Disusun Oleh :
1. Riska Kholiliya Nisa’ (2010310073)
2. Azwaliza Ahmad (2010310084)
3. Wahyu Dwiyanto (2010310186)
4. Nurul Khoirun Nisa’ (2010310094
1
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan banyak bersyukur atas kehadirat Allah SWT. Dengan
izinnya kami bisa menyelesaikan makalah sosiologi pendekatan studi Islam dengan
waktu yang tepat. Tidak lupa kami panjatkan sholawat kepada nabi besar Muhammad
SAW. Semoga di yaumul qiamah besok kita mendapat syafa'at nya. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas metodologi studi Islam yang yang diampu oleh
BapakDr. Taufikin,M.S.I Kami mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua
orang yang sudah berpartisipasi dalam penyusunan makalah pendekatan sosiologi
dalam studi Islam dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua kami
yang support-nya tak henti-hentinya untuk kami.
Kami mengetahui bahwasanya makalah yang kami buat untuk memenuhi
tugas metodologi studi Islam ini sangat jauh dari kata sempurna, Kami tetap
menerima kritik dan saran demi kelancaran makalah yang akan kami buat selanjutnya.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
mengenai topik yang kami bahas.
Kudus,24,April 2022
Penulis
DAFTAR ISI
2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian pendekatan sosiologi.....................................................................................6
B. Kontribusi pendekatan sosiologi dalam studi islam........................................................9
C. Ciri Ciri Pendekatan Sosiologi Dalam Studi Islam.......................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sosiologi merupakan ilmu yang membahas apa saja yang ada di masyarakat. Dilihat
dari sebuah kesatuan yang didasarkan pada ikatan yang sudah teratur masyarakat bisa
dikatakan stabil dalam tinjauan sosiologi. Sosiologi telah menyelidiki bahwa masyarakat
akan dengan sendirinya bergabung dengan kesatuan yang dalam bingkai strukturnya atau
proses sosial. Hal yang seperti ini dapat dipahami, bantuan yang diberikan dari ilmu sosiologi
ini sangat membantu tidak sedikit dari bidang atau topik kajian agama yang yang merasakan
dampak adanya bantuan dari ilmu sosiologi ini. Dengan pendekatan sosiologi agama yang
mulanya sulit dipahami menjadi lebih mudah dipahami karena agama tersebut diturunkan
untuk kepentingan sosial. Misalnya terdapat dalam Alquran Kita pernah menjumpai ayat-ayat
yang berhubungan antara manusia dengan manusia lain, apa-apa saja yang menyebabkan
kesengsaraan. Semua hal tersebut dapat dijelaskan jika peneliti paham betul dan tahu
bagaimana sejarah sosial ajaran agama tersebut diturunkan.Agama sebenarnya dapat
dipahami melalui pendekatan sosiologi, karena agama itu diturunkan untuk tujuan sosial.
Sosiologi adalah ilmu yang membahas hal-hal yang sudah tertata dan berulang dalam
masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi, karena banyak bidang studi agama hanya dapat
dipahami secara proporsional dan sempurna bila menggunakan jasa bantuan sosiologi.
Melalui metode sosiologis, kepercayaan dapat dengan mudah dipahami karena kepercayaan
itu sendiri diturunkan untuk tujuan sosial. Dalam Al-Qur'an, misalnya, kita menemukan ayat-
ayat tentang penggunaan hubungan lain, dan apa yang menyebabkan penderitaan. Semua ini
hanya dapat dijelaskan secara gamblang dengan memahami sejarah sosial ajaran agama pada
masa itu.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sosiologi mengacu pada ilmu yang berisi aspek-aspek yang berkaitan dengan
manusia dan lingkungan manusia di mana mereka tinggal. Sosiologi berasal dari
bahasa latin socius yang berarti pasangan, teman, dan logos yang berarti pengetahuan.
Meskipun wacana sosiologis memiliki banyak definisi, secara umum sosiologi disebut
sebagai ilmu wacana sosial. Sosiologi mengkaji masyarakat, termasuk fenomena
sosial yang ada hubungannya dengan individu dan masyarakat. Sosiologi mempunyai
beberapa paradigma untuk mempelajari suatu masalah, oleh karena itu sosiologi
adalah ilmu sosial dengan paradigma ganda. Macam macam paradigma sosiologi
yaitu Paradigma sosiologi lahir dari teori sosiologi dari masa klasik hingga masa
modern. paradigma sosiologis bersifat revolusioner, bukan kumulatif, kata Thomas
Khun. paradigma sosiologis berkembang secara sinkron dengan informasi sosial.
Paradigma ini mengkaji kajian Islam dalam arti bahwa peneliti bebas berpikir dengan
memilih kerangka yang terdapat dalam sosiologi untuk mengkaji umat Islam.
