“Industri Hijau”
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
2022
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Industri merupakan satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi sebuah
negara, karena memiliki berbagai manfaat antara lain sebagai salah satu sarana
penanaman modal yang cukup besar, menyerap tenaga kerja yang banyak,
menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditi
yang dihasilkan, sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan
meningkatkan ekspor.
sektor industri juga masih dianggap factor yang sangat penting bagi
pengembangan ekonomi bangsa, sehingga industri dimasukkan sebagai salah satu
prioritas dan menduduki urutan ke 4 (empat) dari 5 (lima) sektor prioritas lainnya.
Kelima prioritas tersebut dijadikan sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi.
Lima sektor tesebut antara lain sektor pertanian, sektor perikanan dan kelautan, sektor
energy, sektor industri dan sektor pariwisata, hal ini menandakan bahwa industri
sampai saat ini masih merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi
Indonesia.
2. Tujuan
1) Memahami pengertian Industri Hijau secara lengkap
2) Memahami permasalahan Industri Hijau dalam islam
3) Memahami pengimplementasian Industri Hijau dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Industri Hijau
Konsep industri hijau adalah hasil penggabungan konsep pengelolaan limbah
konservatif dan konsep lingkungan dalam pendekatan ekologi.
Dalam definisinya, Industri hijau atau industri ramah lingkungan
merupakan industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Dalam Undang-Undang RI NO. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,
disebutkan bahwa “Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat”.
Boston Consulting Group menjelaskan 4 konsep dasar industri Hijau
(Gangsar, 2014) yaitu: pertama, secara prinsip, industri tersebut mempunyai visi yang
xpro lingkungan. Kedua, proses industrinya telah mengaplikasikan proses produksi
yang ramah lingkungan. Ketiga, produk yang dihasilkan adalah produk yang tidak
merusak lingkungan, dan keempat, promosi yang dijalankan dengan mengampanyekan
posisi perusahaan atas praktek pro lingkungan. Lebih jauh dalam Gansar dijelaskan
bahwa industri hijau dalam menjalankan proses industrinya menekankan beberapa
prinsip penting yaitu: efisiensi energy, penggunaan energi terbarukan, efisiensi
pemanfaatan sumber daya, siklus materi, dan keterkaitan sistem alam dan manusia.
Berikut ayat yang sesuai dengan industri Hijau
َض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ خَ وْ فًا َّوطَ َمع ًۗا اِ َّن َرحْ َمتَ هّٰللا ِ قَ ِريْبٌ ِّمن
ِ َْواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر
)56( َْال ُمحْ ِسنِ ْين
ْ ت فَا َ ْن
زَلنَا ْ ََّوهُ َو الَّ ِذيْ يُرْ ِس ُل الرِّ ٰي َح بُ ْشر ًۢا بَ ْينَ َي َديْ َرحْ َمتِ ٖ ۗه َح ٰتّٓى اِ َذٓا اَقَل
ٍ ِّت َس َحابًا ثِقَااًل ُس ْق ٰنهُ لِبَلَ ٍد َّمي
)57( َت َك ٰذلِكَ نُ ْخ ِر ُج ْال َموْ ٰتى لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن ِ ۗ بِ ِه ْال َم ۤا َء فَا َ ْخ َرجْ نَا’ بِ ٖه ِم ْن ُكلِّ الثَّ َم ٰر
ِ رِّف ااْل ٰ ٰي
ت لِقَوْ ٍم ُ ص َ ُُث اَل يَ ْخ ُر ُج اِاَّل نَ ِكد ًۗا َك ٰذلِكَ ن
َ َو ْالبَلَ ُد الطَّيِّبُ يَ ْخ ُر ُج نَبَاتُهٗ بِاِ ْذ ِن َرب ٖ ِّۚه َوالَّ ِذيْ خَ ب
)58(ࣖ َيَّ ْش ُكرُوْ ن
56) Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik,
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah
sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (57) Dialah yang meniupkan angin
sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan),
sehingga apabila angin itu membawa awam mendung, kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan
hujan itu berbagai macam buah-buahan seperti itulah kami membangkitkan orang yang
telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (58) Dan tanah yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-
tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang
tanda-tanda (kebesaran kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
I. Green product. Menurut Peattie (1995), green product adalah produk atau
jasa berwawasan lingkungan yang secara signifikan lebih baik dari produk
konvensional lainnya yang bersaing di pasaran titik aktivitas-aktivitas
hijau sering disebut sebagai green practice, green proses atau cleaner
production.
Nugrahadi (2002) juga menyebutkan bahwa green product adalah
produk yang berwawasan lingkungan serta dirancang dan diproses dengan
suatu cara mengurangi efek-efek yang dapat mencemari lingkungan baik
dalam produksi pendistribusian, maupun pengonsumsian nya.
