Anda di halaman 1dari 21

Pembelajaran Rukun Islam

A. Materi Pembelajaran Rukun Islam


Materi yang harus Anda ajarkan kepada anak didik di Madrasah Ibtidaiyah
berkaitan dengan Rukun Islam adalah isi dari Rukun Islam itu sendiri, yaitu:
1. Syahadat,
2. Shalat,
3. Puasa,
4. Zakat, dan
5. Haji.
Materi ini diajarkan secara ringkas di kelas I semester I, sehingga siswa
Anda mencapai standar kompetensi: mengenal lima rukun Islam. Dari standar
kompetensi ini, siswa diharapkan memenuhi kompetensi dasar, yaitu: siswa
mampu menyebutkan lima rukun Islam dengan benar.

Standar Kompetensi : Siswa mengenal lima rukun Islam


Kompetensi dasar : Siswa mampu menyebutkan lima rukun Islam dengan
benar
Kelas/Semester : I (satu) / I (satu)

B. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran


Untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari materi
rukun Islam diperlukan metode, teknik, dan media pembelajaran yang relevan
dan menyenangkan. Pemilihan metode, teknik dan media pembelajaran harus
memperhatikan:
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3. Kesesuaian dengan karakter siswa
4. Kesesuaian dengan fasilitas yang tersedia
5. Kesesuaian dengan gaya belajar
6. Kesesuaian dengan teori pembelajaran

1
Beberapa metode dan teknik pembelajaran dapat dilakukan untuk
menyampaikan materi rukun Islam, seperti metode ceramah, tanya jawab,
menyanyi, hapalan, dan sebagainya.

1. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat dilakukan untuk menyampaikan materi rukun
Islam karena metode ini sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
Tujuan pembelajaran materi rukun Islam hanya untuk mengenalkan lima
rukun Islam kepada siswa. Karakter siswa kelas I semester I yang baru
masuk sekolah dan rata-rata berusia antara 6 dan 8 turut mendukung Anda
untuk memilih metode ini. Fasilitas yang tersedia cukup memadai karena
metode ceramah tidak banyak memerlukan fasilitas pendukung, kecuali
jika Anda ingin ceramah Anda lebih bermakna dan menarik Anda bisa
menggunakan berbagai macam media.
Metode ceramah mudah dilakukan dan dapat digunakan secara efektif
untuk menyampaikan materi rukun Islam. Untuk membuat ceramah
menjadi efektif Anda harus menyusun materi sedemikian sistematis.
Sistematika ceramah di bawah ini dapat menjadi bahan inspirasi Anda:

Sistematika Ceramah Rukun Islam

1. Kemukakan tujuan pembelajaran rukun Islam, yakni anak didik


mengenal dan hapal rukun Islam.
2. Kemukakan arti dari kata "rukun". Kata rukun (rukn) dalam bahasa
Arab artinya tiang atau pilar penyangga. Hati-hati, anak didik Anda
mungkin sudah mengenal kata "rukun" dalam bahasa Indonesia yang
artinya "akur atau damai".
3. Kemukakan arti kata "islam", yaitu nama agama yang dibawa Nabi
Muhammad Saw. Kata "islam" (islâm) dalam bahasa arab artinya
tunduk, taat, patuh atau ikut, yakni tunduk, taat, patuh dan ikut pada
kehendak Allah. (Bila memungkinkan, hubungkan juga kata islam

2
dengan kata "salam", dan selamat. Kata "salam" berarti damai dan
tenang, sedang kata "selamat" berarti aman. Jadi, Islam berarti tuntuk,
taat, patuh dan ikut pada kehendak Allah agar mendapat hati yang
damai dan lingkungan yang aman).
4. Padukan kedua kata tersebut, yakni kata "rukun" dan kata "islam",
menjadi kata majemuk "rukun Islam". Berikan arti atas kata itu, yaitu
tiang atau pilar-pilar Islam (agama yang dibawa Nabi Muhammad
Saw.). (Bila memungkinkan dengan kemampuan siswa sampaikan juga
bahwa rukun islam berarti pilar-pilar bukti ketaatan kepada Allah, atau
pilar-pilar kedamaian hati dan keamanan lingkungan).
5. Sebutkan rincian rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat
dan haji.
6. Sebutkan bahwa rincian-rincian itu bersifat fardhu 'ain dalam
pelaksanaanya, maka siswa harus menghapalkannya dan
mengamalkannya.
7. Simpulkan dan tutup ceramah Anda dengan kata-kata yang
memikat.
Agar siswa dapat dengan cepat memahami ceramah Anda, gunakan
papan tulis yang tersedia untuk menuliskan apa yang Anda sampaikan
dalam ceramah. Hal ini bias dilakukan bila anak didik Anda telah pandai
membaca.

