Anda di halaman 1dari 5

Pengujian Tujuan Metode Hasil

Test pit  Mengetahui jenis struktur lapisan tanah  BOR LOG (gambar profil,
 Mendapatkan sample tanah : deskripsi tanah tiap lapis,
a. Disturb → test pit kedalaman)
b. Undisturb → hand bor
Uji sondir  Memperkirakan besar daya dukung Pasang angker → rangkai alat sondir → dirikan vertikal di atas  Kedalaman
angker → pasang pipa sondir & bikonus → putar handle untuk  Cone resistance (qc)
tanah
melakukan penetrasi → baca manometer tiap interval 20 cm →
 FR (%)
ulangi hingga kedalaman yg diinginkan
 Jenis tanah → tabel soil
identification
Kadar air  Menentukan prosentase kadar air tanah Berat tanah → (timbang) → oven → timbang berat kering  Prosentase kadar air
berat air
×100 %
berat partikel padat
Berat jenis  Menentukan berat jenis tanah Sample kering oven → ayak Ø2mm → masukan sample dlm  Berat jenis rata-rata (GS)
berat isi partikel padat(γ s) piknometer → tambah air suling hingga sample terendam →
Gs= ×100 % kocok → rebus, shg gelembung udara di tanah keluar →
berat air( γ w)
dinginkan dalam desikator → tambah air suling smp penuh →
timbang → buang → masukan full air suling → timbang
Berat total
Berat isi (γ) =
Volume total
Atterberg limit  Menentukan Batas cair, Batas Plastis,  Indeks Plastisitas (IP) = LL-
Batas Susut PL
 Menentukan indeks plastisitas  Tentukan jenis tanah →
dgn diagram plastisitas
1) Batas Cair  Kadar air (%) pada jumlah pukulan 25x Sample tanah berupa pasta lolos Ø100 → aduk sample pada plat  Grafik hubungan jumlah
(LL) kaca → letakkan sample pd alat cassagrande → buat alur dg pukulan dan kadar air →
grooving tool → putar handle (tinggi jatuh 1cm) → hentikan
tentukan kadar air pada
pukulan (jika alur tetutup) → ulangi pengujian dg variasi kadar
air → oven, cari kadar air jumlah pukulan 25x

2) Batas  Kadar air (%) saat sample dalam Sample cassagrande ±40 pukulan  Kadar air kondisi plastis
Plastis (PL) keadaan plastis (tjd retakan2 pd Uleni sample tanah → pilin mjd batang hingga tdpt retakan2
diameter 3mm) tepat batang berdiameter 3mm → oven, cari kadar air

3) Batas Susut  Menentukan besarnya Penyusutan Sample cassagrande ±15 pukulan  Penyusutan linier
Beri oli pada cetakan → masukan tanah dalam cetakan
Linier
(konsistensi spt bubur) → keringkan pd udara terbuka / oven
suhu 60oC (agar tdk pecah) → oven suhu 110oC hingga benar2
kering → ukur panjang tanah yg telah menyusut

Sample cassagrande ±20-25 pukulan


 Menentukan Batas Susut
Isi cetakan dg air suling (untuk mencari volume cetakan) →  Batas susut (SL)
oleskan oli → masukkan sample → timbang → oven hingga
kering → timbang sample + cetakan → mencari volume sample
dg air raksa → timbang air raksa yg tumpah

Analisa ukuran  Mengetahui jenis kelompok yang Sample kering oven 500gr → rendam 24 jam → cuci + saring Ø  Grafik distribusi ukuran
butiran No.200 (smp jernih) → tampung air cucian yg lolos (untuk analisa butiran (kerikil, pasir, lanau,
terkandung dalam tanah
Hydrometer) → oven tanah yg tertahan (untuk analisa ayak)
lempung)

1) Analisa  Klasifikasi tanah berdasarkan data Timbang masing2 saringan → saring dg Shaker 10 menit →  Tabel prosentase lolos
ayak timbang tanah yg tertahan ayakan tiap saringan
distribusi butiran
2) Analisa Air cucian yg lolos diendapkan → buang air cucian → tanah  Tabel prosentase lolos tiap
Hydrometer dioven kering → 50gr tanah + 5gr Sodium Hexametaphospat + menit
125ml air suling → rendam 16 jam (agar butir2 tanah terpisah)
→ (+) air suling (1/2nya) → mixer 1mnt → masukkan gelas ukur
→ (+) air suling (total 1000ml) → tutup tabung → kocok →
masukkan hydrometer → baca hydrometer tiap interval waktu
yg ditentukan
Uji geser  Mendapatkan nilai parameter geser Undisturb sample (cetakan balok) → rapikan → keluarkan  Tegangan geser maksimum
langsung . sample dari cetakan → masukkan sample pada alat uji geser  Hubungan tegangan normal
tanah, berupa kohesi dan sudut geser
dalam kotak geser → beri beban normal → lakukan penggeseran
dengan 3x pengujian (variasi tegangan (n) dan tegangan geser ()
sample (memutar stang) hingga sample mengalami keruntuhan
normal) → catat pembacaan (dial) arloji maks → kohesi (C) dan
sudut geser dlm ()
Sample dalam kotak geser berbelah
dua. Bagian bawah tetap, bagian
atas batas bergerak dan bergeser

Pengujian dg memberikan tegangan normal


sekaligus gaya geser, shg sample bergeser dengan
Uji kuat tekan  Menentukan nilai kekuatan tekan bebas Undisturb sample (cetakan tabung) → letakkan sample pada  Grafik regangan () dan
bebas mesin uji tekan scr sentris → atur mesin hingga plat atas tegangan geser ()
qu dari tanah
menyentuh permukaan sample → beri tekanan axial (vertikal) dg  Grafik tegangan normal dan
besarnya gaya axial
qu= memutar stang → dongkrak (jack) naik, sample mengalami
luas benda uji tegangan geser ()
perpendekan → catat pembacaan (dial) arloji proving ring
 Nilai qu → u/ memperkirakan
Besarnya axial persatuan luas saat sample sampai sample mengalami keruntuhan.
besarnya Cu (Cohesi Undrained)
mengalami keruntuhan / regangan mencapai
20%
Menentukan besarnya sesitivitas → Sample tanah dihancurkan → masukkan dalam cetakan remould tanah (Cu = ½ qu) dan mem-
perbandingan kuat tekan sample asli → tumbuk untuk membuat sample remould → lakukan uji tekan perkirakan konsistensi tanah
dengan kuat tekan sample stlh diremas bebas pada sample remould (lembek, sedang, kaku)
(remoulded) Variasi tegangan cell

Triaxial  Mengukur Unconsolidated Undrained Undisturb 3 sample (btk tabung) → pasang batu pori & kertas  Grafik Principal Stress ()
Strength dalam keadaan menerima tekanan saring → pasang karet membran pd ring (pastikan tdk ada udara)
dan Axial Strain ()
di sekelilingnya (cairan) di dalam cel triaxial → letakkan sample pd tabung uji → pasang ring pd sample →
lepaskan ring (sisa sample+membran), pasang karet → sesuaikan
 Grafik tegangan normal (n)
bag. atas tabung agar saling terhubung → atur dial tekanan & dan tegangan geser ()
Tegangan saat failure dmn drainage air pori (baik ke
dial deformasi pd angka nol → beri tekanan → catat besar
dalam/luar) tdk boleh tjd selama triaxial
compression manometer sesuai internal regangan yg ditentukan
Konsolidasi  Menentukan sifat pemampatan jenis Undisturb sample 2cm (cetakan tabung) → keluarkan dan  Grafik √waktu & penurunan
pasang sample pd ring dgn extruder → pasang batu pori & kertas  Grafik tekanan & angka pori
tanah → sifat perubahan isi (ketebalan)
saring → masukkan dlm sel konsolidasi → atur dial → pasang
dan proses keluarnya air pori akibat  Grafik tekanan & Cv
beban baca penurunan → setelah 1mnt sel konsolidasi diisi air
tekanan vertikal → biarkan beban pertama (24 jam) sampai pembacaan arloji  Cc (Koef. Compressibility)
tetap → tambah beban hingga beban maks → kurangi beban → dan Cv (Koef. Kecepatan
catat pembacaan hingga akhir Konsolidasi)

Tanah mengalami tambahan beban di NOTE TRIAXIAL


atas → air pori mengalir → volume Kekuatan tanah tergantung tegangan yg bekerja dalam air pori selama
mengecil pembebanan. Jika air pori mengalir, maka mengakibatkan tegangan air
Konsolidasi dibebani arah vertikal, tidak pori tidak sesuai dg keadaan dimana drainage tdk boleh terjadi, krn
dpt bergerak arah horizontal (tertahan kekuatan tanah diukur dlm keadaan tegangan total.
tanah sekeliling). Saat konsolidasi Besarnya penurunan (Cc)(tergantung
berlangsung gedung di atas lapisan akan kemampuan mampat/compressibility)
turun (settle).
Kecepatan penurunan (Cv)(u/ menghitung
lamanya proses konsolidasi)
Pengujian Tujuan Metode Hasil
Kompaksi Menentukan besarnya kadar air (γw) optimum Sample kering udara → ayak Ø4,75 → 6  Grafik hubungan kepadatan/berat isi
sample + air (variasi 1-3%) → simpan
(pemadatan) dan kepadatan (γd) maks. kering (γd) dengan kadar air (γw) →
plastik selama 12 jam (kadar air merata)
 γw rendah → γd rendah (sukar dipadatkan) → tumbuk sample ⅓t cetakan (25x) → (γw) opt dan (γd) maks
 γw optimum → γd maks (padat) hitung γm, berat isi basah dari tanah (berat  (γw) optimum untuk pelaksanaan
tanah hasil tumbukan ÷ volume cetakan) pemadatan di lapangan
 γw tinggi → γd rendah (sukar dipadatkan)
→ hitung γd, berat isi kering
 (γd) maks untuk mengotrol mutu
permadatan di lapangan (uji sandcone)
CBR  Menilai kekuatan tanah subgrade Sample kering udara → ayak Ø4,75 → 5,5  Grafik hubungan penetrasi dengan
Laboratorium  Mengukur ketahanan geser tanah pada kg sample + kadar air opt → simpan → beban → nilai CBR (variasi jumlah
tumbuk → pasang benda uji pada mesin
suatu kepadatan dan kadar air tertentu tumbukan)
penetrasi → catat pembacaan dial
 Menghasilkan nilai CBR untuk menentukan  Grafik hubungan (γd) maks dengan (γw)
tebal lapisan perkerasan → hasil uji kompaksi. Grafik hubungan
beban penetrasi (γd) dengan nilai CBR → harga CBR
× 100 %
beban penetrasi standard rencana
CBR  Menghasilkan nilai CBR lapangan [dg (γw) Tempatkan beban pemberat (truck, meja)  Grafik hubungan penetrasi dengan
Lapangan di atas lokasi test → pasang dongkrak CBR beban → nilai CBR
optimum hasil lab]
& proving ring serta piston penetrasi (1-2
beban penetrasi
× 100 % cm dr perm. tanah) → catat pembacaan
beban penetrasi standard penetrasi

Sandcone  Mengetahui mutu pemadatan → Buat lubang → timbang tanah → isi  Derajat kepadatan (D)
lubang dg pasir kwarsa (alat sandcone) →
pemeriksaan thd derajat kepadatan (D)
timbang pasir dlm lubang → hitung vol.
γ d lapangan
×100 % W pasir
γ d maks laboraorium lubang → vol. lubang= →
γ pasir
 (γd) lapangan diketahui dari berat isi basah hitung γm, berat isi basah tanah (berat
tanah ÷ vol. lubang) → tentukan kadar air
(γm) dan kadar air (γw) tanah tsb
tanah di lapangan (speedy moister) →
γm
γ d lap= Membuat lubang kecil pd tanahhitung γd lapangan
1+w
yg telah dipadatkan selanjutnya
cari berat tanah hasil galian dan
volume lubang galian
Tes DCP Menentukan nilai CBR tanah di lapangan Letakkan alat DCP vertikal dg tanah →  Grafik hubungan nilai tumbukan
baca posisi awal mistar → tumbuk (30x) dengan nilai CBR
dg palu penumbuk (konus menembus
 Nilai CBR rata2; CBR max; CBR min;
tanah) → baca penetrasi → hitung nilai
CBR CBR segmen; R
Permeabilitas Menentukan harga koefisien rembesan tanah Sample undisturb → pasang batu pori dan Koefisien rembesan (k) cm/det
dengan tinggi konstan kertas saring → pasang sample pada alat
uji → diamkan 24 jam → aliri air dg
konstan → catat debit tertampung pada
gelas ukur → ukur suhu

Anda mungkin juga menyukai