I
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN DEKSRIPSI TUMBUHAN
Oleh :
PURWOKERTO
2021
KINGDOM PLANTAE
DIVISI SPERMATOPHYTA
CLASS ANGIOSPERMAE
ORDO CARICALES
FAMILI CARICAEAE
GENUS CARICA
Monopod
ial.
(radix bawah
primaria)
.jantan batang
(staminat
e)
Tua
hitam.
Morfologi tanaman
(Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tropika. Pusat penyebaran tanaman ini berada di daerah sekitar Meksiko
bagian Selatan dan Nikaragua. Pada abad ke-17 pepaya mulai menyebar ke
Indonesia dan Negara tropis lainnya (Kalie 1999). Klasifikasi tanaman pepaya
yaitu Divisi Spermatophyta, Kelas Angiospermae, Sub kelas Dicotyledonae,
Ordo Caricales, Famili Caricaceae, Genus Carica dan Spesies Carica papaya
L.(Sujiprihati dan Suketi 2009).
.
b. Bunga
Bunga keluar dari ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. Bunganya Ada
yang berkelamin tunggal (betina/putik atau jantan/benang sari saja) atau
Berkelamin sempurna (hermafrodit) yang mempunyai putik dan benang sari
yang Fertil. Dengan demikian, ada pohon betina, pohon jantan (pepaya
gantung), dan Pohon sempurna sesuai dengan bunga yang dikandungnya.
Pepaya tergolong Penyerbuk silang dengan perantaraan angin. Bunganya
terbentuk terompet kecil. Mahkota bunga berwarna kekuningan. Serangga
(lebah) tidak senang Mengunjungi bunga pepaya karena getah pepaya bias
mematikan. Akibatnya, biji Pepayaakan selalu menghasilkan tanamanyang
beragam (Hendro, 2015).
Ditinjau dari macam bunganya, pepaya digolongkan menjadi tiga,
yaitu pepaya Jantan, pepaya betina, dan pepaya sempurna (Aak, 1990). Pepaya
jantan mudah dikenal Karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai
panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal
tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini Memiliki ciri-ciri putik atau bakal
buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat Menjadi buah, sedangkan
benang sari susunannya sempurna (Rochmatul, 2003).
Aak (1990), menjelaskan lebih lanjut bahwa P ujung tangkai bunga
pepaya Biasanya terdapat bunga sempurna, yang dapat melakukan
penyerbukkan sendiri. Buah Yang dibentuk biasanya kecil-kecil menggandul
dan lonjong, maka dari itu buah pepaya Jantan sering disebut pepaya gandul.
Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya sempurna dan
Tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki bunga jantan
dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat bertangkai
pendek. Pepaya Sempurna memiliki bunga yang sempurna susunannya, ia
memiliki bakal buah dan Benang sari. Oleh karena itu dapat melakukan
penyerbukan sendiri (Rochmatul, 2003).
Ditinjau dari macam bunganya, pepaya digolongkan menjadi tiga,
yaitu pepaya jantan, pepaya betina, dan pepaya sempurna (Aak, 1990). Pepaya
jantan mudah dikenal karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai
panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal
tangkai adalahbunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal
buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan
benang sari susunannya sempurna (Rochmatul, 2003). Aak (1990), menjelaskan
lebih lanjut bahwa pada ujung tangkai bunga pepaya biasanya terdapat bunga
sempurna, yang dapat melakukan penyerbukkan sendiri. Buah yang dibentuk
biasanya kecil-kecil menggandul dan lonjong, maka dari itu buah pepaya jantan
sering disebut pepaya gandul.
Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya
sempurna dan tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki
bunga jantan dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat
bertangkai pendek. Pepaya sempurna memiliki bunga yang sempurna
susunannya, ia memiliki bakal buah dan benang sari. Oleh karena itu dapat
melakukan penyerbukan sendiri (Rochmatul, 2003).
Pohon pepaya betina umumnya hanya Menghasilkan sekitar 50%
pohon pepaya sempuna saja. Selain itu, pohonPepayasempurna menghasilkan
sekitar 50% pohon pepaya sempurna, sisanya Adalah pohon pepaya jantan dan
yang tidak normal (mati). Hendro, 2015).
c. Buah
d.Akar
Mempunyai akar tunggang dan akar samping yang lunak dan agak dangkal.
Akar pepaya tumbuh panjang, cenderung mendatar. Jumlahnya tidak banyak
dan Lemah (Hendro, 2015).
e.biji
Biji Berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisah, 2007). Buah pepaya
berbiji banyak dalam rongga buah yang lebar. Biji-bijiTersebut ada yang
berwarna hitam (fertil) dan ada yang berwarna putih (abortus, Tidak tumbuh).
