Anda di halaman 1dari 51

Konsep Dasar Kep Gerontik

Ns. Nur Isnaini, S.Kep.,M.Kep


YANG MUDA NGGA TAU DIRI!!!
PENDAHULUAN

Proses penuaan pasti terjadi pada siapa saja dan tidak bisa
dihindari
Proses penuaan pasti terjadi di semua organ tubuh kita
Tidak setiap orang menua dalam usia dan kondisi yang
sama, berusia 60 tahun tetapi si A tampak lebih muda
ketimbang si B.

3
DEFINISI AGING
Aging atau penuaan adalah proses yang terjadi secara
perlahan-lahan, yang menyebabkan tubuh kita kehilangan
kemampuan untuk mengembalikan dan menggantikan
struktur dan fungsi normal jika menghadapi trauma
ataupun perlukaan termasuk infeksi.

4
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َ ‫ب ث ُ َّم ِم ْن نُ ْطفَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن‬
‫علَقَ ٍة ث ُ َّم يُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًل ث ُ َّم‬ ٍ ‫ُه َو الَّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬
‫شيُو ًخا‬ ُ ‫ش َّد ُك ْم ث ُ َّم ِلتَكُونُوا‬ ُ َ‫ۚ َو ِلتَ ْبلُغُوا ۚ َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُتَ َوفَّ ٰى ِم ْن قَ ْب ُُ ِلتَ ْبلُغُوا أ‬
َ ُ‫س ًّمى َولَعَلَّ ُك ْم ت َ ْع ِقل‬
‫ون‬ َ ‫أَ َج ًل ُم‬
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air
mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu
sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu
sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup)
sampai tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami
perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan
dan supaya kamu memahami(nya) [Al-Mukmin/40:67]
LANSIA....
Menurut UU No. 13 tahun 1998 ttg
“Kesejahteraan Lansia”,
Lansia adalah Seseorang yang mencapai usia
60 tahun keatas.
BATASAN LANSIA WHO

Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74


tahun,
Usia tua (old) :75-90 tahun, dan
Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90
tahun.
Depkes RI
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-
59 tahun,
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke
atas atau usia 60 tahun ke atas dengan
masalah kesehatan.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan

1) Hereditas atau ketuaan genetik


2) Nutrisi atau makanan
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
5) Lingkungan
6) Stres
TEORI---''Aging Process''
TEORI MENUA

 Biologi
 Sosiologi
 Psikologi
 Moral / Spiritual

11
Teori Biologi

1. Teori Stochastic
 Teori Error
 Teori Radikal Bebas
 Teori Cros Lingkage
 Teori Wear & Tear
2. Teori Non Stochastic
 Teori Genetik Clock/Proggamed Teori
 Teori Imunitas
 Teori Telomerase
 Teori Neuroemdokrin

12
Teori Stochastic, mengungkapkan tentang proses penuaan sebagai
peristiwa yang terjadi secara random dan berakumulasi

 Teori Error
Proses penuaan karena mutasi sel somatic/perubahan
mekanisme perbaikan DNA.
Faktor-faktor lingkungan seperti radiasi, bahan racun
kimia dapat menyebabkan mutasi somatic dari DNA yang
hasilnya adalah terjadinya kesalahan transkripsi dan
translasi dari RNA.
Kesalahan ini menghasilkan kesalahan dalam
metabolisme selanjutnya dan bisa memproduksi error
catastrophe. Akibatnya kualitas dan kuantitas suatu sel
akan terus menerus menurun.

13
Teori Biologi: Teori Stochastic

 Teori Radikal Bebas


Semakin usia bertambah maka pertahanan sel
berkurang sehingga menyebabkan peningkatan formasi
radikal bebas
Radikal bebas merupakan hasil sampingan dari rantai
pernapasan di mitokondria (bagian sel pemroduksi glukosa
dan oksigen menjadi energi)
Yang termasuk dalam jenis radikal bebas yaiitu
molekul-molekul reaktif dan tidak stabil hasil metabolisme
(makanan olahan, obat-obatan, sinar ultraviolet), reaksi
irradiasi (radiasi rendah sinar elektromagnetik), reaksi
dengan radikal bebas lain, oksidasi polutan lingkungan
seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, pabrik-pabrik
14
Teori Biologi: Teori Stochastic

