Bahasa
Di Wikipedia ini, pranala bahasa terletak di bagian atas halaman di sebelah judul artikel. Pergi ke paling atas.
233 bahasa
Biologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biologi mempelajari kehidupan dan organisme.
atas: bakteri E. coli dan gazel
bawah: kumbang goliath dan tumbuhan paku
Biologi
Ilmu yang mempelajari kehidupan
Garis besar
Sejarah
tampil
Komponen kunci
tampil
Subdisiplin
tampil
Penerapan
Portal Biologi
Kategori
l
b
s
Biokimia mempelajari kimia kehidupan.
Biologi molekuler terkait dengan interaksi
antar molekul biologis.
Botani mempelajari biologi tumbuhan
Biologi seluler meneliti satuan dasar
semua kehidupan, yaitu sel.
Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan
kimia jaringan organ, dan sistem
organ suatu organisme.
Biologi evolusioner meneliti proses yang
menghasilkan keanekaragaman hayati;
dan ekologi mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya.
Seseorang yang ahli dalam bidang biologi disebut ahli biologi, biologiwan,
atau biolog
Daftar isi
1Sejarah
2Dasar biologi modern
o 2.1Teori sel
o 2.2Evolusi
o 2.3Genetika
o 2.4Homeostasis
o 2.5Energi
3Penelitian
o 3.1Struktural
o 3.2Fisiologis
o 3.3Evolusioner
o 3.4Sistematika
o 3.5Ekologi dan lingkungan
4Cabang-cabang
5Lihat pula
6Galeri
7Catatan kaki
8Bacaan lanjutan
9Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sejarah biologi
“
Objek penelitian kami adalah berbagai macam bentuk dan perwujudan kehidupan, keadaan
dan hukum yang mengatur fenomena tersebut, serta penyebabnya. Ilmu yang terkait dengan
objek tersebut kami sebut biologi [Biologie] atau doktrin kehidupan [Lebenslehre]. ”
Aristoteles, salah satu tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan ilmu biologi.
Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait
sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di
peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok. Namun, asal usul, dan
pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno.[7] Walaupun
penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa Hippocrates (ca. 460 SM – ca. 370
SM), Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah tokoh yang paling berjasa dalam
mengembangkan biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia Animalium,
dan beberapa karya lain yang menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam, serta
karya-karya empirisnya yang mencoba mempelajari sebab-akibat biologis, dan
keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum, yaitu Theophrastus, menulis
buku-buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad Pertengahan.
Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–
869), Ad-Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani, [8] dan ar-Razi (865–925),
yang menulis tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi
filsuf Yunani, sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles,
terutama perihal hierarki kehidupan.
Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van
Leeuwenhoek memperbaiki mikroskopnya. Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria,
dan berbagai macam kehidupan mikroskopik lain berhasil ditemukan. Penyelidikan
yang dilakukan oleh Jan Swammerdam membangkitkan ketertarikan terhadap
bidang entomologi, dan membantu mengembangkan teknik pembedahan,
dan pewarnaan (staining) mikroskopik.[9]
Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal
abad ke-19, sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian,
pada tahun 1838, Schleiden, dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini
diterima secara luas) bahwa (1) satuan dasar organisme adalah sel, dan (2) masing-
masing sel memiliki karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan
bahwa (3) semua sel berasal dari pembagian sel lain. Akan tetapi, berkat karya Robert
Remak, dan Rudolf Virchow, pada tahun 1860-an sebagian besar ahli biologi menerima
ketiga hal tersebut yang kini disebut teori sel.[10]
Sementara itu, taksonomi, dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam. Carl
Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah
digunakan semenjak itu) dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk
spesies.[11] Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai
kategori buatan dan menyatakan bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan
mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang bersama. Walaupun menentang
teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah pemikiran evolusi;
karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck, dan Darwin.[12]
Struktur molekul DNA.
Artikel utama: Evolusi
Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah
melalui mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang
bersama. Berdasarkan teori evolusi, semua organisme di bumi, baik yang masih hidup
maupun yang sudah punah, berasal daru satu nenek moyang atau lungkang
gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun
yang lalu.[18] Ahli biologi biasanya memandang keseragaman kode genetik sebagai bukti
yang mendukung teori nenek moyang bersama semua bakteri, archaea, dan eukariot.[19]
Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada
tahun 1809,[20] evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian
oleh Charles Darwin dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam[21]
[22]
(Alfred Russel Wallace juga diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia
membantu penelitian, dan percobaan yang terkait dengan konsep ini). [23] Darwin
menjelaskan bahwa spesies, dan ras berkembang melalui proses seleksi alam,
dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.[24] Hanyutan genetik dianggap
sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.[25] Evolusi kini
digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.
Sejarah evolusioner spesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain
disebut filogeni. Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan,
seperti perbandingan rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi
molekuler atau genomika, dan perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[26] Untuk
memperkirakan jangka waktu terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai
metode, seperti penanggalan radiokarbon.[27] Ahli biologi menganalisis hubungan
evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.
Genetika[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Genetika
Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot untuk warna
ungu (B) dan putih (b).
Penelitian[sunting | sunting sumber]
Struktural[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Biologi molekular, Biologi sel, Genetika, dan Biologi perkembangan
Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.
Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan perpisahan antara tiga
domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang dibentuk
berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda akibat
evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih diperdebatkan.
Hierarki delapan tingkatan taksonomi dalam klasifikasi biologi. Diagram ini menggunakan format 3 domain /
6 kingdom.
Artikel utama: Sistematika
Peristiwa spesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi
seperti pohon. Sistematika mempelajari hubungan tersebut, perbedaan, kemiripan
antara spesies, dan sekelompok spesies.[52] Namun, sistematika sudah menjadi bidang
penelitian yang aktif jauh sebelum pemikiran evolusi menyebar luas. [53]
Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima
kingdom: Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.[54] Namun, banyak ilmuwan yang
menganggap sistem lima kingdom ini sudah ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi
modern biasanya dimulai dengan sistem tiga domain: Archaea (awalnya
Archaebacteria); Bacteria (awalnya Eubacteria),
dan Eukaryota (termasuk protista, fungi, tumbuhan, dan hewan)[55] Domain tersebut
didasarkan pada keberadaan nuklei pada sel dan perbedaan komposisi kimia bagian
luar sel.[55]
Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies. Urutannya
adalah: Domain, Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",
[56]
yang berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai
kehidupan karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya
ketiadaan aktivitas metabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan
sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.
Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah
spesies manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya dan sapiens adalah
spesiesnya. Ketika menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis
dengan menggunakan huruf besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama
ilmiah dapat dimiringkan atau digarisbawahi. [57][58]
Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem
ini meliputi tingkatan dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh
persetujuan internasional seperti International Code of Botanical
Nomenclature (ICBN), International Code of Zoological Nomenclature (ICZN),
dan International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB).
Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International
Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan sistemnya disebut International Code of
Viral Classification and Nomenclature (ICVCN). [59][60][61][62]
Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud
untuk menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih
belum diterapkan.[63] BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana
penerapannya pada tahun 1 Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang
tidak mengganti kode yang ada dan hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan
pada tahun 2011.[64][65][66] Namun, International Botanical Congress pada tahun 2011
menolak mempertimbangkan usulan BioCode. ICVCN berada di luar ranah BioCode
karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.
Ekologi dan lingkungan[sunting | sunting sumber]
Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut melindungi
anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan badut dari
predatornya.
Cabang-cabang[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar ilmu-ilmu hayati
Bagian dari seri
Ilmu Pengetahuan
tampil
Formal
tampil
Fisikal
tampil
Hayati
tampil
Sosial
tampil
Terapan
tampil
Antardisiplin
tampil
Filosofi • Sejarah
Portal Ilmu
Kategori
l
b
s
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan
dengan bidang-bidang sains yang lain dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang
mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi: [71][72]
Planta - Triticum
Bacteria - Gemmatimonas aurantiaca (- = 1
Mikrometer)
Archaea - Halobacteria
Biologi
Wikiversity memiliki
bahan belajar
tentang Biology at
Biologi
tampil
tampil
Pengawasan otoritas
Kategori:
Biologi
Halaman ini terakhir diubah pada 9 Mei 2022, pukul 11.50.
Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-
BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Tampilan seluler
Pengembang
Statistik
Pernyataan kuki