Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NAMA : YOHANES WOMEN

NPM : 202163201050

JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

KELAS : A

MATA KULIAH : EKONOMI POLITIK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa, saya dapat Menyelesaikan tugas makalah yang beisi “
KELEMAHAN PENDEKATAN EKONOMI MURNI, TOKOH-TOKOH EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN,
EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN BARU DAN, EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN & KEBIJAKAN
PUBLIK ” dengan lancar, makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu mata Kuliah EKONOMI
POLITIK, saya mengucapkan terima kasih Kepada pihak yang sudah memberikan Bantuan Dan saran
atas penyusunan makalah ini.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, untuk itu saya
Mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
Bagi saya maupun para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN PENDEKATAN EKONOMI MURNI...........................................................................


B. TOKOH-TOKOH EKONOMI POLITIK.............................................................................................
C. EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN BARU DAN...........................................................................
D. EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN & KEBIJAKAN PUBLIK...........................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Pada tahap awal ilmu ekonomi mulai Diperkenalkan sebagai suatu bidang ilmu oleh Adam Smith,
(1723-1790) dan tokoh lainnya Yang dikenal sebagai tokoh-tokoh mahzab Klasik maupun setelah itu
seperti alfred Marshal, Leon Walras yang dikenal denganTokoh mahzab Neo Klasik, kajian ekonomi
Sebagian besar fokus pada pembicaraan tentang Bagaimana individu dalam melakukan kegiatan
Ekonomi. Ilmu Ekonomi dijalankan dengan Paradigma berfikir untuk mencapai optimalitas Kegiatan.
Individu sebagai human/homo Economicus diasumsikan sebagai pihak yangIngin mencapai
optimalitas baik individu Sebagai seorang konsumen maupun individuSebagai seorang produsen.
Teori Ekonomi Dikembangkan berdasarkan pemahaman bahwa Pasar adalah satu lembaga yang
Menghubungkan kedua individu tersebut. Apabila masing-masing individu melakukan Kegiatannya
secara bebas yang difasilitasi oleh Pasar melalui invisible hands maka optimalitas Akan terpenuhi.
Keseimbangan (equilibrium) Adalah satu capaian teoritis yang selalu Digunakan untuk menunjukkan
kesesuaian Antara keinginan konsumen dan produsen pada Tingkat harga tertentu dipasar walau
dalam Realitasnya keseimbangan ini sulit untuk Dibuktikan.

Untuk mencapai kkeseimbanga Sebagaimana dikemukan oleh kaum klasik (istilah yang sering
digunakan bagi Adam Smith dan beberapa tokoh yang sepaham) Dikembangkan teori konsumen,
teori produsen. Konsep klasik fokus pada pembicaraan Individu, pasar dan harga sebagai sinyal bagi
Pergerakan kegiatan konsumen dan produsen. Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan
Kepuasan, dan produsen bertujuan untuk Memaksimumkan keuntungan. Pasar berfungsi Sebagai
pemberi sinyal bagi gerakan antara Keduanya melalui mekanisme harga. Pemerintah hanyalah
institusi atau lembaga Yang diberi kewenangan dalam bidang ekonomi Untuk mengurusi barang
barang yang Berhubungan dengan kepentingan publik. Peranan ekonomi bisnis dalam hal ini
Perusahaan maupun kelembagaan rumah tangga Konsumen terutama sebagai pemilik sumber Daya
menjadi strategis. Istilah institusi (kelembagaan) yang berhubungan dengan Penciptaan aturan-
aturan yang mengatur Hubungan politik, sosial dan ekonomi Sebagaimana definisi yang
dikemukakan oleh Doughlas C Nort (1993) belum sepenuhnya Terjadi. Aturan aturan tersebut dibuat
dalam Peraturan normal seperti undang undang, Konstitusi dan aturan non formal seperti norma
Sosial, konvensi maupun adat istiadat. Dalam perjalanan sejarah perekonomian, terjadi kegagalan
pasar (market Failure). Yaitu Terjadinya distorsi dalam menuju keseimbanganYang berdampak pada
ketidakmampuan pasar
BAB II

PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN PENDEKATAN EKONOMI POLITIK MURNI

Pendekatan ekonomi murni adalah adanya kelangkaan dan pilihan. Model pendekatan ini tidak
mempertimbangkan faktor motivasi yang ada dibelakang aktor yang terkait dalam proses atau
peristiwa tertentu. Motivasi diasumsikan cateris paribus, dan semua faktor di luar bidang ilmu
ekonomi dianggap telah given. Dengan penjelasan yang terlalu menyederhanakan persoalan,
sehingga konsep-konsep ilmu ekonomi politik yang dikembangkan oleh kaum Klasik dan Neo Klasik
mengabaikan faktor-faktor lain yang sebenarnya ikut menentukan bagaimana kegiatan ekonomi itu
dilakukan.

Dari kelemahan model pendekatan yang dikembangkan oleh Klasik dan Neoklasik tersebut
mendorong pakar-pakar sosial politik untuk mengembangkan paradigma lain yang disebut
pendekatan ekonomi politik kelembagaan.

Ekonomi politik kelembagaan dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk pemecahan masalah politik
dan masalah ekonomi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar persoalan ekonomi
maupun persoalan politik justru berada di luar domain ekonomi dan politik itu sendiri, yaitu dalam
kelembagaan yang mengatur proses kerja suatu perekonomian maupun proses-proses politik.

B. TOKOH-TOKOH EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN

Veblen (Peran Nilai dan Norma-norma)

Bapak Ekonomi Politik Kelembagaan adalah Thostein Veblen (1857-1929), yang menjelaskan bahwa
kelembagaan sebagai norma-norma yang membentuk perilaku masyarakat dalam bertindak, baik
dalam perilaku konsumsi maupun produksi. Kritik yang diberikan oleh Veblen terhadap teori
ekonomi Klasik dan Neoklasik adalah bahwa ketika orang yang seharusnya bertindak rasional dalam
mengkonsumsi, dengan memilih alternatif terbaik untuk mamaksimisasi utilitas, maka Veblen dalam
The Theory Of Leisure Class (1899), menggambarkan bahwa masyarakat Amerika yang materialistis,
cenderung melakukan perilaku konsumsi yang tidak wajar (conspicius consumption). Menurut
Veblen bahwa keseimbangan ekonomi adalah suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Veblen dalam bukunya Absentee Ownership and Business Enterprise (1923), yang membahas
perilaku pengusaha dalam mencari laba. Dijelaskan oleh Veblen bahwa dulu laba diperoleh dengan
kerja keras, akan tetapi saat ini banyak diperoleh lewat trik-trik licik. Dulu investasi masuk ke
“production for use”, ke sektor riil sekarang investasi masuk ke pasar modal dengan pola“production
for profit”. Production for profit inilah yang disebut oleh Veblen sebagai Absentee Ownership,
dengan perilaku yang licik dalam upaya memperoleh laba yang sebesar-besarnya dengan menjadi
predator yang mematikan lawan. Sifat licik tersebut ditunjukan dengan “engan mengikuti aturan
permainan” melainkan lebih pada usaha untuk “mempermainkan peraturan”. Beberapa contoh
kasus yang diberikan oleh Veblen adalah, pengusaha jalur kereta api di Amerika Serikat tahun 30-an,
George Soros dengan Quantum Fund-nya yang melululantahkan pasar modal negara-negara Asia
Timur. Yang menarik dari Thostein Veblen (1857-1929), adalah bahwa ajaran yang diusungnya
adalah ajaran Karl Marx, yang percaya pada dorongan kreatif dam insting “workmanship”, tetapi
menghindari analisis perjuangan klas Marx, sebab menurut Veblen kapitalis bukanlah musuh dan
buruh bukanlah pahlawan. Veblen mengklasifikasi peran pebisnis/manajer sebagai orang jahat, dan
para insinyur adalah orang baik. Sebagai pengkritik dari para ekonom Klasik, namun demikian Veblen
mempunyai pendapat yang sama dengan pendapat Adam Smith, bahwa orang-orang pemerintah
lebih banyak bertindak sebagai pengganggu ketimbang penyelesai masalah.

Weber. Schumter, dan Myrdal (Peran Wirausahawan)

Analisis kelembagaan tidak hanya tidak hanya berakar dari disiplin ilmu ekonomi dan politik, tetapi
juga dari Ilmu sosial, pakar-pakar kelembagaan yang memiliki disiplin ilmu sosial adalah Max Weber,
Joseph Schumpeter, dan Gunnar Myrdal. Kajian para pakar ini adalah membahas peran
wirausahawan dalam proses industrialisasi dan modernisasi. Menurut mereka bahwa tindakan
manusia (termasuk tindakan ekonomi) bukan semata-mata hasil proses kalkulasi dari individu-
individu otonom dan terjadi ruang hampa, melainkan berlansung dalam jaringan relasi sosial dan
institusional. Peran wirausahawan dalam menggelindingkan modernisasi, dari berbagai aktivitas
ekonomi yang berubah, dihubungkan dengan lembagalembaga ekonomi, sistem ekonomi, nilai-nilai
dan norma-norma berbagai peristiwa ekonomi yang tidak terlepas dari sistem politik dan struktur
sosial/kultur budaya masyarakat. Kajian ekonomi politik kelembagaan, variabel/parameter ekonomi
hanya merupakan hasil dari tindakan-tindakan sejumlah aktor yang berada dibelakang suatu
peristiwa ekonomi. Ilustrasi yang dicontohkan oleh Max Weber adalah proses industrialisai yang
terjadi di Eropa Barat lebih merupakan kulminasi munculnya golongan kapitalis dengan Protestan
ethics-nya, sehingga menurut Weber bukan variabel penanam modalnya yang penting melainkan
aktor yang menggerakan kegiatan investasi tersebut yang didukung oleh situasi umum sosial politik
yang memungkinkan munculnya peluang bagi aktor tersebut.
Commons, Coase dan North (Peran Hukum)

Sistem ekonomi politik tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai dan norma-norma serta wirausaha,
tetapi juga oleh hukum yang membingkai sistem ekonomi politik itu sendiri. Peran hukum dalam
pembangunan dibahas oleh para pakar seperti John R. Commons, Ronald Coase dan Douglas North.
Menurut pakar kelembagaan, ekonomi pasar tidak tercipta dengan sendirinya, tetapi harus ada
institusi yang mengatur pola interaksi beberapa aktor dalam suatu arena transaksi yang disepakati
bersama. Mengatur/menentukan dan atau mewarnai suatu transaksi, sekaligus mengatur kelompok
atau agen ekonomi untuk mewujudkan kontrol kolektif dari suatu transaksi diperlukan aturan main.
Adalah John R. Commons yang memperkenalkan istilah Working Rules yang mengaitkan kelembagan
dengan aspek legalistik, sedangkan Ronald Coase mengembangkan metodologi biaya transaksi dan
hak kepemilikan dalam struktur kelembagaan dan proses kerja sebuah perusahaan. Kelembagaan
menurut Douglas North adalah aturan-aturan dan norma-norma yang tercipta dalam masyarakat
yang menentukan boleh dan tidak boleh dilakukan serta tugas dan kewajiban yang harus dilakukan
atau tidak dilakukan. Penekanan dari North adalah memberlakukan institusi sebagai peluang
sekaligus sebagai kendala eksternal bagi agen-agen ekonomi. Artinya adalah institusi membatasi
(enforcement/aturan dengan sifat memaksa) agen-agen ekonomi dalam memaksimumkan usahanya
di samping faktor pembatas lain yaitu sumber daya, teknologi dan preferensipreferensi. Pertanyaan
selanjutnya adalah bagaimana kelembagaan mengurangi unsur ketidakpastian dalam dalam ekonomi
dan bisnis?. North menjelaskan bahwa institusi yang baik dapat menyelesaikan masalah koordinasi
dan produksi yang terkait dengan motivasi para aktor, lingkungan, dan kemampuan pemain dalam
menjinakkan lingkungan. Institusi tersebut juga harus dibangun, direkayasa, direkonstruksi,
dikembangkan, dijaga kebekerjaannya, serta ditegakkan aturan mainnya oleh berbagai pihak terkait.

C. EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN BARU

Dimulai dari ide Coase (1934) tentang kenapa Perusahaan diperlukan. Alasan yang Dikemukakan
adalah karena kordinasi sumber Daya yang mampu dikelola oleh perusahaan, Maka dalam kegiatan
menghasilkan barang dan Jasa perusahaan berada pada ongkos yang Terendah. Hal ini disebut juga
dengan scale of Production. Keadaan ini dicapai pada saat Produksi maksimum biaya rata rata
perunit Berada pada titik terendah. Pandangan Ekonomi kelembagaa baru meyakini bahwa Adanya
kelembagaan perusahaan agar ongkos Transaksi menjadi rendah terutama untuk Mencapai laba.
Kesejahteraan masyarakat Dicapai melalui interaksi antara demand dan Supply dan dukungan
kelembagaan. Selanjutnya Perbandingan paradigma antara kelembagaan Lama dan baru dapat
dilihat dari hubungan Antara atasan dan bawahan di perusahaan. Dalam ekonomi kelembagaan
baru, Pertanyaannya adalah untuk menguji hubungan Antara atasan dan bawahan manakala
ekonomi Kelembagaan lama mempertanyakan kenapa Seseorang menjadi tuan dan yang lain
bawahan Pada tempat pertama. Dalam perkembangan teori ekonomi Kelembagaan baru, tiga tokoh
penting yang Berperan adalah: Oliver Williamson; douglas North: Alchian dan Demsetz. Williamson
Menekankan pentingnya hirarki dan transaction Cost dalam menganalisis bekerjanya suatu
Perusahaan. Kegagalan perusahaan dalam Melakukan transaksi disebabkan oleh: adanya Ketidak
lengkapan pasar; hubungan spesifik. Bagi North, perubahan kelembagaan adalah Penting yang
bertujuan untuk melakukan Penyesuaian jika menghadapi perubahan situasi. Perubahan ini akan
memperkuat kinerja Ekonomi. Kemudian, bagi Alchian-Demsetz Mengemukakan konsep Principal-
Agent Theory Di dalam perusahaan. Konsep ini muncul karena Adanya dominasi produk yang
dihasilkan oleh Tim. Diperlukan kegiatan monitoring bagibPelaksanaan kegiatan. Persoalannya
adalah Pihak mana yang memonitor? Semuanya Tergantung siapa yang memiliki property right Dari
perusahaan yang bersangkutan. Berikut Beberapa konsep ekonomi kelembagaan baru:

a. Bounded Rationality. Konsep ini

Dikemukakan pertama oleh Herbert Simon (1916-2001), yang menyatakan adanya Keterbatasan
rasionalitas seorang pengambil Keputusan. Rasionalitas adalah satu Pendekatan logis melalui
langkah demi Langkah dan analisis yang mendalam untuk Mencari alternatif dan konsekuensinya.
Berdasarkan hal tersebut, setiap orang yang Rasional diasumsikan harus pintar, canggih Dan cepat
melakukan hitungan. Namun Faktanya adalah bahwa setiap orang Memiliki keterbatasan dalam
menangani Berbagai persoalan yang kompleks. Oleh Karena itu, keputusan ekonomi pada Umumnya
tidak dibuat atas dasar rasionalitas Semata tetapi banyak dipengaruhi oleh Adanya pengaruh
kelembagaan. Konsep Dasar dalam bounded rationality adalah Satisfying atau kepuasan. Dalam
Pengambilan keputusan, informasi yang Sifatnya terbatas dicari dan berdasarkan Informasi tersebut
kemudian alternatif solusi Dibuat dan keputusan didasarkan pada apa Yang diinginkan oleh lembaga.

b. Asymmetric Information. Adalah keadaan

Dimana setiap orang tidak mempunyai Informasi yang sama dan cukup tentang Suatu peristiwa.
Dalam kegiatan ekonomi Khususnya keberadaan informasi sangat Berperan dalam upaya
mendapatkan Keuntungan. Informasi selalu tidak simetris Antara berbagai pihak yang berinteraksi
Sehingga menimbulkan biaya dalam Mendapat informasi yang diperlukan.
D. EKONOMI POLITIK KELEMBAGAAN & KEBIJAKAN PUBLIK

A.R Karseno (2004) mengatakan bahwa Dalam masa krisis, pasar tidak mampu bekerja Dengan baik
dalam kehidupan ekonomi riil, dan Sesungguhnya terdapat dimensi lain yang Menolong
perekonomian kita, yaitu pranata Yang hidup di masyarakat, nilai-nilai yang Mengatur kehidupan di
masyarakat Indonesia. Hubungan ekonomi masyarakat di Indonesia Harus dilihat dari aspek
hubungan antara Individu dan masyarakat, hubungan antar Negara dan masyarakat, serta realitas
pasar Dalam hubungannya dengan peran Negara Dalam membuat kebijakan baik fiskal maupun
Moneter atau peraturan lain yang mengatur tata Kelola kehidupan perekonomian. Dalam Berbagai
pengalaman yang dilalui oleh banyak Negara terbukti bahwa kelembagaan adalah penentu utama
dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat dan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi
jangka panjang. Perkembangan ekonomi India, China dan beberapa Negara lain belakangan ini tidak
terlepas dari peran kelembagaan ekonomi di Negara tersebut dalam mengeluarkan
berbagaikebijakan yang bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ilmu Ekonomi dijalankan dengan Paradigma berfikir untuk mencapai optimalitas Kegiatan. Individu
sebagai human/homo Economicus diasumsikan sebagai pihak yang Ingin mencapai optimalitas baik
individu Sebagai seorang konsumen maupun individu Sebagai seorang produsen. Teori Ekonomi
Dikembangkan berdasarkan pemahaman bahwa Pasar adalah satu lembaga yang Menghubungkan
kedua individu tersebut. Apabila masing-masing individu melakukan Kegiatannya secara bebas yang
difasilitasi oleh Pasar melalui invisible hands maka optimalitas Akan terpenuhi. Keseimbangan
(equilibrium) Adalah satu capaian teoritis yang selalu Digunakan untuk menunjukkan kesesuaian
Antara keinginan konsumen dan produsen pada Tingkat harga tertentu dipasar walau dalam
Realitasnya keseimbangan ini sulit untuk Dibuktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Publik Volume 1, No.1, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai