Anda di halaman 1dari 31

Lompat ke isi

Buka/tutup bilah samping


Cari Lanjut

 Buat akun baru


Perkakas pribadi


 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
 Halaman Utama
 Daftar isi
 Perubahan terbaru
 Artikel pilihan
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Kutip halaman ini
 Butir di Wikidata
 Pranala menurut ID
 Sunting pranala interwiki
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons

Bahasa

Di Wikipedia ini, pranala bahasa terletak di bagian atas halaman di sebelah judul artikel. Pergi ke paling atas.

Wiki Cinta Alam:


Unggah foto bentang alam, flora, fauna, atau objek lainnya di area yang dilindungi di
Indonesia dan menangkan hadiahnya!
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di   Facebook,   Twitter,   Instagram, dan   Telegram

233 bahasa

Biologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biologi mempelajari kehidupan dan organisme.

 atas: bakteri E. coli dan gazel
 bawah: kumbang goliath dan tumbuhan paku

Bagian dari seri

Biologi

Ilmu yang mempelajari kehidupan

 Garis besar

 Sejarah

tampil

Komponen kunci

tampil

Subdisiplin

tampil

Penerapan

  Portal Biologi
  Kategori

 l
 b
 s

Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup,


termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.[1] Ilmu
biologi modern membahas pengetahuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari
berbagai macam cabang dan subdisiplin. Secara umum, seluruh cabang keilmuan
biologi disatukan oleh konsep dasar yang mengatur semua penelitian biologi, yaitu
konsep tentang sel, gen, dan evolusi. Sel diakui sebagai satuan dasar kehidupan, gen
diakui sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi diasumsikan sebagai mekanisme
yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, kelangsungan hidup dari makhluk
hidup diyakini terjadi karena adanya perilaku konsumsi, perubahan energi serta
dengan regulasi yang menjaga kestabiilan dan vitaltas keadaan dalam tubuh. [2]
Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis
organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya antara
lain:[3]

 Biokimia mempelajari kimia kehidupan.
 Biologi molekuler terkait dengan interaksi
antar molekul biologis.
 Botani mempelajari biologi tumbuhan
 Biologi seluler meneliti satuan dasar
semua kehidupan, yaitu sel.
 Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan
kimia jaringan organ, dan sistem
organ suatu organisme.
 Biologi evolusioner meneliti proses yang
menghasilkan keanekaragaman hayati;
dan ekologi mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya.
Seseorang yang ahli dalam bidang biologi disebut ahli biologi, biologiwan,
atau biolog

Daftar isi

 1Sejarah
 2Dasar biologi modern
o 2.1Teori sel
o 2.2Evolusi
o 2.3Genetika
o 2.4Homeostasis
o 2.5Energi
 3Penelitian
o 3.1Struktural
o 3.2Fisiologis
o 3.3Evolusioner
o 3.4Sistematika
o 3.5Ekologi dan lingkungan
 4Cabang-cabang
 5Lihat pula
 6Galeri
 7Catatan kaki
 8Bacaan lanjutan
 9Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sejarah biologi

Pohon kehidupan Ernst Haeckel (1879).

Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani βίος, bios, yang berarti


"kehidupan", dan akhiran -λογία, -logia, yang artinya "ilmu."[4][5] Bentuk Latin dari kata
tersebut (biologi) pertama kali digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linné) dalam
karyanya yang berjudul Bibliotheca botanica pada tahun 1736. Kata tersebut dipakai
lagi pada tahun 1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam tulisannya yang
berjudul Philosophiae naturalis sive physicae: tomus III, continens geologian, biologian,
phytologian generalis. Terjemahan bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali
muncul dalam terjemahan karya Linnaeus pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor
Georg August Roose menggunakan istilah tersebut dalam pendahulu bukunya yang
bertajuk Grundzüge der Lehre van der Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun
1800 memakai istilah ini dalam arti yang lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari
sudut pandang morfologis, fisiologis, dan psikologis (Propädeutik zum Studien der
gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam pengertian modern baru muncul dalam
buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur (1802–22) yang ditulis
oleh Gottfried Reinhold Treviranus. Di dalam buku tersebut tertulis:[6]


Objek penelitian kami adalah berbagai macam bentuk dan perwujudan kehidupan, keadaan
dan hukum yang mengatur fenomena tersebut, serta penyebabnya. Ilmu yang terkait dengan
objek tersebut kami sebut biologi [Biologie] atau doktrin kehidupan [Lebenslehre]. ”

Aristoteles, salah satu tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan ilmu biologi.

Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait
sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di
peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok. Namun, asal usul, dan
pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno.[7] Walaupun
penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa Hippocrates (ca. 460 SM – ca. 370
SM), Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah tokoh yang paling berjasa dalam
mengembangkan biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia Animalium,
dan beberapa karya lain yang menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam, serta
karya-karya empirisnya yang mencoba mempelajari sebab-akibat biologis, dan
keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum, yaitu Theophrastus, menulis
buku-buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad Pertengahan.
Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–
869), Ad-Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani, [8] dan ar-Razi (865–925),
yang menulis tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi
filsuf Yunani, sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles,
terutama perihal hierarki kehidupan.
Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van
Leeuwenhoek memperbaiki mikroskopnya. Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria,
dan berbagai macam kehidupan mikroskopik lain berhasil ditemukan. Penyelidikan
yang dilakukan oleh Jan Swammerdam membangkitkan ketertarikan terhadap
bidang entomologi, dan membantu mengembangkan teknik pembedahan,
dan pewarnaan (staining) mikroskopik.[9]
Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal
abad ke-19, sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian,
pada tahun 1838, Schleiden, dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini
diterima secara luas) bahwa (1) satuan dasar organisme adalah sel, dan (2) masing-
masing sel memiliki karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan
bahwa (3) semua sel berasal dari pembagian sel lain. Akan tetapi, berkat karya Robert
Remak, dan Rudolf Virchow, pada tahun 1860-an sebagian besar ahli biologi menerima
ketiga hal tersebut yang kini disebut teori sel.[10]
Sementara itu, taksonomi, dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam. Carl
Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah
digunakan semenjak itu) dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk
spesies.[11] Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai
kategori buatan dan menyatakan bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan
mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang bersama. Walaupun menentang
teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah pemikiran evolusi;
karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck, dan Darwin.[12]

Struktur molekul DNA.

Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya Jean-Baptiste Lamarck.[13] Ia


menyatakan bahwa evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap sifat
suatu hewan, yang berarti semakin sering suatu organ digunakan, semakin kompleks,
dan efisien organ itu, sehingga membuat hewan teradaptasi dengan lingkungan.
Lamarck juga meyakini bahwa sifat yang didapat ini dapat diturunkan ke generasi
berikutnya, yang akan terus mengembangkan, dan menyempurnakannya. [14] Namun,
hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada akhir abad ke-19 Charles Darwin berhasil
merumuskan teori evolusi berdasarkan seleksi alam dengan menggabungkan
pendekatan biogeografis Humboldt, geologi Lyell, tulisan Malthus tentang pertumbuhan
populasi, dan keahlian morfologis serta pengamatannya sendiri di alam; penalaran, dan
bukti yang mirip juga membuat Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan yang
sama.[15] Meskipun banyak ditentang oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh
komunitas ilmiah, dan segera menjadi aksioma dasar dalam ilmu biologi.
Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan
bahwa asam deoksiribonukleat (ADN) merupakan komponen kromosom yang
mengandung satuan pewarisan yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada
model organisme baru seperti virus, dan bakteri serta penemuan struktur untai ganda
ADN pada tahun 1953 menandai jalannya peralihan ke masa genetika molekuler. Kode
genetik berhasil dipecahkan oleh Har Gobind Khorana, Robert W. Holley, dan Marshall
Warren Nirenberg setelah memahami bahwa ADN mengandung kodon.
Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk
memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada tahun 2003,[16] dan
merupakan langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan
definisi tubuh manusia, dan organisme lain secara fungsional, dan molekuler.

Dasar biologi modern[sunting | sunting sumber]


Teori sel[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Sel (biologi)
Menurut teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan, dan semua kehidupan terdiri
dari satu atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti tempurung). Semua
sel terbelah dari sel lain. Pada akhirnya, setiap sel di tubuh organisme
multiseluler berasal dari satu sel di dalam sel telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap
sebagai satuan dasar dalam proses patologis,[17] dan fenomena aliran energi terjadi di
sel sebagai bagian dari proses metabolisme. Selain itu, sel mengandung satuan
pewarisan yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses pembelahan sel.
Evolusi[sunting | sunting sumber]

Seleksi alam suatu populasi.

Artikel utama: Evolusi
Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah
melalui mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang
bersama. Berdasarkan teori evolusi, semua organisme di bumi, baik yang masih hidup
maupun yang sudah punah, berasal daru satu nenek moyang atau lungkang
gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun
yang lalu.[18] Ahli biologi biasanya memandang keseragaman kode genetik sebagai bukti
yang mendukung teori nenek moyang bersama semua bakteri, archaea, dan eukariot.[19]
Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada
tahun 1809,[20] evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian
oleh Charles Darwin dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam[21]
[22]
 (Alfred Russel Wallace juga diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia
membantu penelitian, dan percobaan yang terkait dengan konsep ini). [23] Darwin
menjelaskan bahwa spesies, dan ras berkembang melalui proses seleksi alam,
dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.[24] Hanyutan genetik dianggap
sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.[25] Evolusi kini
digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.
Sejarah evolusioner spesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain
disebut filogeni. Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan,
seperti perbandingan rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi
molekuler atau genomika, dan perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[26] Untuk
memperkirakan jangka waktu terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai
metode, seperti penanggalan radiokarbon.[27] Ahli biologi menganalisis hubungan
evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.
Genetika[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Genetika

Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot untuk warna
ungu (B) dan putih (b).

Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian


dari ADN yang memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari
bakteri hingga hewan, memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein. Sel
mentranskripsi ADN menjadi asam ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian
mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah rangkaian asam amino. Kode
translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya, rangkaian ADN yang
menyandikan insulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin ketika dimasukkan
ke organisme lain seperti tumbuhan.[28]
ADN biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota, dan kromosom lingkaran
dalam prokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN, dan histon.
Rangkaian kromosom dalam sel, dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui
dalam mitokondria, kloroplas, dan tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam
eukariota, ADN genomik terletak di nukleus sel, bersama dengan sejumlah mitokondria,
dan kloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di dalam sitoplasma yang disebut nukleoid.
[29]
 Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam gen, dan himpunan informasi
tersebut dalam suatu organisme disebut genotip.[30]
Homeostasis[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Homeostasis

Hipotalamus mengeluarkan CRH, yang membuat kelenjar pituitari mengeluarkan ACTH. Kemudian, ACTH


membuat korteks adrenal mengeluarkan glukokortikoid, seperti kortisol. Glukokortikoid kemudian mengurangi
laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah glukokortikoid yang dikeluarkan sudah cukup. [31]

Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas


lingkungan dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh
mekanisme regulasi yang terkait. Semua organisme hidup,
baik uniseluler maupun multiseluler, mengalami homeostasis.[32]
Untuk menjaga keseimbangan dinamika, dan melakukan fungsi tertentu secara efektif,
suatu sistem harus melacak, dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan,
sistem biologis biasanya menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya,
sistem tersebut menstabilkan keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas
suatu organ atau sistem. Contohnya adalah pelepasan glukagon ketika kadar gula
dalam tubuh terlalu rendah.
Energi[sunting | sunting sumber]
Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.

Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukan energi secara terus


menerus. Reaksi kimia yang membentuk struktur, dan fungsi tertentu dapat mengambil
energi dari suatu substansi yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk,
dan mempertahankan sel baru. Dalam proses ini, molekul bahan kimia yang menjadi
makanan memainkan dua peran; pertama, makanan tersebut mengandung energi yang
dapat diubah untuk mendukung reaksi kimia biologis; kedua, makanan tersebut
mengembangkan struktur molekuler baru.
Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem
disebut autotrof. Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari.
[33]
 Tumbuhan, dan fototrof lainnya menggunakan energi matahari melalui
proses fotosintesis yang mengubah bahan baku menjadi molekul organik, seperti ATP,
yang dapat dipecahkan ikatannya untuk menghasilkan energi. [34] Namun,
beberapa ekosistem hanya bergantung pada kemotrof yang mendapatkan energi
dari metana, sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya. [35]
Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat
mempertahankan kehidupan, dan mendukung pertumbuhan, dan perkembangan.
Kebanyakan sisa energi hanya menjadi panas, dan molekul buangan. Proses penting
yang mengubah energi yang terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang
berguna untuk kehidupan disebut metabolisme,[36] dan respirasi sel.[37]

Penelitian[sunting | sunting sumber]
Struktural[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Biologi molekular, Biologi sel, Genetika, dan Biologi perkembangan
Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.

Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.[38] Bidang ini


bersentuhan dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika dan biokimia. Biologi
molekuler mencoba memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk
hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari
bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural dan fisiologis sel,
termasuk perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan
mikroskopik, dan molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu
seperti bakteri serta sel dalam organisme multiseluler seperti manusia. Pemahaman
akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi. Kemiripan dan
pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang biologi
molekuler.
Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ,
[39]
 sementara genetika merupakan ilmu gen, pewarisan, dan variasi dalam organisme.[40]
[41]
 Gen menyandikan informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang
kemudian membentuk fenotip organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga
menyelidiki fungsi gen tertentu, dan menganalisis interaksi genetik. Di dalam tubuh
organisme, informasi genetik biasanya ada di dalam kromosom, di dalam struktur kimia
molekul ADN tertentu.
Biologi perkembangan mempelajari proses pertumbuhan, dan perkembangan
organisme. Bidang ini berasal dari embriologi, dan menyelidiki kuasa genetik
atas pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan morfogenesis, yang merupakan proses
yang menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi. Organisme yang biasanya
menjadi model dalam bidang ini meliputi cacing Caenorhabditis elegans,[42] lalat
buah Drosophila melanogaster,[43] ikan zebra Danio rerio,[44] tikus Mus musculus,[45] dan
tumbuhan Arabidopsis thaliana.[46][47] Organisme-organisme tersebut dipelajari untuk
memahami fenomena biologi tertentu, dengan harapan penemuan pada organisme
tersebut dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja organisme lain. [48]
Fisiologis[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Fisiologi
Fisiologi menyelidiki proses mekanik, fisik, dan biokimia organisme hidup dengan
mencoba memahami bagaimana semua struktur bekerja secara keseluruhan. Gagasan
“dari struktur ke fungsi” merupakan gagasan yang penting dalam bidang biologi.
Penelitian fisiologis secara tradisional terbagi menjadi fisiologi tumbuhan dan hewan,
namun beberapa prinsip fisiologi berlaku untuk semua organisme. Misalnya, fisiologi
sel ragi mungkin juga berlaku untuk sel manusia. Bidang fisiologi hewan menggunakan
alat dan metode dalam fisiologi manusia untuk spesies non-manusia. Fisiologi
tumbuhan meminjam teknik dari kedua bidang tersebut.
Fisiologi juga mempelajari bagaimana sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan,
dan peredaran darah bekerja serta berinteraksi. Penelitian sistem tersebut juga
dilakukan oleh bidang yang berorientasi pada kedokteran seperti neurologi,
dan imunologi.
Evolusioner[sunting | sunting sumber]
Penelitian evolusioner terkait dengan asal usul dan nenek moyang spesies dan juga
perubahannya seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai
bidang yang terkait dengan taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi
dalam organisme tertentu seperti mamalogi, ornitologi, botani dan herpetologi.
Organisme-organisme tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
evolusi yang umum.
Biologi evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang menggunakan
catatan fosil untuk menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo evolusi), [49] dan
sebagian lagi dari genetika populasi,[50] dan teori evolusioner. Pada tahun 1980-
an, biologi perkembangan memasuki kembali bidang biologi evolusioner setelah
sebelumnya dikeluarkan dari sintesis modern akibat penelitian biologi perkembangan
evolusioner.[51] Bidang lain yang terkait, dan sering dianggap sebagai bagian dari biologi
evolusioner adalah filogenetika, sistematika dan taksonomi.
Sistematika[sunting | sunting sumber]

Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan perpisahan antara tiga
domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang dibentuk
berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda akibat
evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih diperdebatkan.
Hierarki delapan tingkatan taksonomi dalam klasifikasi biologi. Diagram ini menggunakan format 3 domain /
6 kingdom.