Rukun artinya tiang atau pilar


Islam adalah nama agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw.
Rukun Islam artinya tiang tegaknya agama Nabi Muhammad Saw

Rukun Islam ada lima, yaitu:


1. Syahadat
2. Shalat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji

3
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat Anda gunakan untuk menyampaikan materi
rukun Islam dengan mempertimbangkan relevansinya dengan kemampuan
siswa. Mungkin ada di antara siswa Anda yang sebelum masuk SD/MI
pernah belajar di Taman Kanak-kanak Islam/Al-Qur`an, sehingga sangat
mungkin siswa Anda sudah mengenal rukun Islam. Bila demikian, metode
tanya jawab dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa atas
materi rukun Islam di awal pembelajaran.
Metode ini dapat Anda gunakan sebagai selingan dalam ceramah
Anda. Hal tersebut berguna untuk mengembalikan konsentrasi siswa
dalam menyimak paparan Anda.
Metode ini pun bisa Anda gunakan untuk menguji tingkat efektifitas
ceramah Anda. Jadi, Anda dapat menggunakan metode ini setelah Anda
ceramah. Anda bisa bertanya kepada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
 Apa arti kata rukun?
 Apa arti kata Islam?
 Apa arti kata "rukun Islam"?
 Coba sebutkan lima rukun Islam?
 Rukun Islam nomor satu adalah …
 Shalat adalah rukun islam yang ke ….
 Rukun Islam yang terakhir adalah ….
 Bagaimana pendapatmu bila rumah didirikan tanpa tiang?
Lakukan pertanyaan itu berulang-ulang kepada siswa yang berbeda-
beda sehingga sebagian besar siswa mendapat kesempatan menjawab
pertanyaannya.

3. Metode Hapalan
Untuk memantapkan pengetahuan dan hapalan siswa, Anda dapat
menggunakan metode hapalan kepada siswa. Cara ini dilakukan untuk

4
menghapalkan lima rukun Islam. Cara ini bisa Anda lakukan dengan
membimbing siswa untuk mengikuti katakata Anda menyebutkan lima
rukun Islam satu persatu. Lakukan secara berulang-ulang sampai mereka
hapal dengan benar.
Metode hapalan ini dapat dipermudah dengan cara menyanyikannya.
Di bawah ini adalah syair "rukun Islam" yang dapat dinyanyikan dengan
irama lagu "Balonku".

Rukun Islam yang lima


Syahadat shalat puasa
Zakat bagi si papa
Haji bagi yang kuasa
Siapa belum shalat
Siapa belum zakat
Kan rugi di akhirat
Allah pasti melaknat

4. Teknik Acak Kata


Teknik ini dapat digunakan setelah Anda menyampaikan ceramah,
sekaligus menilai apakah siswa memahami materi yang Anda sampaikan.
Teknik ini dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut ini:
1. Tulis lima rukun Islam dalam lima potongan kertas. Satu lembar kertas
untuk 1 rukun. Misalnya:

SHOLAT

ZAKAT
SYAHADAT

HAJI
PUASA

2. Kelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok kecil.


3. Beri setiap kelompok satu bundel kertas yang telah disiapkan tadi.

5
4. Tugaskan siswa untuk mengurutkan kertas-kertas itu sesuai dengan
urutan rukun islam.
5. Periksa tiap-tiap kelompok. Kelompok yang benar menyusun kerasnya
berikan penghargaan dan pujian. Sementara kelompok yang salah
dapat dibantu mengoreksinya oleh kelompok yang benar tadi.
6. Simpulkan dan tegaskan kembali bahwa lima rukun islam itu
urutannya demikian.