 Teori Cros Lingkage


Pemisahan struktur molekul yang normalnya terpisah dapat
diikat melalui reaksi kimia sehingga terjadi kerusakan
permanent mutasi gen
 Teori Wear & Tear
Weisman mengungkapkan bahwa sel somatic normal
dibatasi kemampuannya untuk meniru dan berfungsi
sehingga menyebabkan jaringan rusak.
Menurut Weissman tubuh dan sel-sel akan rusak karena
banyak terpakai dan digunakan secara berlebihan
sepanjang hidup. Tubuh bagaikan mesin yang terdapat
masa garansinya dimana jika tidak dilakukan perawatan
maka proses menua lebih cepat
15
Teori Non Stochastic

Teori Genetik Clock / Programmed Theory


Usia hidup suatu sel sudah terprogram dalam DNAnya
Setiap sel mempunyai kemampuan untuk membelah
hingga jumlah/waktu tertentu
Secara genetic manusia sudah membawa garis seberapa
cepat ia menua dan akhirnya meninggal
Dengan kode genetic yang unik ini merupakan sebuah
kecenderungan tipe fisik dan fungsi mental yang telah
ditentukan sebelumnya
Warisan genetic ini sangat menentukan seberapa cepat dan
seberapa panjang seseorang hidup

16
Teori Biologi: Teori Non Stochastic

Teori Imunitas
Fungsi imun tubuh menurun yang disebabkan adanya
kanker, infeksi dan autoimun sehingga terjadi error genetic
Teori Telomerase
Telomer bertugas untuk mempertahankan integritas
kromosom, setiap kali sel-sel kita membelah telomere akan
memendek.
Saat ujung telomere DNA terlalu pendek, pembentukan sel
akan melambat dan kemudian akan berhenti sama sekali

17
Teori Biologi: Teori Non Stochastic

Teori Neuroendokrin
Ketika muda hormon kita bekerja bersama-sama untuk
mengatur berbagai fungsi-fungsi tubuh termasuk respon
kita terhadap panas, dingin dan aktifitas seksual.
Kelenjar endokin bertanggung jawab untuk reaksi berantai
hormonal kompleks yang dikenal dengan nama lain
thermostat.
Sejalan bertambahnya usia maka tubuh memproduksi
hormon dalam kadar yang lebih rendah dan dapat memberi
efek yang membahakan bagi tubuh, termasuk penurunan
kemampuannya dalam memperbaiki tubuh dan mengatur
tubuh.

18
Teori Sosiologi

 Dissenggagement Theory
 Teori Aktivitas
 Teori Berkelanjutan
 Age Stratification Theory
 Teori Lingkungan (Person Enviroment Fit Theory)
 Teori Subkultur

19
Teori Sosiologi

 Disengagement Theory
Pertahanan ketidakseimbangan social pada lansia mengalami
penurunan dikarenakan lansia mengalami menarik diri.
 Teori Aktivitas
Lansia tetap fit secara psikologis dan sosal jika tetap aktif
dalam usia senjany. Hal ini berdasarkan konsep diri yang
bertambah melalui aktivitaqs dalam berbagai peran yang akan
dihadapkan pada kepuasan hidup.
 Teori Berkelanjutan
Merupakan kontinuitas kepribadian dimana dtrategi koping
telah ada sebelum tua sehingga mampu menghadapi proses
penuaan dengan koping adaptif.

20
Teori Sosiologi

Age Stratification Theory


Manusia menua secara biosospsiko dalam kelompok
dimana kelompok baru secara berkelanjutan muncul dan
mempunyai perasaan yang unik.
Masyarakat dapat dibagi dalam beberapa strata menurut
peran dan usia kemudian mengalami perubahan secara
berkelanjutan yang akan menjadi pengaruh yang dinamis
antara penuaan dan perubahan social.
Teori ini dapat digunakan untuk memahami tempat,
masalah dan potensi lansia.

21
Teori Sosiologi

Teori Lingkungan (Person Enviroment Fit Theory)


Ada interelasi antara kompentensi individu dan lingkunga
dimana individu mempunyai kekuatan ego, ketrampilan
motorik, kesehatan bio, kapasitas kognitif dan persepsi
sensori. Sedangkan lingkungan dapat menghilangkan respon
perilaku. Hal ini dapat dikaji untuk kualitas lingkungan untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia.

Teori Subkultur
Lansia adalah kelompok dengan norma-norma, harapan-
harapan, kepercayaan dan kebiasaan sendiri dimana
membawa kesadaran untuk meningkatkan citra diri lansia

22
Teori Psikologi

Teori Hirarki Maslow


Jung Theory of Individualism
Erikson Eight State of Life

23
Teori Psikologi

Teori Hirarki Maslow


Berdasarkan hirarki Maslow dimana pencapaian lansia
rendah sehingga menjadi suatu prioritas. Berkaitan dengan
aktualisasi diri sebagai manusia yang matang akan
mertambah pula otonomi, kreatifitas, kebebasan, dan
hubungan interpersonal.

Jung Theory of Individualism


Berkaitan denga kepribadian introvert dan ekstrovert
dimana semakin bertambah usia lansia maka individu lebih
meningkat hub spiritualnya.
24
Teori Psikologi

Erikson Eight State of Life


Setiap tahapan kehidupan terdapat konflik dimana jika
tahapan dilalui dengan sukses maka akan sukses secara
psikososial dan menyeimbangkan pencarian integritas.

25
Teori Moral / Spritual

Individu mencari dan menjelaskan eksistensi diri di dunia


dengan berfokus keagamaan sebagai pengalaman hidup.

Peran perawat disini adalah membantu arti dalan krisis


kehidupan

26
Ciri-Ciri Lansia
Ciri-ciri lansia
 Mengalami periode kemunduran

 Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik


dan faktor psikologis. Motivasi memiliki peran yang
penting dalam kemunduran pada lansia.
 Contoh : lansia yang memiliki motivasi yang rendah dalam
melakukan kegiatan, maka akan mempercepat proses
kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang
memiliki motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik
pada lansia akan lebih lama terjadi.
Ciri-ciri lansia
 Lansia memiliki status kelompok minoritas.
 Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak
menyenangkan terhadap lansia dan diperkuat oleh pendapat
yang kurang baik.
 lansia yang lebih senang mempertahankan pendapatnya maka
sikap sosial di masyarakat menjadi negatif, tetapi ada juga lansia
yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain sehingga
sikap sosial masyarakat menjadi positif.
Menua membutuhkan perubahan peran.
Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Masalah pada Lansia
1. Fisik
2. Masalah kognitif ( intelektual )
3. Masalah emosional
4. Masalah spiritual
Masalah Kesehatan Pada Lansia
Perubahan – perubahan Yang
Terjadi Pada Lansia
Sistem Indra
 Prebiakusis (gangguan pada pendengaran)- hilangnya
kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam,
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia diatas 60 tahun.
 Menurun lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa
lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak,
pupil timbul sklerosis, daya membedakan warna menurun.
Sistem Intergumen:
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur,
tidak elastis kering dan berkerut. Kulit akan
kekurangan cairan sehingga menjadi tipis
dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan
atropi glandula sebasea dan glandula
sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat
pada kulit dikenal dengan liver spot.
Sistem Muskuloskeletal

• Jaringan penghubung (kolagen dan elastin), kartilago,


tulang, otot dan sendi berkurang rentan dengan gesekan
• Jaringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan
mengalami granulasi.
• Kepadatan tulang - osteoporosis deformitas dan fraktur.
• Penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan
jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot
mengakibatkan efek negatif.
• Jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan
fasia mengalami penurunan elastisitas.
Sistem kardiovaskuler
Massa jantung bertambah, ventrikel kiri mengalami
hipertropi sehingga peregangan jantung berkurang,
Katup jantung menebal dan kaku karena kemampuan
jantung menurun 1% setiap tahun sesudah kita berumur 20
tahun-pembuluh darah kehilangan sensitivitas dan
elastisitas pembuluh darah.
Berkurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi, misalnya perubahan posisi dari tidur ke duduk
atau duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah
menurun menjadi 65 mmHg dan tekanan darah meninggi,
karena meningkatnya resistensi dari pembuluh darah
perifer.
Sistem respirasi

Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan


ikat paru, kapasitas total paru tetap tetapi volume
cadangan paru bertambah untuk
mengkompensasi kenaikan ruang paru, udara yang
mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot,
kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan
pernapasan terganggu dan kemampuan
peregangan toraks berkurang.
Pencernaan dan Metabolisme

Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan,


seperti penurunan produksi sebagai kemunduran
fungsi yang nyata karena kehilangan gigi, indra
pengecap menurun, rasa lapar menurun (kepekaan
rasa lapar menurun), liver (hati) makin mengecil
dan menurunnya tempat penyimpanan, dan
berkurangnya aliran darah.
Sistem perkemihan

 Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang


signifikan. fungsi mengalami kemunduran,
contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi
oleh ginjal.
 Otot-otot pada vesika urinaria melemah dan
kapasitasnya menurun sampai 200mg, frekuensi
BAK meningkat, pada wanita sering terjadi atrofi
vulva, selaput lendir mengering, elastisitas
jaringan menurun.
Sistem saraf

 Perubahan anatomi dan atropi yang progresif pada serabut


saraf lansia.
 Penurunan koordinasi dan kemampuan dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.
 Respon lambat dan hubungan antara persyarafan
menurun, berat otak menurun 10-20%, mengecilnya
syaraf panca indra sehingga mengakibatkan berkurangnya
respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya syaraf
penciuman dan perasa, lebih sensitive terhadap suhu,
ketahanan tubuh terhadap dingin rendah, kurang sensitive
terhadap sentuhan.
Sistem reproduksi

• Perubahan sistem reproduksi lansia


ditandai dengan mengecilnya ovary dan
uterus.
• Terjadi atropi payudara.
• Pada laki-laki testis masih dapat
memproduksi spermatozoa, meskipun
adanya penurunan secara berangsur-angsur.
Perubahan Kognitif

1) Memory (Daya ingat, Ingatan)


2) IQ (Intellegent Quotient)
3) Kemampuan Belajar (Learning)
4) Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
5) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
6) Pengambilan Keputusan (Decision Making)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
9) Motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental

1) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.


2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
6) Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
7) Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.
8) Rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan
teman dan family.
9) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap
gambaran diri, perubahan konsep diri.
Perubahan spiritual

Agama atau kepercayaan makin terintegrasi


dalam kehidupannya. Lansia semakin
matang (mature) dalam kehidupan
keagamaan, hal ini terlihat dalam berfikir
dan bertindak sehari-hari.
Perubahan psikososial
Kesepian (Pasangan hidup meninggal)
Duka cita (Bereavement)
Depresi
Cemas
Parafrenia(waham curiga)
Sindroma Diogenes
lansia bermain-main dengan feses dan urin nya,
sering menumpuk barang dengan tidak teratur.
Pelayanan Kesehatan Lansia
Tujuan Pelayanan Kes Lansia

1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf


yang setinggi-tingginya
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik
dan mental
3. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia dapat
mempertahankan kemandirian yang optimal.
4. Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian
pada lansia yang berada dalam fase terminal
Pendekatan Perawatan Lansia

1. Fisik dibedakan lansia aktif dan pasif


2. Psikologis (Tripel S-sabar, simpatik dan
service)
3. Pendekatan sosial
Perawat interaksi, diskusi bertukar pikiran
Prinsip Etika dalam perawatan
Lansia
Empati: istilah empati menyangkut
pengertian “simpati atas dasar pengertian
yang dalam”artinya upaya pelayanan pada
lansia harus memandang seorang lansia
yang sakit dengan pengertian, kasih sayang
dan memahami rasa penderitaan yang
dialami oleh lansia tersebut.
Non maleficence dan beneficence.
Pelayanan pada lansia selalu didasarkan
pada keharusan untuk mengerjakan yang
baik dan harus menghindari tindakan yang
menambah penderitaan.
Otonomi yaitu suatu prinsip bahwa seorang
individu mempunyai hak untuk menentukan
nasibnya, dan mengemukakan keinginannya
sendiri.
Justice
Kesungguhan hati
Suatu prinsip untuk selalu memenuhi semua janji yang
diberikan pada seorang lansia
Semoga Bermanfaat

ُ‫ع ُملُه‬
َ ‫س َن‬ َ ‫اس َم ْن‬
ُ ‫طا َُ ع ُْم ُرهُ َو َح‬ ِ َّ‫َخ ْي ُر الن‬
Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan
amalannya baik. [HR. At-Tirmidzi]

Anda mungkin juga menyukai