Sosiologi bukan hanya ilmu murni tetapi berbagai ilmu tanpa bentuk guna
meningkatkan kualitas ilmu tersebut, sosiologi dapat menjadi ilmu terapan yang
menyediakan metode penggunaan pengetahuan ilmiah agar bisa memecahkan masalah
sederhana atau masalah sosial yang perlu ditangani. Dalam sosiologi ada dua
pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif, Ini sama seperti yang terdapat pada ilmu-
ilmu lain. Metode kualitatif meliputi dua metode, metode historis, yang memakai data
analisis peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip-prinsip umum, metode
komparatif, yang menekankan pada perbandingan berbagai masyarakat dan bidangnya
untuk memperoleh persamaan dan perbedaan serta alasan-alasannya. kemudian
digabungkan menjadi metode perbandingan historis.
Pandangan dasar sosiologi (disiplin) inilah yang sering dijadikan dasar untuk
mengkaji realitas keagamaan dalam masyarakat. Ketiga pendekatan tersebut memiliki
karakteristik. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan pandangan
asinkron dalam visi realitas keagamaan menimbulkan hasil yang bertentangan antara
ketiga faktor di atas. Kemudian menjadikan pokok bahasan dalam pembahasan
penggunaan metode sosiologis ini untuk meminimalisir konflik. Perspektif tersebut
meliputi: perspektif fungsionalis, perspektif konflik, dan perspektif interaksionis
simbolik. Sementara itu, ada 3 teori yang dapat dipakai dalam penelitian adalah Teori
fungsional, teori interaksi dan teori konflik.
A. Teori Fungsional
Teori Fungsional merupakan teori yang menganggap masyarakat sebagai organisme
ekologi yang sedang berkembang. Semakin tinggi perkembangannya maka semakin
6
kompleks pula persoalan yang dihadapi, sehingga menimbulkan beberapa kelompok
atau departemen dengan fungsi yang sesuai. Yang pada akhirnya bagian lainnya
memiliki fungsinya masing-masing. Karena perbedaan bagian tersebut, perubahan
fungsi beberapa bagian juga dapat mempengaruhi fungsi kelompok lainnya. Namun,
setiap kelompok dapat dipelajari secara mandiri. Oleh karena itu dengan
menggunakan pendekatan sosiologis melalui teori fungsional dapat meneliti fenomena
yang terjadi dalam masyarakat atau mempertimbangkan realitas sosial dari perspektif
fungsionalnya. Langkah-langkah yang diperlukan Secara khusus dengan
mengidentifikasi perilaku sosial yang bermasalah, menentukan konteks di mana
perilaku itu terjadi sebagai objek penelitian, dan menentukan konsekuensi dari
perilaku sosial.
B. Teori interaksional
mengemukakan bahwa antara masyarakat dengan individu maupun dengan individu
lain pasti memiliki hubungan. Teori interaksional diartikan sebagai deskripsi yang
interpretatif pada pembekuan sebab yang senyatanya ada dan menawarkan analisis
yang sangat menarik. Teori interaksional mempunyai prinsip yaitu Bagaimana cara
seorang individu menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitarnyarnya.
C. Teori Konflik
Teori konflik merupakan teori dengan anggapan jika seseorang mempunyai sebuah
kekuasaan dan kepentingan yang bermakna inti dari semua hubungan antarmanusia.
Pada teori ini mengemukakan bahwa melegitimasi kekuasaan dapat menggunakan
nilai dan ide. Pendekatan sosiologi dapat dikaji dengan perubahan sosial. Dengan
menggunakan teori konflik Islam akan lebih dapat maju dan berkembang, sehingga
masyarakat muslim pun juga ikut berkembang dan mempunyai pemikiran yang lebih
maju
7
masyarakat yang baik berasal dari diri sendiri. Demikian pula masyarakat yang baik berasal
dari keseharian individu dalam kajian islam pendekatan sosiologis sangat bermanfaat untuk
pengembangan ajaran akidah Islam yang dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan yang
ada di masyarakat. Ditemukan dalam Al-Qur'an banyak ayat-ayat terkait yang menggunakan
*sosial dan muamalah. sekaligus konsep warga negara dalam Islam juga menerapkan
beberapa prinsip yaitu: keseimbangan dgn kewajiban, keseimbangan sosial dgn individu,,
keseimbangan hak dgn kwajiban masyarakat Islam merupakan keyakinan terhadap rahmat-
Nya, yang sifatnya memperhatikan kehidupan atau kondisi bermasyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari bukti sejarah, bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW. membangun
masyarakat Arab. kemudian dikembangkan hingga Islamtersebar ke seluruh penjuru
dunia.masyarakat islam di bentuk melalui pendidikan, karena proses pendidikan merupakan
salah satu cara yang paling efektif untuk membentuk ummat.