Artikel utama: Sistematika
Peristiwa spesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi
seperti pohon. Sistematika mempelajari hubungan tersebut, perbedaan, kemiripan
antara spesies, dan sekelompok spesies.[52] Namun, sistematika sudah menjadi bidang
penelitian yang aktif jauh sebelum pemikiran evolusi menyebar luas. [53]
Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima
kingdom: Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.[54] Namun, banyak ilmuwan yang
menganggap sistem lima kingdom ini sudah ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi
modern biasanya dimulai dengan sistem tiga domain: Archaea (awalnya
Archaebacteria); Bacteria (awalnya Eubacteria),
dan Eukaryota (termasuk protista, fungi, tumbuhan, dan hewan)[55] Domain tersebut
didasarkan pada keberadaan nuklei pada sel dan perbedaan komposisi kimia bagian
luar sel.[55]
Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies. Urutannya
adalah: Domain, Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",
[56]
 yang berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai
kehidupan karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya
ketiadaan aktivitas metabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan
sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.
Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah
spesies manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya dan sapiens adalah
spesiesnya. Ketika menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis
dengan menggunakan huruf besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama
ilmiah dapat dimiringkan atau digarisbawahi. [57][58]
Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem
ini meliputi tingkatan dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh
persetujuan internasional seperti International Code of Botanical
Nomenclature (ICBN), International Code of Zoological Nomenclature (ICZN),
dan International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB).
Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International
Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan sistemnya disebut International Code of
Viral Classification and Nomenclature (ICVCN). [59][60][61][62]
Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud
untuk menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih
belum diterapkan.[63] BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana
penerapannya pada tahun 1 Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang
tidak mengganti kode yang ada dan hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan
pada tahun 2011.[64][65][66] Namun, International Botanical Congress pada tahun 2011
menolak mempertimbangkan usulan BioCode. ICVCN berada di luar ranah BioCode
karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.
Ekologi dan lingkungan[sunting | sunting sumber]
Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut melindungi
anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan badut dari
predatornya.

Artikel utama: Ekologi, Etologi, Perilaku, dan Biogeografi


Ekologi mempelajari persebaran, berlimpahnya kehidupan, dan interaksi antara
organisme dengan lingkungannya.[67] Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan
sebagai faktor abiotik lokal seperti iklim, di samping keberadaan organisme dan faktor
biotik lainnya.[68] Sistem biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak
interaksi yang mungkin terjadi antara organisme dengan lingkungan, bahkan dalam
skala kecil. Bakteri di dalam gradien gula memberikan tanggapan terhadap lingkungan
sama seperti seekor singa yang sedang mencari makanan di Sabana Afrika. Spesies
apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku,
seperti kerjasama, agresi, parasitisme, atau mutualisme. Masalah menjadi semakin
rumit ketika dua atau lebih spesies berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu
hingga populasi, ekosistem, dan biosfer. Istilah biologi populasi sering digunakan
bergantian dengan ekologi populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering
digunakan ketika mempelajari penyakit, virus, dan mikrob, sementara ekologi populasi
lebih sering dipakai ketika mempelajari tumbuhan dan hewan. Ekologi juga mengacu
pada berbagai subdisiplin yang ada.
Etologi menyelidiki perilaku hewan (terutama hewan sosial seperti primata dan canid),
dan kadang-kadang dianggap sebagai cabang zoologi. Etolog juga
mempelajari evolusi perilaku dan mencoba memahami perilaku dalam konteks seleksi
alam. Salah satu etolog modern pertama adalah Charles Darwin, karena bukunya yang
berjudul The Expression of the Emotions in Man and Animals memengaruhi etolog-
etolog penerusnya.[69]
Biogeografi terkait dengan persebaran organisme di Bumi[70] dan memusatkan perhatian
pada topik seperti tektonika lempeng, perubahan iklim, persebaran, migrasi,
dan kladistika.

Cabang-cabang[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar ilmu-ilmu hayati

Bagian dari seri

Ilmu Pengetahuan
tampil

Formal

tampil

Fisikal

tampil

Hayati

tampil

Sosial

tampil

Terapan

tampil

Antardisiplin

tampil

Filosofi • Sejarah

  Portal Ilmu
  Kategori

 l
 b
 s

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan
dengan bidang-bidang sains yang lain dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang
mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi: [71][72]

 Aerobiologi – mempelajari partikel organik


di udara
 Agrikultur – mempelajari proses produksi
hasil panen dan lebih menekankan pada
penerapannya
 Anatomi – mempelajari bentuk dan fungsi
tumbuhan, hewan, serta organisme lain
(terutama manusia)
 Arachnologi – mempelajari arachnida
 Astrobiologi – mempelajari evolusi,
distribusi, dan masa depan kehidupan di
alam semesta—juga
disebut eksobiologi, eksopaleontologi,
dan bioastronomi
 Biofisika – mempelajari proses biologis
dalam kerangka fisika, dengan
menerapkan teori dan metode yang
secara tradisional digunakan dalam ilmu
fisika
 Biogeografi – mempelajari persebaran
spesies dalam konteks keruangan dan
waktu
 Bioinformatika – penggunaan teknologi
informasi untuk meneliti, mengumpulkan,
dan menyimpan data genomik atau data
biologis lainnya
 Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang
diperlukan kehidupan agar tetap
berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
 Biologi bangunan – meneliti lingkungan
hidup di dalam ruangan
 Biologi evolusioner – mempelajari asal
usul dan nenek moyang spesies
 Biologi integratif – mempelajari semua
organisme
 Biologi kelautan (atau oseanografi
biologis) – mempelajari ekosistem,
tumbuhan, hewan, dan kehidupan
samudra lainnya
 Biologi konservasi – mempelajari
pelestarian, perlindungan, dan pemulihan
lingkungan alam, ekosistem alam,
vegetasi, serta margasatwa
 Biologi lingkungan – mempelajari dunia
alam secara keseluruhan atau dalam
wilayah tertentu, terutama dampak
manusia terhadapnya
 Biologi molekuler – mempelajari biologi
dan fungsi biologi dalam tingkatan
molekuler, bertumpang tindih dengan
biokimia
 Biologi populasi – mempelajari
sekelompok organisme, termasuk
o Ekologi populasi – mempelajari
dinamika dan kepunahan populasi
o Genetika populasi – mempelajari
perubahan frekuensi gen dalam
populasi suatu organisme
 Biologi perkembangan – mempelajari
proses pembentukan organisme dari zigot
 Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan
yang utuh dan interaksi molekuler serta
kimia yang terjadi di dalam sel
 Biologi struktural – cabang biologi
molekuler, biokimia, dan biofisika yang
terkait dengan struktur molekuler
makromolekul biologis
 Biologi sintetis – mengintegrasi biologi
dengan teknik; membuat fungsi biologis
yang tidak ada di alam
 Biomatematika (atau biologi matematis) –
penelitian proses biologis secara
kuantitatif atau matematis dan lebih
menekankan pada permodelan
 Biomekanika – penelitian mekanika
kehidupan yang lebih menekankan pada
penerapan melalui prostetik atau ortotik.
Bidang ini sering dianggap sebagai
cabang kedokteran
 Biomusikologi – mempelajari musik dari
sudut pandang biologis
 Bioteknologi – cabang biologi yang baru
dan kadang-kadang kontroversial yang
mempelajari manipulasi materi hidup,
termasuk modifikasi genetik, dan biologi
sintetik
 Botani – mempelajari tumbuhan
 Ekologi – mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya
 Embriologi – mempelajari perkembangan
embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
 Entomologi – mempelajari serangga
 Epidemiologi – komponen penting dalam
penelitian kesehatan, mempelajari faktor
yang memengaruhi kesehatan suatu
populasi
 Epigenetik – mempelajari perubahan
ekspresi gen atau fenotip seluler yang
diakibatkan oleh mekanisme selain
perubahan rangkaian ADN
 Etologi – mempelajari perilaku hewan
 Farmakologi – mempelajari persiapan,
penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
 Fisiologi – mempelajari cara kerja
organisme hidup serta organ-organnya
 Fitopatologi – mempelajari penyakit pada
tumbuhan (juga disebut patologi
tumbuhan)
 Genetika – mempelajari gen dan
pewarisan
 Hematologi – mempelajari darah dan
organ pembentuk darah
 Herpetologi – mempelajari reptil dan
amfibi
 Histologi – mempelajari sel dan jaringan,
cabang mikroskopik anatomi
 Iktiologi – mempelajari ikan
 Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu
yang rendah terhadap kehidupan
 Limnologi – mempelajari perairan di
daratan
 Mamalogi – mempelajari mamalia
 Mikrologi – meneliti organisme
mikroskopik (mikroorganisme), dan
interaksinya dengan kehidupan lainnya
 Mikologi – mempelajari fungi
 Neurobiologi – mempelajari sistem saraf,
termasuk anatomi, fisiologi, dan
patologinya
 Onkologi – mempelajari proses kanker
 Ornitologi – mempelajari burung
 Paleontologi – mempelajari fosil dan bukti
geografis kehidupan prasejarah
 Patobiologi atau patologi – meneliti
penyakit, seperti penyebab, proses, ciri,
dan perkembangannya
 Parasitologi – mempelajari parasit dan
parasitisme
 Penelitian biomedis – meneliti tubuh
manusia yang sehat dan sakit
 Psikobiologi – mempelajari
dasar psikologi secara biologis
 Sosiobiologi – mempelajari
dasar sosiologi secara biologis
 Teknik biologis – mempelajari biologi dari
sudut pandang teknik dan lebih
menekankan pada pengetahuan terapan.
Bidang ini terkait dengan bioteknologi
 Virologi – mempelajari virus dan agen
yang seperti virus
 Zoologi – mempelajari hewan, termasuk
klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan
perilaku (cabang
meliputi entomologi, etologi, herpetologi, i
ktiologi, mamalogi, dan ornitologi)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


Portal Biologi

 Daftar ahli biologi


 Asam deoksiribonukleat (ADN)
 Hewan
 Sel
 Fotosintesis
 Tumbuhan
 Hidup dan kehidupan
Galeri[sunting | sunting sumber]

Animalia - Bos primigenius taurus


 

Planta - Triticum
 

Fungi - Morchella esculenta


 

Stramenopila/Chromista - Fucus serratus


 


Bacteria - Gemmatimonas aurantiaca (- = 1
Mikrometer)
 

Archaea - Halobacteria
 

Virus - Gamma phage

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]


1. ^ Berdasarkan definisi dari Aquarena Wetlands
Project glossary of terms. Diarsipkan 2004-06-08
di Wayback Machine.
2. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018).  Biologi
Dasar Terintegrasi  (PDF). Pekanbaru: Kreasi
Edukasi. hlm. 1. ISBN 978-602-6879-99-8.
3. ^ "Life Science, Weber State Museum of Natural
Science". Diarsipkan dari  versi asli  tanggal
2013-07-27. Diakses tanggal  2013-09-11.
4. ^ "Who coined the term biology?".  Info.com.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-09.
Diakses tanggal  2012-06-03.
5. ^ "biology".  Online Etymology Dictionary.
6. ^ Richards, Robert J. (2002). The Romantic
Conception of Life: Science and Philosophy in
the Age of Goethe. University of Chicago
Press. ISBN 0-226-71210-9.
7. ^ Magner, A History of the Life Sciences
8. ^ Fahd, Toufic. : 815. Tidak memiliki atau
tanpa |title= (bantuan); Parameter |
contribution= akan diabaikan (bantuan),
in Morelon, Régis; Rashed, Roshdi
(1996).  Encyclopedia of the History of Arabic
Science. 3. Routledge. ISBN 0-415-12410-7.
9. ^ Magner, A History of the Life Sciences, pp
133–144
10. ^ Sapp, Genesis, chapter 7; Coleman, Biology in
the Nineteenth Century, bab 2
11. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought,
chapter 4
12. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought, bab 7
13. ^ Gould (2002), hal. 187.
14. ^ Lamarck (1914)
15. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought,
chapter 10: "Darwin's evidence for evolution and
common descent"; and chapter 11: "The
causation of evolution: natural selection";
Larson, Evolution, chapter 3
16. ^ Noble, Ivan (2003-04-14).  "BBC NEWS |
Science/Nature | Human genome finally
complete".  BBC News. Diakses tanggal 2006-
07-22.
17. ^ Mazzarello, P (1999). "A unifying concept: the
history of cell theory".  Nature Cell Biology.  1 (1):
E13–E15. doi:10.1038/8964.  PMID  10559875.
18. ^ De Duve, Christian (2002).  Life Evolving:
Molecules, Mind, and Meaning. New York:
Oxford University Press. hlm.  44. ISBN 0-19-
515605-6.
19. ^ Futuyma, DJ (2005).  Evolution. Sinauer
Associates.  ISBN  978-0-87893-187-3. OCLC  57
311264 57638368 62621622  Periksa nilai  |
oclc=  (bantuan).
20. ^ Packard, Alpheus Spring (1901).  Lamarck, the
founder of Evolution: his life and work with
translations of his writings on organic evolution.
New York: Longmans, Green. ISBN 0-405-
12562-3.
21. ^ The Complete Works of Darwin Online –
Biography. darwin-online.org.uk. Retrieved on
2006-12-15
Dobzhansky 1973
22. ^ As Darwinian scholar Joseph Carroll of the
University of Missouri–St. Louis puts it in his
introduction to a modern reprint of Darwin's work:
"The Origin of Species has special claims on our
attention. It is one of the two or three most
significant works of all time—one of those works
that fundamentally and permanently alter our
vision of the world ... It is argued with a singularly
rigorous consistency but it is also eloquent,
imaginatively evocative, and rhetorically
compelling." Carroll, Joseph, ed. (2003). On the
origin of species by means of natural selection.
Peterborough, Ontario: Broadview.
hlm. 15.  ISBN  1-55111-337-6.
23. ^ Shermer hal. 149.
24. ^ Darwin, Charles (1859). On the Origin of
Species, 1st, John Murray
25. ^ Simpson, George Gaylord (1967).  The
Meaning of Evolution (edisi ke-Second). Yale
University Press. ISBN 0-300-00952-6.
26. ^ "q-more/biology-definition/phylogeny/". www.bi
o-medicine.org. Diarsipkan dari  versi
asli tanggal 2013-10-04. Diakses tanggal  2013-
09-11.
27. ^ Aitken, M. J. (1990). Science-based Dating in
Archaeology. London: Longman. hlm.  56-
58.  ISBN  0-582-49309-9.
28. ^ From SemBiosys, A New Kind Of
Insulin INSIDE WALL STREET By Gene G.
Marcial(13 Agustus 2007)
29. ^ Thanbichler M, Wang S, Shapiro L (2005).
"The bacterial nucleoid: a highly organized and
dynamic structure".  J Cell Biochem. 96 (3): 506–
21.  doi:10.1002/jcb.20519. PMID 15988757.
30. ^ "Definition of Genotype".  MedicineNet.
31. ^ Raven, PH; Johnson, GB. Biology, Fifth
Edition, Boston: Hill Companies, Inc. 1999. page
1058.
32. ^ Kelvin Rodolfo, Explanation of Homeostasis on
scientificamerican.com. Diakses 16 Oktober
2009.
33. ^ D.A. Bryant & N.-U. Frigaard (2006).
"Prokaryotic photosynthesis and phototrophy
illuminated". Trends Microbiol. 14 (11): 488–
96.  doi:10.1016/j.tim.2006.09.001. PMID 16997
562.
34. ^ Smith, A. L. (1997). Oxford dictionary of
biochemistry and molecular biology. Oxford
[Oxfordshire]: Oxford University Press.
hlm. 508.  ISBN  0-19-854768-4. Photosynthesis
– the synthesis by organisms of organic
chemical compounds, esp. carbohydrates, from
carbon dioxide using energy obtained from light
rather than the oxidation of chemical
compounds.
35. ^ Katrina Edwards. Microbiology of a Sediment
Pond and the Underlying Young,
Cold, Hydrologically Active Ridge Flank. Woods
Hole Oceanographic Institution.
36. ^ Campbell, Neil A. and Reece Jane B (2001).
"6".  Biology. Benjamin Cummings. ISBN 978-0-
8053-6624-2. OCLC  47521441 48195194
53439122 55707478 64759228
79136407 Periksa nilai  |oclc= (bantuan).
37. ^ Bartsch/Colvard, The Living Environment.
(2009) New York State Prentice Hall Regents
Review. Diakses 16 Oktober 2009.
38. ^ "Molecular biology Definition and Examples -
Biology Online Dictionary". Biology Articles,
Tutorials & Dictionary Online. 7 Okt 2019.
39. ^ "Anatomy of the Human Body". Edisi ke-20.
1918. Henry Gray.
40. ^ Anthony J. F. Griffiths ... (2000).  "Genetics
and the Organism: Introduction". Dalam Griffiths,
William M.; Miller, Jeffrey H.; Suzuki, David T.;
Lewontin, Richard C.; Gelbart. An Introduction to
Genetic Analysis (edisi ke-7th). New York: W. H.
Freeman. ISBN 0-7167-3520-2.
41. ^ Hartl D, Jones E (2005)
42. ^ Brenner, S. (1974).  "The Genetics of
CAENORHABDITIS
ELEGANS"  (PDF).  Genetics.  77  (1): 71–
94.  PMC 1213120  .  PMID  4366476.
Diarsipkan dari versi asli  (PDF) tanggal 2007-07-
05. Diakses tanggal 2013-09-12.
43. ^ James H. Sang (2001-06-23). "Drosophila
melanogaster: The Fruit Fly". Dalam Eric C. R.
Reeve.  Encyclopedia of genetics. USA: Fitzroy
Dearborn Publishers, I. hlm. 157.  ISBN  978-1-
884964-34-3. Diakses tanggal  2009-07-01.
44. ^ Haffter P; Nüsslein-Volhard C (1996). "Large
scale genetics in a small vertebrate, the
zebrafish".  Int. J. Dev. Biol.  40  (1): 221–
7. PMID 8735932.
45. ^ Keller G (2005). "Embryonic stem cell
differentiation: emergence of a new era in
biology and medicine".  Genes Dev.  19  (10):
1129–55. doi:10.1101/gad.1303605. PMID 1590
5405.
46. ^ Rensink WA, Buell CR (2004). "Arabidopsis to
Rice. Applying Knowledge from a Weed to
Enhance Our Understanding of a Crop
Species".  Plant Physiol.  135  (2): 622–
9. doi:10.1104/pp.104.040170.  PMC 514098  . 
PMID 15208410.
47. ^ Coelho SM, Peters AF, Charrier B; et al.
(2007). "Complex life cycles of multicellular
eukaryotes: new approaches based on the use
of model organisms". Gene.  406  (1–2): 152–
70.  doi:10.1016/j.gene.2007.07.025.  PMID  1787
0254.
48. ^ Fields S, Johnston M (2005). "Cell biology.
Whither model organism
research?".  Science.  307  (5717): 1885–
6. doi:10.1126/science.1108872.  PMID  1579083
3.
49. ^ Jablonski D (1999). "The future of the fossil
record". Science. 284 (5423): 2114–
16.  doi:10.1126/science.284.5423.2114.  PMID  1
0381868.
50. ^ John H. Gillespie Population Genetics: A
Concise Guide, Johns Hopkins Press,
1998. ISBN 0-8018-5755-4.
51. ^ Vassiliki Betta Smocovitis Unifiying Biology: the
evolutionary synthesis and evolutionary
biology ISBN 0-691-03343-9.
52. ^ Neill, Campbell (1996). Biology; Fourth
edition. The Benjamin/Cummings Publishing
Company. hlm.  G-21 (Glossary).  ISBN  0-8053-
1940-9.
53. ^ Douglas, Futuyma (1998). Evolutionary
Biology; Third edition. Sinauer Associates.
hlm. 88.  ISBN  0-87893-189-9.
54. ^ Margulis, L (1997).  Five Kingdoms: An
Illustrated Guide to the Phyla of Life on
Earth  (edisi ke-3rd). WH Freeman &
Co.  ISBN  978-0-7167-3183-2. OCLC  22362309
8 237138975  Periksa nilai  |oclc=  (bantuan).
55. ^ Lompat ke:a b Woese C, Kandler O, Wheelis M
(1990).  "Towards a natural system of organisms:
proposal for the domains Archaea, Bacteria, and
Eucarya".  Proc Natl Acad Sci USA. 87 (12):
4576–9. Bibcode:1990PNAS...87.4576W.  do
i:10.1073/pnas.87.12.4576.  PMC 54159  .  PMI
D 2112744.
56. ^ Rybicki EP (1990). "The classification of
organisms at the edge of life, or problems with
virus systematics". S Aft J Sci. 86: 182–186.
57. ^ Heather Silyn-Roberts (2000).  Writing for
Science and Engineering: Papers, Presentation.
Oxford: Butterworth-Heinemann.
hlm. 198.  ISBN  0-7506-4636-5.
58. ^ "Recommendation 60F". International Code of
Botanical Nomenclature, Vienna Code. 2006.
hlm. 60F.1.
59. ^ "ICTV Virus Taxonomy 2009". Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2013-10-04. Diakses
tanggal 2013-09-12.
60. ^ "80.001 Popsiviroidae – ICTVdB Index of
Viruses." (Website.) U.S. National Institutes of
Health website. Retrieved on 2009-10-28.
61. ^ "90. Prions – ICTVdB Index of
Viruses." (Website.) U.S. National Institutes of
Health website. Retrieved on 2009-10-28.
62. ^ "81. Satellites – ICTVdB Index of
Viruses." (Website.) U.S. National Institutes of
Health website. Retrieved on 2009-10-28.
63. ^ John McNeill (1996-11-04). "The BioCode:
Integrated biological nomenclature for the 21st
century?". Proceedings of a Mini-Symposium on
Biological Nomenclature in the 21st Century.
64. ^ "The Draft BioCode (2011)". International
Committee on Bionomenclature (ICB).
65. ^ [1] Greuter, W.; Garrity, G.; Hawksworth, D.L.;
Jahn, R.; Kirk, P.M.; Knapp, S.; McNeill, J.;
Michel, E.; Patterson, D.J.; Pyle, R.; Tindall, B.J.
(2011). Draft BioCode (2011): Principles and
rules regulating the naming of organisms. Taxon.
60: 201-212.
66. ^ [2] and [3] Diarsipkan 2017-07-13 di Wayback
Machine. Hawksworth, D.L. (2011). Introducing
the Draft BioCode (2011). Taxon. 60(1): 199–
200.
67. ^ Begon, M. (2006). Ecology: From individuals to
ecosystems. (4th ed.). Blackwell. ISBN 1-4051-
1117-8.
68. ^ Habitats of the world. New York: Marshall
Cavendish. 2004. hlm. 238.  ISBN  978-0-7614-
7523-1.
69. ^ Black, J (2002).  "Darwin in the world of
emotions"  (Free full text).  Journal of the Royal
Society of Medicine.  95  (6): 311–
3. doi:10.1258/jrsm.95.6.311. ISSN 0141-0768. 
PMC  1279921  . PMID 12042386.
70. ^ Wiley, 1981
71. ^ "Branches of biology Definition and Examples -
Biology Online Dictionary". Biology Articles,
Tutorials & Dictionary Online. 7 Okt 2019.
72. ^ "Branches of Biology - Biology".

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]


 Alberts, Bruce (2002). Molecular Biology
of the Cell (edisi ke-4th).
Garland. ISBN 978-0-8153-3218-3. OCL
C 145080076 48122761 57023651
69932405  Periksa nilai  |oclc= (bantuan).
 Begon, Michael (2005). Ecology: From
Individuals to Ecosystems (edisi ke-4th).
Blackwell Publishing Limited. ISBN 978-
1-4051-1117-1. OCLC 57639896
57675855 62131207  Periksa nilai  |
oclc= (bantuan).
 Campbell, Neil (2004). Biology (edisi ke-
7th). Benjamin-Cummings Publishing
Company. ISBN 0-8053-7146-X. OCLC 7
1890442.
 Colinvaux, Paul (1979). Why Big Fierce
Animals are Rare: An Ecologist's
Perspective (edisi ke-reissue). Princeton
University Press. ISBN 0-691-02364-
6. OCLC 10081738 24132192  Periksa
nilai  |oclc= (bantuan).
 Hoagland, Mahlon (2001). The Way Life
Works (edisi ke-reprint). Jones and
Bartlett Publishers inc. ISBN 0-7637-
1688-X. OCLC 223090105
45487537  Periksa nilai  |oclc= (bantuan).
 Janovy, John Jr. (2004). On Becoming a
Biologist (edisi ke-2nd). Bison
Books. ISBN 0-8032-7620-6. OCLC 5513
8571 56964280  Periksa nilai  |
oclc= (bantuan).
 Johnson, George B. (2005). Biology,
Visualizing Life. Holt, Rinehart, and
Winston. ISBN 0-03-016723-X. OCLC 36
306648.
 Tobin, Allan (2005). Asking About
Life (edisi ke-3rd). Belmont, CA:
Wadsworth. ISBN 0-534-40653-X.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Wikibuku memiliki
informasi lanjut berjudul

Biologi

Lihat informasi mengenai


biologi di Wiktionary.

Wikiversity memiliki
bahan belajar
tentang Biology at

The School of Biology

 Biologi di Curlie (dari DMOZ)


 Filokode OSU Diarsipkan 2007-11-14
di Wayback Machine.
 Biologi Daring – Wiki Dictionary
 Video kuliah biologi dari
MIT Diarsipkan 2010-05-29 di Wayback
Machine.
 Biologi dan Bioetika Diarsipkan 2007-06-
26 di Wayback Machine..
 Sistem Biologis – Idaho National
Laboratory
 The Tree of Life: proyek yang memuat
informasi tentang filogeni, dan
biodiversitas.
 Using the Biological Literature Web
Resources
Pranala jurnal

 PLos Biology Jurnal terbuka yang


diterbitkan oleh Public Library of Science
 Current Biology Jurnal yang
menerbitkan riset asli dari berbagai bidang
biologi
 Biology Letters Jurnal Royal Society yang
menerbitkan tulisan-tulisan tentang biologi
 Science Magazine Diarsipkan 2010-11-10
di Wayback Machine. Publikasi
Sains AAAS yang terkenal – Lihat Bagian
Ilmu Kehidupan
 International Journal of Biological
Sciences Jurnal biologi yang menerbitkan
beberapa karya ilmiah
 Perspectives in Biology and
Medicine Diarsipkan 2003-11-10
di Wayback Machine. Jurnal interdisipliner
yang menerbitkan esai-esai
 Life Science Log
tampil

Biologi

tampil

Cabang utama dalam ilmu alam

tampil
Pengawasan otoritas 
Kategori: 
 Biologi
 Halaman ini terakhir diubah pada 9 Mei 2022, pukul 11.50.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-
BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Tampilan seluler

 Pengembang

 Statistik
 Pernyataan kuki

Anda mungkin juga menyukai