C. Evaluasi Pembelajaran Rukun Islam


Efektifitas metode yang Anda gunakan harus dievaluasi. Apakah
materi yang Anda sampaikan telah benar-benar dipahami dan diingat oleh
siswa. Oleh karenanya Anda harus melakukan evaluasi. Evaluasi dapat
dilakukan dengan memberikan tes, baik secara lisan maupun tulisan, baik
berupa soal uraian atau objektif.
Menguji secara lisan dilakukan dengan tanya jawab (soal dan jawaban
secara lisan) secara individual atau klasikal. Sementara tes tulis dilakukan
dengan memberikan soal yang membutuhkan jawaban uraian atau soal
objektif. Di bawah ini contoh soal untuk materi rukun islam.

Soal Uraian:
1. Sebutkan arti kata rukun?
2. Sebutkan arti kata Islam?
3. Sebutkan arti kata rukun Islam?
4. Sebutkan lima rukun Islam?

Soal Pilihan Ganda (Objektif):


Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar dengan member tanda silang
(X) pada jawab soal di bawah ini
1. Arti kata "rukun" pada kata "rukun Islam" adalah….
a. Damai
b. Pilar

6
c. Bangunan

2. Arti kata "islam" pada kata "rukun Islam" adalah …


a. Agama Nabi Isa
b. Agama Nabi Musa
c. Agama Nabi Muhammad

3. Arti kata "rukun Islam"adalah …


a. Tiang penegak Agama Islam
b. Tiang penegak keselamatan
c. Tiang penegak ucapan salam

4. Rukun Islam pertama adalah …


a. Syahadat
b. Shalat
c. Zakat

5. Rukun Islam yang kedua adalah ….


a. Puasa
b. Shalat
c. Haji

6. Rukun Islam yang ketiga adalah ….


a. Syahadat
b. Shalat
c. Zakat

7. Rukun Islam yang keempat adalah ….


a. Shalat
b. Zakat
c. Haji

7
8. Rukun Islam yang kelima adalah …..
a. Puasa
b. Haji
c. Syahadat

Untuk soal isian (objektif) Anda dapat pula menggunakan teknik


empty out line, yaitu dengan menyediakan daftar secara berurutan
namun dikosongkan sebagian. Misalnya:
Rukun Islam
1. ……………………………….
2. ……………………………….
3. Puasa
4. ………………………………..
5. ……………………………….

LATIHAN 1

Lakukan latihan untuk memantapkan kemampuan Anda dalam menyampaikan


materi pembelajaran.
Minta teman atau tutor Anda untuk mendengarkan dan memberikan umpan
balik atas usaha Anda.

RANGKUMAN
1. Materi rukun Islam diajarkan di MI kelas I untuk memenuhi standar
kompetensi: siswa mengenal lima rukun Islam.
2. Berbagai metode dapat dilakukan, di antaranya metode ceramah, tanya jawab,
hapalan, nyanyian dan teknik acak kata.
3. Penilaian atau evaluasi dilakukan dengan memberi soal, baik secara lisan
ataupun tulisan, baik berupa uraian atau jawaban objektif.

8
TES FORMATIF 1
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang Anda anggap benar.
1. Di antara hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih metode
pembelajaran adalah, kecuali:
a. kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
b. kesesuaian dengan materi pembelajaran
c. kesesuaian dengan karakter siswa
d. kesesuaian dengan keinginan kepala sekolah

2. Standar kompetensi pengajaran rukun Islam pada siswa MI kelas I adalah


a. siswa dapat mengenal rukun Islam
b. siswa dapat menulis syahadat dengan bena
c. siswa menyebutkan macam-macam shalat fardhu
d. agar anak terbiasa puasa

3. Metode ceramah dapat digunakan dengan baik bila memperhatikan hal-hal


berikut ini, kecuali….
a. kesesuaian dengan materi
b. kesesuaian dengan peserta didik
c. kesesuaian dengan kebijakan sekolah
d. kesesuaian dengan kompetensi yang diharapkan

4. Dalam menyampaikan materi lima rukun Islam guru dapat menggunakan


metode mengajar, kecuali ….
a. ceramah c. menyanyi
b. tanya jawab d. demontrasi

5. Metode pengajaran lima rukun Islam yang melibatkan aktivitas siswa adalah

a. ceramah c. demontrasi
b. menyanyi d. karyawisata

9
6. Teknik empty outline adalah jenis tes …
a. lisan c. essay bebas
b. uraian d. isian

7. Teknik Acak Kata dapat digunakan untuk, kecuali …..


a. mengetahui pemahaman
b. menguji ingatan
c. menguji gerakan/perbuatan
d. mengetahui pemahaman dan ingatan siswa.