Di Indonesia umat Islam pasti tidak asing dengan seorang yang bernama Clifford
Geetz yaitu seorang sarjana yang terkenal dengan teori dikotominya yaitu"santri Islam,
abangan Islam dan pria Islam" yaitu meneliti tentang sejarah sosial umat Islam. Teori ini ini
cukup tendensius, Teori ini juga menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia dipengaruhi
oleh faktor mistik Persia dan India. Dengan demikian pendekatan sosiologis memegang
peranan penting dalam kajian ilmiah yang dilakukan.
Sebuah ilmu yang menggambarkan sebuah keadaan yang ada di masyarakat lengkap
dengan gejala sosialnya dan struktur yang saling terkait disebut ilmu sosiologi. Dengan ilmu
sosiologi fenomena sosial dan faktor pendorong hubungan sosial dianalisis dengan lengkap
dengan hal yang mendasarinya. Dengan ilmu tersebut gejala-gejala sosial yang yang yang
terdapat pada masyarakat dapat terlihat pada fenomena sosial yang juga sering tampak pada
perkembangan masyarakat. Ruang lingkup sosiologi hukum menjelaskan tentang hal-hal
yang mempengaruhi pola budaya masyarakat juga dengan tingkah laku sosialnya pada
perubahan dan pemikiran hukum. Hukum Islam(fiqih, Syariah) UPH fungsinya bukan hanya
sebagai hukum Semata tetapi juga berfungsi sebagai nilai yang normatif. Dilihat secara
teoritis mencakup semua aspek kehidupan dan sebagai satu-satunya institusi sosial di dalam
agama Islam juga dapat memberikan sebuah legitimasi pada perubahan yang akan dilalui
dalam penyelarasan antara dinamika sosial dengan ajaran Islam. Perubahan sosial
berkembang yang tentunya dapat merubah ketetapan hukum menyangkut perihal ini ini
tingkat kehidupan ekonomi masyarakat juga akan semakin mengalami perkembangan ke arah
yang lebih baik pada masa itu. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Jalaludin Rahmat yang
berjudul Islam alternatif sebagaimana dikutip oleh Abu Dinata, dalam buku tersebut
menunjukkan agama sangat memperhatikan hal-hal dalam problematika sosial dengan alasan-
alasan di bawah ini yaitu:
1. Proporsi terbesar menyangkut urusan muamalah hal ini dijelaskan dalam Alquran dan
hadis
3. Terdapat ganjaran yang lebih besar pada ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan
ketimbang sebuah ibadah yang hanya bersifat perorangan
4. Terdapat ketentuan pada agama Islam, jika hal yang berurusan dengan ibadah Ah kurang
maksimal atau tidak sempurna apalagi sampai batal dikarenakan melanggar sebuah pantangan
tertentu jika hal ini terjadi maka yang harus dilakukan atau tebusannya yaitu melakukan
sesuatu itu yang yang berkaitan dengan masalah sosial.
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Adibah, Ida Zahara. “Pendekatan Sosiologis Dalam Studi Islam.” Jurnal Inspirasi 1, no. 2
10
(2017): 1–20.
Asnawan, Asnawan. “Sosiologi Dalam {Kajian} {Agama}: ({Kontribusi} {Kajian}
{Keagamaan} Dalam {Sosiologi} {Islam}).” FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman 7, no.
2 (2016): 225–38.
Daimah, Daimah, and Setyo Pambudi. “Pendekatan Sosiologi Dalam Kajian Pendidikan
Islam.” Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 2 (2018): 115–26.
https://doi.org/10.22236/jpi.v9i2.1814.
Dedi Mahyudi. “PENDEKATAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI DALAM STUDI
ISLAM” 39, no. 1 (1997): 90. https://doi.org/10.2307/3512490.
Huda, Miftahul. “Peran Pendidikan Islam Terhadap Perubahan Sosial.” Edukasia : Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam 10, no. 1 (2015): 165–88.
https://doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.790.
Ishak, A. “Ciri-Ciri Pendekatan Sosiologi Dan Sejarah Dalam Mengkaji Hukum Islam.” Al-
Mizan 9, no. 1 (2013): 62–76.
Khoiruddin, M.Arif. “Volume 25 Nomor 2 September 2014 393.” Pendekatan Sosialogi
Dalam Studi Islam 25, no. September (2014): 393–408.
Rifa’i, Moh. “Kajian Masyarakat Beragama Perspektif Pendekatan Sosiologis.” Al-Tanzim :
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (2018): 23–35. https://doi.org/10.33650/al-
tanzim.v2i1.246.
11