Anda di halaman 1dari 4

KETERKAITAN AL QURAN DENGAN UU

ADELIA NURLAILITA RAHMADANY


20300015

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI S1
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
KETERKAITAN AL QUR’AN DENGAN UU
Al Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang menjadi landasan dan sumber hukum
utama bagi masyarakat yang menganut ajaran dan agama Islam.Al Qur’an menjadi hukum
tertinggi sekaligus menjadi rujukan utama dalam menentukan keputusan yang memiliki
keterkaitan dengan syariat.

Allah menurunkan Al-Quran kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW
sebagai kitab suci terakhir untuk dijadikan pedoman hidup. Al-Quran yang tidak ada keraguan
sedikit pun di dalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat menyinari seluruh isi alam
ini.

Sebagai kitab suci sepanjang zaman, Al-Quran memuat informasi dasar berbagai masalah
termasuk informasi mengenai hukum, etika, science, antariksa, kedokteran dan sebagainya. Hal
ini merupakan salah satu bukti bahwa kandungan Al-Quran bersifat luas dan luwes.

Mayoritas kandungan Al-Quran merupakan dasar-dasar hukum dan pengetahuan,


manusialah yang berperan sekaligus bertugas menganalisa, merinci, dan membuat garis besar
kebenaran Al-Quran agar dapat dijadikan sumber penyelesaian masalah kehidupan manusia.

Quran merupakan isim Mashdar (kata benda) dari kata kerja qoro-’a (‫ )أرق‬yang
bermakna talaa (‫ )الت‬yang berarti membaca, atau bermakna jama’a yang berati mengumpulkan
atau mengoleksi.

Makna kata quran sinonim dengan qira’ah yang keduanya berasal dari kata qara’a.
Dari segi makna, lafal quran bermakna bacaan.

ُ‫ِإ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُرْ آنَهُ – فَِإ َذا قَ َرْأنَاهُ فَاتَّبِ ْع قُرْ آنَه‬

“Sesungguhnya atas tanggungan kami lah mengumpulkan nya (al-Qur’an) di dadamu dan
membuatmu pandai membaca. Maka bila kami telah selesai membacakan nya ikutilah bacaan
tersebut” (Al-Qiyamah: 17-18)

Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas,
membaca Al-Quran adalah ibadah.
Kata “kalam” sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah itu
disandarkan kepada Allah akhirnya menjadi kalamullah. Perkataan yang berasal dari selain
Allah seperti perkataan manusia, jin maupun malaikat tidak dinamakan Al-Quran.

Allah telah menjamin untuk menjaga Al-Quran dari upaya merubah, menambah,
mengurangi atau pun menggantinya.

َ‫ِإنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬

“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benr-benar


memeliharanya.” (Al-Hijr:9)

Tak jauh berbeda dengan Al Qur’an,Undang undang juga merupakan landasanhukum


yang berlaku di dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang atau
legislasi adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau unsur ketahanan yang
lainnya. Sebelum disahkan, undang-undang disebut sebagai rancangan Undang-Undang.

Undang Undang juga merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga negara,lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara
Indonesia dimana pun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yangberada di
wilayah Negara Republik Indonesia.

Secara umum tujuan pembentukan perundang-undangan adalah mengatur dan menata


kehidupan dalam suatu negara supaya masyarakat yang diatur oleh hukum itu memperoleh
kepastian, kemanfaatan dan keadilan didalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Undang undang yang berlaku saat ini juga merupakan bagian dari dasar Negara yang
tidak boleh luput dalam penerapannya.Asas keadilan perlu dijunjung tinggi dalam
mengimplementasi nilai nilai dasar Negara.Karena undang undang merupakan landasan dan
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setiap hal yang tertuang dan tertulis di dalam undang undang sudah mencakup
keseluruhan aspek kehidupan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.Oleh karena
itu,setiap masyarakat Indonesia diwajibkan untuk taat dan patuh terhadap regulasi yang telah
berlaku.
Undang-undang di Al-Qur'an selaras dengan peraturan yang harus ditegakkan di bumi. Di
sinilah peranan penting Al-Qur'an bagi negara,yaitu Al-Qur'an menjadi satu-satunya undang-
undang yang dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan taat hukum dan berupa undang-
undang ilahi.

Seluruh masalah, penyimpangan dan pelanggaran terhadap undang-undang kembali pada


tidak adanya iman yang hakiki kepada Allah Swt. Padahal, seorang mukmin meyakini bahwa
Allah mengetahui segala yang tampak dan tersembunyi. Begitu juga keyakinan ini membuat
seorang yang melanggar hukum mendapat dua balasan; dunia dan akhirat. Balasan akhirat lebih
penting dan lebih sulit. Jadi, bila seorang yang melanggar hukum dapat meloloskan diri dari
hukuman di dunia, maka ia tidak akan pernah bisa selamat dari hukuman akhirat. Melaksanakan
ajaran-ajaran agama akan diberikan balasan yang lebih baik di akhirat. Keyakinan seperti ini
memiliki dampak luar biasa dalam perilaku individu dan sosial seseorang dan yang lebih
penting mereka akan terjaga dari ketergelinciran dan pelanggaran terhadap hukum.

Hubungan paling medasar yang terdapat dalam Al Quran dan Undang undang adalah
kedua aspek tersebut sama sama bertujuan sebagai pengatur pola kehidupan manusia untuk
keberlangsungan hidup yang baik.

Anda mungkin juga menyukai