8. Kompetensi dasar pengajaran rukun Islam pada siswa MI kelas I adalah


a. mengenalkan rukun Islam
b. menjelaskan lima rukun Islam dengan benar
c. dapat menulis syahadat dengan benar
d. menyebutkan macam-macam shalat fardhu

BALIKAN DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada
pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar 1.

Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8

Arti Tingkat Penguasaan:


90 % - 100 % = Baik Sekali
80 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
< 69 % = Kurang

10
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama
bagian yang belum Anda kuasai.

Pembelajaran Bersuci Dari Najis

A. Materi Bersuci dari Najis di MI


Dalam buku-buku Fiqh, materi fiqh bersuci (thahârah) meliputi dua
macam, yaitu:
1. Bersuci dari najis (thahârah hissiyyah), yaitu kebersihan badan, pakaian
dan tempat shalat dari segala sesuatu yang dianggap kotor atau najis oleh
syari'at.
2. Bersuci dari hadats (thahârah hukmiyyah), meliputi wudhu, tayamum dan
mandi wajib
Materi bersuci dari hadats akan di bahas di modul 3. Sedangkan materi
"bersuci dari najis" meliputi: pembahasan tentang zat najis dan cara-cara
mensucikannya. Untuk menyegarkan ingatan Anda, di bawah ini adalah
ringkasan materinya:
1. Zat najis, yaitu sesuatu (benda/hewan) yang kotor dalam pandangan
syara' (hokum agama). Benda-benda najis meliputi:
a. Darah
b. Nanah
c. Bangkai, kecuali bangkai ikan dan belalang.
d. Babi
e. Anjing
f. Cairan yang keluar dari qubûl dan dubûr,
g. Muntahan,
h. Minuman keras, seperti arak dan sebagainya.

11
i. Bagian tubuh binatang yang terpisah karena dipotong sewaktu masih
hidup.

2. Cara mensucikan najis sangat tergantung pada tingkatan najis, yaitu:


a) Najis mukhaffafah (ringan), yaitu air kencing bayi laki-laki yang belum
berumur 2 tahun dan belum makan apa pun selain air susu ibunya.
Cara menghilangkannya dengan cara memercikkan air pada tempat
yang terkena najis.
b) Najis mutawâsithah (sedang), yaitu semua benda najis yang disebutkan
di nomor 1 (zat najis), kecuali anjing dan babi. Najis ini dapat
dihilangkan dengan cara membasuh tempat yang terkena najis dengan
air sehingga warna, rasa dan baunya hilang.
c) Najis mughaladhâh (berat), yaitu anjing dan babi. Najis ini dapat
dihilangkan dengan membasuh tempat yang terkena najis tujuh kali
dan salah satu di antaranya dengan menggunakan tanah. Setelah
mempelajari materi bersuci dari najis, siswa MI diharapkan memenuhi
kompetensi berikut ini:

Standar Kompetensi : Siswa mengenal tata cara bersuci dari najis


Kompetensi Dasar : a. Siswa mampu menjelaskan pengertian bersuci dari najis
b. Siswa mampu menjelaskan tata cara bersuci dari najis
c. Siswa mampu menirukan tata cara mensucikan diri dari
najis
d. Siswa mampu membiasakan hidup suci dan bersih
dalam kehidupan sehari-hari
Kelas / Semester : I (satu) / 1 (satu)

B. Metode, Teknik dan Media Pembelajaran Bersuci dari Najis


Untuk menjelaskan pengertian bersuci dari najis dan menjelaskan tata cara
bersuci Anda bisa menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Adapun
untuk menjelaskan tata cara bersuci dan agar siswa menirukan anda dapat

12
menggunakan ceramah yang dipadukan dengan demontrasi. Agar murid
terbiasa hidup suci dan bersih dari najis anda harus menganjurkan,
mengontrolnya dan memberi teguran bila melihat siswa yang kotor
pakaiannya.

1. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat menjadi cara yang efektif untuk digunakan
terutama untuk menyampaikan materi yang bersifat pengetahuan dan
pemahaman. Ia dapat pula digunakan untuk materi-materi yang berada
dalam ranah kognitif, apalagi bila kelas yang dihadapi merupakan kelas
yang besar (siswanya banyak).
Metode ceramah sangat popular dan sangat sering digunakan guru
dalam menyampaikan materi ajar, karena ia memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan-kelebihan itu di antaranya:
1) Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan
2) Efisien dari segi waktu dan biaya
3) Dapat menyampaikan materi yang banyak
4) Mendorong guru untuk menguasai materi
5) Lebih mudah mengontrol kelas
6) Siswa tidak perlu persiapan
7) Siswa dapat langsung menerima ilmu pengetahuan (Zaini, dkk.: 2002:
84).

Dalam pembelajaran bersuci dari najis metode ceramah dapat


digunakan untuk menyampaikan macam-macam najis dan cara
membersihkannya. Namun. Penyampaian materi melalui ceramah sering
membosankan dan kehilangan konsentrasi. Supaya siswa tidak kehilangan
konsentrasi, mintalah kepada siswa untuk menyediakan kertas kosong dan
mintalah untuk mencatat inti materi ceramah. Tulislah di papan tulis hal-
hal yang harus berhasil dicatat oleh siswa dari ceramah Anda, misalnya:

13
Pengertian Najis adalah ………………………………………………
Sifat-sifat najis
1) ………………………………………,
2) ………………………………………, dan
3) .. …………………………………….
Cara membersihkan najis:
1) ………………………………………………………………
2) ………………………………………………………………
3) ………………………………………………………………

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab sama baik dan efektif dengan metode ceramah.
Metode ini, pada dasarnya, dapat digunakan untuk beberapa hal berikut:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Tanya jawab bisa berlangsung antara: (a) guru dengan siswa: guru
bertanya siswa menjawab; (b) siswa dengan guru: siswa bertanya guru
menjawab; atau (c) siswa dengan siswa: siswa bertanya, guru
mempersilahkan siswa lain untuk menjawab. Dengan ini tingkat
partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat.
Dalam pembelajaran bersuci Anda dapat bertanya,
 siapa yang tahu apa yang disebut najis?
 Bagiamana cara mempersihkan tempat yang terkena najis?
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
masalah yang sedang dibicarakan
Untuk ini Anda bisa saja menggunakan pertanyaan retoris, yaitu
pertanyaan yang tidak mengharapkan jawaban, tetapi digunakan untuk
memancing perhatian, membangkitkan rasa ingin tahu dan
menunjukkan bahwa materi yang ditanyakan adalah bagian yang
penting.
c. Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa,
sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya

14
Berilah kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa akan berpikir
untuk: (a) menemukan pertanyaan dan (b) membuat pertanyaan yang
singkat dan jelas.
d. Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan
membantu siswa dalam menemukan jawaban yang baik
Pertanyaan dapat digunakan untuk membimbing siswa guna mampu
berpikir dan menemukan jawabannya sendiri. Pertanyaan ini seperti
pertanyaan penyelidikan, beruntun dan mengarah.
e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang di
bahas.
Pertanyaan yang Anda sampaikan pasti karena Anda menganggap hal
yang ditanyakan itu penting. Begitu juga halnya dengan pertanyaan
siswa. Maka, dengan pertanyaanpertanyaan secara otomatis
memusatkan perhatian Anda dan siswa.

Metode ini dapat digunakan di awal pembelajaran sebagai alat


apersepsi atau di akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan atau
daya serap siswa. Metode ini juga dapat digunakan di tengah-tengah
ceramah Anda, yang akan berguna untuk mengembalikan perhatian siswa
yang sudah jenuh.
Pertanyaan Anda juga dapat digunakan untuk mendorong siswa
membiasakan hidup bersih dan suci. Misalnya, Anda bertanya:
 Siapa yang suka berteman dengan orang yang selalu kotor?
 Mengapa kalian tidak suka bermain dengan teman yang kotor dan
jorok?
 Jadi, karena tidak ada yang mau berteman dengan orang yang kotor,
sebaiknya kalian harus ….

