letak tal Tiap 3


daun pada daun lingkaran
runcing(ac bagian Spiral/b batang
utus). atas,hij ulat terdapat 8
Pangkal au (orbicula dau
daun muda ris).

cordatus. atau Letak


keputi daun
han muda di
pada tengah
bagian tanaman
bawah

Batang Panjang Basah. hijau Meristem Tegak 10-15 m

(caulix) bulat Batang apex(pun luruske


siinder berkayu cak) atas
lignosus.

Monopod
ial.

Akar Kerucut Tunggan cokelat Di dalam Lurus Banyak,

(radix) panjang g tanah ke brcabang

(radix bawah

primaria)

Bunga(f elongate Betina Kunin Menemp horizon 5 helai/


olx) (pistilate). g el tal lebih
Sempurn pucat mngelilin
a( keputi gi bagian
hermapro han tengah
dite) selimut

.jantan batang

(staminat
e)

Biji Bulat, kecil angiosper Muda Di dalam - Banyak


mae putih. buah

Tua
hitam.

Buah ( Bulat Sejati. Masak Menemp vertikal Banyak,


fructus) sampai Tunggal . Hijau el di tergantun
lonjong. ke tangkai g
Bunni
kunng,
(bacca)
orange
Memanjan
g ujung
meruncing
Nama umum Pepaya

Nama ilmiah Carica papaya

Habitat Tropis, subtropis, dataran rendah –


pegunungan dengan 1000m dpl

termasuk tumbuhan Herba

Pohon berbentuk semak

Perbanyakan tumbuhan Biji

Persebaran tumbuhan Angin

Antara satu individu dengan lainnya Stolon/batang


di hubungkan oleh

Berkembang baik pada habitat Ph netral.

Suhu 22-28 derajat c

. Kedudukan taksonomi tanaman pepaya


Dalam Suprapti (2005) adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Caricales
Suku : Caricaceae
Marga : Carica
Jenis : Carica papaya L.

Morfologi tanaman
(Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tropika. Pusat penyebaran tanaman ini berada di daerah sekitar Meksiko
bagian Selatan dan Nikaragua. Pada abad ke-17 pepaya mulai menyebar ke
Indonesia dan Negara tropis lainnya (Kalie 1999). Klasifikasi tanaman pepaya
yaitu Divisi Spermatophyta, Kelas Angiospermae, Sub kelas Dicotyledonae,
Ordo Caricales, Famili Caricaceae, Genus Carica dan Spesies Carica papaya
L.(Sujiprihati dan Suketi 2009).

Pepaya (Carica papaya L.) berasal dari familiy Caricaceae. Pepaya


Merupakan tanaman obat yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan masa
hidup Yang pendek, tetapi dapat memproduksi buah hampir lebih dari 20
tahun (Peter,1991). Menurut sejarahnya, tanaman pepaya berasal dari Amerika
Tengah. Beberapa literatur memastikan bahwa plasma nuftah tanaman pepaya
berasal dari Meksiko dan Costa Rica para pedagangan Spanyol berjasa dalam
Menyebarluaskan tanaman pepaya dari kawasan Amerika ke berbagai negara
di Dunia (Rukmana,1995).
Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan Indonesia.
Di Jawa tengah dikenal dengan nama kates, di Sunda dinamakan gedang, orang
sulawesi menyebutnya kapaya dan di Ambon dikenal dengan nama papas.
Vietnamese: du du. Malay: betik, ketelah, kepaya. Tagalog: kapaya, lapaya.
Thai: mala kaw. Chinese: fan mu gua. English: papaya, paw pawPepaya .
Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian selatan Dan
bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke Benua Afrika Dan
Asia serta India. Dari India, tanaman ini menyebar ke berbagai negara tropis,
Termasuk Indonesia di abad ke-17 (Setiaji, 2009).
Habitat Tanaman pepaya terdistribusi secara luas di dunia, terutama
daerah tropis dan subtropis hangat. Tanaman ini membutuhkan irigasi dan
curah hujan yang berlimpah, tetapi dengan didukung pula sistem drainase
yang baik (Morton, 1987). Pepaya adalah tanaman asli dari daerah tropis
Amerika. Pohon pepaya dapat Tumbuh pada ketinggian 0-1000 meter dpl
dengan daun berbentuk menjari. Pepaya memiliki varietas antara lain: pepaya
Semangko, pepaya Dampit, pepaya Arum Bogor, pepaya Carysa (pepaya
Hawai), pepaya Sari Gading, pepaya Sari Rona dan pepaya California (pepaya
Callina) (Budiyanti dan Sunyoto, 2011).
Tumbuhan pepaya biasanya tumbuh di daerah India Utara, Filipina,
Srilanka, India, Bangladesh, Malaysia, dan di negara tropical. Banyak sekali
Bagian dari pepaya yang bernilai komersial. Bagian berbeda dari tumbuhan
Pepaya (buah, daun, getah, dan biji) bisa dimakan dan bisa dijadikan obat
untuk Berbagai penyakit. Dalam beberapa studi, daun pepaya terbukti sebagai
Antisikling, dan efektif melawan ulcergastrik pada tikus, sedangkan bunga
pepaya Terbukti memiliki aktivitas antibakteri (Halim, et al, 2011)
Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang
yang lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa
spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon 2,5-
10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun bulat atau bulat
telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung runcing
garis tengah 25-75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau
agak muda daun licin dan suram, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8
daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi
kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga
yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai
panjang, berkelopak sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih
kekuningan, dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang, langsing,
taju berputar dalam kuncup, kepala sari bertangkai pendek, dan duduk bunga
betina kebanyakan berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas, putih
kekuningan, bakal buah beruncing satu, kepala putik lima duduk,. Buah buni
bulat telur memanjang, biji banyak, dibungkus oleh selaput yang berisi cairan,
didalamnya berduri. Berasal dari Amerika, ditanam sebagai pohon buah
(Steenis, 1992).
Pepaya termasuk tanaman dari suku Caricaceae dan marga Carica.
Genus Carica mempunyai lebih kurang 40 species, tetapi yang dapat
dikonsumsi hanya tujuh species, di antaranya Carica papaya. Di
beberapanegara seperti India dan Srilangka, buah pepaya diproses untuk
diambil papain yang berguna untuk industri makanan dan farmasi. Batangnya
berongga karena intinya berupa sel gabus. Berbatang lunak berair. Bekas
kedudukan tangkai daun meninggalkan tanda seperti ruas. Bunga keluar dari
ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. (Budiyanti, 2005).
Menurut Villegas (1997) dalam Rafikasari (2006) daun-daunnya
tersusun Spiral berkelompok dekat dengan ujung batang, tangkai daun dapat
mencapai Panjang 1 m, berongga dan berwana kehijauan, lernbaran daunya
berdiameter 25-75 cm, berkuping 7-11, menjari dalam, serta tidak berbulu. Buah
berkulit Tipis, halus, serta berwarna kekuning-kuningan atau jingga ketika
masak. Daging buah yang berwarna kekuning-kuningan sampai dengan warna
jingga Merah memiliki rasa yang manis dengan aroma yang lembut dan sedap.
Bunga pepaya terdiri dari tiga macam yaitu bunga jantan, bunga betina, dan
Bunga banci. Bentuk bunga jantan seperi tabung ramping dengan
panjangsekitar 2.5 cm tesusun atas malai yang mempunyai panjang 25-100 cm.
Mahkota bunga terdiri dari lima malai dan letaknya saling melekat. Benang
sari berjumlah sepuluh dan ovarium mengalami rudimenter sehingga tidak
akan menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
Menurut Warisno (2003) dalam Rafikasari (2006) bunga betina
memiliki lima daun mahkota yang saling lepas satu sama lainnya pada bagian
atas dan saling melekat pada bagian dasar serta tidak memiliki benang sari.
Bakal buah terdiri atas lima daun buah, berbentuk agak bulat, dan licin. Bunga
betina dapat menjadi buah apabila diserbuki tepung sari bunga jantan atau
hermaprodit dari tanaman ini. Bunga pada C. papaya hampir selalu berkelamin
1 dan berumah 2, tetapi kebanyakan beberapa bunga berkelamin 2 pada bunga
jantan. Bunga jantan pada tandan menyerupai malai dan bertangkai panjang,
kelopak bunga C. papaya sangat kecil dengan mahkota berbentuk terompet
yang berwarna putih kekuningan serta memiliki stamen bertangkai pendek
dan duduk. Pada bunga betina kebanyakan berdiri sendiri yang memiliki daun
mahkota lepas atau hampir lepas yang berwarna putih kekuningan, bakal buah
beruang 1 ini dengan kepala putik 5.mempunyai buah buni yang bulat
memanjang seperti bohlam lampu. Memiliki biji banyak yang dibungkus oleh
selaput yang berisi cairan (Steenis, 2006)
Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk
Tumbuhan yang umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman
buah-Buahan semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Sistem
perakarannya Memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang yang tumbuh
mendatar ke semua Arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar
60-150 cm atau lebih Dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005).Batang
tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya berongga, Dan tidak
berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun Yang
panjang, berbentuk bulat, dan berlubang. Daun pepaya bertulang menjari
Dengan warna permukaan atas hijau-tua, sedangkan warna permukaan bagian
Bawah hijau-muda (Suprapti, 2005).
. Buah berbentuk bulat hingga Memanjang tergantung jenisnya, buah
muda berwarna hijau dan buah tua Kekuningan / jingga, berongga besar di
tengahnya; tangkai buah pendek (dapatDilihat di Gambar 1). Biji berwarna
hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisah, 2007).

Morfologi Tanaman Pepaya

Bagian-bagian tanaman pepaya:


a. Daun dan batang

Carica papaya L. Adalah semak berbentuk pohon dengan batang


yang lurus Dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak bercabang, sebelah
dalam berupa spons Dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun.
Tinggi pohon 2,5-10 m, tangkai Daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun
bulat atau bulat telur, bertulang daunMenjari, tepi bercangap, berbagi menjari,
ujung runcing garis tengah 25-75 cm, Sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah
bawah hijau agak muda daun licin dan Suram, pada tiap tiga lingkaran batang
terdapat 8 daun. (Suprapti, 2005)
Batang tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya
berongga, dan Tidak berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya
tangkai daun yang Panjang, berbentuk bulat, dan berlubang. Daun pepaya
bertulang menjari dengan Warna permukaan atas hijau-tua, sedangkan warna
permukaan bagian bawah Hijau-muda (Suprapti, 2005).

.Daun. Bentuk daun pepaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian.


Tangkai daun panjang berongga 50-100 cm (tergantung umur). Daun
bercangkap (berlekuk) menjari dengan tangkai daun yang panjang Dan
berlubang. Batangnya berongga karena intinya berupa sel gabus. Berbatang
Lunak berair (Hendro, 2015). Tanaman pepaya berbentuk perdu yang tingginya
mencapai 3 m. Semua Bagian tanaman bergetah putih yang mengandung
papain. Pada ruas batang Terdapat mata yang mampu tumbuh menjadi tunas
cabang baru (Hendro, 2015).
Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat Berongga, tidak
berkayu, terdapat benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok.Daun
terkumpul di ujung batang, berbagi menjari. Muhlisah, 2007). Batang pepaya
berbentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm, semi berkayu, berongga dan
bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-abu. Permukaan batang
dipenuhi dengan bekas tangkai daun. Arah pertumbuhan batang tegak lurus ke
atas dan tidak bercabang, kecuali bagian ujung pucuk mengalami pelukaan
atau titik tumbuhnya terpotong. Tanaman ini mulai berbuah 8 – 9 bulan setelah
penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selama tanaman terus berbunga
Muhlisah, 2007). Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga,
tidak Berkayu, terdapat benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun
Terkumpul di ujung batang, berbagi menjari (Muhlisah, 2007).

.
b. Bunga

Bunga keluar dari ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. Bunganya Ada
yang berkelamin tunggal (betina/putik atau jantan/benang sari saja) atau
Berkelamin sempurna (hermafrodit) yang mempunyai putik dan benang sari
yang Fertil. Dengan demikian, ada pohon betina, pohon jantan (pepaya
gantung), dan Pohon sempurna sesuai dengan bunga yang dikandungnya.
Pepaya tergolong Penyerbuk silang dengan perantaraan angin. Bunganya
terbentuk terompet kecil. Mahkota bunga berwarna kekuningan. Serangga
(lebah) tidak senang Mengunjungi bunga pepaya karena getah pepaya bias
mematikan. Akibatnya, biji Pepayaakan selalu menghasilkan tanamanyang
beragam (Hendro, 2015).
Ditinjau dari macam bunganya, pepaya digolongkan menjadi tiga,
yaitu pepaya Jantan, pepaya betina, dan pepaya sempurna (Aak, 1990). Pepaya
jantan mudah dikenal Karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai
panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal
tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini Memiliki ciri-ciri putik atau bakal
buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat Menjadi buah, sedangkan
benang sari susunannya sempurna (Rochmatul, 2003).
Aak (1990), menjelaskan lebih lanjut bahwa P ujung tangkai bunga
pepaya Biasanya terdapat bunga sempurna, yang dapat melakukan
penyerbukkan sendiri. Buah Yang dibentuk biasanya kecil-kecil menggandul
dan lonjong, maka dari itu buah pepaya Jantan sering disebut pepaya gandul.
Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya sempurna dan
Tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki bunga jantan
dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat bertangkai
pendek. Pepaya Sempurna memiliki bunga yang sempurna susunannya, ia
memiliki bakal buah dan Benang sari. Oleh karena itu dapat melakukan
penyerbukan sendiri (Rochmatul, 2003).
Ditinjau dari macam bunganya, pepaya digolongkan menjadi tiga,
yaitu pepaya jantan, pepaya betina, dan pepaya sempurna (Aak, 1990). Pepaya
jantan mudah dikenal karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai
panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal
tangkai adalahbunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal
buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan
benang sari susunannya sempurna (Rochmatul, 2003). Aak (1990), menjelaskan
lebih lanjut bahwa pada ujung tangkai bunga pepaya biasanya terdapat bunga
sempurna, yang dapat melakukan penyerbukkan sendiri. Buah yang dibentuk
biasanya kecil-kecil menggandul dan lonjong, maka dari itu buah pepaya jantan
sering disebut pepaya gandul.
Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya
sempurna dan tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki
bunga jantan dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat
bertangkai pendek. Pepaya sempurna memiliki bunga yang sempurna
susunannya, ia memiliki bakal buah dan benang sari. Oleh karena itu dapat
melakukan penyerbukan sendiri (Rochmatul, 2003).
Pohon pepaya betina umumnya hanya Menghasilkan sekitar 50%
pohon pepaya sempuna saja. Selain itu, pohonPepayasempurna menghasilkan
sekitar 50% pohon pepaya sempurna, sisanya Adalah pohon pepaya jantan dan
yang tidak normal (mati). Hendro, 2015).

c. Buah

Buah berbentuk bulahinggaMemanjang tergantung jenisnya, buah


muda berwarna hijau dan buah tua Kekuningan / jingga, berongga besar di
tengahnya; tangkai buah pendek Muhlisah, 2007). Buah bergetah. Getahnya
semakin hilang pada saat mendekati tua (matang). Getah pepaya (dari buah,
daun, maupun batang) mengandung papain Yang bersifat proteolik (merombak
protein).. Menurut percobaan, Biji-biji yang terdapat pada bagian tengah hingga
ujung buah pepaya sempurna Lebih banyak menghasilkan pohon pepaya
sempurna. Buah dari bunga sempurna Berbentuk panjang. Buah dari bunga
betina berbentuk bulat hingga oval dengan Daging tipis (Hendro, 2015).
Dari segi daging buahnya pepaya dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu pepaya Semangka dan pepaya burung. Pepaya semangka buahnya
memiliki daging buah yang Berwarna merah menyerupai daging buah
semangka, yang termasuk golongan ini adalah Pepaya Paris, Jinggo, dan
Cibinong. Sedangkan papaya burung daging buahnya berwarna Kuning dan
termasuk golongan ini adalah pepaya ijo, solo, dan hitam bundar (Aak, 1990).
Dari segi daging buahnya pepaya dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu pepaya semangka dan pepaya burung. Pepaya semangka buahnya
memiki daging buah yang berwarna merah menyerupai daging buah
semangka, yang termasuk golongan ini adalah pepaya Paris, Jinggo, dan
Cibinong, sedangkan pepaya burung daging buahnya berwarna kuning dan
termasuk golongan ini adalah pepaya ijo, solo, dan hitam bundar (Aak, 1990).
Menurut Kalie (1996), di Indonesia varietas pepaya yang banyak ditanam
adalah pepaya semangka, jinggo, dan Cibinong. Secara umum, konsumen di
Indonesia lebih menyukai pepaya dengan daging buah berwarna jingga sampai
merah. Pepaya dengan daging buahberwarna kuning kurang disenangi
sehingga varietas pepaya ini kurang berkembang. Ciri-ciri jenis pepaya adalah
sebagai berikut: pada pepaya semangka daging buahnya tebal, berwarna
merah mirip daging buah semangka, dan citarasanya manis, yang termasuk ke
dalam jenis pepaya semangka antara lain pepaya jingo, semangka, Cibinong,
Bangkok dan hortus gold (Rukmana, 2008).
Pepaya burung mempunyai ciri-ciri: daging buahnya berwarna
kuning, harum, dan citarasanya manis masam, yang termasuk ke dalam jenis
pepaya burung ini diantaranya pepaya ijo dan solo (Rukmana, 2008). Ciri-ciri
pepaya Cibinong adalah bentuk buah bulat panjang, agak kurus dan beralur,
serta tangkai buahnya panjang. Ukuran buahnya besar-besar dapat mencapai
berat 5-6 kg/buah, daging buah tebal, warnanya merah dan beraroma seperti
terpentin. Pepaya jinggo mempunyai ciri-ciri tangkai buahnya pendek, bentuk
buah bulat panjang, dan letak buah pada pohon agak menungging, sehingga
sering disebut pepaya tungging. Daging buah pepaya jingo umumnya tebal dan
empuk, berwarna merah-pucat, serta citarasanya manis (Rukmana, 2008).
Pepaya varietas Bangkok ini antara lain mempunyai bentuk buah
bulat agak panjang, daging buah berwarna orange kemerah-merahan, dan
citarasanya manis, buah matang panen pertama dapat dipetik pada umur 8-10
bulan setelah pindah tanam, dan dapat berbuah selama 2-5 tahun secara rutin.
Pepaya solo atau pepaya Meksiko/Hawai memiliki ciri-ciri buah bentuknya
bulat dan kecil, daging buah tebal, berwarna kuning, citarasanya manis
(Rukmana, 2008).
Menurut Kalie (1996), di Indonesia varietas pepaya yang banyak
ditanam adalah pepaya Semangka, jinggo, dan Cibinong. Secara umum,
konsumen di Indonesia lebih menyukai Papaya dengan daging buah berwarna
jingga sampai merah. Pepaya dengan daging buah Berwarna kuning kurang
disenangi sehingga varietas pepaya ini kurang berkembang