Produk hijau adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan
lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah
berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang (Kasali, 2005).
D'Souza dkk, 2006, menjelaskan bahwa produk hijau adalah produk yang
memiliki manfaat bagi konsumen dan juga memiliki manfaat sosial yang
dirasakan oleh konsumen seperti ramah terhadap lingkungan.
II. Limbah cradle to Grace dan recycle,
Cradle to grave yaitu pencegahan pencemaran yang dilakukan dari
sejak dihasilkannya limbah B3 sampai dengan ditimbun atau dikubur
dihasilkan, dikemas, digudangkan transportasikan, 36, diolah dan
ditimbun, atau di kubur. Tujuan pengolahan limbah adalah untuk
mengurangi biological oxygen demand (BOD), partikel tersuspensi, serta
membunuh organisme patogen selain itu untuk menghilangkan bahan
nutrisi komponen beracun serta bahan yang tidak dapat didegradasi kan
agar konsentrasi yang ada menjadi rendah Sugiharto 1987.
Recycle atau mengolah kembali adalah kegiatan memanfaatkan barang
bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut
contohnya kertas atau sampah bekas pecah-pecahan gelas atau kaca, besi
atau logam bekas sampah organik yang berasal dari dapur atau fase yang
dapat didaur ulang menjadi kompos pupuk titik proses recycle juga dapat
mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal sebagai proses
insinerasi. insinerasi sederhana telah dilakukan oleh beberapa industri
salah satunya di Jakarta yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk
lumpur titik hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah
tapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
4) Green selling yaitu polluter pays principle (prinsip pencemar membayar)
Menurut suparmoko (2020), pada dasarnya pencemar harus menanggung
biaya pencemaran sehingga limbah yang dibuang buang akan sesuai baku mutu yang
ditetapkan. Ada dua interpretasi terhadap prinsip pencemaran membayar:
1 interprestasi Dasar atau sempit prinsip pencemar membayar memberikan
suatu hak untuk membuang limbah ke lingkungan sampai jumlah tertentu bebas dari
pungutan
2. Inprestasi luas Jatim pencemar tidak lagi diizinkan membuang limbah
sampai batas tertentu bebas tanpa bayaran tetapi ia harus membayar biaya
pengendalian dan kerusakan lingkungan titik interprestasi luas menghendaki adanya
pungutan sebagai suatu insentif, yaitu pencemar harus membayar nilai bersih limbah
buangan yang diizinkan titik pungutan sebagai insentif tinggi memiliki keuntungan
yaitu dapat mendorong pencemaran agar mengurangi tingkat pencemaran.
5) Green customer service
Green customer service, mencakup lima nilai lingkungan yaitu baku mutu
lingkungan, audit lingkungan sistem manajemen lingkungan SML ISO 14001
koma, komplek social responsibility CSR
I. Baku mutu lingkungan menurut undang-undang nomor 32 tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baku mutu
lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup zat energi atau
komponen yang ada harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup titik dengan kata lain, baku mutu lingkungan merupakan
ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang
diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak
negatif titik baku mutu lingkungan cakup baku mutu limbah pada
dokumen mutu air laut, baku mutu emisi, baku mutu limbah cair dan baku
mutu air pada sumber air baku mutu lingkungan berfungsi sebagai
penentu terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
II. Audit lingkungan, berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2009,
audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan penanggung
jawab usaha dan atau kegiatan yang untuk menilai tingkat ketaatan
terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijaksanaan dan
standar yang ditetapkan oleh tolong jawab usaha atau kegiatan yang
bersangkutan.
Audit lingkungan menurut peraturan menteri lingkungan hidup nomor
3 tahun 2013, tentang audit lingkungan hidup kemarau di lingkungan
hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab usaha atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, menurut keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
42 tahun 1994, audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang
mencakup evaluasi secara sistematik dokumentasi, periodik dan objektif
tentang bagaimana suatu kerja perusahaan sistem manajemen dan
peralatan yang digunakan dengan tujuan manfaat fungsi pengendalian
manajemen terhadap upaya pengaturan dampak lingkungan dan
pengkajian penataan kebijaksanaan usaha atau kegiatan terhadap
peraturan perpu terhadap pengelolaan lingkungan.