3. Metode Demontrasi
Materi ajar yang dapat disampaikan kepada siswa dengan metode
demontrasi adalah materi yang bersifat aplikatif dan praktek. Dalam

15
penyampaian materi bersuci dari najis metode demontrasi dapat dilakukan
untuk, misalnya, menjelaskan tata cara membersihkan najis anjing dan
untuk menirukannya.
Metode demontrasi sangat baik dilakukan dalam pengajaran karena
memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Memusatkan perhatian anak kepada hal yang didemontrasikan
2. Memberikan pengalaman praktis
3. Mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan
4. Mudah diingat
5. Mudah menirukannya

4. Metode Kisah
Metode kisah dapat Anda gunakan untuk menggugah kesadaran siswa
untuk selalu suci dari najis. Hal ini dilakukan dengan menitikberatkan
cerita pada bagian kerugian kotor dan jorok atau kepada keuntungan hidup
bersih dan suci.
Kisah dapat Anda ambil dari kehidupan sehari-hari yang ditemui, bisa
pula hasil rekayasa Anda sendiri atau diambil dari buku-buku cerita yang
tersedia.
Anda dapat ceritakan kepada siswa sebuah kisah hasil rekayasa, seperti
berikut:
Aca dan Agung adalah dua kakak beradik. Mereka anak yang lincah
dan periang. Namun, sayang, mereka tidak bisa hidup bersih dan suci.
Wajahnya selalu blepotan (kotor), baik karena telah makan coklat
maupun karena bermain tanah. Baju dan sarungnya sering bau ompol.
Rupanya mereka tidak memilih pakaiannya. Mereka mengambil
pakaian dari tempat cucian. Sebenarnya, teman-temannya menyukai
kelincahan dan sifat periang mereka berdua, namun temannya tidak
mau bermain dengannya karena tidak tahan dengan kotor dan bau.
Kalau shalat berjamaah, anak-anak lain memilih tempat sesukanya
tetapi tidak ada yang mau shalat di dekat mereka. Hingga Pak Ustadz

16
di Mushalla al-Syir'ah pun tidak mau mengajarinya. Mereka pindah ke
mushalla yang lain. Namun tetap saja, mereka dijauhi teman-
temannya. Pindah ke mushalla lain lagi, tetap ditinggalkan teman-
temannya. Agung dan Aca sedih karena tidak punya teman. Sifat
periangnya sirna. Untunglah ada Ibu Ustadzah baru di mushalla al-
Syir'ah. Ia menasihati Aca dan Agung untuk hidup bersih, berpakaian
bersih dan wangi. Setelah Aca dan Agung bersih, anak-anak mushalla
mau menemaninya lagi.
Di antara metode kisah adalah mengetengahkan bahwa Allah bersih
dan menyukai kebersihan. Nabi Muhammad selalu wangi tubuhnya karena
menyukai kebersihan dan kesucian.

5. Membiasakan Hidup Bersih


Metode membiasakan hidup bersih tidak melalui pengajaran,
melainkan keteladanan dan kebersamaan. Guru sebaiknya selalu
berpakaian bersih. Meninggalkan papan tulis saat keluar kelas dalam
keadaan bersih. Bila melihat sampah berserakan di dalam kelas, bersama-
sama siswa, guru membersihkannya. Guru dan siswa melakukan kerja
nyata, membersihkan gedung sekolah dan perabotan sekolah secara
bersama-sama. Guru dapat memberi contoh menggunakan lap dengan
baik. Guru dan murid secara rutin melakukan kerja bakti pada hari-hari
tertentu.

C. Evaluasi Pembelajaran Bersuci


Metode-metode dan aneka ragam evaluasi pada dasarnya sangat
tergantung kepada materi yang diajarkan dan kompetensi yang diinginkan.
Untuk menguji kemampuan siswa dalam menjelaskan pengertian dan
ketentuan bersuci dapat dilakukan dengan memberikan soal uraian atau
objektif, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan untuk menguji
kemampuan siswa dalam menirukan bersuci dari najis dilakukan dengan ujian
praktek.