d.Akar
Mempunyai akar tunggang dan akar samping yang lunak dan agak dangkal.
Akar pepaya tumbuh panjang, cenderung mendatar. Jumlahnya tidak banyak
dan Lemah (Hendro, 2015).

e.biji
Biji Berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisah, 2007). Buah pepaya
berbiji banyak dalam rongga buah yang lebar. Biji-bijiTersebut ada yang
berwarna hitam (fertil) dan ada yang berwarna putih (abortus, Tidak tumbuh).
Bila biji hitam ditanam akan menghasilkan 25-50% jenis pepaya Yang
sempurna, tergantung asal pohonya(Hendro, 2015).
.

➢ Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya


Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian
1.000 M dpl. Bahkan sering pula diketemukan pada ketingian antara 1.200-1.500
m dpl Masih tumbuh tanaman pepaya. Daerah paling optimum untuk
pengembangan Budidaya tanaman pepaya adalah pada ketinggian 600-700 m
dpl, suhu udaranya Berkisar antara 22-26 °C, mendapat sinar matahari penuh
(tempat terbuka), curah Hujan antara 1.000-1.500 mm per tahun, dan iklimnya
basah. Di daerah yang Banyak turun hujan, tanaman pepaya dapat tumbuh
cepat dan ruas-ruas batangnya Panjang-panjang. Sebaliknya, di daerah yang
kering pertumbuhan pepaya lambat Dan ruas-ruas batangnya pendek (Rahmat,
2010).
Pepaya dapat tumbuh di dataran rendah sampai 1 000 m dpl dengan
curah Hujan 1000-2000 mm/tahun. Suhu udara yang dibutuhkan berkisar 22-
26ºC dengan Kelembaban udara sekitar 40%. Angin sebaiknya tidak terlalu
kencang agarpenyerbukan berlangsung optimal. Pepaya menyukai tanah subur,
gembur, mengandung humus, dan mampu menahan air. Derajat keasaman
tanah (pH) yangideal bagi pertumbuhan pepaya berkisar 6-7 (pH netral).
Kondisi drainase yang buruk akan merusak pertanaman pepaya, karena pepaya
tidak dapat tumbuh dalam keadaan tergenang (Fardilawati, 2008).
Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidak
terlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman, khususnya pada
penyerbukan tanaman pepaya (Kementerian Riset dan Teknologi, 2013).
Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam
kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur
perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, maka
tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak
lebih dalam daripada 50 – 150 cm dari permukaan tanah (Kementerian Riset
dan Teknologi, 2013).

C. Cara Perbanyakan Pepaya


Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant propagation) adalah
proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman,
seperti biji, setek, umbi, dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama dari
pembiakan tanaman adalah untuk mencapai pertambahan jumlah, memelihara
sifat-sifat penting dari tanaman (Askari, 2010), dan juga untuk
mempertahankan eksistensi jenisnya.

Ada dua cara perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan secara seksual atau
generatif dan (2) perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.
1. Perbanyakan Generatif (Seksual)
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan dengan
Menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ
tanaman Yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/
meleburnya gamet Jantan dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai
tanaman mini karena di Dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang
tersusun dalam massa yang Kompak.Salah satu tujuan perbanyakan tanaman
dengan menggunakan biji adalah Untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman,
seperti akar yang kuat, tahan penyakit,
2. Perbanyakan Vegetatif (Aseksual)
Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan
Tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti,
daun, Batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman
baru yang sama Dengan induknya (Made, 2009).
Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah Merangsang tunas adventif yang ada
dibagian-bagian tersebut agar berkembang Menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.Pembibitan pepaya selama ini lebih
sering dilakukan dengan melakukan Persemaian benih pepaya yang diambil
dari biji yang terseleksi (perbanyakan Generatif), dibandingkan dengan
melakukan perbanyakan dengan cara sambung, Cangkok (perbanyakan
vegetatif) karena memerlukan tanaman untuk batang bawahdalam jumlah
banyak. Demikian juga perbanyakan secara vegetatif jarang di lakukan,
mengingat pelaksanaannya sulit. Perbanyakan dengan cara biji satu-saunya
alternatif termudah untuk mengembangbiakan tanaman pepaya. Biji tersebut
dapat langsung di tanam di kebun atau dapat di semaikan terlebih dulu.
Mengingat sifat tanaman pepaya sangat peka terhadap pengaruh suhu dan
kelembapan. Pepaya tumbuh dari biji dengan perkecambahan epigeal dan
memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu (Villegas 1997).
Biji untuk benih diambil dari buah yang telah tua atau mengkal di
pohon. Semakin matang buah tersebut maka semakin cepat
perkecambahannya (Kalie 1999). Benih pepaya dapat ditanam langsung di
kebun atau disemai terlebih dahulu di persemaian atau pembibitan. Pembibitan
bertujuan untuk mendapatkan bibit pepaya yang sehat, tumbuh secara optimal,
dan mempunyai daya adaptasi yang baik (Sujiprihati dan Suketi 2009).
Daun pepaya digunakan sebagai pakan ikan nila karena banyak
mengandung senyawa yang diharapkan terdapat pada pakan ikan. Kandungan
zat yang terdapat pada daun pepaya seperti mineral, kalium, kalsium,
magnesium, tembaga, zat besi, zink, dan mangan. Oleh karena itu, kelengkapan
nutrisi dalam pakan ikan diharapkan dapat dipenuhi dengan penambahan
serbuk daun pepaya dalam pakan ikan. Enzim papain ini sangat baik untuk
memecah protein, jadi sangat bermanfaat untuk membuat ikan nila cepat besar.
( sumber )Daun pepaya bisa langsung diberikan utuh atau dipotong potong
terlebih dahulu agar mudah dimakan oleh ikan nila.

Selain untuk ikan nila, sebenarnya daun pepaya ini juga bermanfaat untuk para
pembudidaya ikan lele. Karena bisa untuk menekan kenibalisme ikan lele, tak
hanya itu manfaat daun pepaya untuk ikan lele maupu ikan nila ( selain sebagai
pakan alami ) juga bermanfaat untuk menekan stres dan meningkatkan daya
tahan ikan. ( sumber

DAFTAR PUSTAKA
Duke, JA., 1983. Handbook of Energy Crops (Unpublished).
www.hord.purdue.edu/newcrop/duke
Steenis, 1992,
https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=477
Budiyanti, T. Dan Sunyoto. 2011. Vareitas Unggul Baru Pepaya Merah Delima,
Si Merah yang Manis. SinarTani Edisi 2-8 Nopember No.3429 Tahun
XLII.
Ikeyi, A. P., A. O. Ogbonna and F. U. Eze. 2013. Phytochemical Analysis of Paw-
Paw (Carica papaya) Leaves. Int. J.LifeSc. Bt and Pharm. Res., 2(3):
347-351.

Rafikasari, Isyana, 2006. ‘Umur Petik dan Kualitas Buah Pepaya’. Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor

Steenis, C,G,G,J,Van. 2006. Flora. Jakarta: PT pradnya Paramita


Budiyanti, Try. 2005. „Karakterisasi 88 Aksesi Pepaya Koleksi Balai Penelitian
Tanaman Buah‟. Buletin Plasma Nutfah Vol.11 No.1: 21

Anda mungkin juga menyukai