Menurut international Chamber of commerce 1989, audit lingkungan
merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara setiap operasi
usaha dengan keadaan sekitarnya. Menurut US EPA, audit lingkungan
sebagai suatu pemeriksaan yang sistematis produk fermentasi periodik dan
objektif terhadap berdasarkan aturan yang tersedia terhadap fasilitas
operasi dan praktik yang berkaitan dengan penataan kebutuhan
lingkungan fisik
Menurut British standard BS-5750, audit lingkungan adalah suatu
evaluasi yang sistematis untuk menentukan apakah sistem pengelolaan
lingkungan dan kinerja telah sesuai dengan yang direncanakan semula
audit lingkungan juga digunakan untuk menentukan apakah sistem
tersebut telah diimplementasikan secara efektif serta apakah sistem
tersebut telah sesuai untuk memenuhi kebutuhan lingkungan perusahaan
yang bersangkutan.
III. Sistem manajemen lingkungan (SML) international standard organization
(ISO) 14001, ialah dasar bagi perusahaan dalam menggunakan sumber
daya perusahaan dengan memperhatikan dampak pada lingkungan
penerapannya dilakukan untuk memenuhi peraturan dan tanggung jawab
dalam mendukung perlindungan lingkungan mencegah pencemaran dan
mendapatkan keuntungan ekonomi melalui perbaikan kinerja lingkungan
secara keseluruhan selain itu membantu memanajemenkan industri dalam
mengenal dan mengukur kinerja lingkungan terkait aspek lingkungan dan
aktivitas produk serta jasa yang dihasilkan
ISO 14001 merupakan standar internasional yang memerintah
persyaratan bagi suatu sistem manajemen lingkungan untuk
memungkinkan sebuah perusahaan merumuskan kebijakan dan sasaran
dengan memperhatikan persyaratan perundang-undangan dan informasi
tentang dampak lingkungan yang penting.
Ada beberapa definisi mengenai sistem manajemen lingkungan.
Pertama menurut Bishop. 2001, SML didefinisikan bagian dari
keseluruhan sistem manajemen, termasuk struktur organisasi, perencanaan
kegiatan, tanggung jawab produser prosedur proses dan pengembangan
sumber daya alam, implementasi, belajar spasi, peninjauan, penyediaan
kebijakan lingkungan.
Kedua berdasarkan undang-undang lingkungan hidup nomor 32 tahun
2009 pasal 1, SML adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan
hukum di antara sistem manajemen lingkungan atau environmental
management system merupakan bagian dari keseluruhan sistem
manajemen yang meliputi struktur organisasi rencana kegiatan, tanggung
jawab ama latihan atau praktik, prosedur proses dan sumber daya untuk
mengembangkan konsep penerapan evaluasi pemeliharaan kebijakan
lingkungan.
IV. Program penilaian peringkat kinerja perusahaan atau proper yaitu program
penilaian terhadap upaya perang Jawa usaha atau kegiatan dalam
mengendalikan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup serta
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun yang diatur dalam
peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 6 tahun 2013 tentang
program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
V. Compared social responsibility yaitu konsep tanggung jawab sosial yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan
kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan mendatang dengan
kata lain CSR akan menjadi investasi masa depan perusahaan guna
menciptakan pembangunan berkelanjutan.sir suka dikemukakan oleh
elkington 1997 melalui bukunya cannibal what's the triple bottom line of
the 21st Century business yang mendefinisikan sir sebagai sebuah
perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya dan memberi
perhatian secara berimbang pada 3 p, yaitu profit people dan planet profit
berarti peningkatan kualitas perusahaan sebagai masyarakat khususnya
komunitas sekitar dan planet yang memiliki makna lingkungan hidup..
( َْض الَّ ِذيْ َع ِملُ’’وْ ا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِج ُع’’وْ ن ْ َظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َم’’ا َك َس’ب
ِ َّت اَ ْي’ ِدى الن
َ اس لِيُ’ ِذ ْيقَهُ ْم بَع
)41
)42( َض فَا ْنظُرُوْ ا َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَةُ الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْب ۗ ُل َكانَ اَ ْكثَ ُرهُ ْم ُّم ْش ِر ِك ْين
ِ ْقُلْ ِس ْيرُوْ ا فِى ااْل َر
artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah
perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah)."
Standarisasi industri hijau hal tersebut telah diatur pada pasal 77 hingga
82 Pemerintah dalam melaksanakan industri hijau melakukan: a. perumusan
kebijakan; b. penguatan kapasitas kelembagaan; c. standardisasi; dan d. pemberian
fasilitas.
Standar industri hijau paling sedikit memuat: bahan baku, bahan
penolong, dan energi; proses produksi; produk; manajemen pengusahaan; dan
pengelolaan limbah.
Zulkifli, Alif. 2018. Green Industry. Penerbitan Salemba Teknika. Hal 10-12
https://economy.okezone.com/read/2017/11/02/320/1807384/menperin-kontribusi-sektor-
industri-ke-pdbtembus-22-kalahkan-amerika , di akses tanggal 18 april 2022