Anda di halaman 1dari 4

KAMI RAKYAT DARI RT : 007-008 / RW : 004 PANCORAN-FOLANGKAI DC,

DUSUN 2 DESA WOLWAL TENGAH, KEC. ABAD, KAB. ALOR. PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR-INDONESIA

Nomor : 001/481/Uang/II/2022 Pancoran, 01 Februari 2022.


Lampiran : 1 (satu) Exemplar
Kepada
Prihal : 1. Segera Bapak Absalom Djobo membayar
kembali keuangan kami yang telah diterima oleh Yth. Bapak Absalom Djobo
bapak sebanyak: Rp. 16.700.000,00 (Enam
Di
belas juta tujuh ratus ribu rupiah) yang telah
diterima secara beransur-ansur dari tahun 2014 Kalabahin
sampai dengan tahun 2016, sebagai uang
jaminan bapak untuk mengurus 2 (dua) orang
anak kami masuk test Pegawai Pol. PP di
kalabahi, ternyata tidak berhasil.
2. Cumah bapak Absalom Djobo hanya memutar
balikan kami sebagai salah satu ajang kehidupan,
untuk memperoleh keuangan kami

Dengan Hormat
Sesuai dengan prihal surat kami diatas dapat disampaikan pada bapak bahwa
pada tanggal, 06 Januari 2014 pukul 08.00 Pagi bapak dari kalabahi datang bertemu
kami di pancoran-Folangkai Dc, desa Wolwal Tengah, Kec. ABAD, untuk
menyampaikan berita lowongan kerja di kantor Polisi Pamong Praja. Kab. Alor
(POL.PP), dengan perkataan bapak kepada kami bahwa, di kantor POL.PP Kab. Alor
ada 2 (dua) orang tenaga kerja anggota POL.PP yang sudah tidak aktif lagi di kantor,
dan namanya sudah di coret di dalam daftar hadir, jadi kalau bapak juga mau berarti
bapak punya 2 (dua) anak itu masing-masing :
1. Akbar Abdullah, dan
2. Taufik Fs Abdulla
Untuk mengantikan berkas dari 2 (dua) orang itu. Kemudian himbauan dari
bapak Absalom Djobo bahwa nanti kedua anak ini saya Absalom Djobo yang membuat
lamaran tertulis, lalu di tanda tangani oleh 2 (dua) anak beserta dengan identitas
lainnya, kemudian diantar langsung oleh bapak Absalom Djobo ke Bupati Alor, untuk
diadakan desposisi, agar kami punya 2 (dua) anak ini sudah bisa mengisi berkas dari 2
(dua) orang tenaga kerja Pol. PP yang sudah di afkerkan itu, demikian kata-kata manis
dari Absalom Djobo di rumah kediaman kami di Pancoran.
Lebih lanjut bapak Absalom Djobo juga menyampaikan pada kami sebagai orang
tua dari 2 (dua) anak bahwa hari ini saya mau pulang ke kalabahi, tetapi saya harus
membawah uang Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah) sebagai uang panjar, untuk dua
orang anak tersebut di atas, untuk bisa berhasil mengikuti testing Pol.PP dibulan
Oktober 2014 yang akan datang.
Dengan demikian maka pada tanggal, 06 Januari 2014 itu kami, pergi
meminjamkan uang Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah) di bapak Bas Malaka di Welai
kemudian uang itu kami serahkan pada bapak Absalom Djobo di rumah kami di
Pancoran, kemudian menjelang 2 (dua) minggu kemudian bapak Absalom datang lagi
di rumah kami untuk memintah uang sebanyak Rp. 4.000.000,00 (Empat juta rupiah),
maka kami berikan lagi uang tersebut lagi diatas itu kepada bapak Absalom Djobo.
Selanjutnya penerimaan uang kami yang ketiga yaitu pada tanggal, 21 Oktober
2015, Absalom minta lagi uang Rp. 1.000.000,00 (Satu juta rupiah) dari kami, maka
kami berikan uang tersebut diatas itu dirumah kami di Pancoran-Wowal Tengah, Kec.
Alor Barat Daya. Kemudian penerimaan keuangan kami yang keempat, yaitu pada
tangal, 20 Januari 2016. Bapak Absalom datang lagi meminta uang sebanyak Rp.
5.000.000,00 (Lima juta rupiah), maka kami berikan lagi di rumah Absalom Djobo di
kalabahi.
Dan juga sebagai catatan bahwa keuangan kami yang bapak Absalom dapat
menerima berulang-ulang kali dari kami, bukan kami punya uang, tetapi kami juga
meminjamkan uang di bapak Bas Malaka di Welai dengan bunga 100% (seratus
persen), yaitu pinjaman Rp. 5.000.000,00 (Lima Juta rupiah), diganti Rp. 10.000.000,00
(Sepuluh juta rupiah), demikian untuk nasib baik kedua anak kami ternyata gagal.
Juga lewat perihal surat kami ini, dapat disampaikan pada bapak Absalom Djobo
bahwa keuangan kami yang diterima oleh bapak secara beransur-ansur dari tahun
2014 sampai dengan tahun 2016, berjumlah seluruhnya Rp. 16.700.000,00 (Enam
Belas Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah), itu bukan kami punya uang, akan tetapi kami juga
pinjam uang dari bapak Bas Malaka di Welai, dengan bunga yang besar, jadi harapan
kami jika bapak Absalom tidak membayar, atau tidak mengembalikan uang kami pada
bulan Maret 2022, sesuai dengan perjanjian bapak di rumahmu di kalabahi pada bulan
Desember 2021. Maka nanti pemilik uang atas nama : Bapak Bas Malaka dari Welai
yang akan datang di rumah bapakmu untuk menagih keuangan tersebut.
Juga dalam isi surat kami ini, kami juga lampirkan fotocopy kwitansi penerimaan
keuangan kami, baik yang bapak terima di rumah kami di Pancoran, dan ada juga yang
kami berikan di rumah bapak di kalabahi.
Adalah sebagai berikut :
Bukti Penerimaan dalam kwitansi.
Dengan rincian sebagai berikut :
1. Pada rom I itu ada kwitansi yang bapak Absalom menanda tangani ada yang
tidak (kami lampirkan)
2. Ada yang tidak itu, karena pada waktu itu persediaan buku kwitansi terbatas di
rumah kediaman saya dim Pancoran, tetapi keuangan kami bapak Absalom
tetap terima di rumah kami. (fotocopy kwitansi terlampir)
3. Pada rom II, itu ada 7 (tujuh) lembar buku kwitansi yang bapak tidak
menandatangani, karena buku kwitansinya habis terpakai, tetapi keuangannya
bapak Absalom tetap terima di rumah bapak di kalabahi, (fotocopy kwintansi
terlampir)
4. Catatan bahwa semua keuangan yang tertera pada buku kwitansi di bagian rom
II itu, sesewaktu kami datang di kalabahi, kemudian kami singgah di rumah
bapak Absalom, kemudian bapak Absalom selalu meminta uang pada kami,
dengan perkataan bapak Absalom bahwa kami punya anak 2 (dua) itu tidak lama
lagi sudah menjadi PNS. Pol.PP, jadi kami tetap membantu keuangan kami,
kata bapak Absalom di rumah kediamanmu di kalabahi, sehingga sesewaktu
kami ke kalabahi dan singgah di rumah bapak Absalom. Kemudian bapak
absalom memintah uang kepada kami, kami juga memberikan uang :
Rp. 100.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 300.000,00
Dan seturusnya sampai penjumlahan uang kami yang diterima oleh bapak
Absalom Djobo menjadi banyak. Dengan demikian maka pada buku kwitansi ke
8 (delapan) itu adalah bukti jumlah penerimaan keuangan kami yang telah
diterima oleh bapak Absalom Djobo, baik yang dirumah kami di Pancoran,
maupun di rumah bapak Absalom Djobo di kalabahi, (fotocopy kwintansi
terlampir)
Demikan bapak Absalom Djobo menjadi maklum, dan atas perhatian untang-
piutangnya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

SYARIF ABDULLAH
Tembusan : Dengan hormat ; disampaikan kepada :
1. Bapak Bernabas Malaka / alias pemilik uang pinjaman di Welai, sebagai pemberitahuan
2. Anak Akbar Abdullah di Malaisya Barat, sebagai pemberitahuan
3. Anak Taufik Fs Abdullah di Kepulauan Baharain, sebagai pemberitahuan
4. Arsip

Menjadi catatan bahwa :


1. Bapak Absalom Djobo tidak bertanggungjawab tentang keuangan kami, maka kami
akan melaporkan bapak ke kantor Kejaksaan Negeri Kab. Alor di kalabahi, sebab bapak
menipu kami bersama dengan 2 (dua) orang anak kami.
2. Bapak Absalom Djobo, juga melanggar Hak Azasi Manusia (HAM), karena biasanya
orang sudah lulus dari tes PNS, baru diberikan uang suap, kami punya ini tidak, kami
punya anak 2 (dua) baru honor saja di kantor Pol.PP Kab. Alor bapak sudah terima uang
juta-juta dari kami.
SURAT KUASA HUKUM
NO: 001 / II / 2022

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ALBERT OUWPOLLY
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS (Guru)
Alamat : Batu Nirwala Kalabahi

Dengan ini memberi kuasa Hukum kepada :

Nama : SYARIF ABDULLAH, S.IP.S.PdGr, SH


Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Advocasi Lembaga Adat Malau Galiau kab. Alor. Provinsi Nusa
Tenggara Timur-Indonesia
Alamat : RT. 007-008/RW: 004 Pancoran-Folangkai, Dc, Dusun 02, Desa
Wolwal Tengah, Kec. ABAD, Kab. Alor. Prov. NTT-Indonesia

Untuk dapat membantu, dan mendampingi saya di ruang persidangan dalam rangka
proses di adili saya di kantor Pengadilan Negeri Kalabahi-Alor, pada tanggal 8 Maret
2022.
Demikian surat kuasa Hukum ini saya buat dan diberikan pada penasihat hukum saya,
untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Yang menerima Kuasa Hukum Kalabahi, 1 Maret 2022


Yang memberi Kuasa Hukum,

SYARIF ABDULLAH, S.IP.S.PdGr, SH ALBERT OUWPOLLY


NA: 982 05 19

Anda mungkin juga menyukai