Bila biji hitam ditanam akan menghasilkan 25-50% jenis pepaya Yang
sempurna, tergantung asal pohonya(Hendro, 2015).
.
Ada dua cara perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan secara seksual atau
generatif dan (2) perbanyakan secara aseksual atau vegetatif.
1. Perbanyakan Generatif (Seksual)
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan dengan
Menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ
tanaman Yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/
meleburnya gamet Jantan dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai
tanaman mini karena di Dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang
tersusun dalam massa yang Kompak.Salah satu tujuan perbanyakan tanaman
dengan menggunakan biji adalah Untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman,
seperti akar yang kuat, tahan penyakit,
2. Perbanyakan Vegetatif (Aseksual)
Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan
Tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti,
daun, Batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman
baru yang sama Dengan induknya (Made, 2009).
Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah Merangsang tunas adventif yang ada
dibagian-bagian tersebut agar berkembang Menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.Pembibitan pepaya selama ini lebih
sering dilakukan dengan melakukan Persemaian benih pepaya yang diambil
dari biji yang terseleksi (perbanyakan Generatif), dibandingkan dengan
melakukan perbanyakan dengan cara sambung, Cangkok (perbanyakan
vegetatif) karena memerlukan tanaman untuk batang bawahdalam jumlah
banyak. Demikian juga perbanyakan secara vegetatif jarang di lakukan,
mengingat pelaksanaannya sulit. Perbanyakan dengan cara biji satu-saunya
alternatif termudah untuk mengembangbiakan tanaman pepaya. Biji tersebut
dapat langsung di tanam di kebun atau dapat di semaikan terlebih dulu.
Mengingat sifat tanaman pepaya sangat peka terhadap pengaruh suhu dan
kelembapan. Pepaya tumbuh dari biji dengan perkecambahan epigeal dan
memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu (Villegas 1997).
Biji untuk benih diambil dari buah yang telah tua atau mengkal di
pohon. Semakin matang buah tersebut maka semakin cepat
perkecambahannya (Kalie 1999). Benih pepaya dapat ditanam langsung di
kebun atau disemai terlebih dahulu di persemaian atau pembibitan. Pembibitan
bertujuan untuk mendapatkan bibit pepaya yang sehat, tumbuh secara optimal,
dan mempunyai daya adaptasi yang baik (Sujiprihati dan Suketi 2009).
Daun pepaya digunakan sebagai pakan ikan nila karena banyak
mengandung senyawa yang diharapkan terdapat pada pakan ikan. Kandungan
zat yang terdapat pada daun pepaya seperti mineral, kalium, kalsium,
magnesium, tembaga, zat besi, zink, dan mangan. Oleh karena itu, kelengkapan
nutrisi dalam pakan ikan diharapkan dapat dipenuhi dengan penambahan
serbuk daun pepaya dalam pakan ikan. Enzim papain ini sangat baik untuk
memecah protein, jadi sangat bermanfaat untuk membuat ikan nila cepat besar.
( sumber )Daun pepaya bisa langsung diberikan utuh atau dipotong potong
terlebih dahulu agar mudah dimakan oleh ikan nila.
Selain untuk ikan nila, sebenarnya daun pepaya ini juga bermanfaat untuk para
pembudidaya ikan lele. Karena bisa untuk menekan kenibalisme ikan lele, tak
hanya itu manfaat daun pepaya untuk ikan lele maupu ikan nila ( selain sebagai
pakan alami ) juga bermanfaat untuk menekan stres dan meningkatkan daya
tahan ikan. ( sumber
DAFTAR PUSTAKA
Duke, JA., 1983. Handbook of Energy Crops (Unpublished).
www.hord.purdue.edu/newcrop/duke
Steenis, 1992,
https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=477
Budiyanti, T. Dan Sunyoto. 2011. Vareitas Unggul Baru Pepaya Merah Delima,
Si Merah yang Manis. SinarTani Edisi 2-8 Nopember No.3429 Tahun
XLII.
Ikeyi, A. P., A. O. Ogbonna and F. U. Eze. 2013. Phytochemical Analysis of Paw-
Paw (Carica papaya) Leaves. Int. J.LifeSc. Bt and Pharm. Res., 2(3):
347-351.
Rafikasari, Isyana, 2006. ‘Umur Petik dan Kualitas Buah Pepaya’. Skripsi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor