Tingkat pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pedidikan yang dimiliki oleh
seseorang melalui pendidikan formal yang dipakai oleh pemerintah serta disahkan oleh
departemen pendidikan.
Hasil analisis yang didapat dari tingkat pendidikan di Jorong Limpato adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi Sekolah
Laki laki yang belum sekolah sebanyak 77 dengan presentasi 54,91%, dan yang masih
sekolah sebanyak 143 dengan presentase 48,31% serta yang tidak sekolah lagi
sebanyak 431 dengan presentase 51,87%
Perempuan yang belum sekolah sebanyak 64 dengan presentasi 45,39%, dan yang
masih sekolah sebanyak 143 dengan presentase 51,69%, serta yang tidak sekolah lagi
sebanyak 400 dengan presentase 48,31%.
Maka jumlah laki-laki dan perempuan yang belum sekolah sebanyak 141 dengan
presentase 1000,00%, dan masih sekolah sebanyak 296 dengan presentase 100,00%,
dan tidak bersekolah lagi sebanyak 831 dengan presentase 100,00%
Angka laki laki yang belum sekolah lebih banyak dari pada perempuan,begitu juga
dengan angka tidak sekolah lagi namun berbanding terbalik dengan angka masih
sekolah dimana yang banyak masih sekolah adalah perempuan,untuk meningkatkan
minat partisipasi sekolah pemerintah melakukan program-program yaitu wajib
sekolah selam 9 tahun,adanya beasiswa terhadap masyarakat yang kurang
mampu,meningkatkan sosialisi tehadap masyarakat arti pentingnya pendidikan.
Dimana laki laki sebanyak 115 orang yang tidak punya ijazah tamatan SD 173 begitu
pun dengan perempuan yang tidak memiliki ijazah sebanyak 110 yang memiliki
ijazah 145, jadi dari total yang memiliki ijazah SD Laki-laki dan perempuan 318,dan
yang tidak sekolah sebanyak262
Laki-laki tidak punya ijaza sebanyak 152 dengan presentase 58,02%, yang
mempunyai ijaza SD sebanyak 173 dengan presentase 54,40%, yang mempunyai ijaza
SMP sebanyak 96 dengan presentasi 53,04%, yang mempunyai ijaza SMA sebanyak
126 dengan presentase 48,46%, yang mempunyai ijaza PT sebanyak 20 dengan
presentase 28,17%.
Perempuan yang tidak punya ijaza sebanyak 110 dengan presentase 41,98%, yang
mempunyai ijaza SD sebanyak 145 dengan presentase 45,60%, yang mempunyai ijaza
SMP sebanyak 85 dengan presentasi 46,96%, yang mempunyai ijaza SMA sebanyak
134 dengan presentase 51,54%, yang mempunyai ijaza PT sebanyak 51 dengan
presentase 71,83%.
Total laki-laki dan perempuan berdasarkan ijaza tertinggi sebagai berikut. Tidak
punya ijaza sebanyak 262 dengan presentase 100,00%, yang mempunyai ijaza SD
sebanyak 318 dengan presentase 100,00%, yang mempunyai ijaza SMP sebanyak 181
dengan 100,00%, yang mempunyai ijaza SMA sebanyak 260 dengan presentase
100,00%, yang mempunyai ijaza PT sebanyak 71 dengan presentase 100,00%.
Sama hal dengan di atas,laki laki dan perempuan banyak yang memiliki ijazah
tertinggi adalah SD,dikarenakan memang banyak tamatan SD karena menset dan pola
pikir masyarakat yang masih belum sadar terhadap arti penting pendidikan karena
masih mematok pendapatan kehidupan tergantung pada pekerjaan sebagai petani dan
beranggapan bahwa pendidikan hanya untuk buang-buang waktu dan biaya
Laki laki yang umur 7-12 sebanyak 70 dengan presentase 55,56%. Tidak sekolah
sebanyak 6 dengan presentase 75,00%. Laki-laki SD sebanyak 81 dengan presentasi
52,94%.
Perempuan yang umur 7-12 sebanyak 56 dengan presentase 44,44%. Tidak sekolah
sebanyak 2 dengan presentase 25,00%. Perempuan SD sebanyak 72 dengan presentasi
47,06%.
Penduduk laki laki usia 7-12 tahun yang tamat SD lebih banyak begitu juga dengan
perempuan.
Laki=laki umur 13-15 tahun berjumlah 30 dengan presentase 71,43%. Yang tidak
bersekolah berjumlah 6 dengan presentase 54,55%. SMP sebanyak 32 dengan
presentase 71,11%.
Perermpuan umur 13-15 tahun berjumlah 12 dengan parsentase 28,57%. Yang tidak
bersekolah sebanyak 5 dengan presentase 45,45%. SMP sebanyak 13 dengan
presentase 28,89.
Penduduk laki laki usia 13-15 tahun yang tamat smp ada 32 orang lebih banyak
begitupun dengan perempuan yang hanya 13 orang.
Penduduk laki laki usia 19 tahun 21 orang sedangkan yang tamat SMA hanya 15
orang kasus ini cukup banyak juga yang tamat SMA begitupun dengan wanita,juga
banyak yang tamat SMA dan adanya pola pikir masyarakat hanya cukup dengan tamat
SMA dan melanjutkan kejenjang pernikahan.