P00320222010
MENGIDENTIFIKASI PROSES PENUAAN
1. Pengertian Penuaan
Selain perubahan secara biologis, usia yang lebih tua sering kali
melibatkan perubahan signifikan lainnya. Hal ini termasuk pergeseran peran dan
posisi sosial, dan kebutuhan untuk mengatasi hilangnya hubungan dekat.
2. Tahap-Tahap Penuaan
Proses penuaan adalah suatu proses yang terjadi secara normal, proses
penuaan terjadi secara alami dan berlangsung terus menerus. Proses penuaan pada
setiap individu akan berjalan secara bertahap atau perlahan-lahan dan dibagi
menjadi beberapa tahap diantaranya:
3. Teori-Teori Penuaan
Teori biologis
Teori Psikososial
- Disengagement teori
Kelompok teori ini dari Universitas of Chicago, yaitu disenggagement
teori, yang menyatakan bahwa individu dan masyarakat mengalami
disenggagement dalam suatu mutual withdrawl (menarik diri). Memasuki
usia tua, individu mulai untuk menarik diri dari masyarakat, sehingga
memungkinkan individu untuk menyimpan lebih banyak aktivitas-aktivitas
yang berfokus pada dirinya dalam memenuhi kestabilan pada stadium ini.
- Teori aktivitas
Menekankan pentingnya peran serta dalam kegiatan masyarakat bagi
kehidupan seorang lansia. Dasar teori ini adalah bahwa konsep diri
seseorang tergantung pada aktivitasnya dalam berbagai peran. Apakah hal
ini hilang, maka akan berakibat negatif terhadap kepuasan hidupnya.
Ditekankan pula bahwa mutu dan jenis interaksi lebih menentukan dari
pada jumlah interaksi. Hasil studi serupa ternyata menggambarkan pula
bahwa aktivitas informal lebih berpengaruh dari pada aktivitas formal.
Kerja yang menyibukkan tidaklah meningkatkan self esteem seseorang,
tetapi interaksi yang bermakna dengan orang lain lah yang lebih
meningkatkan self esteem.
- Teori kontinuitas
Berbeda dari kedua teori sebelumnya, disini di tekankan pentingnya
hubungan antara kepribadian dengan kesuksesan hidup lansia. Menurut
teori ini, ciri-ciri kepribadian individu berikut strategi kopingnya yang
telah berbentuk lama sebelum seseorang telah memasuki usia lanjut.
Namun, gambaran kepribadian itu juga bersifat dinamis dan berkembang
secara kontinu. Dengan menerapkan teori ini, cara terbaik unuk meramal
bagaimana seseorang dapat berhasil menyesuaikan diri adalah dengan
mengetahui bagaimana orang itu melakukan penyesuain terhadap
perubahan-perubahan selama hidupnya.
- Teori subkultur
Pada teori subkultur (Rose, 1962) dikatakan bahwa lansia sebagai
kelompok yang memiliki norma, harapan, rasa percaya, dan adat kebiasaan
sendiri, sehingga dapat di golongkan sebagai suatu subkular. Akan, tetapi
mereka ini kurang terintegrasi pada masyarakat luas an lebih banyak
berinteraksi dengan antarsesama mereka sendiri. Di kalangan lansia, status
lebih ditekankan pada bagaimana tingkat kesehatan dan kemampuan
mobilitasnya, bukan pada hasil pekerjaan/pendidikan/ekonomi yang
pernah di capainya. Kelompok-kelompok lanisa seperti ini bila
terkoordinasi dengan baik dapat menyalurkan aspirasinya, dimana secara
teoritis oleh para pakar di kemukakan bahwa hubungan antar-peer group
dapat meningkatkan proses penyesuaian pada masa lansia.
- Teori stratifikasi usia
Teori ini di kemukakan oleh Riley (1972) yang menerangkan adanya
saling ketergantungan antara usia dengan struktur sosial yang dapat di
jelaskan sebagai berikut:
a) Orang-orang tumbuh dewasa bersama masyarakat dalam bentuk
kohor dalam artian sosial, biologis, psikologis.
b) Kohor baru terus muncul dan masing-masing kohor memiliki
pengalaman dan selera tersendiri.
c) Suatu masyarakat dapat di bagi dalam beberapa strasa sesuai
dengan lapisan usia dan peran.
d) Masyarakat sendiri senantiasa berubah, begitu pula individu dan
perannnya dalam masing-masing strasa.
e) Terdapat saling keterkaitan antara penuaan individu dengan
perubahan sosial.
Lilis Maghfuroh S.Kep., N. M. (2023). Asuhan lansia . Bandung: Kaizen Media Publishi.
Ns. Kornelia Romana Iwa, M. N. (2022). Keperawatan Gerontik. jakarta : media sains
indonesia .
tamher. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dgn Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta :
Salemba medika .