Anda di halaman 1dari 3

CHEF (KOKI)

Seorang chef adalah nyawa dari sebuah restoran. Ia adalah pemeran utama di balik


dapur panas, tempat terciptanya berbagai hidangan lezat pesanan para tamu. Untuk menjadi
seorang chef, tak cuma dibutuhkan kemampuan memasak yang piawai, namun juga
bagaimana ia mampu mengatur timing sehingga makanan yang ia masak dapat tersaji tepat
waktu

Suasana di dapur yang begitu penuh tekanan membuat sosok chef tampak garang dan
begitu disegani. Belum lagi dengan banyaknya acara reality show masak memasak yang
menampilkan para chef dengan kepribadian yang tegas, disiplin, dan agak menyeramkan. Ingat
betapa galaknya Gordon Ramsay di Hell’s Kitchen?

Hal-hal yang menarik tentang koki, sebagai berikut;

Ternyata, tak semua yang kita lihat di layar televisi menggambarkan bagaimana pekerjaan
seorang chef yang sebenarnya, lho! Banyak hal di balik layar dari profesi tukang masak atau chef
yang tak semua orang tahu.

1. Memiliki jam kerja yang panjang

Setiap harinya, seorang chef menghabiskan waktunya di restoran rata-rata


hingga 16 jam lamanya. Meskipun memiliki jabatan tinggi, ia tak bisa begitu saja
meninggalkan restorannya tanpa pengawasan. Chris Shepherd, seorang executive
chef sekaligus pemilik restoran One/Fifth dan Underbelly Hospitality di Houston,
Amerika Serikat, misalnya, harus sudah berada di restoran sedari pukul 8.30 pagi,
dan bekerja hingga restoran tutup.

Bila dihitung-hitung, kurang lebih ia bekerja selama 16 jam lamanya. “Kurasa tak
semua orang tahu seberapa lama pekerjaan ini dilakukan setiap harinya. Jam kerjanya
sangat panjang. Layaknya cinta, pekerjaan ini membutuhkan waktu dan uang, segalanya,”
terang Shepherd

2. Butuh banyak skill untuk jadi chef


Selain memiliki kemampuan memasak yang baik, menjadi seorang chef juga butuh
beberapa skill penunjang dan tanggung jawab lainnya, mulai dari kemampuan menerima
tamu, manajemen waktu, hingga kemampuan berkomunikasi. Apalagi, bila sudah
merangkap menjadi pemilik restoran, ia juga harus memiliki banyak tanggung jawab; dari
tukang pipa amatir, hingga pengelap gelas.
Bukan itu saja, seorang chef yang sukses juga harus mampu memimpin timnya
dengan baik, mengingat ada banyak orang dalam satu tim yang bekerja keras demi tersajinya
sebuah hidangan.
3 Mereka harus menguasai timing
Sebuah restoran dapat berdetak dengan harmonis bila seluruh hidangan mampu
tersaji dalam timing yang tepat. Mereka harus tahu seberapa lama persiapan yang
diperlukan untuk memasak makanan, dan kapan waktu yang tepat untuk menyajikan
hidangan.
Semuanya harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh komunikasi, sehingga tak
ada sedetik pun waktu yang luput. Apalagi, berbagai rentetan hidangan tersebut dimasak
dalam bagian dapur yang berbeda, seperti area untuk memanggang dan area untuk
membuat salad yang lama waktu penyajiannya juga berbeda.
Biasanya, dalam ‘pertunjukan’ tersebut, akan ada ekspediter yang berperan sebagai
konduktor atau dirigen, memimpin sebuah ‘orkestra’ dengan chefdan pelayan sebagai
pemainnya.X
4. Tak masalah jika ingin mengembalikan hidangan kepada chef
Hidangan yang kamu santap terasa ada yang kurang? Kamu bisa mengembalikannya
ke chef dan memberi tahunya apa yang salah dari hidanganmu. Tak perlu khawatir akan
menyinggung perasaannya, pasalnya, seorang chef memiliki sifat perfeksionis. Itulah
sebabnya hidangan yang ia sajikan pun harus sempurna dan membuat pengunjung merasa
puas.

Chef yang bertugas akan mencicipi terlebih dahulu hidangan yang


dikembalikan untuk mengetahui kira-kira apa yang salah darinya. Setelahnya, ia
akan memutuskan apakah hidangan tersebut bisa diperbaiki dengan dimasak
kembali, ataukah si pengunjung ingin menggantinya dengan menu lainnya.

Bahkan, bila kita merasa kecewa dan mengembalikan hidangan ke chef,


mereka bisa mempertimbangkannya kembali apakah menu tersebut layak untuk
disajikan di hari berikutnya. Justru, dengan begitu, mereka bisa mendapatkan saran
yang benar-benar murni dari para pengunjung, dan memperbaiki menu mereka.

5. Mereka juga senang menjajal restoran lain

Saat makan di luar--tentunya bukan di restoran tempatnya bekerja atau miliknya


sendiri, sebagian besar chef tidak akan memesan menu five course dengan hidangan yang
biasa mereka masak. Ya, tentunya mereka akan lebih tertarik untuk mencoba hidangan baru,
selain untuk memperkaya pengetahuan kuliner mereka, pastinya mereka juga sudah bosan
untuk menyantap hidangan yang serupa, bukan?X

Bukan itu saja, walau sehari-hari bekerja di restoran, namun menikmati jamuan
makan di restoran tetap membuat terkesan, entah karena adanya kejutan di hidangan
mereka, penerimaan dari pihak restoran, dan menghabiskan waktu dengan orang terkasih,
terutama karena mereka datang sebagai seorang tamu, bukan lagi menjadi tuan rumah
seperti biasanya.

Makanan adalah seni terbaik yang bisa diciptakan oleh seorang chef. melalui makanan
seorang chef akan bisa dilihat karakteristiknya Begitu juga dengan sejauh mana
pemahamannya mengenai bahan dasar masakan tersebut

Menjadi seorang chef merupakan suatu profesi yang eksklusif dan membutuhkan
pengetahuan luas mengenai makanan. kembangkan terus bakatmu untuk menjadi seorang
chef terkenal

Anda mungkin juga menyukai