17
Adapun untuk mengetahui kebiasaan murid dalam hal kebersihan dan
kesucian dilakukan dengan pengamatan. Metode pengamatan dilakukan
dengan menyediakan dan mengisi lembar pengamatan yang telah disiapkan.
Lembaran itu berisi komponen-komponen yang perlu diamati.

LATIHAN 3

Lakukan latihan untuk memantapkan kemampuan Anda dalam menyampaikan


materi pembelajaran.

Minta teman atau tutor Anda untuk memberikan umpan balik atas usaha Anda.

RANGKUMAN
1. Materi bersuci dari najis diajarkan untuk memenuhi standar kompetensi:
mengenal tata cara bersuci dari najis.
2. Kompetensi dasar yang diharapkan dipenuhi dari pembelajaran bersuci dari
najis di MI adalah: (1) siswa mampu menjelaskan pengertian bersuci dari
najis; (2) siswa mampu menjelaskan tata cara bersuci dari najis; (3) siswa
mampu menirukan tata cara mensucikan diri dari najis; dan (4) siswa mampu
membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari
3. Berbagai metode dapat dilakukan, di antaranya metode ceramah, tanya jawab,
demontrasi dan cerita.
4. Penilaian atau evaluasi disesuaikan dengan materi dan kompetensinya. Untuk
menguji kemampuan siswa dalam menjelaskan pengertian dan ketentuan
bersuci dapat dilakukan dengan memberikan soal uraian atau objektif, baik
secara lisan maupun tulisan. Sedangkan untuk menguji kemampuan siswa
dalam menirukan bersuci dari najis dilakukan dengan ujian praktek. Adapun
untuk mengetahui kebiasaan murid dalam hal kebersihan dan kesucian
dilakukan dengan pengamatan.

TES FORMATIF 3

18
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Standar kompetensi pengajaran bersuci dari najis di MI kelas I adalah…
a. Siswa mengenal tata cara wudhu
b. Siswa mengenal tata cara bersuci dari najis
c. Siswa mengetahui macam-macam najis
d. Siswa tidak menyukai najis

2. Metode yang dapat digunakan untuk memperagakan tata cara bersuci adalah…
a. Ceramah
b. tanya jawab
c. demontrasi
d. diskusi

3. Kelemahan dari metode ceramah adalah ….


a. praktis dari segi materi dan media yang digunakan
b. mendorong guru menguasai materi
c. siswa menjadi pasif
d. lebih mudah mengelola kelas

4. Metode tanya jawab dapat dilakukan pada, kecuali …


a. awal pembelajaran sebagai apersepsi
b. tengah-tengah ceramah sebagai penarik perhatian
c. di akhir pembelajaran sebagai evaluasi
d. di luar pembelajaran

5. Metode tanya jawab dalam pembelajaran dapat berupa, kecuali …


a. siswa bertanya, guru menjawab
b. siswa bertanya, siswa lain menjawab
c. guru bertanya, siswa menjawab
d. ceramah yang menarik hati

19
6. Metode yang digunakan oleh guru untuk tujuan agar murid meniru gerakannya
adalah …
a. demontrasi c. diskusi
b. tanya jawab d. tunjuk dan perintah
7. Agar siswa terbiasa hidup bersih dan suci seharusnya guru …
a. membiarkan papan tulis kotor agar siswa menghapusnya
b. memberi teladan dan bekerja sama dengan siswa
c. menyediakan paket sikat gigi
d. membelikan lap dan kemoceng untuk siswa

8. Di antara kelebihan metode ceramah dalam pembelajaran adalah ….


a. partisipasi siswa tinggi
b. efisien dari segi waktu dan biaya
c. monoton
d. lucu

BALIKAN DAN TINDAK LANJUT


Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang ada
pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar 3.

Rumus:
Jumlah Jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
8

Arti Tingkat Penguasaan:


90 % - 100 % = Baik Sekali
80 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup

20
< 69 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan


dengan Modul 3. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum Anda kuasai.

21

Anda mungkin juga menyukai